Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Benar adanya merupakan operator pompa pengendali banjir Kartini v da berada dibawah
naungan SUKU DINAS TATA AIR JAKARTA PUSAT.
Jakarta , …………….2008
( Ir. Warsito MM )
LEMBAR PENGESAHAN II
Mengetaui, Menyetujui,
( ) ( )
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis memanjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia - Nya yang telah memberikan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kerja praktek ini. Adapun pelaksanaannya dilakukan di STASIUN POMPA
PENGENDALI BANJIR KARTINI V dengan alamat Jalan Kartini V kel. Kartini
Kec.Sawah Besar Jakarta Pusat pada 01 April sampai dengan 01 Juni 2008.
Untuk itu juga penulis mengucapkan banyak terima terima kasih kepada :
1. Bapak Ir………….. MM, selaku Kepala SUDIN Tata Air Jakarta Pusat.
2. Bapak Ir Juaini MM, salaku Kepala Sub Pemeliharaan Bangunan Air SUDIN Tata
Air Jakarta Pusat
3. Bapak Ir Warsito MM, selaku Kepala Koordinator Pompa dan Pintu Air SUDIN
Tata Air Jakarta Pusat
4. Bapak Gindo Damanik, selaku Koordinator Pompa dan Pntu Air SUDIN Jakarta
Pusat
5. Bapak Ir. Ucok Mulyo Sugeng ST, selaku Kepala Jurusan Tehnik Mesin Diploma
III
6. Bapak …………., selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek
7. Kedua orang tua dan Istri saya yang telah memberikan dorongan dan motivasi bak
berupa moril dan materiil.
8. Kepada tekan – rekan di pintu dan pompa air SUDIN Jakarta Pusat yang telah
membantu memberikan informasi dan pengetahuan lainnya
9. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini
yang tidak dapat penulis ssebutkan satu persatu
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menambah
baiknya laporan ini sehinga laporan ini dapat berguna menambah wawasan dan
pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran –saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bahwa kwalitas suatu pendidikan sangat dipengaruhi oleh tenaga
pendidik, sarana dan prasarana penunjang dan kurikulum yang dipakai. Oleh sebab itu,
maka pemerintah menetapkan kebijakan untuk meningkatkan kwalitas pendidikan dengan
ikut berpartisifasinya dunia pendidikan dalam pembangunan dengan melakukan
kerjasama dengan dunia industri melalui penetapan kurikulum yang mewajibkan siswa
maupun mahasiswa untuk mengikuti program kerja prakrek yang sesuai dengan tingkat
dan jurusannya masing – masing.
Dengan kaitannya melalui usaha – usaha itu, maka Institut Sains dan Tekologi
Nasional Jakarta, khususnya program Diploma III jurusan Tehnik Mesin, menetapkan
agar para mahasiswa melakukan kerja praktek yang mempunyai beben akademis
sebanyak 4 SKS (Satuan Kredit Semester) sebagai salah satu syarat kelulusan bagi
mahasiswa.
Kerja praktek yang dilaksanakan merupakan tugas akademis bagi setiap mahasiswa
semester terakhir dijurusan tehjik mesin program diploma III ISTN Jakarta, yang dapat
dilakukan pada instansi yang berhubungan dengan disiplin ilmu yang didapat di bangku
kuliah
Dalam pembatasan masalah pada kerja praktek ini penulis hanya membahas tentang
pengoperasian dan perawatan pada pompa Mixed Flow RH 20 M yang ada pada instalasi
pengendali banjir pompa kartini.
1.4 METODE PENGUMPULAN DATA
Data – data untuk laporan kerja praktek ini, penulis memperoleh menggunakan
metode atau cara – cara sebagai berikut :
1. Observasi Lapamgan
yaitu secara langsung melihat objek yang akan diteliti
2. Referensi atau studi pustaka
Yaitu mencari segala macam buku da informasi lain tentang Pompa Model Mixed
Flow RH 20 M
3. Konfirmasi atau wawancara
Yaitu mengadakan tanya jawab kepada pembimbimg kerja praktek, koordinator
dan teman – teman para operator yang memahami dan lebih berpengalaman
tentang pompa pengendali banjir.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan, metode pengumpulan data,
pembatasan masalah dan sitematika penulisan dari kerja praktek ini
BAB V PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang bahan – bahan referensi yang menjadi panduan penulis
dalam pembuatan laporan kerja praktek
BAB II
SEJARAH KEDINASAN
Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Tata Air adalah bagian dari beberapa dinas di
pemda DKI yang mengurusi pengendalian banjir di Jakarta. Semua urusan yang
berhubungandengan pengoprasian pompa dan pintu air, pembangunan dan perawatan
sarana dan prasarana yang berhubungan dengan pengendalian banjir di Ibukota Jakarta
adalah dibawah kordinasi dinas ini. Mulai dari hulu sampai hilir.
