Professional Documents
Culture Documents
Sri
Di Puskesmas Kec. Pancoran
Disusun Oleh :
Yuni Indrawati P3.73.24.1.13.050
Kelas :
II B Reguler
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah tuhan yang semesata alam,atas berkat,rahmat,taufik dan
hidayahnya yang tiada terkira besarnya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul asuhan kebidanan pada Ibu Nifas Ny. Sri di Puskesmas Kecamatan
Pancoran.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah dalam praktek di
Puskesmas di program studi D III kebidanan. Mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah kami dan segenap pihak yang telah memberi bimbingan serta
arahan selama penulisan makalah ini.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa banyak terdapat
kekurangan
kekurangan dalam penulisan makalah ini maka dari itu kami sebagai penulis
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dan membangun dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu Asuhan masa nifas diperluan dalam periode
ini, karena merupakan masa kritis, baik pada ibu maupun pada bayinya,
diperkirakan bahwa 60% diakibatkan kehamilan setelah persalinan dan setelah
persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama
(Prawirohardjo, 2007 : 122).
Pada saat ini angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut
survey demografi dan Kesehatan Indonesia (1994) angka kematian ibu dan angka
kematian bayi di Indonesia adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu
penyebab dari kematian ibu tersebut adalah komplikasi pada masa nifas dan faktorfaktor pelayanan kesehatan yang masih rendah. Pada masa nifas sering ditemukan
komplikasi berupa infeksi yang dialami oleh ibu seperti endometritis, peritonitis,
luka perineum, mastitis, bendungan ASI, kelainan pada puting susu, thromboflebitis
yang sering disebabkan oleh Perdarahan, trauma persalinan, partus lama, retensio
plasenta, Keadaan Umum ibu (anemia dan malnutrition). Dengan meningkakan
kualitas pelayanan maternitas diharapkan para petugas kesehatan dapat mengurangi
tingkat infeksi pada masa nifas, karena infeksi yang terjadi pada masa nifas menjadi
salah satu penyumbang terbesar dalam meningkatnya AKI (Angka Kematian Ibu) di
Indonesia pada umumnya Alasan kami mengambil kasus ini karena ingin
menambah pengetahuan dan keterampilan mengenai asuhan kebidanan pada ibu
masa nifas (post partum normal).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan masa Nifas ?
2. Apa saja perubahan yang terjadi pada masa nifas Ny. Sri ?
3. Bagaimana Asuhan Kebidanan yang diberikan kepada Ny. Sri ?
1.3 Tujuan Umum
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas pada Ny. Sri dengan nifas
normal.
1.4 Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian pada Ny. Sri secara fokus dan sesuai dengan
kondisi klien.
2. Mampu menganalisa masalah, membuat diagnosa asuhan kebidanan pada Ny.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Bagi Penulis
Menambah pengalaman, wawasan pengetahuan, dan menerapkan ilmu yang
sudah didapat selama masa kuliah, khususnya tentang asuhan kebidanan pada
ibu hamil.
Bagi Puskesmas
Hasil asuhan kebidanan ini dapat menjadi tambahan pengalaman serta data
penunjang untuk lebih baik lagi di yang akan datang.
Bagi Pendidikan
Diharapkan mampu mengetahui dan mengukur kemampuan mahasiswanya
dalam menjalankan asuhan kebidanan, serta menjadi perbandingan bagi institusi
lainnya.
Bagi Klien
Klien mendapat asuhan kebidanan yang nyaman secara baik dan benar.
MISI
1. Meningkatkan mutu dan profesionalisme pelayanan kesehatan.
2. Memberdayakan masyarakat dalam pencegahan masalah
kesehatan
masyarakat.
3. Mengembangkan sistem informasi kesehatan sesuai kemajuan teknologi.
4. Menjalin kemitraan dengan berbagai sektor dan seluruh potensi yang ada di
masyarakat
BAB II
TINJAUAN TEORI
Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja
setelah 40 hari.
Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan
atau tahunan.
Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak
dan mampu melakukan kegiatan administrasi.
Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi sehari hari.
Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi sehari hari.
Menanyakan pada ibu tentang penyulit penyulit yang ia atau bayi alami.
BAB III
TINJAUAN KASUS
KASUS
Pada 6 jam yang lalu Ny. Sri usia 37 th P1A0 melahirkan anaknya yang berjenis
kelamin laki-laki. Keadaan umum ibu saat ini baik, TD : 100/70, N : 80 x/m, S : 36,8oC,
R : 21 x/m. Keadaan ibu dan bayi baik.
