You are on page 1of 8

GRAVIMETRI

Oleh:
Ifro’ Ulin Nuha
Iranta Wibiyanti
Iva Puji Tri Astuti

SEMESTER 2A
Pengertian
• Gravimetri merupakan salah satu metode analisis
kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah
diketahui dengan cara mengukur berat komponen
dalam keadaan murni setelah melalui proses
pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi
dan pengukuran berat suatu unsure atau senyawa
tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara
analisis gravimetri meliputi transformasi unsure atau
radikal kesenyawa murni stabil yang dapat segera
diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang
dengan teliti. Metode gravimetric memakan waktu
yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen
dapat diuji dan bila perlu factor-faktor koreksi dapat
digunakan
Analisis gravimetri dapat berlangsung baik,
jika persyaratan berikut dapat terpenuhi

• Komponen yang ditentukan harus dapat


mengendap secara sempurna (sisa analit yang
tertinggal dalam larutan harus cukup kecil,
sehingga dapat diabaikan), endapan yang
dihasilkan stabil dan sukar larut.
• Endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan
dengan mudah dari larutan ( dengan
penyaringan).
• Endapan yang ditimbang harus mempunyai
susunan stoikiometrik tertentu (dapat diubah
menjadi sistem senyawa tertentu) dan harus
bersifat murni atau dapat dimurnikan lebih lanjut
Faktor-faktor penyebab gagal
dalam memperoleh endapan murni
• Kopresipitasi dari ion-ion pengotor.
• Postpresipitasi zat yang agak larut.
• Kurang sempurna pencucian.
• Kurang sempurna pemijaran.
• Pemijaran berlebih sehingga sebagian endapan
mengurai.
• Reduksi dari karbon pada kertas saring.
• Tidak sempurna pembakaran.
• Penyerapan air atau karbondioksida oleh
endapan (Underwood, 1986).
Ciri khas dari kebanyakan tipe
koloid yang dijumpai dalam analisis
anorganik, adalah:
a. Partikel-partikel itu memperlihatkan efek tyndall,
bila di pandang dengan penyinaran cahaya
yang sesuai
b. Partikel-partikel dapat dipisahkan dari larutan
sejati zat, dengan membran dari koloidon atau
perkamen, yaitu dengan proses dialisis
c. Partikel-partikel itu memiliki muatan listrik
karena ternyata bermigrasi dibawah pengaruh
selisih ( gradien ) potensial yang sesuai
d. Partikel-partikel itu memiliki luas permukaan
yang besar sekali.
LEWAT-JENUH DAN
PEMBENTUKAN ENDAPAN
Suatu larutan lewat-jenuh adalah larutan
yang mengandung konsentrasi zat larut terlebih
besar dari pada konsentrasi yang sesuai dengan
larutan kesetimbangan pada temperatur yang
bersangkutan. Karena keadaan lewat-jenuh
adalah suatu keadaan yang tak stabil, yang
dapat dibawah kekeadaan kesetimbantgan yang
stabil dengan penambahan sebutir kristal dari
zat terlarut ( membibit larutan ) atau beberapa
zat lain, atau dengan cara mekanis seperti
mengocok atau mengaduk.
Prosedur prosedur berikut yang
diakui dalam analisis gravimetri
1. pengendapan biasanya dilakukan dalam larutan panas, karena
kelarutan umumnya bertambah dengan kenaikan temperatur.
2. Pengendapan dilakukan dalam larutan encer, dan reagensia
ditambahkan perlahan-lahan dan sambil diaduk dengan seksama.
Penambahan dengan perlahan-lahan mengakibatkan partikel-
partikel yang pertama-tama mengendap, akan nertindak sebagai
inti yang tumbuh selagi bahan-bahan berikutnya mengendap.
3. Suatu reagensia yang sesuai sering ditambahkan untuk
memperbesar kelarutan endapan sehingga menimbulkan partikel
andapan primer yang lebih besar.
4. Suatu proses yang umum digunakan untuk mencegah terjadinya
keadaan lewat-jenuh, adalah dengan pengendapan dari kelarutan
yang homogen. Ini dicapai dengan membentuk zat pengendap di
dalam larutan itu sendiri, melalui reaksi homogen dengan laju
yang serupa dengan yang diperlukan untuk pengendapan spesi-
spesi itu.

You might also like