You are on page 1of 24

LEMBAR PERSETUJUAN

PROPOSAL LAPORAN AKHIR

PERAN SEKRETARIS DALAM MENANGANI


PENYELENGGARAAN PERJALANAN DINAS PIMPINAN
DI PT ASURANSI JASA INDONESIA KANTOR CABANG MALANG

Diajukan oleh :

Yessi Puspitasari
0732610076

Administrasi Perkantoran

Menyetujui

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dra Nilawati Fiernaningsih, M.AB Dra Siti Nurbaya, M.AB


NIP 196312171988032001 NIP 196103251995122001

Mengetahui,
Ketua Jurusan

Drs. Halid Hasan, MStratHRM


NIP. 196312121990031003
I. Judul Tugas Akhir

Peran Sekretaris Dalam Menangani Penyelenggaraan Perjalanan Dinas

Pimpinan di PT Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang Malang.

II. Latar Belakang

Seorang pimpinan perusahaan memiliki berbagai macam tugas dan tanggung

jawab dalam menjalankan tugas rutin jabatannya. Dengan demikian, tentunya

pimpinan akan sangat membutuhkan bantuan seseorang untuk melancarkan tugas

tersebut. Tenaga bantuan yang dimaksud adalah tenaga bantuan seorang sekretaris

yang mampu membantu pimpinan dalam menjalankan roda perusahaan, agar

dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.

Seorang sekretaris telah diberi kepercayaan oleh pimpinan untuk dapat

menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai sekretaris secara baik dan benar. Bila

pelimpahan wewenang ini dapat dilaksanakan dengan baik, maka pimpinan dapat

memusatkan konsentrasinya pada pengawasan dan perencanaan perusahaan.

Pada dasarnya tugas sekretaris meliputi tugas rutin, tugas insidentil, dan

juga tugas kreatif. Tugas rutin seorang sekretaris meliputi korespondensi,

menerima tamu, menerima telepon, hingga kearsipan. Tugas insidentil meliputi

mempersiapkan rapat, mengatur pertemuan pimpinan dengan relasi, mengurus

perjalanan dinas, dan sebagainya. Sedangkan tugas kreatif sekretaris meliputi

mengirimkan bunga atau surat ucapan kepada rekan pimpinan, membuat kliping,

dan sebagainya.
Salah satu tugas sekretaris dalam melaksanakan instruksi adalah

melakukan persiapan-persiapan perjalanan dinas pimpinan, karena perjalanan

dinas merupakan salah satu aktivitas organisasi atau perusahaan yang sering

dilakukan pimpinan.

Agar perjalanan dinas dapat berjalan secara efektif dan efisien, maka perlu

dilakukan penjadwalan dan pengaturan pada perjalanan dinas tersebut, sehingga

pekerjaan pimpinan tidak akan terbengkalai hanya karena kesalahan dalam

menyusun jadwal atau tidak adanya jadwal yang digunakan sebagai acuan

pelaksanaan perjalanan dinas. Oleh karena itu, seberapapun pentingnya suatu

pekerjaan apabila tidak mampu menyusunnya dengan baik, maka hasilnya juga

akan kurang memuaskan.

Mengatur dan menyiapkan perjalanan dinas pimpinan meliputi,

mempersiapkan segala sesuatu, mulai dari dokumen yang dibutuhkan pimpinan

dalam perjalanannya, konfirmasi tiket dan hotel, pembuatan jadwal perjalanan,

sampai segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan dan kenyamanan

pimpinan dalam perjalanan dinasnya.

PT Asuransi Jasa Indonesia adalah suatu perusahaan asuransi yang

sahamnya 100% dimiliki oleh pemerintah dan karenanya disebut juga sebagai

BUMN. Perusahaan milik pemerintah biasanya memiliki kegiatan yang beragam

dan kompleks, termasuk menyelenggarakan perjalanan dinas. Pimpinan PT

Asuransi Jasa Indonesia melakukan perjalanan dinas mencapai 3-5 kali dalam satu

bulan.
Pada PT Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang Malang, pimpinan

dibantu oleh seorang sekretaris dalam menjalankan tugas rutinnya. Sekretaris

menjalankan segala tugas rutin pimpinan, termasuk menangani perjalanan dinas

pimpinan. Namun terkadang karena tugas yang dikerjakan sekretaris sangat

kompleks, dalam pengaturan perjalanan dinas ada kemungkinan untuk melakukan

kesalahan dan kelalaian.

