Professional Documents
Culture Documents
Akuntansi Dasar
bagi Staf Pelaksana
Pemerintah Daerah
Panduan Pelatihan
2009
LEG LEGAL DRAFTING
Akuntansi Dasar bagi: PENYUSUNAN PERDAAL Daerah
Staf Pelaksana Pemerintah DRAFTING : PENYUSUNAN PERDA
Tentang LGSP
Local Governance Support Program (LGSP) memberikan bantuan teknis guna mendukung kedua
sisi dalam tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia. Bagi pemerintah
daerah, LGSP membantu meningkatkan kompetensi pemerintah dalam melaksanakan tugas-tugas
pokok di bidang perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, meningkatkan kemampuan
dalam memberikan pelayanan yang lebih baik serta mengelola sumber daya. Bagi DPRD dan
organisasi masyarakat, LGSP memberi bantuan untuk memperkuat kapasitas mereka agar dapat
melakukan peran-peran perwakilan, pengawasan dan partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan.
LGSP bekerja di lebih dari 60 kabupaten dan kota di sembilan provinsi di Indonesia: Aceh,
Sumatra Utara, Sumatra Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan
dan Papua Barat.
Buku ini terwujud berkat bantuan yang diberikan oleh United States Agency for International
Development (USAID) berdasarkan kontrak dengan RTI International nomor 497-M-00-05-
00017-00, mengenai pelaksanaan Local Governance Support Program (LGSP) di Indonesia.
Pendapat yang tertuang di dalam laporan ini tidak mencerminkan pendapat dari USAID.
Dicetak di Indonesia.
Publikasi ini didanai oleh USAID. Sebagian atau seluruh isi buku ini, termasuk ilustrasinya, boleh
diperbanyak, direproduksi atau diubah dengan syarat disebarkan secara gratis.
ii
LEG LEGAL DRAFTING
Akuntansi Dasar bagi: PENYUSUNAN PERDAAL Daerah
Staf Pelaksana Pemerintah DRAFTING : PENYUSUNAN PERDA
ABSTRACT
This is the last module in the government accounting series published by LGSP, following
on from Government Accounting Standards, Basic Accounting for Managers, and
Accounting System & Financial Reporting for SKPD.
The book contains basic accounting exercises as well as a facilitators’ guide. At the outset,
basic accounting is defined, accompanied by the legal basis and coverage. Then comes the
switch from single-entry to double-entry bookkeeping to comply with GR No. 24/2005 on
government accounting standards. The discussion then moves on to basic accounting
transactions, cash versus accrual basis, transaction journals using basic accounting equations,
posting transaction journals to the general ledger, the trial balance, adjusting and closing
entries and, lastly, financial report preparation.
The training materials used include sample documents and simple exercises that follow
standard local government practices. The book provides local government operational staff
with a basic understanding on the double-entry accounting system and on the financial
report preparation, implementation and reporting cycle, with the aim of improving the
financial performance and accountability of local governments in Indonesia.
iii
LEG LEGAL DRAFTING
Akuntansi Dasar bagi: PENYUSUNAN PERDAAL Daerah
Staf Pelaksana Pemerintah DRAFTING : PENYUSUNAN PERDA
ABSTRAKSI
Modul pelatihan Akuntansi Dasar bagi Staf Pelaksana Pemerintah Daerah adalah bagian dari
Modul Akuntansi yang telah dipublikasikan seperti Standar Akuntansi Pemerintahan,
Akuntansi Dasar bagi Pimpinan Daerah, dan Sistem Akuntansi dan Laporan Keuangan
SKPD.
Modul ini terbagi dalam 8 sesi atau bagian yang dilengkapi dengan latihan dasar akuntansi
serta panduan bagi fasilitatornya. Bagian pertama mengulas pengertian dasar akuntansi,
dasar hukum serta ruang lingkupnya. Bagian kedua mengenai pembukuan tunggal dan
pembukuan berpasangan yang wajib diterapkan oleh pemerintahan di Indonesia berdasarkan
PP 24/2005 mengenai standar akuntansi pemerintahan. Bagian ketiga mengenai basis
pencatatan akuntansi, yaitu basis kas dan basis akrual. Bagian keempat mengenai penjurnalan
transaksi yang didasarkan pada persamaan dasar akuntansi. Bagian kelima mengulas dan
melatih posting jurnal transaksi ke buku besar. Bagian keenam berbicara mengenai neraca
saldo. Bagian ketujuh bicara mengenai jurnal penyesuaian dan jurnal penutup. Bagian
kedelapan mengenai penyusunan laporan keuangan.
