You are on page 1of 3

Nama : Irvan Haq Dzul Karoma

NIM : 08110066

1. Konsep belajar dan pembelajaran:


a. Konsep belajar adalah:
 Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning (1975). “Belajar berhubungan
dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang
disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana
perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon
pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang ( misalnya kelelahan,
pengaruh obat, dan sebagainya ).”
 Gagne, dalam buku The conditions of Learning (1977). “Belajar terjadi apabila suatu
situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa
sehingga perbuatannya ( performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami
situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.”
 Morgan, dalam buku Introduction to Psychology (1978). “Belajar adalah setiap
perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari
latihan atau pengalaman.”
 Witherington,dalam buku Educational Psychology. “Belajar adalah suatu perubahan
didalam kepribadian yan menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.”

b. Konsep pembelajaran:

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatau system atau proses membelajarkan


subyek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara
sistematis agar subyek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien (Depdiknas,Model pembelajaran IPA SD,2003). Dengan demikian, jika
pembelajaran dianggap sebagai suatu system, maka berarti pembelajaran terdiri dari sejumlah
komponen yang terorganisir antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan
metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi
pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran. Sebaliknya bila pembelajaran dianggap sebagai
suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka
membuat siswa belajar. Proses tersebut dimulai dari merencanakan program pengajaran tahunan,
semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut penyiapan perangkat
kelengkapannya antara lain alat peraga, dan alat-alat evaluasi. Persiapan pembelajaran ini juga
mencakup kegiatan guru untuk membaca buku-buku atau media cetak lainnya yang berkaitan
dengan materi pelajaran yang akan disajikan kepada para siswa dan mengecek jumlah dan
keberfungsian alat peraga yang akan digunakan.

2. Identifikasi ciri-ciri orang-orang belajar:


a. Belajar adalah proses aktif dari orang yang bersangkutan;
b. Belajar hanya dapat dilakukan secara individual;
c. Kemampuan belajar setiap individu berbeda;
d. Belajar dipengaruhi oleh pengalaman;
e. Belajar melalui indera;
f. Belajar dipengaruhi oleh kebutuhan yang terasa oleh pelajar;
g. Belajar didorong ataupun dihambat oleh hasil belajar;
h. Belajar dipengaruhi oleh keadaan fisik orang yang belajar dan lingkungannya.

3. Prinsip-prinsip belajar dan contoh:


a. PRINSIP KESIAPAN: Tingkat keberhasilan belajar tergantung pada kesiapan
pelajar. Apakah dia sudah dapat mengkonsentrasikan pikiran, atau apakah kondisi
fisiknya sudah siap untuk belajar.
Contoh: Agus adalah seorang siswa SMA 1 malang, dia adalah bintang kelas dari
tiap-tiap kelas. Agus adalah sosok pelaja yang prestasinya tidak pernah terlepas
dari peringkat 1, 2 dan 3. Pada saat ujia akhir, Agus mengalami kecelakaan yang
mengakibatkan cidera kaki dan tangannya, karena cidera tersebut Agus merasa
terbebani dan akhirnya dia tidak bias menyapkan diri untuk ujian akhir dengan
matang dan akhirnya dia lulus tanpa menggondol prestasi yang telah lama ia
pertahankan.
b. PRINSIP ASOSIASI: Tingkat keberhasilan belajar juga tergantung pada
kemampuan pelajar mengaso-siasikan atau menghubung-hubungkan apa yang
sedang dipelajari dengan apa yang sudah ada dalam ingatannya: pengetahuan
yang sudah dimiliki, pengalaman, tugas yang akan datang, masalah yang pernah
dihadapi, dll.
c. PRINSIP LATIHAN: Pada dasarnya mempelajari sesuatu itu perlu berulang-
ulang atau diulang-ulang, baik mempelajari pengetahuan maupun keterampilan,
bahkan juga dalam kawasan afektif. Makin sering diulang makin baiklah hasil
belajarnya.
d. PRINSIP EFEK (AKIBAT): Situasi emosional pada saat belajar akan
mempengaruhi hasil belajarnya. Situasi emosional itu dapat disimpulkan sebagai
perasaan senang atau tidak senang selama belajar.

4. Contoh peristiwa belajar dan pembelajaran:

Kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang baik secara rutin maupun tidak,
contohnya kegiatan belajar yang sering kita lihat di sekolah-sekolah dan yang seperti kita alami
pada saat ini, di mana kegiatan tersebut tidak terlepas dari peran aktif pendidik dan peserta didik.

You might also like