Seorang sekretaris secara tidak langsung juga ikut berperan terhadap

kesuksesan perjalanan dinas pimpinannya. Dan berpengaruh pula pada kinerja

perusahaan dalam proses meningkatkan kerja sama dan mendukung

perkembangan perusahaan dalam segala bidang. Karena dengan lancarnya tugas

pimpinan, maka juga akan berdampak pula pada lancarnya kegiatan yang ada di

perusahaan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, akan diadakan penelitian mengenai tugas

sekretaris dalam penyelenggaraan perjalanan dinas pimpinan. Oleh karena itu

dipilih judul penelitian yaitu :

“PERAN SEKRETARIS DALAM MENANGANI

PENYELENGGARAAN PERJALANAN DINAS PIMPINAN DI PT

ASURANSI JASA INDONESIA KANTOR CABANG MALANG.”

III. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka rumusan masalah yang

digunakan untuk kegiatan penelitian ini adalah: “Bagaimana peran sekretaris

dalam menangani perjalanan dinas pimpinan di PT Asuransi Jasa Indonesia?”


IV. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan pasti mempunyai tujuan dan

kegunaan yang diharapkan dapat tercapai serta memberikan manfaat bagi diri

pribadi, perusahaan dan masyarakat luas.

4.1 Tujuan penelitian

1) Mengetahui proses penanganan perjalanan dinas pimpinan.

2) Mengetahui peran sekretaris dalam penyelenggaraan perjalanan dinas

pimpinan.

4.2 Kegunaan Penelitian

1) Bagi Mahasiswa :

a. Mempraktekkan ilmu kesekretariatan yang

sudah didapatkan di bangku kuliah untuk diaplikasikan ke dalam

dunia kerja yang sesungguhnya.

b. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan

dalam penanganan penyelenggaraan perjalanan dinas.

2) Bagi Institusi tempat observasi :

a. Mempermudah sekretaris dalam mempersiapkan

penyelenggaraan perjalanan dinas pimpinan.

b. Meningkatkan produktivitas sekretaris dan perusahaan

c. Sebagai sarana pertukaran informasi antar institusi pendidikan.


3) Bagi Politeknik :

a. Sebagai sarana penyampaian informasi secara nyata kepada pihak

luar mengenai kurikulum dan sistem pengajaran yang diterapkan

oleh jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Malang.

b. Sebagai sarana bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh

mana sistem pendidikan yang dijalankan dapat diterapkan dalam

praktek sebenarnya.

V. Tinjauan Pustaka

5.1 Pengertian Sekretaris

Dewasa ini peran seorang sekretaris bukan hanya sebagai salah satu

karyawan dalam sebuah perusahaan, namun lebih jauh sebagai faktor penting

yang mendukung kelancaran tugas-tugas pimpinan karena sebagian tugas

sekretaris adalah berkaitan erat dengan pimpinan.

Pendapat tentang definisi sekretaris yang dikemukakan oleh M.G. Hartiti

Hendarto dan F.X. Tulusharyono, M.M, (2003:4) yaitu :

“Sekretaris adalah orang yang membantu seseorang, yaitu pimpinan dalam

melaksanakan tugas perkantoran yang timbul dari tugasnya sebagai pemimpin.”

Lebih lanjut menurut Saiman,(2002:24) tentang sekretaris adalah sebagai

berikut :

“Sekretaris adalah seseorang yang mempunyai tugas yang sangat berkaitan

dengan kegiatan tulis-menulis atau catat-mencatat dari suatu kegiatan perkantoran

atau perusahaan.”
Dari dua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian sekretaris

pada hakikatnya adalah seseorang yang membantu pimpinan dalam mengerjakan

tugas-tugasnnya, yang meliputi kegiatan mencatat dan menulis dari suatu kegiatan

perkantoran.

5.1.1 Jenis-Jenis Sekretaris

Sekretaris memiliki ruang lingkup pekerjaan yang sangat luas. Karena

luasnya ruang lingkup pekerjaan yang menentukan tugas-tugasnya, seorang

sekretaris dibedakan menjadi beberapa jenis.

Menurut Ursula Ernawati dalam bukunya Pedoman Lengkap

Kesekretariatan untuk Sekretaris dan Calon Sekretaris (2004:13-16), jenis

sekretaris dapat dikelompokkan berdasarkan :

1. Berdasarkan luas lingkup tanggung jawab

Sekretaris Organisasi

Sekretaris organisasi adalah seorang office manager yang


memimpin suatu sekretariat dari suatu perusahaan atau instansi pemerintah
tertentu. Sekretaris organisasi disebut juga Executive Secretary. Ia bekerja
tidak hanya atas perintah atasannya, tetapi juga memiliki wewenang untuk
merencanakan sendiri rencana organisasinya, menyusun struktur kerja
organisasi, membuat keputusan, pengarahan koordinasi, pengendalian.
Contoh sekretaris organisasi :
- Business Secretary
- Company Secretary
- Sekretaris jendral di Departemen
- Sekretaris Wilayah Daerah di Pemerintah Daerah tingkat I

Sekretaris Pimpinan (Private Secretary)


