You are on page 1of 18

KARBOHIDRAT

Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani
σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).[1] Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau
mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.[2] Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus
hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang
mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak
terhidrasi oleh n molekul air.[3] Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak
memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.[2]
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana
yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat
merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang
panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan
selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua
monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).

A. Peran biologis
1. Peran dalam biosfer
Fotosintesis menyediakan makanan bagi hampir seluruh kehidupan di bumi, baik secara
langsung atau tidak langsung. Organisme autotrof seperti tumbuhan hijau, bakteri, dan alga
fotosintetik memanfaatkan hasil fotosintesis secara langsung. Sementara itu, hampir semua
organisme heterotrof, termasuk manusia, benar-benar bergantung pada organisme autotrof
untuk mendapatkan makanan.[4]
Pada proses fotosintesis, karbon dioksida diubah menjadi karbohidrat yang kemudian
dapat digunakan untuk mensintesis materi organik lainnya. Karbohidrat yang dihasilkan oleh
fotosintesis ialah gula berkarbon tiga yang dinamai gliseraldehida 3-fosfat. Senyawa ini
merupakan bahan dasar senyawa-senyawa lain yang digunakan langsung oleh organisme
autotrof, misalnya glukosa, selulosa, dan pati.

2. Peran sebagai bahan bakar dan nutrisi


Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada vertebrata,
glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh
tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut
pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon
monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organik kecil
lainnya, termasuk asam amino dan asam lemak.[1]
Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori.[5]
Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan
karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini
misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi
jalar), dan gula.[6]
Namun demikian, daya cerna tubuh manusia terhadap karbohidrat bermacam-macam
bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi antara 90%–98%. Serat menurunkan daya cerna
karbohidrat menjadi 85%.[7] Manusia tidak dapat mencerna selulosa sehingga serat selulosa
yang dikonsumsi manusia hanya lewat melalui saluran pencernaan dan keluar bersama feses.
Serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan dan merangsangnya mengeluarkan
lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan dengan lancar sehingga
selulosa disebut sebagai bagian penting dalam menu makanan yang sehat. Contoh makanan
yang sangat kaya akan serat selulosa ialah buah-buahan segar, sayur-sayuran, dan biji-bijian.
[8]

Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan
asam basa di dalam tubuh[rujukan?], berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh,
dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

3. Peran sebagai cadangan energi


Beberapa jenis polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan, yang
nantinya akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel ketika diperlukan. Pati
merupakan suatu polisakarida simpanan pada tumbuhan. Tumbuhan menumpuk pati sebagai
granul atau butiran di dalam organel plastid, termasuk kloroplas. Dengan mensintesis pati,
tumbuhan dapat menimbun kelebihan glukosa. Glukosa merupakan bahan bakar sel yang
utama, sehingga pati merupakan energi cadangan.[9]
Sementara itu, hewan menyimpan polisakarida yang disebut glikogen. Manusia dan
vertebrata lainnya menyimpan glikogen terutama dalam sel hati dan otot. Penguraian
glikogen pada sel-sel ini akan melepaskan glukosa ketika kebutuhan gula meningkat. Namun
demikian, glikogen tidak dapat diandalkan sebagai sumber energi hewan untuk jangka waktu
lama. Glikogen simpanan akan terkuras habis hanya dalam waktu sehari kecuali kalau
dipulihkan kembali dengan mengonsumsi makanan.[9]

