Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
AMELIN HARTATY
03091003023
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
KATA PENGANTAR
1
Rasa syukur yang dalam saya sampaikan ke hadiran Allah SWT,
karena berkat kemurahanNya ringkasan ini dapat saya selesaikan sesuai
yang diharapkan.Dalam ringkasan ini saya membahas “Cara-cara analisa
titrimetri”
Makalah ini dibuat dalam rangka tugas yang diberikan oleh dosen
Kimia Analisa dan mempermudah mempelajari cara-cara analisa titrimetri.
Penyusun
2
Analisa titrimetri atau analisa volumetric adalah analisis kuantitatif
dengan mereaksikan suatu zat yang dianalisis dengan larutan baku (standar)
yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan reaksi antara zat yang
dianalisis dan larutan standar tersebut berlangsung secara kuantitatif.
Titik akhir titrasi adalah titik dimana terjadi perubahan warna pada
indicator yang menunjukkan titik ekuivalen reaksi antara zat yyang dianalisis
dan larutan standar.
3
3. Harus ada perubahan yang terlihat pada saat titik ekuivalen
tercapai, baik secara kimia maupun secara fisika.
3. Indikator atau alat lain yang dapat menunjukkan titik akhir titrasi
telah di capai.
1. Reaksi Kimia :
· Titrasi langsung
· Titrasi makro
Volume titran : 10 – 20 mL
Volume titran : 1 – 10 mL
· Titrasi mikro
Jumlah sampel : 1 – 10 mg
5
Gambar 1. Peralatan yang dipergunakan dalam volumetri (Chang, 2005)
Standar primer
6
distandardisai dengan asam yang merupakan standar primer misal: kalium
hidrogen ftalat (KHP)
1. Kemurnian tinggi
2-Furanic acid
7
1. Cukup stabil sehingga penentuan konsentrasi cukup dilakukan sekali
1. Dengan cara langsung, menimbang dengan tepat standar primer, melarutkannya dalam
2. Dengan standarisasi, yaitu titran yang akan ditentukan konsentrasinya digunakan untuk
8
mg analit = T x faktor (mmol analit/mmol titran yang bereaksi) x BM
analit
Contoh :
Titer
Untuk titrasi yang bersifat rutin, lebih disukai untuk menghitung titer
dari titran. Titer adalah berat analit yang ekuivalen dengan 1 mL titran,
biasanya dinyatakan dalam mgram.
9
titer adalah 6,36 mg Na2CO3 / mL HCl
10
Perubahan warna pada fenolftalien
Kur
• Perubahan warna terjadi pada pH 8,3 - 10
Molaritas
Perubahan warna pada merah metil
Hitung
molaritas suatu larutan
H2SO4 yang
• Perubahan warna terjadi pada pH 4,2 - 6,3 mempunyai
densitas 1,30 g/mL
dan mengandung
32,6% bobot SO3. BM SO3=80,06
Karena 1 mol SO3 menghasilkan 1 mol H2SO4 dalam air maka ada 5,3 mol/L
H2SO4 dalam larutan itu.
Normalitas
12
Berat Ekuivalen
untuk reaksi:
1. Asam-basa: berat (dalam gram) suatu zat yang diperlukan untuk bereaksi dengan 1 mol
(1,008 gram) H+
2. Redoks: berat (dalam gram) suatu zat yang diperlukan untuk
memberikan atau bereaksi
Contoh :
tiap Na2CO3 bereaksi dengan 2H+ , oleh itu berat ekuivalennya setengah
BMnya, 106/2 = 53 g/ek
ek = g/BE
13
g = (0,15 ek/L) x (0,25 L) x (53 g/ek) = 1,99 g
SOAL 1 : jelaskan pembuatan 5,0 L larutan 0,1 M Na2CO3 (105,99 g/mol) dari
padatan standar primer
SOAL 3: Hitung konsentrasi molar etanol dalam suatu larutan aqueous yang
mengandung 2,3 g C2H5OH (46,07 g/mol) dalam 3,5 L larutan. jawab:
14
SOAL 4: Hitung konsentrasi molar analitik dan kesetimbangan dari spesi
solut dalam suatu larutan aq yang mengandung 285 mg asam trikloro asetat
Cl3CCOOH (163,4 g/mol) dalam 10 mL (asam mengalami 73% ionisasi dalam
air)
[H+] = [A-]
15
Timbang dengan tepat 52,8 g BaCl2.2H2O larutkan dalam air, tambahkan air
hingga volume larutan mencapai 2 L
jawab: larutan ini mengandung 63,3 g solut per 106 g larutan. Anggap
kerapatan larutan sama dengan kerapatan air murni yaitu 1 g/mL atau
1000g/L
SOAL 7: Hitung konsentrasi molar HNO3 (63,0 g/mol) dalam suatu larutan
dengan specific gravity 1,42 dan 70% HNO3 (w/w)
16
Perhitungan molaritas dari data standardisasi
SOAL 11: suatu sampel bijih besi seberat 0,8040 g dilarutkan dalam asam.
Besi kemudian direduksi
menjadi Fe2+ dan dititrasi
dengan 0,02242 M
17
KMnO4 ternyata diperlukan 47,22 mL sampai tercapainya titik akhir. Hitung
a) %Fe (55,847 g/mol) dan b) %Fe3O4 (231,54 g/mol) di dalam sampel.
Reaksi analit dengan reagen adalah:
SOAL 12: suatu sampel bahan organik yang mengandung merkuri seberat
3,776 g diuraikan dengan HNO3. Setelah pengenceran, Hg2+ dititrasi
dengan 21,30 mL larutan NH4SCN 0,1144 M. Hitung %Hg (200,59 g/mol) di
dalam sampel.
18
pada titik ekuivalen 1 mmol Hg2+ ∞ 2 mmol NH4SCN
jawab:
19
Maka mmol H2SO4 yang bereaksi dengan NH3 = 2,5175 - 0,6756 = 1,8419
mmol H2SO4
SOAL 14:
Gas CO dalam 20,3 L suatu sampel gas diubah mjd CO2 dengan melewatkan
sampel gas pada I2O5 dengan pemanasan 150oC. I2O5 (s) + 5CO (g) → I2 (g) +
CO2 (g) gas iodin yang dihasilkan didistilasi dan dikumpulkan pada suatu
absorber yang mengandung 8,25 mL 0,01101 M Na2S2O3 I2 (g) + 2S2O32-(aq) →
2I-(aq) + S4O62- (aq) kelebihan Na2S2O3 dititrasi balik dengan 2,16 mL larutan
0,00947 M I2.
20
5 mol CO ∞ 2 mol Na2S2O3
21