Usaha pengendalian ini dilakukan dengan perbaikan system melalui perbaikan
saluran mikro dan makro, penambahan pompa diwilayah rawan genangan, perbaikan
sitem drainase adalah otoritas Dinas Tata Air.
Semua tentang kondisi pompa dan pintu air, pengoprasianya, kondisi cuaca (curah
hujan) adalah tugas harian yang harus dilakukan oleh para operator kepada posko banjir
yang menjadi pusat monitoring tentang gambaran secara umum pengendalian air di
Jakarta yang selanjutnya akan dilaporkan kepada Gubernur DKI Jakarta.
2.2 STRUKTUR ORGANISASI
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dalam dalam setiap organisasi
diperlukan adanya suatu susunan organisasi, seperti juga pada Dinas Pekerjaan Umum
(DPU) yang ditampilkan pada gambar……..
Setelah melihat bagan struktur organisasi DPU berikut dapat diuraikan tentang
tugas masing – masing jabatan dalam bagan tersebut
1. Kepala Dinas
Tugas : - bertanggung jawab kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta terhadap
kondisi pompa dan pintu air dan kegiatan pengendalian banjir dan program
lainnya yang bersifat tekhnis
- membawahi SUDIN lima wilayah terhadap kegiatan pengendalian banjir
dan kegiatan pemeliharaan lainnya.
4. Kepala Rayon
- bertanggung jawab terhadap terhadap kegiatan - kegiatan pompa dan pintu air besar
yang yang berada dibawah kendali langsung PSDA dan Pantai DPU DKI Jakarta.
- mengepalai dalam pengoprasian dan bertanggung jawab terhadap sebuah instalai pompa
besar dan vital
6. Kasie pemeliharaan
- mekukan program kegiatan pemeliharaan pompa dan pintu air juga sarana dan prasarana
pendukung lainnya yang berhubungan dalsm kegiatan pengedalian banjir diwilayah
masimg - masing
VISI DPU
Mewujudkan sarana dan prasarana bidang pekerjaan umum yang berkwalitas,
berdedikasi tinggi, handal dan bermanfaat bagi masyarakatdalam mengurangi bahaya
dampak banjir Jakarta dan mendukung penurunan tingkat kemacetan dengan melakukan
langkah – langkah :
1. melakukan pengendalian banjir dan genangan air, meningkatkan kwalitas air
permukaan dan kwalitas lingkungan bidang pekerjaan umum.
2. melakukan penggendalian terhadap penggunaan dan pemanfaatan daerah milik
jalan, garis sepadan sungai/kali, waduk, situ/rawa, dan pantai.
3. memberdayakan masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan sarana dan
sarana bidang pekerjaan umum.
4. melakukan pengendalian banjir dan genangan air, meningkatkan kwalitas air
permukaan dan kwalitas lingkungan bidang pekerjaan umum.
5. melakukan penggendalian terhadap penggunaan dan pemanfaatan daerah milik
jalan, garis sepadan sungai/kali, waduk, situ/rawa, dan pantai.
6. memberdayakan masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan sarana dan
sarana bidang pekerjaan umum.
TUPOKSI
DPU PROPINSI DKI JAKARTA
( PERDA No. 32/2001 & Kep. Gub. No. 147/2002 )
TUGAS POKOK
Melaksanakan :
pembinaan
pengembangan
pengaturan.
Kelengkapan prasarana kota, bangunan dan perlengkapannya.
Sarana dan prasarana bidang ekerjaan umum meliputi :
Jalan
Tata air
Tehnik lingkungan
MISI DKI
Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana kota yang efesien, efektif,
kompetitif dan terjangkau menuju Jakarta sebagai Kota Jasa (Service City)
Mewujudkan pembangunan yang adil, ramah lingkungan dan berbasis partisipasi
masyarakat.
Menegakkan supremasi hukum, meningkatkan keamanan, ketentraman dan
ketertiban kota.
