You are on page 1of 11

AKHIR MASA KANAK-KANAK

Akhir masa kanak-kanak (late childhood) berlangsung dari usia enam tahun
sampai tiba saat individu menjadi matang secara seksual. Permulaan masa akhir
kanak-kanak ditandai dengan masuknya anak ke kelas satu. Masuk kelas satu
merupakan peristiwa penting bagi kehidupan setiap anak sehingga dapat
mengakibatkan perubahan dalam sikap, nilai dan perilaku.
Selama setahun atau dua tahun terakhir dari masa kanak-kanak terjadi
perubahan fisik yang menonjol dan hal ini juga dapat mengakibatkan perubahan
dalam sikap, nilai dan perilaku dengan menjelang berakhirnya periode ini dan anak
mempersiapkan diri, secara fisik, psikologis untuk memasuki masa remaja.
Tibanya akhir masa kanak-kanak dapat secara tepat diketahui, tetapi orang
tidak mengetahui secara tepan kapan periode ini berakhir karena kematangan seksual
– yaitu kriteria yang digunakan untuk memisahkan masa kanak-kanak dengan masa
remaja – timbulnya tidak selalu pada usia yang sama.

Ciri Akhir Masa Kanak-kanak


Orang tua, pendidik dan ahli psikologis memberikan berbagai label kepada
periode ini dan label-label itu mencerminkan ciri-ciri penting dari periode akhir masa
kanak-kanak ini.
Label yang digunakan oleh orangtua. Bagi banyak orang tua akhir masa
kanak-kanak merupakan usia yang menyulitkan – suatu masa di mana anak tidak mau
lagi menuruti perintah dan dimana ia lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman
sebaya dari pada oleh orang tua dan anggota keluarga lain.
Dalam keluarga yang terdiri dari anak laki-laki dan perempuan, sudah jamak
bila anak laki-laki mengejek saudara perempuannya – suatu pole perilaku yang
berasal dari hubungannya dengan teman-teman di luar rumah.
Label yang Digunakan oleh Para Pendidik. Para pendidik melabelkan akhir
masa kanak-kanak dengan usia sekolah dasar. Para pendidik juga memandang periode
ini sebagai periode kritis dalam dorongan berprestasi – suatu masa di mana anak
membentuk kebiasaan utnuk mencapai sukses tidak sukses atau sangat sukes.
Apabila anak mengembangkan kebiasan untuk bekerja sesuai atau di bawah
atau di atas kemampuannya, kebiasaan ini akan menetap dan cenderung mengenai
semua bidang kehidupan anak, tidak hanya di bidang akademik saja.
Label yang Digunakan Ahli Psikologi. Bagi ahli psikologi, akhir masa
kanak-kanak adalah usia berkelompok – suatu masa dimana perhatian utama anak
tertuju pada keinginan diterima oleh teman-teman atau sebaya sebagai anggota
kelompok, terutama kelompok yang bergensi dalam pandangan teman-temannya.
Bagi anak 7 atau 8 tahun, ukuran “dosa” yang paling buruk berbeda dari
ukuran anak lain…. Ia meniru pakaian dan perilaku anak yang lebih tua dan
mengikuti peraturan kelompk sekalipun bertentangan dengan peraturan dirinya,
keluarga dan peraturan sekolah.
Akhir masa kanak-kanak seringkali disebut usia bermain oleh ahli psikologi
bukan karena terdapat lebih banyak waktu untuk bermain daripada dalam periode-
periode lain – hal mana tidak dimungkinkan lagi apabila anak-anak sudah sekolah –
melainkan karena terdapat tumpang tinding antara ciri-ciri kegiatan bermain anak-
anak yang lebih mudah dengan ciri-ciri bermain anak-anak remaja.

