Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul “ Krisis Global dan Dampaknya
terhadap perekonomian Nasional “
Masalah krisis global merupakan topik yang sedang hangat di perbincangkan pada saat
ini. Krisis yang terjadi di Negara AS itu mempengaruhi perekonomian Global, perekonomian
seluruh Negara di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Krisis tersebut memberikan banyak
dampak terhadap roda perekonomian kita. Segala sektor kehidupan pun ikut terkena dampaknya
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini bisa menjadi lebih
baik untuk masa yang akan dating
Semoga makalah ini dapat memperluas wawasan kita mengenai krisis global serta
dampaknya terhadap perekonomian nasional
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I . Pendahuluan
Tujuan ……………………………… 2
Saran ………………………………. 16
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Amerika Serikat adalah Negara adikuasa yang sangat berpengaruh terhadap Negara-
negara lain didunia. Terlalu banyak persoalan-persoalan krusial yang melibatkan dan melintasi
dimensi kemanusiaan. Jutaan masyarakat miskin dipenjuru dunia seolah nasibnya digantungkan
pada gonjang ganjing krisis global, seperti harga bahan bakar minyak dan masalah ketahanan
pangan. Hal ini pun menjadi ancaman serius bagi Negara-negara di dunia, terutama Negara
berkembang.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Negara-negara yang ada di bumi ini tengah
menghadapi suatu krisis keuangan secara global. Diakui ataupun tidak, krisis yang sedang
dihadapi hampir semua Negara yang ada ini merupakan imbas dari krisis financial yang terjadi di
Negara adidaya, Amerika Serikat. Krisis ekonomi yang terjadi di amerika serikat mengherankan
banyak orang. Banyak yang terkejut mengapa Negara sebesar Amerika Serikat bisa mengalami
krisis ekionomi atau moneter yang merontokan pasar saham dan keuangan di Amerika Serikat
dan bahkan di dunia.
Pada awal krisisnya hanya sebatas melanda Negara Amerika Serikat, Eropa, dan negara
Negara yang bergabung di Uni Eropa. Aliran gelombang krisis yang keras ternyata sampai di
kawasan Asia. Para investor yang menanamkan modalnya pada sektor non riil mulai menarik
kembali dana-dana mereka yang tertanam di lantai bursa. Penarikan dana dengan dominasi mata
uang asing oleh investor di beberapa Negara kawasan Asia tujuannya adalah menutupin kerugian
keuangan yang tengah melanda Negara-negara investor tersebut.
1
TUJUAN
Tujuan umum:
1. Agar para pembaca dapat mengetahui pengertian umum, penyebab, dampak, dan sikap
kita terhadap krisis global yang sedang terjadi akhir-akhir ini
2. Untuk memberikan saran-saran kepada para pembaca bagaimana sebaiknya kita
menyikapi krisis global tersebut
3. Untuk menbuka takbir-tgakbir permasalahan yang melatarbelakangi terjadinya krisis
global, sebagai dampak krisis yang dialami oleh Negara Amerika Serikat.
Tujuan Khusus:
2
RUANG LINGKUP PERMASALAHAN
Dampak yang terjadi akibat dari krisis hebat yang dialami Amerika Serikat sangat terasa
bagi kita. Kebanyakan dari kita mengeluhkan apa yang tengah terjadi sekarang. Tidak hanya
para pelaku ekonomi saja yang merasakan, tetapi kita sebagai masyarakat dan juga sebagai
consumer merasakan dampaknya.
Bicara lebih lanjut mengenai para pelaku ekonomi, mereka adalah orang-orang yang
jelas-jelas terkena dampak dari krisis ini. Mereka harus berfikir keras bagaimana cara pandang
mereka dalam mencari celah untuk mendapatkan profit atau laba dari kegiatan ekonomi yang
mereka lakukan, tanpa mengakibatkan kerugian dalam usaha mereka itu sendiri.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Krisis keuangan yang tengah terjadi di Amerika Serikat sudah terlihat tanda-tandanya
beberapa waktu yang lalu, tetapi baru dianggap serius oleh pemerintah Indonesia sejak tanggal 8
Oktober 2008 saat ISHG di BEI turun tajam sampai 10.38% dan mengaruskan pemerintah
menghentikan kegiatan di pasar bursa modal beberapa hari.
