Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 untuk Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
Nama
: Iwan Setiawan
Nim
: 6101401005
Jurusan
Fakultas
SARI
Iwan, 2005. Survei Kondisi Fisik Pada Aggota Klub Bola Voli DI
A
Kabupaten Kudus Tahun 2005/2006. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan
Dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kondisi fisik pada
anggota klub bola voli DIA Kabupaten Kudus 2005/2006
Populasi dalam penelitian ini adalah atlet klub bola voli DIA sebanyak
30 atlet putra. Sampel peneliti sebanyak 30 atlet putra yang dambil
dari
keseluruhan populasi dengan teknik purposive sampling. Metode penelitian ini
menggunakan metode tes dan pengukuran kemampuan fisik bagi pemain bola voli
menggunakan sistem monitoring evaluasi dan pelaporan (SMEP) khususnya
cabang olahraga bola voli pengukuran kemampuan fisik meliputi: (1) Han
d
dynamometer, (2) leg Dynamometer, (3) Sit-Ups, (4). Phush-Ups, (5) Squa
t
Jumps, (6) lari 50 Meter, (7) flexometer, (8) Vertical Jump, (9) Medical Ball Putt,
(10 Lari 15 menit. Analisis data penelitian menggunakan uji statistik tendenasi
sentral yaitu menggunakan Mean, Modus, Median dan analisis prosentase.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai kondisi fisik pemaian bola voli
pada anggota klub bola voli DIA Kabupaten Kudus, dari 30 respond
en
terdapat (3,3%) dalam kategori baik, 25 responden atau (83,3%)dalam kategori
cukup, selebihnya (13,3%) dalam kategori kurang
Saran yang diberikan dari penelitian ini adalah perlu upaya
menyempurnakan pola pembinaan latihan guna meningkatkan kemampuan fisik
pemain serta meningkatkan latihan kondisi fisik secara keseluruhan.
ii
HALAMAN PENGESAHAN
: Selasa
Tanggal
: 6 Desember 2005
Pukul
: 09.00
Tempat
: Ujian Skripsi
Ketua
Sekertaris
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapa
t
menyelesaikan pembuatan skripsi ini..
Selama penyusunan skripsi, penulis telah banyak menerima bantuan dari
berbagai
ingin
2.
a
Drs. Harry Pramono, M.Si selaku Ketua Jurusan PJKR FIK UNNES sert
dosen pembimbing dan Sekertaris Jurusan Universitas Negeri Semarang yang
selalu banyak memberikan bantuan serta dorongan kepada penulis.
3. Drs. Tri Rustiadi, M.kes selaku dosen pembimbing yang telah bany
ak
memberi petunjuk dan bimbingan selama pembuatan skripsi
4.
Bapak Edi Briton, SH Selaku ketua klub bola voli DIA Kudus dan berserta
pelatihnya yang telah memberikan fasilitas dalam melakukan penelitian ini
5.
skripsi
6.
7.
Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan, yang telah benyak membantu
penulis selama pembuatan skripsi
iv
Semarang,
September 2005
Penulis
MOTTO
1.
2.
Sesuatu yang ada di atas, suatu saat pasti akan jatuh kebawah.
3.
Tidak ada kata terlambat bagi yang mau berusaha, katakan SEMANGAT !!!
PERSEMBAHAN
Laporan ini aku persembahkan untuk:
1. Bapak, Ibu yang selalu memberikan
doa yang tak henti-hentinya kepada
saya
2.
Kakak-kakaku
dan
keponakan
saya
Teman-teman
angkatan
2001
PJKR
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................
SARI..........................................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................
iii
iv
vi
DAFTAR ISI.............................................................................................
vii
ix
DAFTAR GRAFIK...................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................
xii
BAB I
: PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul.....................................................
: LANDASAN TEORI
2.1. Hakekat dalam Kondisi Fisik ............................................
18
23
28
32
vii
32
34
37
38
: METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian Penentuaan Obyek Penelitian .............
40
40
41
42
42
49
50
52
54
54
57
4.1.3. Kecepatan...............................................................
60
4.1.4. Flexibilitas..............................................................
61
61
63
4.2. Pembahasan......................................................................
65
BAB V : KESIMPULAN
5.1. Simpulan ...........................................................................
68
5.2. Saran.................................................................................
68
70
LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................................
71
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.
29
2.
30
3.
30
4.
31
5.
31
6.
78
7.
78
8.
79
9.
79
80
80
81
81
82
82
83
83
ix
DAFTAR GRAFIK
Grafik
Halaman
1.
55
2.
55
3.
56
4.
57
5.
58
6.
59
7.
60
8.
Grafik Flexometer................................................................................
61
9.
62
63
64
12. Grafik Frekuensi Kondisi Fisik Pemain Bola Voli Klub Dia
Kabupaten Kudus ...............................................................................
64
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.
76
2.
76
3.
77
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1.
2.
72
4.
71
Data Hasil Penelitian Kondisi Fisik Pada Anggota Klub Bola Voli
DIA Umur 16-19 Tahun 2005/2006 ............................................
3.
Halaman
76
Komponen ( Putra)...........................................................................
77
5.
78
6.
79
7.
80
8.
81
9.
82
10. Pelaksanaan Tes Medicine Ball Put, Pelaksanaan Tes Lari 15 Menit
83
84
85
86
14. Surat Keterangan Dari Klub Bola Voli DIA Kudus ......................
87
88
89
90
xii
BAB I
PENDAHULUAN
di desa maupun
Banyak
klub-klub bola
Pembinaan bola voli dalam bentuk tim yang terdiri dari 6 orang. Suatu
tim yang kuat dan tangguh adalah tim yang didalamnya terdapat pemain yan
g
dapat diandalkan, baik sebagai individu maupun sebagai tim. Artinya sebagai
individu, kemampuan fisik maupun teknik yang baik harus dimiliki. Sedangkan
sebagai tim, harus dapat bekerjasama dengan pemain lain sehingga sua
tu
kekompakan yang dapat menjadikan sebagai suatu tim yang tangguh.
Prestasi optimal seorang atlet dapat dicapai jika memilki 4 maca
m
kelengkapan. Kelengkapan tersebut meliputi: 1) Pengembangan fisik (Phisycal
Build-Up), 2) Pengembangan teknik (Technical Build-Up), 3) Pengembangan
mental (Mental Build-Up), kematangan juara (M. Sajoto, 1995:7).
Peningkatan kondisi fisik di lingkungan klub-klub perlu dibina untuk
menunjang
ng
terciptanya
prestasi
yang
optimal
karena
para
atletnya
ya
mempunyai kondisi fisik yang baik akan dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik.