Buku ini disusun dengan model penyampaian bahan pelatihan, contoh dokumen, dan latihan
yang sederhana tetapi menggunakan model sehari hari di pemerintah daerah. Diharapkan
akan memberikan pemahaman awal sistem akuntansi pembukuan berpasangan serta siklus
persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan keuangannya kepada staf operasional pemerintah
daerah, yang lebih lanjut akan meningkatkan kinerja dan akuntabilitas keuangan daerah di
Indonesia.
iv
LEG LEGAL DRAFTING
Akuntansi Dasar bagi: PENYUSUNAN PERDAAL Daerah
Staf Pelaksana Pemerintah DRAFTING : PENYUSUNAN PERDA
DAFTAR ISI
ABSTRACT...........................................................................................................................................iii
ABSTRAKSI ........................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................v
KATA PENGANTAR........................................................................................................................vi
SESI LOKAKARYA
HARI 1
Sesi 1: Pre-test, Latar Belakang dan Pengantar Umum Akuntansi
• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ..................................................................1
• Penjelasan Slide ...........................................................................................................2
Hari 2:
v
LEG LEGAL DRAFTING
Akuntansi Dasar bagi: PENYUSUNAN PERDAAL Daerah
Staf Pelaksana Pemerintah DRAFTING : PENYUSUNAN PERDA
LAMPIRAN
1. Agenda Lokakarya …………………………………………………….........…60
2. Lembar Pre/Post Test ...........................................................................................61
3. Daftar Pertanyaan Transfer Pembelajaran ……………… ......………………..62
4. Lembar Evaluasi Lokakarya ...........................................................................................64
.
vi
LEG LEGAL DRAFTING
Akuntansi Dasar bagi: PENYUSUNAN PERDAAL Daerah
Staf Pelaksana Pemerintah DRAFTING : PENYUSUNAN PERDA
KATA PENGANTAR
Local Governance Support Program (LGSP) merupakan sebuah program bantuan bagi
pemerintah Republik Indonesia yang diberikan oleh United States Agency for International
Development (USAID). Program ini dirancang untuk menunjukkan bahwa melalui sistem
pemerintahan yang terdesentralisasi, masyarakat di daerah dapat mempercepat proses
pembangunan yang demokratis dan meningkatkan kinerja serta transparansi pemerintah
dalam penyediaan pelayanan publik. LGSP memberikan bantuan teknis bagi masyarakat dan
pemerintah daerahnya dengan membantu mencapai tujuan melalui penyusunan prioritas
pembangunan dan penyediaan pelayanan publik secara demokratis. Untuk itu LGSP
bekerjasama dengan mitra dari pemerintah daerah, DPRD, media dan organisasi masyarakat,
yang tersebar di provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Banten, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Papua Barat.
Reformasi desentralisasi Indonesia yang dimulai pada tahun 2001 merupakan perwujudan
dari komitmen Indonesia menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan
yang berkelanjutan. Dikeluarkannya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah menjadi
penanda terbukanya kesempatan luas bagi usaha pembangunan daerah dan bagi partisipasi
warga yang lebih besar dalam pemerintahan. Sejak awal penerapan kebijakan tersebut,
masyarakat dan pemerintah daerah telah menjawab kesempatan tersebut dengan antusias dan
kreativitas yang luar biasa hingga menghasilkan capaian dan inovasi yang luar biasa pula.
Modul pelatihan Akuntansi Dasar bagi Staf Pelaksana Pemerintah Daerah adalah bagian dari
Modul Akuntansi yang telah dipublikasikan seperti Standar Akuntansi Pemerintahan,
Akuntansi Dasar bagi Pimpinan Daerah, dan Sistem Akuntansi dan Laporan Keuangan
SKPD.