4. Peran sebagai materi pembangun


Organisme membangun materi-materi kuat dari polisakarida struktural. Misalnya,
selulosa ialah komponen utama dinding sel tumbuhan. Selulosa bersifat seperti serabut, liat,
tidak larut di dalam air, dan ditemukan terutama pada tangkai, batang, dahan, dan semua
bagian berkayu dari jaringan tumbuhan.[10] Kayu terutama terbuat dari selulosa dan
polisakarida lain, misalnya hemiselulosa dan pektin. Sementara itu, kapas terbuat hampir
seluruhnya dari selulosa.
Polisakarida struktural penting lainnya ialah kitin, karbohidrat yang menyusun kerangka
luar (eksoskeleton) arthropoda (serangga, laba-laba, crustacea, dan hewan-hewan lain
sejenis). Kitin murni mirip seperti kulit, tetapi akan mengeras ketika dilapisi kalsium
karbonat. Kitin juga ditemukan pada dinding sel berbagai jenis fungi.[8]
Sementara itu, dinding sel bakteri terbuat dari struktur gabungan karbohidrat polisakarida
dengan peptida, disebut peptidoglikan. Dinding sel ini membentuk suatu kulit kaku dan
berpori membungkus sel yang memberi perlindungan fisik bagi membran sel yang lunak dan
sitoplasma di dalam sel.[11]
Karbohidrat struktural lainnya yang juga merupakan molekul gabungan karbohidrat
dengan molekul lain ialah proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid. Proteoglikan maupun
glikoprotein terdiri atas karbohidrat dan protein, namun proteoglikan terdiri terutama atas
karbohidrat, sedangkan glikoprotein terdiri terutama atas protein. Proteoglikan ditemukan
misalnya pada perekat antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan cairan sinovial yang
melicinkan sendi otot. Sementara itu, glikoprotein dan glikolipid (gabungan karbohidrat dan
lipid) banyak ditemukan pada permukaan sel hewan.[12] Karbohidrat pada glikoprotein
umumnya berupa oligosakarida dan dapat berfungsi sebagai penanda sel. Misalnya, empat
golongan darah manusia pada sistem ABO (A, B, AB, dan O) mencerminkan keragaman
oligosakarida pada permukaan sel darah merah.[13]

B. Klasifikasi karbohidrat
1. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri
atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi karbohidrat
lain. Monosakarida dibedakan menjadi aldosa dan ketosa. Contoh dari aldosa yaitu glukosa
dan galaktosa. Contoh ketosa yaitu fruktosa.

2. Disakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang
berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida adalah
sukrosa, laktosa, dan maltosa.

3. Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai
monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n. Contoh polisakarida adalah
selulosa, glikogen, dan amilum.
LEMAK

GAMBAR: Struktur kimia untuk trimyristin, sejenis triglyceride.

Lemak atau Lipid tidak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi
minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya
disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang
padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal. Lemak terdiri atas
unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen

A. Sifat dan Ciri ciri


Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka
lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak
untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar atau organik seperti:
eter, Chloroform, atau benzol.

B. Fungsi
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak biologis memenuhi 4 fungsi dasar bagi
manusia, yaitu:
1 Penyimpan energi
2 Transportasi metabolik sumber energi
3 Sumber zat untuk sintese bagi hormon, kelenjar empedu serta menunjang proses pemberian
signal Signal transducing.
4 Struktur dasar atau komponen utama dari membran semua jenis sel.

C. Klassifikasi
Ada beberapa model klasifikasi, tetapi disini akan diklasifikasikan berdasarkan kelas dari
lemak tersebut.
Lipid Fungsi primer Contoh
Sumber energi, biologis
Asam lemak Asam palmitin, asam olein, asam linol
prekursor
Gliserida Penyimpan energi Trigliserida
Fosfogliserida Komponen dari Fosfatidylcholin, Fosfatidylserin,
membran Fosfatidyletanolamin
Badan Keton Sumber energie Aceton, Acetoacetat, ß Hidroxibutyrat
Komponen dari Sfingomyelin(Ceramid) dan
Sfingolipid
membran Glikosfingolipid(Cerebrosid, Globosid)
Modulator proses
Eicosanoida Prostaglandin, Thromboxan, Leukotriene, HPETE
fisiologis
Komponen dari
Cholesterin Cholesterin, Cholesterinester
membran
Hormon Modulator proses
Aldosteron, Cortisol, Androgen
steroid fisiologis
PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang
berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik
kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein
berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel
makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit
enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural
atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk
batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem
kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam
biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan
oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA
ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan
ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino
proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi
penuh secara biologi.

A. Struktur
Struktur tersier protein. Protein
ini memiliki banyak struktur
sekunder beta-sheet dan alpha-helix
yang sangat pendek. Model dibuat
dengan menggunakan koordinat dari
Bank Data Protein (nomor 1EDH).
Struktur protein dapat dilihat
sebagai hirarki, yaitu berupa struktur
primer (tingkat satu), sekunder
(tingkat dua), tersier (tingkat tiga),
dan kuartener (tingkat empat).
Struktur primer protein merupakan
urutan asam amino penyusun protein
yang dihubungkan melalui ikatan
peptida (amida). Sementara itu,
struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam
amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Berbagai bentuk struktur sekunder
misalnya ialah sebagai berikut:
• alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino
berbentuk seperti spiral;
• beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun
dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melalui ikatan hidrogen atau
ikatan tiol (S-H);
• beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
• gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").
Gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder akan menghasilkan struktur tiga
dimensi yang dinamakan struktur tersier. Struktur tersier biasanya berupa gumpalan.
Beberapa molekul protein dapat berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk
oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur
kuartener. Contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.
Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein
dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan
dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan
menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri
massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.
Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism
(CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa
menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan
satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari
protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-
alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur
sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.
Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350
asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang
lebih kompleks, ada beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida
yang berperan di dalamnya akan menimbulkan sebuah fungsi baru berbeda dengan komponen
penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, maka fungsi biologis
masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan
struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur
kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.

B. Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein
menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus
sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein
bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
• Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
• Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan
protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang
namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah
sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
o hipotonus
o gangguan pertumbuhan
o hati lemak
• Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.
C. Sintese protein
Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan
menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini
dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya
kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan
sebagian asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan
berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah
membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat
disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi
di proses lebih lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.
Sumber Protein
• Daging
• Ikan
• Telur
• Susu, dan produk sejenis Quark
• Tumbuhan berbji
• Suku polong-polongan
• Kentang
Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di
Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada kelinci.
Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang
lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh
protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati.
Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa
kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.
Keuntungan Protein
• Sumber energi
• Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
• Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
• Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

D. Methode Pembuktian Protein


• Tes UV-Absorbsi
• Reaksi Xanthoprotein
• Reaksi Millon
• Reaksi Ninhydrin
• Reaksi Biuret
• Reaksi Bradford
• Tes Protein berdasar Lowry
• Tes BCA-

MINERAL
Mineral merupakan unsure isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan sangat penting
dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam bobot tubuh. Komponen-
komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah Natrium, Kalium, Kalsium,
Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur. Sebagian dari unsur-unsur tersebut adalah
mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai cairan tubuh. Mineral-mineral tersebut
adalah bagian-bagian mustahak dari makanan. Unsur-unsur lain yang terdapat dalam jumlah
sangat kecil disebut unsur-unsur runut (trace elements) yang juga adalah komponen-
komponen makanan yang mustahak. Ini termasuk tembaga, moblibzenum, kobalt, mangan,
zink, kromium, setenium, iodium dan fluor.
Yodium (i) merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang relatif sangat
kecil, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembentukan hormon tiroksin.
Hormon tiroksin ini sangat berperan dalam metabolisme sehingga dalam keadaan konsumsi
yodium yang rendah, kelenjar gondok akan berupaya membuat konpensasi dengan
membesrakan kelenjarnya. Kebutuhan yodium per hari sekitar 1-2 g per kg berat badan.
Perkiraan kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 g per hari untuk anak samapi umur 10
tahun, dan 150 g per hari untuk orang dewasa. Untuk wanita dan menyusui dianjurkan
tambahan masaing-masing 25 g dan 50 g per hari.
1. Sumber dan Fungsi Mineral
2. Kalsium dan fosfor.
Tubuh manusia mengandung sekitar 22 gram kalsium per kg berat badan tanpa lemak.
Kira-kira 99% kalsium terdapat dalam tulang dan gigi. Komposisi belum diketahui secara
jelas, namun diperkirakan menyerupai suatu hidroksiapatit Ca10 (PO4)6 (OH)2.Peranan
kalsium tidak saja pada pembentukan tulang dan gigi tersebut di atas, namun juga memegang
peranan penting pada berbagai proses fisiologik dan biokhemik di dalam tubuh, seperti pada
pembekuan darah, eksitabilitas saraf otot, kerekatan seluler, memelihara dan meningkatkan
fungsi membran sel, mengaktifkan reaksi enzim dan sekresi hormon.
Bahan makanan yang kaya akan kalsium : susu, keju dan es krim, brokoli, kacang-
kacangan dan buah-buahan. Aneka macam makanan mengandung kalsium dan fosfor.
Kalsium dan fosfor dalam bentuk hidrosiapati adalah komponen terpenting pada struktur
keras dari tulang dan gigi. Kalsium berperan dalam perangsangan saraf dan otot,
penggumpalan darah, perantara dalam tanggap hormonal dan beberapa aktivitas enzim.
Tubuh manusia mengandung sekitar 12 gram fosfor per kilogram jaringan tanpa lemak.
Dari jumlah ini kira-kira 85% terkandung dalam kerangka tulang. Di dalam plasma terdapat
fosfor sekitar 3.5 mg/100 ml plasma. Bila butir darah termasuk maka total fosfor dalam darah
antra 30-45 mg/100ml darah. Fosfor adalah bagian dari senyawa tinggi energi ATP yang
diperlukan dalam suplai energi untuk kegiatan seluler. Karena peranannya yang sangat
penting dalam metabolisme pada jaringan hewan dan tanaman maka mineral ini umumnya
terdapat dalam setiap bahan makanan. Fosfor dari makanan diabsorpsi dalam bentuk bebas.
Kira-kira 60-70% fosfor dari makanan dapat diserap.

