Professional Documents
Culture Documents
KABUPATEN LAHAT
SUMATERA SELATAN
Oleh
AGUS SUTIONO, S,Pd
NIP. 196806242005011005
DEPARTEMEN AGAMA
MAN LAHAT
2009
1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
2. Peneliti
a. Nama Lenngkap Agus Sutiono, S.Pd
b. Jenis Kelamin Laki-laki
c. Pangkat / Golongan /NIP Penata Tingkat I / III.b
d. Asal Sekolah MAN Lahat
e. Alamat Rumah Jl. Kapten Saibuna Talang Jawa Utara
Lahat Kec. Lahat Kab. Lahat
No. Telp / HP.
3. Lama Penelitian 3 Bulan
September - November 2009
4. Biaya yang diperlukan
Pembimbing,
2
ABSTRAK
Sejauh ini mata pelajaran Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang
dianggap sulit oleh sebagian besar siswa, termasuk siswa kelas X.1 MAN Lahat
. Hasil belajar yang dicapai siswa pada tahun-tahun sebelumnya selalu dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar siswa yang dicapai
dapat disebabkan oleh motivasi siswa untuk belajar Kimia masih rendah dan
proses pembelajaran atau sarana belajar yang kurang memadai. Salah satu
3
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa sehingga
model pembelajaran kooperatif tipe SAVI ini terlihat dari angket yang dijawab
4
KATA PENGANTAR
laporan penelitian ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
temuan masih rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Kimia, terutama pada pokok bahasan ikatan ion dan ikatan kovalen. Sehingga
perlu adanya upaya untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa,
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.1 MAN Lahat tahun
hasil belajar pada mata pelajaran Kimia khususnya pada pokok bahasan ikatan
bantuan dan dukungan baik moril maupun spiritual kepada semua pihak
5
Ucapan terimakasih dan penghargaan peneliti sampaikan terutama
kepada :
berlangsung.
3. Para siswa kelas X.1 MAN Lahat tahun pelajaran 2009 – 2010 yang
di kelas.
laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna, masih terdapat kekeliruan dan
‘Alamiin.
Peneliti
6
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Daftar Tabel v
Daftar Lampiran vi
BAB I. PENDAHULUAN.
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 3
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah 3
D. Tujuan Penelitian 4
E. Manfaat Hasil Penelitian 4
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar 6
B. Motivasi Belajar 10
C. Pembelajaran Kooperatif 12
D. Pembelajaran Kooperatif Tipe SAVI 13
E. Gambaran Umum Konsep Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen 15
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian 17
B. Prosedur Pelaksanaan Tindakan Kelas 18
C. Data dan Teknik Pengumpulan Data 19
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Siklus I
1. Aktivitas Belajar 23
2. Hasil Belajar 24
3. Refleksi 26
7
B. Siklus II
1. Aktivitas Belajar 27
2. Hasil Belajar 28
3. Motivasi 28
4. Refleksi 29
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan 33
B. Saran 33
DAFTAR PUSTAKA 35
8
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran-lampiran
2. Jadwal penelitian
3. Silabus
4. RPP
6. Lembar pengamatan
9
BAB I
PENDAHULUAN
secara signifikan.
struktur dan sifat, transformasi dinamika dan energenetika zat yang melibatkan
keterampilan dan penalaran. Ilmu kimia merupakan produk temuan sains dan
Dirasakan oleh para pendidik, banyak siswa yang kurang berminat pada
pelajaran kimia. Ilmu kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang sering
pelajaran yang diujikan secara nasional.Oleh karena itulah perlu adanya inovasi
Misalnya pada topik ikatan kimia. Pada topik ini akan digambarkan bagaimana
terjadinya ikatan ion dan kovalen khususnya pada proses pelepasan dan
11
Program ini telah peneliti gunakan disekolah tempat peneliti bertugas. Hasil
B. Identifikasi Masalah
1. Untuk pokok bahasan ikatan ion dan ikatan kovalen Situasi belajar
bahasan yang abstrak seperti pada ikatan ion dan ikatan kovalen.
belajar Kimia konsep Ikatan Kimia ( ikatan ion dan ikatan kovalen).
12
b. Dalam penelitian ini peneliti memberikan perumusan masalah sebagai
berikut :
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Kimia konsep Ikatan Kimia
siswa pada mata pelajaran Kimia konsep Ikatan Kimia ( ikatan ion dan
ikatan kovalen).
