Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi singkat
B. Prasyarat
Untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar dengan baik pada modul ini,
maka perlengkapan di kelas maupun di workshop harus disediakan
selengkap mungkin antara lain seperti pada tabel berikut:
c. Hasil Pelatihan
d. Prosedur Sertifikasi
Setelah anda menyelesaikan uji kompetensi pada modul 3 ini anda dapat
melanjutkan belajar pada modul berikutnya ( modul 4). Sekolah
merekomendasikan siswa untuk mengikuti uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh Panitia Uji Kompetensi dan sertifikasi (PUKS) yaitu
suatu panitia yang mengatur pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi
yang ada di pusat dan di daerah.
c). Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik baru dan
menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa.
D. Tujuan pembelajaran
E. Kompetensi
F. Cek Kemampuan
II. PEMBELAJARAN
Tanda
Tempat Alasan
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tangan
Belajar Perubahan
Guru
Umum : mengidentifikasi
gangguan dan kelainan
selama mesin beroperasi.
Gangguan yang
mengacaukan
B. Kegiatan Belajar
a. Tujuan Pembelajaran
b. Uraian Materi
? Gagal Start.
Penyebab :
Tindakan :
a). Pompa bahan bakar, saringan , atau saluran injeksi mungkin terisi
udara. Lepaskan sambungan saluran injeksi pada nosel atau tangki
tekanan dan operasikan pompa bahan bakar dengan tangan sampai
pengeluaran bahan bakar teratur ,tanpa gelembung udara.
b). Sambungan pipa injeksi bahan bakar mungkin bocor, Pipa harus
diperisa kalau ada sambungan yang pecah atau sambungan yang
permukaannya buruk perbaiki.
d). Plunger pompa bahan bakar mungkin bocor karena sangat aus dan
tidak membangkitkan tekanan yang cukup tinggi untuk
injeksi.Plunger dan tong harus diganti dengan tong dan plunger yang
baru.
e). Saluran bahan bakar mungkin tersumbat kerak, kotoran atau benda
lain yang kadang-kadang dijumpai dalam bahan bakar. Semua
kotoran harus dikeluarkan,tapisan diperiksa dan dibersihkan.
g). Minyak bahan bakar mungkin tidak mengalir dengan bebas karena
cuaca dingin. Bahan bakar harus dipanaskan atau minyak yang lebih
ringan digunakan untuk menstart mesin.
h). Injeksi terlambat. Kalau bahan bakar memasuki silinder ketika torak
telah mulai menurun, maka ekspansi udara dapat menyebabkan
tekanan dan suhunya turun sedemikian jauh sampai bahan bakar
tidak dapat dinyalakan.
1). Penyediaan bahan bakar tidak cukup karena katup pompa bahan
bakar macet atau bocor, atau plunger pompa sangat aus.
2). Pipa hisap bahan bakar atau saringan bahan bakar tersumbat.
4). Satu silinder atau lebih tidak menyala dengan baik atau mati, secara
teratur ataupun kadang-kadang. Gangguan mungkin terletak dalam
peralatan injeksi atau pengaturan waktunya. Kalau mesin tidak
dilengkapi dengan pirometer dan termokopel pada pembuangan
dari masing-masing silinder, maka silinder yang mati dapat
ditemukan dengan membuka keran indikator atau keran penguji.
7). Air bocor kedalam salah satu silinder. Kepala silinder harus dilepas
dan diuji dengan tekanan hidrolik sampai 100 psi, dan diperbaiki
10). Gesekan dalam yang tinggi dari mesin yang disebabkan oleh
bantalan panas. Peringatan biasanya diberikan oleh kenaikan suhu
minyak lumas dan sedikit demi sedikit meningkatkan ketukan
dalam salah satu silinder. Unit yang besar seringkali dan sebaiknya
selalu dilengkapi dengan suatu jenis termometer yang memberikan
suhu dari tiap bantalan utama. Kalau suhu dari salah satu bantalan
mulai meningkat, maka gangguannya harus segera diselidiki untuk
menentukan penyebabnya dan untuk mencoba menghilangkannya.
Kalau suhu bantalan atau suhu minyak lumas terus meningkat,
mesin harus dimatikan secepat mungkin.
11). Gesekan dalam yang tinggi dari mesin yang disebabkan oleh torak
yang akan segera macet. Kemacetan torak biasanya disebabkan oleh
salah satu dari tiga sebab :
a). Pendingin yang tidak cukup atau buruk dari dinding lapisan
silinder umumnya karena endapan kerak dari air sadah atau
air kotor.
b). Pendinginan yang kurang baik dari toraknya sendiri.
c). Pelumasan torak cukup atau buruk.
13). Kalau mesin beroperasi secara normal , tetapi sedikit demi sedikit
atau mendadak kecepatannya turun dan tetap di bawah normal,
penyebab yang paling umum adalah mesin kelebihan beban. Ini
diperiksa secara mudah dengan mengurangi beban atau dari suhu
buang. Pada saat yang sama salah satu keadaan dalam butir 2). 1
Sampai 9 terjadi dan memerlukan perhatian.