Meningkatkan kwalitas kehidupan dan kerukunan warga.
Melaksanakan pengelolaan Tata Pemerintahan Kota yang baik.
VISI DPU
Mewujudkan sarana dan prasarana bidang pekerjaan umum yang berkwalitas,
berdedikasi tinggi, handal dan bermanfaat bagi masyarakatdalam mengurangi bahaya
dampak banjir Jakarta dan mendukung penurunan tingkat kemacetan dengan melakukan
langkah – langkah :
TUPOKSI
DPU PROPINSI DKI JAKARTA
( PERDA No. 32/2001 & Kep. Gub. No. 147/2002 )
TUGAS POKOK
Melaksanakan :
pembinaan
pengembangan
pengaturan.
Kelengkapan prasarana kota, bangunan dan perlengkapannya.
Sarana dan prasarana bidang ekerjaan umum meliputi :
Jalan
Tata air
Tehnik lingkungan
2. Keselamatan Kerja
a. melakukan perawatan dan perbaikan ringan pompa dan pintu air sesuai dengan
buku panduan pemeliharaan pompa
b. menggunakn peralatan seperti standar yang dianjurkan
c. menggenakan pakaian yang tidak mengganggu dalam melakukan pekerjaan.
d. Melakukan kegiatan perawatan pada saat kondisi mesin dan pompa berhenti
operasi
BAB III
TEORI UMUM
3.1. PENJELASAN UMUM
Pemilihan suatu jenis pompa pengendali banjir di dasarkan pada perhitungan
banyak hal.diantaranya adalah berapa luas daerah yang akan dilayanani, luas lahan yang
tersedia, biaya kontruksi dan perlengkapan dan tentu saja kehandalan dari pompa itu
sendiri.
Pengertian secara umum pompa adalah suatu alat untuk mameindahkan atau
mengalirkan fluida baik berupa cairan maupun gas.
Secara rinci lagi dapat juga diartikan pompa yang digunakan dalam pengedalian
banjir adalah suatu alat yang digunakan untuk mendorong fluida bertekanan berbeda dari
suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan media pipa.
Dengan menggunakan pompa maka fluida yang tidak mempunyai tekanan dapat
pindahkan atau dorong untuk dapat dialirkan. Melalui sisi isap (suction) dan dikeluarkan
melalui sisi telan (Dischage), damana pendorongnya adalah tergantung jenis pompa yang
digunakan. Performa
suatu pompa dapat berubah tergantung pada karaktristik fluida yang dialirkan
atau pindahkan. Hal ini harus sangat menjadi perhatian dalam menentukan karakteristik
pompa.
Rumus
P Y . g . h . Q / mesin & pompa
Dimana :
P = Daya dalm Kw
Y = Berat jenis cairan
g = Gravitasi
h = Head / Tinggi tekan
Q = Debit cairan dalam m/detik
= Efesiensi mesin penggerak, penghubung gerak dan pompa
Akan tetapi setiap pompa akan diberikan daya motor penggerak yang lebih besar
daripada yang diperlukan, hal ini dilakukan untuk mencegah beban berlebih pada
penggerak dan untuk menjaga lifetime penggerak tersebut. Untuk menghitung tingkat /
angka effesiensi dapat juga dilakukan dari daya motor penggerak dengan menggunakan
kw meter atau amperemeter
NPSH : Net Positive Suction Head
Yang dimaksud dengan NPSH adalah kemampuan suatu pompa untuk menghisap
suatu cairan pada ketinggian tertentu ( Tergantung dari temperatur dan jenis cairan )
Diesel Pompa
1200 400 25 4 300 72
1500 500 40 6 500 80
1800 600 55 7 660 75
2000 667 75 7,5 700 70
1. POMPA
Merk : Tirta phala
Model : Mixed Flow RH 20 M
Kapasitas : 0,5 M / detik
Daya Capai Total : 6 Meter
Daya : 40 kW
Putaran : 500 rpm
Efesiensi : 80 %
Putaran : Berlawanan arah jarum jam ( dilihat dari ujung
poros pompa bagian penggerak )
MATERIAL
Casing : Besi cor FC 250
Impeller : Bronze BC 6
Shaft : Baja tahan karat SUS 304
Bearing Housing : Besi cor FC 250
2. MESIN PENGGERAK
Merek : ISUZU
Tipe Mesin : Injeksi langsung
Jumlah silinder : 6 buah
Langkah silinder : 118 mm
Volume Langkah : 5.785 cm
Perbandingan Komp. : 17,5 : 1
Urutan Pengapian : 1-5-3-6-4-2
Pompa Bahan Bakar : Bosch A-type
Governor : Sistem mekanik
Nozzle injeksi : Bosch multi hole type
Jenis Bahan Bakar : Solar ( ASTM D 975 No. 2 - D )