D. Tujuan Penelitian
ion dan ikatan kovalen) melalui proses pembelajaran kooperatif tipe SAVI
2. Meningkatkan hasil belajar Kimia pada konsep Ikatan Kimia ( ikatan ion
mengajar di kelas.
tersebut.
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
individu. Pengalaman dapat berupa situasi belajar yang sengaja diciptakan oleh
orang lain atau situasi yang tercipta begitu adanya. Peristiwa belajar yang
terjadi karena dirancang oleh orang lain di luar diri individu sebagai pebelajar
biasa disebut proses pembelajaran. Proses ini biasa dirancang oleh guru.
Istilah belajar berarti suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku
pada diri individu yang biasanya terjadi setelah adanya interaksi dengan
sumber belajar, sumber belajar ini dapat berupa buku, lingkungan, guru atau
merangsang siswa untuk belajar. Dari berbagai peran guru,dalam hal ini peran
15
Kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu bentuk pendidikan yang
(1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa seperti
(2) Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan disekitar
kegiatan pembelajaran.
dibutuhkan suatu formula bentuk pembelajaran yang utuh dan tentu saja
tidak sama antara siswa satu dengan yang lainnya dalam suatu proses belajar
mengajar di kelas. Tetapi terdapat banyak keaktifan yang tak dapat dilihat
dengan mata atau tak dapat diamati, misalnya menggunakan hasanah ilmu
16
memperoleh ilmu pengetahuan baru. Jadi yang dimaksud siswa belajar secara
yang merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil
belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar (Dimyati
B. Motivasi Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002 : 90) Motivasi dapat bersumber ari
dalam diri sendiri, yang dikenal sebagai motivasi internal dan dari luar yang
motivasi eksternal adalah dorongan terhadap perilaku seorang siswa yang ada
membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, sebab jika tidak ada dorongan
dalam diri siswa untuk belajar, maka proses pembelajaran tidak akan efektif.
Siswa yang termotivasi belajar akan berpartisipasi secara aktif dalam pelajaran
yang berlangsung tanpa rasa terpaksa, tetapi secara sukarela atas inisiatif
sendiri. Sebagai akibat dari hal ini maka hasil belajar yang dicapai akan lebih
17
lama diserap, karena dengan adanya motivasi belajar tersebut maka dorongan
dalam diri siswa akan terpenuhi; dan siswa akan merasa puas dengan hasil
Dalam kegiatan belajar di kelas ada tiga hal pokok yang perlu
caranya agar siswa tiba pada sasaran yang dituju, 3) bagaimana agar dapat
diketahui apakah sasaran yang dituju itu sudah tercapai atau belum. Agar
melalui ketiga hal tersebut guru harus menciptakan kondisi yang dapat
bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh dan ingin
terus belajar.
belajar berada ditangan para pendidik dan anggota masyarakat yang lain. Guru
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002 : 97) Motivasi yang terkuat adalah
motivasi belajar yang ada didalam diri siswa. Siswa benar-benar ingin
siswa beranggapan bahwa mata pelajaran KIMIA itu sulit. kemungkinan lainnya
18
adalah model pembelajaran yang digunakan masih berorientasi pada guru
pembelajaran, oleh karena itu maka perlu upaya untuk membangkitkan motivasi
Tipe SAVI
C. Pembelajaran Kooperatif
kooperatif tipe SAVI adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan
harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi
yang efektif kalau animasi multimedia yang digunakan memadai untuk kegiatan
siswa belajar.
berikut :
20
3. Siswa menggunakan perangkat multimedia ( Animasi multimedia
akhir pelajarn.
pahami siswa
6. Kesimpulan/penutup
kovalen )
Pada pokok bahasan ini, guru sering kali mengalami kesulitan untuk
penulis mencoba membuat alat Bantu pembelajarn pada topik tersebut dengan
menggunakan komputer.
ikatan ion dan ikatan kovalen. Pada Ikatan Ion, program komputer
11 Na +17 Cl → NaCl pada reaksi tersebut terjadi transfer electron valensi dari
bentuk bola-bola yang atraktif sehingga akan membuat siswa tertarik untuk
21
mengetahui nya labih lanjut. Kemudian pada topik ikatan kovalen mengandung
sifat afinitas yang sama dapat membentuk satu ikatan dan menjadi satu
senyawa Kimia.