2. Katup hisap dan buang tidak bekerja. Katup harus diperiksa kalau
tangkainya macet. Mekanisme pengoperasian harus diperiksa kalau ada
bagian yang patah, terutama pegas katup yang patah.
4. Pengatur tidak bekerja . periksa kalau ada bagian yang macet, patah ,
atau, aus.
? Pembungan Berasap.
a. Mesin berbeban. Ini yang paling sering terjadi dan merupakan salah satu
penyebab yang berbahaya. Seperti telah disebutkan secara berulang-
ulang, memberi beban lebih kapada mesin disel untuk berapa waktu saja
adalah praktek yang sangat buruk. Ini tidak hanya menaikan biaya
pemeliharaan tetapi juga memperpendek umur masin.
b. Katup searah dari nosel bahan bakar bocor. Ini memungkinkan pengisian
udara melintasi katup ini selama kompresi sehingga memperlambat
injeksi. Katup searah harus diperiksa dan digerinda kembali.
c. Lubang ujung nosel bahan bakar tersumbat atau aus pada satu sisi. Ini
mungkin mengacaukan pengabutan yang baik dan pembetukan kerucut
yang baik dari semprotan bahan bakar dan memungkinkan bahan bakar
menabrak permukaan yang relatif dingin. Nosel bahan bakar harus
dikeluarkan, diuji dalam alat uji nosel bahan bakar ; dan ujungnya
dibersihkan atau diganti.
d. Tekanan kompresi dalam salah satu silinder terlalu rendah. Ini dapat
menyebabkan silinder ini kehilangan pengapian. Hal ini diketemukan
dari pembaca piro - meter gas buang atau pengukuran tekanan
penyalaan dengan indikator khusus seperti yang dibahas secara detil
dalam butir 1). k sampai p.
f. Tekanan udara injeksi terlalu rendah. Dalam sebuah mesin injeksi harus
disetel, tergantung pada beban dan kecepatan mesin.
i. Terlalu banyak minyak lumas masuk kedalam ruang bakar. Dalam mesin
kecepatan rendah dengan hantaran kepada silinder kadang-kadang
terlalu banyak minyak yang dihantarkan, terlalu banyak tetesan tiap
menit. Hantaran minyak harus diperiksa dan disetel.
j. Tekanan injeksi udara terlalu tinggi. Dalam mesin injeksi udara maka
tekanan injeksi harus disetel untuk beban dari mesin.
? Warna Asap
? Asap putih
? Asap kelabu,
bervariasi intensitasnya dari kelabu muda sampai kelabu tua atau bahkan
hitam, adalah akibat pembakaran buruk seperti yang terjadi dalam
keadaan yang dibahas dalam 2.1). butir a,c dan h.
c. Rangkuman
Tekanan Silinder dan Suhu Buang Tidak Normal. Kedua faktor ini sangat
erat berhubungan harus dibahas secara bersamaan . Tetapi karena sangat
banyaknya keadaan operasi yang mempengaruhi tekanan silinder dan suhu
buang, lebih mudah untuk menyajikan gambaran keseluruhan dalam
bentuk Tabel 2-1. Penggunaan tabel 2-1 sangat mudah ; kalau selama operasi
mesin, tekanan atau suhu buang atau harga ini akan menunjukan
kemungkinan keadaan operasi yang telah menyebabkan tekanan dan suhu
yang bersangkutan.
d. Tugas
3 Jelaskan mengapa sebuah mesin bisa mulai berputar, tetapi tidak mau
menyala ?
Rumus :
80 % - 89 % : Baik
70 % - 79 % : Cukup
? 69 % : Kurang
f. Lembar kerja
1). Kegiatan
? Mengidentifikasi jenis gangguan
? Mengidentifikasi lokasi gangguan
? melakukan penyetelan pada komponen motor
? Melakukan bongkar pasang mesin
? Melakukan pengukuran pada komponen
? Melakukan pengoperasian
? Melakukan perawatan
2). Alat
? Cut model mesin disel
? Motor disel operasional
? Motor disel peraga bongkar pasang dua lankah
? Gambar singkap komponen motor disel
? Peralatan ukur
? Peratan tulis
? Tool set
? Special tools
3). Bahan
? Kain lap/ /majun
? Packing minyak/firely
? Packing karet/ untuk air pendingin
? Spare part
4). K3
? Sarung tangan
? Savety shoes
a. Tujuan Pembelajaran
b. Uraian Materi
Kemungkinan Penyebabnya :
1). Kemacetan torak biasanya disebabkan oleh salah satu dari tiga sebab :
silinder , umumnya
4). Kerak pada sisi permukaan air atau tersumbat oleh minyak kotor.
1). Aliran air pendingin tidak cukup. Dalam kasus ini aliran harus
ditingkatkan
2). kalau pompa sirkulasi air gerakkan sabuk , sabuk mungkin slip.
3). Endapan kerak pada jaket air silinder dan kepala silinder. Jaket air
harus dibersihkan
6). Minyak lumas buruk, kotor, atau diencerkan oleh bahan bakar.