Penerapan akuntansi pembukuan berpasangan di pemerintah, khususnya pemerintah daerah
merupakan keharusan dengan adanya PP Nomor 24 tahun 2006 mengenai Standar
Akuntansi Pemerintahan. Pada kenyataannya, masih banyak staf operasional pemerintah
daerah yang belum memahami esensi dari akuntansi pembukuan berpasangan ini. Lebih
lanjut, kebanyakan pemerintah daerah telah menggunakan sistem aplikasi akuntansi tetapi
belum ditunjang oleh sumber daya manusia yang memadai sebagai analis atas hasil sistem
tersebut. Akibatnya, banyak pemerintah daerah mempunyai ketergantungan yang tinggi pada
sistem aplikasi dan juga analisnya yang sebagian besar berasal dari luar lingkar pemerintah
daerah itu sendiri.
Buku panduan pelatihan ini disusun untuk memberikan pemahaman yang sederhana atas
sistem akuntansi pembukuan berpasangan. Selanjutnya diharapkan akan mempermudah
pelaksanaan siklus akuntansi yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah di Indonesia.
July, 2009
vii
LEG LEGAL DRAFTING
Akuntansi Dasar bagi: PENYUSUNAN PERDAAL Daerah
Staf Pelaksana Pemerintah DRAFTING : PENYUSUNAN PERDA
viii
Akuntansi Dasar bagi Staf Pelaksana Pemerintah Daerah
Sesi 1:
Latar Belakang dan Pengantar Umum
Akuntansi
Tujuan:
• Melakukan Pre Test
• Menginformasikan latar belakang dan dasar hukum
• Menginformasikan pengertian akuntansi secara umum
• Menginformasikan ruang lingkup akuntansi
Materi:
• Power Point Slide
• Lembar Pre-test
Waktu: + 30 menit
Metode:
• Test awal kapasitas peserta
• Presentasi
• Tanya jawab
Alur:
• Pre test
• Latar belakang akuntansi
• Pengertian dan ruang lingkup akuntansi
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Sesi 2:
Pembukuan Tunggal dan Berpasangan
Tujuan:
• Menginformasikan perbedaan pembukuan tunggal dan
berpasangan
• Menginformasikan kaidah dasar akuntansi
• Pengenalan penjurnalan
Materi:
• Power Point Slide
•
Waktu: + 30 menit
Metode:
• Presentasi
• Tanya Jawab.
Alur:
• Pencatatan pembukuan tunggal
• Pencatatan pembukuan berpasangan
• Kaidah pencatatan berpasangan
• Persamaan akuntansi
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
14
Persamaan dasar akuntansi kemudian dikembangkan lagi. Jika kita ambil contoh sebuah
usaha bisnis, ketika suatu perusahaan memperoleh laba (rugi) maka laba (rugi) tersebut
akan menambah (mengurangi) ekuitas yang dimiliki oleh pemilik. Jika dituliskan dalam
bentuk persamaan menjadi sebagai berikut:
Aset = kewajiban + ekuitas
Ketika sebuah usaha mendapatkan laba, maka persamaan dasar akuntansinya akan
bertambah menjadi:
Aset = kewajiban + (ekuitas + laba)
Secara ringkas, laba dihitung dengan mengurangkan belanja dari pendapatan. Atau:
Laba = pendapatan – belanja.
Jika rumus perhitungan laba dimasukkan dalam persamaan dasar akuntansi, maka akan
menjadi:
Aset = kewajiban + ekuitas + pendapatan – belanja
Persamaan ini bisa ditata ulang sebagai berikut:
Aset + belanja = kewajiban + ekuitas + pendapatan
Ini adalah persamaan dasar akuntansi yang dijadikan pedoman untuk menentukan saldo
normal dari masing-masing kategori akun/rekening. Petunjuknya adalah sisi sebelah kiri
tanda “=” memiliki saldo normal debit, sedangkan sisi sebelah kanan tanda “=” memiliki
saldo normal kredit. Artinya bahwa jika aset dan belanja bertambah, maka dicatat di sisi
debit, sebaliknya bila berkurang dicatat di sisi sebelah kredit. Jika kewajiban, ekuitas dan
pendapatan bertambah maka dicatat di sisi sebelah kredit, jika berkurang dicatat di sisi
sebelah debit.