Perkembangan Fisik pada Akhir Masa Kanak-kanak


Akhir masa kanak-kanak merupakan periode pertumbuhan yang lambat dan
relatif seragam sampai mulai terjadi perubahan-perubahan pubertras, kira-kira dua
tahun sebelum anak secara seksual menjadi matang pada saat mana pertumbuhan dan
perkembangan pesat.
Bentuk tubuh mempengaruhi tinggi dan berat dalam akhir masa kanak-kanak.
Kesehatan dan gizi yang baik merupakan faktor penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan anak. Anak yang diberi imunisasi terhadap penyakit selama awal
masa kanak-kanak tumbuh lebih besar daripada anak yang tidak diberi imunisasi.
Ketegangan emosional juga mempengaruhi petumbuhan fisik.
Perbedaan seks dalam pertumbuhan fisik yang pada tahun-tahun sebelumnya
hampir tidak tampak menonjol dalam akhir masa kanak-kanak.

Keterampilan Awal Masa Kanak-kanak


Pada permulaan akhir masa kanak-kanak, anak-anak mempunyai sejumlah
besar ketrampilan yang mereka pelajari selama tahun-tahun prasekolah. Perbedaan
seks yang menonjol misalnya, tidak hanya terdapat dalam keterampilan bermain juga
dalam tingkat kesempurnaan menampilkan permainan tersebut.
Status sosial ekonomi keluarga juga sangat mempengaruhi jumlah dan jenis
keterampilan yang dipelajari anak-anak.

Kemajuan Berbicara
Dengan meluasnya cakrawala sosial anak-anak, anak menemukan bahwa
berbicara merupakan sarana penting untuk memperoleh tempat di dalam kelompok.
Bantuan untuk memperbaiki pembicaraan pada akhir masa kanak-kanak berasal dari
empat sumber. Pertama, orang tua dari kelompok sosial ekonomi menengah ke atas
merasa bahwa berbicara sangat penting sehingga mereka memacu anak-anak mereka
untuk berbicara lebih baik dengan memperbaiki setiap ucapan yang salah.
Kedua, radio dan televisi memberikan contoh yang biak bagi pembicaraan
anak-anak yang lebih besar sebagaimana halnyta bagi anak-anak selama tahun-tahun
pra sekolah.
Ketiga, setelah anak belajar membaca, ia menambah kosa kata dan terbiasa
dengan bentuk kalimat yang benar. Dan keempat, setelah anak mulai sekolah, kata-
kata yang salah ucap dan ati-arti yang salah biasanya cepat diperbaikioleh guru.

Bidang-bidang yang mengalami kemajuan


Meskipun semua anak di sekolah diberi kesempatan yang sama untuk
memperbaiki pembicaraan namun terdapat sejumlah perbedaan yang menonjol dalam
kemajuan yan g dicapai.
Penambahan kosa kata. Sepanjang akhir masa kanak-kanan penambahan
kosa kata umum terjadi secara tidak teratur. Anak yang lebih besar tidak hanya
belajar banyak kata baru tetapi juga mempelajari arti baru dari kata-kata lama. Di
samping mempelajari kata-kat baru dalam kosakata umum, anak menambah “kosa
kata khusus” – kosa kata yang terdiri dari kata-kata dengan arti khusus dan
penggunaan yang terbatas.
Pengucapan. Kesalahan dalam pengucapan kata-kata lebih sedikit pada usia
ini daripada sebelumnya. Namun tidak sedikian halnya pada anak dari kelompok
yang sosial ekonominya yang lebih rendah yang di rumah lebih banyak mendengar
kata-kata salah ucap daripada anak dari lingkungan rumah yang lebih baik, apalagi
anak dari lingkungan rumah yang berbahasa dua.
Pembentukan kalimat. Anak usia enam tahun harus sudah menguasai hampir
semua jenis struktur kalimat. Berangsur-angsur setelah usia sembilan anak mulai
menggunakan kalimat yang lebih sikat dan lebih padat.

Kemajuan dalam Pengertian


Peningkatan dalam pengertian juga dibantu oleh pelatihan konsentrasi di
seolah. Anak segera mengetahui bahwa ia harus menaruh perhatian terhadap setiap
kejadian di kelas – apa yang dikatakan oleh guru-guru dan teman-teman kalau ingin
mengerti semua pelajaran dengan baik.
Mungkin bantuan yang paling penting untuk meningkatkan pengertian
adalah peralihan yang biasanya terjadi dari pembicaraan egosentris ke
pembicaraan sosial. Selama anak berbicara mengenai diri sendiri, ia selalu
berpikir tentang diri sendiri.