1. Magnesium
Sumber dari magnesium di antaranya adalah : sayur-sayuran hijau, kedelai, dan kecipir.
Sedangkan fungsi dari magnesium adalah :
1. Sebagai aktifator enzim peptidase dan enzim lain yang memecah gugus
2. Phospat
3. Sebagai obat pencuci perut
4. Meningkatkan tekanan osmotic
5. Membantu mengurangi getaran otot
Orang dewasa pria membutuhkan magnesium sebanyak 350mg/hari dan untuk dewasa
wanita membutuhkan magnesium sebanyak 300mg/hari. Jika terjadi defisiensi, maka akan
menimbulkan gangguan metabolic, insomania, kejang kaki serta telapak kaki dan tangan
gemetar.

2. Fe (Besi)
Jumlah seluruh besi di dalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar 3.5 g, di mana 70
persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi cadangan (iron storage)
yang terdiri dari feritin edan homossiderin terdapat dalam hati, limfa dan sum-sum tulang.
Besi simpanan berfungsi sebagai cadangan untuk memproduksi homoglobin dan ikatan-
ikatan besi lainnya yang mempunyai fungsi fisiologis.
Sumber besi di antaranya adalah: telur, daging, ikan, tepung, gandum,roti sayuran hijau, hati,
bayam, kacang-kacangan, kentang, jagung dan otot.
Fungsi besi di antaranya adalah :
1. Untuk pembentukan hemoglobin baru.
2. Untuk mengembalikan hemoglobin kepada nilai normalnya setelah terjadi
pendarahan.
3. Untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi yang secara konstan dikeluarkan tubuh,
terutama lewat urine, feses dan keringat.
4. Untuk menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubug.
5. Pada laktasi untuk sekresi air susu.

Kebutuhan akan zat besi untuk berbgai jenis kelamin dan golongan usia adalah sebagai
berikut:
1. Untuk laki-laki dewasa : 10 mg/hari
2. Wanita yang mengalami haid : 12 mg/hari
3. Anak-anak umur 7-10 tahun : 2,3-3,8 mg/hari
4. Orang dewasa : 10-15 mg/hari
Zat besi yang tidak mencukupi bagi pembentukan sel darah, akan mengakibatkan anemia,
menurunkan kekebalan individu, sehingga sangat peka terhadap serangan bibit penyakit

3. Natrium
Tubuh manusia mengandung 1.8 gram natrium 1.8 gram natrium (Na) perkilo gram berat
badan bebas lemak, dimana sebagian besar terdapat dalam cairan ekstraseluler. Kandungan
natrium dalam plasma sekitar 300-355 mg/100 ml. Karena natrium merupakan kation utama
dari cairan ekstraseluler, pengontrolan osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat
tergantung pada ion natrium dan risio natrium terhadap ion lainnya.
Natrium mampu membuat membran sel menjadi permeabel, sementara itu transmisi
syaraf dan kontraksi otot melibatkan pertukaran natrium ekstraseluler dan kalium
ekstraseluler. Hanya sejumlah kecil natrium berada dalam intraseluler. Dalam tulang, natrium
dalam tulang kira-kira sebanyak 30-45% dari total natrium tubuh. Metabolisme natrium
terutama diatur oleh aldosteron suatu hormon kortteks adrenal yang meningkatkan reabsorbsi
natrium dari ginjal. Bila hormon tersebut tidak ada maka ekskresi natrium demikian jarang
sekali dijumpai keadaan defisiensi pada nmanusia, sebab mineral ini terdapat di dalam
hampir semua bahan makanan. Pangan nabati mengandung natrium lebih sedikit di
bandingkan dengan pangan hewani.
Kehilangan natrium yang berlebihan karena muntah-muntah, diare dan berkeringat.
Akibat dari deplesi natrium sangat erat berhubungan dengan status keseimbangan air. Bila
kehilangan air, maka akan tampak gejala-gejala deplesi cairan ekstraselular: volume darah
tinggi, tinggi hematokrit, tekanan darah rendah dan otot kram.
4. Iodium
Sumber iodium di antaranya adalah : sayur-sayuran, ikan laut, dan rumput laut.
Sedangkan funsi dari iodium di antaranya dalah sebagai komponen esensial tiroksin dan
kelenjar tiroid.