Sekretaris pimpinan adalah tangan kanan pimpinan yang bertugas
melaksanakan pekerjaan kantor untuk pimpinannya. Sekretaris pimpinan
adalah pegawai atau staff dari suatu organisasi atau perusahaan, karena ia
diangkat dan digaji oleh organisasi atau perusahaan. Sekretaris pimpinan
bekerja tidak hanya untuk kepentingan pribadi pimpinan, namun bersifat
kedinasan.
Adapun ciri-ciri sekretaris pimpinan adalah :
- Ia bukan pimpinan suatu unit organisasi dan belum tentu
mempunyai anak buah.
- Ia tidak memiliki wewenang untuk membuat kebijakan organisasi
atau perusahaan, juga tidak berwenang mewakili pimpinannya
membuat suatu kebijaksanaan. Jadi ia bukan termasuk kelompok policy
maker.
- Tugasnya adalah meringankan beban kerja pimpinannya, yang
terbatas pada masalah bisnis dan kedinasan.
- Ia bekerja untuk seorang pimpinan tertentu. Jadi di sini dimaksudkan
bahwa ia hanya memiliki seorang atau beberapa atasan langsung.
Apabila atasan lain yang bukan pimpinannya ingin meminta bantuan si
sekretaris maka terlebih dahulu harus meminta izin pada atasan langsung
si sekretaris.

Sekretaris Pribadi (Personal Secretary)


Sekretaris pribadi adalah seseorang yang melaksanakan aktivitas kantor
untuk membantu kepentingan seorang tertentu dan bersifat pribadi. Jadi ia
bukanlah pegawai atau staf dari organisasi atau perusahaan, tetapi ia
diangkat dan digaji secara perorangan.
Contohnya : sekretaris pribadi seorang artis.
2. Berdasarkan kemampuan kerja dan pengalaman kerja
a. Sekretaris Junior
Yaitu sekretaris yang baru memulai meniti karir sebagai sekretaris.
Biasanya belum berpengalaman kerja sehingga ia masih harus belajar
dan memerlukan bimbingan. Yang termasuk sekretaris junior ini adalah
mahasiswa yang baru lulus kuliah. Umumnya ditempatkan sebagai
assisten sekretaris senior agar dapat belajar dariya. Biasanya hanya
diberi tugas-tugas yang bersifat rutin.
b. Sekretaris Senior
Yaitu sekretaris yang sudah memiliki kemampuan bekerja yang baik,
karena telah berpengalaman bekerja. Oleh karena itu, ia diharapkan
mampu bekerja mandiri, mampu mengatur pekerjaannya sesuai
prosedur.

3. Berdasarkan Spesialisasi dalam Pekerjaan


Yang dimaksud di sini adalah sekretaris yang berkonsentrasi dalam
bidang tertentu, seperti : bidang hukum, bidang medis, bidang teknik,
bidang akuntansi, dan sebagainya. Sehingga dalam dunia usaha dikenal :
a. The Legal Secretary (sekretaris yang bekonsentrasi dalam bidang
hukum)
Yaitu sekretaris yang membantu ahli hukum seperti konsultan hukum,
pengacara, notaris, dan sebagainya. Ia sendiri bukan ahli hukum, tetapi
hanya membantu pimpinannya yang ahli hukum dalam melaksanakan
tugas kesekretarisannya.
b. The Medical Secretary (sekretaris yang berkonsentrasi dalam bidang
medis)
Yaitu sekretaris yang membantu seorang dokter atau ahli medis. Sama
halnya dengan The Legal Secretary, ia bukanlah seorang dokter,
paramedis ataupun ahli medis lainnya.
c. The Technical Secretary (sekretaris yang berkonsentrasi dalam bidang
teknik tertentu)
Yaitu sekretaris yang membantu seorang insinyur dalam bidang teknik
tertentu.
d. The Accounting Secretary (sekretaris yang berkonsentrasi dalam bidang
akuntansi)
Yaitu sekretaris yang membantu seorang akuntan.

Sedangkan teori yang dikemukakan oleh Siti Mutmainah dalam blog

pribadinya www.sitimutmainnah32.blogspot.com tentang jenis-jenis sekretaris

dapat dikelompokkan menjadi :

1. Jenis-jenis sekretaris berdasarkan kedudukan,wewenang dan tanggung


jawabnya :
a. Sekretaris Instansi
Sekretaris yang bertugas sebagai office karena secara formal
menjalankan fungsi manager yang ruang lingkupnya meliputi semua aspek
kegiatan kantor.
b. Sekretaris Pribadi
Sekretaris yang hanya bekerja sebagai pembantu pimpinan dan
sebagai mediator(perantara) pimpinan.

