Professional Documents
Culture Documents
Kepada :
Di – Denpasar.
Dengan hormat,
Ayu Wulan Prami S.H., Advokat, berkantor di Jalan Teuku Umar No. 13,
bertindak dan untuk atas nama: Ny. Henny Lussiana, bertempet tinggal di
Jalan Seruni No. 30, Denpasar, dalam hal ini telah memilih tempat
disebut PENGGUGAT.
-------------------------------------------------------------
terhadap:-------
TERGUGAT.-------------------------------------------------------------------------
berikut:------
1
--------- Bahwa pada tgl. 3 Desember 2009 tergugat telah meminjam
21 Februari 2010;--------------------------------------------------------------------
tidak mengindahkannya;------------------------------------------------------------
kepada tergugat sebesar 3% (tiga persen) untuk setiap bulan, yang dihitung
mulai sejak tgl. 1 April 2010 tergugat melunasi seluruh utangnya kepada
penggugat;----------------------------------------------------------------------------
bergerak maupun yang tidak bergerak antara lain berupa sebidang tanah
2
Bougenfille No. 4, Denpasar, mohon terlebih dahulu agar Pengadilan
memutuskan:--------------------------------------------------------------
PRIMAIR :
banding.------------------------------------------------------------------
3
(Ayu Wulan Prami S.H.)
RESUME GUGATAN
Fundamentum Petendi/Posita
Adapun mengenai kasus posisi atau duduk persoalannya dari gugatan
Penggugat di atas adalah sebagai berikut:
Pada tgl. 5 Januari 1978 tergugat telah meminjam uang kepada
penggugat sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah), seperti terbukti dari
kwitansi tanda pemerimaan uang ttgl. 5 Januari 1978, dalam kwitansi
tersebut, tergugat telah berjanji untuk membayar kembali kepada
penggugat selambat-lambatnya pada tanggal 31 Maret 1978, namun
ternyata sampai batas waktu yang telah ditentukan di atas, tergugat tidak
mau melakukan kewajiban hukumnya untuk membayar lunas atas
utangnya tersebut kepada penggugat, sehingga atas kelalaian tergugat
tersebut, oleh penggugat telah dilakukan teguran-teguran secara lisan
terhadapnya, akan tetapi tergugat tidak mengindahkannya, jadi atas
perbuatan tergugat yang telah cedera janji tersebut, sudah jelas sekali
sangat merugikan bagi penggugat, oleh karena itu untuk kerugian mana,
wajar penggugat meminta ganti rugi kepada tergugat sebesar 3% (tiga
prosen) untuk setiap bulan, yang dihitung mulai sejak tgl. 1 April 1978
sampai tergugat melunasi seluruh utangnya kepada penggugat. Dari pada
timbulnya peristiea ini Penggugat mempunyai sangka yang beralasan
terhadap itikad buruk tergugat untuk mengalihkan, memindahkan, atau
mengasingkan harta kekayaannya, baik yang berupa barang-barang
bergerak maupun yang tidak bergerak antara lain berupa sebidang tanah
berikut bangunan rumah yang terletak di Jalan Oto Iskandarnita No. 10 A,
Bandung, mohon terlebih dahulu agar Pengadilan Negeri di Bandung
berkenan meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) terhadap barang-
barang milik tergugat di atas.
4
Petitum/Dasar-Dasar Tuntutan
Dari duduk perkara di atas maka didapat posita/dasar-dasar tuntutan dari
gugatan Penggugat yang dapat di rinci lagi menjadi dua macam yaitu,
tuntutan primer (primary claim) yang merupakan tuntutan pokok, dan
tuntutan subsider (subsidiary claim) yang merupakan tuntutan tambahan
atau tuntutan pengganti apabila tuntutan pokok ditolak oleh hakim.
TUNTUTAN PRIMER :
1. Menyatakan syah dan berharga sita jaminan tersebut di atas’;
2. Menghukum tergugat untuk membayar utangnya sebesar Rp
1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada penggugat dengan
seketika dan sekeligus;
3. Menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi kepada
penggugat sebesar 3 % (tiga prosen) untuk setiap bulannya,
yang dihitung mulai sejak tgl. 1 April 1978 sampai dengan
tergugat membayar seluruh utangnya kepada penggugat;
4. Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara ini;
5. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu
(uitvoerbaar bij voorraad) meskipun timbul verzet atau
banding.
TUNTUTAN SUBSIDER:
Dalam peradilan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).
ANALISA HUKUM
Yang meliputi analisa hukum materiil dan formal dari gugatan si
Penggugat.
Materiil
Norma atau aturan yang mengatur perjanjian antara Pengugat dan
Tergugat adalah Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk
5
Wetboek) buku III yang mengatur tentang perikatan, dimana dinyataan
bahwa perjanjian merupakan suatu consensus bagi yang menyepakatinya.
Formal
Surat gugatan yang dinyatakan di atas memang sudah benar secara hukum
dimana dalam hal pembuatan surat gugatan tersebut adalah sesuai dengan
6
kejadian yang sebenarnya dan juga sudah memperhatikan tiga hal pokok
yang harus dipenuhi dalam penyusunan surat gugatan antara, lain:
Kompetensi
Menurut pasal 118 HIR,142 RBg yang mengatur tentang kompetensi
relatif Pengadilan Negeri ketentuan gugatan di atas adalah sudah benar
adanya karena permohonan gugatan telah diajukan kepada Ketua
Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya merupakan tempat tinggal
Tergugat dimana kewenangan mengadili suatu perkara dari suatu
pengadilan berdasarkan pembagian daerah hukum (distribution of
authority), yang untuk Pengadilan Negeri daerah hukumnya meliputi
Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II tempat Pengadilan Negeri Itu
berada.
Selain kompetensi relatif, kompetensi absolut yang merupakan
kewenangan mengadili perkara dari suatu pengadilan berdasarkan
pembagian wewenang/pembebanan tugas (attribution of authority) juga
sudah dipenuhi karena gugatan tersebut di atas telah diajukan pada Ketua
Pengadilan Negeri yang mana untuk Pengadilan Negeri wewenangnya
adalah mengadili perkara perdata dan pidana pada tingkat pertama.
7
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dari perbuatan
Tergugat memang benar telah menimbulkan kerugian dari pihak
Penggugat dimana Tergugat telah melakukan tindakan cedera janji atau
wan prestasi yang telah melanggar Pasal 1320 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata buku III tentang perikatan mengenai syarat sahnya
perjanjian dan juga Pasal 1338,1339 mengenai akibat perjanjian sehingga
Tergugat dapat dituntut untuk membayar ganti rugi dari perbuatannya
tersebut.
Gugatan yang diajukan Penggugat adalah sudah benar secara
hukum karena telah disusun berdasarkan kenyataan yang sebenarnya
dengan memperhatikan tiga hal yaitu; identitas para pihak, posita, dan
petitum serta sudah disertai dengan dasar hukum meliputi kwitansi yang
merupakan bukti dari hasil kesepakatan antara para pihak baik Penggugat
Maupun Tergugat.
Pengajuan gugatan Penggugat kepada Tergugat pada Pengadilan
Negeri adalah memang benar merupakan kompetensi dari pengadilan
tersebut, baik dalam hal ini meliputi kompetensi relatif maupun
kompetensi absolute.
8
DAFTAR BACAAN
Dalam Teori dan Praktek, Penerbit CV. Mandar Madju, Bandung, 1989.
Jakarta, 1981.