Klub bola voli DIA ini terletak di jalan Lingkar Utara Peganjara
n
Kabupaten Kudus yang memfokuskan pada bidang prestasi olahraga bola voli
3
khusunya di Kudus. Dimana klub ini baru berdiri 1 setengah tahun dan kuran
g
lebih 90 orang yang mengikuti, pada klub bola voli DIA kabupaten kudus ini
satu-satunya dalam program latihannya yang terjadwal dan dibedakan dengan
tingkatan umur yang berbeda.
berjalan
pertandingan, dimana pada klub bola voli DIA ini belum pernah mendapatkan
gelar juara selama ada kompetisi yang pernah diadakan di Kabupaten Kudu
s
maupun diluar Kabupaten Kudus dikarenakan kurang banyak dalam melakukan
uji coba pertandingan. Pembinaan pemain bola voli DIA dilakukan untu
k
melahirkan pemain-pemain bola voli yang dapat diandalkan dan dapat berprestasi
dengan baik, Agar dapat menghasilkan pemain bola voli yang dapat diandalkan,
pembinan
ng
fisik
yang
diberikan
secara
menyeluruh.
Pembinaan
fisik
ya
membutuhkan ketekunan serta perjuangan yang panjang, kondisi fisik yang baik
adalah salah satu faktor menentukan dalam mencapai suatu prestasi olahraga. M
Sajoto (1988:8), menyatakan bahwa kondisi fisik merupakan persyaratan yang
sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi, bahkan dapat dikatakan
sebagai unsur dasar yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, dengan kondisi fisik yang
baik
apat
akan
meningkatkan
teknik
yang
baik
dan
sempurna,
serta
yang
cepat
dari
organisme
tubuh
semakin
respon
diperlukan
(Harsono,1988: 133)
Untuk dapat bermain bola voli dengan baik diperlukan suatu latihan
pembinan yang meliputi fisik, teknik, taktik dan mental serta kematang
an
bertanding. Hal ini merupakan sasaran utama dan menjadi suatu kesatuan yang
5
1.2. Permasalahan
Dalam penelitian masih dapat permasalahan yang masih perlu dikaji,
dianalisa dan selanjutnya diusahakan pemecahan. Permasalahan dalam penelitian
ini adalah: Bagaimana tingkat kondisi fisik pada anggota klub bola voli DIA
Kabupaten Kudus tahun 2005/2006?
menegaskan
penafsiran
isi
judul
skripsi
agar
memperole
h
gambaran yang jelas dan mengarah pada tujuan penelitan, istilah-istilah yang
perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:
1.3.1 Survei
Menurut Winarno Surakhmad dalam Suharsimi Arikunto (1990:114)
Mengatakan bahwa pada umumnya survey merupakan cara pengumpulan data
dari sejumlah unit atau individu dalam waktu (jangka waktu) yang bersamaan
jumlahnya biasanya cukup besar.
Sedangkan menurut Van Dalen dalam Suharsimi Arikunto (1990:14)
mengatakan bahwa survey merupakan bagian dari studi deskriptif yang bertujuan
6
penelitian
ini
survey
yang
diartikan
oleh
media
dal
am
memperoleh data dengan terkait dengan tes.
ketepatan
(Accuracy),
reaksi
(Reaction)
(M.
Sajoto,1995: 8-10 ).
Pada penelitan ini kondisi fisik yang dimaksud adalah kondisi fisik yang
diperlukan oleh anggota klub bola voli meliputi: kekuatan (strength), daya tahan
(endurance), daya ledak (muscular power), kecepatan (speed), daya lentu
r
(flexebility), kelincahan (agility).
1.3.3 Anggota
Bagian dari sesuatu yang berangkian; badan yang menjadi bagian dari
perserikatan atau organisasi ( kamus bahasa Indonesia, 1997: 38 ).
7
hasil
penelitian
diharapkan
bisa
memberi
manfaat
agi
pengembangan ilmu dan teknologi, khususnya disiplin ilmu yang dijadika
n
penelitian. Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah:
1.
Dapat memberikan gambaran mengenai kondisi fisik pemain bola voli klub
DIA Kudus, sehingga dapat dijadikan pertimbangan bagi program latihan
fisik selanjutnya.
2.
BAB II
LANDASAN TEORI
fisik yang berkaitan dengan unjuk kerja atau prestasi kerja. Dalam konteks yang
8
9
lebih khusus yaitu dalam kegiatan olahraga, maka kondisi fisik seseorang sangat
mempengaruhi bahkan menentukan gerak penampilannya (Harsono. 1988 : 153).
pengertian
yang
dap
at
dipahami jika mengetahui tentang komponen-komponen kondisi fisik yang saling
berkaitan antara satu dengan yang lainnya, namun komponen-komponen memiliki
ciri-ciri tersendiri yang berfungsi pokok pada kondisi fisik seseorang. Aga
r
seseorang dapat dikatakan kondisi fisiknya baik atau kesegaran jasmaninya baik,
maka status setiap komponen harus berada dalam kategori baik.
10
Komponen kondisi fisik menurut para ahli ada sepuluh komponen, seperti
yang dikemukakan oleh M. Sajoto sebagai berikut:
a. Kekuatan (strenght)
b. Daya tahan(endurance)
c. Daya ledak (muscular power)
d. Kecepatan (speed)
e. Daya lentur (flexibility)
f. Kelincahan (agility)
g. Koordinasi (coordination)
h. Keseimbangan (balance)
i. Ketepatan (accuracy)
j. Reaksi (reaction)
(M. Sajoto. 1990:16)
Selanjutnya tentang kesepuluh komponen akan dibicarakan peranan masingmasing komponen sebagai berikut:
adalah
kemampuan
kondisi
fisik
seseorang
tentang
apabila
dikenakan
beban
atau
tahanan
dalam
latiha
Tanggapan/respon ini membuat otot lebih efisien dan mampu memberikan respon
lebih baik kepada sistem urat-urat syaraf.
11
Kemampuan
menggunakan
gaya
untuk
bergerak
dengan
kuat
membutuhkan jumlah tertentu tenaga otot. Maka dari itu, semakin besar tenaga
yang diberikan oleh atlet, semakin besar potensi untuk meningkatkan produksi
gaya. Kekuatan penting bagi pemain bola voli jika telah siap diguna
kan
dilapangan bola voli. Merupakan hal yang sulit untuk meniru gerakan seperti pada
ruang beban, dengan segala ketepatan, banyak model-model gerakan yang akan
dilakukan selama latihan/pada pertandingan. Latihan fungsional dari kekuatan
berusaha untuk menghubungkan ruang beban ke dalam permainan.
(Suharno
HP,1986:39).
Menurut
Sajoto
(1995:8).
Adalah
kemampua
n
seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, patu-paru dan peredaran darah
secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja otot dengan intensitas tinggi
dalam waktu yang cukup lama (M Sajoto,1995:8). Selain kecepatan, permainan
bola
n
voli
memerlukan
ketahanan.