Motor Starter : 12 Volt / 3,7 kW
Pembangkit listrik : AC 12 V – 50 A
Jenis Pelumas ( API ) : CC atau CD ( SAE 40 )
Kapasitas Air Pendingin : 12 Liter
Berat Mesin : 450 kg
Panjang Mesin : 1132 mm
Lebar Mesin : 648 mm
Tinggi mesin : 843 mm
Celah Katup : 0,4 dan 0,4 mm
Kap. Tangki Bahan Bakar : 100 Liter
Tenaga : 80 kW
Putaran Maksimum : 3000 rpm
Konsumsi BB Rata-rata : 17,51 / jam
3. PERLENGKAPAN STANDARD
Landasan Mesin
Pompa Pancing
BAB IV
PERAWATAN MESIN
seperti halnya pada managemen perawatan tahapan perawatan mesin terdapat
pada tiga tahapan juga yaitu Preventive Maintenance ( perawatan pencegahan ),
Corrective Maintenance ( perawatan ringan ) dan overhaul (perbaikan). Selain itu
terdapat juga perawatan yang yang dilakukan selama mesin beroperasi
Hal – hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan perawatan pompa dan mesin
penggeraknya adalah sebagai berikut:
1. persiapn alat-alat kerja
Untuk mengoprasika pompa ini , persiapan alat-alat yang perlukan tidak banyak.
Alat- alat yang dipersiapkan berupa kunci-kunci pas untuk pemasangan pipa
buang dan pipa hisap. Meskipun demikian lebih baik dipersiapkan alet-alat yang
mungkin diperlukan juga untuk pemeriksaan ulang. Usahakan dalam bekerja
perlatan tidak tercecer, sehingga bila diperlukan dapat digunakan dengan benar.
2. Pemeriksaan
Periksa mesin penggerak atau diesel ( lihat buku petunjuk mesin penggerak )
Periksa hal-hal yang penting dan dibutuhkan dalam proses operasi
Periksa minyak pelumas
Minyak harus dalam keadaan cukup, tambahkan minyak pelumas sampai batas
normal tongkat penduga bila garis batas minyak dibawah normal tongkat
penduga. Pemeriksaan pelumas dilakukan setiap kali sebulum menjalankan mesin.
Periksa air radiator mesin penggerak sebelum mesin dijalankan dan dalam
keadaan dingin. Tambahkan air bila kurang
Periksa tangki bahan bakar
Bahan bakar yang dipergunakan untuk mesin penggerak ini adalah solar. Bahan
bakar harus murni dan bersih. Kekosongan bahan bakar akan sangat menyulitkan
pengoprasian mesin penggerak ini.
Perhatikan agara tidak ada kebocoran pada pipa – pipa saluran, baik pipa saluran
bahan bakar , minyak pelumas maupun air pendingin, semua sambungan harus
rapat dan bebas dari kebocoran. Pipa yang bocor harus segera diperbaiki atau
diganti.
Periksa kondisi , kekencangannya, termasuk baut pondasi.
Periksa kondisi kopling antara motor penggerak dan ruang tranmisi kepompa
dengan cara manual, periksa arah putarannya.
Perhatian !!!!
Penambahan minyak pelumas, air pendinginatau bahan bakar yang harus dilakukan
pada saat mesin dalam keadaan mati. Untuk air radiator, mesin penggerak harus dalam
keadaan dingin. Jangan menempatkan benda - benda yang menghambat ventilasi udara
diruang penggerak ataupun disaringan udara. Hal ini akan mengakibatkan mesin akan
sulit bernapas ataupun temperatur akan naik ( Overheating )
Jangan mengoprasikan pompa pada kondisi elevasi air ( ketinggian air ) kurang dari
yang telah ditentukan, karena bisa kengakibatkan pompa akan terlalu berat untuk
beroperasi ( beban tinggi )
Langkah Pertama
Pengoprasian Gasolin Engin Pump/ pompa untuk pancingan
Pasang pipa hisap dan pipa buangnya
Isi air tangki pancingan pada pompa pancingan
Buka kunci bahan bakar
Geser handle choke pada posisi choke untuk memudahkan start pertama
Tarik tali start pompa pancingan
Setelah pompa dapat hidup, geser handle choke ke posisi Run
Buka kran pada pipa buang pompa pancingan untuk mengisi air ke pipa hisap
pada pompa induk
Isi penuh pipa hisap pompa induk hingga air keluar dengan sendirinya lewat pipa
buang pompa induk
Matikan pompa pancingan kemudian tutup kran pancingan
.