2. Berdasarkan kemampuannya dan pengalamanya kerjanya sekretaris dibedakan


menjadi :
a. Sekretaris Junior
Sekretaris yang baru meniti karirnya sebagai sekretaris dan belum
memiliki banyak pengalaman.
b. Sekretaris Senior
Sekretaris yang memiliki profesionalisme yang mantap dapat berdiri
sendiri mengatasi masalah yang timbul dalam melaksanakan tugasnya.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis sekretaris

dibagi menjadi beberapa kelompok. Sekretaris tidak hanya bertumpu pada

pekerjaan kantor yang berhubungan dengan pimpinan sebuah perusahaan, namun

lebih jauh seorang sekretaris dapat menjadi seorang sekretaris pribadi bahkan
kepada seseorang yang tidak menjabat sebagai pimpinan perusahaan, misalnya

seorang artis atau pengacara.

5.1.2 Tugas Sekretaris

Tugas seorang sekretaris tidak hanya membantu meringankan tugas seorang

pimpinan, namun seorang sekretaris juga dituntut untuk mampu dan berkompeten

dalam mengerjakan tugas-tugas kesekretariatannya. Seperti dalam hal

korespondensi, kearsipan, dan penyelenggaraan rapat. Semua itu juga merupakan

tugas sekretaris.

“Tugas sekretaris dalam arti sempit adalah sebagai orang yang dipercaya
oleh pimpinan untuk menyimpan rahasia pimpinan. Sedangkan tugas sekretaris
dalam arti luas adalah pelaksanaan tugas-tugas yang bersifat membantu manajer
atau pimpinan untuk menjalankan roda organisasi, lembaga, maupun kantor.”
(Saiman, 2002:40)

Menurut Neni Nuraeni dalam websitenya

www.greatsecretary.wordpress.com menjelaskan bahwa sekretaris dibanding dengan

posisi lain, termasuk karyawan yang memiliki multi tugas, di antaranya :

1. Menurut Wewenangnya.

a. Tugas rutin. Meliputi pengetikan, making call, menerima tamu,


korespondenci, filling, surat menyurat.
b. Tugas instruksi. Meliputi penyusunan jadwal perjalanan, making
appointment, pengaturan keuangan, persiapan dan penyelenggaraan
rapat, arrange schedule.
c. Tugas kreatif. Meliputi pembuatan formulir telepon,
dokumentasi,mengirim ucapan kepada klien, mengatur ruang kantor
pimpinan.

2. Menurut Jenis Tugasnya.

a. Tugas administrasi.perkantoran. meliputi surat menyurat, pembuatan


laporan, filling.
b. Tugas resepsionis. Meliputi making call, melayani tamu, menyusul
jadwal pertemuan pimpinan.
c. Tugas social. Meliputi mengatur rumah tangga kantor, mengirim
ucapan selamat kepada relasi, mempersiapkan respsi/jamuan.acara
resmi kantor.
d. Tugas insidentil. Meliputi mempersiapkan rapat,mempersiapkan
pidato, presentasi, dan mempersiapkan perjalanan dinas pimpinan.

Sedangkan menurut Eti Ratnawati dan Sunarto dalam bukunya berjudul

Kompetensi Sekretaris Profesional (2006:16-18), tugas sekretaris dapat dibagi

menjadi tiga kelompok : tugas rutin, tugas pelaksanaan instruksi, dan tugas

kreatif.

1. Tugas Rutin
Kata rutin berasal dari kata Perancis la routine yang berarti kebiasaan,
praktek yang sudah lazim, prosedur yang sudah mapan, hal-hal yang
dilakukan sehari-hari. Tugas rutin adalah tugas yang dilakukan setiap hari
sesuai dengan prosedur yang sudah mapan atau praktek yang sudah lazim,
tanpa perlu menunggu perintah atau mencari waktu khusus untuk
melaksanakannya. Tugas rutin sekretaris mencakup pembuatan surat-surat
keluar, pengurusan surat-surat masuk, arsip, tamu, telepon, acara kegiatan
pimpinan, laporan, rapat rutin, dan lain-lain.

2. Tugas Pelaksanaan Instruksi


Tugas pelaksanaan instruksi adalah tugas yang diperintahkan oleh
pimpinan. Tugas itu diperintahkan karena tidak termasuk ke dalam kelompok
tugas rutin dan harus dikerjakan di tengah –tengah kerja rutin. Tugas-tugas itu
antara lain berkaitan dengan rapat yang tidak rutin, perjalanan dinas, proyek
khusus, dan lain-lain.

3. Tugas Kreatif
Tugas kreatif tidak termasuk ke dalam tugas rutin dan tugas instruksi.
Tugas ini muncul terinspirasi dalam diri sekretaris sendiri dan dimaksudkan
agar bantuan yang diberikan kepada pimpinan lebih berarti dan bermutu.
Tugas kreatif dapat berkaitan dengan efisiensi kerja, seperti perencanaan
kerja, pengelolaan waktu, daapt berhubungan dengan pengaturan menyangkut
ruang dan penyediaan peralatan kerja, dapat menyangkut peningkatan
kepribadian, pengetahuan, atau kecakapan yang diperlukan agar kualitas,
peran, fungsi,dan tugas keseluruhannya makin meningkat.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tugas sekretaris

sangat kompleks dan tidak hanya berhubungan dengan tugas pimpinan saja.
Sekretaris juga memiliki tugas-tugas yang berhubungan dengan kesekretariatan,

meliputi tugas rutin, tugas pelaksanaan instruksi, tugas kreatif, tugas insidentil dan

tugas sosial.

