You are on page 1of 16

TUGAS PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN BIOLOGI

PERBEDAAN JENIS BAHAN AJAR

Oleh

RESCHA

84036 / 2007

PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2010
MEDIA PEMBELAJARAN

I. Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Pengertian LKS
Lembar kerja siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran yang digunakan sebagai pedoman
di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam kajian
teretentu.. LKS sangat baik dipergunakan dalam rangka strategi heuristik maupun ekspositorik.
Dalam strategi heuristik LKS dipakai dalam metode penemuan terbimbing, sedangkan dalam
strategi ekspositorik LKS dipakai untuk memberikan latihan pengembangan.. Selain itu LKS
sebagai penunjang untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar dapat
mengoptimalkan hasil belajar
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa LKS adalah media cetak yang
terdiri dari satu atau dua lembar atau lebih yang diberikan kepada setiap siswa disatu kelas
dengan tujuan untuk melakukan aktivitas belajar mengajar.LKS harus disusun dengan tujuan dan
prinsip yang jelas.
Adapun tujuan meliputi:
♣ Memberikan pengetahuan dan sikap serta ketrampilan yang perlu dimiliki siswa,
♣ Mengecek tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disajikan,
♣ Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit dipelajari.
Sedang prinsipnya meliputi:
♣ Tidak dinilai sebagai dasar perhitungan rapor, tetapi hanya diberi penguat bagi yang
berhasil menyelesaikan tugasnya serta diberi bimbingan bagi siswa yang mengalami
kesulitan
♣ Mengandung permasalahan
♣ Sebagai alat pengajaran
♣ Mengecek tingkat pemahaman
♣ Pengembangan dan penerapannya
♣ Semua permasalahan sudah dijawab dengan benar setelah selesai pembelajaran
2. Peran dan Fungsi Lembar Kerja Siswa
Peran LKS sangat besar dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan aktifitas siswa
dalam belajar dan penggunaannya dalam pembelajaran geografi dapat membantu guru untuk
mengarahkan siswanya menemukan konsep-konsep melalui aktifitasnya sendiri. Disamping itu
LKS juga dapat mengembangkan ketrampilan proses, meningkatkan aktifitas siswa dan dapat
mengoptimalkan hasil belajar.

Lembar kerja siswa mempunyai fungsi antara lain:


1. Untuk tujuan latihan
Siswa diberikan serangkaian tugas/aktivitas latihan. Lembar kerja seperti ini sering
digunakan untuk memotivasi siswa ketika sedang melakukan tugas latihan.
2. Untuk menerangkan penerapan (aplikasi)
Siswa dibimbing untuk menuju suatu metode penyelesaian soal dengan kerangka
penyelesaian dari serangkaian soal-soal tertentu. Hal ini bermanfaat ketika kita
menerangkan penyelesaian soal aplikasi yang memerlukan banyak langkah. Lembaran
kerja ini dapat digunakan sebagai pilihan lain dari metode tanya jawab, dimana siswa
dapat memeriksa sendiri jawaban pertanyaan itu.
3. Untuk kegiatan penelitian
Siswa ditugaskan untuk mengumpulkan data tertentu, kemudian menganalisis data
tersebut. Misalnya dalam penelitian statistika.
4. Untuk penemuan
Dalam lembaran kerja ini siswa dibimbing untuk menyelidiki suatu keadaan tertentu, agar
menemukan pola dari situasi itu dan kemudian menggunakan bentuk umum untuk
membuat suatu perkiraan. Hasilnya dapat diperiksa dengan observasi dari contoh yang
sederhana.
5. Untuk penelitian hal yang bersifat terbuka

Penggunaan lembaran kerja siswa ini mengikutsertakan sejumlah siswa dalam penelitian
dalam suatu bidang tertentu. Secara umum, manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan LKS
dalam proses belajar mengajar adalah:
• mempermudah guru dalam mengelola dan mengatur proses belajar yaitu dari kondisi
”guru sentris” menjadi kondisi ”siswa sentris” yang lebih menekankan pada aktivitas
siswa dalam proses belajar baik aktivitasnya sendiri maupun dalam kelompok kerja

