Professional Documents
Culture Documents
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester dalam upaya penambahan wawasan
Disusun Oleh :
Chahyadi Gumilang
NIS 070810119
Disetujui oleh :
Pembimbing
Diketahui oleh :
Kepala SMA Negeri 2 Cimalaka
Penyusun,
Chahyadi Gumilang
NIS 070810119
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan petunjuk-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan karya tulis yang berjudul Dampak
Negatif Pasca Tsunami Terhadap Lingkungan Pantai Pangandaran.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir semester.
Sehubungan dengan tersusunnya karya tulis ini penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Yth. Drs. Yeye Karnahidayat, M.M. selaku Kepala Sekolah
2. Yth. Eef Hidayat Kusnadi, S.Pd selaku Wali Kelas dan Guru Pembimbing
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan penelitian ini
yang tidak mungkin disebutkan satu baersatu.
Mudah-mudahan amal dan jasa baik mereka diterima oleh Allah SWT, dan
dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Amin, dan semoga karya tulis ini bermanfaat,
khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih terdapat kekurangan dan
kelemahannya, oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan penulis terima dengan
senang hati demi penyempurnaan karya tulis ini di masa yang akan datang.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB. I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................... 1
1.3. Tujuan ......................................................................................... 2
1.4. Kegunaan .................................................................................... 2
BAB. II. LANDASAN TEORITIS ................................................................ 2
2.1. Sejarah Pangandaran................................................................... 2
2.2. Pengertian Lingkungan .............................................................. 3
2.3.Pengertian Tsunami .................................................................... 4
BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 5
3.1. Tempat Penelitian ....................................................................... 5
3.2. Rancangan Penelitian.................................................................. 5
3.3. Cara Kerja ................................................................................... 5
BAB. IV. PEMBAHASAN............................................................................ 6
4.1. Dampak Tsunami ........................................................................ 6
4.2. Penyebab Terjadinya Tsunami.................................................... 7
4.3. Jawaban Pertanyaan .................................................................... 8
4.4. Hipotesis ..................................................................................... 8
BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 9
5.1. Kesimpulan ................................................................................. 9
5.2. Saran ........................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Mengetahui dampak negatif pasca tsunami di pangandaran.
2. Mengenal daerah lingkungan pangandaran.
3. Dapat Membuat suatu rancangan penelitian.
1.4. Kegunaan
Orang – orang bias tahu bagaimana akibat dan cara menangani dampak/ tragedy kalu
ada Tsunami, dan dapat mengenal lebih jauh apa yang dimaksud tsunami.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2
(470,0 Ha) sehingga luas kawasan pelestarian alam seluruhnya menjadi 1000,0 Ha.
Perkembangan selanjutnya, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 104?KPTS-II?1993
pengusahaan wisata TWA Pananjung Pangandaran diserahkan dari Direktorat Jenderal
Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam kepada Perum Perhutani dalam pengawasan
Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, Kesatuan Pemangkuan Hutan Ciamis, bagian
Kemangkuan Hutan Pangandaran.
3
sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan
norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik)
Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda
tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik
sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi.
Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi
asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan
terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang
tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain.
2.3. Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang: ; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah
berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh
perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut
tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung
berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang
tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang
tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam,
gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara
dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1
meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di
tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga
sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan
meter. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir
pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena
hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang
mengaitkan tsunami dengan gempa bawah lain. Namun hingga abad ke-20, pengetahuan
mengenai penyebab tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus dilakukan untuk
memahami penyebab tsunami.
4
Teks-teks geologi, geografi, dan oseanografi di masa lalu menyebut tsunami
sebagai "gelombang laut seismik".
Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat menyebabkan
gelombang badai yang disebut sebagai meteotsunami yang ketinggiannya beberapa meter
diatas gelombang laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan, bentuknya bisa
menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi
daratan. Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.
Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre
(PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini.
Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian Ocean Tsunami
Warning System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat penelitiaan
Penelitian yang dilakukan oleh penulis dilakukan di pangandaran dan daerah
sekitar pantai.
3.2. Rancangan Penelitiaan
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah penelitian
metode kuantitatif, dengan menggunakan metode survey.
3.3. Cara Kerja
1. Mengidentifikasi masalah yang ada
2. Membuat Rancangan pertanyaan
3. Meneliti lingkungan sekitar/ survey pada lokasi
4. Menanyakan hal – hal yang sudah di rancang sebelumnya.
5. Membuat simpulan sementara/ hipotesis
Pertanyaan
1. Bagaimana mengurangi risiko dampak tsunami ?
2. Apa yang harus dilakukan setelah terjadi tsunami ?
3. Saat gempa bumi terjadi, sebagai awal terjadinya tsunami apa yang harus
dilakukan ?
5
4. Akibat dari Tsunami ?
5. Dimana saja wilayah terjadinya Tsunami ?
BAB IV
PEMBAHASAN
6
Gelombang tsunami adalah suatu rangkaian gelombang atau ombak yang dihasilkan
akibat perpindahan yang cepat dari suatu volume air akibat gangguan yang terjadi pada
volume air tersebut. Pada saat tsunami terjadi, bukanlah gelombang pertama yang mampu
menghancurkan semua yang dilaluinya akan tetapi rentetan gelombang berikutnyalah
yang berpotensi menghancurkan. Nah apa yang bisa membuat gangguan pada suatu
volume air tersebut? Banyak yang bisa membuat gangguan pada volume air tersebut
seperti gempa bumi, letusan gunung api, tanah longsor, bahkan jatuhan meteor juga
mampu menciptakan sebab-sebab terjadinya tsunami.
7
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat
mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang
menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara
tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian
pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor
atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan
meter.
Syarat terjadinya tsunami akibat gempa
• Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
8
· Begitu gempa berhenti, segera kumpulkan keluarga anda dan mengungsi ke
tempat yang aman, karena tsunami bisa terjadi dalam sekejap waktu.
Mengungsilah ke tempat yang lebih tinggi dan jauh dari pantai.
· Hindari berada di bawah gedung, jembatan atau kabel listrik tegangan tinggi,
karena kemungkinan bangunan itu akan runtuh setelah gempa.
4.4. Hipotesis
Dampak yang terjadi pasca tsunami yaitu banyaknya rumah, lingkungan, dan
keadaan tanah yang menjadi rusak akibat terbawa arus tsunami. Kejadian tersebut
menyebabkan kerugiaan dimana – mana, dan korban di mana – mana.
Hal tersebut membuat seluruh lapisan masyarakat di pangandaran mendapat
cobaan juga mendapat suatu peristiwa yang sangat trgais bagi mereka. Dan membuat
semua lingkungan yang ada disana kotor dan tak layak dihuni. Semua itu adalah dampak
yang terjadi pasca tsunami.
9
BAB V
10
Daftar pustaka
• Iwan, W.D., editor, 2006, Summary report of the Great Sumatra Earthquakes and
Indian Ocean tsunamis of 26 December 2004 and 28 March 2005: Earthquake
Engineering Research Institute, EERI Publication #2006-06, 11 chapters, 100
page summary, plus CD-ROM with complete text and supplementary
photographs, EERI Report 2006-06. [www.eeri.org] ISBN 1-932884-19-X
• Dudley, Walter C. & Lee, Min (1988: 1st edition) Tsunami! ISBN 0-8248-1125-9
link
• KLH, 2005,RencanaKerjaKementerian Lingkungan Hidup 2005-2009.
• Memori Penjelasan kepada DPRRI tahun 2005 Peraturan Menteri Keuangan No
124/PMK.02/2005 tentang Penetapan
• Alokasi dan PedomanUmumDana Alokasi KhususTahun Anggaran 2006.
• Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2005-2009.
11