Professional Documents
Culture Documents
Patofisiologi Konjungtivitis
Infeksi
• Pertahanan sekunder adalah sistem imunologi (tear-film
immunoglobulin dan lisozyme) yang merangsang
lakrimasi.
Konjungtivitis Viral
• Adenovirusmerupakan penyebab terbanyak
konjungtivitis. Subtypenya dapat sebabkan
keratokonjungtivitis (pink eye), dan pharingoconjunctival
fever.
• Transmisi melalui droplet,muntahan dan air kolam
renang yang sudah terkontaminasi
• HSV biasanya pada anak dan berhubungan dengan
folikular konjungtivitis. Penyebabnya adalah HSV type 1
walaupun HSV type II bisa juga menjadi penyebab terutama
pada neonatus. Infeksi rekuren biasanya pada orang
dewasa dan biasanya berhubungan dengan kornea.
• VZVefek terhadap konjungtiva dari infeksi primer atau
sekunder. Infeksi primer berasal dari cacar air dan sekunder
berasal dari zoster. Infeksi dapat disebabkan karena kontak
langsung dengan VZV atau zoster skin lesions atau bisa
juga dari sekret saluran nafas yang terinfeksi yang tidak
sengaja terhirup
• Molluscum contagiosum
– Saat konjungtivitis folikurar kronik.
– Melepaskan partikel virus kedalam saccus konjungtiva dari kelopak
mata yang lesi/iritasi
• HIV Pasien dengan AIDS secara umum berkembang
menjadi konjungtivitis non spesifik ditandai dengan
hiperemia iritasi dan berair. Microsporidia diisolasi dari
kornea dan konjungtiva pada beberapa pasien AIDS dan
keratokonjuntiva. Gejalanya adalah penglihatan yang kabur
dan fotofobia.
Konjungtivitis Allergi
• Seasonal dan Perineal Alergic
• Vernal keratoconjunctivitis
• Atopic keratoconjunctivitis
• Giant papillary conjunctivitis
Seasonal dak Perineal Konjungtivitis
• Biasanya alergen adalah spt:
– Serbuk sari
– Rumput2 liar.
– Kecoa