Professional Documents
Culture Documents
Invertebrata
Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual pada hewan lebih jarang terjadi daripada tumbuhan. Biasanya reproduksi
aseksual merupakan suatu alternatif dan bukan pengganti dari reproduksi seksual. Beberapa
invertebrata, misalnya jenis cacing pipih (Planaria) berkembang biak dengan cara fragmentasi.
Fragmentasi merupakan pemutusan bagian tubuh. Setelah tumbuh mencapai ukuran yang
normal, Planaria secara spontan terbagi-bagi menjadi beberapa bagian. Setiap bagian
berkembang menjadi dewasa dan proses tersebut akan terulang kembali.
Invertebrata lain melakukan melakukan reproduksi aseksual dengan cara pertunasan (budding).
Pertunasan merupakan proses terbentuknya tunas kecil (yang serupa dengan induknya) dari
tubuh induk.
Keturunan berkembang sebagai tunas pada badan induk. Pada beberapa spesies, seperti pada
Obelia, tunas tersebut lepas dan hidup bebas. Pada spesies lain, misalnya koral atau anemon laut,
tunas tersebut tetap terikat pada induk hingga menyebabkan terjadinya koloni koral.
Pertunasan juga dijumpai pada hewan parasit, contohnya cacing pita (Taenia solium). Daging
babi yang kurang matang dapat mengandung sistiserkus termakan dari cacing pita, yang terdiri
dari suatu kapsul yang mengandung skoleks. Bila sistiserkus termakan, getah lambung akan
melarutkan dinding kapsul sehingga skoleks keluar dan melekatkan diri dengan alat penghisap
dan kait, pada dinding usus. Skoleks kemudian membuat tunas-tunas (proglotid) pada ujung
belakangnya. Tunas-tunas ini tetap terikat satu sama lain. Setelah dewasa proglotid
mengembangkan alat kelamin. Proglotid yang paling tua akhirnya lepas dan keluar bersama
kotoran. Namun, sebelum hal ini terjadi, rantai tersebut dapat mencapai panjang 6 meter dan
mengandung lebih dari 1000 proglotid, dimana tiap proglotid merupakan individu yang
dapat berdiri sendiri.
Beberapa spesies invertebrata yang tingkatannya lebih tinggi berkembang biak dengan cara
partenogenesis. Partenogenesis merupakan telur yang dihasilkan oleh hewan betina yang
berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi, contohnya serangga. Pada beberapa kasus,
partenogenesis merupakan satu-satunya cara yang dapat dilakukan hewan tertentu untuk
berkembang biak. Tetapi pada umumnya
hewan tersebut melakukan partogenesis pada waktu tertentu, seperti yang dilakukan oleh Aphid
(kutu daun) melakukan partenogenesis pada musim ketika banyak terdapat sumber makanan di
sekelilingnya.
Reproduksi secara partenogenesis lebih cepat daripada reproduksi secara seksual, hal ini
memungkinkan jenis tersebut untuk memanfaatkan sumber makanan yang tersedia dengan cepat.
Reproduksi Seksual
Sebagian besar invertebrata melakukan reproduksi secara seksual. Reproduksi seksual dicirikan
dengan penyatuan gamet (fertilisasi), yaitu sperma dan ovum. Fertilisasi pada invertebrata sering
dijumpai pada cacing tanah yang bersifat hermafrodit (satu individu menghasilkan sperma dan
ovum). Meskipun hermafrodit, cacing tanah tidak dapat melakukan fertilisasi sendiri, melainkan
dengan pasangan cacing tanah lainnya.
MENGUPAS HEWAN AVERTEBRATA
Posted on September 23, 2008 by Pakde sofa
Kelas Scapophoda memiliki satu cangkang berbentuk tanduk. Ketiga kelas dari’ Mollusca
tersebut seluruhnya hidup di laut. Kelas Gastropoda merupakan Mollusca yang memiliki
cangkang tunggal dengan bentuk beragam. Gastropoda dibagi menjadi subkelas
Prosobranchia (3 ordo), Opisthobranchia (8 ordo), dan Pulmonata (2 ordo) berdasarkan
alat pernafasannya, sedangkan pembagian ke dalam ordo terutama didasarkan pada
insang, cangkang, dan letak mata. Gastropoda hidup pada berbagai habitat di laut, air
payau, air tawar dan daratan. Kelas Pelecypoda memiliki sepasang cangkang dengan kaki
berbentuk seperti kapak. Pembagian kedalam subkelas Palaeotaxodonta (1 ordo),
Cryptodonta (1 ordo), Pteriomorpha (2 ordo), Paleoheterodonta (2 ordo), Heterodonta (3
ordo), dan Anomalodesmata (1 ordo) terutama didasarkan pada gigi engsel, sedangkan
pembagian ke dalam ordo pada umumnya didasarkan pada otot adduktor, insang, dan
sifon. Pelecypoda hidup di perairan laut, payau, dan tawar. Kelas Cephalopoda dicirikan
dengan letak kaki di kepala. Cephalopoda dibagi subkelas Nautiloidea, Ammonoidea, dan
Coleoidea (5 ordo). Pembagian ke dalam subkelas didasarkan pada ada tidaknya cangkang
dan jumlah lengan, sedangkan pembagian ke dalam ordo terutama didasarkan pada letak
cangkang dan anatomi mata. Cephalopoda seluruhnya hidup di laut.
Chordata Nonvertebrata
1. Chordata nonvertebrata memiliki tiga karakterisrtik hewan insang, jaringan syaraf
dorsal, dan notochord. vertebrata, yaitu: celah
2. Filum Chordata nonvertebrata terdiri atas subfilum Urochordata dan Cephalochordata.
3. Subfilum Urochordata terdiri atas 3 kelas yaitu: Ascidiacea yang bersifat bentik,
Larvacea, dan Thaliacea yang bersifat planktonik.
