You are on page 1of 4

Prinsip Persamaan Derajat

Sumber : www.e-dukasi.net

1. Arti Prinsip Persamaan Derajat


Persamaan harkat adalah persamaan nilai, harga, taraf yang membedakan makhluk yang satu dengan
makhluk yang lain. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan yang dibekali cipta,
rasa, karsa dan hak-hak serta kewajiban azasi manusia. Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan
dan kedudukan yang terhormat. Sedangkan derajat kemanusiaan adalah tingkatan, martabat dan
kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan yang memiliki kemampuan kodrat, hak dan kewajiban azasi.

Dengan adanya persamaan harkat, derajat dan martabat manusia, setiap orang harus mengakui serta
menghormati akan adanya hak-hak, derajat dan martabat manusia. Sikap ini harus ditumbuhkan dan
dipelihara dalam hubungan kemanusiaan, baik dalam lingkungan keluarga, lembaga pendidikan maupun
di lingkungan pergaulan masyarakat. Manusia dikarunian potensi berpikir, rasa dan cipta, kodrat yang
sama sebagai makhluk pribadi (individu) dan sebagai makhluk masyarakat (sosial).

Manusia akan mempunyai arti apabila ia hidup bersama-sama manusia lainnya di dalam masyarakat.

Cobalah Anda renungkan? dan cobalah lakukan contoh perbuatan yang baik, misalnya Anda menolong
tetangga yang sedang sakit walaupun tetangga Anda itu berbeda agama dengan Anda.

Negara Indonesia yang kita cintai ini memiliki landasan moral atau hukum tentang persamaan derajat.

1. Landaasan Ideal: Pancasila


2. Landasan Konstitusional: UUD 1945 yakni:
a. Pembukaan UUD 1945 pada alenia ke-1, 2, 3, dan 4
b. Batang Tubuh (pasal) UUD 1945 yaitu pasal 27, ps. 28, ps. 29, ps. 30, ps. 31, ps. 32,
ps.33, dan ps. 34 lihat amandemennya.
3. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN.

2. Makna Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945


Setiap warga negara berhak mendapatkan hak-hak azasinya yang meliputi hak azasi pribadi, hak azasi
ekonomi, hak azasi politik, hak azasi sosial dan kebudayaan, hak azasi mendapatkan pengayoman dan
perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta hak azasi terhadap perlakuan tata cara
peradilan dan perlindungan hukum. Keseluruhan hak azasi manusia di negara kita tercantum di dalam
UUD 1945.

Pada materi ini saya akan menjelaskan kepada Anda tentang makna yang terkandung pada alinea
pembukaan UUD 1945.

Alinea pertama adalah suatu pengakuan hak azasi kebebasan atau kemerdekaan semua bangsa dari
segala bentuk penjajahan dan penindasan oleh bangsa lain. Contoh jika Anda sedang berbicara dengan
teman Anda berilah kesempatan kebebasan mereka untuk mengeluarkan pendapat jangan Anda
memaksa kehendak.

Alinea kedua adalah pengakuan hak azasi sosial yang berupa keadilan dan pengakuan azasi ekonomi
yang berupa kemakmuran dan kesejahteraan. Contoh lihatlah di lingkungan sekitar Anda tentang
hubungan antara majikan/tuan tanah atau pemilik kapal dengan nelayan/pekerja.

Alinea ketiga adalah hak kodrat yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada semua bangsa.
Contoh hak untuk memeluk agama, berbicara dan lain sebagainya.
Alinea keempat adalah memuat tujuan negara. Contoh pak polisi tidak boleh menangkap seseorang
tanpa alasan yang jelas, pemerintah harus memajukan kesejahteraan umum dan juga kita hendaknya
ikut mewujudkan ketertiban dunia dan lain sebagainya.

Pola Batang Tubuh UUD 1945


Di dalam batang tubuh UUD 1945 terdapat beberapa ketentuan yang mengatur persamaan derajat
manusia yang dicantumkan sebagai hak dan kewajiban warga negara, antara lain:

1. Segala warga negara bersamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1).
2. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2).
3. Kebebasan berserikat, berpendapat dan berpolitik (pasal 28).
4. Kebebasan memeluk dan melaksanakan agama/kepercayaan (pasal 29 ayat 1).
5. Hak dan kewajiban membela negara (pasal 30).
6. Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran (pasal 31).
7. Dan amandemen kedua dicantumkan pada pasal 28a - 28 j.

