Professional Documents
Culture Documents
Nop
By Dedi Wijaya
2009
KATA PENGANTAR
Dedi Wijaya
i
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar………………………………………………….…………………….. i
Daftar isi……………………………….……………………………………………... ii
Pendahuluan………………………………………………………...…………………1
Pembahasan……………………………………………………………………………2
A. Bahasa……………………………………………………………….……………. 3
1. Pengertian Bahasa……………………………………………………………..3
2. Aspek Bahasa………………………………………………………………….4
3. Fungsi Bahasa………………………………………………………………… 5
B. Komunikasi……………………………………………………………………….. 6
1. Pengertian Komunikasi………………………………………………………..6
2. Komponen-Komponen Komunikasi………………………………………….. 7
C. Bahasa Komunikatif……………………………………………………………….8
D. Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif……….......... 9
1. Pengertian Pendekatan Komunikatif…………………………………………..9
2. Ciri-Ciri Pendekatan Pembelajaran Komunikatif………………………........ 10
3. Peran Peserta Didik, Guru dan Materi Pembelajaran dalam Proses Belajar
Mengajar…..…………………………………………………….................... 11
4. Metodologi Pembelajaran Bahasa Berdasarkan Pendekatan Komunikatif ….12
Kesimpulan…………………………………………………………………………...13
Daftar Pustaka………………………………………………………………………. 14
ii
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
PENDAHULUAN
1
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Dengan keterangan di atas dapat diperoleh
pengertian dalam proses pembelajaran harus interaktif, artinya terjadi proses
komunikasi multi arah, antara pendidik dengan peserta didik, peserta didik dengan
peserta didik lainnya.
Proses pembelajaran yang interaktif ini hanya bisa dilakukan apabila bahasa
yang digunakan adalah bahasa yang komunikatif. Sementara beberapa kalangan
berpendapat bahwa bahasa pengantar dalam dunia pendidikan adalah bahasa
persatuan dan bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia, di lain pihak mulai ada
perkembangan perlunya penggunaan bahasa asing atau internasional dalam dunia
pendidikan, ada pula yang berpendapat perlunya memelihara bahasa daerah sehingga
perlu dipakai juga dalam bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
Komunikasi adalah kunci keberhasilan berinteraksi dalam berbagai hal dalam
kehidupan, dunia kerja, perdagangan, pemerintahan, maupun dalam pendidikan. Bila
komunikasi berjalan efektif, maka arus informasi dalam dinamika pendidikan pun
akan berjalan lancar sehingga dapat mempercepat proses pencapaian tujuan
pendidikan atau pembelajaran. Sebaliknya, bila komunikasi terhambat, arus informasi
pun tersendat, dan akibatnya tentu akan membuat proses pendidikan atau
pembelajaran akan terlambat atau sulit untuk dicapai, kesemua hal di atas
memerlukan suatu bahasa yang komunikatif dan komunikasi yang efektif.
2
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
PEMBAHASAN
A. BAHASA
1. Pengertian Bahasa
Bahasa adalah sebuah alat komunikasi untuk menganalisis pengalaman
manusia, secara berbeda di dalam setiap masyarakat, dalam satuan-satuan yang
mengandung isi semantis dan pengungkapan bunyi, yaitu monem. Pengungkapan
bunyi tersebut pada gilirannya diartikulasikan dalam satuan-satuan pembeda dan
berurutan, yaitu fonem, yang jumlahnya tertentu di dalam setiap bahasa, yang kodrat
maupun ketersalingterkaitannya berbeda juga dalam setiap bahasa (Andre Martinet,
1987). Definisi bahasa dalam Wikipedia Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Satu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
2. Satu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke
dalam pikiran orang lain
3. Satu kesatuan sistem makna
4. Satu kode yang yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan
antara bentuk dan makna.
5. Satu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh :-
Perkataan, kalimat, dan lain lain.)