Contoh :
1 H +1 H → H 2
Pada reaksi antara sesama atom hydrogen masing-masing atom hanya
memiliki satu electron valensi sehingga tidak mungkin bagi salah satunya untuk
memberikan satu electronnya kepada atom yang lain, untuk itu kedua atom
menarik dan atraktif seolah mendekati kenyataan teori dan konsep yang ada.
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
ajaran 2009-2010 di MAN Lahat mulai dari bulan September sampai November
kali pertemuan dan siklus II sebanyak 2 kali pertemuan. Jumlah jam pelajaran
Kimia dalam satu minggu adalah 2 jam pelajaran dimana satu jam pelajaran
waktunya 45 menit.
tahapan yang akan dilakukan dalam PTK ini menggunakan model yang
23
dikembangkan oleh Kurt Lewin seperti disebutkan dalam Dikdasmen (2003:18)
bahwa tahap-tahap tersebut atau biasa disebut siklus (putaran) terdiri dari
Prosedur penelitian tindakan kelas ini secara garis besar dapat dilihat
pembelajaran (RPP).
telah disiapkan.
Tindakan
• Melakukan evaluasi dalam bentuk tes
dipelajari.
Melakukan observasi dengan
Pengamatan
menggunakan format observasi
Refleksi • Melakukan evaluasi tindakan yang telah
sasaran.
• Evaluasi tindakan.
• Instrument-instrumen yang telah
dilaksanakan semua
kehidupan sehari-hari.
• Identifikasi masalah dan penetapan
Siklus
Perencanaan alternatife pemecahan masalah
II
• Pengembangan program tindakan II
Tindakan • Pelaksanaan program tindakan II
Pengamatan • Pengumpulan data tindakan II
Refleksi • Evaluasi tindakan II
Indikator • Instrument-instrumen yang telah
keberhasilan siklus
II disiapkan pada siklus II dapat
terlaksanakan semua
25
• Hampir 100 % pencapaian hasil belajar
menunjukan peningkatan.
1. Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa, sedangkan jenis data yang
didapatkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang
meliputi :
• Jawaban angket
• Foto kegiatan
postes pada tiap siklus dan dilengkapi jurnal harian (catatan harian).
e. Observasi
f. Angket
26
Angket digunakan untuk melihat motivasi siswa dari pembelajaran yang
dapat dirasakan oleh siswa dalam rangka meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar.
dalam lembar observasi. Oleh karena itu di lengkapi lagi dengan jurnal harian /
catatan harian yang merupakan alat bantu perekam yang paling sederhana
h. Foto
kelas atau untuk memperjelas data dan hasil observasi dari penelitian ini, di
gunakan foto. Foto ini juga dapat membantu dalam evaluasi tentang data – data
lainnya.
Data tes hasil belajar berupa data kuantitatif yang di peroleh melalui
setelah berakhirnya setiap siklus. Hal ini dimaksudkan agar setiap berakhirnya
disetiap siklus dapat diketahui kemajuan dan perkembangan yang didapat oleh
siklus berikutnya.
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Data Observasi
A
− X 100% , dimana A = Jumlah siswa yang melakukan
B kegiatan
B = Jumlah siswa keseluruhan
b. Data Angket
berikut
28
Peneliti menentukan nilai setiap siswa dari hasil pretes dan postes
masing-masing siklus dengan pemberian nilai skala 100, dimana KKM (Kriteria
banyaknya siswa yang mendapat nilai diatas atau sama dengan 62 (siswa yang
BAB IV
proses pembelajaran dengan model kooperatif learning tipe SAVI dalam rangka
29
meningkatkan motivasi serta aktivitas siswa dan hasil belajar yang diperoleh
siswa.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan dua siklus yaitu siklus I dan
siklus II. Di awal setiap siklus diadakan pretes I dan pretes II, demikian pula
diakhir setiap siklus diadakan postes yaitu postes I dan postes II setelah proses
A. Siklus I.
1. Aktivitas Belajar
di laboratorium TIK ini, Pada pertemuan pertama ini belum nampak adanya
aktivitas siswa yang mencolok, namun siswa lebih cenderung untuk bertanya
Aktivitas kelas pada pertemuan kedua ini sudah ada peningkatan dibandingkan
siswa (56 %), aktivitas yang bertanya, 8 kelompok siswa (50 %), yang
menguasai software animasi tersebut. dan yang menjawab soal uji kompetensi
diatas KKM sebanyak 6 kelompok siswa (37 %). Prosentase aktivitas kelas
2. Hasil Belajar.
pemahaman konsep ikatan ion dan kovalen secara umum masih dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan yaitu 62. Walaupun demikian
skor nilai ini masih dianggap wajar, karena memang belum diajarkan (belum
adalah 30 menit.
upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep ikatan ion dan kovalen dengan
setelah diberi tindakan, siswa diberikan postes I yang dilaksanakan hari Selasa
tanggal 6 Oktober 2009. Berdasarkan hasil dari postes I diperoleh skor nilai
sebanyak 19 siswa yang sudah tuntas, dan hanya 6 orang siswa yang belum
tuntas.
3. Refleksi
ion dan kovalen memberikan hasil yang cukup memuaskan sesuai dengan
termasuk kategori aktif, karena kriteria keaktifan kelas dikatakan cukup apabila
proses aktivitas kelas berkisar antara 50 – 75%. Namun ada beberapa jenis
aktivitas siswa yang masih dianggap rendah, yaitu aktivitas dalam hal
software aplikasi kimia tersebut membuat peneliti harus bekerja keras kembali
nampaknya perlu ada pendekatan guru terhadap siswa untuk bisa merangsang
atau menumbuhkan rasa percaya diri bagi siswa dengan cara belajar yang
maksimal dan menjelaskan bahwa hal ini masih sedang taraf belajar. Siswa
juga perlu dilatih keberanian mentalnya untuk mau mencoba aktif dalam hal
itu tidak sesuai dengan konsep yang dia yakini (misalkan dari buku sumber).
Peningkatan ini cukup besar dan bisa dikatakan memenuhi kategori berhasil,
karena siswa yang mencapai nilai diatas 62 (diatas KKM yang telah ditetapkan)
sudah lebih dari 75%. Dengan demikian bahwa pengaruh proses pembelajaran
dengan model pembelajaran kooperatif tipe SAVI cukup besar sehingga dapat
penjelasan langsung dari guru melalui papan tulis. Dengan demikian hal ini
siklus II.
B. Siklus II
1. Aktivitas Belajar
Pada pertemuan pertama di siklus II, yaitu hari Senin tanggal 13 Oktober
12 kelompok siswa (75 %). dan yang menjawab soal uji kompetensi diatas KKM
siswa (100 %), yang bertanya dan 3 kelompok siswa (18 %), yang menguasai
software sebanyak 15 kelompok siswa (93%) dan yang menjawab soal uji
2. Hasil Belajar
Konsep yang dipelajari di siklus II ini adalah ikatan kovalen. Hasil yang
diperoleh dari pretes II memberikan skor nilai rata-rata kelas sebesar 50,60
dan ketuntasan belajar siswa mencapai 48 %, yaitu 12 orang siswa yang sudah
% dan nilai rata – rata sebesar 72,00. Kenaikan dari pretes ke postes sebesar
3. Motivasi
dari siklus I sampai siklus II, siswa diberikan angket isian untuk mengetahui
motivasi siswa dalam model pembelajaran tipe SAVI, karena dengan adanya
35
motivasi belajar tersebut akan ada dorongan belajar dalam diri siswa. Dari
terasa lebih mudah untuk memahami konsep ikatan ion dan kovalen
Berdasar hasil angket yang diberikan kepada siswa diperoleh hasil siswa
yang senang dengan kegiatan belajar Kimia 19 orang siswa setuju (76 %), 5
orang siswa ragu-ragu (20 %) dan 1 orang siswa tidak setuju (4 %), sedangkan
belajar dengan diskusi kelompok 23 orang siswa setuju (92 %), 2 orang siswa
ragu-ragu (8 %), yang merasa senang belajar dari penjelasan teman 23 orang
siswa setuju (92 %), 2 orang siswa ragu-ragu (8 %), yang merasa mudah
memahami penjelasan teman 20 orang siswa setuju (80 %), 3 orang siswa
ragu-ragu (12 %), dan 2 orang siswa tidak setuju (8 %), dan yang berpendapat
4. Refleksi
dari siklus I sampai siklus II maka berdasarkan analisis data kegiatan siswa
diperoleh peningkatan aktivitas siswa yang cukup berarti. Untuk lebih jelasnya
