Professional Documents
Culture Documents
Kode: 1.D23.2
Sarana: Halaqah
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah mendapatkan materi ini, maka kader dapat:
♦ Memahami bahwa Allah SWT adalah sumber ilmu dan pengetahuan
♦ Menyadari bahwa Allah SWT memberikan nilmu melalui dua jalan: resmi dan tidak resmi.
♦ Mengetahui fungsi ilmu Allah SWT yang tidak resmi sebagai wasailul hayah
♦ Mengetahui fungsi ilmu Allah SWT yang resmi sebagai minhajul hayah.
Ayat-ayat qauliyah mengisyaratkan kepada manusia untuk mencari ilmu alam semesta
(ayat-ayat kauniyah), oleh sebab itu manusia harus berusaha membacanya, mempelajari,
menyelidiki dan merenungkannya, untuk kemudian mengambil kesimpulan. Allah SWT
berfirman:
“Bacalah (ya Muhammad) dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari ‘alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang
Mengajar (manusia) dengan perantaraan alam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
tidak diketahuinya” (Al ‘Alaq:1-5).
“Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan padanya semua buah-
buahan berpasang-pasangan. Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan” (Ar Ra’du:3)
“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian tanah yang berdampingan, dan kebun-kebun
anggur, tanam-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami
dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang
lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang berfikir” (Ar Ra’du:4)
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia. Mahasuci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (Ali Imron:190-
191).
Dengan mempelajari, mengamati, menyelidiki dan merenungkan alam semesta (al kaun)
dengan segala isinya, manusia dapat melahirkan berbagai disiplin ilmu seperti: Kosmologi,
Astronomi, Botani, Meterologi, Geografi, Zoologi, Antropologi, Psikologi dsb. Sedangkan dari
mempelajari wahyu manusia melahirkan berbagai disiplin ilmu seperti: Tafsir, Ilmu Tafsir, Hadits,
Ilmu Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih dsb.
Dengan memahami bahwa semua ilmu itu adalah dari Allah SWT maka dalam
mendalami dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan pun (al kaun) harus mengacu firman Allah
SWT sebagai referensi, sehingga akan semakin meneguhkan keimanan. Selain itu penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi akan terkendali serta mengenal adab. Sebagai misal dalam dunia
teknologi kedokteran, pengalihan sperma ke sebuah rahim seorang wanita –dalam proses bayi
tabung- maka harus memperhatikan sperma itu diambil dari siapa diletakkan ke rahim siapa.
Proses kesepakatan, perizinan juga harus jelas. Jangan sampai bayi lahir menjadi tidak jelas
nasabnya. Di bidang astronomi tidak boleh diselewengkan untuk meramal nasib, padahal antara
keduanya tak ada hubungan sama sekali. Dalam hal menikmati keindahan alam, akan menjadi
suatu kedurhakaan jika dalam menikmatinya dengan membangun vila-vila untuk berbuat
maksiyat. Namun seorang mu’min menjadikan alam semesta adalah untuk tafakur agar dekat
dengan-Nya.