5.2 Pengertian Perjalanan Dinas

Perjalanan dinas adalah kegiatan yang sering dilakukan di dalam sebuah

perusahaan. Dengan berbagai keperluan, perjalanan dinas ini perlu dilakukan.

Karena persiapan yang begitu rumit, dibutuhkan seseorang yang membantu

menangani persiapannya. Sekretaris yang memiliki kegiatan dalam hal

kesekretariatan dituntut untuk mampu mempersiapkan kelengkapan perjalanan

dinas meliputi dokumen perjalanan dinas.

“Perjalanan dinas adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan


yang jaraknya sekurang-kurangnya 5 (lima) kilometer dari batas kota, yang
dilakukan untuk kepentingan perusahaan, dapat dilaksanakan dengan
menggunakan kendaraan sendiri maupun kendaraan pribadi yang biayanya
ditanggung oleh perusahaan yang menuggaskan.” (www.batan.go.id)

Sedangkan pendapat lain yang dikemukakan oleh Drs. Ignatius Wursanto

(2006:209)

“Perjalanan dinas adalah perjalanan yang dilakukan oleh seorang karyawan atau
pegawai suatu lembaga atau perusahaan yang berkaitan dengan tugas pekerjaan
kedinasan.”

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perjalanan dinas

adalah perjalanan yang dilakukan oleh pegawai atau karyawan suatu lembaga atau

perusahaan yang berkaitan dengan keperluan dinas, perjalanan dinas meliputi

perjalanan dinas dalam kota dan luar kota, maupun luar negeri yang biayanya

ditanggung oleh perusahaan dan dilakukan selama beberapa waktu.


5.2.1 Langkah-langkah Mengatur Perjalanan Dinas

Seorang sekretaris yang handal, umumnya dipercayai pimpinannya untuk

mengatur perjalanan dinas pimpinan. Tugas dan tanggung jawab sekretaris tidak

ringan. Ia harus mempersiapkan segala sesuatu, mulai dari dokumen yang

dibutuhkan pimpinan dalam perjalanannya.

Menurut Dra. Eny Winarni dalam artikelnya yang berjudul Mengatur

Perjalanan Bisnis (www.smk6dki.or.id) menjelaskan ada beberapa hal yang harus

dilakukan oleh sekretaris sehubungan dengan penyelenggaraan perjalanan dinas,

adapun yang harus dipersiapkan oleh sekretaris adalah :

1. Merencanakan Perjalanan
2. Mempersiapkan Daftar Perjalanan
3. Mempersiapkan Dokumen Perjalanan
4. Mempersiapkan Transportasi
5. Mempersiapkan Akomodasi

Menurut Ursula Ernawati dalam bukunya Pedoman Kesekretariatan

Lengkap Untuk Sekretaris dan Calon Sekretaris (2003 : 146-149), seorang

sekretaris harus berusaha mendapatkan informasi yang akurat menyangkut

beberapa hal di bawah ini :

1. Tujuan Perjalanan
Sekretaris dapat bertanya kepada pimpinan atau mempelajari
dokumen-dokumen yang terkait dengan perjalanan dinas untuk mengetahui
tujuan perjalanan pimpinan agar dapat mengatur jadwal dan acara kegiatan
(itinerary) pimpinan secara baik.
2. Waktu Keberangkatan dan Tempat Tujuan
Sekretaris harus mengetahui secara pasti tentang hari, tanggal, bulan
dan jam berapa pimpinan akan memulai perjalanannya. Selain itu sekretaris
perlu mengetahui pimpinan akan singgah di tempat mana saja selama
perjalanannya. Ini semua dimaksudkan agar sekretaris bisa merencanakan
perjalanan pimpinan, mengurus visa, reservasi tiket dan hotel, dan
sebagainya.
3. Transportasi
Sekretaris harus mengetahui jenis transportasi apa yang diinginkan
oleh pimpinan, apakah transportasi darat, laut, atau udara.
4. Akomodasi
Sekretaris harus mengetahui hotel atau motel yang diinginkan
pimpinan. Biasanya pimpinan lebih menyukai hotel yang letaknya dekat
dengan lokasi tempat pertemuan dilaksanakan, dan tentu saja daerah yang
aman dan nyaman.