Adapun hasil belajar (ketuntasan belajar dan skor nilai rata-rata) yang
I 28 % 76 % 48 %
II 48 % 84 % 36 %
37
pembelajaran pada konsep ikatan ion dan kovalen dengan menggunakan
model pembelajaran tipe SAVI menarik bagi siswa, sehingga siswa termotivasi
Hal ini juga terlihat dari hasil angket siswa yang dapat dilihat pada tabel
Prosentase
Jumlah
Pernyataan
No Pernyataan Responden
Responden
S RR TS % % %
Saya senang dengan kegiatan belajar
1 19 5 1 76 20 4
Kimia
Belajar Kimia dengan menggunakan
menyenangkan
Saya merasa senang belajar
3 23 2 - 92 8 -
menggunakan komputer
Saya merasa mudah memahami
multimedia
Menurut saya kegiatan belajar ini
5 21 4 - 84 16 -
perlu dikembangkan
42
Jumlah 64 12
4
Rata-rata Prosentase (%) 85 13 2
Dari tabel diatas terlihat motivasi yang dimiliki siswa dengan belajar tipe
Jadi bisa dikatakan apabila siswa aktif pada saat diskusi membahas materi
maka berarti siswa sudah mengerti dan paham apa yang sedang dipelajarinya,
BAB V
A. Simpulan
Bab IV tentang proses pembelajaran pada konsep ikatan ion dan ikatan kovalen
setuju.
B. Saran
2. Siswa hendaknya lebih bergairah dan lebih termotivasi serta lebih aktif
tipe SAVI.
40
3. Sekolah hendaknya lebih membantu menyediakan / meningkatkan fasilitas
DAFTAR PUSTAKA
41
Suhardjono, Azis Hoesein, dkk. (1996) Pedoman Penyusunan Karya Ilmiah
di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi
Widyaiswara. Jakarta : Depdikbud, Dikdasmen.
42
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan Bulan
September Oktober November
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Penyusunan
Proposal Penelitian
2 Konsultasi Dosen
Pembimbing
3 Penyusunan
instrument,skenario
pembelajaran, soal
4 Pelaksanaan
A. Menyiapkan kelas
dan perangkat
pembelajaran
B. Melaksanakan
tindakan siklus I
C. Konsultasi dosen
pembimbing
D. Melaksanakan
tindakan Siklus II
5 Penyusunan
Laporan
6 Konsultasi dosen
pembimbing
43
LEMBAR PENGAMATAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Nama Guru : AGUS SUTIONO, S.Pd Kelas : X.1
Tanggal : ……………….. Konsep :………
Pertemuan ke : ………………. Sub Konsep :…………
Petunujk.
Berilah tanda ceklis (v) pada kolom yang sesuai menurut penilaian anda.
N Penilaian
Aspek yang dinilai
o 0 1 2 3 4
I PENGAMATAN PBM
A. Pendahuluan
1. Mengaitkan pelajaran sekaranng
dengan pelajaran sebelunnya
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Memotivasi siswa
B. Kegiatan Inti
1. Mempresentasikan informasi
2. Mengorganisasi siswa dalam kelompok-
kelompok belajar
3. a. Membimbing kelompok
b. Mengajukan pertanyaan
c. Menjawab / menanggapi pertanyaan
d. Bekerja dan belajar bersama
C. Penutup
Evaluasi
II. SUASANA KELAS
1. Siswa antusias
2. Guru antusias
3. Waktu sesuai dengan alokasi
4. PBM sesuai dengan skenario dalam
RPP
Jumlah
Keterangan :
0 = tidak melakukan 3=baik Lahat, Oktober 2009
1 = kurang baik 4= sangat baik Pengamat,
2 = cukup
Drs. Efransah
44
NIP.
Pertemuan ke : …………………………
Pukul : …..……………………..
Guru : …..……………………..
I. Penguasaan Konsep
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………….
…………………..
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…..………….