Minyak harus diganti baru ; hanya minyak yang diajurkan oleh
pembuat mesin atau yang telah diuji dan ternyata memuaskan yang
boleh digunakan.
8). Pompa minyak lumas aus.Pompa harus diperiksa dan bagian yang
aus diganti atau diperbaiki.
yang pertama mekanis; yaitu kalau suatu bagian mesin memukul bagian yang
lain , yang kedua pembakaran yang biasa disebut ketukan bahan bakar.
a. Pena torak atau bantalan pena torak sangat aus. Pena torak harus
diperbaiiki atau diganti ; bantalan pena torak mungkin perlu
diperbaiki.
d. Torak memukul katup masuk dan buang. Ini terjadi pada mesin
kecil dengan celah mekanis yang sangat kecil ketika gasket yang
sangat tipis dari kepala silinder disisipkan .Gasket harus diganti.
e. Pasak roda gila longgar. Pasak harus diketatkan. Kalau alur pasak
dalam poros atau hub, harus dibersihkan dan dipasangkan pasak
baru tirus yang lebih lebar, Kalau pasak menjadi longgar secara
f. Terdapat penyebab mekanis yang lain dari ketukan yang harus dicari
dan diatasi. Kadang-kadang operator tidak mungkin menentukan
letak gangguannya meskipun telah memeriksa secara menyeluruh.
Dalam kasus ini yang paling baik diadakan penyelidikan dan
pengatasan gangguan oleh ahli yang terlatih di pabrik. Ketukan
bahan bakar dapat disebabkan oleh beberapa keadaan:
h. Sistem injeksi bahan bakar tidak bekerja. Periksa pompa bahan bakar
dan nosel injeksi kalau ada bagian yang aus dan patah, ganti kalau
perlu.
i. Minyak bahan bakar tidak baik. Ketukan bahan bakar oleh minyak
bahan bakar dengan mutu penyalaan rendah akan teramati dalam
bahan bakar oleh minyak bahan bakar dengan mutu penyalaan
rendah akan teramati dalam lebih dari satu silinder dan biasanya
berpindah-pindah serta terputus- putus. Kalau diperlukan, misalnya
bagian yang sama atau lebih dari minyak bahan bakar dengan mutu
penyalaan yang baik ditambahkan, ketukan mungkin menghilang .
Kalau dimungkinkan, penyediaan bahan bakar harus diganti dengan
jenis yang mempunyai mutu penyalaan dan pembakaran yang baik.
j. Tekanan injeksi udara terlalu tinggi. Dalam mesin injeksi udara maka
tekanan injeksi harus disetel untuk beban dari mesin. Kalau mesin
mempunyai pengatur udara injeksi., maka pengtur tersebut mungkin
tersumpal karet dan macet. Pemeriksaan dan pembersihan berkala
adalah penting.
Katup searah penstater udara udara mungkin tidak duduk dengan baik.
Tangkai katup searah mungkin tersumpal karet dan harus dibebaskan
dengan beberapa tetes minyak tanah. Kalau gangguanya terus menerus,
rumah katup harus dilepaskan dan katup diperiksa dan diperbaiki.
(7). Endapan karbon pada Injektor bahan bakar dan katup buang.
d) Lintasan buang dalam kepala silinder dan pipa buang mungkin telah
tersumbat karbon; mereka harus dibersikan secara berkala.
4. Sil bawah dari silinder bocor. Cylinder liner harus dilepas keluar dan
cincin karet sebelah bawah diganti baru.
c. Rangkuman.
Harus diingat juga bahwa karena perbedaan dalam jenis, desain, dan
karakteristik operasi dari berbagai mesin diesel, maka tidak semua
penyebab gangguan dijumpai dalam setiap mesin.
d. Tugas.
6. Melakukan overhaul
1. Tanda apakah kenaikan suhu air pendingin kalau beban konstan? Apa
yang harus dilakukan operator dalam kasus tersebut ?
Rumus :
80 % - 89 % : Baik
70 % - 79 % : Cukup
? 69 % : Kurang
f. Lembar kerja
1). Kegiatan
? Melakukan overhaul
2). Alat
? Tool set
? Peralatan ukur
? Special tools
? Peratan tulis
? Dll
3). Bahan
? Sarung tangan
? Savety shoes
? Pemadam kebakaran
? Menyiapkan peralatan
III. EVALUASI
Instruktur/guru
(………………………………….)
? Kode Q.03.1
? Kode Q.03.2
1. Penyediaan air berkurang atau dimatikan oleh penutupan yang
kurang berhati hati dari katup atau penghenti pompa sirkulasi air;
atau Sebuah torak minyak seret, hampir macet
2. Kemungkinan Penyebabnya :
a. Pompa yang mensirkulasi minyak tidak mengalirkan minyak
cukup.
b. Pendingin minyak tidak bekerja dengan baik, karena pembentukan
kerak pada sisi permukaan air atau tersumbat oleh minyak kotor.
c. Pendingin minyak tidak menerima air pendingin cukup.
IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA