You are on page 1of 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajer atau
pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan
kepadanya kepada pihak-pihak yang punya kepentingan (stakeholders) di luar
perusahaan : pemilik perusahaan, pemerintah, kreditor, dan pihak lainnya.
Laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi terdiri
dari laporan neraca, laporan rugi laba dan laporan perubahan modal. Neraca
dibuat dengan maksud untuk menggambarkan posisi keuangan suatu
organisasi pada suatu saat tertentu, laporan rugi-laba menggambarkan hasil-
hasil usaha yang dicapai dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan
laporan perubahan modal adalah laporan yang menujukkan perubahan modal
untuk periode tertentu. Pada umumnya ketiga laporan ini disusun setahun
sekali (tahunan), namun tidak jarang dijumpai pula perusahaan yang
menyusun laporan keuangan tiap kuartal, bahkan tiap bulan.
Laporan keuangan perusahan lazim diterbitkan secara periodik bisa
tahunan, semesteran, triwulan, bulanan, bahkan bisa harian. Laporan keuangan
ini sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, bank, manajemen,
pemerintah maupun pelaku pasar modal. Tidak terkecuali perusahaan UD
Guyub Rukun yang bergerak dalam bidang produksi tahu juga memerlukan
laporan keuangan untuk mengetahui laba dan rugi yang dialami oleh UD
Guyub Rukun dan sebagai alat ukur untuk menentukan harga jual tahu dalam
pasar.
Untuk itulah, kami sebagai observasi ingin mengetahui tata cara
pembuatan laporan keuangan perusahaan secara riil yang ada di UD Guyub
Rukun, jalan Kendalsari No.1 Malang.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat kami rumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pengolahan laporan data keuangan pada UD Guyub
Rukun
2. Jenis-jenis laporan data keuangan apa sajakah yang dikelola di UD Guyub
Rukun
3. Sarana dan prasarana apa sajakah yang dibutuhkan UD Guyub Rukun
dalam proses pengolahan laporan data keuangan keuangan
4. Manfaat apa sajakah yang diperoleh UD Guyub Rukun dalam pengolahan
laporan data keuangan
5. Kendala apa sajakah yang dihadapi UD Guyub Rukun dalam pengolahan
laporan data keuangan
6. Sumber-sumber apa sajakah yang digunakan dalam pengolahan laporan
data keuangan
7. Bagaimana proses penghitungan laba rugi di UD Guyub Rukun

1.3 Batasan masalah


1. Bagaimanakah proses pengolahan laporan data keuangan pada UD Guyub
Rukun di bidang pengolahan produk
2. Tujuan pengolahan laporan data keuangan di bidang pengolahan produk

1.4 Tujuan Proyek


1. UD Guyub Rukun memiliki lebih dari 10 karyawan di perusahaannya
2. Lokasi observasi yang strategis, dekat dengan kampus sehingga
mempermudah mahasiswa dalam pelaksanaan observasi

1.5 Kegunaan Proyek


Bagi Mahasiswa:
1. Agar dapat mengetahui jenis-jenis pengolahan laporan data keuangan
2. Mendapatkan informasi mengenai sarana dan prasarana yang digunakan
perusahaan dalam pengolahan laporan data keuangan

2
3. Dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari sumber laporan data
keuangan yang diperlukan di UD Guyub Rukun
4. Dapat mengetahui proses pengolahan laporan data keuangan di
perusahaan.

Bagi Jurusan Administrasi Niaga:


1. Sebagai pengenalan instansi pendidikan Politeknik Negeri Malang
khususnya Jurusan Administrasi Niaga pada perusahaan atau badan-badan
usaha yang ada di dunia kerja.
2. Sebagai sarana untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan di kemudian
hari.

Bagi Perusahaan

1. Dalam kegiatan observasi, perusahaan dapat memenuhi harapan


pemerintah di mana dunia pendidikan harus dapat seiring sejalan dengan
dunia industri dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas dan profesional.
2. Merupakan sarana untuk menjembatani antara perusahaan dan Politeknik
Negeri Malang untuk bekerja sama lebih lanjut.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang
penting dan dapat dipercaya bagi manajemen dalam rangka pengambilan
keputusan dan dapat Reversiang Lap.Keuangan Entries dipakai untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaan, baik dipandang dari sudut likuiditas,
solvabilitas, maupun rentabilitas, serta hasil atau kerugian yang di alami
perusahaan. (Prawirosentono;2002;137).
Laporan keuangan adalah laporan akuntansi yang terutama ditujukan
kepada pihak ekstern perusahaan yang umumnya disusun setahun sekali.
(Mardiasmo;1999;14).
Laporan keuangan adalah laporan pertanggung-jawaban manajer atau
pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan
kepadanya kepada pihak-pihak yang punya kepentingan di luar perusahaan,
seperti : pemilik perusahaan, pemerintah, kreditor, dan pihak lainnya. (Budi
Rahardjo;2002;1). Jadi laporan keuangan adalah sumber informasi yang
penting dan dapat di percaya yang menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan pada jangka waktu tertentu, dan umumnya disusun satu tahun
sekali pada akhir tahun. Laporan keuangan ini berguna bagi pihak-pihak yang
punya kepentingan di luar perusahaan, seperti : pemilik perusahaan,
pemerintah, kreditor, dan pihak lainnya.

2.2 Kegunaan Laporan Keuangan


Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang disebut
siklus akuntansi. Laporan keuangan menjunjukkan posisi sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan selama satu periode. Selain itu laporan keuangan
juga menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukkan dengan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan sumber daya

4
yang dimiliki oleh perusahaan. Investor : Mempunyai kepentingan di dalam
mengetahui potensi modal yang ditanamkannya untuk memberikan
pendapatan. Kreditur : Berkepentingan dalam pemberian pinjaman terhadap
perusahaan dan jaminan kepastian pengembalian pinjaman/kredit.
Pemerintah : Berkepentingan di dalam penentuan beban pajak yang harus
dibayar. (Khususnya instansi pajak) (Sofyan Syafri; 2001; 24)
Laporan keuangan digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi
yang berkaitan dengan perusahaan dalam perencanaan, koordinasi dan
pengendalian jalannya operasi perusahaan disamping sebagai alat untuk
mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan yang diserahkan
kepadanya kepada pemilik dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. (Daniel
Syam; 2001 ; Jadi, laporan keuangan berguna untuk menunjukkan status
pendapatan perusahaan dalam kurun waktu tertentu, yang pada umumnya
disusun untuk memberikan informasi keuangan perusahaan yang berupa
aktiva (perubahan), laba rugi, kewajiban suatu perusahaan dll.

2.3 Siklus Akuntansi


Langkah-langkah dalam siklus akuntansi dilakukan dengan urutan sebagai
berikut:
1) Mencatat transaksi-transaksi dalam jurnal
2) Membukukan (posting) ayat-ayat jurnal ke buku besar
3) Menyusun neraca saldo, yaitu membuat daftar saldo-saldo rekening yang ada di
buku besar pada suatu saat tertentu. Apabila data yang tercantum dalam neraca
saldo tidak memerlukan penyesuaian, maka langkah keempat adalah menyusun
laporan keuangan yang datanya dikutip dari neraca saldo tersebut. Akan tetapi
jika data dalam pembukuan masih memerlukan penyesuaian seperti telah
dibahas di atas, maka langkah berikutnya adalah :
4) Membuat jurnal penyesuaian dan membukukan angka-angkanya ke dalam
rekening-rekening buku besar yang bersangkutan.

5
5) Menyusun neraca saldo yang telah disesuaikan
6) Menyusun laporan keuangan
( Muhammad Gade; 2002;28 )
Dalam banyak hal catatan-catatan dan prosedur-prosedur akuntansi dalam
perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa. Baik dalam perusahaan
jasa maupun perusahaan dagang, semua transaksi harus dicatat dalam jurnal dan
kemudian secara periodik dibukukan ke dalam rekening-rekening di buku besar.
Pada akhir periode, saldo-saldo dari semua rekening dihitung dan dicantumkan
dalam neraca lajur sebagai alat Bantu untuk menyusun laporan-laporan keuangan.
Jurnal penyesuaian dan jurnal penutup juga dilaksanakan dalam perusahaan
dagang, begitu pula halnya pembuatan neraca saldo setelah tutup buku perlu
dikerjakan sebagai taraf akhir dalam siklus akuntansi. dengan akuntansi
perusahaan jasa, namun dalam perusahaan dagang diperlukan adanya rekening
dan prosedur tertentu untuk pembelian dan penjualan barang dagangan. ( Al.
Haryono Jusuf; 2001; 326)
Gambar 1. Siklus Akuntansi (Dhaniel Syam;2001;8)

Lap. Keuangan Reversiang

Transaksi Neraca Lajur


Transaksi

Penuutupan

Penyesuaian

Pencatatan Neraca Saldo

Pengiktisaran
Pemindah bukuan

Jurnal Buku Besar

6
Jadi, siklus akuntansi dalam perusahaan dagang maupun perusahaan jasa
semua transaksi harus dicatat dalam jurnal dan kemudian secara periodik
dibukukan ke dalam rekening-rekening di buku besar. Pada akhir periode, saldo-
saldo dari semua rekening dihitung dan dicantumkan dalam neraca lajur sebagai
alat Bantu untuk menyusun laporan-laporan keuangan.

2.4 Jenis Laporan Keuangan


Jenis laporan keuangan utama dan pendukung ini dapat disebutkan
sebagai berikut:
 Daftar Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan
pada suatu tanggal tertentu.
 Perhitungan Laba-Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya
dan labarugi perusahaan pada suatu periode tertentu.
 Laporan Sumber dan Pengguna Dana. Disini dimuat sumber dan
pengeluaran perusahaan selama satu periode.
 Laporan Arus Kas. Disini digambarkan sumber dan penggunaan
kas dalam suatu periode.
 Laporan harga pokok produksi yang menggambarkan berapa dan
unsur apa yang diperhitungkan dalam harga pokok produksi suatu barang.
Dalam hal tertentu Harga Pokok Produksi (HPPd) ini disatukan dalam
laporan Harga Pokok Penjualan (HPPj).
 Laporan laba ditahan, menjelaskan posisi laba ditahan yang tidak
dibagikan kepada pemilik saham.
 Laporan perubahan modal, menjelaskan perubahan posisi modal
baik saham dalam PT atau Modal dalam perusahaan perseroan.
 Dalam suatu kajian dikenal Laporan Kegiatan Keuangan. Laporan
ini menggambarkan transaksi laporan keuangan perusahaan yang
mempengaruhi kas. Laporan ini jarang digunakan. Laporan ini merupakan
rekomendasi Trueblood Committe tahun 1974. (Harahap,2004:105).

7
Jenis laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan
utama menurut Standar Akuntansi Keuangan Indonesia adalah :
1. Daftar Neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu
tanggal tertentu.
2. Perhitungan Laba Rugi yang menggambarkan jumlah hasil, beban dan laba rugi
perusahaan pada suatu periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau
penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan
berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang
dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
4. Laporan Arus Kas. Laporan arus kas yang menggambarkan arus kas perusahaan
selama satu periode tertentu dimana transaksi kas dikelompokkan pada :
a. Transaksi kegiatan operasi.
b. Transaksi kegiatan pembiayaan.
c. Transaksi kegiatan Investasi.
5. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana. Laporan ini disebut juga Lapran
Perubahan Posisi Keuangan atau Fund Statement. Disini dimuat sumber dan
pengeluaran dana perusahaan selama satu periode.
Pengertian dana disini dapat dibagi dua :
a. Dana dalam arti kas (cash basis fund statement)
b. Dana dalam arti modal kerja (working capital basis fundstatement)
6. Laporan Kegiatan Keuangan. Dalam Trueblood Committee disarankan laporan
lain yang disebutnya Laporan Kegiatan Keuangan.
Dalam laporan ini dicantumkan semua transaksi dan kejadian
perusahaan yang mempunyai konsekuensi kas. Namun anjuran ini tampaknya
tidak sampai mempengaruhi badan yang mengeluarkan prinsip akuntansi,
sehingga tidak sampai diwajibkan sebagai salah satu laporan keuangan utama.
Mungkin sudah tercakup dalam laporan arus kas sebagaimana yang ditetapkan
dalam Financial Accounting Standards Board (FASB) No. 95 tentang Laporan
Arus Kas.

8
7. Laporan Pendukung. Banyak pihak sering menyebut jenis laporan keuangan
lain seperti :
a. Daftar Laba Ditahan (Retained Earning Statement).
b. Daftar Perubahan Ekuitas (Equity Statement).
c. Daftar Penghitungan Beban Pokok Produksi (Cost of Good Manufactured
Statement). (Daniel Syam; 2001 ; 11)
Jadi, Jenis laporan keuangan terbagi menjadi beberapa jenis. Dimana
dalam setiap jenisnya mempunyai fungsi yang berbeda-beda, hal ini
disebabkan oleh kebutuhan manajemen perusahaan akan laporan keuangan
yang dapat memberikan informasi akan keadaan keuangan perusahaan dilihat
dari berbagai sudut.

2.5 Tujuan Laporan Keuangan


Investor atau pemilik atau penanam modal (pada perusahaan berbentuk
Perseroan Terbatas sering disebut Pemegang Saham) mempunyai
kepentingan di dalam Laporan Keuangan suatu perusahaan. Mengetahui
potensi modal yang ditanamkannya untuk memberikan pendapatan.
Pemerintah mengetahui laporan keuangan perusahaan untuk penentuan beban
pajak yang harus dibayar.
 Mengetahui informasi stabilitas dan profitabilitas perusahaan.
 Mengetahui informasi mengenai kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kekayaan atau kemakmuran perusahaan serta
rangkaian aktivitas bisnisnya. (Budi Rahardjo; 2002; 2)
1. Menurut PAI
Tujuan akuntansi atau laporan keuangan menurut berbagai sumber dapat
kita lihat dari penjelasan dibawah ini. Prinsip akuntansi Indonesia (1984)
menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan itu adalah sebagai berikut :
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai
perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu

9
perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh
laba
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan didalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi
mengenai aktivitas pembiayaan dan invvestasi
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan
pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang
dianut perusahaan

2. Menurut Standar Akuntansi Keuangan


Sedangkan menurut SAK No.1, tujuan laporan keuangan adalah :
“Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakau dalam pengambilan keputusan.

3. Menurut ASOBAT ( A Statement of Basic Accounting Theory )


Merumuskan empat tujuan akuntansi sebagai berikut :
1. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang
terbatas dan untuk menetapkan tujuan
2. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan
factor produksi lainnnya
3. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan
4. Membantu fungsi dan pengawasan social

4. Menurut APB Statement No.4


APB Statement No.4 berjudul Basic Concept And Accounting Principles
Underlying Financial Statement Business Enterpries. Laporan ini bersifat

10
deskriptif, dan laporan ini banyak mempengaruhi studi-studi berikutnya
tentang tujuan laporan keuangan. Dalam laporan ini tujuan laporan
keuangan digolongkan sebagai berikut :
1. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi
laporan keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara
wajar dan sesuai dengan GAAP.
2. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum laporan keuangan disebutkan sebagai berikut :
a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber
ekonomi, dan kewajiban perusahaan dengan maksud :
1. Untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan
2. Untuk menunjukkkan posisi keuangan dan investasinya
3. Untuk menilai kemampuannya untuk menyelesaikan utang-
utangnya.
4. Menunjukkan kemampuan sumber-sumber kekayaannya yang ada
untuk pertumbuhan perusahaan
b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumbe kekayaan
besih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba dengan maksud
:
1. Memberikan gambaran tentang deviden yang diharapkan
pemegang saham
2. Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
kepada kreditur, supplier, pegawai pajak, mengumpulkan dana untuk
perluasan perusahaan.
3. Memberikan informasi kepada manajemen untuk digunkan dalam
pelaksanaan fungsi perencanaaan dan pengawasan
4. Menunjukkan tingakt kemampuan perusahaan mendapatkan laba
dalam jangka panjang
c. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba

11
d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan
harta dan kewajiban
e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para
pemakai laporan.

3. Tujuan Kualitatif
Adapun tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statements No.4 adalah
sebagai berikut :
a. Relevance
Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan
dalam proses pengambilan keputusan
b. Understndability
Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga
harus informasi yang mengerti para pemakainya.
c. Verifiability
Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama
d. Neutrality
Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
Informasi dimaksudkan untuk pihak umum bukan pihak-pihak tertentu
saja.
e. Timelines
Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan
apabila diserahkan pada saat yang tepat.
f. Comparability
Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artinya akuntansi
harus memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun
perusahaan lain.
g. Completeness
Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan
yang layak dari pemakai

12
Jadi, tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis. Para
pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan,
membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari
keputusan ekonomis yang diambilnya. Informasi mengenai dampak
keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk
meramalkan, membandingakn, dan menilai arus kas. Seandainya nilai
uang tidak stabil, maka hal ini harus dijelaskan dalam laporan keuangan.
Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak
saja aspek kuantitatif saja, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya
yang dirasa perlu. Dan informasi ini harus factual dan dapat diukur secara
objektif.

2.6 Pengguna Laporan Keuangan


Dengan membaca laporan keuangan dengan tepat, seseorang dapat
melakukan tindakan ekonomi menyangkut lembaga perusahaan yang
dilaporkan dan diharapkan akan menghasilkan keuntungan baginya.
Pengguna laporan keuangan dan kebutuhan informasi keuangan dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1. Pemegang Saham
Pemegang saham ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan, aset,
utang, modal, hasil, biaya dan laba. Ia juga ingin melihat prestasi perusahaan
dalam pengelolaan manajemen yang diberikan amanah. Ia juga ingin
mengetahui jumlah deviden yang akan diterima, jumlah pendapatan persaham,
jumlah laba yang ditahan. Juga mengetahui perkembangan perusahaan dari
waktu ke waktu, perbandingan dengan usaha sejenis dan perusahaan lainnya
2. Investor
Investor dalam hal tertentu juga sama seperti pemegang saham. Bagi
investor potensial ia akan melihat kemungkinan potensi keuntungan yang akan
diperoleh dari perusahaan yang dilaporkan.
3. Instansi Pajak

13
Perusahaan selalu memiliki kewajiban pajak baik Pajak Pertambahan
Nilai (PPn), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Pembangunan, Pajak
Penjualan Barang Mewah, Pajak Daerah, Retribusi, Pajak Penghasilan (PPh).
Perusahaan juga dikenakan pemotongan, penghitungan dan pembayarannya.
Semua kewajiban pajak ini mestinya akan tergambar dalam laporan keuangan,
dengan demikian instansi pajak (fiskus) dapat menggunakan laporan keuangan
sebagai dasar menentukan kebenaran perhitungan pajak, pembayaran pajak,
retribusi dan juga untuk dasar
penindakan.
4. Pemberi Pinjaman
Pemberi pinjaman membutuhkan informasi keuangan guna
memutuskan memberi pinjaman dan kemampuan membayar angsuran pokok
dan bunga pada saat jatuh tempo. Jadi kepentingan kreditor terhadap
perusahaan adalah apakah perusahaan mampu membayar hutangnya kembali
atau tidak.
5. Pemasok atau Kreditor Usaha Lainnya
Pemasok memerlukan informasi keuangan untuk menentukan besarnya
penjulan kredit yang diberikan kepada perusahaan pembeli dan kemampuan
membayar pada saat jatuh tempo.
6. Pelanggan
Dalam beberapa situasi pelanggan sering membuat kontrak jangka
panjang dengan perusahaan sehingga perlu informasi mengenai kesehatan
keuangan perusahaan yang akan melakukan kerja sama.
7. Karyawan
Karyawan dan serikat buruh memerlukan informasi keuangan guna
menilai kemampuan perusahaan untuk mendatangkan laba dan stabilitas
usahanya. Dalam hal ini karyawan membutuhkan informasi untuk menilai
kelangsungan hidup perusahaan sebagai tempat menggantungkan hidupnya.
8. Pemerintah

14
Informasi keuangan bagi pemerintah digunakan untuk menentukan
kebijakan dalam bidang ekonomi misalnya alokasi sumber daya, UMR, pajak,
pungutan serta bantuan-bantuan.

9. Masyarakat
Laporan keuangan dapat digunakan untuk bahan ajar, analisis serta
informasi trend dan kemakmuran. (Syafri, Sofyan; 2000; 15)
Pengguna Laporan Kuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
kelompok pemakai internal dan kelompok pemakai eksternal.
Kelompok internal adalah kelompok yang secara langsung berhubungan
dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, mereka adalah pimpinan atau manajer
di semua tingkatan. Kepentingan pimpinan perusahaan atas informasi akuntansi
terutama untuk dipakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan-keputusan
dalam perencanaan, koordinasi dan pengendalian jalannya operasi perusahaan
di samping sebagai alat untuk mempertanggung-jawabkan pengelolaan
perusahaan yang diserahkan kepadanya kepada pemilik dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan.
Kelompok eksternal adalah kelompok pemakai yang tidak berhubungan
secara langsung dengan aktivitas perusahaan sehari-hari tetapi mempunyai
kepentingan perusahaan, yang termasuk dalam kelompok ini adalah pemilik
dan calon pemilik, kreditur, pemerintah, serikat buruh dan masyarakat. (Daniel
Syam; 2001 ; 2-3)
Jadi, para pengguna laporan keuangan bukan hanya perusahaan saja.
Semua orang membutuhkan adanya laporan keuangan. Dengan banyaknya
pengguna laporan keuangan, akhirnya dari sini pengguna laporan dapat
dikelompokkan menjadi beberapa macam yang dikelompokkan berdasarkan
status pengguna laporan.

2.7 Langkah-langkah Membuat Laporan Keuangan


2.7.1 Jurnal

15
Aktivitas pencatatan adalah tahap awal dari proses akuntansi yang
berupa aktivitas untuk mencatat transaksi dan kejadian ekonomi serta
keuangan perusahaan. Proses pencatatan dalam akuntansi ini dilakukan
dalam media yang disebut jurnal. Dalam tahap ini satu kejadian atau
transaksi akan dicatat dalam dua kolom yaitu debet dan kredit dimana
jumlah debet harus sama dengan jumlah kredit. Kaidah pencatatan debet dan
kredit ini mengikuti kaidah dalam persamaan akuntansi. ( Al. Haryono
Jusuf; 2001; 226)
Jurnal dapat dikelompokkan menjadi :
1. Jurnal khusus
2. Jurnal umum (serba-serbi)
Jurnal khusus berfungsi sebagai jurnal untuk mencatat transaksi-
transaksi sejenis yang banyak ditemukan dalam perusahaan. Transaksi
sejenis yang mempengaruhi perkiraan yang sama dikelompokkan dalam satu
jurnal yang disebut jurnal khusus. (Daniel Syam; 2001 ; 8)
Jadi, para pengguna laporan keuangan bukan hanya perusahaan saja.
Semua orang membutuhkan adanya laporan keuangan. Dengan banyaknya
pengguna laporan keuangan, akhirnya dari sini pengguna laporan dapat
dikelompokkan menjadi beberapa macam yang dikelompokkan berdasarkan
status pengguna laporan.

2.7.2 Buku Besar


Buku besar sering juga disebut perkiraan, akun (di Malaysia), item,
pos dan lain-lain. Buku ini adalah merupakan tempat menampung seluruh
transaksi yang telah diklasifikasikan melalui jurnal. Seluruh jurnal
dimasukkan ke dalam buku besar dengan cara memindah bukukan jurnal
(posting) ke buku besar. (Daniel Syam; 2001 ; 8)
Proses berikutnya adalah menggolongkan. Dalam tahap ini transaksi
yang mempunyai jenis akun atau rekening yang sama dikelompokkan dalam
satu catatan tersendiri yang disebut buku besar. Jadi buku besar adalah
catatan akuntansi yang berisi transaksi-transaksi yang sejenis baik debet

16
maupun kredit. Pada akhir periode transaksi yang ada pada buku besar akan
dijumlahkan sehingga akan ditemukan hasil akhir yang disebut saldo.
Peringkasan atau penjumlahan dari transaksi-transaksi yang ada
dalam buku besar ini menganut kaidah dalam persamaan akuntansi. Kaidah
dalam persamaan akuntansi ini adalah:
a) Pada aktiva debet adalah penambahan sedangkan kredit adalah
pengurangan
b) Pada kelompok kewajiban kredit adalah penambahan sedangkan debet
adalah pengurangan
c) Pada kelompok modal kredit adalah penambahan sedangkan debet
adalah pengurangan
d) Pada kelompok biaya debet adalah penambahan sedangkan kredit
adalah pengurangan
e) Pada kelompok pendapatan kredit adalah penambahan sedangkan debet
adalah pengurangan.
Istilah debet dan kredit di sini berfungsi untuk menunjukkan sisi kolom
laporan. Debet akan terletak pada kolom kanan sedangkan kredit
merupakan sisi kolom kiri. (Darsono, dan Ashari, 2005, 45)
Jadi, buku besar pada hakekatnya adalah catatan akuntansi yang berisi
transaksi-transaksi yang sejenis baik debet maupun kredit. Peringkasan atau
penjumlahan dari transaksi-transaksi yang ada dalam buku besar menganut
kaidah dalam persamaan akuntansi.

2.7.3 Neraca Lajur


Neraca lajur ini akan berisi saldo atau hasil ringkasan atau
penjumlahan dari transaksi-transaksi yang ada pada buku besar. Kalau
dilihat pada persamaan di atas dapat dilihat bahwa setiap transaksi dan hasil
akhir dari transaksi merupakan jumlah debet dan kredit. Jadi neraca akan
memuat hasil ringkasan atau penjumlahan dari pos atau akun-akun di buku
besar baik yang bersaldo debet maupun yang bersaldo kredit. ( Al. Haryono
Jusuf; 2001; 266)

17
Dalam neraca lajur semua perkiraan dijumlahkan dan didaftar,
kemudian dilakukan penjurnalan baik jurnal penyesuaian maupun jurnal
penutup. Dari hasil penjurnalan ini maka akan diperoleh angka yang
menggambarkan posisi keuangan dan hasil usaha yang “up to date”. Dari
angka-angka inilah disusun laporan keuangan. Neraca lajur bisa mempunyai
beberapa lajur. Dalam buku ini digunakan neraca lajur/kertas kerja 12
kolom. (Daniel Syam; 2001 ; 9)
Jadi, dalam neraca lajur semua perkiraan dijumlahkan dan didaftar.
Hasil dari ringkasan atau penjumlahan transaksi-transaksi yang ada pada
buku besar bahwa setiap transaksi dan hasil akhir dari transaksi merupakan
jumlah debet dan kredit. Jadi neraca akan memuat hasil penjumlahan dari
pos atau akun-akun di buku besar.

2.7.4 Laporan Keuangan


Pada tahap ini ringkasan dari transaksi tersebut dikelompokkan dalam
format standar laporan akuntansi yang berupa neraca, laporan laba rugi dan
laporan perubahan modal.
1. Neraca
Neraca adalah ringkasan informasi dari kelompok aktiva, kewajiban
dan modal. Jadi informasi yang ada dalam neraca adalah informasi posisi
saldo aktiva, kewajiban dan modal. Neraca terdiri atas hak (sumber daya)
perusahaan dan kewajiban (asal sumber daya manusia) perusahaan.
Komponen neraca terdiri atas:
 Aktiva (asset), yang terdiri atas:
 Aktiva lancar
Aktiva dikelompokkan berdasarkan urutan yang paling lancar, yaitu
aktiva yang paling mudah dan cepat untuk dijadikan uang. Dapat
dikelompokkan menjadi: kas, piutang dagang, persediaan, investasi.
 Aktiva tetap

18
Merupakan investasi pada tanah, bangunan, kendaraan dan peralatan yang
lain. Pada aktiva tetap urutan yang paling atas adalah tanah, bangunan,
mesin-mesin dan peralatan dan kendaraan.
 Aktiva lain-lain.
Meliputi investasi/kekayaan lain yang dimiliki oleh perusahaan. Isi dari
pos aktiva lain adalah kekayaan/investasi yang tidak bisa dikelompokkan
dalam aktiva lancar dan aktiva tetap.
 Kewajiban (lialibility) dan modal (equity)
 Kewajiban jangka pendek
Adalah kewajiban pada pihak kreditor yang akan dibayarkan dalam
jangka waktu 1 tahun ke depan. Komponennya meliputi: hutang dagang,
hutang gaji, hutang pajak, hutang bank yang
jatuh tempo dan hutang lain-lain.
 Kewajiban jangka panjang
Adalah kewajiban yang akan dibayarkan dalam jangka waktu lebih dari
satu periode/tahun. Komponen ini meliputi: hutang bank, hutang obligasi,
hutang wesel, hutang surat berharga lain.
 Ekuitas
Adalah hak pemilik baik dari setoran modal ataupun laba yang belum
dibagi. Komponen ekuitas pemilik meliputi: preferen, cadangan, laba
ditahan dan laba tahun berjalan. Dalam contoh dilukiskan neraca
perusahaan Angkutan Aman, yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 1996.
Tabel 1. Neraca
Perusahaan Angkutan Aman
Neraca
31 Desember 1996

19
Aktiva Kewajiban
Kas Rp xxx Utang Dagang Rp xxx
Piutang Dagang xxx Utang Hipotik xxx
Perlengkapan xxx Modal Rp xxx
Tanah xxx Modal,
Gedung xxx Bambang Rp xxx
Kendaraan xxx Jumlah Pasiva Rp xxxx
Jumlah Aktiva xxxx

2. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi dalah laporan informasi dari kelompokpendapatan dan
biaya. Laporan laba rugi menunjukkan aktivitas untuk memperoleh pendapatan
dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut.
Tujuan daripada penyusunan perhitungan laba-rugi ialah untuk
mengukur kemajuaan atau perkembangan perusahaan dalam menjalankan
fungsinya sehubungan dengan sifat kegiatan perusahaan. Bagi perusahaan jasa,
perusahaan dalam penjualan jasa-jasa dan biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan operasi perusahaan. Komponen laporan laba rugi adalah:
1. Pendapatan/penjualan (dari usaha utama)
2. Harga pokok penjualan
3. Biaya pemasaran
4. Biaya administrasi dan umum
5. Pendapatan luar usaha
6. Biaya luar usaha

Berikut ini contoh laporan rugi laba perusahaan Angkutan Aman untuk tahun
1996.

20
Tabel 2. Laporan Rugi-Laba
Perusahaan Angkutan "Aman"
Laporan Rugi-Laba
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 1996

Pendapatan jasa angkutan Rp xxx

Biaya-biaya operasi
Gaji pegawai Rp xxx
Bensin & Oli xxx
Reparasi & Pemeliharaan xxx
Penyusutan kendaraan xxx
Asuransi xxx_______________
Jumlah biaya operasi _xxx________________
Laba bersih _____Rp xxxx________
Sumber: ( Al. Haryono Jusuf; 2001; 232)

3. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal berisi informasi tentang perubahan modal
pemilik selama satu periode yang dihasilkan dari jumlah debet dan jumlah
kredit kelompok modal. Dalam laporan ini digambarkan alasan yang menjadi

21
penyebab terjadinya perubahan jumlah modal pemilik. Berikut ini contoh
laporan perubahan modal Perusahaan Angkutan Aman untuk tahun 1996.

Tabel 3. Laporan Perubahan Modal


Perusahaan Angkutan "Aman"
Laporan Perubahan Modal
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 1996

Modal, 1 Januari 1996 Rp. xxx


Tambah: Laba tahun 1996 Rp xxx__________________
Rp xxx
Kurang: Pengambilan prive Rp xxx___________________
Modal, 31 Desember 1996 Rp xxx___________________
xxx

Sumber: ( Al. Haryono Jusuf; 2001; 232)

Laporan keuangan merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses
akuntansi. Inilah yang merupakan wujud jasa dari profesi akuntan. Laporan
keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai
salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan atau sebagai laporan
pertanggung-jawaban manajemen atas pengelolaan perusahaan. Suatu laporan
keuangan tidak otomatis begitu saja diterima oleh publik tanpa penyaksian
(attest function) dari akuntan independen. (Daniel Syam; 2001 ; 10)

22
Jadi, menurut kedua pengertian di atas adalah Laporan keuangan terdiri dari :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Modal
Tahap ini adalah ringkasan dari transaksi yang dikelompokkan dalam
format standar laporan akuntansi yang berupa neraca, laporan laba rugi dan
laporan perubahan modal.

2.8 Penyajian Laporan Keuangan


Untuk dapat membuat penafsiran terhadap suatu laporan keuangan,
sebelumnya hendaknya dapat diyakini bahwa laporan keuangan tersebut
benar-benar dapat dipercaya. Penganalisa ekstern harus berhati-hati untuk
dapat memastikan bahwa laporan keuangan itu merupakan suatu daftar yang
otentik, obyektif dan dapat dipercaya.
Dibawah ini diberikan beberapa petunjuk untuk mengetahui apakah laporan
keuangan itu benar-benar dapat dipercaya:
1. Apakah judul laporan keuangan itu telah disebutkan dengan jelas,
Judul laporan keuangan biasanya memuat nama perusahaan dan
tanggal atau periode penyusunan laporan keuangan itu.
2. Apakah terdapat petunjuk tentang dasar penilaian terhadap aktiva atau
harta kekayaan perusahaan, Apakah terdapat catatan kaki yang
memuat keteranganketerangan tambahan yang perlu dimengerti,
Keterangan ini sangat bermanfaat bagi penganalisa ekstern.
3. Apakah laporan keuangan itu telah disusun dengan jelas, artinya
apakah berbagai kelompok aktiva dan hutang telah ditunjukkan
jumlahnya yang jelas dan apakah pengelompokan ini telah dilakukan
dengan tepat dan logis.

23
4. Apakah laporan keuangan itu telah ditandatangani oleh direktur atau
pimpinan perusahaan, Direktur adalah orang yang bertanggung jawab
atas kebenaran penyusunan laporan keuangan itu.
5. Apakah laporan keuangan itu sudah diperiksa oleh akuntan umum,
Laporan keuangan yang sudah diperiksa oleh akuntan umum lebih
dapat dipercaya karena laporan keuangan itu telah dicocokkan dengan
catatan-catatan akuntansinya.
6. Bagaimana reputasi direktur atau pimpinan perusahaan dan akuntan
umum mengaudit pembukuan perusahaan itu, Nama baik dan
kejujuran mereka akan menambah kepercayaan bagi penganalisa.
7. Apakah laporan keuangan itu telah memenuhi ketentuan yang
digariskan oleh pemerintah, Misalnya dapat dicocokkan dengan
pedoman tentang bentuk dan isi laporan keuangan menurut Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia (Nomor 108/KMK-07/1979).
(Syafri, Sofyan; 2000; 25)

Dalam menyajikan neraca terdapat 3 (tiga) bentuk, yaitu:


1. Bentuk neraca staffel (report form)
Neraca ini dilaporkan satu halaman vertical. Di sebelah atas dicantumkan total
aktiva dan di bagian bawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.
2. Bentuk neraca skontro (account form)
Disini aktiva disajikan sebelah kiri, sedangkan kewajiban dan modal
ditempatkan di sebelah kanan. Sehingga penyajiannya sebelah menyebelah.
3. Bentuk yang menyajikan posisi keuangan (financial position form)
Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk
sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini
pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi passive lancar dan hasil
pengurangannya diketahui modal kerja. Modal kerja ditambah aktiva tetap dan
aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang, maka akan diperoleh
modal pemilik. (Daniel Syam; 2001 ; 20)

24
Jadi, penyajian laporan keuangan hendaknya diyakini bahwa laporan
keuangan tersebut benar-benar dapat dipercaya. Analisator ekstern harus
berhatihati untuk dapat memastikan bahwa laporan keuangan itu merupakan
suatu daftar yang otentik, obyektif dan dapat dipercaya. Dalam menyajikan
neraca terdapat 3 (tiga) bentuk, yaitu :
1. Bentuk neraca staffel
2. Bentuk neraca skontro
3. Bentuk yang menyajikan posisi keuangan.

BAB III
METODOLOGI PROYEK

3.1 Lokasi Proyek


Kegiatan observasi yang kami laksanakan bertempat di UD Guyub Rukun
di Jalan Kendalsari No. 1 Malang.

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Metode yang digunakan selama observasi untuk mengumpulkan data dan
informasi yaitu :

1. Wawancara
Wawancara merupakan cara observasi yang bersifat langsung.
Kegiatan wawancara yang kami lakukan selama observasi adalah
wawancara langsung kepada pegawai yang ada di UD Guyub Rukun
Malang.

2. Observasi secara langsung


Dalam kesempatan ini penyusun akan mengambil teknik observasi
secara langsung, yaitu dengan cara mendatangi secara langsung tempat

25
tujuan dan diharapkan dengan menggunakan metode tersebut sangat
bermanfaat dan efektif dalam mensimulasikan suatu permasalahan yang
ingin di pecahkan.
3. Study literature
Guna menunjang kelengkapan laporan observasi ini maka kita
laksanakan study literature dengan membaca buku-buku lilteratur, internet
dan sumber data lainnya.

3.3 Teknik Pengolahan Data


Jenis Data
a. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari sumber pertama


yaitu individu / perseorangan, misalnya wawancara, pengisian kuesioner /
bukti transaksi.

b. Data Primer

Data primer merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut,
misalnya dalam bentuk table,grafik, diagram dan gambaran.

Analisa Data
1. Kuantitatif

Yaitu analisa data yang dipergunakan untuk data berbentuk angka


atau perhitungan dengan maksud untuk mengetahui hubungan variabel
satu dengan yang lainnya.

2. Kualitatif

Metode di mana data yang diperoleh dianalisa kemudian dijelaskan


dan membandingkan antara data yang dikumpulkan dengan teori-teori
dalam literatur-literatur.

3.4 Teknik Penyajian Data


Secara umum, penggunaan ketiga bentuk penyajian ini berbeda. Penyajian

26
secara textular biasanya digunakan untuk penelitian atau data kualitatif, penyajian
dengan tabel digunakan untuk data yang sudah diklasifikasikan dan ditabulasi.
Tetapi apabila data akan diperlihatkan atau dibandingkan secara kuantitatif maka
disajikan dalam bentuk grafik. Meskipun demikian pada prakteknya ketiga bentuk
penyajian ini dipakai secara bersama-sama karena memang saling melengkapi.

1. Penyajian dalam Bentuk Tekstular

Penyajian secara tekstular adalah penyajian data hasil penelitian dalam


bentuk kalimat. Misalnya, penyebaran penyakit malaria di daerah pedesaan
pantai lebih tinggi bila dibandingkan dengan penduduk pedesaan pedalaman.
Penyajian data dalam bentuk tabel adalah suatu penyajian yang sistematik
daripada data numerik, yang tersusun dalam kolom atau jajaran.

Sedangkan penyajian dalam bentuk grafik adalah suatu penyajian data


secara visual. Penyajian hasil penelitian kuantitatif yang sering menggunakan
bentuk tabel atau grafik.

2. Penyajian dalam Bentuk Tabel

Berdasarkan penggunaannya, tabel dalam statistik dibedakan menjadi


2, yakni tabel umum (master table) dan tabel khusus. Tabel umum
dipergunakan untuk tujuan umum dan tabel khusus untuk tujuan khusus.

a. Tabel Umum

Yang dimaksud tabel umum disini adalah suatu tabel yang berisi
seluruh data atau variabel hasil penelitian. Pentingnya tabel ini adalah :

1. Menyajikan data aslinya sehingga dapat dipakai untuk rujukan tabel


khusus.

2. Menjadi sumber keterangan untuk data asli.

3. Sebagai penyusunan tabel khusus.

Oleh sebab itu, tabel umum ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Berisi keterangan aneka ragam tentang subjek yang sama atau berisi

27
semua variabel yang diteliti (data yang dikumpulkan).

2. Untuk data kuantitatif berisi angka absolut (bukan persentase).

3. Berisi keterangan yang mudah dipakai untuk rujukan.

4. Nilai yang dimasukkan adalah nilai asli dan belum dibulatkan.

b. Tabel Khusus

Tabel khusus adalah merupakan penjabaran atau bagian dari tabel


umum. Ciri utama dari tabel khusus adalah angka-angka dapat dibulatkan dan
hanya berisi beberapa variabel saja. Gunanya tabel khusus ini antara lain
untuk menggambarkan adanya hubungan atau asosiasi khusus dan menyajikan
data yang terpilih (selective) dalam bentuk sederhana. Tabel ini bentuknya
bermacam-macam, antara lain :

1. Tabel Univariate

Adalah suatu tabel yang menggambarkan penyajian data untuk satu


variabel saja.
2. Tabel Bevariate

Adalah suatu tabel yang menyajikan data dari 2 variabel secara silang.
Oleh sebab itu tabel ini sering disebut tabel silang (cross table).
Tabel bevariate ini mempunyai banyak modifikasi. Disamping
menyajikan nilai mutlak dari data dan persentase, kadang-kadang masing-
masing variabel terdiri dari sub variabel. Misalnya pendapatan rendah,
menengah dan tinggi dalam contoh tersebut masih dibagi lagi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tabel khusus antara lain :

1. Tabel khusus harus sederhana mungkin, artinya lebih baik membuat 2


atau lebih

2. Tabel daripada 1 tabel khusus yang padat dan rumit.

3. Tabel khusus harus jelas sehingga mudah dimengerti, artinya tiap


kolom dan

28
4. Baris harus ada judul yang jelas. Judul tabel harus dapat menjawab
pertanyaan

5. Apa itu, kapan terjadi, dan dimana.

6. Apabila tabel tersebut diambil dari sumber lain (bukan hasil penelitian
sendiri)

7. Harus disebutkan sumbernya atau rujukannya.

BAB IV
JADWAL DAN PERSONALIA PROYEK

Jadwal Kerja
Pelaksanaan proyek dilaksanakan selama 6 minggu, dimulai tanggal 20
November- 15 Januari 2010. Sedangkan pelaksanaan observasi proyek pada UD.
Guyub Rukun, akan dilaksanakan selama 3 minggu, dimulai tanggal 4-18
Desember 2009.
TABEL RENCANA KERJA PROYEK
No Kegiatan Minggu Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Pengarahan proyek
2. • Penyusunan
Proposal
• Konsultasi

3. Observasi
4. Penyusunan Laporan
5. Penyajian informasi
6. Presentasi Hasil akhir

29
Personalia Proyek
Anggota kelompok yang melaksanakan proyek dan observasi pada UD.
Guyub Rukun berjumlah 4 orang. Antara lain:
Ketua Kelompok Proyek :
Marttya Aninda Y (0932613002)
Anggota Kelompok Proyek :
Malida Kristina A (0832610054)
Mey Anggraini (0932613001)
Sri Mahani (0832610014)

30

You might also like