Professional Documents
Culture Documents
1. Tujuan Praktikum
Merangkai, memahami prinsip kerja interferometer dan membuktikan teori Michelson dan
Mach-Zehnder
Memahami beberapa karakteristik laser dan optik
Memahami difraksi dan prinsip babinet untuk mengukur ketebalan rambut
Salah satu keuntungan Interferometer Mach Zender adalah lingkaran daerah interferensi
yang luas pada layar. Seperti yang telah disebutkan interferensi terjadi bila ada dua sinar koheren
dan monokromatik bertemu perbedaan fase akan sangat menentukan jenis interferensi yang
terjadi.
Gelombang dengan fase sama akan saling berinterferensi sempurna, sedangkan bila
gelombang dengan fase berbeda akan berinterferensi destruktif dan bila keduanya digabungkan
maka akan berinterferensi kombinasi dari keduanya. Ada kemungkinan bila arah kedua
gelombang belawanan itu terjadi maka gelombang yang dihasilkan akan saling bertumbukan atau
lurus membentuk garis.
Pita cahaya yang terang pada bidang pengamatan terjadi karena interferensi konstruktif, saat
puncak gelombang berinterferensi dengan puncak gelombang yang lain, dan membentuk cahaya
maksimal. Pita cahaya yang gelap terjadi saat puncak gelombang berinterferensi dengan landasan
gelombang dan menjadi cahaya minimal. Interferensi konstruktif terjadi saat:
4. Metoda
4.1 Interferometer Michelson
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam penelitian ini adalah mengkalibrasi
interferometer Michelson dengan cara mengatur posisi laser, beam divider, kedua cermin dan
lensa agar sinar laser yang melewati semua peralatan tersebut tepat segaris. Kemudian nyalakan
sinar laser tersebut dengan menggunakan kunci yang tersedia dan tunggu sekitar tiga menit
hingga sinar laser terpancar keluar, untuk mencari pola interferensi lakukan dengan cara
menggeser-geser salah satu cermin sampai dihasilkan pola gelap terang (frinji) pada layar,
Seperti pada Gambar (1). Kemudian amati hasil interferensi yang terjadi dan ambil gambar
dengan menggunakan kamera atau alat foto, jika dalam proses ini belum berhasil maka lakukan
eksperimen ini berulang-ulang sehingga didapat data yang akurat
Setelah eksperimen selesai dan data sudah di dapat jangan lupa matikan kembali sinar laser
agar tidak terjadi kontraksi dengan mata praktikan yang lainnya.
Gambar (5) Data hsil Eksperimen Fisik 1, Difraksi Pada Prinsip Babinet
6. Pembahasan
Dari hasil eksperimen diperoleh data dengan pola interferensi berupa garis, berarti ini
merupakan interferensi destruktif karena terjadi selisih antara jarak dari cermin ke beam divider.
Dari eksperimen Michelson membuktikan bahwa eter itu tidak, terbukti bahwa yang
dilakukan dalam eksperimen Fisika 1 seperti pada gambar (3), yang terdapat sisi terang dan sisi
gelap, hasil dari interferensi yang dilakukan oleh Michelson. Ini membuktikan tentang teori
Michelson yang menyanggah teori Maxwell dengan menyebutkan bahwa eter itu ada untuk
merambatkan cahaya.
Namun dalam eksperimen Mach Zender, mendapat kesulitan hingga tidak ada data yang
seperti pada eksperimen Michelson, untuk sementara eksperimen Mach Zender belum
disimpulkan bahwa eter itu ada atau tidak. Namun dalam eksperimen Mach Zender hampir sama
dengan eksperimen Michelson yang membedakan hanya rancangan eksperimennya saja yang
sulit untuk mengatur posisi cermin datar hingga sinar laser susah untuk diatur tepat pada beam
divider dan masuk dalam lensa sferis.
Fase gelombang pada interferensi sangat berpengaruh, andai fase pada gelombang
interferensi berbeda maka akan memperoleh hasil seperti pada gambar (3), pada fase yang sama
maka akan memperoleh gelombang interferensi yang normal dan pada fase gelombang
interferensi terdapat keduanya maka akan terjadi tumbukan gelombang.
Jarak beam divider dan layar berpengaruh pada hasil pola interferensi yang di dapat,
hasilnya interferensinya memudar atau tidak jelas terlihat oleh mata.
Laser merupakan singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation,
yang artinya penguatan cahaya dengan rangsangan pancaran radiasi. Sifat yang terjadi akibat
kesamaan frekuensi adalah monokromatik dan sifat yang terjadi akibat kesamaan fase adalah
koherensi. Jadi, syarat terbentuknya laser adalah sumber cahaya yang monokromatik dan
koheren. Laser mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh sumber cahaya lain. Sifat-sifat
khas laser antara lain kesearahan, intensitas, monokromatik, dan koherensi.
Dalam prinsip Babinet diperoleh data seperti pada data grafik gambar (5) dengan
perhitungan matematiknya sebagai berikut:
Diketahui dari eksperimen 1 sampai 5
Δx1 = 0,3 cm L1 = 50,7 cm λ = 633 x 10 -7 cm
Δx2 = 0.4 cm L2 = 62,4 cm
Δx3 = 0,5 cm L3 = 72,3 cm
Δx4 = 0,6 cm L4 = 77,4 cm
Δx5 = 0,7 cm L5 = 88,6 cm
Ditanyakan lebar pada celah d…?
Dari grafik didapat m = 0,01
Untuk ketelitiannya:
Presisi Kebenaran
7. Kesimpulan
Dari eksperimen Michelson rangkaian yang dibuat sangat sederhana sehingga bisa
memudahkan para peneliti lain untuk melakukn eksperimen seperti yang dilakukan oleh
Michelson.
Dengan terbentuknya interferensi berupa garis pada eksperimen Michelson ini membuktikan
bahwa teori yang diutarakan oleh Michelson terbukti benar bahwasanya cahaya merambat tidak
memerlukan medium atau eter tidak ada.
Namun dalam eksperimen Mach Zender tidak diperoleh pola interferensi apapun, karena
bentuk rangkaian yang digunakan sulit untuk memposisikan arah cahaya yang akan dibiaskan ke
lensa sferis. Sehingga teori mach Zender belum membuktikan bahwa eter itu tidak ada.
Sinar laser yang digunakan dalam eksperimen baik namun kondisi ruangan dengan cahaya
lampu neon bisa jadi mempengaruhi kasap mata untuk melihat hasil interferensi yang didapat
dari eksperimen Michelson dan Mach Zender.
Pada prinsip Babinet terjadi difraksi cahaya pada celah tunggal yang memudarkan cahaya
yang terlihat pada layar seperti pada gambar (5) dalam eksperimen Babinet. Dan ketebalan
rambut dapat diukur melalui sinar laser tersebut.
8. Referensi
Beiser.Konsep Fisika Modern
Staf Pengajar Fisika, FMIPA, IPB Fisika Modern. http://www.toodoc.com/percobaan-
michelson-ebook.html
Gunawan, Setia. Pemantulan Cahaya.
http://elcom.umy.ac.id/elschool/muallimin_muhammadiyah/file.php/1/materi/Fisika/Pemant
ulan%20Cahaya.pdf
Setyaningsih, Agustina.Penentuan Nilai Panjang Koherensi Laser Menggunakan.
http://eprints.undip.ac.id/2491/1/Penentuan_Nilai_Panjang_Koherensi_Laser_Menggunakan
_Interferometer_Michelson.pdf
Universitas Diponogero. Panduan Praktikum Eksperimen FISIKA I
http://staff.undip.ac.id/fisika/ekohidayanto/files/2009/11/panduan-eksperimen-fisika-1.pdf