Dari pendapat di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seorang

sekretaris dalam mempersiapkan perjalanan dinas pimpinan, yaitu menentukan

tujuan perjalanan dinas, tempat, waktu dan tanggal keberangkatan, transportasi

dan akomodasi. Selain itu, sekretaris harus mempersiapkan seluruh kelengkapan

dokumen perjalanan dinas.

5.2.2 Macam-Macam Dokumen Perjalanan (Travel Documents)

Dalam perjalanan dinas diperlukan beberapa dokumen penting yang harus

dimiliki oleh pimpinan yang akan melaksanakan perjalanan dinas. Seorang

sekretaris harus melakukan konfirmasi dengan pimpinan atas segala sesuatu yang

perlu dipersiapkan.

Menurut Ignatius Wursanto dalam bukunya yang berjudul Kompetensi

Sekretaris Professional menjelaskan bahwa ada beberapa dokumen perjalanan

dinas yang harus disiapkan sebelum melakukan perjalanan dinas, yaitu :

1. Dokumen Internal

Dokumen internal adalah dokumen yang dikeluarkan oleh lembaga atau


perusahaan yang bersangkutan, meliputi :
a. Surat Tugas

Surat tugas adalah surat yang berisi penugasan dari pejabat yang
berwenang kepada seseorang untuk melaksanakan suatu tugas
kedinasan.

b. Surat Perintah Perjalanan Dinas

Surat perintah perjalanan dinas adalah surat perintah dari pejabat yang
berwenang untuk mengadakan perjalanan dinas.

2. Dokumen Eksternal

Dokumen eksternal adalah dokumen yang dikeluarkan oleh instansi terkait.


Jenis dokumen eksternal yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung pada
jenis transportasi yang digunakan pimpinan dalam perjalanan dinasnya.
Berbagai jenis dokumen eksternal antara lain :

a. Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga dan Ijazah pendidikan


terakhir. Dokumen tersebut diperlukan untuk mengurus paspor.

b. Paspor

Merupakan tanda bukti diri di Negara lain. Tanpa paspor seseorang tidak
bisa berpergian keluar negeri.

c. Fiskal

Fiskal adalah pajak yang harus dibayar oleh seseorang yang akan
mengadakan perjalanan baik dinas maupun pribadi ke luar negeri.

d. Visa

Visa adalah surat ijin yang diberikan kepada seseorang yang akan
mengadakan perjalanan ke luar negeri.

Sedangkan menurut Ernawati, Ursula (2003:160-167), terdapat berbagai

macam dokumen perjalanan yang perlu dipersiapkan untuk mengunjungi Negara

asing yaitu sebagai berikut :

1. Paspor (Passport)
Adalah sebuah buku kecil berisi identitas orang yang memegangnya,
berlaku sebagai tanda pengenal yang sah.
2. Exit Permit
Adalah izin meninggalkan Negara tempat tinggalnya untuk
berpergian ke Negara lain untuk sementara waktu sebagai turis atau
sebagai traveler lainnya. Masa berlaku exit permit adalah untuk 3
(tiga) bulan, apabila masa waktu telah lewat (dipakai atau belum)
maka harus dimintakan lagi untuk perjalanan lainnya.
3. Surat Keterangan Fiskal
Adalah surat keterangan pembayaran pajak yang diwajibkan
pemerintah terhadap warga negaranya yang akan berangkat ke luar
negeri, kecuali orang yang dibiayai oleh pemerintah atau pegawai
negeri.
4. Sertifikat Kesehatan
Adalah surat keterangan imunisasi untuk vaksinasi penyakit tertentu
seperti cholera, yellow fever dan sebagainya. Surat keterangan ini
dapat berubah tergantung epidemic yang menyerang suatu Negara.
5. Visa
Adalah izin masuk ke suatu Negara, berupa keterangan yang ditulis
di atas selembar formulir ditempel pada salah satu halaman paspor.
6. Tiket Pesawat Terbang (Air Ticket)
Seorang sekretaris harus memperhatikan hal-hal berikut ini dalam
pemesanan tiket pesawat, antara lain: rute penerbangan, waktu
penerbangan, kelas penerbangan, dan seating arrangement.
7. Voucher
Sebaiknya sebelum pimpinan berangkat, sekretaris sudah membeli
voucher kamar hotel melalui biro perjalanan (travel agent) karena
lebih murah dan nyaman.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan macam-macam

dokumen perjalanan dinas adalah meliputi surat tugas, surat perintah perjalanan

dinas. Sedangkan apabila pimpinan melakukan perjalanan dinas ke luar negeri

dibutuhkan dokumen lain meliputi paspor, visa, dan fiskal.

5.2.3 Mempersiapkan Daftar Perjalanan (Itinerary)

Sekretaris bertanggungjawab kepada penyusunan jadwal kegiatan

pimpinan pada saat perjalanan dinas. Karena itu, sekretaris harus mengetahui

tujuan dan rencana perjalanan dinas pimpinan. Sekretaris dapat membantu


pimpinan dalam menyusun jadwal perjalanan dengan berpedoman pada timetable

dari airlines.