5. Floor
Sumber floor di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil
ternak. Sedangkan fungsi floor di antaranya adalah :
1. Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi
2. Untuk mencegah karies gigi
Kebutuhan floor antara dari panas dan daerah kurang panas berbeda.

6. Khlor
Sumber dari khlor di antaranya adalah garam, keju, ikan, udang, bayam dan seledri.
Sedangkan fungsi dari khlor diantaranya adalah :
1. Activator amylase dan pembentukan HCl lambung
2. Mengaktifkan enzim amylase dalam mulut untuk memecah pati.
3. Membantu menjaga tekanan osmotic

7. Zinc
Sumber utama Zinc adalah daging, unggas, telur, ikan, susu, keju, hati, lembaga gandum,
ragi, selada, roti dan kacang-kacangan. Sedangkan fungsi Zinc di antaranya adalah :
1. Meningkatkan keaktifan enzim
2. Meningkatkan pertumbuhan
Jika terjadi defisiensi maka menyebabkan kegagalan pertumbuhan dan gangguan
kesembuhan luka

8. Tembaga
Sumber utama dari tembaga adalah susu dan sereal. Sedangkan fungsi dari tembaga
adalah berperan dalam kegiatan enzim pernafasan sebagai kofaktor bagi enzim tironase dan
sitokromokdiase.

9. Kobalt
Merupakan koostifuen vitamin B12 yang diperlukan bagi perkembangan normal sel-sel
darah merah. Sumber utamanya adalah vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun hijau. Kobalt
mempunyai fungsi untuk keseimbangan tubuh ruminansia.

A. Jenis Mineral
Berdasarkan jenisnya, mineral dibagi 2 macam yaitu, sebagau berikut:
1. Makromineral (terdiri dari: kalsium, Al, Mg, P, sodium (Na), dan sulfur)
2. Mikromineral (terdiri dari: Fe, I2, Flour, Mn, Zinc, cuprum, cobalalt dan kromium).
Table 1. Kecukupan n mineral yang dianjurkan di Indonesia
Kecukupan per orang per hari
Golongan Berat
umur badan
Kalsium Fosfor Besi Seng
(tahun) (kg) Jodium (mg)
(mg) (mg) (mg) (mg)

0.5 – 1.0 8 300 200 10 5 50


1–3 11.5 500 250 10 10 70
4–6 16.5 500 350 10 10 100
7-9 23.0 500 400 10 10 120

Pria: 30.0 600 400 10 15 150


10 – 12 40.0 600 400 18 15 150
13 – 15 53.0 600 500 18 15 150
16 – 19 55.0 500 500 8 15 150
20 – 59 55.0 500 500 8 15 150
> 60

Wanita: 32.0 600 350 10 15 150


10 – 12 42.0 600 400 18 15 150
13 – 15 45.0 600 400 24 24 150
16 – 19 47.0 500 450 28 28 150
20 – 59 47.0 500 450 8 8 150
> 60