Lankah Kedua
Persiapan Pengoprasian Mesin Penggerak dan Pompa Induk
Putarlah knop pengatur kecepatan mesin 2 putaran sebelum mesin dihdupkan
Start mesin penggerak dengan memutar kekiri untuk langkah pemanasan nozzle
( posisi HEATING ) selama 30 detik lalu putar kekanan.
Biarkan mesin hidup untuk langkah pemanasan 15 menit untuk langkah
pemanasan sebelum mesin dilakukan pembebanan
Tekan handle kopling untuk menghubungkan putaran mesin penggerak dengan
pompa induk
Tambahkan putaran mesin sampai 2000 rpm sampai air keluar dari pipa buang
Setelan pompa bekerja normal pada rpm 1500 lakukan pengawasan extra.
Misalnya pada bagian yang berputar, kebocoran yagn mungkin terjadi pada waktu
pompa bekerja, panel yang ada, bahan bakar dan lain – lain
Langkah Ketiga
Menghentikan Kerja Pompa
Turunkan putaran mesin penggerak dari 1500 rpm menjadi 500 – 600 rpm
Tarik handle kopling untuk membebaskan putaran mesin penggerak dengan
pompa induk
Matikan mesin penggerak dengan memutar kunci kontak kekiri ( posisi OFF )
Putarlah knop pengatur kecepatan kembali pada mesin
PERMASALAHAN
Dalam pengoprasian pompa di setiap stasiun pompa pengendali banjir dipegaruhi oleh :
Sampah
Sampah merupakan kendala terbesar dalam pengoprasian pompa. Sampah –
sampah tersebut sangat mengurangi kenerja pompa sehingga mengakibatkan
mengurangi daya sedot pompa. Debit air yang seharusnya dapat mengalir
kepenampunngan melalui saringan ( screen ) pompa tertutup olehnya.
Hal ini juga dapat mengganggu kinerja karn dapat mengganjal pada lower valve
yang berfungsi sebagai penahan air pancingan pada pipa hisap.
Peralatan
Perlengkapan pompa dalam Banyak pompa ( terutama pompa kecil dan sedang )
yang tidak dilengkapi conveyor dan weed screen. Tenaga para operator masih
dominan digunakan. Permasalahannya adanya keterbatasan tenaga para operator
untuk mengangkat sampah dari sarimgan pompa agar air dapat mengalir
kepenampungan pompa.
BAB V
PENUTUP
5.1. kesimpulan
Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yang kiranya ada
manfaatnya bagi semua pihak, guna memrikan suatu gambaran kepada kita sampai
dimana kemajuan pendidikan mahasisiwa ISTN Jakarta.
1. Secara teori
Dari mata kuliah perawatan yang secara teoritis jika dibandingkan dengan
kenyataan dilapangan memeng tidak terlalu jauh berbeda. Tetapi kalau melihat
perkembangan teknologi permesinan saat ini, materi yang terapkan dikampus tampaknya
harus terus mengikuti segala kemajuan tersebut, karena jika melihat jenis-jenis mesin-
mesin industri dan automotif dengan segala variasinya guna memenuhi segala kebutuhan
dilapangan adalah sangat beragam dan cepat. Seperti saat ini pergeseran penggunaan
bahan bakar dari cair ke gas harus juga diantisipasi perkembangannya dengan menambah
pengetahuan tentang mesin yang berbahan bakar gas ini dan juga segala modifikasi mesin
– mesin industri maupun automatif yang pengoprasiaannya serba compurized.
2. Secara Praktek
Dalam mata kuliah praktek perawatan, objek atau bahan-bahan praktek yang
digunakan sebaiknya merupakan objek yang update yang acapkali digunakan pada
permesinan industri saat ini. Hal – hal ini mungkin sudah merupakan hal yang wajib
dimiliki guna terus meningkatkan pengetahuan dan kwalitas para mahasiswanya.