Isi Pembicaraan
Saat anak mengalihkan pembicaraan egosentris kepada pembicaraan yang
bersifat sosial tidak sepenuhnya bergantung pada usia, tetapi juga begantung pada
kepribadian, banyaknya kontak sosial, kepuasaan yang diperoleh dari kontak sosial
dan besarnya kelompok kepada siapa ia berbicara.
Kalau anak berbicara tentang dirinya sendiri, biasanya terjadi dalam bentuk
bualan. Anak membual tentang segal ahal yang berhubungan dengan diri sendiri
seperti kehebatannya dalam ketrampilan dan prestasi.

Banyak Bicara
Tahap mengobrol, yang merupakan ciri dari awal masa kanak-kanak,
berangsur-angsur digantikan oleh pembicaraan yang terkendali dan lebih
terseleksi.

Emosi dan Ungkapan Emosi


Anak segera mengetahui bahwa ungkapan emosi, terutama emosi yang kurang
baik, secara sosial tidak diteirma oleh teman-teman sbaya. Keinginan kuat untuk
mengendalikan emosi tidak berlaku di rumah. Tidak semua emosi pada usia ini
menyenangkan. Banyak ledakan amarah terjadi dan anak menderita kekhawatiran dan
perasaan kecewa.

Minat dan Kegiatan Bermain pada Akhir Masa Kanak-kanak


Karena anak sudah sekolah dan mempunyai pekerjaan rumah, waktu untuk
bermain lebih sedikit di bandingkan dengan ketika mia masih berada dalam tahun-
tahun prasekolah.
Bermain Konstruktif. Membuat sesuatu hanya untuk bersenang-senang saja,
tanpa memikirkan manfaatnya merupakan bentuk permainan yang populer di antara
anak-anak yang lebih besar.
Menjelajah. Seperti anak yang lebih muda, anak yang lebih besar senang
memuaskan keingintahuan tentang hal-hal baru yang berbeda dengan menjelajahinya.
Mengumpulkan. Mengumpulkan sebagai bentuk bermain meningkat dengan
berjalannya masa kanak-kanak, karena kegiatna mengumpulkan berfungsi sebagai sumber
iri hati dan gengsi di antara teman-teman dan juga memberi kesenangan bagi kolektor.
Permainan Olah Raga. Anak yang lebih besar tidak puas lagi memainkan jenis-
jenis permainan yang sederhana dan tidak terdirensiasi, yang merupakan permainan awal
masa kanak-kanak. Pada akhir masa kanak-kanak, penekanan dalam permainan dan olah
raga ditujukan pada kesesuaian dan kelompok seks.
Hiburan. Apabila anak tidak bersama kelompoknya – pada malam hari, hari-hari
libur atau bila baru sembuh dari sakit – ia meluangkan waktu bebasnya dengan menghibur
diri seperti membaca komik, mendengarkan radio, menonton televisi atau melamun.

Peningkatan dalam Pengertian


Dengan masuk sekolah dunia dan minat anak-anak bertambah luas. Anak
menghubungkan arti baru dengan konsep lama berdasarkan apa yang dipelajari
setelah masuk sekolah.
Karena pengalaman anak yang lebih besar, lebih beragam daripada pengalaman
anak prasekolah, dapatlah dimengerti bahwa konsepunya berubah ke berbagai arah
dan menjadi semakin beragam.

Sikap dan Perilaku Moral


Apabila awal masa kanak-kanak akan berakhir konsep moral anak tidak lagi
sesempit dan sekhusus sebelumnya. Kohlberg mengatakan bahwa kalau kelompok
sosial menerima peraturan-peraturan yang sesuai bagi semua anggota kelompok, ia
harus menyesuaikan diri dengan peraturan untuk menghindari penolakan kelompok
dan celaan.
- Perkembangan kode moral
- Peranadan disiplin dalam perkembangan moral
- Pelanggaran hukum pada akhir masa kanak-kanak

Minat pada Akhir Masa Kanak-kanak


Karena adanya perbedaan dalam kemampuan dan pengalaman, minat anak yang
lebih besar lebih beragam daripada minat anak yang lebih muda.
Efek Minat. Minat yang dikembangkan sangat mempengaruhi perilaku tidak
saja selama periode masa kanak-kanak tetapi juga sesudahnya. Akibatnya, anak
cenderung memandang enteng dan menganggap bahwa anak akan “mengakhiri”
minat-minat ini dengan bertambahnya usia dan bertambah luasnya pengalaman.