Tambahan untuk: + 200 + 200 +2 +5 + 25


Wanita hamil + 300 + 300 +4 + 10 + 50
Wanita menyusui

B. Macam dan Fungsi Mineral


Semua jaringan tubuh hewan atau manusia, pangan dan pakan mengandung zat inorganik
yan di sebut unsur hara atau mineral dengan jumlah yang berbeda-beda. Zat inorganik
tersebut dalam pakn atau jaringan dapat diperoleh pada saat pengabuan dalam rangka analisa
proeksimat. Dalam abu zat inorganik tersebut dalam bentuk oksida, carbonat dan sulfat.
Mula-mula dalam ilmu nutrisi, zat-zat yang sering mengalami kekurangan adalah protein dan
energi. Setelah kedua hal tersebut diketahui maka banyak penemuan-penemuan perihal
kekurangan mineral sebagai zat micro nutrien bersama vitamin, pada hewan ruminansia
mineral lebih kritis daripada vitamin, karenma ruminansia dapat membentuk beberapa
vitamin dalam tubuhnya.
Pada saat ini diketemukan 22-23 mineral yang dipandang merupakan unsur esensial untuk
ternak. Dari kemampuan 22-23 mineral yang dipandang merupakan unsur esensial untuk
ternak. Dari kemampuan 22-23 unsur tadi 7 unsur disebut macro mineral dan 15-16 unsur
disebut micro mineral. Ketujuh unsur macro mineral tersebut adalah: calcium, phosporus,
magnesium, sodium, sulphur, potasium dan chlorine. Sedangkan yang trace mineral adalah
:iron, iodine, zinc, copper, manganesa, cobalt, molybdenum (MO), selenium, chromium, tin
(Sn), vanadium (V), flourine, silicon, nickel, cadmium,dan arsenic (As). Kedelapan
disebutkan terakhir disebut “newer trace mineral”, yang peranannya dalam tubuh ternak
masih terus dicari informasinya. Terdapat saling interaksi antara beberapa mineral misalnya
antara copper, molybdenum dan sulphur. Bila MO dan S terlalu tinggi dalam pakan maka
dapat terjadi defiseensi copper. Antara Ca, P dan vitamin Dengan juga ada hubungan fungsi.
Antara vitanin E, SE, Methionin dan sekolah luar biasa inorganik juga ada saling keterkaitan.
Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:
1. Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun kerangka tulang,
gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl dan Si untuk pembentukan dan pertumbuhan gigi sedang
P dan sekolah luar biasa untuk penyusunan protein jaringan.
2. Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang mengatur
tekanan osmuse (Fluid balance), menegatur keseimbangan basa asam dan permeabilitas
membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg
3. Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan hormon.

VITAMIN
Vitamin merupakan suatu molekul organic yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk
proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin-itamin tidak dapat dibuat oleh
tubuh manusia dalam jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan
panganan yang dikonsumsi.

A. Jenis dan Sumber Vitamin


Berdasarkan kelarutannya dalam air, maka vitamin dibagi dalam kelompok vitamin yang
larut air dan vitamin yang tidak larut air (tetapi dapat larut dalam lemak).

B. Vitamin yang larut dalam air:


1. Vitamin C
Vitamin C adalah derivate heksana dan cocok digolongkan sebagai suatu karbohidrat
asam askorbat mudah teroksidasi menjadi dehidroaskorbat yang mudah pula tereduksi
menjadi asm askorbat.
Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-buahan, terutama buah-
buahan segar. Vitamin C mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksdasi, panas dan
alkali.karena itu agar vitamin C tidak banyak hilang, sebaiknya pengirisan dan penghancuran
yang berlebihan dihindari.

2. Vitamin B Kompleks
Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok vitamin yang
disebut vitamin B kompleks yang meliput tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin
(asam nikotinat, niasinamida), piridoksin (vitamin B6), asam pantotenat, biotin, folasin (asam
folat dan turunan aktifnya), serta vitamin B12 (sianokobalamin.).
Tiamin adalah zat berupa Kristal tersusun dari unsur-unsur karbon hydrogen-oksigen dan
belerang, mudah larut dalam air, dan sedikit larut dalam alcohol. Vitamin ini tidak mudah
mengalami oksidasi, tetapi dapat rusak karena pemanasan didalam larutan. Sumber Tiamin
kebanyakan berasal dari biji-bijian seperti beras pecah kulit atau bekatulnya.
Riboflavin dalam bentuk murni diperoleh dari isolasi ragi, hati, putih telur dan susu.
Vitamin ini dinamakan Riboflavin karena terjadi dari persenyawaan ribose ( 1 gula 5 karbon)
dengan suatu zat berwarna kuning orange yang memberikan fluoresensi kuning kehijauan
pada larutan. Sumber riboflavin terutama berasal dari hasil ternak.
Asam pantotenat adalah hasil penyatuan dua macam zat organic suatu derivate butirat
dengan asam amino alanin. Sumber asam pantoneat paling banyak terdapat dalam royal jelly.
Sianokobalamin merupakan bentuk utama vitamin B12, mengandung suatu grup sianida,
terikat pada kobalat pusat. Beberapa bahan dan produk nabati yang mengandung vitamin B12
adalah sayuran dari daun komprey, oncom dari bungkil kacang tanah, tempe, tauco dan
kecap.
Asam Folat banyak terdapat didalam bahan makanan yang baik dalam bentuk bebas
maupun dalam bentuk konjugasi. Bahan makanan yang paling banyak mengandung asam
folat adalah hati, ginjal, khamir, dan sayuran hijau gelap.
Niasin termasuk zat organic yang sederhana, merupakan asam mengandung nitrogen dan
niacinamit adalah garam dari asam ini.
Piridoksin terdapat pada sistem enzimatik yang berperan dalam metabolism asam amino,
oleh karena itu diperlukan pada proses metabolism protein. Piridoksol bersifat larut dalam air
dan alcohol dan stabil terhadap panas dalam larutan asam dan relative stabil dalam basa yang
kurang larut.
Asam fosfat adalah suatu senyawa yang termasuk komplek, terdiri dari suatu inti pteridin,
asam p-amino benzoate, dan asam glutamate sehingga diberi nama pteroilgutamat.
Biotin merupakan salah salah satu anggota kelompok vitamin B kompleks yang terdapat
dalam berbagai bahan makanan.
C. Vitamin tak larut dalam air (larut lemak)
1. Vitamin A
Vitamin A ditemukan dalam bahan-bahan makanan yang berlemak. Provitamin A adalah
pigmen berwarna kuning. Vitamin A pada umumnya stabil terhadap panas, asam dan alkali.
Sayangnya mempunyai sifat yang sangat mudah teroksidasi oleh udara dan akan rusak bila
dipanaskan pada suhu tunggi bersama udara, sinar dan lemak yang sudah tengik. Sayuran dan
buah-buahan yang berwarna hijau atau kuning biasanya banyk mengandung karoten. Wortel,
ubi jalar dan waluh kaya akan karoten.