Dalam bentuk persamaan akan terlihat sebagai berikut:
Aset + belanja = kewajiban + ekuitas + pendapatan
Debit = Kredit
Secara rinci dapat dilihat dalam slide.
Tujuan:
• Menginformasikan kaidah akuntansi
• Membedakan basis kas dan basis akrual
• Pencatatan/penjurnalan basis kas dan akrual
• Pemahaman melalui latihan
Materi:
• Power Point Slide
• Lembar Latihan
Waktu: + 30 menit
Metode:
• Presentasi
• Tanya Jawab
• Latihan perorangan dan kelompok
Alur:
• Basis pencatatan akuntansi
• Penjurnalan basis kas dan akrual
• Latihan saldo normal dan basis pencatatan akuntansi
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
17 Sebagai contoh,
(1) Pembelian Alat Tulis Kantor sebesar
Rp.5.000.000,-.
Implikasinya, dengan keluarnya uang
sebesar Rp. 5 juta tersebut mempunyai 2
pos pencatatan. Pertama adalah belanja
ATK bertambah sebesar Rp.5 juta di sisi
debet, dan Kas berkurang Rp.5 juta di sisi
kredit.
(2) Penerimaan setoran tunai Pajak Hotel
dan Restoran sebesar Rp.12.000.000,-
Implikasinya, ada uang masuk ke Kas
sebesar Rp.12 juta dicatat di sisi Debet,
dan ada penambahan pendapatan PHR
sebesar Rp.12 juta dicatat di sisi Kredit
belum diterima.
21
LATIHAN 1 :
Saldo Normal Pos Laporan Keuangan
Latihan 1
Analisis Transaksi
Peserta workshop diminta untuk menganalisis pernyataan berikut;
• Identifikasi jenis rekening/pos yang diberi tanda tebal (bold), dan tentukan apakah bertambah
atau berkurang.
• Tentukan sisi pencatatannya, di sisi debet ataukah di sisi kredit?
• Tentukan pos lawannya. Bagaimana jurnalnya?
Waktu: 60 menit
Transaksi Debet Kredit
1. Penerimaan Dana Alokasi Umum secara tunai
1. Pastikan peserta memahami yang dimaksud dengan fokus pada yang diberi cetak tebal
sebagai obyek utama
2. Ingatkan peserta akan tabel persamaan akuntansi untuk saldo normal. Sebagai contoh
nomor 1 termasuk dalam kelompok pendapatan (DAU), berarti saldo normal ada di sisi
kredit. Jika bertambah akan berada di sisi kredit, berkurang akan berada di sisi debet.
3. Penerimaan DAU berarti saldo kredit bertambah.
4. Pos lawan dari penerimaan DAU adalah penerimaan kas yang bertambah di sisi Debet.
5. Jurnalnya adalah Kas pada Debet dan DAU pada Kredit.
LATIHAN 2 :
Saldo Normal Pos Laporan Keuangan
Latihan 2
Basis Akuntansi
Peserta workshop diminta untuk menganalisis
transaksi berikut, bagaimana pengakuan
pencatatannya jika menggunakan basis kas dan
Pengakuan Pencatatan
bagaimana jika dengan basis akrual?
Waktu: 45 menit
Basis Kas Basis Akrual
Transaksi
Debet Kredit Debet Kredit
1. Diterima Dana Alokasi Umum secara tunai
2. Diterbitkan SKP Pajak Hotel dan Restoran
3. Diterima pendapatan Retribusi Kebersihan
4. Dibayarkan Uang Muka kegiatan Workshop
5. Diterima pembayaran Piutang Pajak
Hiburan tahun lalu
6. Dibayarkan asuransi kesehatan pegawai
7. Diterima SPMU oleh pihak III untuk
diuangkan di Bank
8. Bendahara Dinas menerima uang muka
perjalanan dinas
9. Diterima ketetapan nilai DAU yang akan
diterima
10. Diterima Surat Serah Terima penyelesaian
pekerjaan RSU dari kontraktor
1. Ingatkan peserta akan konsep atau pemahaman basis kas dan basis akrual.
2. Arahkan peserta untuk mulai mengerjakan latihan dengan basis kas, setelah itu dapat
dilanjutkan dengan basis akrual.