3. Ketetapan MPR dan Perundang-undangan


Bertolak dari UUD 1945 sebagai upaya mewujudkan hak azasi manusia yang didasari aspirasi rakyat
maka MPR telah membuat Tap. MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang HAM.

Dalam ketetapan MPR tersebut membuat dua hal penting:


1. Tentang pandangan dan sikap bangsa Indonesia terhadap hak azasi manusia.
2. Tentang Piagam hak azasi manusia.

Dalam piagam hak azasi manusia tersebut dicantumkan antara hak-hak warga negara antara lain:

a. Hak untuk hidup.


b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.
c. Hak mengembangkan diri.
d. Hak keadilan.
e. Hak kemerdekaan.
f. Hak atas kebebasan informasi.
g. Hak keamanan.
h. Hak kesejahteraan.
i. Perlindungan dan pemajuan.

Sedangkan hak azasi manusia berdasarkan UU No. 39/1999 antara lain mengatur:

1. Hak untuk hidup.


2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan.
3. Hak mengembangkan diri.
4. Hak memperoleh keadilan.
5. Hak atas kebebasan pribadi.
6. Hak atas rasa aman.
7. Hak atas kesejahteraan.
8. Hak turut serta dalam pemerintahan.
9. Hak wanita.
10. Hak anak.

Tap MPR No. XVIII/MPR/1998 selain mengatur hak juga mengatur kewajiban azasi manusia sebagai
berikut:

1. Setiap orang wajib menghormati hak azasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Setiap orang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
3. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan-
pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat demokratis.

4. Pelaksanaan Hak Azasi Manusia


Sejarah Perkembangan HAM
Berdasarkan sejarah kehidupan umat manusia, kita mengetahui bahwa perjuangan hakhak azasi manusia
terus berlangsung dari abad ke abad, sesuai dengan kemajuan pemikian manusia. Mulai dari zaman
perbudakan, kekuasaan pemerintah absolut, sampai sistem pemerintahan demokratis. Hasil-hasil
perjuangan umat manusia itu dapat kita catat sebagai berikut:

1. 1. Piagam Magna Charter (1215) di Inggris. Piagam ini berisi tentang pembatasan pemungutan
pajak oleh raja dan jaminan perlindungan hukum bagi rakyat.
2. Habeas Corpus Act (1679) berisi tentang aturan pelaksanaan atau prosedur peradilan dan
pembatasan kekuasaan hakim.
3. Piagam Bill of Right (1689) berisi tentang kebebasan parlemen.
4. La Declaration des droit de L’home ducitoyen (1789) di perancis berisi pernyataan hak-hak
manusia dan penduduk untuk memperoleh hak kebebasan, hak milik, keamanan dan persamaan.
5. Pernyataan dari mendiang Presiden Amerika Serikat F.D. Roosevelt (1941) yang berisi 4
kebebasan (The Four Freedom of Roosevelt).
a. Kemerdekaan berbicara dan menyampaikan pendapat (Freedom of Speech and
Expression).
b. Kemerdekaan beragama (Freedom of Religion).
c. Kebebasan dari kekurangan (Freedom from want).
d. Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).
6. Piagam hak azasi manusia dari Perserikatan Bangsa Bangsa. Sidang Umum PBB di Paris, pada
tanggal 10 Desember 1948 telah menetapkan piagam dengan nama The Universal Declaration of
Human Right, berisi 30 pasal inti dari isi mukadimah dari pernyataan sedunia antara lain:

“Bahwa sesungguhnya hak kodrati yang diperoleh setiap manusia berkat pemberian Tuhan seru
sekalian alam, tidak dapat dipisahkan dari hakekatnya, dan karena itu setiap manusia berhak
akan kehidupan yang layak, kebebasan, keselamatan dan kebahagiaan pribadinya”.

HAM dalam UUD 1945


Di negara kita, hak azasi itu terkristalkan di dalam hak bangsa Indonesia, seperti yang terumus dengan
jelas di dalam Pembukaan UUD 1945. Negara kita adalah negara kesatuan dengan kemerdekaannya
menjamin seluruh hak dan kewajiban kita sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

Di dalam UUD 1945 masalah hak azasi manusia bukanlah masalah yang mandiri, tetapi dikaitkan dengan
hasrat bangsa Indonesia untuk membangun negara yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Oleh sebab itu cobalah Anda pelajari terus tentang isi dan makna Batang Tubuh UUD 1945.