2. Vitamin D
Laju vitamin D dalam kulit tergantung jumlah sinar matahari yang diterima serta
konsentrasi pigmen di kulit. Vitamin tersebut kemudian diterima kemudian diatifkan oleh
sinar matahari dan diangkut ke berbagai alat tubuh untuk dimanfaatkan atau disimpan di
dalam hati. Sumber vitamin D yaitu : minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi dan
sedikit buah pisang.

3. Vitamin E
Vitamin E terdapat dalam empat bentuk, alfa, beta, gamma dan delta tokoferol, semua
telah dapat disentesis. Zat-zat inilah merupakan antioksida yang utama dalam lemak dan
minyak yang dapat mencegah ketengikan.
Vitamin E merupaka salah satu factor yang larut dalam lemak. Sumber vitamin E yaitu:
minyak gandum/jagung, sayuran, hati, telur, mentega, susu, daging dan terutama tauge.

4. Vitamin K
Merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak, vitamin K disintesis dan diisolasi
dari hati ikan dibusukkan, dimana vitamin ini dihasilkan olek kerja bakteri-bakteri. Sumber
vitamin K terdapat pada: hati, bayam, kubis, kol, susu, kuning telur dan minyak kedelai.

D. Fungsi Vitamin
Vitamin mempunyai fungsi yang spesifik sesuai dengan fugsi spesifik sebagai
biokatalisator atau sebagai koenzim. Sebagai contoh adalah sebagai koenzim metabolism
karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain. Oleh karena itu, kekurangan itamin yang dikenal
dengan avitaminos akan berdampak buruk pada kesehatan dan gangguan fungsi biologis
organ atau sistem.

E. Kelebihan vitamin
• Sering terjadi pada vit ADEK (lipofil) dan tidak pada vit B kompleks dan C (hidrofil,
yang jika kelebihan mudah di buang melalui urin)
• Hipervitaminosis A: sakit kepala, muntah-muntah, kelaianan kulit, sakit tulang,
penghambatan pertumbuhan.
• Hipervitaminosis C: agressor kuat lambung à HCl lambuang meningkat à radang usus,
maag, dll.

AIR
Air dalam tubuh merupakan unsure esensial. Jaringan yang metabolismenya paling aktif
mengandung air yang terbanyak, misalnya otot. Air dalam tubuh orang dewasa terdapat
sekitar 60% dari berat badannya (± 47 liter).tubuh memperoleh air secara eksogen dan
endogen. Air eksogen yaitu air yang berasal dari luar, diperoleh dari air yang diminum dan ir
bersama dengan makanan. Air endogen berarti air yang diperoleh dari dalam tubuh sendiri
berasal dari hasil oksidasi berbagai nutrient dalam tubuh

A. Jenis dan Sumber Air


Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan fungsinya
tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Berdasarkan sumbernya air dapat dibagi menjadi
beberapa macam, yaitu :