DAFTAR PUSTAKA
PENGERTIAN UMUM
Air adalah kebutuhan pokok bagi kehidupan kita, walaupun dalam pemakaiannya jarang
kita memikirkan keberadaannya berasal dari mana. Yang pada akhirnya tidak bijaknya
dalam penggunaannya.
Pernahkah dalam pemikiran kita sampai kapan kita dapat menikmati anugrah Tuhan
yang melimpah ini dapat kita nikmati. Bagaimana kita menjaga dan memanfaatkannya
agar terus lestari dan dapat dinikmati oleh anak cucu kita, bagaimana mempertanggung
jawabkannya Harus ada kerja dan program kedepan untuk ini.
Kalau direnungkan, nikmat ini telah menjadi musibah karna kurang bijaknya kita
memanfaatkannya. Air yang seharusnya menjadi anugrah kini menjadi petaka. Banjir
yang terjadi akhir- akhir ini terrjadi bukan hanya kondisi alam semata tetapi oleh tangan
jahil dan tindakan kita juga kita. Kencendrungan meningkat terhadap kondisi ini terus
terjadi. Ini semua adalah cerminan terhadap pola pikir dan tindakan kita.
Adalah masih merupakan cita-cita dan mimpi kita dapat hidup berdampingan dengan
alam. Sudah saatnya kita jadikan sungai dan airnya halaman depan rumah kita, tempat
kita memandang dan dapat menikmatinya bukan halaman belakang rumah kita tempat
membuang dan menyimpan segala kotoran dan barang bekas. Jika melihat sungai kita
berapa banyak sampah yang tiap harinya dibuang kesana, belum limbah industri kecilnya.
Kondisi ironisnya ini tidak terkecuali terjadi juga di Jakarta yang kebetulan menjadi
Ibukota Negara Indonesia sekaligus tempat tinggal dimana kalangangan masyarakat
umumnya telah mendapat pencerahan. Seharusnya kondisi ini tidak terjadi jika ada rasa
memiliki dan bertanggung jawab dari masyarakatnya. karna masalah ini bukan hanya
tanggung jawab pemerintah daerah semata. Program sebagus apapun tidak akan
terlaksana dengan baik jika peran serta dan keikut sertaan masyarakatnya kurang.
Didalam era pembangunan ini sudah sanagt diperlukan dalam suatu system ataupun
sarana dan prasarana drainase yang effesien, ekonomis serta penerapan yang mudah dan
tepat guna.
Daerah industri, pertanian maupun pengembangan kota membutuhkan system drainase
yang memenuhi tuntutan diatas.
Daerah perkotaan diseluruh Indonesia terutama daerah tepi pantai dangat memungkinkan
terjadinya banjir karena dipengaruhi oleh kountur daerahnya dibawah permukaan laut,
sampah dari masyarakat dan industri – indistri sekitarnya yang menyumbat aliran
maupun penurunan muka tanah akibat pembangunan gedung pencakar langit, pemakaian
air tanah yang berlebihan, berkurangnya daerah – daerah resapan air belum lagi faktor
yang tidak menguntungkan lainnya seperti daerah aliran dari sungai dari daerah
sekitarnya
TEORI POMPA
Teori umum pompa
Pengertian secara umum pompa adalah suatu alat untuk mameindahkan atau mengalirkan
fluida baik berupa cairan maupun gas.
Secara rinci lagi dapat juga diartikan pompa yang digunakan dalampengedalian banjir
adalah suatu alat yang digunakan untuk mendorong fluida bertekanan berbeda dari suatu
tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan media pipa.
Dengan menggunakan pompa maka fluida yang tidak mempunyai tekanan dapat
pindahkan atau dorong untuk dapat dialirkan. Melalui sisi isap (suction) dan dikeluarkan
melalui sisi telan (Dischage), damana pendorongnya adalah tergantung jenis pompa yang
digunakan. Performa suatu pompa dapat berubah tergantung pada karaktristik fluida yang
dialirkan atau pindahkan. Hal ini harus sangat menjadi perhatian dalam menentukan
karakteristik pompa.
Pompa mixew flow RH 20 M adalah pompa aliran campuran yaitu gabungan antara unsur
centrifugal dan axial. Pemindah daya yang digunakan adalah belt dan fully model V.