Sebenarnya banyak akibat yang dirasakan oleh Indonesia dengan adanya krisis keuangan
di Amerika Serikat, baik akibat positif seperti turunnya harga minyak dunia yang menembus $61
per barel, dan akibat negative seperti turunnya nilai rupiah, berkurangnya nilai export, turunnya
investasi atau terjadi flyingout, namun demikian akibat negative lebih banyak dirasakan bagi
perokonomian Indonesia terutama bagi sector riil yang mempunyai pangsa export, pemerintah
harus sungguh-sungguh menangani masalah ini karena pada akhirnya apabila tgidak tertangani
dengan benar akan mengakibatkan distabilitas Negara atau sering orang bilang akan terjadi krisis
seri kedua.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Negara-negara yang ada di bumi ini tengah
menghadapi suatu krisis keuangan secara global. Diakui ataupun tidak, krisis yang sedang
dihadapi hampir semua Negara yang ada ini merupakan imbas dari krisis financial yang terjadi di
Negara adidaya, Amerika Serikat. Krisis ekonomi yang terjadi di amerika serikat mengherankan
banyak orang. Banyak yang terkejut mengapa Negara sebesar Amerika Serikat bisa mengalami
krisis ekionomi atau moneter yang merontokan pasar saham dan keuangan di Amerika Serikat
dan bahkan di dunia.
Ada beberapa kasus yang dianggap sebagai penyebab terjadinya krisis saat ini, antara
lain:
Dampak Di Indonesia
Dampak resensi ekonomi AS dan Eropa terhadap Indonesia tentunya negative, tetapi
karna NET ekspor hanya mengerakan sekitar 8% dari produk domestic brouto (PDB) Indonesia,
maka dampaknya relative kecil dibandingkan dengan Negara tetangga yang ketergantungan
ekspornya ke AS besar misalnya hongkong,Singapura dan Malaysia
Akibat krisis moneter di AS, nilai tukar rupiah melemah dan sempat menembus Rp 9.860
per USD. Di pasar antar bank. Melemahnya rupiah yangterjadi saat ini masih sejalan dengan
beberapa mata uang lainnya
Berbeda dengan krisis 1997, BI kini juga mengetahui pencatatan valas perbankan bank.
BI juga tetap waspada dan terus menjaga agar tidak terjadi pergerakan gejolak yang terlalu besar.
BI sebagai bank sentral meminta pasar tidak panic menghadapi situasi saat ini
Turbelensi di pasar financial saat ini terjadi di seluruh dunia. Bank sentral akn terus
memantau perkembangan ekonomi global, dan berusaha agar dampaknya bisa seminimal
mungkin.
Dampak lain yang terjadi akibat krisis moneter di AS adalah jatuhnya bursa saham yang
terjadi dalam pertengahan Oktober 2008. Meskipun para ahli ekonomi menilai kecil
kemungkinan krisis ini menjelma menjadi krisis ekonomi berupa ambruknya perbankan dan
sektor riil. Namun untuk meningkatkan kepercayaan pelaku pasar, pemerintah sebaiknya focus
menjaga daya beli masyarakat
10
Para ahli menilai tingkat krisis yang dihadapi Indonesia sangat berbeda dengan AS,
Eropa, dan Negara maju lainnya. Di AS, krisis telah masuk ke semua sektor, mulai dari pasar
modal, perbankan dan sektor riil
Namun di Indonesia krisis hanya terjadi di pasar modal, krisis yang terjadi di pasar modal
dinilai tidak mudah bertransmisi ke sektor lain mengingat kontribusi pasar modal dalam system
keungan Indonesia sangat kecil.