45
Daftar Nilai Pretes dan Postes Pada Hasil Belajar Konsep Ikatan Ion dan Kovalen
Siklus I
Pretest I Postest I
No Nama siswa Ket
Tanggal Tanggal
T/TT T/TT
29/9/2009 11/2/2009
1 Agus Sidarman 35 Tidak Tuntas 65 Tuntas
2 Agustini 65 Tuntas 75 Tuntas
3 Ana Mariawati 30 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas
4 Andika 65 Tuntas 80 Tuntas
5 Elia Susanti 55 Tidak Tuntas 65 Tuntas
6 Febriani Putrawan 45 Tidak Tuntas 60 Tuntas
7 Febrina Ramadani 60 Tuntas 75 Tuntas
8 Fenni Puspita Sari 45 Tidak Tuntas 60 Tuntas
9 Hariani 30 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
10 Hendra Eko Saputra 65 Tuntas 75 Tuntas
11 Indah Permata Sari 25 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
12 Khusnairo 45 Tidak Tuntas 70 Tuntas
13 Lestriwana 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas
14 Lisma Hayati 35 Tidak Tuntas 65 Tuntas
15 Luluk Naziro 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas
16 Lusi Mareza 25 Tidak Tuntas 45 Tidak Tuntas
17 M.Imriadi 35 Tidak Tuntas 70 Tuntas
18 Mirliana 30 Tidak Tuntas 55 Tidak Tuntas
19 Muhammad.B 60 Tuntas 75 Tuntas
20 Mutia Dewi 30 Tidak Tuntas 60 Tuntas
21 Nur Anggraini 60 Tuntas 80 Tuntas
22 Nur Hayati 35 Tidak Tuntas 50 Tidak Tuntas
23 Pera Yulia 30 Tidak Tuntas 60 Tuntas
24 Santi Hodia Ningsih 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas
25 Sheila Laurincin 60 Tuntas 70 Tuntas
Rata – rata skor nilai 44.20 64.60
Jumlah siswa yang tuntas 7 19
Prosentase Ketuntasan Belajar
28.00 76.00
(%)
Keterangan :
- Nilai di isi dengan skala 100
46
- SKBM (standar ketuntasan belajar minimal) untuk mata pelajaran KIMIA adalah 60
- Siswa dikatakan tuntas jika skor nilai ≥ 60
- T = Tuntas ; TT = tidak tuntas
Daftar Nilai Pretes dan Postes Pada Hasil Belajar Ikatan ion
Siklus II
Ket
Pretest II Postest II
No Nama siswa
Tanggal Tanggal
T/TT T/TT
13/9-2009 18-10-2009
1 Agus Sidarman 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas
2 Agustini 60 Tuntas 85 Tuntas
3 Ana Mariawati 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas
4 Andika 60 Tuntas 85 Tuntas
5 Elia Susanti 60 Tuntas 80 Tuntas
6 Febriani Putrawan 45 Tidak Tuntas 60 Tuntas
7 Febrina Ramadani 60 Tuntas 85 Tuntas
8 Fenni Puspita Sari 50 Tidak Tuntas 70 Tuntas
30 Tidak Tuntas 55 Tidak
9 Hariani Tuntas
10 Hendra Eko Saputra 65 Tuntas 85 Tuntas
30 Tidak Tuntas 55 Tidak
11 Indah Permata Sari Tuntas
12 Khusnairo 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas
13 Lestriwana 60 Tuntas 80 Tuntas
40 Tidak Tuntas 55 Tidak
14 Lisma Hayati Tuntas
15 Luluk Naziro 65 Tuntas 85 Tuntas
16 Lusi Mareza 40 Tidak Tuntas 60 Tuntas
17 M.Imriadi 60 Tuntas 80 Tuntas
40 Tidak Tuntas 45 Tidak
18 Mirliana Tuntas
19 Muhammad.B 65 Tuntas 85 Tuntas
20 Mutia Dewi 40 Tidak Tuntas 65 Tuntas
21 Nur Anggraini 65 Tuntas 85 Tuntas
22 Nur Hayati 30 Tidak Tuntas 60 Tuntas
23 Pera Yulia 60 Tuntas 85 Tuntas
47
24 Santi Hodia Ningsih 55 Tidak Tuntas 75 Tuntas
25 Sheila Laurincin 65 Tuntas 85 Tuntas
26 Siti Hulia
27 Wahida Nurmala
28 Widia Hertiana
29 Wulan Dari
30 Yessi Oktaviani
31 Yuliana
32 Yuni Marlina
Rata – rata skor nilai 50.60 72.00
Jumlah siswa yang tuntas 12 21
Prosentase Ketuntasan
Belajar (%) 48.00 84.00
Keterangan :
- Nilai di isi dengan skala 100
- SKBM (standar ketuntasan belajar minimal) untuk mata pelajaran KIMIA adalah 60
- Siswa dikatakan tuntas jika skor nilai ≥ 60
- T = Tuntas ; TT = tidak tuntas
48
ANGKET SISWA
No Pernyataan S RR TS
Keterangan :
S = Setuju
NAMA :
RR = Ragu-ragu
KELAS:
TS = Tidak Setuju
49
Hasil angket siswa terhadap minat siswa belajar Kimia Pada Pokok
Bahasan Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen dengan metode Kooperatif
Learning tipe SAVI
Jumlah
Prosentase
Responden
Pernyataan
pada setiap
No Pernyataan Responden
pernyataan
S RR TS % % %
Keterangan :
S = Setuju
RR = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
50
TES UJI KEMAMPUAN
(jawaban anda di ketik pada kolom sebelah)
4. Jika unsure Na (nomor atom 11) berikatan dengan Unsur O (nomor atom 16)
maka akan terbentuk senyawa…
a. NaO c. NaO2 e.Na3O
b. Na2O d. Na2O2
A. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom,sifat-sifat periodic unsure, dan ikatan kimia.