6. Satu sistem tuturan yang akan dapat dipahami oleh masyarakat linguistik.
Collins Cobuild English Language Dictionary mendefinisikan bahasa sebagai
suatu sistem komunikasi yang terdiri dari seperangkat bunyi dan lambang tertulis
yang digunakan oleh orang-orang pada suatu negara atau wilayah tertentu untuk
berbicara dan menulis di lingkungan negara atau wilayah tersebut (a system of
communication which consist of asset of sound and written which are used by the
people of particular country of region for talking or writing in). Bahasa itu arbitrary,
artinya suatu kata tidak akan ada artinya apabila tidak ada persetujuan dari para
pemakainya (Endang Lestari, 2003). Menurut Oxford Advanced Learner’s
Dictionary, bahasa adalah sistem bunyi dan kata yang digunakan oleh manusia untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaannya (the system of sounds and words used to
3
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
2. Aspek Bahasa
Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-
simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat dengan
gerak-gerik badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu pula.
Simbol adalah tanda yang diberikan makna tertentu, yaitu mengacu kepada
sesuatu yang dapat diserap oleh panca indra. Berarti bahasa mencakup dua bidang,
yaitu vokal yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, dan arti atau makna yaitu
hubungan antara rangkaian bunyi vokal dengan barang atau hal yang diwakilinya,itu.
Bunyi itu juga merupakan getaran yang merangsang alat pendengar kita (yang diserap
oleh panca indra kita, sedangkan arti adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi
yang menyebabkan reaksi atau tanggapan dari orang lain).
4
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
Arti yang terkandung dalam suatu rangkaian bunyi bersifat arbitrer atau
manasuka. Arbitrer atau manasuka berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu
rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula. Apakah seekor
hewan dengan ciri-ciri tertentu dinamakan anjing, dog, hund, chien atau canis itu
tergantung dari kesepakatan anggota masyarakat bahasa itu masing-masing.
3. Fungsi Bahasa
Menurut Felicia (2001 : 1), dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat
yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
Begitu dekatnya kita kepada bahasa, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami
dan mempelajari bahasa secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, kita
tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti
berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa
tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’
bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku.
Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar
dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke
dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita
selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja,
bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat
memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat
memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa. Pada dasarnya,
bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan
seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk
berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial
dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol
sosial (Gorys Keraf, 1997: 3).
Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada
perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan
5
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu,
bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan
bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan
istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) secara tidak langsung memperkaya khazanah bahasa kita. Dengan
demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk
bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan
sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo, 1993, 1995).
Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan
dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan
bahasa sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam
menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan
cermin dari daya nalar (pikiran). Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat
bergantung pada ragam bahasa yang digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa
yang baik dan benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula.
B. KOMUNIKASI
1. Pengertian Komunikasi
Secara etimologis kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu cum, sebuah
kata depan yang artinya dengan, atau sama dengan, dan kata umus, sebuah kata
bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communio,
dalam bahasa Inggris disebut dengan communion, yang berarti kebersamaan,
persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan atau hubungan. Karena untuk ber-
communio diperlukan adanya usaha dan kerja, maka kata itu dibuat kata kerja
communicare yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar-menukar,
membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang,
bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman.
Jadi, komunikasi berarti pemberitahuan pembicaraan, percakapan, pertukaran
pikiran atau hubungan. (Hardjana, 2003).
6
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
2. Komponen-komponen Komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa
berlangsung dengan baik. Wikipedia-Indonesia menjelaskan komponen-komponen
tersebut antara lain sebagai berikut:
7
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
C. BAHASA KOMUNIKATIF
Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan
khalayak sasaran kita. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran
kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi
perhatian utama kita. Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi,
antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk
dijual.Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang komunikatif”.
8
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan
tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum.
Kata griya, misalnya, lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma.
Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif
karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata-kata griya atau makro akan memberi
nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau
nuansa tradisional. Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi
sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita
dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul
bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita.
Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri
sendiri. Bahasa yang komunikatif tidak selalu harus merupakan bahasa standar.
Sebaliknya, penggunaan bahasa standar tidak selalu berarti bahwa bahasa itu baik dan
benar. Sebaiknya, kita menggunakan ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya
dan disamping itu mengikuti kaidah bahasa yang benar (Alwi dkk., 1998: 21).
Bahasa komunikatif adalah bahasa yang biasa digunakan pada wilayah di
mana sedang terjadi proses komunikasi, tidak terpaku pada satu bahasa saja, mudah
diterima, mudah difahami dan mudah untuk ditanggapi atau mendapatkan feedback.
Oleh karena itu, maka dirasa perlu untuk mengembangkan bahasa komunikatif
sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan, dengan bahasa yang komunikatif maka
akan mengurangi rasa kaku, monoton, dan akan lebih menarik bagi komunikan, pada
akhirnya diharapkan mampu mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar yang
diinginkan.