3.Bidang Ketenagakerjaan
11
Langkah-langkah Indonesia dalam menghadapi krisis global
Dalam capital inflow melalui pasar modal berkurang, diharapkan bisa terkompensasi dari
aliran dana lainnya. Diantaranya, mengenjot ekspor yang neraca perdagangan dan penanaman
modal asing lagsung (FDI)
Keinginan tersebut akan dipenuhi dengan sejumlah langkah. Langkah konvensional
dilakukan dengan memberikan insentif kepada dunia usaha. Kebijakan non konvesional juga
dilakukan dengan pemangkasan deficit APBN. Sebab, pembiayaan melalui penerbitan surat
utang makin sulit dilakukan. Selain situasi masih tak menentu, liquiditas di pasar modal akan
mongering. Apalagi setelah pemerintah AS menganggarkan dana program penyelamatan darurat
senilai US$ 700 miliar (sekitar 6.440 triliun). Selain dari pajak yang dibayar oleh rakyat AS,
dana tersebut akan dicarikan dari penerbitan obligasi di pasar
Langkah lainnya adalah melaksanakan program jarring pengaman social yang tidak
konsumtif sehingga mampu menciptakan lapangan kerja. Upaya lain adalah dengan menjaga
stabilitas harga pangan dan energy. Kridit juga akan tumbuh cepat di kisaran 36%. Pertumbuhan
kridit itu diharapkan tetap mendukung laju ekonomi dan inflasi yang wajar.
Presiden menganjurkan 10 langkah yang dapat ditempuh dalam upaya antisipasi dampak
krisis global yang tengah melanda dunia saat ini, yaitu:
1. Terus memupuk rasa optimism dan saling bekerjasama sehinga bisa tetap kepercayaan
masyarakat
2. Pertumbuhan ekonomi sebesar 6% harus terus dipertahankan antara lain dengan terus
mencari peluan ekspor dan investasicsertga mengembangkan perekonomian domestic
3. Optimalkan APBN 2009 untuk terus memacu pertumbuhan dengan tetap memperhatikan
social safety net dengan sejumlah hal yang harus diperhatikan infrastruktur, alokasi
penanganan kemiskinan, ketersediaan listrik serta pangan dan BBM
4. Kalangan dunia usaha di minta mendorong sector rill agar dapat bergerak. “bila itu dapat
dilakukan maka pajak dan penerimaan Negara bisa terjaga dan juga tenaga kerja dapat
terjaga juga. BI dan perbankan nasional harus membangun system agar kridit bisa
mendorong sector riil. Pemerintah juga akan menjalankan kewajibannya untuk
memberikan insentif dan kemudahan secara proposional
12
5. Semua pihak agar lebih kreatif menangkap peluang dimasa krisis antara lain dengan
mengembangkan pasar di Negara-negara tetangga dikawasan Asia yang tidak secara
langsung terkena pengaruh krisis keuangan AS. “ kita harus mendorong produk kita agar
kompetitif dan memiliki daya saing yang baik,” katanya
6. Galakkan lagi penggunaan produk dalam negri sehingga pasar domestic akan bertambah
kuat. “ kepada mentri saya minta untuk memberikan insentif dan disinsenif agar
penggunaan produk dalam negri dapat meningkat, kalo perlu juga akan dikeluarkan
intruksi agar pengadaan barang dan jasa didepartemen mengutamakan produk dalam
negri,” kata presiden
7. Perkuatan kerjasama lintas sector antara pemerintah, Bank Indonesia, dunia perbankan
serta sector swasta. “ cegah timbulnya ketidakpercayaan dan saya mengingatkan semua
pihak memiliki peran yang penting,” ujarnya
8. Semua kalangan diminta menghindari sikap ego sentries dan memandang remeh masalah
yang dihadapi.” Hilangkan budaya ego sentries dan juga kebiasaan ‘bussines as usual’
,” tegasnya
Komentar pelaku ekonomi terhadap krisis global
Kepala dinas perkebunan Riau, Susilo:
“ kami tidak bisa berbuat apa-apa karena kondisi ini dipengaruhi oleh krisis ekonomi
internasional, ditambah dengan masa panen raya di berbagai Negara. Kita hanya bisa
berdoa semoga krisis ini cepat berakhir sehingga harga sawit dan karet normal kembali.”