Penggolongan Peran Seks


Penggolongan peran seks, yang segera sesudah dilahirkan, sekarang dilanjutkan
dengan perantara baru yang berperan penting dalam proses penggolongan ini. Tidak
diragukan lagi, kekuatan yang paling penting dalam penggolongan peran seks selama
akhir masa kanak-kanak berasal dari tekanan teman-teman sebaya.
Efek Penggolongan Peran Seks. Penggolongan peran seks berpengaruh pada
perilaku dan penilaian diri anak-anak. Dalam penampilan, pakaian dan bahkan, gerak-
gerik, anak berusaha meciptakan kesan akan kesesuain dengan pran seks. Pada saat
duduk di kelas dua, anak sudah sadar akan penampilan yang dianggap sesuai dengan
peran seks.

Perubahan-perubahan dalam Hubungan Keluarga pada Akhir Masa Kanak-kanak


Kemerosotan dalam hubungan keluarga yang dimulai pada bagian akhir masa
bayi dan terus berlangsung melalui awal masa kanak-kanak, semakin mengganggu
perkembangan anak dengan berjalannya akhir masa kanak-kanal. Hal ini juga
menyebabkan perasaan tidak aman dan tidak bahagia.

Efek dari Hubungan Keluarga


Pertama, pekerjaan di seolah dan sikap anak terhadap sekolah sangat
dipengaruhi oleh hubungannya dengan anggota keluarga.
Kedua, hubungan keluarga mempengaruhi penyesuaian diri secara sosial di
luar rumah.
Ketiga, peran yang dimainkan di rumah menentukan pola peran di luar rumah,
karena peran yang harus dilakukan di rumah dan jenis hubungan dengan kakak-adik
membentuk dasar bagi hubungannya dengan teman-teman di luar rumah.
Keempat, jenis metode pelatihan anak yang digunakan di rumah mempengaruhi
peran anak.
Kelima, pelatihan di rumah mempengaruhi penggolongan peran-seks.
Keenam, cita-cita dan prestasi anak di berbagia bidang sangat dipengaruhi oleh
sikap orang tua.
Ketujuh, apakah anak akan menjadi kreatif atau bersifat konformistis dalam
perilaku sangat dipengaruhi oleh pelatihan di rumah.
Kedelapan, hubungan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan
kepribadian anak-anak.

Perubahan-Perubahan Kepribadian
Dengan meluasnya cakrawala sosial pada saat anak-anak masuk sekolah, faktor-
faktor baru mulai mempengaruhi perkembangan kepribadiannya. Perubahan tidak
hanya terjadi pada konsep diri, teatpi juga pada sifat-sifat orang lain yang dinilai dan
dikagumi juga sifat-sifat pada diri anak sendiri.

BAHAYA PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK


Seperti halnya tahun-tahun sebleumnya, bahaya akhir masa kanak-kanak dapat
berbentuk bahaya fisik dan bahaya psikologis.

Bahaya Fisik :
 Penyakit
 Bentuk Tubuh yang Tidak Sesuai
 Kecelakaan
 Ketidakmampuan Fisik
 Kecanggungan
 Kesederhanaan
Bahaya Psikologis :
Akibat dari bahaya psikologis. Anak yang tidak begitu diterima oleh teman-
teman sebagaimana diharapkan, sering menjadi tidak puas terhadap diri sendiri dan iri
kepada anak yang lebih populer. Bahaya psikologis yang umum terjadi pada anak :
 Bahaya dalam berbicara
 Bahaya emosi
 Bahaya sosial
 Bahaya bermain
 Bahaya dalam konsep diri
 Bahaya moral
 Bahaya yang menyangkut minat
 Bahaya dalam penggolongan peran seks
 Bahaya hubungan keluarga
 Bahaya dalam perkembangan kepribadian