• dapat membantu guru dalam mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-
konsep yang ada dalam materi

• untuk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta


membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya

Menurut Darmojo dan Kaligis (1994), LKS yang baik haruslah memenuhi berbagai
persyaratan misalnya syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknis.

a. Syarat didaktik
Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya proses belajar-
mengajar haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya suatu LKS harus mengikuti asas
belajar-mengajar yang efektif, yaitu :
1. memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKS yang baik itu adalah yang
dapat digunakan baik oleh siswa yang lamban, yang sedang maupun yang pandai
2. menekankan pada proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga LKS dapat
berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi siswa untuk mencari tahu
3. memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa
4. dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika
pada diri siswa
5. pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa (intelektual,
emosional dan sebagainya), bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.

b. Syarat konstruksi
Yang dimaksud dengan syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan
penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada
hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh peserta didik.
a. menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta didik
b. menggunakan struktur kalimat yang jelas
c. memiliki taat urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik
d. menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka
e. tidak mengacu pada buku sumber yang diluar kemampuan keterbacaan peserta didik
f. menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaaan pada peserta didik untuk
menulis maupun menggambarkan pada LKS
g. menggunakan kalimat yang sederhana dan pendek
h. lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada kata-kata, sehingga akan mempermudah
peserta didik dalam menangkap apa yang diisyaratkan LKS
i. memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber
motivasi
j. mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.

c. Syarat teknis
1. Tulisan
a) menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi
b) menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang diberi garis bawah
c) menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris
d) menggunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban peserta didik
e) mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar serasi.
2. Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut
secara efektif kepada penguna LKS. Yang lebih penting adalah kejelasan isi atau pesan dari
gambar itu secara keseluruhan.
3. Penampilan
Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKS. Apabila suatu LKS ditampilkan
dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta
didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh sehingga membosankan atau tidak menarik.
Apabila ditampilkan dengan gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya
tidak akan sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara gambar dan
tulisan.
Berbagai sumber dapat digunakan untuk mendapatkan bahan ajar atau materi
pembelajaran dari setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sumber-sumber tersebut
antara lain:
a. Buku teks
Buku teks yang diterbitkan oleh berbagai penerbit dapat dipilih untuk digunakan sebagai sumber
bahan ajar. Buku teks yang digunakan sebagai sumber bahan ajar untuk suatu jenis mata
pelajaran tidak harus hanya satu jenis, apalagi hanya berasal dari satu pengarang atau penerbit.
b. Laporan hasil penelitian
Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti sangat
berguna untuk mendapatkan sumber bahan ajar yang aktual atau mutakhir.
c. Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah)
Penerbitan berkala yang berisikan hasil penelitian atau hasil pemikiran sangat bermanfaat untuk
digunakan sebagai sumber bahan ajar. Jurnal-jurnal tersebut berisikan berbagai hasil penelitian
dan pendapat dari para ahli di bidangnya masing-masing yang telah dikaji kebenarannya.
d. Pakar bidang studi
Pakar atau ahli bidang studi penting digunakan sebagai sumber bahan ajar. Pakar tadi dapat
dimintai konsultasi mengenai kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman,
urutan, dan sebagainya.
e. Profesional
Kalangan profesional adalah orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu. Sehubungan dengan
itu bahan ajar yang berkenaan dengan biologi dan keilmiahan dapat ditanyakan pada orang-orang
yang bekerja di keilmiahan.
f. Buku kurikulum
Buku kurikulum penting untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Karena berdasar
kurikulum itulah standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan.
Hanya saja materi yang tercantum dalam kurikulum hanya berisikan pokok-pokok materi.
Gurulah yang harus menjabarkan materi pokok menjadi bahan ajar yang terperinci.
g. Penerbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan
Penerbitan berkala seperti koran banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan bahan ajar
suatu mata pelajaran. Penyajian dalam koran-koran atau mingguan menggunakan bahasa popular
yang mudah dipahami. Karena itu baik sekali apabila penerbitan tersebut digunakan sebagai
sumber bahan ajar.
h. Internet
Bahan ajar dapat pula diperoleh melalui jaringan internet. Di internet kita dapat memperoleh
segala macam sumber bahan ajar. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai mata pelajaran
dapat kita peroleh melalui internet.
i. Media audiovisual (TV, Video, VCD, kaset audio)
Berbagai jenis media audiovisual berisikan pula bahan ajar untuk berbagai jenis mata pelajaran.
Kita dapat mempelajari berbagai mahluk hidup, kehidupan di laut, di hutan belantara melalui
siaran televisi.
j. Lingkungan (alam, sosial, seni, budaya, teknik, industri, ekonomi)
Berbagai lingkungan seperti lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan seni budaya, teknik,
industri, dan lingkungan ekonomi dapat digunakan sebagai sumber bahan ajar. Dengan
beragamnya sumber yang dapat digunakan untuk mendapatkan bahan ajar tersebut, diharapkan
bahan ajar akan lebih bermakna sehingga akan mempermudah kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan oleh guru dan peserta didik. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi
pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan.