3. Pastikan letak perbedaannya untuk transaksi basis kas pasti dapat menggunakan basis
akrual. Sebaliknya transaksi basis akrual belum tentu dapat dicatat dengan basis kas.
4. Inti latihan ini adalah basis akrual dapat mencatat transaksi yang kas dan non kas.
Hasil latihan 2
Materi:
• Power Point Slide
• Contoh Jurnal Transaksi
• Lembar Latihan
Waktu: + 60 menit
Metode:
• Presentasi
• Tanya Jawab
• Latihan perorangan dan kelompok
Alur:
• Persamaan dasar akuntansi
• Siklus Akuntansi
• Dokumen transaksi
• Jurnal transaksi
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Bagan ini menggambarkan secara umum proses atau alur akuntansi. Proses diawali dari
ketersediaan dokumen sumber. Dokumen sumber adalah dokumen yang dianggap sah untuk
diakui sebagai dasar pencatatan. Dokumen sumber tersebut berasal dari transaksi penerimaan kas,
pengeluaran kas dan selain kas. Dalam konteks pemerintah daerah, dokumen sumber yang
dianggap sah terdiri dari SP2D (baik LS, UP, GU maupun TU) dan SPJ (surat
pertanggungjawaban) yang telah disahkan oleh pihak yang berwenang untuk transaksi pengeluaran
kas, STS (surat tanda setoran) untuk transaksi penerimaan kas, dan Bukti Memorial untuk
transaksi selain kas. Berdasarkan dokumen sumber tersebut, maka fungsi akuntansi akan
mencatatnya ke dalam buku Jurnal. Buku jurnal merupakan catatan resmi pertama yang dilakukan
oleh fungsi akuntansi dalam mencatat transaksi ataupun kejadian. Buku jurnal bisa dibedakan
menjadi buku jurnal penerimaan kas, pengeluaran kas dan buku jurnal umum.
Hal yang perlu mendapat penekanan pada slide ini juga adalah penggunaan jenis buku jurnal
sangat tergantung pada kebijakan akuntansi yang ditetapkan oleh masing-masing daerah.
Pemilihan untuk menggunakan jurnal khusus dan jurnal umum diserahkan pada kebutuhan
masing-masing pemerintah daerah.
Setelah transaksi dicatat dalam buku jurnal yang dilakukan secara historis, langkah selanjutnya
adalah melakukan posting ke dalam buku besar. Pengertian posting adalah memindahkan saldo atau
angka yang ada di buku jurnal ke dalam masing-masing buku besar berdasarkan kode rekeningnya.
Posting dari buku jurnal ke buku besar dilakukan secara periodik. Buku besar merupakan kumpulan
dari catatan historis per kode rekening.
Buku besar pembantu dibuat bila dianggap perlu oleh pemerintah daerah. Intinya adalah buku
besar pembantu merupakan buku yang menjelaskan secara lebih rinci transaksi yang ada dalam
buku besar.
Sebelum membuat laporan keuangan, maka pemerintah daerah dapat membuat kertas kerja dalam
rangka membantu/mempermudah penyusunan laporan keuangan. Kertas kerja berisi historis
mutasi debit dan kredit dari ringkasan per kode rekening sampai menjadi saldo akhir dan laporan
keuangan. Penggunaan kertas kerja ini biasanya dilakukan bila proses akuntansi dilakukan secara
manual tanpa bantuan komputer.
Setelah kertas kerja dibuat, maka laporan keuangan siap untuk disajikan. Terdapat 4 jenis laporan
keuangan, yaitu Laporan Realisasi Anggaran (LRA), neraca daerah, Laporan Arus Kas (LAK), dan
Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).
Mulai dari proses penjurnalan sampai dengan penyusunan laporan keuangan, kebijakan akuntansi
memegang peranan yang penting. Sebelum melakukan penjurnalan, fungsi akuntansi di
pemerintah daerah, baik di SKPD maupun di SKPKD perlu memperhatikan kebijakan akuntansi
yang telah ditetapkan oleh kepala daerah dalam peraturan kepala daerah. Dalam penyusunan
laporan keuanganpun, kebijakan akuntansi pemerintah daerah juga memegang peranan penting,
terutama dalam hal bentuk laporan keuangan serta komponen-komponen yang membentuk
laporan keuangan yang harus disusun oleh SKPD maupun SKPKD.