Pompa jenis ini termasuk golongan pompa jenis turbo ( Turbo Pump). Pompa yang akan
dibahas pada tulisan ini diferakan mesin diesel enam silinder jenis lurus dengan kapasitas
mesin 5.700 cc. Peralatan lain yang digunakan untuk pompa pancingnya adalah pompa
centrifugal bermerek Briggs & Stratton dengan kapasitas 3.5 HP.
KLASIFIKASI POMPA
( Secara Umum )
(TERTERA PADA BUKU PANDUAN )
Rumus
P Y . g . h . Q / mesin & pompa
Dimana :
P = Daya dalm Kw
Y = Berat jenis cairan
g = Gravitasi
h = Head / Tinggi tekan
Q = Debit cairan dalam m/detik
= Efesiensi mesin penggerak, penghubung gerak dan pompa
Akan tetapi setiap pompa akan diberikan daya motor penggerak yang lebih besar
daripada yang diperlukan, hal ini dilakukan untuk mencegah beban berlebih pada
penggerak dan untuk menjaga lifetime penggerak tersebut. Untuk menghitung tingkat /
angka effesiensi dapat juga dilakukan dari daya motor penggerak dengan menggunakan
kw meter atau amperemeter
NPSH : Net Positive Suction Head
Yang dimaksud dengan NPSH adalah kemampuan suatu pompa untuk menghisap
suatu cairan pada ketinggian tertentu ( Tergantung dari temperatur dan jenis cairan )
TABLE UNJUK KERJA POMPA
Diesel Pompa
1200 400 25 4 300 72
1500 500 40 6 500 80
1800 600 55 7 660 75
2000 667 75 7,5 700 70
1. POMPA
Merk : Tirta phala
Model : Mixed Flow RH 20 M
Kapasitas : 0,5 M / detik
Daya Capai Total : 6 Meter
Daya : 40 kW
Putaran : 500 rpm
Efesiensi : 80 %
Putaran : Berlawanan arah jarum jam ( dilihat dari ujung
poros pompa bagian penggerak )
MATERIAL
Casing : Besi cor FC 250
Impeller : Bronze BC 6
Shaft : Baja tahan karat SUS 304
Bearing Housing : Besi cor FC 250
2. MESIN PENGGERAK
Merek : ISUZU
Tipe Mesin : Injeksi langsung
Jumlah silinder : 6 buah
Langkah silinder : 118 mm
Volume Langkah : 5.785 cm
Perbandingan Komp. : 17,5 : 1
Urutan Pengapian : 1-5-3-6-4-2
Pompa Bahan Bakar : Bosch A-type
Governor : Sistem mekanik
Nozzle injeksi : Bosch multi hole type
Jenis Bahan Bakar : Solar ( ASTM D 975 No. 2 - D )
Motor Starter : 12 Volt / 3,7 kW
Pembangkit listrik : AC 12 V – 50 A
Jenis Pelumas ( API ) : CC atau CD ( SAE 40 )
Kapasitas Air Pendingin : 12 Liter
Berat Mesin : 450 kg
Panjang Mesin : 1132 mm
Lebar Mesin : 648 mm
Tinggi mesin : 843 mm
Celah Katup : 0,4 dan 0,4 mm
Kap. Tangki Bahan Bakar : 100 Liter
Tenaga : 80 kW
Putaran Maksimum : 3000 rpm
Konsumsi BB Rata-rata : 17,51 / jam
3. PERLENGKAPAN STANDARD
Landasan Mesin
Pompa Pancing
STRUKTUR POMPA
Struktur pompa Mixed Flow RH 20 M sama pada umumnya pompa air secara umum dan
pompa pengendali banjir lainnya yaitu memompakan air namun dalam beberapa bagian
memeng berbeda seperti daya pompa, penerus daya mesin, merek dan kapasitas daya
penggerak pompa, struktur pompa, perlengkapan pompa, sistem kerja dan lain – lainnya.
Sruktur pompa terdiri atas komponen – komponen utama sebagai berikut :
Impeller
Casing
Poros utama
Balans beban axial
Seal ( penyekat ) pompa
Bantalan ( bearing )
Fan belt model V
kurang
PENGGERAK ( PRIME MOVER )
Pompa yang digerakan secara terus menerus, maka mesin penggerak yang digunakan
yang lebih ekonomis adalah menggunakan elektro motor karena biaya operasionalnya
cenderung lebih murah dan pembangkit listriknya slalu tersedia. Tetapi kendalanya
adalah saat terjadi banjir sering terjadi pemadaman maka pompa tidak akan bisa
beroperasi. Maka umumya pompa yang berpenggerak motor listrik slalu dilelngkapi
motor diesel sebagai generator setnya.