Menurut Kasiyo
(1993:259)
penampila
olahraga ketahanan tergantung pada: 1) pengangkatan oksigen dari udara ke otototot aktif, 2) penggunaan oksigen ini oleh otot dalam metabolisme aerobik. Proses
pengiriman oksigen dilakukan oleh sistem jantung yang terdiri dari komponen
paru, jantung, pembuluh darah dan darah. Selama latihan, setiap komponen dari
paru jantung sedemikian rupa sehingga untuk meningkatkan pengangkuta
n
oksigen secara keseluruhan kepada otot-otot aktif.
Tanpa
daya
tahan
adalah
sulit
mengadakan
pengulangan
tehada
13
tipe/macam latihan lain yang cukup untuk mengembangkan komponen fitnes yang
lain. Menurut Rubiyanto Hadi (2004:45) daya tahan otot adalah kapasitas otot
melakukan kontraksi secara terus menurus pada tingkat sub maksimal. Menurut
Suharno HP (1986: 39) daya tahan otot lokal adalah kemampuan daya taha
n
lamanya
al
organisme
atlet
yang
timbul
akibat
beban
latihan
submaksim
intensitasnya. Otot-otot setempat memegang peranan dalam proses daya tahan ini.
kemampuan
seseorang
dalam
mempergunakan
kekuatan
Adalah
kemampuan
seseorang
dalam
mengerjakan
gerakan
berhubungan dengan gerakan kaki yang merupakan fondasi bagi semua keahlian
dasar dalam bermain bola voli. Menurut Suharno HP (1986:47) kelincahan adalah
kemampuan gerak dari seseorang untuk merubah posisi dan arah secepat mungkin
sesuai dengan situasi yang dihadapi dan dikehendaki dengan kecepataan tinggi
kelincahan sangat penting fungsinya unuk meningkatkan prestasi maksimal dalam
cabang olahraga.
dalam kemampuanya melakukan suatu gerakan secara mulus, tepat dan efisien.
Seorang atlet dengan koordinasi yang baik bukan hanya mampu melakukan suatu
keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga dapat mengubah dan berpindah
secara cepat dari pola gerakan yang satu kepola gerakan yang lain sehingg
a
gerakanya mudah dan efisien.
berjalan
kemudian
terganggu
(misalnya
tergelincir
dan
lain-
(M. Sajoto 1990 : 18). Menurut Rubiyantoi Hadi (200:45) keseimbangan adalah
kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri
(static balance) atau pada saat melakukan gerakan (dynamic balance).
17
Menurut
Suharno
HP
(1986:59)
keseimbangan
adalah
kemampua
n
seseorang untuk mempertahakan keseimbangan badan dalam berbagai keadaan
agar tetap seimbang. Sedangkan menurut Mc Gee (1979) yang dikuitip ole
h
Harsono (1988:223) keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankaan
neuromuskular tersebut dalam satu posisi atau sikap yang efisien selagi bergerak.
Keseimbangan ada 2 macam yaitu:
1. Keseimbangan statis yaitu kemampuan seseorang dalam mempertahankan
keseimbangaan
dengan
ti
melakukan hand stand.
ruang
2. Keseimbangan dinamis yaitu kemampuan organ untuk bergerak dari satu titik
ke titik lain atau ruang dengan mempertahankan keseimbangan seperti ski air,
sepatu roda.
menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indra syaraf atau feeling lainnya
18
seperti dalam mengantisipasi datangnya bola yang harus ditangkap dan lain-lain
(M. Sajoto 1990 : 18).
Seseorang atlet dapat diketahui status atau keadaan kondisi fisiknya pada
suatu saat. Status kondisi fisik suatu atlet atau pemain dapat diketahui dengan cara
penilaian yang berbentuk tes kemampuan ada bermacam-macam tes, baik itu
dilakukan dilaboratorium maupun dilapangan yang dikenal dengan performance
Kondisi fisik merupakan kemampuan memfungsikan organ-organ tubuh
didalam melakukan aktivitas fisik ( Soegiyanto 1993:221). Tetapi yang perlu
dikembangkan adalah yang sesuai dengan pekerjaan sehari-hari. Dari sepuluh
komponen kondisi fisik yang dominan dalam olahraga bola voli adalah unsur
kekuatan, daya tahan, daya ledak, kecepatan, daya lentur dan keseimbangan,
sedangkan unsur yang lain juga berpengaruh namun tidak sama besarnya dengan
keenam unsur kondisi fisik tersebut
.
2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Fisik
Banyak sekali faktor kondisi fisik, dimana faktor-faktor tersebut saling
melengkapi. Faktor utama yang mempengaruhi kondisi fisik antar lain: faktor
latihan, faktor istirahat, faktor kebiasan hidup sehat, lingkungan serta makanan
dan gizi (Dangsina Moeloek , Skripsi Wardan, 1998:12).
dimaksud
latihan
ini
disini
adalah
latihan
olahraga
ya
itu
pengulangan dari beberapa gerak tertentu, secara sistematis dan teratur berirama
dengan untuk memelihara atau meningkatkan kemampuan seseorang, dalam
mencapai prestasi yang maksimal (Hari Sanjaya, 1993:10).
19
dan proses
adaptasi
atlet
terhadap
loading
akan
terjamin
Kenaikan
beban
yang
meloncat
dan
cepat
beratnya,
kan
mengakibatkan akan terjadi over training dan penghentian prestasi atle
t
(Suharno H.P,1986:2).
tenaga yang telah terpakai, diperlukan istirahat. Dengan beristirahat tubuh akan
menyusun kembali tenaga yang hilang.
Mengingat
pentingnya
istirahat
dalam
proses
pengembalian
tenaga,
perumahan,
lingkungan
pekerjaan
daerah
tempat
tinggal
da
kondisi fisik, tubuh haruslah cukup makanan yang bergizi, yang mengandung
unsur-unsur: protein, lemak, karbohidrat, garam-garam mineral, vitamin dan air.
Adapun unsur-unsur yang mengandung makanan dan gizi antara lain:
a. Protein
Ada dua macam protein, yaitu protein nabati dan protein hewani. Protein
hewani adalah protein yang berasal dari hewan sedangkan protein nabati adalah
sumber energi, lemak juga diperlukan untuk pelarut vitamin A,D, E,dan .( Sunair
leane, 2002:5)
c. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat makanan yang memberikan yang paling banyak.
Zat ini berfungsi sebagai oksidasi atau pembakar lemak. Karena karbohidrat,
maka penghancuran protein sebagai tenaga berkurang, sehingga protein banyak
tenaga
dan
panas.
Satu
gram
hidrat
arang
akan
diba
1980:20).