LATIHAN 3 :
Penjurnalan Transaksi
Latihan 3
Penyusunan Jurnal Transaksi
Transaksi:
1. 2/1. Dibayarkan uang muka melalui SPMU Beban Sementara no.01 untuk
Bendaharawan Dinas A untuk pembelian Alat Tulis Kantor sebesar
Rp.5.000.000,-
2. 2/1. Dibayarkan uang muka untuk bendaharawan Dinas A melalui SPMU Beban
Sementara 02 untuk Kegiatan Pelatihan Akuntansi sebesar Rp.10.000.000,-
3. 2/1. Penerbitan SKP Pajak Gallian Gol C no. 01 Rp.5.400.000.000,-
4. 2/1. Penerbitan SKP no. 02 tentang Pajak Hotel dan Restoran Rp.2.000.000.000,-
5. 2/1. Penerbitan SKP no.03 tentang Pajak Tontonan Rp.1.200.000.000,-
6. 4/1. Penerimaan pembayaran Surat Tanda Setoran (STS) no.01 Retribusi Pasar
Rp.18.000.000,- yang langsung disetorkan ke Kas Daerah.
7. 5/1. Pembayaran dan SPJ no. 01 Alat Tulis Kantor oleh Bendaharawan Dinas A
Rp.1.500.000,-
8. 5/1. Pertanggung jawaban kegiatan (SPJ) no.02 Pelatihan Akuntansi Dinas A
sebesar Rp. 9.500.000,- berupa pembayaran jasa konsultan pelatihan Akuntansi
selama 3 hari.
9. 8/1. Uang muka diterima bendaharawan Dinas B melalui SPMU Beban Sementara
no.03 untuk kegiatan Perbaikan Pasar Rp.250.000.000,-
10. 8/1. Uang muka untuk bendaharawan Dinas B melalui SPMU Beban Sementara
no.04 untuk kegiatan Perbaikan Jalan Km 17 sebesar Rp.300.000.000,-
11. 9/1. Penerimaan pembayaran STS no. 02 Pajak Hotel dan Restoran
Rp.50.000.000,- langsung ke Kas Daerah
12. 11/1. Pembayaran pembelian 2 unit komputer dan 1 unit printer melalui SPMU
Beban Tetap no. 01 untuk Dinas A Rp.15.000.000,-
13. 11/1. Pembayaran pembelian mesin fax melalui SPMU Beban Tetap no.02 untuk
Dinas B Rp.10.000.000,-
14. 14/1. Pembayaran ATK melalui SPJ no. 03 untuk kegiatan Perbaikan Pasar oleh
bendaharawan Dinas B sebesar Rp.2.000.000,-
15. 14/1. Pembayaran pembelian peralatan perbaikan jalan oleh bendaharawan Dinas
B melalui SPJ no.04 sebesar Rp.120.000.000,-
16. 15/1. Uang muka untuk perjalanan dinas DPRD melalui SPMU BS no. 05 sebesar
Rp.3.000.000,-
17. 16/1. Sumbangan sosial Kepala Daerah melalui SPMU BT no. 03 untuk korban
banjir Rp.50.000.000,-
18. 19/1. Pembayaran biaya pemeliharaan Taman Kota melalui SPMU BT no.04
Rp.1.000.000,-
19. 20/1. Pembayaran biaya pemeliharaan Rumah Potong Hewan melalui SPMU BT
no.05 Rp.2.200.000,-
20. 20/1. Penerimaan STS no. 03 Pajak Tontonan Rp.50.000.000,- langsung disetorkan
ke Kas Daerah
21. 21/1. Penerimaan pinjaman jangka 8 bulan dari Bank Pembangunan Daerah melalui
Bukti Memorial 01 sebesar Rp.880.000.000,-
22. 22/1. Pengeluaran untuk penyertaan modal untuk PDAM melalui Bukti Memorial
02 sebesar Rp.500.000.000,-
23. 23/1. Pembayaran untuk pembelian peralatan Scanner Dinas A melalui SPMU BT
no.06 sebesar Rp.15.000.000,-
24. 23/1. Pembayaran peralatan mesin dan lainnya oleh bendaharawan Dinas B untuk
Kegiatan Perbaikan Pasar dengan SPJ no. 05 sebesar Rp.20.000.000,-
25. 25/1. Pembayaran gaji bulan Januari 2005 untuk Dinas A sebesar Rp.475.000.000,-
dan Dinas B sebesar Rp. 335.500.000,- melalui SPM Gaji 01
26. 27/1. Penerimaan setoran sisa tagihan Pajak Galian Gol C tahun lalu
Rp.45.000.000,- melalui STS no.04.