KEBAGIAAN PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK


Akhir masa kanak-kanak dapat dan harus merupakan periode yang bahagia
dalam rentang kehidupan. Banyak faktor yang menimbulkan kebahagiaan anak-anak.
Karena ketarmpilan anak bertambah banyak, maka anak yang lebih besar tidak lagi
terlampau bergantung seperti tahun-tahun sebelumnya.
Keterampilan berbicara juga sudah sedemikian berkembang sehingga anak tidak
lagi merasa kecewa karena tidak dapat mengerti pembicaraan orang atau karena tidak
dimengerti bilamana mereka berusaha berkomunikasi dengan orang lain.
Anak akan memiliki kesempatan yang luas untuk bermain dan untuk memperoleh
alat bermain yang dibutuhkan seperti teman-teman sebayanya, kecuali kalau timbul
kondisi yang luar biasa. Anak yang berbahagia pada akhir masa kanak-kanak belum
tentu merasa bahagia pada tahap-tahap selanjutnya. Anak yang belaja rmemandang
dirinya sendiri secara realistis, dan yang pengalaman kegagalannya menjadikan
cambuk untuk mencari cara-cara yang lebih baik guna mencapai tujuannya atau
dijadikan dorongan untuk mengubah harapan agar sesuai dengan kemampuannya.
POKOK-POKOK PENTING
1. Akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari enam tahun sampai anak
mencapai kematangan seksual.
2. Pertumbuhan fisik yang lambat pada akhir masa kanak-kanak dipengaruhi
oleh kesehatan, gizi, imunisasi, seks dan intelegensi
3. Keterampilan pada akhir masa kanak-kanak secara kasar dapat digolongkan
ke dalam empat kelompok besar, ketrampilan menolong diri, ketrampilan
menolong sosial, ketrampilan sosial dan ketrampilan bermain.
4. Semua bidang dalam berbicara – ucapan, kosakata dan struktur kalimat –
berkembang pesat seperti halnya pengertian, namun isi pembicaraan cenderung
merosot.
5. Anak yang lebih besar mengendalikan ungkapan-ungkapan emosi secara
terbuka dan menggunakan aktarsis emosi untuk meredakan diri dari emosi-emosi.
6. Akhir masa kanak-kanak disebut “usia berkelompok”.
7. Status sosiometris anak berkisar dari yang populer sampai yang secara sosial
terkucil
8. Minat bermain dan jumlah waktu yang digunakan untuk bermain bergantung
lebih pada derajat dukungan sosial daripada kondisi-kondisi lain.
9. Terdapatnya peningkatan pesat dalam pengertian dan ketetapan konsep
selama periode akhir masa kanak-kanak yang disebabkan oleh meningkatkan
intelegensi dan meningkatnya kesempatan belajar.
10. Pada akhir masa kanak-kanak, sebagian besar anak mengembangkan kode
moral yang dipengaruhi oleh standar moral kelompoknya dari hati nurani yang
membimbing perilaku sebagia pengganti pengawasan dari luar yang diperlukan
pada waktu anak masih kecil.
11. Minat anak yang lebih besar, lebh luas daripada anak yang lebih kecil dan
meliputi banyak minat baru.
12. Penggolongan peran seks mempengaruhi penampilan, perilaku, cita-cita,
prestasi, minat, sikap terhadap lawan jenis dan penilaian diri.
13. Kemerosotan dalam hubungan keluarga yang merupakan ciri dari periode ini.
14. Bahaya fisik akhir masa kanak-kanak diantara lain kegemukan bentuk tubuh
yang tidak sesuai dengan seksnya, kecenderungan mengalami kecelakaan,
kecanggungan, dan kesederhanaan. Bahaya psikologis yang baru terutama adalah
bahaya yang mempengaruhi penyesuaian sosial karena mengakibatkan penilaian
diri dan penilaian sosial yang kurang baik.
15. Sekalipun kebahagiaan yang dialami dalam periode ini tidak menjamin
kebahagiaan seumur hidup.

You might also like