Sehingga
dapat
disimpulkan
vitamin
berperan
sebaga
dengan adanya air dan sisa-sisa pencernaan dapat pula dikeluarkan dari tubuh.
baik melalui paru-paru, kulit, ginjal maupun usus. Selain itu air berfungsi dalam
pengaturan panas tubuh, dengan jalan mengalirkan panas yang di hasilka
n
keseluruh bagian tubuh (Asmiro Sutarno,1980: 31-32).
adalah
suatu
acara
yang
meliputi
proses
persiapan,
aat
melaksanakan dan saat akhir/penyelesaian laporan yang berguna untuk menunjang
pelaksanaan rencana latihan. Tegasnya program latihan merupakan pelaksanaan
langsung suatu rencana latihan untuk mencapai suatu tujuan (Suharno H
P,
1986:80).
Adapun PrinsipPrinsip Program Latihan Pada Permainan Bola Voli
adalah sebagai berikut:
mengetahui
at
masa
klimak
pertandingan,
pembuat
program
latihan
dap
2.
Jumlah atlet dan kemampuan pada saat dan kemampuan pada saat dilatih
3.
4.
5.
Tenaga-tenaga pelaksana
6.
yang tergantum didalam program bulanan, mingguan dan harian. Program tahunan
secara garis besarnya dibagi menjadi periodesasi-periodesasi latihan sebagai
berikut:
Isi sasaran latihan pada tiap peridosasi adalah:
a. Periodesasi Persiapan :
-
Mencari bibit atlet yang unggul atau seleksi atau atlet berpotensi tinggi
b. Periodisasi Pertandingan
-
Latihan group taktik, tim taktik sesuai dengan sistem dimana pola yang
dikehendaki pelatih
25
Klimak pertandingan
c. Periodesasi Peralihan
-
sasaran
1986:84).
Adapun contoh program latihan bulanan adalah sebagai berikut:
1. Sasaran pada periode persiapan persiapan bulan ke1 ialah selaksi atlet, maka
dalam bulan itu pelatih melakukan :
-
Pengukuran-pengukran anthrometrie.
26
2. Sasaran yang ke 2
-
(30%).
3. Sasaran yang ke 3
-
4. Sasaran yang ke 4
-
27
harian
(Suharno
HP,1986:87).
Program
latihan
harian
dibuat
berdasarkan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
A. Pemanasan: waktu 10% dari waktu yang tersedia untuk latihan (waktu total).
Isi latihan :
-
Senam umum atau senam khusus untuk mempersiapakan fisik dan mental
dalam pelaksanaan inti latihan. Bersenam tanpa dan dengan alat dan dapat
diterapkan.
28
B. Inti Latihan :
-
Waktu 80% dari waktu total. Umpama untuk strength dan endurance 50%,
teknik dasar 30%, dan sampiran mental training
C. Penenangan:
-
tiap-tiap macam bahan latihan. Buatlah bahan-bahan formasi dan organisasi yang
mendatangkan
efisiensi,
efektif
dan
menggembirakan.
Program
harian
dilaksanakan secara tip dan disiplin agar cepat tercapai tujuan latihan.
kecepatan,
kelincahan,
koordinasi,
kekuatan
reaksi
dan
keseimbangan.
Teknik dasar permainan bola voli harus dikuasi agar permainan dapat
berjalan dengan lancar dan teratur serta bila ada pemain yang tidak ben
ar
29
baik, lancar dan teratur, maka para pemain dituntut harus menguasai teknik dasar
permainan bola voli. Sebab bila tidak benar melakukannya pemain tersebu
t
dinyatakan melakukan kesalahan dan setiap kesalahan ada sanksi atau hukuman
(Imam Sadikun,dkk,1992: 86).
30
2. Passing
Passing adalah suatu usaha atau upaya bagi seorang pemain bola vol
i
dengan
uk
cara
menggunakan
suatu
teknik
tertentu
yang
tujuannya
unt
3. Umpan (Set-Up)
Umpan (Set-Up) adalah sajian bola yang diberikan kepada seregunya
dengan harapan agar bola tersebut dipergunakan untuk menyerang daerah lawan
untuk mencapai kemenangan.
31
4. Smash (Spike)
Smash (spike) adalah tindakan memukul bola yang lurus kebawa
h
sehingga bola akan bergerak dengan cepat dan menukik melewati atas net menuju
lapangan lawan dan sulit untuk menerima.
5. Bendungan ( Block)
Bendungan (Block) adalah daya upaya bagi pemain depan untuk menahan
bola didekat net setelah bola dipukul oleh lawan (M. Yunus, 1992: 69-119)
32
Klub bola voli DIA ini berdiri satu setengah tahun adalah satu-satunya
yang
ang
ada
di
Kudus
yang
terjadwal
dan
mengikutinya kurang lebih 90 orang, dimana arti pada nama sebuah klub bola voli
DIAini adalah nama dari sesorang yang memiliki pada klub bola voli.
mempergunakan
otot-otot
untuk
menerima
beban
sewaktu
bekerj
tubuh
seseorang
pemain
(melompat,
berlari
dan
sebagainya).
-
adalah
gerakan
kemampuan
berkesinambungan
seseorang
dalam
kemampuan
bentuk
yang
seseorang
sama
untuk
dalam
wakt
33
Kemapuan
untuk
melakukan
gerak
persendian
secara
luas,
dan
memungkinkan
pemain
untuk
mencapai
tingkat
optimal
dala
fisik
bagi
pemain
bola
voli
merupakan
pembentuka
n
kondisi fisik yang sudah bersifat khusus pada cabang olahraga. Kompenen
komponen kondisi fisik yang perlu dibina bagi pemain bola voli antara lain:
kekuatan. Latihan dengan tahanan berat badan dapat berupa: push-up, situp,
squat jump dan squat trush. Sedangkan latihan dengan tahanan dari luar dapat
berupa weight training yaitu latihan-latihan yang sistematis, dimana beban hanya
dipakai sebagai alat untuk menambah tahanan terhadap kontraksi otot, untuk
mencapai tujuan tertentu.
35
Unsur penting yang perlu diingat dalam latihan daya tahan adala
h
menyangkut unsur sirkulasi (peredaran darah) dan unsur respirasi (pernafasan).
Istilah lain yang populer dalam dunia olahraga adalah sistem cardioespiratory.
Bentuk-bentuk latihan daya tahan antara lain:
a. Fartlek
Adalah suatu latihan daya tahan untuk membangun dan memulihka
n
kondisi tubuh sesorang. Fartlek adalah latihan kondisi fisik yang sangat bai
k
untuk semua cabang olahraga yang memerlukan daya tahan. Fartlek dilakukan
biasanya dialam terbuka dan dimulai dengan lari alam (cross country). Lar
i
dimulai dengan lambat-lambat kemudian lari cepat pada jarak pendek secar
a
intensif, kemudian divariasikan pada jarak sedang dengan kecepatan tetap yang
agak tinggi, lalu diikuti jogging (lari dengan kecepatan rendah) diikuti lari cepat
beberapa kali.
b. Interval training
Adalah suatu bentuk latihan daya tahan dengan waktu latihan tertentu
dengan masa pemulihan (recovery) diantara pengulangan latihan. Interval training
merupakan satu bagian dari program latihan yang sangat penting dalam jadwal
latihan modern dan hasilnya positif untuk mengembangkan daya tahan.
(Sudjarwo,1981:21).
Latihan
kekuatan
sering
menggunakan
36
dan
peregangan
statis.
Peregangan
dinamis
dilakukan
dengan
menggerakan tubuh atau anggota tubuh secara berirama atau dengan memantulmantulkanya,
is
sehingga
otot
terasa
teregang
dan
lentur. Peregangan
stas
Kudus maka dilakukan tes kondisi fisik, untuk mengklasifikasikan pemain yang
telah mengikuti tes dengan menggunakan norma tes kondisi fisik.
Hasil setiap yang dicapai oleh pemain dinamakan hasil kasar yang masih
merupakan satuan ukuran yang berbeda-beda, maka perlu diganti dangan satuan
ukuran
ah
yang sama,
satuan
nilai. Selanjutnya
adal
38
memberikan nilai untuk setiap skor yang diperoleh dari setiap butir tes, dilakukan
dengan cara menotasikan skor tersebut dengan norma penilaian yang sesua
i
dengan
a
jenis
kelamin
pada
cabang
olahraga
yang
bersangkutan,
sehingg
dari lawan.
4. Kelincahan dipergunakan untuk mengubah posisi pada saat menyerang dan
bertahan.
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam memilih
sehingga
ng
nantinya
akan
metodologi
diperoleh
yang
hasil
digunakan,
yang
sesuai
diperlukan
dengan
ketelitian
tujuan
ya
diharapkan.
Agar diperoleh tujuan yang sesuai dengan yang diharapkan, mak
a
penggunan metodologi penelitan yang diharapkan dapat dipertanggung jawabkan
secara ilmiah sesuai dengan aturan yang berlaku. Adapun metode penelitian ini
meliputi hal-hal sebagai berikut:
3.1.1.
Penentu Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek peneliti. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan peneliti populasi. (Suharsimi Arikunto,1998:115).
41
42
Populasi dalam penelitian ini adalah anggota klub bola voli DIA
3.1.2.
Penentuan Sampel
Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari sampel, maka penelitia
n
sampel disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian wakil populasi yang
diteliti (Suharsimi Arikunto, 1998: 117). Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pemain bola voli yang berusia 16-19 tahun pada anggota klub bola voli
DIA Kudus tahun 2005/2006.
Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling pada klub
bola voli DIA Kudus. Maksud peneliti hanya mengambil pemain yang berusia
16-19
tu
tahun.
Teknik
ini
dilakukan
karena
beberapa
pertimbangan
yai
keterbatasan waktu, tenaga dan sehingga dapat mengambil sampel penelitian ini
adalah 30 orang pemain.
43
3.1.3.
Variabel Penelitian
Setiap penelitian mempunyai obyek yang dijadikan sasaran dalam
penelitian, obyek tersebut sering disebut sebagai gejala. Variabel adalah gejala
bervariasi yang menjadi obyek penelitian. (Suharsimi Arikunto, 1991 : 99).
Pada penelitian ini variabel yang diselidiki adalah kondisi fisik anggota
klub bola voli DIA .
3.1.4.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah tes kondisi fisik
kemampuan fisik bagi pemain bola voli menggunakan sistem monitoring evaluasi
dan pelaporan (SMEP) khususnya cabang olahraga bola voli (KONI, 1999:39).
Macam teknik pengukuranya adalah 1) Hand dynamometer, 2) Leg Dynamometer,
3) Sit-Ups, 4)Phush-Ups, 5) Squat Jumps, 6) Lari 50 Meter, 7) flexometer, 8
)
Vertical Jump, 9) Medical Ball Put, 10) Lari 15 Menit.
1. Hand Dynamometer
Tujuan
Alat/fasilitas
: Hand Dynamometer
44
Pelaksanaan
sekuat-kuatnya
pada
alat
tersebut
dapat
terlihat
besarn
ya
kemampuan menarik dari testi tersebut.
2. Leg Dynamometer
Tujuan
Alat/fasilitas
: Leg dynamometer
Pelaksanaan
meluruskan kedua
3. Sits-ups
Tujuan
Alat/fasilitas
: Matras
Pelaksanaan
Testi tidur terlentang, kedua tangan saling berkaitan dibelakang kepala, kedua
kaki dilipat sehingga membentuk sudut 90 , seorang pembantu memegang erat45
erat kedua pergelangan kaki testi tersebut dan menekannya pada saat testi bangun.
Testi coba berusaha bangun sehingga berada dalam sikap duduk dan kedua siku
dikenakan pada kedua lutut dan kemudian dia kembali ke sikap semula. Lakukan
secara berulang-ulang dan kontinyu.
4. Push-ups
Tujuan
Alat/fasilitas
Pelaksanaan
Testi berbaring dengan sikap telungkup, kedua tangan dilipat disamping badan.
Kedua
at,
tangan
menekan
lantai
dan
diluruskan,
sehingga
badan
terangk
sedangkan sikap badan dan tungkai merupakan garis lurus. Setelah itu diturunkan
badan dengan cara membengkokan lengan pada siku, sehingga dada menyentuh
lantai. Dan Lakukan secara berulang-ulang dan kontinyu.
5. Squat- jumps
Tujuan
Alat/fasilitas
Pelaksanaan
Testi berada pada sikap setengah jongkok dengan salah satu kakinya berad
a
didepan, sedangkan kedua tangan saling berkait diletakan dibelakang kepala,
pandangan kedepan. Testi melompat keatas sehingga kedua tungkai lurus, lalu
mendarat dengan berganti kaki kedepan dan kebelakang, dengan sikap setengah
jongkok. Dan Lakukan secara berulang-ulang dan kontinyu.
46
6. Lari 50 meter
Tujuan
Alat/fasilitas
Pelaksanaan
Testi coba berdiri dibelakang garis start, dengan sikap start melayang. Pada abaaba ya testi berusaha lari secepat mungkin mencapai finish.
7. Flexometer
Tujuan
Alat/fasilitas
Pelaksanaan
Testi berdiri tegak diatas alat ukur dengan kedua kaki rapat dan kedua ujung ibu
jari kaki rata dengan pinggir alat ukur. Badan dibungkukan kebawah, tanga
n
lurus. Renggutkan badan kebawah perlahan-lahan sejauh mungkin, kedua tangan
menelusuri alat ukur dan berhenti pada jangkuan terjauh.
8. Vertical jump
Tujuan
Alat/fasilitas
Pelaksanaan
Testi berdiri menghadap dinding dengan salah satu lengan diluruskan keatas. Lalu
dicatat tinggi jangkuan tersebut. Kemudian testi berdiri dengan bagian samping
kearah tembok, dan salah satu lengan yang terdekat dengan tembok lurus keatas,
47
9. Medicine ball-put
Tujuan
Alat/fasilitas
Pelaksanaan
Testi duduk tegak dengan punggung menyentuh dinding, sambil kedua tanganya
memegang bola medicine, sehingga bola tersebut menyentuh dada. Kemudian
tangan mendorong bola tersebut kedepan sejauh mungkin. Sebelum testi coba
mendorong bola medicine, badan bersandar pada dinding. Hal ini mencegah agar
testi pada waktu mendorong tidak dibantu oleh gerakan badan kedepan. Testi
diberi kesempatan 3 (tiga) kali percobaan.
Dengan rumus : VO2 MAX=
10. Lari 15 menit
Tujuan
Alat/fasilitas
Pelaksanaan
Testi berdiri dibelakang garis start. Pada aba-aba ya diberikan, testi coba mulai
berlari selama 15 menit telah berakhir dan peluit dibunyikan.
xmeter
15
48
2.
a
dengan angka nol (0).
1.
Hand dynamometer, yang dinilai adalah berapa kilogram yang ditekan dan
ditarik pada tangan
2.
3.
Sit-up 1 menit, yang dinilai adalah berapa kali testi dapat melakukannya.
4.
berapa
melakukannya.
5.
Phus-up 1 menit, yang dinilai adalah berapa kali testi dapat melakukannya
6.
7.
Flexometer, yang dinilai adalah pencapian raihan yang terjauh pada tangan.
8.
9.
10. Lari 15 menit, yang dinilai adalah berapa meter yang ditempuh.
Hasil kasar merupakan satuan ukuran yang berbeda-beda tersebut diatas
perlu diolah dengan satuan ukuran yang sama yaitu Nilai. Nilai tes kondisi fisik
untuk peserta diperoleh dengan mungubah nilai kasar setiap butir tes kondisi fisik
untuk peserta diperoleh dengan mengubah nilai kasar setiap butir tes menjadi nilai
terlebih dahulu. Langkah berikutnya yaitu menjumlahkan nila-nilai dari kedelapan
butir tes tersebut. Hasil penjumlahan dibagi dengan jumlah item tes dan hasilnya
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan agustus 2005 tepatnya pada:
Hari
: Rabu
Tanggal
: 24 Agustus 2005
Pukul
3. lokasi penelitian
Tes dilaksanakan sekali dan dipusatkan di klub bola voli DIA
Kabupaten Kudus.
4. Tenaga pembantu
Saat penelitian tenaga pembantu saat penelitian ini berlangsung 8 orang.
dipersiapkan
mengumpulkan
data
dengan
menganalisis
da
analisis deskriptif dengan uji statistik tendenasi sentral yaitu Mean, Median,
Modus, dan Prosentase (%). Tendenasi sentral digunakan untuk mendapatkan
gambaran yang lebih jelas mengenai kesimpulan data, baik mengenai sampel
maupun populasi.
3.3.1. Mean
Arti mean adalah angka rata-rata. Dari segi arimatik Mean adalah jumlah
nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu. Dalam analisis ini mean yang dicari
adalah Mean dari distribusi bergolong. Rumus Mean adalah:
Mean=
fx
N
Keterangan:
X= Nilai variabel
f = Frekuensi
N= Jumlah individu
(Sutrisno Hadi, 1997:39).
3.3.2. Median
Median adalah suatu nilai yang membatasi 50 persen dari distribusi atas
dan 50 persen frekuensi distribusi sebelah bawah (Sutrisno Hadi,1997:44).
3.3.3. Modus
Modus adalah nilai variabel yang mempunyai frekuensi tertinggi dalam
distribusi (Sutrisno Hadi,1997:48).
53
penelitian
ini
telah
diusahakan
untuk
menghindari
adan
ya
kemungkinan
n
pengambilan
ng
kesalahan
data,
selama
maka
melakukan
dibawah
ini
penelitian
dikemukakan
sehubungan
adanya
denga
variabel
ya
sama,
sehingga
dapat
mempengaruhi
hasil
penelitian.
Untuk
sangat
diperhitungkan
khususnya
yang
mengganggu
jalanny
penelitian. Bila ini terjadi maka proses penelitian hari itu diganti dengan hari lain.
54
tentang
cara-cara,
proses
penilaian
dan
segala
peraturan
dala
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
otot, speed, flexibilitas, power dan daya tahan umum (cardio vasculair).
4.1.1
Kekuatan
Tes kekuatan digunakan untuk mengukur kekuatan otot lengan dan bahu
54
55
O tot Lengan
( P u ll )
100%
80%
77%
60%
40%
s e k a li
23%
s e m p u rn a
20%
0%
k u ra n g
cukup
B a ik
B a ik
100
93%
80%
60%
40%
20%
7%
0%
K u ra n g
C ukup
B a ik
B a ik
s e k a li
S e m p u rn a
56
Secara umum kekuatan otot lengan dan bahu pemain bola voli klub DIA
dalam kategori kurang karena karena frekuensi latihan yang kurang yaitu 3 kali
pertemuan dan hari yang tidak latihan digunakan untuk pemulihan kondisi, dalam
hal ini penilain tes yang digunakan adalah tes penilaian yang digunakan ini adalah
standar nasional
data
yang
diperoleh
ternyata
29
responden
atau
97
%
mempunyai kekuatan otot tungkai <145 kg dalam kategori kurang baik, dan hanya
ada 1 responden atau 3% dalam kategori baik pada interval 215-282 kg.
Grafik 3. Kekuatan Otot Tungkai
K e ku a ta n O to t T u n g ka i
120
100
97%
80%
60%
40%
20%
0%
3%
K u ra n g
C u ku p
B a ik
B a ik s e ka li
4.1.2.
Daya Tahan
Daya tahan otot dapat dilihat dari daya tahan otot perut menggunaka
n
teknik pengukuran sit-ups, daya tahan otot lengan dan bahu dengan push-up dan
daya tahan otot tungkai menggunakan squat jumps.
kemampuan
responden
dalam melakukan
sit-ups untuk
mengetahui daya tahan otot perut mencapai 44 kali per menit dalam kategor
i
cukup. Dari 30 responden, kemampuan terendah 31 kali per menit dan tertinggi
72 kali.
Berdasarkan data yang diperoleh ternyata 22 responden atau 73% mampu
melakukan sit-ups antara 30-49 per menit dalam kategori cukup, selebihnya 6
responden atau 20% antara 50-69 dalam kategori baik dan hanya 2 responden atau
7% mampu melakukan antara 70-89 dalam kategori baik sekali.