Menurut Ernawati, Ursula dalam bukunya “Pedoman Kesekretariatan

Lengkap (2003:157), menjelaskan langkah-langkah yang perlu dilakukan

sekretaris dalam mempersiapkan daftar perjalanan, sebagai berikut :

1. Mengetahui rencana perjalanan pimpinan


Sekretaris harus mengetahui tujuan dan rencana perjalanan dinas pimpinan
termasuk acara kegiatan pimpinan, baik dengan cara bertanya langsung
kepada pimpinan ataupun mempelajari surat-surat yang berkaitan dengan
acara pimpinan di luar negeri.
2. Mempelajari Time Table
Sekretaris harus mempelajari time table yang berpedoman dari airlines,
meliputi perbedaan waktu (apabila perjalanan ke luar negeri). Ini
diperlukan untuk menyusun jadwal kegiatan pimpinan selama pimpinan
melaksanakan perjalanan dinas.

Sedangkan menurut Azizah V. dalam artikelnya Praktek Mengatur

Perjalanan Dinas Pimpinan menjelaskan bahwa seorang sekretaris harus

memperhatikan beberapa hal sebelum membuat jadwal kegiatan pimpinan. Hal

yang perlu diperhatikan antara lain meliputi :

1. Apa tujuan utama kepergian pimpinan.


2. Jadwal yang pasti tentang keberangkatan dan kedatangan pada berbagai
persinggahan.
3. Alat transportasi apa yang dipakai (kereta api, bis, kapal laut, pesawat,
atau mobil).
4. Jenis pelayanan, (kelas utama atau ekonomi).
5. Apakah pimpinan punya pilihan tertentu jenis hotel yang dikehendaki.
6. Pengurusan tiket dapat dilakukan secara langsung maupun menggunakan
travel biro.
7. Dalam perjalanan melalui udara perhatikan jadwal penerbangan (time
schedule/ flight secedule) dan pemesanan tiket (reservation) beberapa hari
sebelum berangkat.

Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa sekretaris harus

mengetahui beberapa informasi penting sebagai pedoman menyusun jadwal


kegiatan pimpinan (itinerary) selama pimpinan melaksanakan perjalanan dinas.

Informasi-informasi tersebut meliputi tujuan dan waktu keberangkatan, jenis

transportasi, alat transportasi, dan jenis penginapan.

VI. Metodologi Penelitian

VI.1 Metode Pengambilan data

Dalam penelitian ini digunakan metode pengambilan data secara Penelitian

Lapangan (Field Research) yaitu pengumpulan data yang dilaksanakan dengan

cara datang langsung ke obyek penelitian untuk mengamati secara langsung

keadaan yang sebenarnya. Adapun cara-cara yang digunakan dalam penelitian ini

adalah:

1) Observasi

“Observasi atau disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan

pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat

indra”. (Arikunto, 2006:156)

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan melakukan

pengamatan secara langsung terhadap tugas yang dilakukan sekretaris dalam

menangani perjalanan dinas. Dari metode observasi akan didapat data tentang

bagaimana cara sekretaris mempersiapkan dokumen perjalanan dinas serta

prosedur persiapannya.
2) Interview

“Interview adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab

sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan tujuan

penelitian”. (Marzuki, 2005:66)

Pada penelitian ini, interview akan dilakukan secara langsung (face to

face) kepada sekretaris. Pertanyaan interview meliputi hal – hal yang akan

menjawab kebutuhan informasi tentang penanganan penyelenggaraan

perjalanan dinas pimpinan. Adapun interview guide dapat dilihat pada

lampiran 8.1.

3) Dokumentasi

“Dokumentasi merupakan suatu cara yang dilakukan dengan

mengumpulkan dan mencatat data yang berasal dari dokumentasi perusahaan

maupun referensi yang berkaitan dengan obyek yang diteliti. Selain itu, data

juga diperoleh dengan pencarian data-data tertentu yang terkait dengan

permasalahan yang dibahas melalui surat kabar dan internet.

Dokumentasi ini dilakukan dengan cara mengambil, menyalin, dan

mengutip catatan-catatan, dokumen dan arsip-arsip yang berhubungan dengan

tugas sekretaris dalam menangani penyelenggaraan perjalanan dinas pimpinan

pada PT Asuransi Jasa Indonesia Kantor Cabang Malang.


VI.2 Jenis Data

6.2.1 Data Primer

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah jenis data primer. “Data

primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber yang diamati dan dicatat

untuk pertama kalinya”. (Marzuki, 2005:60).