• Prinsip relevansi artinya keterkaitan.


Materi pembelajaran hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Misalnya, jika kompetensi yang
diharapkan dikuasai siswa berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang
diajarkan harus berupa fakta atau bahan hafalan.
• Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa
empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah pengoperasian bilangan
yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang
diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian.
• Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu
sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan
membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya. Sedangkan
untuk penilaian unsur-unsur dalam penyusunan sebuah buku ajar, modul atau diktat
mengacu pada deskripsi butir instrumen penilaian tahap II buku teks pelajaran biologi
SMA/MA tahun 2007 yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan yang
meliputi:

a. Komponen kelayakan isi


• Cakupan materi
• Akurasi materi
• Kemutakhiran
• Mengandung wawasan produktivitas
• Merangsang keingintahuan (curiosity)
• Mengembangkan kecakapan hidup (life skills)
• Mengembangkan wawasan kebinekaan (sense of diversity)
• Mengandung wawasan kontekstual

b. Komponen Kebahasaan
• Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik
• Komunikatif
• Dialogis dan interaktif
• Lugas
• Koherensi dan keruntutan alur pikir
• Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia
• Penggunaan istilah dan simbol/ lambang
c. Komponen Penyajian

• Teknik Penyajian
• Pendukung penyajian materi
• Penyajian pembelajaran

II. Bahan Ajar

• Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis
maupun tidak sehingga tercipta lingkungan / suasana yang memungkinkan siswa untuk
belajar
• Merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan dosen / instruktur untuk perencanaan
dan
penelaahan implementasi pembelajaran.
• Segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu dosen / instruktur dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
• Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (national
center for vocational education research ltd /national center for competency based
training).

Bentuk-bentuk bahan ajar, antara lain :


1. bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja mahasiswa, brosur,
leaflet, wallchart.
2. audio visual seperti: video/film,vcd
3. audio seperti: radio, kaset, cd audio, ph
4. visual: foto, gambar, model/maket.
5. multi media: cd interaktif, computer based, internet

Cakupan bahan ajar yaitu:


- judul, mp, sk, kd, indikator, tempat
- petunjuk belajar (petunjuk mahasiswa / dosen)
- tujuan yang akan dicapai
- informasi pendukung
- latihan-latihan
- petunjuk kerja
- penilaian

