You are on page 1of 2

c

IDENTIFIKASI KONSTITUSI INDONESIA (UUD 1945)

BERDASARKAN TEORI IDE LAHIRNYA KONSTITUSI

Berdasarkan teori klasifikasi embrio konstitusi dari sudut terbentuknya Negara oleh Hawgood
dalam bukunya S   
    1787, mengemukakan 3 bentuk Negara yaitu :

1.c 
  (  ).

  adalah Negara yang timbul sebagai akibat revolusi. Dengan demikian
konstitusinya bersifat revolusioner atau disebut  
   
 .

c |     


|    adalah Negara yang berdasarkan pada kebenaran relative (relatieve
¢ ). Bukan berdasarkan  
 ¢ . Negara yang lahir karena tawar-
menawar antara (wakil) rakyat dalam parlemen dengan pemerintah (Raja) tentang bentuk
Negara, bentuk dan sistem pemerintahan. Parlemen adalah merupakan tempat dimana
diskusi dan negosiasi tidak dilaksanakan. Sehingga adanya parlemen yang tercermin
dalam kontitusi Negara yang bersangkutan merupakan cirri dari    . Oleh
karena itu konstitusinya disebut    
 

c Ê     
Ê    adalah Negara yang konstitusinya mengambil pengalaman dari Negara-
negara yang sudah ada (| | ). Derivate State hanya meniru atau mencontoh
sebagian atau seluruhnya konstitusi dari Negara-negara lain. Keadaan tersebutlah yang
disebut dengan ³  ´, maksudnya nasionalisme yang berdasarkan pada
kolonialisme sebagai akibat akulturasi proses. Sehingga konstitusinya disebut ³| 
|   
 ´.

Sehingga, jika diindetifikasikan; 


  contoh konstitusinya adalah konstitusi
Amerika Serikat dan Konstitusi Perancis, |    contohnya adalah Rusia, sedangkan
Ê    contoh kontitusinya adalah Konstitusi Vietnam, India, Pakistan dan Indonesia.
Konstitusi Indonesia berdasarkan teori ide lahirnya konstitusi dari sudut terbentuknya Negara
seperti yang telah dikemukakan di atas merupakan Ê    atau ³| | 
  
  Menurut saya, hal ini didasarkan atas bentuk dan sistem pemerintahan Indonesia
yang meniru dari Indische Staatsregeling (Hindia-Belanda). Tetapi bagi saya, Indonesia meniru
sebagian saja. Meskipun Hukum Positif di Indonesia seperti Hukum Pidana dan Perdata
mengikuti atau mencontoh seluruh aturan Belanda berdasarkan asas konkordansi tetapi pada
Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN) Belanda saat menjajah Indonesia tidak mengenal peradilan
melainkan upaya administrative saja (mungkin untuk menghindari gugatan yang ditujukan pada
pemerintah belanda sebagai negara penjajah saat itu), sedangkan pada akhirnya PTUN Indonesia
mengenal peradilan dan juga upaya administratif. Hal ini berarti bahwa Indonesia
mencontoh/meniru sebagian konstitusi Negara lain (dalam hal ini; Belanda).

Sedangkan berdasarkan sudut pembentukan konstitusi dalam Negara dimungkinkan ada 5


macam bentuk konstitusi, yaitu sbb:

1.c Konstitusi yang berasal dan dibuat oleh Raja (Absolut)


2.c Konstitusi yang dibuat oleh raja bersama rakyat (bentuknya pactum) seperti pada aliran
monarch0-machen dimana terdapat perjanjian antara rakyat dan raja yang dimuat dalam
fundamentalis.
3.c Konstitusi yang dibuat oleh rakyat seluruhnya
4.c Konstitusi yang dibuat oleh konstituante
5.c Konstitusi yang dibuat oleh penguasa yang diktator

Kemudian di Indonesia lebih tepat diklasifikasikan sebagai konstitusi yang dibuat oleh wakil
rakyat yaitu lembaga legislatif sebgai pelaku pembuat UU.

You might also like