Grafik 4. Sit Ups
S it-U p s
73%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
20%
K u ra n g
C u ku p
B a ik
7%
B a ik
s e ka li
S e m p u rn a
58
kemampuan
responden
dalam
melakukan
push-ups
untu
k
mengetahui daya tahan otot lengan dan bahu mencapai 29 kali per menit dalam
kategori baik sekali. Dari 30 responden, kemampuan terendah 17 kali per menit
dalam kategori cukup data tertinggi 37 kali dalam kategori baik sekali.
Berdasarkan data yang diperoleh ternyata 19 responden atau 63% mampu
melakukan
ali,
push-ups
antara
29-37
per
menit
dalam
kategori
baik
sek
selebihnya 8 responden atau 27% antara 20-28 kali dalam kategori baik dan hanya
3 responden atau 10% mampu melakukan antara 12-19 kali dalam kategori
cukup.
Grafik 5. Push Ups
P u s h -U p s
63%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
27%
10%
K u ra n g
C ukup
B a ik
B a ik
s e ka li
S e m p u rn a
atau
57% mampu
melakukan
45-66
kali
selebihnya 8 responden atau 27% mampu melakukan antara 25-45 kali dalam
kategori cukup, dan 5 responden atau 17% antara 67-88 kali dalam kategori baik
sekali.
Grafik 6. Squat Jump
S q u a t-J u m p s
57%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
27%
17%
K u ra n g
C ukup
B a ik
B a ik
s e k a li
S e m p u rn a
4.1.3.
Kecepatan (Speed)
Komponen yang ketiga dari kondisi fisik dasar adalah kecepatan (speed).
Dalam penelitian ini kecepatan diukur dengan lari 50 meter yang diukur dengan
waktu yang dibutuhkan responden. Rata-rata waktu tempuhnya mencapai 7,7
detik, dengan waktu tercepat 6,78 detik dan waktu paling lambat 8,73 detik.
Berdasarkan
data
yang
diperoleh
ternyata
16
responden
atau
53
%
mempunyai kecepatan yang cukup dengan waktu tempuh antara 6,9 7,9 detik,
selebihnya 12 responden atau 40% dalam kategori kurang yaitu mencapai 8-9
detik dan hanya 2 responden atau 7% antara 5,6 6,8 detik dalam kategori baik.
Grafik 7. Lari 50 Meter
L ari 5 0 M eter
60%
53%
50%
40%
40%
30%
20%
7%
10%
0%
K u ra n g
C u ku p
B a ik
B a ik
s e k a li
S e m p u rn a
Fleksibilitas
Fleksibilitas diukur menggunakan flexometer dalam satuan cm. Rata-rata
terendah mencapai 8 cm dalam kategori cukup dan tertinggi 22,5% dalam kategori
baik sekali.
61
kategori baik pada interval 12-17 cm, selebihnya 7 responden atau 23% dalam
kategori baik sekali dan 6 responden atau 20% dalam kategori cukup
Grafik 8. Fleksibilitas
F le xo m e te r
57%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
23%
20%
K u ra n g
C u ku p
B a ik
B a ik
s e ka li
S e m p u rn a
kemampuan
responden
dalam
melakukan
vertical
jum
p
mencapai 53 cm, dengan kemampuan terendah 20 cm dan tertinggi 65 cm.
Berdasarkan data yang diperoleh ternyata 40% responden mempunyai
kemampun vertical jump yang baik dengan interval 53-61, selebihnya 20% dalam
62
kategori baik sekali pada interval 62-69 , terdapat 23% dalam kategori kurang
dengan interval 38-45 dan 17% dalam kategori cukup dengan interval 46-52.
50%
40%
40%
30%
23%
17%
20%
20%
10%
0%
K u ra n g
C ukup
B a ik
B a ik
s e k a li
S e m p u rn a
50%
47%
40%
30%
20%
10%
0%
40%
13%
K u ra n g
C u ku p
B a ik
B a ik
s e ka li
S e m p u rn a
M ax
73%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
27%
K u ra n g
C uk u p
B a ik
B a ik
s e k a li
S e m p u rn a
100
83%
80%
60%
40%
20%
13%
3%
0%
K u ra n g
C ukup
B a ik
B a ik
s e k a li
S e m p u rn a
4.2.
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fisik pada anggota klub bola
voli DIA Kabupaten Kudus tahun 2005/2006 dalam kategori cukup hal ini dapat
dimengerti karena tes kondisi fisik mengunakan standar penilaian atlet nasional,
terbukti dari 30 responden yang diteliti terdapat 83,3% dalam kategori cukup,
13,3% dalam kategori kurang dan hanya 3,3% dalam kategori baik. Hal i
ni
menunjukkan bahwa kekuatan, daya tahan otot, speed, fleksibilitas dan daya tahan
umum masih perlu ditingkatkan.
Ditinjau dari kekuatan otot lengan para pemain ternyata sebagian besar
masih kurang karena pada latihan kekuatan otot lengan yang diberikan kurang
secara optimal dan tidak ada latihan khusus beban yang diberikan pada setia
p
pemain, terbukti dari 77% responden mempunyai kekuatan otot lengan (pull)
kurang dari 30 kg dan 93% mempunyai kekuatan otot lengan (push) juga kurang
dari 30 kg. Rendahnya kekuatan pemain dapat dilihat dari kekuatan otot tungkai
yang masih kurang karena kemungkinan tidak ada pelatih yang memberika
n
latihan khusus pada fisik salah satunya pada kekuatan otot tungkai. Dari 3
0
responden terdapat 97% mempunyai kekuatan otot tungkai kurang dari 145 kg
dalam kategori kurang. Hasil ini menunjukkan bahwa kekuatan otot lenga
n
maupun kekuatan tungkai pemain bola voli DIA Kabupaten Kudus masih perlu
ditingkatkan.
Daya tahan otot perut para pemain sudah termasuk dalam kategori cukup.
Dari data
dalam kategori cukup karena makanan dan gizi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat kondisi fisik seseorang. Dilihat dari daya tahan otot lengan
termasuk dalam kategori baik, terbukti dari 63% pemain mampu melakukan push66
up antara 29-37 kali dalam satu menit (kategori baik sekali) dan 27% mamp
u
melakukan push up antara 20-28 kali dalam satu menit yang termasuk dala
m
kategori baik karena pada tes ini sering dilakukan setiap dalam latihan, terbiasa
dan melakukanya secara sungguh-sungguh. Dilihat dari daya tahan otot tungkai
sudah termasuk baik, terbukti dari 57% pemain mampu melakukan squat jumps
antara 45-66 kali dalam kategori baik dan 17% antara 67-88 kali dalam kategori
baik sekali karena dalam tes ini para testi melakukannya secara maksimal dan
ingin memecu seberapa kekuatan otot tungkai yang dihasilkan
Kecepatan para pemain masih kurang dikarenakan testi ini kemungkinan
terlalu leleh dan tenaganya terfokus pada tes sebelumnya, hal ini dapat dilihat dari
hasil penelitian sebanyak 30 responden terdapat 53% mempunyai kecepatan yang
cukup (6,9-7,9 detik) dan 40% dalam kategori kurang (8-9 detik).