Presiden Direktur PT. Bakrieland Development Tbk (ELTY), Hiramsyah S Thaib:
“propespek bisnis property ditengah krisis ternyata tidak seburuk yang diperkirakan
banyak orang, justru dengan adanya krisis akan menimbulkan titik keseimbangan baru,
pada sektor property. Koreksi pasti ada, tapi ini justru menjadi ujian bagi pemain
property. Nantinya akan ada titik keseimbangan baru, pengaruh krisis ekonomi terhadap
tingkat demand dan supply memang tidak terasa, termasuk di kita, artinya hanya
pengembang property yang kuat secara fundamental yang dapat bertahab dalam krisis ini,
13
ini akan menguji masing-masing pengembang, mereka akan bertanya pada diri mereka
sendiri apakah fundamental saya sudah kuat,”
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada awalnya krisis hanya sebatas melanda Negara Amerika Serikat, Eropa, dan Negara-
negara yang bergabung di Uni Eropa. Namun , aliran gelombang krisis yang keras ternyata
sampai dikawasan Asia. Para investor yang menanamkan modalnya pada sektor non riil mulai
menarik kembali dana-dana mereka yang tertanam dilantai bursa. Penarikan dana dengan
dominasi mata uang asing oleh investor di berbagai kawasan Asia tujuannya adalah menutupi
kerugian keuangan yang tengah melanda Negara-negara investor tersebut
Kebijakan penarikan dana semakin agresif seiring dengan keringnya liquiditas Negara-
negara investor. Perilaku ini bisa kita cermati dengan meroketnya bunga pasar uang antar bank.
Sebelumnya munculnya krisis keuangan global yang dipicu ambruknnya beberapa lembaga
keuangan di besar AS, pertemuan mentri keuangan Asia Eropa di korea Selatan pada Juni 2008
hanya membahas pelajaran yang dapat diambil Asia dari integrasi system keuangan di benua
Eropa serta pendekatan pasar yang dimungkinkan dari kesepakatan mengatasi perubahan iklim
Krisis financial global yang dampaknya kini dirasakan oleh hampir seluruh Negara-
negara didunia ini adalah salah satu dampak dari tantanan ekonomi global yang saling berkaitan
tersebut.
15
SARAN
Selain menyediakan cash untuk keperluan kita dan keluarga, mulailah membeli dan
pakailah produk-produk dalam negri. Sekarang semua Negara membutuhkan cash,
istilahnya tidak ada yang membeli dagangan mereka, semua Negara maunya jualan
produk mereka supaya dapat cash. Untuk apa kita memberikan rakyat, tapi Negara lain
yang mendapatkan pendapatannya. Jadi, pakailah semua produk dalam negri, mulai kita
mulai dari diri kita sendiri
Produk impor yang menggiurkan sudah banyak masuk ke wilayah Indonesia. Itu
sebabnya dagangan dari Negara lain yang tidak laku di USA karena USA dan Negara-
negara kaya dan maju sudah bangkrutsehingga minatpun menjadi berkurang. Harga
barang-barang itu murah, tapi sekali lagi..untuk apa kita mmemberi makan Negara lain
sementara Negara-negara itu tidak mempunyai kapasitas lagi member kita makan. Ini
bukan kondisi normal lagi ketika perdagangan antar Negara terjadi karena saling
membutuhkan.
Bagi yang punya rekasadana saham, jika nilai investasi kalian sudah di bawah 50%,
biarkan saja, jangan dijual, karna kalo dijual maka uang tersebut benar-benar akan tinggal
sedikit. Biarkan saja, karna nanti akan kembali lagi pada kondisi normal. Tapi kali ini
memang lama, minimal 2 tahun bahkan lebih, sekali lagi, ini krisis yang sangat besar,
terbesar sepanjang dunia modern.
16
DAFTAR PUSTAKA
Mu’arif, Samsul, dkk. 2008. Obama’s miracle ( kemenangan Dari Jakarta). Jakarta: Grafindo
Khazanah Ilmu.
http:// www.riau.co.id/index.php?module=articles&func=dispaly=1&aid=7936
http://doniriadi.blogspot.com/2008/10/krisis-ekonomi-global-dan-solusi.html
http://www.suaraindonesianews.com/2008/10/10-jurus-sby-menghadapi-krisis-keuangan.html
http://www.yauhui.net/10-jurus-sby-menghadapi-krisis-global-keuangan-dunia
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1160595
http://www.suarapembaca.detik.com/read/2008/10/29/094311/471/pengaruh-krisis-global-ke-
sektor-riil
Republika
Padang Ekspress
Seputar Indonesia
Kompas
17