27. 31/1. Pembayaran pokok pinjaman BRI sebesar Rp. 1.000.000.000,- dan bunga
pinjaman sebesar Rp. 75.000.000,- melalui SPMU BT no. 07.
Panduan Fasilitator
1. Pastikan kelompok telah terbentuk. Setidaknya satu kelompok terdiri dari 4 sampai 6
peserta.
2. Pastikan juga bahwa proses penyusunan jurnal transaksi berbasis akrual.
3. Berikan formulir atau format jurnal transaksi
4. Untuk sementara, abaikan informasi saldo awal, dan langsung ke penyusunan jurnal
transaksi bulan Januari.
5. Untuk menghemat waktu, pengerjaan jurnal dapat dibagi berdasarkan jumlah peserta untuk
kemudian dibahas bersama dalam penyusunan kompilasinya.
Hasil Latihan 3
HARI 2
Sesi 5: Posting ke Buku Besar
Tujuan:
• Peserta memahami apa yang dimaksud dengan buku besar dan
kegunaannya serta kaitannya dengan jurnal akuntansi yang ada.
• Menginformasikan cara posting ke buku besar
Materi:
• Power Point Slide
• Contoh Buku Besar dan Buku Pembantu
Waktu: + 45 menit
Metode:
• Presentasi
• Proses posting
• Tanya Jawab.
Alur:
• Pengertian buku besar dan posting
• Contoh buku besar dan buku pembantu
• Mekanisme posting
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Slide di atas ini adalah contoh Buku Besar yang mencantumkan nama rekening, kode rekening,
kumpulan uraian tanggal transaksi terkait, uraian transaksi, referensi, nilai debet dan atau kredit,
serta saldo dari nilai tersebut.
Buku Pembantu adalah bagian dari Buku Besar yang merupakan uraian yang lebih rinci dari isi
Buku Besar. Contohnya adalah Buku Bendaharawan akan dibagi lagi menjadi rincian
bendaharawan tiap unit kerja yang menampilkan secara khusus rekening yang terkait dengan
SKPD yang bersangkutan.
LATIHAN 4 :
POSTING KE BUKU BESAR
Latihan 4
Posting ke Buku Besar dan Penyusunan Laporan
Realisasi Anggaran
Peserta workshop diminta untuk melakukan posting dari jurnal ke buku besar dan
selanjutnya membuat Neraca Saldo untuk bulan Januari 2005. Peserta secara kelompok
diminta untuk menyusun;
1. Saldo Awal tahun pada Buku Besar terkait
2. Posting jurnal transaksi selama bulan Januari 2005 ke Buku Besar terkait
3. Menyusun Laporan Realisasi Anggaran
Waktu: 45 menit
Panduan Fasilitator
1. Berikan formulir buku besar, baik berupa form atau file
2. Dengan kelompok yang sama, minta peserta untuk melakukan identifikasi buku besar
yang akan digunakan. Identifikasi bisa dimulai dengan kelompok buku besar pada
saldo awal.
3. Pastikan bahwa setiap rekening atau account memiliki buku besarnya sendiri.
4. Pastikan bahwa saldo buku besar terletak pada saldo normalnya (debet atau kredit)
5. Dalam penyusunan LRA, akumulasikan saldo belanja dan pendapatan untuk
mendapatkan Sisa Lebih bulan berjalan.
Hasil Latihan 4:
Materi:
• Power Point Slide
Waktu: + 15 menit
Metode:
• Presentasi
• Mekanisme dan contoh penyusunan neraca saldo
• Tanya Jawab.