1. Air yang diperoleh secara eksogen yang meliputi:


a. Air Minum yang meliputi:
Air bebas, merupakan air yang tidak terikat oleh komponen lain, seperti aquades atau air
putih yang komponen terbesarnya adalah H2O atau juga air yang terdapat dalam ruang-ruang
antar sel dan inter granulardan pori-pori yang terdapat dalam bahan air yang terdapat dalam
bentuk bebas.
Air yang terikat secara lemah karena terserap (terabsorbsi) pada permukaan koloid
makro molekul seperti protein, pek-tin, pati, selluosa. Ikatan antara air dengan koloid tersebut
merupakan ikatan hydrogen.
Air dalam keadaan terikat kuat yaitu membentuk hidrat, ikatannya bersifat tonik
sehingga relative sukar dihilangkan. Air ini tidak membeku meskipunpada suhu 0oF.
Air dalam es yaitu merupakan suatu senyawa yang terdiri dari molekul H2O (HoH) yang
tersusun sedemikian rupa sehingga 1 atom H disatu sisi antara sepasang atom oksigen
molekul-molekul air lainnya, membentuk suatu pasangan simetrik, Dimana satu molekul
(HoH) dapat mengikat 4 molekul HoH yang berdekatan dan jarak atom 0-0 yang
berdampingan sebesar 2,76 Ao.
Air dalam kompleks minuman : peran air dalam kompleks minuman yaitu sebagai
pelarut. Air dapat melarutkan bahan seperti garam, vitamin, mineral, gula, dan senyawa-
senyawa seperti yang terkandung dalam the dan kopi.

b.Air dalam bahan makanan


Air yang terdapat dalam bahan makanan dinamakan sebagai air terikat yaitu suatu sistem
yang mencakup air yang mempunyai derajat keterikatan yang berbeda dalam bahan. Menurut
derajat keterikatan air dapat dibedakan 4 tipe, yaitu :
1. Molekul-molekul air membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air
lain.
2. Molekul air yang terikat pada molekul-molekul lain melalui suatu
ikatan hidogen yang benergi besar.
3. Molekul yang secara fisik terikat dalam jaringan matrik. Dalam
membrane, kapiler, serat dan lain-lainnya.
4. Molekul yang tidal terikat dalam suatu bahan.

Berdasarkan ke-4 tipe di atas dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:


1. Air imbibisi
Air yang masuk ke dalam bahan pangan menyebabkan pengembangan volume.
Misalnya air yang tercampur dengan beras menjadi nasi.
2. Air Kristal
Air yang terikat dalam semua bahan baik pangan maupun non pangan yang
membentuk Kristal. Misalnya gul, garam, Cu SO4, dan lain-lain.
2. Air yang diperoleh secara endogen meliputi:
Yaitu air yng diperoleh dari hasil oksidasi berbagai nutrient dalam tubuh misalnya
karbohidrat dihidrolisis menjadi Co2 dan H2O.
Kebutuhan air sangat dipengaruhi oleh beberapa factor :
a. Temperature
Makin tinggi temperature lingkungan, maka makin banyak kebutuhan air.
b. Macam jenis makanan
Makanan dalam bentuk cair/semisolid hanya memerlukan air lebih sedikit daripada
berasal dari bentuk padat.
c. Umur

B. Fungsi Air
Fungsi air di antaranya adalah sebagai baerikut:
1. Sebagai bahan yang dapat mendispersikan berbagai senyawa polar ada dalambahan
makanan
2. Sebagai pelarut senyawa polar
3. Berperan pada proses metabolism bahan gizi (misalnya pada Glikolisis dan
Glikogenolisis)
4. Sebagai alat transportasi zat gizi (misalnya, darah mengandung 90%-95% air)
5. Sebagai pelumas persendian
6. Menjaga stabilitas suhu tubuh

C. Regulasi konsumsi Air


* Stimulasi pada rongga mulut
Jika seseorang menderita kekurangan saliva, maka rongga mulut dan oesophagus
kering dan menyebabkan turunnya volume saliva akibatnya nafsu minum meningkat
dan terangsangnya osmotic reseptor pada lidah dan rongga mulut menstimulasi nafsu
makan.
* Stimulasi pada otak
Jika temperature lingkungan meningkat, maka berakibat terhadap peningkatan
produksi keringat menyebabkan konsentrasi garam darah meningkat menyebabkan
permintaan air meningkat.
* Tekanan osmose darah meningkat
* Mempengaruhi Hipotalamus
* ADH Cell kidney (anti deuretik hormon) mengeluarkan renin
* Retensi air pada ginjal Angiostensin Angiotensinogen meningkat
* GI. Adrenalin adisteron meningkat
* Reabsorbsi sodium dan air meningkat
OLEH :
ERINDA PRAMESTI O
IRFAN ZAYANTO
TIARA KUSUMA WIDIANINGRUM

XI IPA 1

You might also like