Data tersebut diperoleh secara langsung dari institusi tempat

dilaksanakannya observasi. Data primer yang dimaksud adalah data – data yang

memberikan informasi mengenai proses penyelenggaraan perjalanan dinas

pimpinan, meliputi dokumen atau catatan perjalanan dinas, itinerary, dan jadwal

kegiatan pimpinan selama perjalanan dinas.

6.2.2 Data Sekunder

“Data Sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh misalnya dari biro statistik, majalah, atau publik lainnya”.

(Marzuki, 2005:60)

Data – data yang dimaksud berupa gambaran umum perusahaan yang

diketahui dari official website PT Asuransi Jasa Indonesia di www.jasindo.co.id.

Data sekunder berupa profil perusahaan, riwayat singkat perusahaan, visi dan

misi, struktur organisasi, serta produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

VI.3 Jenis Penelitian

Metode analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode

analisis data secara deskriptif, yaitu mengumpulkan data yang berisi uraian,

paparan, tentang objek sebagaimana adanya pada suatu waktu.


Untuk menganalisa data secara deskriptif peneliti mempergunakan metode

analisis diskriptif, yaitu data yang diperoleh dipilih dan disusun secara sistematis

kemudian dianalisa berdasarkan kajian teori untuk mendapatkan deskripsi tentang

penanganan penyelenggaraan perjalanan dinas pimpinan pada PT Asuransi Jasa

Indonesia Kantor Cabang Malang.


VII. Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Waktu


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1. Penyusunan proposal 5 minggu
2. Pengumpulan data 10 minggu
3. Analisis data 10 minggu
4. Penyusunan Bab I 2 minggu
5. Penyusunan Bab II 2 minggu
6. Penyusunan Bab III 2 minggu
7. Penyusunan Bab IV 4 minggu
8. Penyusunan Bab V 2 minggu
9. Ujian Laporan Akhir 1 minggu
10. Revisi Laporan Akhir 1 minggu
11. Pengumpulan Laporan 1 minggu
VIII. Lampiran

8.1 Interview Guide

1. Sudah berapa lama anda bekerja menjadi sekretaris di PT Asuransi Jasa

Indonesia Kantor Cabang Malang ini?

2. Dalam satu bulan berapa kali pimpinan anda melaksanakan perjalanan

dinas?

3. Dalam rangka apa saja biasanya pimpinan melaksanakan perjalanan dinas?

4. Bagaimana prosedur penanganan perjalanan dinas di perusahaan ini?

5. Bila anda mempersiapkan perjalanan dinas, dokumen apa saja yang perlu

disiapkan?

6. Apakah anda membuat Itinerary untuk perjalanan dinas pimpinan?

7. Bagaimana prosedur pengaturan jadwal perjalanan dan itinerary untuk

pimpinan selama pelaksanaan perjalanan dinas?

8. Bagaimana prosedur perencanaan keuangan bagi perjalanan dinas

pimpinan?

9. Jenis transportasi apa yang biasa digunakan dalam perjalanan dinas?

10. Apakah perihal pemesanan tiket atau kamar hotel, dikonsultasikan kepada

pimpinan?

11. Berapa hari anda menyiapkan dokumen sebelum perjalanan dinas

dilaksanakan?

12. Apakah perusahaan memiliki kerjasama khusus kepada travel agent atau

hotel?
IX. Daftar Pustaka

Winarni, Eny. 2009.Mempersiapkan Perjalanan Bisnis Pimpinan.

(http://www.smk6dki.or.id diakses 13 April 2010, 17:00)

Hariwigati, Erni dan Sri Herniwati. 1995. Kesekretarisan. Bandung: Percetakan

Angkasa.

Marzuki. 2005. Metodologi Riset. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE-UII

Sugiono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Edisi tiga belas, Bandung :

ALFABETA

Ernawati, Ursula. 2003. Pedoman Kesekretariatan Lengkap. Bogor : Graha Ilmu

Badan Tenaga Nuklir Nasional. 2010. Prosedur Pengajuan Perjalanan Dinas.

(http://www.batan.go.id diakses 13 April 2010, 18:00)

Hendarto, M.G. Hartiti dan Tulusharyono, F.X. 2003. Menjadi Sekretaris

Profesional. PPM

Saiman. 2002. Manajemen Sekretaris. Jakarta : Ghalia Indonesia

Mutmainnah, Siti. 2009. Fungsi dan Jenis Sekretaris.

(http://sitimutmainnah32.blogspot.com diakses tanggal 18 April 2010,

14:00)

Nurnaeni, Neni. 2007. Peranan dan Tugas Sekretaris.

(http://greatsecretary.wordpress.com diakses tanggal 18 April 2010, 14:10)

Wursanto, Ignatius. 2006. Kompetensi Sekretaris Profesional. Yogyakarta : Andi

Offset.

V. Azizah. 2009. Praktek Mengatur Perjalanan Dinas Pimpinan.

(http://cari-pdf.com diakses tanggal 20 April 2010, 13:02)

You might also like