Alur:
• Siklus akuntansi
• Pengertian dan contoh neraca saldo
• Contoh penyusunan neraca saldo
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Slide di samping ini adalah contoh format Neraca Saldo. Secara umum setiap rekening
mempunyai nomor atau kode dan diawali dari rekening aktiva lancar sampai dengan
ekuitas. Di baris paling bawah adalah nilai total debet dan kredit yang seharusnya
seimbang. Jika tidak seimbang, maka dapat diteliti pada buku besar yang bersangkutan
untuk kemudian dilihat lagi penjurnalannya
Materi:
• Power Point Slide
• Hasil pelatihan
Waktu: + 60 menit
Metode:
• Presentasi
• Tanya Jawab
• Penjelasan proses.
Alur:
• Jurnal penyesuaian
• Jurnal penutup
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Materi:
• Power Point Slide
• Contoh laporan keuangan
• Bahan latihan laporan keuangan
Waktu: + 30 menit
Metode:
• Presentasi
• Tanya Jawab
• Praktek latihan.
Alur:
• Laporan realisasi anggaran
• Neraca
• Catatan atas laporan keuangan
• Post test
• Rencana tindak lanjut
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
17
LATIHAN 5:
Penyusunan Neraca Lajur
dan Laporan Arus Kas
Latihan 5
Panduan Fasilitator
1. Berikan format neraca saldo, neraca dan laporan arus kas pada peserta.
2. Pastikan bahwa peserta menggunakan data saldo akhir buku besar yang sudah
valid/benar dari hasil diskusi bersama
3. Neraca saldo harus berimbang (debet dan kredit) dengan memasukan nilai akhir semua
buku besar
4. Neraca akhir dilakukan dengan membuat klasifikasi aktiva dan pasiva, serta nilai akhir
SiLPA dari hasil Laporan Realisasi Anggaran
5. Laporan Arus Kas disusun dengan
6. Minta tiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya, atau pandu peserta untuk
membahas hasil tersebut bersama sama.
Hasil Latihan 5
30
LAMPIRAN:
Agenda
Pre/Post-Test
Transfer Pembelajaran
Evaluasi
Lampiran 1
Agenda Tentatif
Lokakarya Dasar Akuntansi untuk staf operasional
Hari 1:
Hari 2:
Lampiran 2
Pre/Post-Test
Notes:
1. Pada saat pre test, diharapkan peserta tidak membuka hands-out atau materi
pelatihan terlebih dahulu.
2. Demikian pula pada saat post test
3. Tidak perlu mencantumkan nama atau instansi
Lampiran 3
Luangkan beberapa menit untuk melakukan refleksi terhadap topik yang kita
bahas hari ini, gagasan baru yang Anda temukan selama lokakarya hari ini dan
bagaimana menurut Anda mengenai topik Dasar Akuntansi untuk staf operasional
tersebut. Kemudian, pada tempat yang tersedia di bawah ini tuliskan satu atau dua
kalimat untuk menjelaskan sesuatu yang menarik tentang diri Anda, yang telah
Anda pelajari selama mengikuti lokakarya hari ini.
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
Berdasar pada apa yang telah Anda pelajari tentang diri Anda dan beberapa
kemungkinan perubahan yang disampaikan dalam lokakarya ini, sebutkan dua
atau tiga hal yang Anda harapkan untuk diperbaiki dalam upaya penyusunan
Sistem Akuntansi dan Laporan Keuangan SKPD.
1. _____________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
2. _____________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
3. _____________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
Akhirnya, apa kendala yang mungkin terjadi pada diri Anda atau lingkungan kerja
Anda dalam upaya melakukan perubahan-perubahan tersebut? Apa yang akan
Anda lakukan untuk mengatasi atau meminimalkan kendala tersebut?
Kendala yang mungkin terjadi #1
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
_______________________________________________________
Lampiran 4
Materi Presentasi
Buruk kurang baik sedang baik sangat baik
Latihan
Buruk kurang baik sedang baik sangat baik
Bahan Bacaan
Buruk kurang baik sedang baik sangat baik
Ruang Pertemuan
Buruk kurang baik sedang baik sangat baik
Makanan
Buruk kurang baik sedang baik sangat baik