III. Diktat

Diktat merupakan bahan pembelajaran yang disusun berdasarkan kurikulum dan silabus,
terdiri dari bab-bab, memuat detail penjelasan, referensi yang digunakan, memiliki standar
jumlah halaman tertentu dan biasanya dipersiapkan atau dikembangkan sebagai buku.
Pedoman substansi diktat disusun berdasarkan kurikulum, silabi dan sap. Format
pembuatannya adalah :
1) Bagian Awal
a. Halaman sampul
b. Halaman penulis dan penerbit
a) halaman persembahan (ungkapan untuk siapa saja), jika diperlukan.
b) halaman pengesahan atau validasi standar uii.
c. Kata pengantar, memberikan informasi garis besar tentang diktat yang ditulis:
a) pokok-pokok pemikiran / permasalahan dalam diktat
b) siapa pengguna atau pembaca diktat
c) pendekatan penulisan diktat (perbedaan dengan yang lain)
d) informasi tambahan atau suplemen dan bila perlu media pembelajaran lain.
d. Daftar isi
e. Daftar gambar/ tabel / takarir

2) Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari bab-bab, sub bab yang diturunkan berdasarkan silabus, sap yang meliputi:
1) judul/topik pembelajaran.
2) rumusan kompetensi yang harus diperoleh mahasiswa dengan topic pembelajaran dan
katakata/istilah/ungkapan kunci.
3) isi/materi topik pembelajaran
4) lembar pertanyaan.
a) model-model pertanyaan atau tes/latihan dapat berupa :
- tes benar-salah (true-false test),
- soal isian (essay test),
- tes pilihan ganda (multiple choice test), dan tugas-tugas lain.
b) topik/materi diskusi.
c) saran-saran lebih lanjut.
d) kunci jawaban (jika diperlukan).

3) Bagian Akhir
- Daftar pustaka (yang digunakan dalam menulis diktat) indeks (bila diperlukan )
- Lampiran, yaitu informasi tentang penulis diktat : yang memuat hubungan antara materi
diktat dengan keahlian penulis.

IV. Modul

Satuan program pembelajaran yang terkecil, yang dapat dipelajari oleh mahasiswa sendiri
secara perseorangan (self instructional) setelah mahasiswa menyelesaikan satu satuan dalam
modul, selanjutnya mahasiswa dapat melangkah maju dan mempelajari satuan modul berikutnya.
Pembelajaran dengan menggunakan modul, merupakan strategi tertentu dalam
menyelenggarakan pembelajaran individual. Modul pembelajaran, sebagaimana yang
dikembangkan di Indonesia, merupakan suatu paket bahan pembelajaran (learning materials)
yang memuat deskripsi tentang tujuan pembelajaran, lembaran petunjuk dosen yang menjelaskan
cara mengajar yang efisien, bahan bacaan bagi mahasiswa, lembaran kunci jawaban pada lembar
kertas kerja mahasiswa, dan alat-alat evaluasi pembelajaran.

 Pengertian
Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-
batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi,
metoda, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri.Kebahasaannya dibuat sederhana
sesuai dengan level berfikir mahasiswa
♣ Dengan adanya modul siswa akan mampu membelajarkan diri sendiri
♣ Tujuan antara dan tujuan akhir modul harus dirumuskan secara jelas dan terukur
♣ materi dikemas dalam unit-unit kecil dan tuntas, tersedia contoh-contoh, ilustrasi yang
jelas
♣ Tersedia soal-soal latihan, tugas, dan sejenisnya
♣ materinya up to date dan kontekstual
♣ bahasa sederhana lugas komunikati
♣ terdapat rangkuman materi pembelajaran
♣ tersedia instrument penilaian yang memungkinkan peserta diklat melakukan self
assessment

Menurut Sabri (2007: 143-144), Modul merupakan suatu unit yang lengkap yang terdiri dari
rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan yang
telah dirumuskan

Komponen- komponen modul pembelajaran :