Sebagian pompa penggendali banjir yang ada saat ini masih menggunakan tenaga mesin
diesel sebagai tenaga penggerak temasuk pompa Mixed Flow 20 M ini karena dalam
beberapa hal mesin diesel mempunyai beberapa kelebihan diantaranya :
Tenaga yang dihasilkan besar
Instalasi yang sedarhana
Portable
Mudah perawatannya
Dapat dioperasikan dalam jangka waktu lama
Dan lain – lain
Sebelum mengoprasikan pompa, untuk tinggi maksimum dan minimum dari muka air
perlu pengamatan water level secara automatic digital atau manual dengan cara
memonitor peil schall. Hal ini harus diperhatikan oleh operator untuk menjaga atau
menghindari kejadian – kejadian abnormal pada pompan itu sendiri, walaupun secara
otomatis pompa akan mati sendiri bila mencapai ketinggian minimum. Selain itu juga ada
tanda – tanda sinyal apabila ada kejadian – kejadian abnormal.
3. Pemeriksaan
Periksa mesin penggerak atau diesel ( lihat buku petunjuk mesin penggerak )
Periksa hal-hal yang penting dan dibutuhkan dalam proses operasi
Periksa minyak pelumas
Minyak harus dalam keadaan cukup, tambahkan minyak pelumas sampai batas
normal tongkat penduga bila garis batas minyak dibawah normal tongkat
penduga. Pemeriksaan pelumas dilakukan setiap kali sebulum menjalankan mesin.
Periksa air radiator mesin penggerak sebelum mesin dijalankan dan dalam
keadaan dingin. Tambahkan air bila kurang
Periksa tangki bahan bakar
Bahan bakar yang dipergunakan untuk mesin penggerak ini adalah solar. Bahan
bakar harus murni dan bersih. Kekosongan bahan bakar akan sangat menyulitkan
pengoprasian mesin penggerak ini.
Perhatikan agara tidak ada kebocoran pada pipa – pipa saluran, baik pipa saluran
bahan bakar , minyak pelumas maupun air pendingin, semua sambungan harus
rapat dan bebas dari kebocoran. Pipa yang bocor harus segera diperbaiki atau
diganti.
Periksa kondisi , kekencangannya, termasuk baut pondasi.
Periksa kondisi kopling antara motor penggerak dan ruang tranmisi kepompa
dengan cara manual, periksa arah putarannya.
Perhatian !!!!
Penambahan minyak pelumas, air pendinginatau bahan bakar yang harus dilakukan
pada saat mesin dalam keadaan mati. Untuk air radiator, mesin penggerak harus dalam
keadaan dingin. Jangan menempatkan benda - benda yang menghambat ventilasi udara
diruang penggerak ataupun disaringan udara. Hal ini akan mengakibatkan mesin akan
sulit bernapas ataupun temperatur akan naik ( Overheating )
Jangan mengoprasikan pompa pada kondisi elevasi air ( ketinggian air ) kurang dari
yang telah ditentukan, karena bisa kengakibatkan pompa akan terlalu berat untuk
beroperasi ( beban tinggi )
PERMASALAHAN
Dalam pengoprasian pompa di setiap stasiun pompa pengendali banjir dipegaruhi oleh :
Sampah
Sampah merupakan kendala terbesar dalam pengoprasian pompa. Sampah –
sampah tersebut sangat mengurangi kenerja pompa sehingga mengakibatkan
mengurangi daya sedot pompa. Debit air yang seharusnya dapat mengalir
kepenampunngan melalui saringan ( screen ) pompa tertutup olehnya.
Hal ini juga dapat mengganggu kinerja karn dapat mengganjal pada lower valve
yang berfungsi sebagai penahan air pancingan pada pipa hisap.
Peralatan
Perlengkapan pompa dalam Banyak pompa ( terutama pompa kecil dan sedang )
yang tidak dilengkapi conveyor dan weed screen. Tenaga para operator masih
dominan digunakan. Permasalahannya adanya keterbatasan tenaga para operator
untuk mengangkat sampah dari sarimgan pompa agar air dapat mengalir
kepenampungan pompa.
organisasi
manisianya
PERAWATAN POMPA