Hak azasi manusia berdasarkan Batang Tubuh UUD 1945 antara lain dapat diuraikan secara ringkas
sebagai berikut:

1. Pasal 27 ayat 1 tentang pengakuan atau kesamaan hak semua warga negara dalam hukum dan
pemerintahan. Ini berarti, semua warga negara baik berpangkat maupun tidak, kaya atau miskin
akan mendapat pengakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan. Dengan kata lain siapa
yang bersalah harus dihukum.
2. Pasal 27 ayat 2 mengandung pengakuan atas martabat manusia. Semangat isi pasal 27 ini
merupakan pengamalan Sila kedua, keempat dan kelima, berarti mengakui hak manusia
mendapat kehidupan yang layak, adil dan sejahtera.
3. Pasal 28 mengandung pengakuan atas hak kemerdekaan menyatakan pendapat atau pikiran.
4. Pasal 29 ayat 2, mengandung hak azasi manusia pribadi dalam memilih dan memeluk suatu
agama.
5. Pasal 30 ayat 1 mengandung pengakuan atas hak dan sekaligus kewajiban membela negara.
6. Pasal 31 ayat 1 mengandung pengakuan atas hak untuk memperoleh pengajaran. Pasal 31 ayat
2 pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang
diatur dengan undang-undang.
7. Pasal 34, nilai yang terkandung di dalam pasal ini bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar itu
dilindungi oleh negara dan dijamin dalam penghidupannya. Hal ini dapat kita lihat dengan adanya
panti asuhan, panti jompo dan yayasan-yayasan serta orangtua asuh.

5. Macam-macam Hak Azasi Manusia


Hak azasi manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki pribadi secara kodrat sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa. Hak azasi itu meliputi antara lain hak hidup, hak kemerdekaan (kebebasan), hak
persamaan serta hak memiliki sesuatu.

Hak azasi itu kemudian berkembang menurut tingkat kemajuan kebudayaan sebagai berikut.
1. Hak azasi pribadi, yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat, memeluk agama dan
kebebasan bergerak.
2. Hak azasi ekonomi yaitu hak memiliki sesuatu, membeli, dan menjualnya serta
memanfaatkannya.
3. Hak azasi mendapat perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
4. Hak azasi politik yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih (memilih dan dipilih
dalam pemilu), hak mendirikan partai politik.
5. Hak azasi sosial dan kebudayaan, misalnya hak untuk memilih pendidikan, mengembangkan
kebudayaan.
6. Hak azasi untuk mendapat perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan, misalnya peraturan
dalam hal penangkapan, penggeledahan dan peradilan.

Setiap manusia sesuai dengan kodratnya menghargai dan menghormati, serta mengindahkan hak azasi
orang lain, karena hak azasi merupakan anugerah Tuhan. Oleh karena itu, hak azasi tidak dapat
dipisahkan dari pribadi masing-masing dan negara berkewajiban melindunginya.

Latihan :

1. Tuliskanlah pengertian persamaan derajat harkat dan martabat manusia!


2. Tuliskan beberapa contoh perbuatan orang yang bersifat menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia!
a. ....
b. ....
3. Tuliskan 3 contoh sikap yang bertentangan dengan nilai-nilai moral hak azasi manusia!
4. Tuliskan pasal-pasal UUD 1945, mengenai hak sekaligus kewajiban warga negara!
5. Mengapa bangsa Indonesia melindungi atau membuat jaminan kebebasan hak azasi manusia?

Jawaban :

1. Pengertian persamaan derajat harkat dan martabat adalah persamaan tingkat, martabat dan
kedudukan manusia sebagai mahluk Tuhan yang berbekal kemampuan kodrati serta hak dan
kewajiban asasi.
2. Contoh perbuatan adalah:
a. Tidak sewenang-wenang kepada orang lain.
b. Tidak memaksakan kehendak dll.
3. Contoh sikap yang bertentangan dengan nilai-nilai moral HAM adalah:
a. Merampas hak orang lain.
b. Melakukan pengeroyokan/main hakim sendiri.
c. Melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme.
4. Mengenai hak yaitu pasal 27 ayat 1, pasal 28, 29, 30, 31, 33.
Kewajiban yaitu pasal 27 ayat 2, pasal 30.
5. Tujuan untuk
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tanah air Indonesia.
b. Supaya adanya kepastian hukum.
c. Untuk menjamin dan melindungi HAM.
d. Ketentraman hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e. Adanya keadilan dll.

You might also like