1) Lembaran judul

2) Daftar isi

3) Rumusan tujuan pengajaran yang ekspilisit dan spesifik

a. Standar kompetensi

b. Kompetensi dasar

c. Indikator

d. Alokasi waktu

4) Petunjuk untuk guru


5) Petunjuk untuk siswa

6) Lembaran kegiatan siswa yang memuat materi pembelajaran yang harus dikuasai
siswa

a. Uraian materi

b. Lembar kegiatan siswa

7) Lembaran kerja

8) Kunci lembaran kerja

9) Kunci evaluasi

V. Hand Out

♣ Pengertian dan tujuan


- handout atau ho adalah “segala sesuatu” yang diberikan kepada mahasiswa ketika
mengikuti kegiatan perkuliahan.
ho dimaksudkan untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi
pembelajaran sebagai pegangan bagi mahasiswa. ho dapat digunakan untuk beberapa kali
pertemuan sangat tergantung dari disain dan lama waktu untuk penyelesaian satuan
perkuliahan tersebut.

♣ Menurut Nurtain (dalam Chairil 2008) bentu hand out ada tiga, diantaranya :
1. Bentuk catatan

Hand out ini menyajkan konsep, prinsip, gagasan pokok tentang suatu topic yang
akan dibahas

2. Bentuk diagram

Hand out ini merupakan suatu bagan, sketsa atau gambar, baik yang dilukis secara
lengkap maupun yang belum lengkap

3. Bentuk catatan dan diagram


Hand out ini merupakan gabungan dari bentuk pertama dan kedua

Steffen- Peter (dalam Depdiknas , 2008: 19) mengemukakan 2 fungsi handout yaitu:

1. Guna membantu pendengar agar tidak perlu mencatat

2. Sebagai pendamping penjelasan si penceramah atau guru

♣ Hand out disusun berdasarkan :


a. Judul

b. Materi pokok

c. Standar kompetensi

d. Kompetensi daar

e. Indikator

f. Tujuan pembelajaran

g. Materi

h. Soal- soal

♣ Komponen handout:
komponen handout terdiri dari:
a. identitas handout: nama fakultas,jurusan/prodi, kode mata kuliah, nama mata kuliah,
pertemuan ke, handout ke, jumlah halaman dan mulai berlakunya handout.
b. materi pokok/materi pendukung perkuliahan yang akan disampaikan, kepedulian,
kemauan dan keterampilan dosen dalam menyajikan ini sangat menentukan kualitas ho

♣ Hand Out terdiri atas :


- handout praktek
- handout non-praktek
VI. Buku siswa

Buku siswa adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan, buah pikiran
pengarangnya yang memuat materi pelajaran. Buku siswa yang baik adalah buku yang
ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, dilengkapi dengan
gambar dan keterangan- keterangannya.

Menurut Soekartawi, dkk (1195) dalam Rahmawati (2008: 22) hal- hal yang
harusdiperhatikan dalam menyusun buku siswa adalah :

Kekonsistenan pernyataan sasaran belajar dengan indikator pokok pembahasan,


kelogisan dan kesistematisan skema hubungan antar pokok- pokok pembahasan
dan ksesuaian pemilihan dan penataan pokok pembahasan serta penetapan sasaran
belajar dengan karakteristik siswa

Menurut Sudjana (1989) dalam Rahmawati ( 2008: 22) aspek yang perlu diperhatikan
guru dalam merencanakan buku siswa adalah :

a. Buku siswa sesuai dan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran

b. Pembuatannya secara berkesinambungan

c. Bahan dari buku siwa disesuaikan dari yang sederhana menuju yang kompleks,
dari yang mudah menuju yang sulit dan yang kongrit menuju yang abstrak

d. Pengaturan secara logis

Komponen buku siswa :

1) Halaman judul

a. Judul

b. Standar kompetensi
c. Kompetensi dasar

d. Tujuan pembelajaran

e. Kata kunci untuk istilah

2) Materi pelajaran

3) Rangkuman

4) Daftar istilah

5) Daftar pustaka

You might also like