4. Cephalochordata secara kolektif dikenal sebagai lanselet dan secara individual dikenal
sebagai amphioxus.
5. Amphioxus merupakan peralihan antara avertebrata dan vertebrata, dan memiliki
notochord berbentuk sel-sel cakram yang memanjang dari ujung ekor hingga rostrum.
Sumber Buku Taksonomi Avertebrata Karya Sundowo Harminto
ran
Home
LKS
PRIA
WANITA
GAMETOGENESIS
MENSTRUASI
PENYAKIT
REPRODUKSI HEWAN
Facebook Badge
Acep Durahman's Profile
Materi Baru
Home
Animasi Vasektomi Dan Tubektomi
Animasi Spermatogenesis dan Oogenesis
Quiz 2
Quiz 1
Animasi Perkembangan Janin
Animasi Fertilisasi
Animasi Reproduksi Diknas 2
Animasi Reproduksi Diknas 1
Lembar Kerja Siswa
Archives
May (18)
Subscribe
Powered By
Skin Design:
Free Blogger Skins
bisa terjadi secara seksual (melibatkan sel kelamin) maupun aseksual (tidak melibatkan )
1. Fragmentasi yaitu pemisahan salah satu bagian tubuh yang kemudian dapat tumbuh dan
berkembang menjadi individu baru. Contohnya Planaria sp dan Asterias sp.
2. Budding/tunas/gemmulae yaitu pembentukan tonjolan pada salah satu bagian tubuh hewan
dan adapat berkembang menjadi individu baru. Contohnya hewan Acropora sp dan Euspongia
sp.
3. Fisi yaitu pembelahan sel pada sel induk dan hasilnya akan berkembang menjadi individu baru.
Dibedakanmenjadi 2 yaitu pembelahan biner, contohnya pada Bakteri dan pembelahan multiple
paada Virus.
4. Sporulasi yaitu dengandibentuknya spora pada sel indukdan akhirnya spora akan berkembang
menjadi individu baru. Contohnya pada Plasmodium sp.
5. Parthenogenesis yaitu terbentuknya individu baru melalui sel telur yang tanpa dibuahi.
Contohnya lebah madu jantan, semut jantan dan belalang.
Paedogenesis yaitu terbentuknya individu baru langsung dari larva/nimpha. Contohnya pada
Class Trematoda/cacing isap yaitu Fasciola hepatica dan Clonorchis sinensis.
Reproduksi seksual/generative
1. Konjugasi yaitu persatuan antara dua individu yang belum mengalami spesialisasi sex. Terjadi
persatuan inti (kariogami) dan sitoplasma (plasmogami). Contohnya pada Paramaecium sp.
2. Fusi yaitu persatuan/peleburan duya macam gamet yang belum dapat dibedakan jenisnya.
Dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
3. Isogami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama.
Contohnya pada Phyllum Protozoa.
4. Anisogami yaitu persatuan dua macam gamet yang berbeda ukuran dan bentuknya sama.
Contohnya Chlamydomonas sp.
5. Oogami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki ukuran dan bentuk yang tidak sama.
Contohnya pada Hydra sp.
1. Class Pisces yaitu dengan ovipar dan secara fertilisasi eksternal, ovovivipar dan vivipar. Organa
reproduksinya meliputi testis, vas deferens, lubang urogenitalia untuk jantan dan untuk betina
adalah ovarium, oviduk dan lubang urogenitalia.
2. Class Amphibia yairu dengan fertilisasi eksternal. Organ reproduksinya meliputi testis, vasa
efferentia dan kloakauntuk jantan dan untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.
3. Class Reptilia yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksinya meliputi testis, hemipenis,
vas deferens, epididimis dan kloaka. Untuk betina yaitu ovarium, oviduk dan kloaka.
4. Class Aves yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi bagi yang jantan yaitu testis, vas
deferens dan kloaka. Untuk yang betina meliputi ovarium kiri, oviduk, dan kloaka.
5. Class Mammalia yaitu dengan fertilisasi internal. Organ reproduksi jantan meliputi penis, vas
deferens, testis dan anus. Untuk yang betina meliputi ovarium, oviduk, uterus dan anus.
Memiliki sistem menstruasi yang disebut dengan fase estrus serta tipe uterus yang kompleks.
termasuk kedalam kelompok ini adalah manusia.yang telah kita kupas tuntas di blog ini.
Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah istilah untuk menyebut hewan yang tidak memiliki tulang
belakang.
Sebenarnya Hewan Invertebrata dibagi menjadi lebih dari 30 fhylum. Berhubung terlalu banyak, saya
memutuskan bahwa di blog ini hanya akan mencantumkan 9, di antaranya :
• Protozoa (hewan bersel satu).
Protozoa merupakan hewan bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) dan tidak memiliki dinding sel.
Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama dan zoom yang berarti hewan sehingga disebut
sebagai hewan pertama. Ukurannya antara 3 – 1000 mikron dan merupakan organisme mikroskopis
bersifat heterotrof.
Cara Reproduksi :
Generatif : Konjugasi
Vegetatif : Membelah diri
Contoh : Amoeba, Paramecium, Euglena.
• Arthropoda
Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah
berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem
peredaran darah terbuka.
Cara Reproduksi :
Generatif : Fertilisasi
Vegetatif : Partenogenesis.
Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking.
materi referensi:
http://denclik.blogspot.com/2008/07/maka…
http://ainaimpact.blogspot.com/2008/04/i…