:
:
:
:
:
:
:
Istri
Ny. Sri
37 tahun
Islam
SMP
Ibu Rumah Tangga
Rawa Jati Rt. 09/02
Suami
Tn. Agustin
30 tahun
Islam
SMA
Karyawan
S:
Pemeriksaan Umum
O:
Keadaan umum baik, keadaan emosional stabil, kesadaran compos mentis. TTV:
tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 80 kali permenit, pernafasan 20 kali permenit
dan suhu 36,8C.
Pemeriksaan Fisik
Mata konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik. Payudara bulat tidak bengkak,
pengeluaran kolostrum, puting susu menonjol. Kontraksi uterus baik, Tinggi
Fundus Uteri 2 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong, perineum baik,
pengeluaran lochea rubra ( 30 ml, tidak ada tanda-tanda infeksi. Ekstremitas atas
dan bawah tidak edema, tidak kemerahan dan refleks positif.
A : Ny. Sri usia 37 th P1A0 Post Partum 6 Jam, keadaan Ibu saat ini baik.
P:
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu saat ini baik. Ibu mengerti
dengan penjelasan yang diberikan.
2. Memeriksa involusi uterus. Involusi uterus baik.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan setelah
melahirkan. Ibu mengerti dan segera makan.
4. Menganjurkan ibu untuk banyak mengkonsumsi buah dan sayur agar ibu bisa
segera BAB, Ibu bersedia mengkonsumsi buah dan sayur, dan Ibu mengerti serta
berjanji akan mencobanya.
5. Menjelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya masa nifas seperti terabanya rahim
yang lembek, lochea berbau dan adanya perdarahan pervaginam yang terus
menerus, jika terdapat tanda-tanda tersebut untuk segera memanggil bidan. Ibu
diingatkan kembali bila rahimnya terasa lembek di massase selama 15 detik. Ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
6. Menganjurkan ibu agar memberi ASI Eksklusif pada bayinya. Ibu mengerti
dengan penjelasan yang diberikan.
7. Meganjurkan ibu agar menjaga kebersihan diri dan vulva vagina dengan cara
membasuhnya dengan sabun dan air bersih dan segera mengganti pembalut jika
sudah terasa lembab. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan ibu sudah
mengganti pembalut.
8. Melaksanakan rawat gabung.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
Masa nifas ( puerpurium ) di mulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali ke keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira
kira selama 6 minggu. Pada kunjungan pertama yaitu nifas 6 jam, penulis memberikan
konseling pada ibu bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri,
memastikan bahwa Ny. Sri dapat memberikan ASI, dan terjadinya hubungan yang baik
antara ibu dan bayi baru lahir.
Hal ini sesuai dengan teori Saifudin ( 2009 ) kunjungan pertama masa nifas
( 6 8 jam ) setelah persalinan ; mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri,
pemberian ASI awal, melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga bayi
tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pengkajian didapatkan selama melakukan asuhan kebidanan pada ibu
nifas tidak mengalami kelainan, secara keseluruhan berlangsung normal. Pengkajian
dilakukan secara fokus dan sesuai dengan kondisi klien.
Adapun diagnosa asuhan kebidanan pada ibu nifas yaitu P4A0 post partum 6
jam. Pada kasus ini tidak terdapat diagnosa potensial, karena pada kasus Ny. Sri tidak
terdapat antisipasi masalah lain, Tindakan segera pada kasus ini tidak ada, karena pada
kasus Ny. Sri tidak ditemukan masalah dan diagnosa potensial yang gawat sehingga
tidak diperlukan tindakan segera untuk menyelamatkan nyawa pasien.
Penulis juga melakukan evaluasi pada setiap asuhan atau tindakan yang sudah
diberikan kepada Ny. Sri selama nifas dan hasilnya baik tanpa ada penyulit ataupun
komplikasi. Seluruh asuhan kebidanan yang telah diberikan didokumentasikan dengan
baik yaitu dengan menggunakan metode SOAP.
Saran
Bagi Penulis
Bagi Puskesmas
Bagi Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I.C., Manuaba, I.B.F., & Manuaba, I.B.G. (2009). Buku Ajar Patologi
Obstetri, EGC, Jakarta.
Prawirohardjo, S. & Wiknjosastro, H. (2005). Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka,
Jakarta.
Saifuddin, Abdul Bari, dkk. (2009). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Prawirohardjo.
Saifuddin, Abdul Bari, dkk. (2011). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Prawirohardjo.
Dewi, Vivian Nanny Lia. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika.
Adriaansz, George. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Prawirohardjo.
Departemen Kesehatan RI. (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR.