You are on page 1of 53

Suci Juliarta Aisyah R.

SEPAK BOLA

Sepak bola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Bukti
ilmiah yang bisa didapat adalah adanya permainan semacam sepak bola di negeri Cina. Kala
itu, dinasti Han melatih tentara menggunakan “tsu-chu” untuk latihan fisiknya, yaitu latihan
menendang bola kulit memasukkan ke dalam jaring kecil yang diikatkan pada batang-batang
bambu panjang. Pemain membidikkan bola ke dalam jaring kecil menggunakan kaki, dada,
punggung, serta bahu sambil berusaha menahan serangan dari lawan.

Di Jepang dikenal pula permainan semacam “tsu-chu” sekitar 500 – 600 tahun
kemudian yang bernama Kemari, meskipun tidak kompetitif seperti di Cina. Yunani dengan
“episkyros”, Romawi (Italia) dengan “haspartum”, dan Perancis dengan “choule” bisa
memperpanjang daftar yang membuktikan sepakbola adalah olah raga yang berusia sangat
tua.

Ada dugaan bahwa orang-orang Romawi membawa permainan itu ke Inggris. Tapi
masih disangsikan apakah haspartum merupakan pendahulu sepak bola yang sekarang dikenal
ini, sebab penduduk Celtic di Cronwall juga sudah mengenal permainan yang serupa yang
disebut “hurling”. Waktu itu jelas belum ada peraturan yang baku. Orang boleh bermain tanpa
jumlah yang pasti dan bukan hanya kaki, tetapi tanganpun boleh ikut memainkan bola.
Bahkan boleh menendang tulang kering serta membawa lari bola.

Banyak teori tentang siapa yang mula-mula melaksanakan permainan sepak bola ini,
tetapi yang pasti, Inggrislah yang mulai menyempurnakan sehingga perkembangannya halus
seperti sekarang ini.  Prakarsanya di mulai pada tahun 1863, tepatnya pada tanggal 26
Oktober, ketika sebelas perkumpulan di London mengadakan pertemuan untuk menjernihkan
kekacauan dengan membuat serangkaian peraturan fundamental untuk mengatur
pertandingan-pertandingan selanjutnya. Pertemuan ini berhasil membentuk Football
Association (FA) yang pertama walaupun berbuntut keluarnya kelompok Rugby dalam rapat
karena menolak peraturan yang melarang penginjakan, penendangan tulang kering dan
melarikan/membawa bola. Akhirnya pada tanggal 8 Desember 1863, Rugby resmi
mengurdurkan diri dan keduanya berjalan sendiri-sendiri.

Setelah 6 tahun Football Association berjalan, permainan sepak bola semakin


mendekati kesempurnaan, terutama setelah adanya keputusan yang melarang setiap
pemegangan bola (bukan hanya melarikan). Di tahun kedelapannya (baca: FA), selain anggota
yang bertambah menjadi 50 perkumpulan, kompetisi sepak bola yang pertama juga mulai
digelar di bawah naungannya. Pertumbuhan sepak bola melaju begitu pesat di seantero jagat
bahkan pada tahun 1879 sudah dikenal langkah-langkah sepakbola profesional di Darwin,
yaitu dua pemainnya: John Love dan Fergus Suter, dilaporkan sebagai orang-orang pertama
yang menerima bayaran dari bakatnya bermain sepakbola.

Setelah Football Association, segera menyusul di Nederland, the Scottisch FA (1873), The
TA of Wales (1875), dan The Irish FA di Belfast, Selandia Baru (1891), Argentina (1893),
Chili (1895), Swiss dan Belgia (1895) Italia (1898), Jerman dan Uruguay (1900), Hongaria
(1901), dan Finlandia pada tahun 1907.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Pada tahun 1907, berdirilah Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) di Paris, Perancis atas prakarsa
7 negara, yaitu Perancis, Denmark, Belanda, Spanyol, Swedia dan Swiss. Dari tujuh anggota
berkembang menjadi 36 pada tahun 1925, dan setelah diselingi Perang Dunia II, FIFA sudah
diikuti oleh 73 anggota pada  perebutan Piala Dunia II. Saat ini FIFA mempunyai anggota
sebanyak 146.300.000 klub, 200.000 di antaranya berada di Eropa dengan sekitar 680.000 tim
dan 22 juta pemain yang aktif.

Karena peminat olahraga ini sangat banyak (bahkan terbanyak di seluruh dunia), maka
pengembangan olahraga ini dilakukan sangat pesat agar bisa menjadi olahraga yang
sempurna, tidak ada kecurangan dan frekuensi cedera pemain kecil atau bahkan tidak ada
sama sekali

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

BOLA BASKET

Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr. James A. Naismith salah seorang guru
pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets,
Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang
olahragabaru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung
sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota
dalam mengikuti latihan olahraga Senamyang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan
yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin
mendesak.

Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari
adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr. James A. Naismith
serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang
dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari. Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith
menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang
tidak begitu keras, tidak ada unsur menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar
dipelajari. Langkah pertama, diujinya gubahan dari permainan Footbal, Baseball, Lacrose dan
Sepakbola. Tetapi tidak satupun yang cocok dengan tuntutannya. Sebab disamping sulit
dipelajari, juga permainan tersebut masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan
tertutupyang berlampu. Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai
pada kesimpulan bahwa permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya
bulat, tidak menjegal, dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk
menjinakkan bola sebagai pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan
serta menggiring bola (dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran
lain yang sempit dan terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang
demikian pengutamaan tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu
menendang, melainkan pada ketepatan menembak.Semula Naismith akan menggunakan kotak
kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada
hanya keranjang (basket) buah persik yang kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan
sasaran tembakan. Dari perkataan basket ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof.
Dr. James A. Naismith tersebut dinamakan Basketball.

Beberapa catatan penting dalam perkembangan bola basket.

1. Tahun 1891 : Prof. Dr. James A. Naismith menemukan permainan Bola Basket
2. Tahun 1892 : Untuk pertama kali Naismith memperkenalkan permainan Bola Basket
kepada masyarakat (Amerika)
3. Tahun 1894 : Prof. Dr. James A. Naismith dan Dr. Luther Gullick untuk pertama kali
mengeluarkan peraturan permainan resmi.
4. Tahun 1895 : Kata Basketball secara resmi diterima dan dimasukkan ke dalam
perbendaharaan bahasa Inggris.
5. Tahun 1913 : Untuk pertama kali diadakan Kejuaraan Bola Basket Far Eastern. Pada
kesempatan tersebut regu Phillipina mengalahkan Cina.
6. Tahun 1918 : Tentara pendudukan Amerika dan anggota YMCA memperkenalkan
permainan Bola Basket di banyak negara Eropa.
7. Tahun 1919 : Dalam Olympiade Militer di Joinville, permainan Bola Basket termasuk
salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.Tahun 1932 : Untuk pertama kali
diadakan Kongres Bola Basket bertempat di Jenewa Swiss. Para peserta yang hadir

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

adalah : Argentina, Cekoslowakia, Yunani, Italia, Portugal, Rumania dan Swiss.


Keputusan penting yang dihasilkan adalah terbentuknya Federasi Bola Basket
Internasional - Federation International de Basketball (FIBA)
8. Tahun 1933 : Untuk pertama kali diselnggarakan kejuaraan Dunia Bola Basket
Mahasiswa di kota Turin - Italia.
9. Tahun 1935 : Dalam Kongres Komite Olympiade Internasional, Bola Basket diterima
sebagai salah satu nomor pertandingan Olympiade.
10. Tahun 1936 : Untuk pertama kali Bola Basket dipertandingkan dalam Olympiade
Berlin. Dua puluh dua negara ikut serta. Juaranya adalah USA, Kanada dan Meksiko.
11. Tahun 1939 : Prof. Dr. James A. Naismith meninggal dunia.

Mengenal permainan bola basket

Mengenal Permainan Bola Basket Permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu yang
berlawanan. Tiap-tiap regu yang melakukan permainan di lapangan terdiri dari 5 orang,
sedangkan pemain pengganti sebanyak-banyaknya 7 orang, sehingga tiap regu paling banyak
terdiri dari 12 orang pemain. Permainan Bola Basket dimainkan di atas lapangan keras yang
sengaja diadakan untuk itu, baik di lapangan terbuka maupun di ruangan tertutup. Pada
hakekatnya, tiap-tiap regu mempunyai kesempatan untuk menyerangdan memasukkan bola
sebanyak-banyaknya keranjang sendiri untuk sedapat mungkin tidak kemasukan. Secara garis
besar permainan Bola Basket dilakukan dengan mempergunakan tiga unsur teknik yang
menjadi pokok permainan, yakni : mengoper dan menangkap bola (pasing and catching),
menggiring bola (dribbling), serta menembak (shooting). Ketiga unsur teknik tadi
berkembang menjadi berpuluh-puluh teknik lanjutan yang memungkinkan permainan Bola
Basket hidup dan bervariasi. Misalnya, dalam teknik mengoper dan menangkap bola terdapat
beberapa cara seperti : tolakan dada (chest pass), tolakan di atas kepala (overhead pass),
tolakan pantulan (bounce pass),dan lain sebagainya. Dalam rangkaian teknik ini, dikenal pula
sebutan pivot yakni pada saat memegang bola, salah satu kaki bergerak dan satu kaki lainnya
tetap di lantai seabgai tumpuan. Teknik menggiring bola berkaitan erat dengan traveling,
yakni gerakan kaki yang dianggap salah karena melebihi langkah yang ditentukan. Juga
double dribble suatu gerakan tangan yang dilarang karena menggiring bola dengan kedua
tangan atau menggiring bola untuk kedua kalinya setelah bola dikuasai dengan kedua tangan.
Teknik menembak berkaitan erat dengan gerak tipu, lompat, blok dan lain sebagainya. Begitu
banyak teknik permainan yang harus dikuasai oleh seorang pemain Bola Basket, sehingga
sulit untuk diperinci satu-persatu dalam tulisan ini. Namun demikian, dengan menguasai
ketiga unsur teknik pokok tadiserta beberapa lanjutannya, seseorang sudah dapat melakukan
permainan Bola Basket, walaupun tidak sempurna.

Ketentuan bermain dan bertanding.

Seperti telah diuraikan di atas permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu,
masing-masing terdiri dari 5 orang pemain. Wasit yang memimpin terdiri dari 2 orang yagn
senantiasa berganti posisi. Waktu bermain yang resmi 2 x 20 menit bersih, tidak termasuk
masa istirahat 10 menit, time out, dua kali bagi masing-masing regu tiap babak selama 1
menit, saat pergantian pemain dan atau peluit dibunyikan wasit karena bola ke luar lapangan
atau terjadi pelanggaran/kesalahan seperti foul dan travelling. Apabila dalam pertandingan
resmi (yang dimaksud disini bukan pertandingan persahabatan) terjadi pengumpulan angka
sama, waktu diperpanjang sekian babak (tiap 5 menit) sampai terjadi perbedaan angka.Khusus
untuk permainan Mini Basket yang diperuntukkan anak-anak di bawah umur 13 tahun,
diberlakukan peraturan tersendiri yang agak beda, antara lain : bola yang dipergunakan lebih

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

kecil dan lebih ringan, pemasangan keranjang yang lebih rendah, waktu pertandingan 4 x 10
menit dengan 3 kali istirahat dan lainnya lagi seperti dalam hal penggantian pemain. Peraturan
permainan yang dipergunakan sangat tergantung daripada peraturan PERBAIS/FIBA mana
yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan yang berlaku adalah Peraturan
Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

BOLA VOLI
Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette.
Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani
(Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9
Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).

William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan
meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah
organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada
para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6
Juni 1884 di London, Inggris oleh George William.

Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang
lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939),
Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan
James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang
instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield
College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya
olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette
sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan
beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi
empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis,
dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan
khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun
dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun
1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School.
Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional
Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of
Physical Education of the International Committe of YMCA) mengundang dan meminta
Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus
yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut
juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan
membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.

Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah
permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa.
Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak
pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut.
Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak
melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-
masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai
yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.

Lapangan permainan

Ukuran lapangan bola voli

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah berukuran 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi
net putra 2.43 meter dan untuk net putri 2.24 meter. Garis batas penyerangan untuk pemain
belakang, jarak 3 meter dari garis tengah ( sejajar dengan net ). Untuk ukuran garis tepi
lapangan adalah 5 cm

Cara permainan
Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan
berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.

Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu Tosser (atau setter), spiker (tukang smash),
libero, dan defender (pemain bertahan). Tosser atau pengumpan adalah orang yang bertugas
untuk mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan. Spiker
bertugas untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan. Libero adalah pemain
bertahan yang bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh mensmash bola ke seberang net.
Defender adalah pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.

Untuk bermain bola voli tidak menuntut kemampuan fisik yang tinggi, yang diperlukan
hanyalah semangat untuk mau mengejar bola kemanapun jatuhnya :p. perlahan-lahan teknik
yang diperlukan untuk bermain voli itu akan tumbuh dengan sendirinya.

Justru ada satu hal yang mungkin dilupakan oleh banyak orang, yaitu bahwa bermain voli
juga menuntut kemampuan otak yang prima, terutama tosser. Tosser harus dapat mengatur
jalannya permainan. Tosser harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola yang

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke
lapangan sepanjang permainan.

Jadi hanya orang bodoh yang mengatakan bahwa yang penting dalam bermain voli adalah
lompatan yang tinggi, passing yang bagus, dan pukulan yang keras. Tanpa otak maupun
kemauan yang cukup mustahil semua itu bisa tercapai.

Penghitungan angka

Aturan permainan dari bola voli adalah:

1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan
bola dan musuh mendapatkan nilai
2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika
tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai

Teknik Bola Voli


Service

Service ada beberapa macam: 1 Service Atas Adalah service dengan awalan melemparkan
bola ke atas seperlunya. Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan
tangan dari atas.

2 Service Bawah Adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul
bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan
ayunan tangan dari bawah.

3 Service Mengapung Adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir
sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi
(tidak terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola
dengan ayunan yang sangat pendek.

yang perlu diperhatikan dalam service

 Sikap badan dan pandangan


 Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
 Saat kapan harus memukul Bola.

Service dilakukan untuk mengawali suatu pertandingan voli

Passing

 Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)


o Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
o tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
o Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
 Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
o Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

o Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk


lengkungan setengah bola.
o Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
o Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan

Smash (spike)

Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk
dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-
faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan.

Membendung (Bloking)

Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang
dari daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:

a.Jongkok, bersiap untuk melompat.

b.Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.

c.Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu
regu untuk bergantian memblok.

Kedudukan Pemain (Posisi Pemain)

Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing-masing
dalam 2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang. Pemain
nomor satu dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set
upper atau tosser,pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam
dinamakan libero

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

TENIS MEJA
A. Pengertian Tenis Meja
Hampir setiap orang pernah bermain tenis meja sesekali dalam hidupnya telah dicobanya
bermain pingpong, entah untuk mengisi waktu dikala senggang, entah sebagai pelampiasan
rasa ingin tahu saja. Tujuannya hanyalah satu dua game, mencoba set tenis meja yang baru
diterimanya sebagai hadiah ulang tahun atau hari natal. Dipasangnya pun di atas meja makan !
Ada juga yang mengikuti pertandingan pingpong secara lebih mendalam.
Tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas umur, anak –anak
maupun orang dewasa dapat bermain bersama. Dapat dianggap sebagai acara rekreasi, dapat
juga dianggap sebagai olahraga atletik yang harus ditanggulangi dengan bersungguh-sungguh.
Tetapi kalau kita ingin menguasai pingpong sebagai olahraga, maka mau tak mau kita harus
mempelajari dan memahami berbagai stroke (pukulan) yang ada, kita harus menguasai juga
berbagai style permainan yang utama, tak mungkin bermain pingpong dengan baik tanpa
mengetahui dasar-dasar ini.
Tenis meja merupakan salah satu abang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak
terbatas pada tingkat usia remaja saja, tapi juga anak-anak dan orang tua, pria dan wanita
cukup besar peminatnya, hal ini disebabkan karena olahraga yang satu ini tidak terlalu rumit
untuk diteliti.
B. Sejarah Tentang Tenis Meja
Pada mulanya tenis meja dianggap sebagai permainan yang lucu dan kurang menarik,
karena mulanya seorang gadis dan seorang pemuda memukul bola plastic kecil melintas di
atas net ( yang selanjutnya disebut pingpong). Pada perkembangan selanjutnya dari hasil
latihan sampai terampil dalam bermain bola pingpong itu dapatlah ditentukan bahwa tubuh
merupakan subjek yang harus melewati latihan khusus dan intensif, serta harus mampu
memukul bola lebih dari 100 mph dan harus dapat menguasai bola itu sendiri.
Pada saat tenis meja merupakan ukuran olahraga prestasi internasional, selebih bertahun
selama 30 tahun menjadi ukuran prestasi nasional. Pertandingan tenis meja diselenggarakan di
London tahun 1926, yang semata-mata merupakan kompetisi antara 7 negara dan selanjutnya
diikuti oleh 34 negara. Tahun 1930 Inggris mampu mendapat unggulan, yakni Fred Derry
yang memenangkan kejuaran tunggal Wimbolden pada tahun 1928 – 1929. Sukses yang
diperoleh Eropa Timur, membuat nama Viktor Barna dari Richard Bergmann menjadi tokoh
legendaris. Barna sendiri menjadi raja tenis meja selama 16 tahun dalam nomor tunggal dan
ganda.
Setelah Perang Dunia II, tenis meja mengundang simpati dan mempesonakan setengah dari
benua Eropa. Hungaria dan Cekoslawakia menghasilkan pemain–pemain kaliber dunia serta
memperkenalkan teknik permainan yang maju dan lebih maju.

C. Perlengkapan Tenis Meja


1. Bet atau Raket
Bet merupakan alat utama untuk memukul bola pada tenis meja. Pada mulanya dipakai busa
atau spon, kemudian mengalami perubahan pada masa 30 tahun terakhir. Alat pemukul bola
pada tenis meja ( bet atau raket) semakin disederhanakan. Bet – bet terbuat dari bahan – bahan
lunak dengan postur bundar, dan terbuat dari karet. Dengan adanya karet sintetis tersebut
didapatkan bet seperti yang dipakai Barna, Bergmann dan Leach. Bet yang dilapisi karet tidak
saja memberi kecepatan penuh, tetapi juga memberi kesempatan kepada para pemain
mengembangkan gaya permainannya yang akurat, penuh kehalusan dan teknik yang meliputi
segalanya. Bola akan berputar-putar membingungkan pandangan pada keepatan prima.
Pukulan semacam itu, harus sudah menyatu dalam perlengkapan tenis bagi pemain kaliber

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

dunia.
2. Bola
Secara tradisional bola –bola dibuat dari bahan celluloid dan pada perkembangan selanjutnya
bola disempurnakan menjadi superbal yang terbuat dari serpihan plastik. Namun demikian
terdapat kesulitan pada daya pantul yang tidak dapat diandalkan. Dengan bola –bola yang
dihasilkan secara tradisional, tidak lagi merupakan personal bagaimana gigihnya menjatuhkan
lawan, tetapi bagaimana cara dan menghindari agar supaya tidak mengikuti irama permainan
lawan, sedangkan dengan menggunakan superbal, sesuai 3 -4 kali permainan bola akan tetap
licin dan sukar mengendalikannya. Hampir semua pemain tenis meja dunia menola bola jenis
ini karena tidak dapat memberikan kesempatan baik pada set-set yang tidak diduga.

3. Pakaian
Pilihlah kaos yang sesuai dengan postur tubuh anda, sehingga memberi kenyamanan. Jangan
memilih kaos yang menyebabkan suasana panas dan dingin, pakailah kaos yang benar-benar
sesuai dan memberi kenyamanan bagi tubuh.
Sebelum mulai pertandingan suatu turnamen, pemanasan tubuh adalah penting, beberapa
tempat permainan di dunia internasional, kadang –kadang terlalu dingin. Untuk itu dibutuhkan
kaos rangkap dan atau tiga untuk menghindarkan dari kejang-kejang atau kedinginan.
4. Meja Tenis
Meja yang baik adalah meja yang mempunyai ukuran sebagai berikut ;
Panjang : 2,74 meter
Lebar : 1,52 meter
Panjang net : 1,83 meter
Tinggi : 76 cm
Warna meja yang ideal adalah hijau dengan garis-garis batas berwarna putih dan lebar 2 cm.
5. Net
Net ini berfungsi sebagai pembagi mesin menjadi dua bagian yang sama luasnya. Di kiri
kanan meja dipasang dua tiang penyangga ukuran 15 sampai 25 cm, tingginya dan berjarak 15
sampai 25 dari garis pinggir. Tiang penyangga ini berguna untuk mengikatkan tali penopang
net tersebut.
Tinggi net berkisar antara 15 sampai 25 cm di atas permukiman meja, sedangkan bagian
bawahnya harus dipasang sedekat mungkin dengan permulaan meja tersebut.

D. Peraturan Peralatan Tenis Meja


1. Meja
a. Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus
berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan
ini harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.
b. Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan
pantulan bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya
yang jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja.
c. Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja ini
tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.
1) Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi
nama ” batas akhir” (endlines)
2) Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diberi
nama ” batas sisi” ( side lines)
d. Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis
putih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ” batas

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini tak perlu
dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.
2. Net
a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan
perantaraan sebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang
penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus
berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang 1.83
m sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak 152,2 mm
di atas permukaan meja.
3. Bola
a. Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gram.
c. Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik lainnya yang sejenis dan harus berwarna
putih atau king tanpa ada efek berkilat ( harus suram).
4. Bet atau raket
a. Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.
b. ”Blade” ( bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari
kayu seluruhnya, rata tebalnya , datar dan kaku.
c. Bagian permukaan dari setiap sisi black tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai untuk
memukul bola, harus berwarna gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak
berwarna putih atau berrefleksi.

E. Peraturan Tenis Meja

1. Pada saat serve, bola harus dilepas. Apabila bola terkena net dan bola masuk ke daerah
lawan, maka harus di ulang sampai 3 (tiga) kali dan apabila masih terkena net juga
maka point untuk lawan. Sedangkan apabila bola menyentuh net dan masuk ke daerah
kita, maka point untuk lawan.
2. Pada saat mau serve dan bola lepas dari tangan dan belum/tidak sempat dipukul, maka
serven boleh diulang selama bola tidak menyentuh meja pertandingan. Kalau bola
menyentuh meja pertandingan, maka point untuk lawan.
3. Pada saat pertandingan, pergantian serve (pindah bola) dilakukan setelah 2 (dua) point.
4. Pertandingan dilakukan sebanyak 3 (lima) game dan apabila menang dalam 2 game
maka dinyatakan sebagai pemenang. Dalam setiap game-nya perolehan point
sebanyak 21 point/angka.
5. Selama pertandingan apabila tangan atau anggota tubuh lainnya menyentuh meja
pertandingan, pertandingan tetap dilanjutkan. Dan apabila bola menyentuh tangan
(tidak disengaja) dan bola jatuh ke meja lawan, maka pertandingan tetap dilanjutkan.
6. Apabila bet menyentuh meja atau bet menyentuh badan, pertandingan tetap
dilanjutkan.
7. Untuk menentukan siapa yang berhak melakukan serve lebih dulu pada setiap
pertandingan, dilakukan dengan menebak keberadaan bola dibawa meja yang
disembunyikan oleh wasit. Sedangkan untuk game ke-2 dan selanjutnya, yang berhak
melakukan serve lebih dulu adalah orang yang menerima bola (bukan yang serve)
pada akhir game sebelumnya

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

KARATE
Sebuah teori mengatakan bahwa asal mula karate berasal dari ilmu bela diri Okinawa.
TE atau OKINAWA-TE adalah seni bela diri asli setempat yang telah mengalami
perkembangan berabad-abad lamanya, dan kemudian banyak dipengaruhi oleh teknik
perkelahian yang dibawa oleh para ahli seni bela diri Cina yang mengungsi ke Okinawa.
Sekitar Abad ke5, seorang pendeta Budha yang terkenal bernama Bodhidharma (Daruma
Daishi) mengembara dari India ke Cina untuk menyebarkan dan membetulkan agama Budha
yang menyimpang selama ini di Kerajaan Liang di bawah Kaisar Wu. Setelah perselisihannya
dengan Kaisar Wu karena perbedaan pandangan dalam ajaran agama Budha, Bodhidharma
mengasingkan diri di biara Shaolin Tsu di pegunungan Sung di bagian Selatan Loyang
Ibukota Kerajaan Wei. Di situlah dia melanjutkan pengajarannya dalam agama Budha dan
menjadi cikal-bakal Sekte Zen.

Para Rahib Budha Cina pada waktu itu begitu lemah badannya, sehingga mereka tidak
dapat menjalankan pelajaran-pelajarannya dengan baik. Setelah dia tahu hal ini, dia
memberikan Buku Kekuatan Fisik kepada murid-muridnya, suatu buku petunjuk mengenai
latihan fisik. Buku ini mengajarkan teknik pukulan yang dinamakan 18 Arhat, yang kemudian
menjadi terkenal sebagai Shaolin Chuan. Suatu pendapat lain mengatakan, bahwa cerita di
atas tadi adalah dongeng semata-mata. Bagaimanapun juga Bodhidharma adalah anak laki-
laki ke-3 (tiga) dari Raja India Selatan. Dan sebagai Pangeran, dia ahli ilmu perang yang
menjadi salah satu pendidikannya, hal serupa dengan Sakyamuni. Lagi pula hanya orang
dengan pikiran dan badan yang kuat yang dapat mengadakan perjalanan yang demikian jauh
dan banyak rintangannya.

Seorang ahli ilmu bela diri lain yang sangat terkenal yang muncul pada jaman Dinasti
Sung (920-1279 M) adalah Chang Sang Feng (Thio Sam Hong). Awalnya Chang belajar ilmu
bela diri pada Shaolin Tsu , kemudian mengasingkan diri di gunung Wutang (Butong). Di
tempat inilah dia mengamati macam-macam gerakan binatang, seperti kera, burung bangau,
dan ular. Berdasarkan pengamatannya, dia menciptakan gaya perkelahian yang khas dengan
pribadinya yang disebut aliran Wutang. Kalau Shaolin Chuan hanya dipraktekkan oleh para
Pendeta Budha, maka aliran Wutang ini diperuntukkan orang awam yang tidak ada ikatan
dengan aliran Kuil manapun. Chang mengaja rkan supaya menerima pukulan lawan dengan
gaya lemah gemulai seperti air yang mengalir dan menyerang dengan satu kepastian untuk
mengakhiri perlawanan dengan sekali pukul. Ciptaannya didasari dengan gagasan tentang
harus adanya gerak melingkar yang luwes dan gerakan ujung yang tajam. Aliran ini
selanjutnya punya dampak yang luas di dalam perkembangan seni bela diri di China. Gaya
aliran Wutang ini segera tersebar merata di seluruh Wilayah China bagian utara yang pada
masa kemudian akan berkembang menjadi Taichi-Chuan, Hsingi-Chuan, dan Pakua-Chuan.

Masih terdapat banyak tokoh seni bela diri yang menciptakan gaya dan aliran masing-
masing. Diantaranya Chueh Yuan yang juga pernah belajar di Shaolin Tsu. Pada tahun 1151-
1368 M dia berhasil menciptakan aliran baru dengan cara memperluas 18 pukulan Arhat
menjadi 72 jurus. Dia berkeliling ke banyak Wilayah China dan kemudian bertemu dengan Po
Yu Feng yang menciptakan pukulan Wu Chuan. Keduanya mengadakan kerjasama
menciptakan satu aliran baru yang mencapai 170 macam gaya ilmu pukulan, diantaranya
Lima Tinju, Tinju Naga, Tinju Harimau, Tinju Bangau, Tinju Macan Tutul, dan Tinju Ular.
Di seluruh Wilayah CIna yang begitu luas, berbagai macam gaya dan aliran bela diri
dikembangkan, yang akhirnya menyesuaikan diri deng an sifat-sifat lingkungan di mana gaya

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

dan aliran itu berkembang dan dipraktekkan. Namun pada umumnya, berbagai aliran dan gaya
yang ada dapat dibagi menjadi dua aliran yaitu aliran UTARA dan aliran SELATAN.

Aliran Selatan berasal dari daerah Cina Selatan di bagian hilir sungai Yang Tse.
Karena beriklim sedang, sumber kegiatan ekonomi yang paling utama di wilayah ini adalah
pertanian khususnya beras. Rakyat setempat cenderung bertubuh gempal dan kuat karena
kegiatan kerja di sawah. Disamping itu di wilayah selatan terdapat banyak sekali sungai,
sehingga alat lalu lintas yang utama adalah perahu. Dengan mendayung sehari-hari
menyebabkan badan bagian atas lebih berkembang. Maka dengan demikian aliran selatan ini
menekankan pada gaya melentur dan penggunaan tangan dan kepala.

Aliran Utara berkembang di wilayah Cina Utara di bagian hulu Sungai Yang Tse,
dimana sifat daerahnya adalah pegunungan. Mengingat di wilayah ini banyak orang terlibat
dengan perburuan binatang dan penebangan kayu sebagai sumber nafkah. Maka aliran utara
ini lebih menekankan pada gerakan yang lincah dan penggunaan teknik tendangan.

Selama masa peralihan dari Dinasti Ming ke Dinasti Ching, sejumlah ahli bela diri
China melarikan diri ke negara lain untuk membebaskan diri dari penindasan dan
pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh orang-orang Manchu yang menguasai China.
Sebagai akibatnya ilmu bela diri China dari Jaman Ming ini disebarkan ke berbagai negara
lain termasuk ke Jepang, Korea, Asia Tenggara, dan juga Kepulauan Okinawa. Salah seorang
diantaranya Chen Yuan Pao yang menuju ke Jepang, dimana dia selanjutnya mengajarkan
gagasan dan teknik Judo. Sampai pada abad ke-15 Kepulauan Okinawa terbagi menjadi 3
(tiga) Kerajaan. Dan pada tahun 1470 Youshi Sho dari golongan Sashikianji berhasil
mempersatukan semua pulau di Kepulauan Okinawa di bawah kekuasaannya. Penguasa ke-2
dari golongan Sho, yaitu Shin Sho, menyita dan melarang penggunaan senjata tajam.
Kemudian Keluarga Shimazu dari Pulau Kyushu berhasil menguasai Kepulauan Okinawa,
tetapi larangan terhadap pemilikan senjata tajam masih terus diberlakukan. Sebagai akibatnya,
rakyat hanya dapat mengandalkan pada kekuatan dan ketrampilan fisik mereka untuk
membela diri.

Pada saat yang sama, ilmu bela diri dari Cina mulai diperkenalkan di Okinawa melalui
para pengungsi yang berdatangan dari Cina yang saat itu sudah dikuasai oleh bangsa Manchu
(Dinasti Ching). Diantara para pengungsi itu ada sejumlah ahli seni bela diri dari China.
Pengaruh ilmu bela diri dari China ini dengan cepat sekali menjalar ke seluruh Kepulauan
Okinawa. Melalui ketekunan dan kekerasan latihan, rakyat Okinawa berhasil
mengembangkan sejenis gaya dan teknik berkelahi yang baru yang akhirnya melampaui
sumber aslinya. Aliran-aliran seni bela diri Te (aslinya Tode atau Tote) di Okinawa terbagi
menurut nama daerah perkembangannya menjadi Naha-te, Shuri-te, dan Tomari-te. Naha-te
mirip dengan seni bela diri Cina aliran selatan, khususnya dalam pola gerakan yang
dilaksanakan dengan gaya yang kokoh dan sangat tepat bagi orang yang bertubuh besar.
Shuri-te mirip dengan seni bela diri Cina aliran utara yang pola gerakannya lebih menekankan
kegesitan dan keringanan tubuh. Sementara kaum Shimazu makin memperketat larangan atas
pemilikan senjata tajam, latihan pola bela diri Te ini makin berkembang.

Di Jepang sendiri juga telah ada pola bela diri sejak jaman dulu. Diantaranya yang
sangat terkenal sampai saat ini ialah gulat Sumo. Dahulu Sumo sifatnya sangat keras dan
ganas, dimana para pesertanya diperbolehkan saling pukul dan tenda ng dan secara mental
memang sudah siap mati. Baru pada abad ke-8, pukulan dan tendangan yang mematikan tidak
diperbolehkan lagi. Pertandingan Sumo kemudian sudah sangat mirip dengan pertandingan

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Sumo pada masa sekarang ini. Tokoh seni bela diri China yang mengungsi dari penjajahan
bangsa Manchu juga tersebar ke seluruh Jepang. Berbagai macam gaya dan teknik yang
mereka sebarkan menyebabkan timbulnya aliran-aliran baru. Di bawah pengaruh dan
bimbingan Chen Yuan Pao, aliran Jiu Jitsu atau seni beladiri aliran lunak didirikan oleh
beberapa tokoh beladiri Jepang. Konsep bahwa "Kelunakan dapat mengalahkan kekerasan"
dinyatakan berasal dari China, dan aliran ini mengembangkan pengaruhnya yang penting pada
pola bela diri lainnya. Diantaranya yang sangat populer ial ah Judo yang didirikan oleh Jigoro
Kano.

Karena keuletannya untuk meneliti, melatih, dan mengembangkan diri, Judo telah
berhasil diterima merata di seluruh Jepang sebagai satu cabang olah raga modern. Pada tahun
1923, Gichin Funakoshi yang lahir di Shuri, Okinawa pada tahun 1869 untuk pertama kalinya
memperagakan Te atau Okinawa-Te ini di Jepang. Berturut-turut kemudian pada tahun 1929
tokoh-tokoh seperti Kenwa Mabuni, Choyun Miyagi berdatangan dari Okinawa dan
menyebarkan karate di Jepang. Kenwa Mabuni menamakan alirannya Shitoryu, Choyun
Miyagi menamakan alirannya Gojuryu, dan Gichin Funakoshi menamakan alirannya
Shotokan. Okinawa Te ini yang telah dipengaruhi oleh teknik-teknik seni bela diri dari Cina,
sekali lagi berbaur dengan seni bela diri yang sudah ada di Jepang, sehingga mengalami
perubahan-perubahan dan berkembang menjadi Karate seperti sekarang ini. Berkat upaya
keras dari para tokoh ahli seni bela diri ini selama periode setelah Perang Dunia II, Karate kini
telah berkembang pesat ke seluruh dun ia dan menjadi olah raga seni bela diri paling populer
di seluruh dunia. Masutatsu Oyama sendiri kemudian secara resmi mendirikan aliran Karate
baru yang dinamakan Kyokushin pada tahun 1956.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

GULAT
Pada tahun 2500 SM cabang olahraga Gulat telah menjadi suatu mata pelajaran di
suatu sekolah di Negara Cina dan sekitar tahun 2050 SM gulat juga dipelajari oleh orang-
orang Mesir. Sejak Olympiade Kuno, gulat telah menjadi suatu acara pertandingan, walaupun
acara tersebut diadakan di dalam acara Pentahlon.Pada Olympiade I tahun 1896 di Athena
gulat Gaya Yunani-Romawi menjadi suatu acara pertandingan tersendiri. Pada Olympiade III
tahun 1904 di St Louis Amerika Serikat, acara pertandingan gulat hanya untuk gaya catehras
catch can saja.

Sedangkan pada Olympiade IV tahun 1908 di Inggris mengadakan pertandingan gulat


untuk dua gaya yaitu Yunani-Romawi dan catehras catch can. Peraturan gulat Internasional
baru diadakan pada Olympiade XI tahun 1936 di Berlin Jerman.

Sejak sebelum Perang Dunia II, Indonesia sudah mengenal sudah mengenal gulat
Internasional , gulat ini dibawa oleh tentara Belanda. Tahun 1941 – 1945 sewaktu Indonesia
diduduki tentara Jepang, seni beladiri Jepang seperti Judo, Sumo dan kempo masuk pula ke
Indonesia, sehingga gulat secara berangsur-angsur menjadi hilang. Pada tanggal 7 Pebruari
1960 didirikan sebuah organisasi gulat amatir Indonesia dengan nama Persatuan Gulat
Seluruh Indonesia (PGSI). Pertama kali gulat dipertandingkan di PON V tahun 1961 di
Bandung. Tahun 1962 pada Asian Games IV di Jakarta, Indonesia menurunkan pegulat-
pegulatnya secara full team , mulai dari kelas 52 kg sampai dengan 97 kg, namun prestasi
para pegulat kita belum menggembirakan, Indonesia hanya meraih 2 medali perunggu melalui
gulat Mujari (kelas 52 kg) dan Rachman Firdaus (kelas 63 kg) yang keduanya bertanding
dalam gaya Yunani-Romawi. Dan sejak pembentukannya tahun 1960, PGSI telah banyak
melakukan kegiatan baik local, nasional maupun Internasional.

PERATURAN PERTANDINGAN :

Sesuai dengan umur, olahraga gulat dibagi dalam kelompok sebagai berikut :

1. Gulat Mini : 6 – 12 tahun

2. Gulat anak-anak : 13 – 16 tahun

3. Gulat Yunior : 17 – 20 tahun

4. Gulat Senior : di atas 20 tahun

Pertandingan olahraga gulat dilakukan di atas matras berukuran 12 x 12 meter sesuai


dengan peraturan gulat Internasional dari Fila yang sudah disyahkan oleh PB. PGSI. Selama
bertanding pegulat harus memakai baju gulat Internasional (wrestlingsuit) sesuai dengan
warna dari sudut mana dia berada, biru atau merah. Wasit berada di atara kedua pegulat di
lingkaran tengah, pada waktu pegulat tinggal diam beberapa saat maka wasit berteriak “open”
agar daerah serangan dibuka untuk memberi kesempatan pada lawan melakukan serangan.
Untuk perintah melakukan serangan wasit berteriak “action” dan “contact” jika pegulat tidak
melaksanakan perintah wasit, maka wasit akan menghentikan pertandingan dan memberikan
peringatan.Setelah Olympic Games tahun 1964 di Tokyo, Jepang, waktu pertandingan
menjadi 3 x 3 menit jatuhan, sebelumnya pertandingan berlangsung selama 12 menit. Pegulat
dinyatakan kalah jatuhan bila pundaknya mengenai lantai dalam hitungan 10

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

(sepuluh).Olahraga gulat mempertandingkan 2 macam gaya yaitu gaya bebas dan gaya
Yunani-Romawi dan masing-masing meliputi kelas-kelas :

1. kelas 48 kg 6. kelas 74 kg

2. kelas 52 kg 7. kelas 82 kg

3. kelas 57 kg 8. kelas 90 kg

4. kelas 62 kg 9. kelas 100 kg

5. kelas 68 kg 10. kelas 100 kg + (over + 100 kg)

Susunan organisasi PGSI berbentuk piramida dan vertical, berjenjang mulai dari
perkumpulan-perkumpulan, pengurus Kabupaten/Kotamadya, kota (Administratif), Propinsi
sampai tingkat Pusat. Masa kepengurusan besar paling lama 4 tahun dan pengurus cabang 2
tahun

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

TENIS LAPANGAN
Tenis ternyata merupakan olahraga yang sudah sangat tua. Terekam pada pahatan
yang dibuat sekitar 1500 tahun sebelum masehi di dinding sebuah kuil di mesir yang
menunjukan representasi dari permainan bola tenis dan dimainkan pada saat upacara
keagamaan. Permainan ini kemudian meluas ke seluruh daratan eropa pada abad ke-8.

Pada awal perkembangannya tenis dimainkan dengan memakai tangan atau


sebuah tongkat yang dipukulkan bergantian menggunakan sebuah bola dari
kayu yang padat. Permainan ini kemudian berkembang lagi menjadi permainan
bola dengan dipukulkan melintasi sebuah dinding penghalang.
Karena pada saat itu dirasakan bahwa kontrol bola lebih terasa
menggunakan tangan, maka media yang berkembang pada
waktu itu adalah dengan menggunakan sarung tangan kulit
yang kemudian berevolusi kembali dengan menambahkan
gagang. Inilah cikal bakal lahirnya sebuah raket tenis. Bola pun
berevolusi dari sebuah bola kayu padat menjadi bola dari kulit yang diisi
oleh dedak kulit padi.

Olahraga ini sangat berkembang di Perancis waktu itu. Pada abad 16-18 telah
mulai banyak digandrungi terutama oleh kalangan Raja-raja dan para bangsawan
dengan nama ‘Jeu de Palme’ atau olah raga kepalan tangan. Kata Tenis sendiri
dipercaya berasal dari pemain Perancis yang sering menyebut kata ‘Tenez’ yang
artinya “Main!” pada saat akan memulai permainan dan hingga sekarang kata
tersebut dipakai sebagai nama olahraga ini. Tenis kemudian berkembang hingga
dataran Inggris dan juga menyebar ke Spanyol, Itali, Belanda, Swiss dan Jerman. Namun tenis
mengalami kemunduran saat terjadinya revolusi Perancis dan berkuasanya Napoleon
Bonaparte di Eropa.

Pada abad 19 barulah tenis dimunculkan kembali oleh para bangsawan Inggris dengan
membangun fasilitas-fasilitas country club atau lapangan tenis di rumahnya yang besar.
Karena pada waktu itu tenis populer dimainkan di halaman rumput, maka terkenal dengan
sebutan ‘Lawn Tennis’ atau tenis lapangan rumput. Pada masa ini juga mulai muncul bola
dari karet vulkanisir yang pada waktu itu dianggap dapat mengurangi rusaknya rumput di
lapangan tanpa mengurangi elastisitas dari bola itu sendiri.

Sebutan Lawn Tennis berasal dari seorang Inggris bernama Arthur


Balfour. Sejak ditemukannya lawn tennis, orang mulai bereksperimen
dengan memainkannya di permukaan lain seperti clay court (tanah liat)
dan hard court (semen). Menggeliatnya permainan tenis ternyata mampu
menggeser permainan Croquet sebagai olahraga musim panas. Puncaknya
terjadi pada tahun 1869 ketika salah satu klub croquet ternama di Inggris,
All England Croquet Club, tidak berhasil menarik banyak peminat dan mencoba untuk
memasukan tenis sebagai olahraga lainnya. Hasilnya klub ini sangat sukses menarik peminat
terutama pada permainan Tenis tersebut hingga pada tahun 1877 mengganti namanya menjadi
‘All Engand Croquet and Lawn Tennis Club’. Sejarah ini berlanjut ketika lokasi klub yang

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

bertempat di Wimbledon terjadi kenaikan sewa tanah yang memaksa klub untuk mendapatkan
dana lebih dari biasanya. Oleh karena itu klub mengadakan turnamen tenis pertama di
Wimbledon dengan membentuk sebuah panitia untuk mengadakan pertandingan dan membuat
peraturan yang baku dalam permainan ini. Turnamen tersebut diikuti oleh 20 peserta dengan
penonton sekitar 200 orang dan ini merupakan cikal bakal turnamen Wimbledon yang
merupakan salah satu turnamen grand slam tenis bergengsi di dunia.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

CATUR
Permainan catur menurut Wikipedia pertama kali ditemukan di masyarakat Persia dan Arab.
Kata "catur" itu sendiri berasal dari kata "chaturanga," yang dalam bahasa Sanskrit berarti
"empat divisi ketentaraan."Catur kemudian menyebar ke seluruh dunia dengan pelbagai
varian permainan sampai kemudian kita kenal seperti sekarang.

Permainan ini awalnya menyebar sampai ke Timur Jauh dan India dan menjadi salah satu
pelajaran di keluarga kerajaan dan ningrat Persia. Pemuka agama Budha, pedagang yang lalu-
lalang di Jalan Sutra mulai memperkenalkan papan catur untuk permainan ini.

Chaturanga masuk ke Eropa melalui Kejaraan Byzantine Persia, dan menyebar ke Kekaisaran
Arab. Pemeluk agama Islam kemudian membawa catur ke Afrika Utara, Sisilia, dan Spanyol
pada abad ke-10.Permainan ini kemudian menjadi populer di Eropa. Dan, pada akhir abad 15,
permainan ini lolos dari daftar permainan yang dilarang Gereja. Pada abad modern mulai lahir
buku-buku referensi catur, kemudian penggunaan jam catur, serta sejumlah aturan permainan
dan pemain-pemain hebat.

Sejarah Asal Usul Catur India

Asal-usul catur modern semula dikenal dengan nama Charuranga, yang berkembang di India
pada abad ke-6. Sejak awal permainan ini sudah memperkenalkan dua pihak yang bermain,
perbedaan buah catur dengan kekuataan yang berbeda, dan kemenangan tergantung pada buah
terakhir, atau dalam catur modern ditandai dengan tumbangnya sang raja. Dalam catur kuno,
papan catur memiliki 100 kotak atau malah lebih.

Pada awal abad 19, sebuah pendapat disampaikan Kapten Hiram Cox dan Duncan Forbes
bahwa dulu catur dimainkan 4 orang sekaligus, termasuk empat pemain dalam chaturanga.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Dalam terminologi sanskrit, "Chaturanga" berarti "memiliki empat bagian" dan dalam puisi
epos kepahlawanan kata itu juga berarti "tentara." Nama itu sendiri bersumber dari sebuah
formasi pertempuran dalam epos Mahabrata yang terkenal di India. Chaturanga adalah sebuah
simulasi permainan perang guna memperlihatkan kekuatan strategi militer India saat itu.

Ashtapada, kotak 8 x 8 di sebuah papan merupakan tempat bermain Charuranga. Papan lain
yang dikenal di India adalah Dasapada 10 x 10 dan Saturankam 9 x 9.Ilmuwan Arab Abu al-
Hasan "Al? al-Mas"?d? memberi rincian tentang penggunaan catur yakni sebagai sebuah alat
strategi militer, matematik, perjudian dan terkadang dihubungkan dengan ramalan nasib di
India dan tempat lainnya. Catatan Mas"?d? juga menunjukkan Ivory di India merupakan
daerah produsen alat permainan catur untuk pertama kali, menyebarkan serta
memperkenalkan permainan ini dari Persia ke India semasa Kerajaan Nushirwan.

Kemudian terjadi evolusi pada permainan chaturanga yang dikenal dengan nama Shatranj
(chatrang), yakni sebuah permainan dua orang pemain yang kekalahan dan kemenangan
ditentukan melalui pembersihan terhadap semua bidak lawan (kecuali raja) atau melalui
penaklukan terhadap raja lawan. Posisi pion dan kuda tidak berubah, tapi bidak lain
mengalami perubahan bentuk.

Sejarah Asal Usul Catur Timur Tengah

Karnamak-i Ardeshir-i Papakan, seorang pendiri Kekaisaran Sassanid Persian di Irak


memperkenalkan permainan chatrang sebagai salah satu cara agar rakyat mengenangnya
sebagai seorang pahlawan legendaris. Catatan tertua tentang permainan ini dibuat pada abad
ke-10 yakni notasi permainan antara seorang sejarawan Baghdad dan muridnya.

Pada abad ke-11, Ferdowsi menuturkan seorang Raja datang dari India untuk melakukan
pertandingan di papan catur. Kisah ini diterjemahkan dalam Bahasa Inggris berdasar
manuskrip British Museum.Suatu hari seorang duta besar Raja Hindu datang ke persidangan
Persia di Chosroes, dan setelah berbasa-basi, duta besar itu mempersembahkan sebuah papan
catur yang terbuat dari kayu eboni dan gading.

Ia lalu melontarkan tantangan: "Oh raja yang besar, temukanlah orang-orang terpandai dan
terbijak untuk memecahkan misteri permainan ini. Jika mereka berhasil sesembahan kami
Raja Hindu akan memberikannya gelar. Namun jika ia gagal hal itu membuktikan tingkat
kepandaian penduduk Persia lebih rendah dan kami akan meminta petunjuk dari Iran."

Utusan itu kemudian menunjukkan papan catur yang ia bawa. Sehari kemudian, setelah
berpikir keras, Buzurjmihir, berhasil memecahkan misteri itu dan kemudian mendapat gelar
seperti yang dijanjikan.

Sejarah Asal Usul Catur Eropa

Variasi charunga masuk ke Eropa melalui Persia, seiring penyebaran pengaruh Kerajaan
Byzantine dan perluasan Kekaisaran Arab. Catur masuk ke Eropa Selatan pada akhir
milenium pertama.

Terkadang catur juga dibawa oleh pasukan yang menduduki tanah jajahan baru, seperti saat

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Normandia memasuki wilayah Inggris. Catur semula kurang populer di Eropa Utara –yang tak
terbiasa berpikir abstrak— namun perlahan-lahan menjadi populer saat bidak figuratif
dikenalkan.

Nilai sosial menjadi kelebihan permainan ini –pada masa lalu permainan ini dikaitkan dengan
kehormatan dan kebudayaan tinggi— sehingga beberapa papan catur dibuat dari bahan
istimewa dan berharga mahal. Popularitas catur melemah di masyarakat Barat antara abad 12
sampai 15 M. Saat itu buku catur biasanya ditulis dalam bahasa Latin.

Pada perkembangannya catur kemudian dihubungkan dengan gaya hidup ksatria Eropa. Peter
Alfonsi dalam bukunya Disciplina Clericalis, memasukkan catur ke dalam tujuh keahlian
yang harus dimiliki seorang ksatria.

Simbol-simbol perwira dan ketentaraan mulai masuk dalam catur. Raja Henry I, Raja Henry II
dan Raja Richard I dari Inggris merupakan patron catur masa itu. Kerajaan lain yang menaruh
perhatian serius pada permainan ini adalah Raja Alfonso X Spanyol dan Raja Ivan IV dari
Rusia.

Saat gereja mengeluarkan larangan terhadap berbagai permainan di masyarakat, catur lolos
dari daftar hitam. Santo Peter Damian mengumumkan permainan ini menjauhkan dampak
buruk bagi masyarakat. Bishop Florence itu membela permainan ini karena melibatkan
keahlian serta "tidak seperti permainan lainnya."

Pada abad ke 12, buah catur mulai tetap, menjadi raja (king), ratu (queen), gajah/patih
(bishops), kuda (knights) dan benteng (rooks). Bidak/pion (pawn) mulai dihubungkan dengan
pasukan infantri.

Perbandingan terminologi catur menurut Sanskrit, Arabic, Latin dan English

Sanskrit Arabic Latin English


Raja (King) Shah Rex King
Mantri (Minister) Firz Regina Queen
Gajah (war elephant) Al-Phil Episcopus Bishop/Count/Councillor
Ashva (horse) Fars Miles/Eques Knight
Ratha (chariot) Rukh Rochus Rook
Padati Baidaq Pedes Pawn

Pada abad pertengahan, permainan ini berjalan lama, bahkan ada permainan yang baru selesai
setelah diadakan berhari-hari lamanya. Peraturan tentang pembatasan waktu baru mulai
diperkenalkan tahun 1.300. Aturan pion/bidak boleh melangkah dua bidak saat pertama kali
melangkah juga diperkenalkan.

Pada tahun 1.475 terjadi evolusi permainan catur. Mulai diperkenalkan konsep langkah Ratu –
buah yang paling kuat—serta mulai diperkenalkan konsep promosi pion yang bisa berubah
menjadi ratu. Gajah perang dalam chatunga juga berubah istilah menjadi bishop. Dengan
demikian skak mat menjadi lebih mudah di permainan ini dan mengurangi secara drastis
langkah-langkah yang diperlukan.

Seorang pemain Italia, Gioacchino Greco, tercatat sebagai pecatur profesional pertama dalam

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

sejarah permainan ini. Ia menulis buku catur dan menampilkan beberapa komposisi
permainan serta analisis catur. Karya ini membuat catur menjadi permainan populer serta
mulai menunjukkan teori, taktik dan strategi permainan ini.

Karya pertama yang memuat berbagai variasi dan kombinasi kemenangan ditulis oleh
Franchois-Andre Danican Philidor dari Prancis. Ia menunjukan permainan catur terbaik
selama 50 tahun terakhir dan buku itu dipublikasi pada abad 18. Bukunya berjudul L'Analyze
des echecs (Analisa Catur), sebuah buku berpengaruh hingga dicetak ulang sampai 100 kali.

Permainan Catur di Era Modern

Kompetisi catur mulai digelar tahun 1.834 dan tahun 1.851 Turnamen Catur London mulai
mengenalkan pembatasan waktu bagi setiap pemain.

Dalam catatan pertandingan seorang pemain terkandang menghabiskan waktu hingga berjam-
jam untuk menganalisa satu langkah. Tapi di turnamen catur London seorang pecatur hanya
diperbolehkan menghabiskan waktu 2 jam 20 menit untuk mengambil satu langkah.

Pada perkembangannya, mulai diperkenalkan catur cepat: catur 5 menit. Namun yang populer
adalah aturan dua jam bagi setiap pecatur untuk melangkah sebanyak 30 kali. Pada varian
akhir, seorang pemain yang gagal memenuhi kewajiban itu akan mendapat penalti.

Di tahun 1.861 turnamen catur dengan pembatasan waktu mulai dimainkan di Bristol, Inggris.
Alat waktu yang digunakan adalah jam pasir.

Jam catur modern dengan dua tombol lalu ditemukan untuk memudahkan permainan ini.
Seorang pemain bisa menghentikan jarum jamnya saat ia selesai melangkah. Jam catur yang
dilengkapi tanda –bendera jatuh-- bagi pemain yang melampaui batas waktu sudah mulai
dikenal pada akhir abad 19.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

BOWLING

Bowling, yang nama resminya adalah 10-pin-bowling, merupakan sebuah olahraga sekaligus
permainan yang cukup fun untuk tua maupun muda. Tujuan dari bowling adalah menjatuhkan
kesepuluh pin di ujung lane dalam maksimum 2 lemparan bola. Panjang lane adalah 60 kaki
(18,28 m) dan lebarnya 3,5 kaki (1,07 m), dengan 2 buah lajur gutter di kanan-kirinya.

Di Amerika permainan bowling memang sangat populer dari dulu hingga sekarang. Pada
awal-awal kemunculan permainan ini juga memiliki pasang surut. Ada masa-masa dimana
orang-orang mulai berjudi untuk permainan ini. Untuk beberapa waktu, bowling sempat
dinilai sebagai suatu permainan terlarang yang melanggar hukum. Setelah perjalanan panjang
baru sekitar tahun 1900-an bowling kembali diterima dimasyarakat sebagai bagian dari
rekreasi. Bahkan di tahun 1895 Amerika membentuk sebuah organisasi resmi American
Bowling Congress.

Diluar dari pada itu, sebenarnya yang pertama kali mempopulerkan olah raga bowling di
Amerika adalah orang-orang Belanda yang datang kesana pada tahun 1600-an. Sebelum
bernama bowling, permainan ini bernama "Dutch pins". Namun di negeri kincir angin
bowling juga tidak begitu saja ada, mereka mengenalnya dari orang-orang Inggris pada awal
tahun 1100-an. Didaratan Eropa tidak hanya dua negara ini saja yang mengenal bowling,
Jerman juga memiliki permainan sejenis. Dengan menggunakan bola dan 9 buah tongkat kayu
yang disebut "Keglers", hingga saat ini kebanyakan orang Jerman menyebut pin dengan
keglers.

Yang cukup menarik dari sejarah bowling, para arkeolog menemukan sejenis bola, pin dan
peralatan lain untuk bermain bowling dipemakaman anak-anak Mesir yang berumur 5200
sebelum Masehi. Berdasarkan fakta tersebut membuktikan bahwa orang-orang Mesir sudah
mengenal bowling sejak berabad-abad lalu.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Cara untuk melemparkan bola di sepanjang lane tidak diatur secara khusus, selama bola
dilempar dengan posisi pemain tidak melewati garis batas. Anda boleh melemparnya dengan
memegang bola dengan kedua tangan dan mengayunkannya dari antara kedua kaki Anda, tapi
cara itu cenderung minus dari segi tenaga lemparan dan gaya. Umumnya, bola dipegang
menggunakan 1 tangan, di mana jari tengah, jari manis serta ibu jari dimasukkan ke dalam
ketiga lubang yang ada di bola. Berdirilah tegak, posisikan bola di depan badan, kira-kira
setinggi pinggang, dan gunakan tangan satunya yang bebas untuk menopang berat bola.
Melangkah ke depan sambil mengayunkan tangan yang memegang bola ke belakang untuk
mengumpulkan momentum, lalu ayunkan tangan ke depan sambil melepaskan bola ke lane
menuju 10 pin yang menunggu di ujungnya, dan pastikan Anda tidak melewati garis batas.

Jika Anda perhatikan di televisi, kebanyakan pemain bowling tidak melemparkan bolanya
secara lurus di lane, tapi menggunakan hook(lemparan melengkung). Tujuan dari lemparan ini
adalah mengenai pin dengan sudut tertentu, yang akan mempertinggi kemungkinan terjadinya
strike (jatuhnya kesepuluh pin dengan lemparan pertama).Anda pun bisa melatih gerakan
pergelangan tangan dan jari Anda saat melepas bola untuk menciptakan lemparan bola
melintir yang akan berubah arah saat meluncur di lane, alias hook.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

ANGGAR
Seni bela diri Anggar dapat diartikan sebagai permainan beladiri yang menggunakan
pedang. Karena sebelum adanya bentuk Anggar seperti sekarang, pedang digunakan pada
masa Persi, Yunani, Romawi dan Babilonia. Relief yang terdapat di candi Luxor di Mesir
menggambarkan adegan pertandingan Anggar sekitar abad 119 sebelum Masehi,
menggunakan pedang sebagai alat. Saat itu, permainan pedang juga sudah menggunakan
pelindung muka juga pelindung pada ujung pedang agar tidak mencelakakan orang.
Disamping itu, ada seorang yang bertugas mencatat hasil pertandingan yang digambarkan
dengan indahnya dalam relief tersebut.

Bermula dari pedang yang berat dan pakaian perang, berubah menjadi senjata yang
ringan dan langsing sehingga mudah cara menggunakannya, termasuk pakaiannya. Pada abad
ke-15 muncul sekolah dan perkumpulan Anggar di Eropa yang menelorkan jago-jago seperti
Marxbruder dari Frankfurt. Perkembangan olahraga sangat pesat, sehingga pada abad ke-16
tersebut di seluruh Eropa dan resmikan sebagai permainan Anggar Ranier.

Dengan penekanan pada keterampilan, jago-jago Anggar memadukan dengan gerak


tipu olahraga Gulat, sehingga tercipta gerakan serangan ke depan (lunge) yang merupakan
Anggar sebagai seni beladiri, kemudian perkembangan lebih lanjut seorang Perancis bernama
Hendri St. Didier menciptakan istilah pada gerakan-gerakan Anggar yang hingga kini
sebagian besar masih digunakan. Dan meskipun bangsa-bangsa lain menggunakan bahasanya
masing-masing, namun dalam percaturan internasional banyak digunakan istilah Hendri St.
Didier. Bentuk pedang yang diciptakan oleh Koeningsmarken dari Polandia memberi inspirasi
terciptanya jenis senjata : Floret, Sabel dan Degen.

Pada abad ke-17, perubahan pakaian terjadi, yaitu semasa Louis XIV menggunakan
model pakaian dari sutera satin, jas panjang brokat dan celana sampai lutut (breches) dengan
kaos kaki panjang dari sutera dan sepatu bertumit tinggi. Sedangkan penemuan topeng kira-
kira pada tahun 1780 oleh seorang master Perancis, La Boessiere menyebabkan adanya
perubahan dalam teknik beranggar. Istilah-istilah seperti Remise, Counter repaste
redoublement bisa terjadi tanpa bahaya yang berlebihan.

Permainan Anggar pada sat itu merupakan bagian yang paling penting dari pendidikan
setiap orang terhormat sebelum masuk Olympiade seperti kita lihat sekarang. Pertandingan
Anggar memasuki acara sejak Olympiade pertama tahun 1986 dan pada tahun 1924 nomor
puteri untuk pertama kalinya dipertandingkan.

Anggar di Indonesia Khususnya di DKI Jakarta

Pada tahun 1951 merupakan awal berdirinya organisasi Anggar di Indonesia dengan
nama IPADI (Ikatan Pemain Anggar di Indonesia) dengan Ketua Umum Dr. Singgih dan
Sekretaris Umum Rusman Rukmantoro. Ketika PON I tahun 1948, olahraga Anggar masuk
dalam acara eksibisi, dan baru pada PON II setelah berdirinya IPADI, Anggar masuk cabang
olahraga resmi yang dipertandingkan sampai sekarang.

Tahun 1953 diadakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) yang pertama di Jakarta serta
Kongres, kemudian memilih R.A. Kosasih sebagai Ketua Umum dan Ong Sik Lok sebagai

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Sekjen, dan nama IPADI berubah menjadi IKASI (Ikatan Anggar Seluruh Indonesia),
berkedudukan di Bandung.

Peraturan Pertandingan

Dalam olahraga Anggar ada tiga macam jenis senjata yang dipertandingkan yaitu :
1. Floret untuk putera dan puteri
2. Sabel khusus untuk putera
3. Degen khusus untuk putera

Penggunaan dari ketiga jenis senjata tersebut berbeda disamping bentuk serta bidang sasaran
yang harus diserang. Perbedaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Floret

1. Bentuknya langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat tumpul dan berpegas, bila
ditusukan dapat naik/turun, berfungsi seperti shakelar/tombol, hal ini terutama digunakan
untuk floret listrik.

2. Pelindung tangannya kecil cukup untuk melindungi bagian tangan saja. Bagian atas diberi
isolasi.

3. Penggunaannya : bagian bahwa senjata untuk menangkis dan menekan, ujungnya untuk
menusuk.

4. Bidang sasaran yang harus diserang adalah bagian togok yaitu : dari pangkal paha ke atas
sampai pangkal lengan dan leher.

Sabel

1. Bentuknya segitiga dengan sudut tidak tajam, seperti parang kecil/tipis, makin ke atas
makin pipih dengan ujung ditekuk, supaya tidak runcing. Dengan pelindung tangan penuh
menutupi seluruh tangan sampai pangkal tangkai.

2. Penggunaannya : bagian bawah untuk menangkis dan bagian atas untuk memarang serta
ujungnya digunakan untuk menusuk.

3. Bidang sasaran yang diserang mulai dari panggul ke atas sampai kepala dan seluruh lengan.

Degen

1. Bentuknya : segitiga berparit yang digunakan untuk memasang kabel, pada pangkal tebal
sampai ke ujung makin kecil, namun kuat agak kaku. Ujungnya datar bersih serta berpegas
yang berfungsi sebagai tombol pada waktu menusuk. Pelindung tangannya besar.

2. Penggunaannya untuk menangkis pada bagian bawah serta untuk menusuk dengan
ujungnya.

3. Bidang sasaran yang diserang : seluruh tubuh dari ujung kaki sampai kepala dan seluruh
tangan.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Untuk membuat nilai (point) : pemain harus melakukan serangan yang tepat pada
bidang sasaran yang telah ditentukan untuk tiap jenis senjata seperti yang tersebut di atas dan
pada gambar. Namun demikian ada ketentuan hak bagi pemain yang menentukan serangannya
yang berhasil yaitu :

1. Untuk Floret dan Sabel pemain yang lebih dahulu mengambil inisiatif untuk menyerang,
dia yang berhak, tetapi bila seranggannya dapat ditangkis atau dihindarkan, maka haknya
sebagai penyerang hilang dan lawannya yang mempunyai hak. Hal ini bila sampai terjadi
keduanya membuat serangan yang tepat, pemain yang berhak itu yang mendapatkan
nilai/point.

2. Untuk Degen : siapa saja yang lebih cepat menyerang atau menusuk dan tepat ke sasaran,
maka dia yang mendapatkan point/nilai. Bila keduannya tepat, maka keduanya mendapat
nilai.

Untuk menentukan pemenang pada permainan Anggar ialah :

1. Pemain yang mendapat point/angka 5 terlebih dahulu.

2. Pemain yang telah leading angkanya dan waktu yang ditentukan telah habis. Permainan
Anggar ini dilaksanakan dengan waktu 5 menit dan angka yang harus dicapai 5. Maka bagi
pemain seperti pada butir 2 tersebut dinyatakan menang. Angka yang didapat oleh pemain-
pemain ditambah sampai yang menang mendapat angka 5.

Contoh : A lawan B skor : 2 – 3 untuk B dan waktu habis, maka angka B : 5 dan A : 4 berarti
B menang.

3. Bilamana angka sama dan waktunya habis, maka dipertandingkan dengan waktu tidak
terbatas sampai salah satu mendapatkan angka tambahan : 1.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

BULUTANGKIS

Bulutangkis (sering disingkat bultang) atau badminton adalah suatu olahraga raket
yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling
berlawanan.Mirip dengan tenis, bulutangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau
"shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan
dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.

Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir
kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat
Cina.Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang
melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki.
Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama
mungkin tanpa menggunakan tangan.

Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores


dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai
dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan
mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-
jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini.

Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan
Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera
menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.Olah raga kompetitif bulutangkis
diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka
menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal
sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.

Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt,
seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore
Bulutangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di
Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.

Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877.
Asosiasi Bulutangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya
berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.Bulutangkis menjadi
sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat
ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.

International Badminton Federation (IBF) sekarang disebut Badminton World


Federation, didirikan pada 1934 oleh Kanada, Denmark, Inggris, Prancis, Belanda, Irlandia,
New Zealand, Skotlandia, dan Wales sebagai pendiri, India bergabung sebagai afiliasi pada
1936.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

BILLIARD
Sejarah awal mula dari olahraga Billiar sangatlah panjang dan kaya. Permainan ini
telah dimainkan oleh para raja sampai rakyat jelata. Permainan tersebut tadinya dimainkan di
taman seperti halnya croquet yang populer dimainkan di Eropa Timur dan Prancis pada abad
ke-15. Pada akhirnya permainan tersebut dipindahkan ke dalam ruangan dengan meja yang
diberi taplak berwarna hijau menyerupai rumput. Pembatas kecil ditambahkan pada pinggiran
meja. Bola bolanya lebih banyak didorong dengan kayu panjang yang disebut "mace". Kata
billiard sendiri diperkirakan berasal dari kata "billart" yang berarti tongkat kayu atau "bille"
yang berarti bola.

Pada awalnya, permainan ini dimainkan dengan dua bola pada meja yang berkantong
enam dengan gawang seperti dalam permainan Croquet dan tongkat lurus yang digunakan
sebagai sasaran. Memasuki abad ke-18, gawang dan sasaran pun tidak lagi digunakan, hanya
tinggal bola - bola dan kantong - kantongnya saja. Sejak awal tahun 1800an, permainan ini
banyak dimainkan oleh kaum bangsawan yang oleh karena itu permainan ini pernah populer
dengan nama Noble Game of Billiards. Namun banyak juga bukti -bukti yang menunjukan
bahwa permainan tersebut telah dimainkan oleh orang -orang dari berbagai tingkat sosial.
Pada tahun 1600an, permainan ini sudah cukup dikenal. Shakespeare pun menyebutkan
permainan ini dalam karyanya "Antony and Cleopatra". 75 tahun kemudian buku pertama
mengenai peraturan - peraturan biliar diterbitkan.

Alat - alat yang Digunakan

Tongkat biliar baru dikembangkan pada akhir tahun 1600an. Ketika bola berada di
dekat pinggiran meja, tongkat tersebut sulit untuk digunakan karena ujung tongkat yang besar.
Jika hal tersebut terjadi maka para pemain biasanya akan mengunakan ujung lain dari tongkat
untuk memukul bola. Ujung tongkat yang dipegang disebut "queue" yang berarti ekor, dari
sana kemudian didapatkan kata "cue". Untuk beberapa lama, hanya laki - laki saja yang
diperbolehkan untuk menggunakan cue; para wanita dipaksa mengunakan mace karena
ditakutkan mereka akan merobek bahan pelapis meja dengan cue yang lebih tajam.
Meja untuk permainan ini, pada awalnya mempunyai pembatas vertikal di tepiannya yang
berfungsi untuk mencegah bola jatuh. Pembatas tersebut serupa dengan tepi sungai
(riverbanks) hingga disebut banks. Bola - bola tersebut dapat memantul hingga para pemain
akan dengan sengaja mengarahkan pukulannya ke pembatas itu. Oleh sebab itu, terciptalah
pukulan "bank shot".

Di Inggris setelah tahun 1800, alat- alat yang digunakan untuk permainan ini
berkembang karena revolusi industri. Kapur pun mulai digunakan untuk meningkatkan
gesekan antara bola dengan cue, bahkan sebelum cue berujung. Ujung cue dari kulit mulai
disempurnakan pada tahun 1823, berguna bagi para pemain untuk menghasilkan putaran
samping (side - spin). Orang - orang Inggris memperlihatkan pada orang - orang Amerika
bagaimana cara melakukan side - spin, yang kemudian disebut English di Amerika, tidak di
tempat lain. Orang Inggris sendiri menyebutnya "side". Cue dengan dua bagian mulai
dikenalkan pada tahun 1829. Di tahun 1839, Goodyear menemukan cara untuk
memvulkanisasi karet hingga pada tahun 1845 tepian meja biliar digunakan karet yang sudah
melalui proses tersebut. Bentuk meja sekarang telah dipakai sejak tahun 1850. Di Inggris
sejak tahun 1770 - 1920an, permainan yang biasa dimainkan adalah English Billiards, dengan
tiga bola dan enam kantong di meja yang berbentuk persegi panjang. Panjang dan lebar

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

dengan perbandingan 2:1 mulai ditetapkan pada abad ke-18. Sebelumnya, tidak terdapat
ukuran meja yang tetap. Permainan biliar dengan gaya Inggris hingga kini masih dimainkan,
namun sekarang lebih dikenal dengan nama Snooker. Permainan yang rumit namun penuh
dengan warna, mengabungkan aspek bertahan dan menyerang. Alat - alat yang digunakan
juga sama seperti permainan English Billiards namun bola yang digunakan tidak tiga tetapi 22
bola. Kesenangan orang Inggris akan Snooker bisa disamakan dengan kegemaran orang
Amerika akan baseball.

Jenis Permainan

Hingga tahun 1870, permainan biliar Amerika yang sering dimainkan adalah
American Four - Ball Billiards, biasa dimainkan di meja yang berukuran 11 - 12 kaki, empat
kantong dengan empat bola - dua putih dan dua merah, merupakan perpanjangan langsung
dari English Billiards. Nilai didapatkan jika bola dimasukan ke dalam kantong atau
melakukan Carom. Carom adalah gerakan menyentuh dua atau tiga bola dalam sekali
pukulan. Dengan jumlah bola yang banyak, cara mendapatkan nilai pun beragam. Bahkan
sangat dimungkinkan untuk mendapatkan 13 poin sekaligus dalam satu pukulan. Dari
American Four - Ball terciptalah dua permainan, yang kemudian menjadi populer di akhir
tahun 1870. Yang pertama adalah Carom sederhana yang dimainkan dengan tiga bola di meja
yang tidak berkantong, kadang lebih dikenal dengan "Straight Rail", pelopor dari seluruh
permaina Carom. Permainan populer lainnya adalah American Fifteen - Ball Pool, pendahulu
dari permainan biliar modern.
Kata "Pool" berarti taruhan bersama atau putaran. Banyak permainan non biliar, seperti poker
yang melibatkan kata "Pool" tapi nama tersebut lebih terikat dengan permainan biliar. Kata
"Poolroom" sendiri sekarang berarti tempat di mana permainan bola sodok ini dimainkan,
namun pada abad ke-19 "Poolroom" merupakan tempat taruhan untuk pacuan kuda. Meja
biliar dipasang supaya para tamu bisa menyibukan diri selama jeda pacuan. Oleh masyarkat,
keduanya menjadi saling berhubungan tetapi kesan negatif dari kata "Poolroom" timbul bukan
dari permainan biliar tetapi dari taruhan yang terjadi di sana.

Fifteen - Ball Pool dimainkan dengan 15 bola yang diberi nomor dari satu hingga 15.
Jika pemain berhasil memasukan bola, ia akan menerima sejumlah nilai yang sesuai dengan
nilai bolanya. Jumlah total dari semua bola adalah 120. Jadi, pemain pertama yang
mendapatkan nilai lebih dari setengah jumlah total atau 61 maka dialah pemenangnya.
Permainan ini disebut juga dengan "61 - Pool", yang diadakan pertama kali di kejuaraan biliar
pertama pada tahun 1878 yang dimenangkan oleh Cyrille Dion, orang Kanada.
Di tahun 1888, peraturan penilaian. Tidak lagi berdasarkan nilai bola tetapi nomor yang ada
pada bola yang berhasil dimasukan dalam kantong oleh pemain. Oleh sebab itu, Continuous
Pool mengantikan Fifteen - Ball Pool sebagai permainan kejuaraan. Pemain yang memasukan
bola terakhir akan mendapatkan giliran pertama untuk melakukan break pada permainan
selanjutnya dan nilainya akan diakumulasikan ke permainan selanjutnya. Permainan Eight -
Ball diciptakan pada tahun 1900an; Straight Pool pada tahun 1910. Permainan Nine - Ball
mulai berkembang di sekitar tahun 1920an.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

FUTSAL
Kata Futsal berasal dari bahasa Spanyol, yaitu Futbol (sepak bola) dan Sala (ruangan),
yang jika digabung artinya menjadi “Sepak Bola dalam Ruangan”.

Menurut FIFA, asal mula Futsal ini mulai pada tahun 1930 di Montevideo, Uruguay.
Pertama Futsal ini diperkenalkan oleh Juan Carlos Ceriani, seorang pelatih sepak bola asal
Argentina. Hujan yang sering mengguyur Montevideo membuatnya kesal, karena rencana
yang Ia susun jadi berantakan karena lapangan yang tergenang air. Lalu Ceriani memindahkan
latihan ke dalam ruangan. Pertama Ia tetap menggunakan jumlah pemain 11 orang, namun
karena lapangan yang sempit, Ia memutuskan untuk mengurangi jumlah pemain menjadi 5
orang tiap tim, termasuk penjaga gawang.

Ternyata latihan didalam ruangan itu sangatlah efektif dan atraktif. Sehingga mampu
menarik minat banyak masyarakat Montevideo. Lalu banyak penggemar bola di kota itu yang
mencoba permainan baru ini, dan jadilah Futsal olahraga yang digandrungi masyarakat luas.
Sejarah Futsal versi FIFA ini tidak bisa diterima begitu saja, ada beberapa negara yang
mengklaim bahwa Futsal berasal dari negara mereka masing-masing.

Kanada dan Brazil termasuk negara yang mengklaim bahwa Futsal berasal dari negara
mereka. Mereka menentang keras sejarah Futsal versi FIFA ini. Brazil mengklaim bahwa saat
yang bersamaan dengan munculnya cerita Ceriani, pemain bola di Brazil sudah melakukan hal
yang sama, namun di Brazil tidak menggunakan aturan baku, artinya aturan tiap daerah
berbeda-beda.

Futsal berkembang sangat pesat di Brazil, lalu pada tahun 1936 dibuatlah kesepakatan
dan penetapan aturan main futsal. Pada masa itu, peraturan futsal juga tidak banyak bedanya
dengan peraturan futsal saat ini. Dengan adanya peraturan ini, futsal semakin berkembang dan
digemari di Amerika Latin, bahkan ke seluruh dunia.

Di Italia, futsal mulai dikenal pada tahun 1950an. Futsal di Italia diperkenalkan oleh
pemain-pemain sepak bola impor dari Amerika latin yang bermain di Seri A (Liga Italia). Di
saat senggang, pemain-pemain itu bermain futsal. Dan futsal semakin dekenal dan digemari di
Italia. Beda halnya dengan di Inggris. Di Inggris pemain-pemain sepak bola sering melakukan
latih tanding enam lawan enam di lapangan rumput. Futsal juga terkenal di Inggris, hingga
suatu saat diselenggarakan turnamen futsal yang disponsori oleh London Express, salah satu
harian terkemuka di London.

Sedangkan di Spanyol, perkembangan futsal jauh lebih cepat. Hal ini bisa terjadi karena
budaya dan gaya bermain bola di Spanyol sangat mirip dengan budaya Amerika Latin. Pada
1965 kompetisi internasional Futsal digelar untuk pertama kalinya, dengan Paraguay menjadi
juara pertama. Lalu pada tahun-tahun berikutnya hingga tahun 1979 Brazil merajai kompetisi
ini. Brazil juga memenangi piala Pan Amerika untuk kali pertama di tahun 1980 dan 1984.

Di tahun 1974 diadakan pertemuan perwakilan futsal dari berbagai negara. Pertemuan di
Sao Paulo itu menggagas dibentuknya FIFUSA (The Federacao Internationale de Futebol de
Salao / Federasi Futsal AS)sebagai organisasi resmi yang mewadahi futsal. FIFUSA saat itu
menunjuk Joao Havelange sebagai ketua umum. Setelah eksisnya FIFUSA ini futsal semakin
cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kejuaraan dunia futsal pertama diselenggarakan
oleh FIFUSA pada 1982 di Sao Paulo Brazil. Pada even edisi perdana ini Brazil keluar

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

sebagai juara.

Tiga tahun berikutnya, even yang sama digelar di Spanyol. Ini adalah kali pertama
even tiga tahunan ini dihelat di benua Eropa, dan lagi-lagi Brazil keluar sebagai juara. Dan
pada 1988 Brazil berhasil dikalahkan oleh Paraguay di Australia. Setelah beberapa tahun
eksis, Futsal semakin terorganisir, dan FIFA pun tertarik. Karena bagaimanapun juga futsal
turut memajukan industri sepakbola internasional. Pada 1989 FIFA secara resmi memasukkan
futsal sebagai salah satu bagian dari sepakbola, dan FIFA juga mengambil alih
penyelenggaraan kejuaraan dunia futsal.

Piala dunia futsal edisi FIFA yang pertama digelar di Belanda pada 1989 dan yang
kedua digelar di Hong Kong di tahun 1992, dengan Brazil sebagai juara di kedua edisi ini.
Dengan adanya beberapa pertimbangan, akhirnya FIFA mengubah jadwal piala dunia Futsal
ini menjadi empat tahun sekali.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

SEPAK TAKRAW

Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli,
dimainkan di lapangan ganda bulutangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan
tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World
Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand.

Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan Melaka (1402 - 1511) dan dikenal
sebagai Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain
berdiri membentuk lingkaran.

Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika
pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 - 1477),
seorang puteranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri karana membunuh anak
Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad kemudiannya
diangkat menjadi Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan
Mansur Shah. Sepak takraw ini menjadi salah satu cabang olah raga resmi yang berasal asli
dari negara Indonesia.

Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka. Di
Filipina permainan ini disebut sipa, di Burma chinlone, di Laos kator, dan di Thailand takraw.

Peraturannya sama dengan bola voli dengan perbedaan:

1. pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan


2. pemain atau tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut
3. posisi pemain bertahan tidak diputar

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

TAEKWONDO
Taekwondo yang kita kenal sekarang mempunyai sejarah yang sangat panjang seiring
dengan perjalanan sejarah
Bangsa Korea, dimana beladiri ini berasal. Sebutan Taekwondo sendiri baru dikenal sejak
tahun 1954, merupakan modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional
Korea.Latar belakang sejarah perkembangan Taekwondo dapat dibagi dalam 4 kurun waktu,
yaitu : pada masa kuno , masa pertengahan , masa modern , dan masa sekarang .
- Masa Kuno
- Asal Mula Taekwondo

Pada dasarnya manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya,
hal ini secara di sengaja maupun tidak akan memacu aktivitas fisiknya sepanjang waktu.
Manusia dalam tumbuh dan berkembang tidak dapat lepas dari kegiatan / gerakan fisiknya,
tanpa menghiraukan waktu dan tempat. Pada masa kuno manusia tidak punya pikiran lain
untuk mempertahankan dirinya kecuali dengan tangan kosong, hal ini secara alamiah
mengembangkan teknik-teknik bertarung dengan tangan kosong. Pada saat kemampuan
bertarung secara tangan kosong dikembangkan sebagai suatu cara untuk menyerang dan
bertahan, digunakan pula untuk membangun kekuatan fisik seseorang, bahkan dijadikan
pertunjukan dalam acara ritual. Manusia mempelajari teknik-teknik bertarung didapat dari
pengalamannya melawan musuh-musuhnya. Inilah yang diyakini menjadi dasar seni beladiri
Taekwondo yang kita kenal sekarang, dimana pada masa lampau dikenal sebagai Subak,
Taekkyon, Takkyon, maupun beberapa nama lainnya.
Pada asal mula sejarah Semenanjung Korea, ada 3 suku bangsa / kerajaan yang
mempertunjukkan kontes seni beladiri pada acara ritualnya. Ketiga kerajaan ini saling
bersaing satu sama lain, ketiganya adalah Koguryo, Paekje, dan Silla, semuanya melatih para
ksatria untuk dijadikan salah satu kekuatan negara, bahkan para ksatria yang tergabung
dalam militer saat itu, menjadi warga negara yang mempunyai kedudukan yang sangat
terpandang. Menurut catatan, kelompok ksatria muda yang terorganisir seperti "Hwarangdo"
di Silla dan "Chouisonin" di Koguryo, semuanya menjadikan latihan seni beladiri sebagai
salah satu subyek penting yang harus dipelajari.
Sebuah buku tentang seni beladiri yang disebut "Muye Dobo Tongji" menyebutkan : "
(Taekwondo) Seni pertarungan tangan kosong adalah dasar dari seni beladiri, yang
membangun kekuatan dengan melatih tangan dan kaki hingga menyatu dengan tubuh agar
dapat bergerak bebas leluasa, sehingga dapat digunakan saat menghadapi situasi yang kritis,
berarti ( Taekwondo ) dapatdigunakan setiap saat ".
- Koguryo's 'sonbae' dan Taekkyon
Koguryo yang berdiri pada 57 tahun sebelum masehi di semenanjung Korea bagian
utara, membentuk kesatuan para ksatria tangguh yang disebut 'Sonbae', yang artinya laki - laki
yang bersifat baik dan tak pernah takut dalam bertarung / perang. Dalam buku sejarah
disebutkan bahwa saat Dinasti Chosun Kuno memerintah , tanggal 10 Maret setiap tahunnya
pada hari raya Koguryo, masyarakat merayakannya dengan acara - acara kontes tarian
pedang, memanah, subak ( Taekkyon ) dan sebagainya. Kontes Subak ( Taekyon ) sebutan
untuk
Seni beladiri Taekwondo pada masa itu adalah salah satu kegiatan yang sangat
populer. Penemuan beberapa lukisan di dinding makam kerajaan Muyong - chong pada zaman
dinasti Koguryo, yang menggambarkan 2 orang yang saling bertarung dalam sikap Takkyon
( Taekwondo ), membuktikan bahwa seni beladiri yang sekarang kita kenal sebagai
Taekwondo telah dipraktekan sejak 2000 tahun yang lalu di Semenanjung Korea.
- Shilla's 'Hwarang' dan Taekkyon

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Kerajaan Shilla berdiri pada tahun 57 sebelum masehi di tenggara semenanjungKorea, secara
geografis tidak terancam dari luar, tetapi dengan berdirinya Kerajaan Pakje di sisi barat dan
awal serbuan dari Koguryo dari utara maka Kerjaan Shilla mempersenjatai diri dengan
meningkatkan kemampuan seni beladiri yang berkembang saat itu. "Hwarangdo" adalah tipe
beladiri dari Shilla yang merupakan asimilasi dari sistem beladiri "Sonbae" dari Koguryo.
Anggota - anggota Hwarang berlatih keras dengan semboyannya yang terkenal yaitu bakti
kepada orang tua, setia pada negara & bangsa, dan pantang mundur dalam perang. Kim Yu
Sin dan Kim Chun Chu adalah orang - orang yang memberikan sumbangan besar bagi
penyatuan tiga kerajaan di Semenanjung Korea. Dalam catatan peristiwa dari Chosun
melukiskan kehidupan para Hwarang, sebutan bagi para ksatria yang mempelajari
Hwarangdo, para Hwarang diseleksi oleh kerajaan, dan setelahnya mereka hidup dan
berkumpul dalam kelompok menurut yang mereka pelajari, seperti Subak ( bentuk dari
Taekwondo kuno ), bermain pedang, berkuda dan bermain "Sirum" / gulat gaya Korea.
Diwaktu damai, hwarang bekerja melayani masyarakat, membantu keadaan darurat,
membangun jalan & benteng, dan siap mengorbankan hidupnya saat berperang. Hwarang
sangat dipengaruhi oleh disiplin agama Budha, dapat dilihat di Kyonju Museum sangat jelas
ditunjukan bahwa seni beladiri ini dipraktekan di kuil - kuil, digambarkan dengan adegan
laki - laki yang tampak kuat dalam sikap menyerang dan bertahan dengan tangan kosong.

Sikap yang ditampilkan sangat menarik adalah sikap Kumgang Yoksa yang sama
dengan sikap pada beladiri Taekwondo sekarang. Seperti yang terlihat pada gambar, terdapat
patung dua ksatria yang sedang dalam pose / sikap beladiri Kumgang Yoksa, yang terdapat
pada gua Sokkuram di Kyongju, yang berasal dari abad ke-7. Ini membuktikan bahwa pada
masa kerajaan Shilla, "Subak" dan "Taekkyon" tampak / muncul bersamaan, dan keduanya
menandakan bahwa teknik - teknik tangan dan kaki tersebut dipakai dalam Taekwondo
sekarang ini.
- Taekkyon dari Koguryo ke Shilla Seni bela diri Taekkyon yang populer di Koguryo,
ternyata tertulis juga di Shilla,
dibuktikan dengan :
- "Hwarang" ( Sonrang ) di Shilla mempunyai arti kata yang sama dengan "Sonbae" di
Koguryo jika ditinjau dari sudut
etymology.
- Keduanya memiliki sistem organisasi dan hirarki yang sama.
- Menurut catatan sejarah, Sonbae di Koguryo digunakan dalam kompetisi Taekkyon saat
perayaan nasional, Hwarang di Shilla juga memainkan Taekkyon ( Subak, Dokkyoni, atau
Taekkoni ) dalam perayaan seperti "palkwanhoe" dan "hankawi". Hal ini menunjukkan
perkembangan secara sistematis teknik beladiri kuno ke Taekkyon / Sonbae yang menjadi
dasar seni beladiri di Korea sekitar 200 tahun sesudah masehi. Mulai abad ke-4 sesudah
masehi seni beladiri ini makin memasyarakat dan berkembang melalui sekolah / perguruan
seni beladiri dengan berbagai kelompok teknik tangan kosong dan kaki.
- Masa Pertengahan Pada Dinasti Koryo ( 918 sampai 1392 Masehi ) yang mana penyatuan
Semenanjung Korea setelah Shilla, Taekkyon berkembang sangat sistematis dan merupakan
mata ujian penting untuk seleksi ketentaraan. Teknik Taekkyon tumbuh menjadi senjata yang
efektif untuk membunuh. Pada permulaan Dinasti Koryo, kemampuan beladiri menjadi
kualifikasi untuk merekrut personel ketentaraan sebab kerajaan membutuhkan kemampuan
pertahanan yang kuat setelah penaklukan seluruh semenanjung Korea. Kemampuan dalam
beladiri Taekkyon sangat menentukan pangkat seseorang dalam ketentaraan. Raja - raja pada
dinasti Koryo sangat tertarik pada kontes Taekkyon yang

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

disebut "Subakhui", yang populer juga dimasyarakat dan dijadikan ajang perekrutan tentara.
Namun pada akhir pemerintahan Dinasti Koryo ketika penggunaan senjata api mulai dikenal,
membuat dukungan terhadap kemajuan beladiri berkurang jauh.
- Masa Modern Pada masa modern Korea, saat Dinasti Chosun ( Yi ) pada tahun 1392 sampai
1910, Kerajaan Korea dan zaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan
Taekkyon - sebutan Taekwondo pada saat itu -mengalami kemunduran dan tidak mendapat
dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata
api. Dinasti Yi yang didirikan dalam ideologi Konfusius, lebih mementingkan kegiatan
kebudayaan daripada seni beladiri.

Kemudian, saat raja Jungjo setelah invasi oleh Jepang pada tahun 1952, pemerintah
kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan
dan praktek seni beladiri. Seputar periode ini, terbitsebuah buku tentang ilustrasi seni beladiri
yang diberi judul Muyedobo - Tonji, yang memuat gambar - gambar dan
ilustrasi yang mirip / menyerupai bentuk / sikap ( Poomse ) dan Gerakan Dasar ( Basic
Movement ) Taekwondo sekarang, namun tentunya hal ini tak dapat diperbandingkan begitu
saja dengan Tae Kwon Do saat ini yang telah dimodernisasi dengan penelitian yang
berdasarkan ilmu pengetahuan modern ( Scientific Studies). Akan tetapi , saat penjajahan
Jepang semua kesenian rakyat (termasuk Taekkyon) dilarang untuk menekan rakyat Korea.
Seni beladiri Taekkyon hanya diajarkan secara sembunyi oleh para master beladiri sampai
masa kemerdekaan pada tahun 1945.
- Masa Sekarang Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru
tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli seni beladiri mendirikan
sekolah / perguruan beladiri . Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerjasama yang
baik antar perguruan beladiri, akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni beladiri
mereka dengan sebutan : Tae Kwon Do, pada tahun 1954. Pada 16 September 1961 sempat
berubah menjadi Taesoodo. Namun kembali menjadi Tae Kwon Do dengan organisasi
nasionalnya bernama Korea Tae Kwon Do Association ( KTA ) pada tanggal 5 Agustus 1965,
dan menjadi anggota Korean Sport Council. Pada era tahun 1965 sampai 1970 an, KTA
banyak menyelenggarakan berbagai acara pertandingan dan demonstrasi untuk berbagai
kalangan pada skala nasional. Tae Kwon Do berkembang dan menyebar dipelbagai kalangan,
hingga diakui sebagai disiplin / program resmi oleh Pertahanan Nasional Korea, menjadi
olahraga wajib bagi tentara dan polisi. Tentara Korea yang berpartisipasi dalam perang
Vietnam dibekali keahlian Tae Kwon Do, pada saat itulah Tae Kwon Do mendapatkan
perhatian besar dari dunia.

Nilai lebih ini menjadikan Tae Kwon Do dinyatakan sebagai olahraga nasional Korea.
Pada tahun 1972, Kukkiwon didirikan, sebagai markas besar Tae Kwon Do, hal ini menjadi
penting bagi pengembangan TaeKwon Do keseluruh dunia. Kejuaran dunia Tae Kwon Do
yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won, Seoul,Korea Selatan, sampai saat ini
kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Disamping itu , untuk
meningkatkan kualitas Instruktur Tae Kwon Do diseluruh dunia, Kukkiwon membuka Tae
Kwon Do Academy, yang mulai tahun 1998 telah membuka Program pelatihannya bagi
Instruktur Tae Kwon Do dari seluruh dunia. Kuk Ki Won, sebagaimarkas besar Tae Kwon Do
Dunia, disinilah pusat penelitian dan pengembangan Tae Kwon Do, Pelatihan para
Instruktur , sekretariat promosi ujian tingkat internasional. Pada 28 Mei 1973, The World Tae
Kwon Do Federation (WTF ) didirikan, dan sekarang telah mempunyai 156 negara anggota
dan Tae Kwon Do telah dipraktekan oleh lebih dari

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

50 juta orang diseluruh penjuru dunia, dan angka ini masih terus bertambah seiring
perkembangan Tae Kwon Do yangmakin maju dan populer. Tae Kwon Do telah
dipertandingkan diberbagai pertandingan multi even diseluruh dunia, dan
Tae Kwon Do telah dipertandingkan sebagai ekshibisi pada Olympic Games 1988 Seoul dan
telah dipertandingkan sebagai cabang olahraga resmi di Olympic Games 2000, Sydney

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

SOFTBALL

Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh


George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya untuk
kegiatan rekreasi semata dan dilakukan di lapangan tertutup. Namun ternyata dalam waktu
singkat softball justru menjadi permainan yang banyak digemari masyarakat disana waktu itu.
Daya tarik yang utama mengapa permainan ini cepat dicintai masyarakat, karena
permainannya berbeda-beda dengan baseball (bisbol). Softball dapat dimainkan oleh setiap
orang dengan tidak memandang usia, baik pria ataupun wanita, dan tak memerlukan lapangan
yang luas dan yang terutama dapat dimainkan di gelanggang tertutup. Dari Amerika Serikat,
olahraga ini berkembang ke Kanada dan dari sanalah softball makin berkembang ke seluruh
penjuru dunia.

Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang


olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan
sebagai pedoman bagi semua negara. Untuk membuat peraturan-peraturan tersebut, harus ada
badan yang mempunyai wewenang untuk itu.

Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball


Federation). Badan inilah yang akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut
permainan olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini.
Naskah aslinya tertulis dalam bahasa Inggris, yang banyak diterjemahkan oleh negara-negara
anggotanya. Dalam menjabarkan peraturan ke bahasa nasional negara anggota, ada ditemui
beberapa kesulitan untuk memberi pengertian yang tepat. Hal ini sering pula menjadikan
sedikit beda pendapat/perselisihan mengenai peraturan. Untuk mengatasi hal itu, maka bila
terjadi kasus demikian, yang dipergunakan pemecahan masalah adalah naskah peraturan
aslinya, dalam bahasa Inggris.

Terbentuknya Federasi Softball Internasional itu, maka memungkinkan


diadakannya pertandingan antar negara yang bersifat internasoinal. Kemudian
diselenggarakan kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.

Diterimanya Federasi Softball Internasional menjadi anggota Komite Olympiade


Internasional, maka peluang softball untuk dipertandingkan di Olympiade di masa-masa
mendatang menjadi lebih terbuka. Usaha ke arah itupun telah dirintis, ketika Olympiade
Meksiko, Softball menjadi cabang olahraga yang didemonstrasikan, untuk lebih dikenal lagi.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

SENAM

Sejarah Singkat

Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya:
"untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang".
Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat
pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19,
peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada
awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada
sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.

Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company,


New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari
latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan
tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga :
unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.

Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO
Bandung, Maret 1970 menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan
sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan
mengembangkan pribadi secara harmonis".

Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah,
senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam
memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin
berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai
dipertandingkan. Dibentuklah wadah senam internasional, dengan nama Federation
International de Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :

1. Senam Artistik (Artistic Gymnastics).


2. Senam Ritmik (Modern Rhytmic).

Senam Artistik serta perkembangannya di Indonesia

Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo
I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga
yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan
para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI
(Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang
menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat
diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet
senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-
pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah
mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia,
dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari
RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh
karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC
harus dikembalikan ke negaranya.

Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih
Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam
artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya
cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON
VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap
penyelenggaraan PON.

Pengertian Senam

Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri
maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya.Berlainan dengan cabang olahraga lain
umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada
bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian
anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan,
keseimbangan, kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata
urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.Pada tingkat
sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu, biasanya senam
lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional bagi pria terdiri
dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana, palang
sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor : senam
lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.

Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit
kepala. Setiap peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap
nomor atau alat, satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu
rangkaian pilihan atau bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai
tengah dengan membuang nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit.
Pesenam dengan nilai akumulasi tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa,
tertinggi kedua menjadi juara ke II dan seterusnya.

Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota
regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final
pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib
terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan
urutan pemenang tiap alat.

Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000.
Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah,
penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu.
Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan
nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan
mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan
biasaya terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan
gerakan-gerakan berirama y agn sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan
kekuatan yang lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Senam lantai

Biasanya merupakan nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan


kesempatan bagi para pesenam untuk juga berlaku sebagai pemanasan karena gerakan-
gerakannya tidak memerlukan tenaga otot yang luar biasa. Nomor ini mungkin merupakan
tontonan yang paling mengasyikkan dibanding dengan alat-alat lain meskipun sebenarnya
relatif berkembang paling baru. Untuk pertama kali nomor ini sebagai nomor perseorangan
dalam Olympiade 1932 dan bagi wanita baru 20 tahun kemudian.

Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat
diikuti oleh ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara
seragam dan membentuk formasi-formasi yagn menarik dan mengesankan. Di negeri kita
sekarang sedang digalakkan apa yang disebut senam pagi Indonesia.

Lantai pertandingan berukuran 12 m2 dalam ruang yang berukurang 14 m2 dilapisi


karpet kenyal setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita dengan diiringi
musik 90 detik. Keduanya bertujuan untuk memberikan kesan kepada para wasit dengan
rangkaian urutan dari berbagai lompatan, putaran, keseimbnagan dicampur dengan unsur-
unsur lonjakan dan akrobatik. Gerakan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan
secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus
dikerjakan setinggi bahu.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

HOKI
Para ahli sejah menyebut, permainan hoki berasal dari Persia, karena olahraga yang
mirip dengan permainan yang dikenal sekarang sudah dimainkan sekitar 4000 tahun yang
lalu. Ukiran-ukiran pada gua di Beni Hassan di lembah Nill menggambarkan, berabad-abad
yang lalu oleh orang-orang Mesir bermain suatu permainan yang
mirip hoki. Juga di Yunani sekitar 500 tahun sebelum Masehi.

Perkumpulan hoki pertama berdiri di Blackhealth, London


tahun 1861. Baru tahun 1900 peraturan-peraturan mulai diseragamkan
dan pada tahun 1908, hoki dipertandingkan dalam London games,
Induk organsiasi Hoki Internasional terbentuk di Paris pada tahun
1924 dengan nama Federation Internationale de Hockey Surgazon ,
disingkat FIH.

Sejarah hoki di indonesia, diukir oleh orang2 yg berkebangkasaan inggris dan belanda.
Sedangkan pelopo dr kalangan bangsa indonesia sangat terbatas yaitu kalangan pelajar
sekolah guru lembaga di bandung hollandsch inlandsche kweekschool (HIK) di bwh asuhan
nederlandsbh indsche afdeling theosofische world universiti (NIATWU). HIK hanya bertahan
hidup sampai 1938,dan dihapus karena kurang disenangi pemerintah belanda. Kebangkitan
hoki kembali pada tahun 1939,atar prakarsa iskandar simanjuntak yg mendirikan
perkumpulan hoki andalas di medan, yg anggotanya terdiri dr guru2 dan siswa mulo joshua
institut medan. Seiring dg proklamasi kemerdekaan repoblik indonesia, tahun 45 organisasi
olahraga hoki pun di proklamirkan atas prakarsa tokoh olahraga,yaitu yaitu yusuf
ismail,padmo,sumasto,s. Asikin,mendirikan induk organisasi di indonesia dg nama persatuan
hoki seluruh indonesia yg disingkat PHSI.berbagai upaya telah di lalukan agar PHSI dapat
berkiprah dlm dunia internasional. PHSI pada tahun 1956 yg di wakili oleh eddy osman hadir
dalam kongres FIH yang diselenggarakan bertepatan dg penyelenggaraan olimpiade di
melbourne australia memperjuangkan agar PHSI masuk dan diterima menjadi anggota FIH.
Perjuangan tersebut tidak sia2 karena kongres FIH menerima dg baik PHSI menjadi
anggotanya.hal ini membuka peluang bg PHSI untuk dpt berkiprah secra internasional dg
mengikuti kegiatan turnamen di luar negri. Tingkta asia,hokh mulai di pertandingkan pd asia
games II tahun 1954 di manila, sedangkan pada tingkat asia tenggara mulai dipertandingan
pada sea gamer VI tahun 1971 di kuala lumpur.gayung bersambut terus di gayungkan di
indonesia, pada PON II tahun 1951 olehraga hoki masuk cabang yang dipertandingkan.

Cabang olahraga hoki mulai berkembang di sejumlah daerah di Indonesia meskipun


belum sepopuler sepak bola dan bulutangkis.   Peminat olahraga hoki di Tanah Air mulai ada
kemajuan, di beberapa kota besar telah muncul klub hoki.  Bahkan, olahraga hoki di Medan,
Jakarta dan Bandung telah diperkenalkan pada anak-anak. Di kota-kota tersebut, olahraga
hoki yang semula hanya diperkenalkan di kalangan mahasiswa, sekarang mulai diperkenalkan
di tingkat sekolah,di Jakarta setiap Minggu ada latihan hoki yang diikuti anak-anak usia
sekitar 14 tahun.

Pembinaan hoki terus dilakukan di sejumlah daerah, tetapi penyelenggaraan kompetisi


masih kurang, karena Pengurus Besar Persatuan Hoki Seluruh Indonesia (PHSI) dibekukan
KONI.  Penyelenggaraan Festival Hoki Internasional ini sebagai ajang silaturahmi dan saling
tukar pengalaman di antara atlet. “Dengan kegiatan ini, kami juga bisa belajar dari tim-tim
tangguh dari luar negeri

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Cara bermain

Olahraga Hoki adalah permainan yang dipertandingkan oleh 2 (dua) regu, yang terdiri
atas 11 orang dari masing-masing regu. Seperti dimaklumi satu regu yang terdiri atas 11
pemain adalah :

1. Penjaga gawang
2. Back kanan
3. Back kiri
4. Gelandang kanan
5. Gelandang tengah
6. Gelandang kiri
7. Kanan luar
8. Kanan dalam
9. Penyerang tengah
10. Kiri dalam
11. Kiri luar

Peraturan Umum dari permainan Hoki adalah sebagai berikut :

Seorang pemain dilarang untuk :

- Mengangkat stick di atas pundaknya bilamana dapat membahayakan.


- Melakukan permainan yang dapat membahayakan
- Memukul bola ke udara, mengangkatnya
- Menendang atau menahan bola dengan kaki (kecuali penjaga gawang sesuai peraturan)
- Memukul, menggigit atau menahan stick lawan
- Menghalangi lawan dengan badan atau stick, mendorong, menahan atau menjatuhkan –
menyandung
lawannya.

Seorang pemain diperbolehkan untuk :

- Menahan bola dengan tangan (sesuai peraturan yang berlaku), sepanjang bola tersebut jatuh
dengan segera, jadi bukan menangkap bola melainkan menahan bola dengan telapan tangan
yang terbuka.

Di dalam D (Striking circle) hanya penjaga gawang diperbolehkan bermain dengan kakinya,
menendang dan menahan bola dengan bahagian tubuh badan yang mana saja, tetapi ia tidak
bolah berbaring di atas atau di depan bola.

Hukuman yang dapat diberikan adalah :

(1) Free hit/pukulan bebas


Pukulan bebas dilakukan pada tempat dimana pelanggaran terjadi

(2) Penalty corner – short corner


Penalty corner dapat dilakukan di atas garis pinggi gawang regu yang mendapat hukuman di
sebelah mana saja, namun sekurang-kurangnya 2,75 m dari tiang gawang yang terdekat.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Penalty corner ini diberikan bilamana seorang diketahui dengan jelas menyentuh bola
disebelah daerah gawangnya atau disebabkan sesuatu hal yang dilakukannya di dalam D atau
striking circle.

(3) Penalty Stroke


Penalty stroke diberikan disebabkan kesalahan yang dilakukan dalam D atau striking circle
bila seorang pemain yang bertahan dengan jelas menghalangi sebuah bola yang akan masuk
dengan cara yang tidak dibenarkan.

Penalty stroke dilakukan dari jarak 7,31 m dari depan gawang.

Pemain-pemain lainnya harus berada di belakang garis 25 yard. Bilamana penjaga


gawang dapat menahan bola maka regu yang bertahan diberikan pukulan bebas (free hit) dari
suatu titik 14,63 m dari gawang.

(4) Corner hit – long corner


Corner hit diberikan bilamana seorang pemain dengan tidak sengaja memukul atau
memainkan bola ke belakang garis gawangnya dari jarak kurang dari garis 25 yard. Corner hit
tersebut dilakukan dari jarak 9,14 m dari tiang gawang terdekat. Untuk hit ini pemain-pemain
dari regu yang menyerang harus berada di belakang garis D atau striking circle.

(5) Offside

Offiside adalah bilamana seorang pemain melampaui 2 pemain lawan di depannya apabila
berada di daerah lapangan lawan.

(6) Hit – in – pukulan ke dalam

Bilamana seorang memukul atau menyentuh bola dengan sticknya melampaui garis
pinggi, hit ini dilakukan di atas garis oleh seorang pemain lawan dari tempat dimana bola itu
keluar lapangan. Pemain-pemain lain dengan sticknya harus berada sekurang-kurangnya
dalam jarak 4,55 m dari yang memukul bola. Apabila bola yang dipukul oleh seorang
penyerang melampaui garis gawang maka hitnya atau free hit dilakukan dari suatu titik 14,63
pada arah dimana bola tersebut meninggalkan atau keluar lapangan.

Demikianlah selayang pandang sejarah perkembangan olahraga Hoki dengan


sekelumit gambaran bagaimana olahraga ini dimainkan, beserta peraturan yang bersifat umum
disertai peralatan yang digunakan.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

JUDO
“Awal mula judo berasal dari beladiri Jujitsu” (Kano, 1986:15). Pada masa itu mereka
telah belajar teknik-teknik membanting, memukul, menendang, dan mengunci lawan.
Tujuannya adalah untuk memenangkan pertarungan baik melawan manusia maupun binatang
yang sering terjadi pada masa tersebut. Pada tahun 1859 M muncullah penguasa yang paling
berpengaruh diawal masa restorasi yaitu Shogun Tokugawa. Pada masanya ini, kaum feodal
yang dimotori oleh pendekar-pendekar samurai sebagai elite utama militer, mulai surut
kekuasaannya. Besama-sama dengan para petani, para tukang dan kaum pedagang, para
samurai mempunyai derajat yang sama di bawah Kaisar. Dan latihan-latihan beladiri yang
semula hanya dikuasai kalangan militer dipulihkan dan terbuka bagi masyarakat luas. Pada
tahun 1870 seorang remaja bernama Jigoro Kano datang dari Hyogo untuk melanjutkan
pendidikannya di Setatsu-sho Juko dan Ikuei Gijikudi Tokyo. Dan pemuda inilah yang kelak
akan dicatat sebagai figur paling penting dalam perkembangan olahraga judo.

Pada tahun 1877, Jigoro Kano mulai belajar jujitsu di Kaisei Gako yang sekarang
bernama Universitas Tokyo. Ia mempelajari tenjin shinyo ryu langsung di bawah asuhan
Masamoto Iso dan Machino Suke Fukuda. Di situlah ia mempelajari randori dan kata. Namun
di luar itu ia juga mempelajari sendiri buku-buku jujitsu dari aliran-aliran lainnya. Usaha
keras Jigoro Kano tersebut mendapat perhatian dari pemerintah. Pada tahun 1881, ia
ditugaskan untuk meneliti teknik-teknik mendidik di negara-negara lain.

Karir Jigoro Kano sebagai pendidik diawali pada tahun 1882 dengan mengajar di
Gakusui. Pada waktu itu ia telah memilih teknik-teknik terbaik dari berbagai aliran jujitsu
yang sudah berkembang di zaman Edo. Selain memperbaiki beberapa bagian, ia sendiri juga
menciptakan teknik-teknik baru yang kelak dikenal sebagai Judo Kodokan.

Di Dojo (sanggar latihan) Jigoro Kano di Kuil Eishoji yang terletak di Shimoyo
Tokyo, ia memperhalus teknik-teknik judo yang berasal dari jujitsu terutama aliran kito ryu
dan tenjin shinyo ryu. Ia mengkaji berbagai jenis teknik secara ilmiah dan rasional untuk
mendapatkan konsep-konsep baru yang pada intinya adalah perpaduan antara kekuatan dan
kelembutan. Jigoro Kano bahkan juga menyerap sikap-sikap hidup modern untuk
dikembangkan melalui latihan-latihan judo.

Pihak luar pun mulai tertarik dengan adanya beladiri judo tersebut. Pada tahun 1883,
Pers School mengadakan suatu pelatihan judo di rumah Jigoro Kano. Kemudian dari pihak
kementrian pendidikan Jepang yang mengetahui keberadaan beladiri tersebut, mengakui
temuan Jigoro Kano itu. Pilot project diadakan pada tahun itu, yakni diajarkannya judo di
beberapa perguruan tinggi bergengsi, yaitu akademi Maritim, Universitas Tokyo, dan
Universitas Kei. Perkembangannya sangat pesat, sekitar 1500 murid judo yang berlatih di
Dojo utama Kodokan dan pusat-pusat judo di luar Tokyo seperti Konojuku, Kyoto, dan
Narayama. Penemuanya pun mendapatkan gelar terhormat: Professor Jigoro Kano.

Selain itu sebagai seorang pendidik, Jigoro Kano merupakan tokoh judo yang selalu
mensponsori murid-murid terbaiknya untuk dikirim ke luar negeri, sehingga judo Kodokan
semakin terkenal di penjuru dunia. Sementara di Jepang sendiri judo merupakan olahraga
beladiri wajib yang diberikan di tiap-tiap sekolah dan masuk dalam kurikulum pendidikan.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Setelah terjadi perang Dunia II pada tahun 1945, Jepang mengalami kekalahan. Dan
itu menyebabkan dojo judo tidak ada yang berfungsi sebagai sarana latihan. Masyarakat tidak
lagi memperhatikan judo karena sibuk mencari nafkah dan mengobati luka-luka perang.
Penguasa militer menghentikan latihan di sekolah-sekolah. Kemudian pada tahun 1947,
seiring dengan latihan-latihan militer di barak-barak, kegiatan judo berlahan-lahan mulai
bangkit kembali. Gejala ini kemudian mulai melebar ke sekolah-sekolah hingga perguruan
tinggi.

Untuk menggairahkannya pada tahun 1948, diadakan kejuaraan nasional


judo.Kemudian menurut Kano (1986:8) “pada tahun 1948 ini juga terbentuk federasi judo
Eropa yang diadakan di London. Pada tahun 1949, federasi judo Jepang juga didirikan di
Tokyo yang kemudian membina hubungan ’timur’ dan ’barat’ dalam bentuk pertandingan
dengan negara-negara Eropa”. Kejuaraan berskala internasional juga diadakan, misalnya di
tingkat Asia, Eropa, dan Dunia. Akhirya, judo muncul menjadi berita besar karena untuk
pertama kalinya dipertandingkan dalam Olimpiade, yaitu Olimpiade tahun 1964 di Tokyo,
Jepang.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

PANAHAN
Sampai saat ini tak seorangpun mengetahui, sejak kapan orang mulai memanah.
Orang hanya menduga bahwa memanah telah dilakukan manusia sejak beribu-ribu tahun yang
lalu. Namun dari buku-buku melukiskan bahwa orang purbakala telah melakukan panahan
yaitu menggunakan busur dan panah untuk berburu dan untuk mempertahankan hidup. Bahkan
dari beberapa buku melukiskan bahwa lebih dari 100.000 tahun yang lalu suku Neanderathal
telah menggunakan busur dan panah.
Ahli-ahli purbakala dalam penggalian di Mesir juga telah menemukan tubuh seorang prajurit
Mesir Kuno yang menemui ajalnya karena ditembus anak panah.
Data menunjukkan bahwa kejadian itu terjadi kira-kira 2100 tahun sebelum masehi. Dari
beberapa buku juga mengemukan bahwa sampai kira-kira tahun 1600 sesudah Masehi, busur
dan panah merupakan senjata utama setiap negara dan bangsa untuk berperang.

Hingga kinipun masih ada suku-suku bangsa yang mempergunakan busur dan panah
dalam penghidupan sehari-hari mereka, seperti : suku-suku bangsa di hutan-hutan daerah hulu
sungai Amazone, suku-suku Veda di pedalaman Srilangka, suku-suku Negro di Afrika, suku-
suku Irian di Irian Jaya, suku Dayak dan suku Kubu Dari buku-buku dan keterangan-
keterangan yang diperoleh maka terdapat dua kelompok ahli yang mengemukakan dua teori
yang berbeda.

Yang pertama berpendapat bahwa panah dan busur mulai dipakai dalam peradaban
manusia sejak "era mesolitik" atau kira-kira antara 5000 - 7000 tahun yang silam, sedang
pendapat kedua percaya bahwa panahan lebih awal dari masa itu, yaitu dalam "era paleolitik"
antara 10.000 - 15.000 tahun yang lalu.

Terlepas dari mana yang benar, maka yang jelas bahwa sebelum panahan menemui
bentuknya sebagai olahraga seperti yang kita kenal saat ini, ternyata telah melalui masa
pertumbuhan yang panjang. Melalui peranan yang berbeda-beda, mula-mula panahan
dipergunakan orang sebagai alat untuk mempertahankan diri dari serangan bahaya binatang
liar, sebagai alat untuk mencari makan, atau untuk berburu, untuk senjata perang dan baru
kemudian berperan sebagai olahraga baik sebagai rekreasi ataupun prestasi.

Dari catatan sejarah dapat dicatat bahwa baru pada tahun 1676, atas prakarsa Raja
Charles II dari Inggris, panahan mulai dipandang sebagai suatu cabang olahraga. Dan
kemudian banyak negara-negara lain yang juga menganggap panahan sebagai olahraga dan
bukan lagi sebagai senjata untuk berperang.

Pada tahun 1844 di Inggris diselenggarakan perlombaan panahan kejuaraan nasional


yang pertama dibawah nama GNAS (Grand National Archery Society), sedang di Amerika
Seirkat menyelenggarakan kejuaraan nasionalnya yang pertama pada tahun 1879 di kota
Chicago.

Perkembangan Panahan di Indonesia

Sama halnya dengan sejarah panahan di dunia, demikian pula tidak seorangpun yang
dapat memastikan sejak kapan manusia di Indonesia menggunakan panahan dan busur dalam
kehidupannya. Tetapi apabila kita memperhatikan cerita-cerita wayang purwa misalnya, jelas
bahwa sejarah panah dan busur di Indonesiapun telah cukup panjang, dan tokoh-tokoh

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

pemanah seperti Arjuna, Sumantri, Ekalaya, Dipati Karno, Srikandi demikian pula Dorna
sebagai Coach panahan terkenal dalam cerita Mahabharata.

Kalau PON I kita pakai sebagai batasan waktu era kebangunan olahraga Nasional, maka
Panahan telah ikut ambil bagian dalam era kebangunan Olahraga Nasional itu. Dalam sejarah
PON, Panahan merupakan cabang yang selalu diperlombakan, walaupun secara resminya
Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) baru terbentuk pada tanggal 12 Juli 1953 di
Yogyakarta atas prakarsa Sri Paku Alam VIII. Dan Kejuaraan Nasional yang pertama sebagai
perlombaan yang terorganisir, baru diselenggarakan para tahun 1959 di Surabaya.

Sri Paku Alam VIII selanjutnya menjabat sebagai Ketua Umum Perpani hampir duapuluh
empat tahun dari tahun 1953 sampai tahun 1977. Dengan terbentuknya Organisasi Induk
Perpani, maka langkah pertama yang dilakukan adalah menjadi anggota FITA (Federation
Internationale de Tir A L’arc).

Organisasi Federasi Panahan Internasional yang berdiri sejak tahun 1931. Indonesia
diterima sebagai anggota FITA pada tahun 1959 pada konggresnya di Oslo, Norwegia. Sejak
saat itu Panahan di Indonesia maju pesat, walaupun pada tahun-tahun pertama kegiatan
Panahan hanya terdapat di beberapa kota di pulau Jawa saja. Kini boleh dikatakan bahwa
hampir di setiap penjuru tanah air, Panahan sudah mulai dikenal.

Dengan diterimanya sebagai anggota FITA pada tahun 1959, maka pada waktu itu di
Indonesia selain dikenal jenis Panahan tradisional dengan ciri-ciri menembak dengan gaya
duduk dan instinctive, maka dikenal pula jenis ronde FITA yang merupakan jenis ronde
Internasional, yang menggunakan alat-alat bantuan luar negeri yang lebih modern dengan gaya
menembak berdiri. Dan dengan demikian terbuka pulalah kesempatan bagi pemanah Indonesia
untuk mengambil bagian dalam pertandingan-pertandingan Internasional.

Bersamaan dengan itu timbul masalah peralatan yang harus diatasi untuk bisa
mengambil bagian dalam pertandingan Internasional, pemanah kita harus memiliki peralatan
yang memadai, agar dapat berkompetisi dengan lawan-lawannya secara berimbang.
Kenyataannya alat-alat ini sangat mahal harganya dan sulit di dapat. Hanya beberapa pemanah
saja yang dapat membayar harga alat-alat tersebut. Keadaan ini merupakan faktor penghambat
bagi perkembangan olahraga ini.

Untuk mengatasi masalah ini, pada tahun 1963 Perpani menciptakan Ronde baru
dengan nama Ronde Perpani. Pokok-pokok ketentuan pada perpani pada dasarnya sama
dengan ronde FITA, kecuali tentang peralatannya yang dipakai dan jarak tembak disesuaikan
dengan kemampuan peralatan yang dibuat di dalam negeri. Mengenai peralatan Ronde Perpani
ini ditetapkan bahwa hanya busur dan panah yang dibuat dan dengan bahan dalam negeri yang
boleh dipakai.

Dengan ketentuan tadi dua hal yang hendak dicapai, pertama untuk pemasalan belum
diperlukan peralatan yang mahal, yangg harus diimport, tetapi cukup alat-alat yang bisa dibuat
di Indonesia. Kedua, Ronde Perpani mempunyai peranan untuk mempersiapkan pemanah-
pemanah kita untuk bisa mengambil bagian dalam pertandingan Internasional, tanpa
menunggu tersedianya alat yang harus dibeli dengan harga mahal.

Bagi mereka yang terbukti berhasil membuktikan kemampuannya melalui ronde Perpani,
diberi kesempatan memakai peralatan Internasional. Sedangkan Ronde Tradisional dengan

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

ciri-ciri dilakukan dengan gaya duduk dan instinctive, sulit mengambil sumber pemanah
langsung dari ronde Tradisional, karena perbedaan-perbedaan yang sifatnya prinsipil tadi.

Kemudian dengan adanya tiga ronde panahan tersebut, Perpani mengatur waktu untuk
kejuaraan nasional sebagai berikut : Setiap tahun genap diselenggarakan Kejuaraan Nasional
untuk Ronde Perpani dan Ronde Tradisional, sedang pada tahun ganjil diselenggarakan
Kejuaraan Nasional untuk ronde FITA.

Kebijaksanaan ini adalah dalam hubungannya dengan ketentuan dari FITA yang
menyelenggarakan Kejuaraan Dunia pada setiap tahun ganjil. Sehingga Kejuaraan Nasional
Ronde FITA tersebut dimaksudkan untuk persiapkan dan memilih para pemanah Indonesia
yang akan diterjunkan ke kejuaraan Dunia. Sedangkan pada PON diperlombakan ketiga ronde
sekaligus.

Sejak Konggres Perpani tahun 1981 bersamaan dengan PON X, pola kebijaksanaan
Perpani dirubah, yaitu bahwa Kejuaraan Nasional diselenggarakan setiap tahun (kecuali tahun
diselenggarakannya PON tidak ada Kejuaraan Nasional) dan diperlombakan ketiga ronde
Panahan sekaligus yaitu Ronde FITA, Ronde Perpani dan Ronde Tradisional.

Perlu dikemukakan disini bahwa sebelum tahun 1959 yaitu tahun diterimanya Perpani
sebagai anggota FITA, pada PON - I tahun 1948 di Solo, PON II/1951 di Jakarta, PON -
III/1953 di Medan, PON - IV/1957 di Makasar, panahan hanya memperlombakan Ronde
Tradisional, yaitu ronde duduk, dengan hanya satu jarak 30 meter, dengan 48 tambahan @ 4
anak panah dan dengan sasaran bulatan dengan hanya dibagi tiga bagian saja.

Selanjutnya beberapa kejadian penting yang dapat dikemukakan mengenai dunia Panahan
Indonesia, antara lain :
- Tahun 1959 : Kejuaraan Nasional I di Surabaya.
- Tahun 1961 : Kejuaraan Nasional II di Yogyakarta.
- Tahun 1962 : Kejuaraan Nasional III di Jakarta
- Asian Games IV di Jakarta, dimana regu Panahan Indonesia menduduki tempat kedua di
bawah Jepang.
- Tahun 1963 : Kejuaraan Nasinal IV di Jakarta.
- Genefo I di Jakarta, dimana regu Indonesia (Putera) menduduki tempat keempat dan regu
puterinya kedua.
- Tahun 1964 : Perlawatan regu Nasional ke RRC dan Phlipina. Selama di RRC pemanah-
penahan pria kita dalam tiga pertandingan menduduki tempat teratas.
Sedangkan puteri kita masih harus mengakui keunggulan pemanah-pemanah puteri RRC. Di
Philipiina sebaliknya pemanah-pemanah tuan rumah, sedang pemanah puteri kita unggul dari
pemanah-pemanah Philipina.
- Tahun 1965 :   
Kejuaraan Dunia di Vesteras, Swedia, dimana regu puteri Indonesia ketiga belas dan regu
puteri kesembilan terbaik di dunia.
- Tahun 1966 : Ganefo Asia I di Phnom Penh, Kamboja. Regu putera menempati urutan
teratas, dan dua orang jago kita berhasil merebut medali emas dan perak untuk kejuaraan
perorangan. Regu puteri kita menduduki tempat kedua di bawah RRC.

Untuk selanjutnya, perkembangan dan prestasi Panahan Indonesia tidak


mengecewakan. Kejuaraan Nasional selalu diselenggarakan setiap tahun, yaitu tahun genap
untuk Ronde Perpani dan Ronde Tradisional, sedang pada tahun ganjil untuk Ronde FITA

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

(sejak tahun 1982 Kejuaraan Nasional diselenggarakan setiap tahun untuk ketiga ronde
Panahan yaitu Ronde FITA, Ronde Perpani dan Ronde Tradisional sekaligus).

Demikian pula Perpani selalu berusaha dan berhasil mengikuti kejuaraan-kejuaraan


Dunia, walaupun hasilnya masih di bawah pemanah-pemanah Asia masih menempati urutan
teratas. Juga pada pertandingan-pertandingan Internasional lainnya seperti Asian Games, SEA
Games, Asian Meeting Championships, Asia Oceania Target Archery Championships, Perpani
selalu ikut mengambil bagian.

Demikialah perkembangan Panahan dan Perpani sampai saat ini, dimana cabang
Panahan termasuk di dalam cabang yang diprioritaskan, bahkan termasuk cabang super-
prioritas, di dalam persiapan menghadapi Asian Games XIII/1986 di Seoul - Korea Selatan.
Hal ini tentunya karena prestasi cabang Panahan yang telah dicapai selama ini.

Perlu dicatat bahwa dalam forum Olympic Gamespun Panahan telah ikut berbicara,
walaupun pihak Pemerintah selalu mengirimkan pemanah-pemanah kita dalam jumlah yang
minim, yaitu satu putera dan satu puteri. Tetapi sejarah telah mencatat bahwa pada Olympic
Games tahun 1976 di Montreal - Kanada pemanah puteri kita yaitu Leane Suniar berhasil
menempati urutan kesembilan dan pada Olympic Games Tahun 1988 di Seoul - Korea Selatan,
pemanah team puteri kita berhasil menempati urutan kedua dan pertama kalinya Indonesia
mendapat perak di arena yang bertaraf Internasional. Suatu prestasi yang sangat
membanggakan.

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

POLO AIR

Polo air adalah olahraga air beregu, yang dapat dianggap sebagai kombinasi renang,
gulat, sepak bola dan bola basket. Satu tim bertanding terdiri dari dari enam pemain dan satu
kiper. Tujuan permainan menyerupai sepak bola, yaitu untuk mencetak gol sebanyak-
banyaknya, satu gol dihitung satu poin.

Olah raga Polo air merupakan cabang olahraga yang sudah cukup lama
dipertandingkan di Indonesia, bahkan cabang olahraga ini sudah dipertandingkan pada Pekan
Olahraga Nasional Pertama (PON-I) diselenggarakan, hingga pertandingan multi-event
regional, nasional maupun internasional (Sea Games, Asian Games, Olympic Games & World
Championships) sampai saat ini.

Setiap regu polo air terdiri dari 13 atlit yang terdiri dari 2 penjaga gawang dan 11
pemain. Setiap regu yang akan bertanding diwajibkan memakai uniform (training/kaos),
celana renang seragam, topi polo air yang bernomor (1 s/d 13) yang dibedakan berwarna putih
atau biru dan penjaga gawang dibedakan dengan topi warna merah. (Jika regu yang
bertanding memiliki topi dengan warna tersendiri harus membawa 2 set (1 set diberikan
kepada sekretariat pertandingan, diperlukan jika salah satu pemain dari regu tersebut
kehilangan topinya pada saat bertanding). Setiap regu polo air menurunkan 6 pemain dengan
1 penjaga gawang, total 7 orang pemain di setiap pertandingan dan 6 orang cadangan yang
harus duduk dibangku cadangan didalam lapangan pertandingan, dengan 1 orang manager, 1
orang kepala pelatih dan 1 orang asisten pelatih. Hanya kepala pelatih yang dapat berdiri dan
berjalan sampai batas 5 meter dari bangku cadangan untuk memberikan instruksi kepada
regunya pada saat posisi regu tesebut melakukan penyerangan. Jika regu tersebut dalam posisi
bertahan kepala pelatih hanya boleh memberikan instruksi dalam posisi duduk.

Setiap pertandingan resmi memakai standar peraturan International (FINA),


pertandingan dipimpin 2 (Dua) orang wasit & dibantu oleh 2 orang hakim garis (Goal Judge),
lama pertandingan adalah 8 menit (Bersih) x 4 babak. Jeda istirahat setiap babak 1 & 2 serta 3
& 4 adalah 2 menit sedangkan jeda istirahat untuk babak 2 ke babak 3 adalah 5 menit. Jika
skor akhir dari babak 4 seri, akan dilanjutkan 2 babak tambahan (2 x 8 menit) untuk
menentukan pemenang, jika masih terjadi seri, pertandingan akan dilanjutkan dengan 5 (lima)
bola tembakan penalti untuk setiap regu, diwakilkan oleh 5 orang pemain dari setiap regu,
yang telah ditentukan secara berurutan dan tercatat disekretariat pertandingan serta diatur
untuk berdiri di kedua sisi pinggir kolam renang untuk membedakan setiap regunya. Titik
tembakan pinalti diambil 5 meter dari posisi gawang yang dilakukan secara bergantian dengan
aba aba dari wasit yang memimpin tembakan pinalti.

Pada era tahun 1950 s/d 1960-an, perkembangan olahraga polo air Indonesia
berkembang dengan baik sehingga cukup diperhitungkan di tingkat Asia bahkan di dunia. Tim
polo air Indonesia banyak mengikuti event internasional seperti GANEFO, SEA Games,
Kejuaraan Asia & tidak pernah absen mengikuti Asian Games tahun 1954. 1958, 1962. 1966
dan terakhir Asian Games pada tahun 1970. Bahkan prestasi tim polo air Indonesia dapat
dinilai sangat baik. Memasuki tahun 1980 sampai dengan 1999 Indonesia hanya mengirimkan
tim polo air sebatas keikut sertaan di Sea Games dengan prestasi yang cukup baik(prestasi
dapat dilihat dibawah ini)

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga


Suci Juliarta Aisyah R.

Memasuki era tahun 2000, terdapat 9 propinsi yang telah melakukan pembinaan
cabang olahraga polo air, seperti propinsi Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera
Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah & DKI Jakarta. Cabang
olahraga ini mengalami banyak perubahan didalam peraturan & berkembang sangat pesat di
dunia, Indonesia yang tadinya cukup diperhitungkan di negara Asia hanya ikut berpartisipasi
di Sea Games.

Pada Tahun 2005, PB.PRSI [(Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh


Indonesia)]mengupayakan untuk memajukan cabang olahraga ini, dengan diadakan
Pertandingan PRA Liga Polo Air tahun 2005, Liga Polo Air I tahun 2006, Terselenggaranya
Kejuaraan Nasional Polo Air Putri serta Liga Polo Air II tahun 2007, Liga Polo Air III 2008
dan Liga Polo Air 2009.

Dengan dimulainya pertandingan Liga Polo Air Indonesia dinilai sangat berhasil
karena membawa angin segar untuk cabang olahraga ini, apalagi dengan diperbolehkan
pemain asing untuk turut serta bermain mewakili daerah propinsi masing masing, Peng-da
PRSI DKI Jakarta pernah mengontrak 3 pemain asal negara China, diikuti Peng-da Sumatera
Selatan menggunakan pemain dari Khazakstan.

Dengan tetap diadakan Liga polo air Indonesia secara konsisten, iklim kompetisi menjadi
lebih semarak, melibatkan banyak sponsor dan pemain asing. Ini memberikan dampak yang
sangat positif dan memberikan suasana pertandingan yang lebih baik dan kompetitif serta
dapat dijadikan pemilihan atlet terbaik untuk pembentukan tim nasional polo air Indonesia
dengan diadakannya program promosi dan degradasi atlet terbaik untuk tim nasional.
Diharapkan pada tahun-tahun mendatang semua pihak baik pemerintah, induk organisasi,
pemerhati olahraga aquatics Indonesia, komunitas olahraga Polo Air (Jakarta Waterpolo
Community) dapat bahu membahu untuk memajukan perkembangan olahraga polo air di
Indonesia.

Tempat Pelatihan Polo Air Dapat ditemui di beberapa kota di Indonesia seperti : - Kota
Jakarta (Kolam renang Senayan,Gelora Bung Karno Senin-Sabtu jam 18.00-21.00) - Kota
Padang, Sumatera Barat - Kota Bandung, Jawa Barat - Kota Palembang & Musi Banyuasin -
Sekayu, Sumatera Selatan - Kota Jambi - Kota Surabaya, Jawa Timur - Kota Makasar,
Sulawesi Selatan - Kota Medan, Sumatera Utara (K.R. Selayang). - C.L.-

Sejarah Cabang-Cabang Olahraga

You might also like