B. Kompetensi dasar
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen
C. Indikator
• Mampu menjelaskan bagaimana suatu unsure untuk
mencapai kestabilan konfigurasi electron menggunakan konsep
ikatan ion.
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan Software Aplikasi Ikatan Kimia berbasis
Multimedia (komputer)
Siswa Dapat :
1. menjelaskan bagaimana terjadinya ikatan ion
2. menjelaskan Unsur apa saja yang dapat melakukan ikatan ion
3. menjelaskan proses serah terima elektron valensi dari kation ke
anion
E. Materi Pembelajaran
53
Ikatan Kimia
Kestabilan unsur
Lambang Lewis
Ikatan ion ( antara unsur logam (IA s/d IIIA )dan non logam (VA s/d VIIA)
Atom yang kehilangan elektron berubah menjadi ion positif. Atom yang
Ikatan ion terjadi akibat gaya tarik-menarik antara ion yang berbeda
muatan.
Struktur Lewis
Setiap atom yang berikatan cenderung memenuhi kaidah oktet untuk setiap
c. superoktet
F. Metode Pembelajaran
- Praktikum ( kelompok )
- Berdiskusi,Tanya jawab
55
Sumber Belajar : - Buku Pegangan siswa
- Software Aplikasi Kimia
( PowerPoint,Basic,Word dan Excel)
56
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
H. Standar Kompetensi
Memahami struktur atom,sifat-sifat periodic unsure, dan ikatan kimia.
I. Kompetensi dasar
Membandingkan proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen
J. Indikator
• Mampu menjelaskan bagaimana suatu unsure untuk
mencapai kestabilan konfigurasi electron menggunakan konsep
ikatan ion.
K. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan Software Aplikasi Ikatan Kimia berbasis
Multimedia (komputer)
Siswa Dapat :
1. menjelaskan bagaimana terjadinya ikatan kovalen
2. menjelaskan Unsur apa saja yang dapat melakukan ikatan
kovalen
3. menjelaskan proses penggunaan elektron valensi secara bersama
antara 2 unsur non logam
57
L. Materi Pembelajaran
Ikatan Kimia
Kestabilan unsur
Lambang Lewis
• Ikatan kovalen
elektron.
nonlogam.
58
c.Ikatan kovalen rangkap tiga, yaitu ikatan yang menggunakan tiga pasang
Struktur Lewis
Setiap atom yang berikatan cenderung memenuhi kaidah oktet untuk setiap
f. superoktet
M. Metode Pembelajaran
- Kooperatif learning model SAVI
59
- Siswa dikelompokan menjadi 2 orang
perkelompok
- Setiap kelompok menghadapi 1 buah
komputer
- Setiap kelompok diberi waktu selama 35 menit
untuk menggunakan aplikasi kimia pada
komputer (jumlah ideal komputer minimal 15
unit )
- Selesai menggunakan aplikasi tersebut, siswa 7 menit
diharuskan melakukan tes uji kemampuan
Penutup selama 10 menit
- Guru langsung menilai hasil tes uji
kemampuan yang dikerjakan siswa
60
Yan Hery Darmansyah,S.Pd.MM Agus Sutiono,S.Pd
NIP.197101271997031001 NIP. 196806242005011005
61