9
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran bahasa. Di dalam konsep pendekatan
komunikatif terdapat konsep kompetensi komunikatif yang membedakan komponen
bahasa menjadi dua bagian, yaitu kompetensi dan performansi atau unjuk kerja.
Kompetensi komunikatif itu adalah keterkaitan dan interelasi antara
kompetensi gramatikal atau pengetahuan kaidah-kaidah bahasa dengan kompetensi
sosiolinguistik atau atauran-aturan tentang penggunaan bahasa yang sesuai dengan
kultur masyarakat. Kompetensi komunikatif hendaknya dibedakan dengan
performansi komunikatif karena performansi komunikatif mengacu pada realisasi
kompetensi kebahasaan beserta interaksinya dalam pemroduksian secara aktual
dengan pemahaman terhadap tuturan-tuturan. Oleh sebab itu, seseorang yang
dikatakan memiliki kompetensi dan performansi berbahasa yang baik hendaknya
mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang dipelajarinya, baik dalam
pemroduksian (berbicara dan menulis/mengarang) maupun dalam pemahaman
(membaca dan menyimak/mendengarkan).
10
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
menggunakan bahasa itu, (18) bahasa diciptakan oleh peserta didik melalui mencoba
dan mencoba, (19) kefasihan dan bahasa yang berterim merupakan tujuan utama,
ketepatan dinilai dalam konteks bukan dalam keabstrakan, (20) peserta didik
diharapkan berinteraksi dengan orang lain melalui kelompok atau pasangan, lisan dan
tulis, (21) guru tidak bisa meramal bahasa apa yang akan digunakan peserta didiknya,
dan (22) motivasi intrinsik akan timbul melalui minat terhadap hal-hal yang
dikomunikasikan.
3. Peran Peserta Didik, Guru dan Materi Pembelajaran dalam Proses Belajar
Mengajar
Peran Peserta Didik dalam Proses Belajar-Mengajar
Robin dan Thompson 1) mengemukakan bahwa ciri-ciri peserta didik yang
sesuai dengan konsep pendekatan komunikatif adalah: (1) selalu berkeinginan untuk
menafsirkan tuturan secara tepat, (2) berkeinginan agar bahasa yang digunakan selalu
komunikatif, (3) tidak merasa malu jika berbuat kesalahan dalam berkomunikasi, (4)
selalu menyesuaikan bentuk dan makna dalam berkomunikasi, (5) frekuensi latihan
berbahasa lebih tinggi, dan (6) selalu memantau ujaran sendiri dan ujaran mitra
bicaranya untuk mengetahui apakah pola-pola bahasa yang diucapkan tersebut dapat
diterima dan dipahami oleh masyarakat.
Peran Guru dalam Proses Belajar-Mengajar
Dua peran guru dalam proses belajar-mengajar, yaitu (1) pemberi kemudahan
dalam proses komunikasi antara semua peserta didik dalam kelas, antara peserta didik
dengan kegiatan pembelajaran, serta teks atau materi, dan (2) sebagai partisipan
mandiri dalam kelompok belajar-mengajar.
Implikasi dari kedua peran di atas menimbulkan peran-peran kecil lainnya, yaitu
peran sebagai pengorganisasi, pembimbing, peneliti, dan pembelajar dalam proses
belajar-mengajar.
Peran Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran dipersiapkan setelah guru mengadakan suatu analisis
kebutuhan peserta didik. Keanekaragaman kebutuhan peserta didik ini ditampung
11
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
12
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
KESIMPULAN
13
Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Komunikatif
Nop
By Dedi Wijaya
2009
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/13335440/PENGEMBANGAN-KOMUNIKASI-
RESPEKTIF-DAN-PENGGUNAAN-BAHASA-KOMUNIKATIF-SEBAGAI-
BAHASA-PENGANTAR-DALAM-DUNIA-PENDIDIKAN
http://docs.google.com/gview?a=v&q=cache:mfRsaaXDSuIJ:budimeeong.files.word
press.com/2008/05/inisiasi_pembelajaran_bahasa_indonesia_sd_3.pdf+pendekatan+p
embelajaran+bahasa+indonesia+yang+inovatif
http://www.scribd.com/doc/9678465/Fungsi-Bahasa
14