Fleksibilitas para pemain termasuk dalam kategori baik, terbukti dari 57%
pemain memiliki fleksibilitas antara 12-17 cm dalam kategori baik dan 23
%
dalam kategori sangat baik (18-23 cm) dikarenakan tes ini ringan dan tida
k
memaksakan pada tenaga.
Kekuatan otot tungkai para pemain termasuk dalam kategori baik, hal ini
dapat dilihat dari hasil vertikal jump, terdapat 40% pemain mampu melakukan
vertikal jump antara 53-61 kali dan 20% dalam kategori baik sekali yaitu antara
62-69 kali, namun demikian kekuatan otot lengan para pemain masih dala
m
kategori cukup karena pada tes ini sangat mempengaruhi tinggi tidaknay seorang
pemain bola voli meninbulkan daya ledak pada vertical tidak maksimal. Dari data
menunjukkan bahwa 47% pemain mampu melakukan medicine ball putt antara
3,68-4,52 m dalam kategori cukup. Selebihnya 40% antara 4,53-5,37 m dalam
67
kategori baik dikarenakan para testi sudah memahami dan bagaimana car
a
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil peneliti dan pembahasan, maka dapat disimpulkan dalam
peneliti adalah:
1. Kondisi fisik pemain klub bola voli DIA untuk kelompok umur 1619
dengan jumlah sampel 30 orang putra adalah (83,3 %) dalam kategori cukup,
selebihnya (13,3%) dalam kategori kurang dan (3,3%) dalam kategori baik.
5.2. Saran
Dari simpulan peneilti maka saran yang diberikan pada penelitian in
i
adalah:
1. Supaya pelatih dan pembinaan klub bola voli DIA Kudus khususnya da
n
pembinana olahraga pada umumnya dapat meningkatkan kondisi fisik dengan
program latihan teratur, terencana, dengan memperhatikan periodesasi latihan
yaitu periode latihan, periode pertandingan, periode peralihan dan pembagian
porsi latihan fisik dan latihan teknik serta memperhatikan prinsip-prinsip
latihan agar pretasi pemain secara individu maupun tim dapat tercapai optimal.
2. Perlunya ditingakatkan latihan kondisi fisik pada :
a. Kelentukan, contoh peregangan stastis dan peregangan dinamis.
b. Daya tahan otot, contoh latihan plyometerik, medicine ball.
c. Kekuatan, contoh latihan phus-up,. set-up, latihan pembebanan.
d. Daya latihan aerobik, contoh latihan fartlek. Interval training.
68
69
DAFTAR PUSTAKA
70
71
Lampiran
72
Gambar
Alat-Alat yang Digunakan untuk Mengetes
73
Gambar
Pelaksanaan Gerakan Pemanasan
74
Gambar
Pelaksanaan Tes Hand Dynamometer
Gambar
Pelaksanaan Tes Leg Dynamometer
75
Gambar
PelaksanaanTes Sit-Ups
Gambar
Pelaksanaan Tes Push- Up
76
Gambar
Pelaksanaan Tes Squat Jump
Gambar
Pelaksanaan Tes Lari 50 Meter
77
Gambar
Pelaksanaan Tes Flexometer
Gambar
Gambar
Pelaksanaan Tes Medicine Ball Putt
Gambar
Pelaksanaan Tes 15 Menit
79
Tabel 3
No
1.
2.
Komponen
Kekuatan:
Otot
Lengan &
Bahu.
Otot
tung
kai
Daya tahan
otot:
Otot Perut
3.
4.
5.
Otot
lengan
&bahu
Otot
tung
kai
Kurang
Cukup
Kategori
Baik
Hand
Dynamometer
Leg
Dynamometer
23 - 29
30 - 36
77-145
Sit-Ups
20 29
Push-Ups
Squat-Jump
Lari 50 Meter
Flexometer
Otot
Sempurna
37 - 43
44 - 50
>51
146 214
215 282
> 283
70 89
> 90
30 49
50 69
29 - 37
> 38
12 - 19
20 - 28
67 - 87
>
25 - 45
46-66
5,7 - 4,7
< 4,6
7,9 - ,9
6,8 5,6
18 23
> 24
4 - 11
4 - 24
9-8
1-5
12 - 17
38 - 45
> 70
46 - 52
Flexibilitas
Power
Otot
Baik
Sekali
6 - 11
Vertical Jump
Speed
6.
Teknik
Pengukuran
tung
kai
Medicine Ball
Putt
Lari 15 menit
(Vo2 max)
2,63 3,67
53 - 61
62 69
4,535,37
5,88 6,22
3,68 4,52
>6,23
> 59
< 49
50 - 52
53 - 55
56 - 58
leng
an
Daya tahan:
Umum
(Cardio
Vasculair)
80
No Nama
NO Kriteria NAMA
1. Iwan Setiawan
2. Yeni Pamiji
1. 3.Sempurna
Erwin
Santosa
2. 4.Baik
Afandi
SekaliGhozali
Imam
3 5. Solekan
Dwi Septanto
4. 6.Baik
Niko
Sudarso
5. 7.Cukup
Luhur
Wahyu Widiyanto
6. 8. Narwida
Hendro
7. Kurang
Adi
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28
29.
30.
Keterangan
UMUR
Nilai
Peneliti
Mahasiswi PJKR
10FIK16
Mahasiswa PJKR FIK
16
8 FIK
Mahasiswa PJKR
16
Mahasiswa PJKR
6 FIK
16
Mahasiswa PJKR FIK
Asisten Pelatih 4 17
16
Pelatih
2 17
Hermawan
16
Aris Setyawan
19
Kategori kemampuan
Rentang
skor
Handi
18
9,6-10
Wandi Sempurna
18
Tanto Baik Sekali
16
8,0-9,5
Asro
19
6,0-7,9
Ardi Baik
17
Dibyo Cukup
17
4,0-5,9
M. Aris
17
Kurang
2,0-3,9
Dwi Nur
17
Wardani
19
Imron
16
Akhlis
16
Hafis
16
Dodi
16
Anjis
18
Rendi
19
Farukun
19
Purwadi
17
Wiwid
19
Rino
19
Hadi
18
(SMEP KONI PUSAT, 199:24)
Faroki
19
TABEL DAFTAR PETUGAS PENGAMBIL DATA
81
Tabel I
Konversi Nilai Tes Kondisi Fisik
Tabel 2
Kategori
TesPUSAT,
Kondisi199:24)
Fisik
(SMEP
KONI
83