You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

Sebuah penelitian teknik sampling dan metode pengumpulan data adalah


hal yang sangat penting. Sampel diartikan sebagai sebuah contoh yang
mewakili suatu populasi. Dalam istilah yang lebih terukur, suatu sampel harus
bersifat valid. Validitas sampel ini tergantung dua faktor, yaitu ketepatan dan
ketelitian. Alasan perlunya pengambilan sampel adalah Keterbatasan waktu,
tenaga dan biaya; lebih cepat dan lebih mudah; memberi informasi yang lebih
banyak dan dalam serta dapat ditangani lebih teliti.
Secara spesifik makalah ini akan menjelaskan teknik pengambilan sampel,
yang terdiri dari teknik probability sampling dan non probability, bagaimana
teknik pengambilan sampel pada penelitian kualitatif dan kuantitatif, serta
teknik pengumpulan data. Agar lebih mudah dipahami makalah kami bagi jadi
tiga bagian, yakni Pendahuluan, Teorisasi dan Penutup/kesimpulan.

1
BAB II

TEORISASI

Teknik Pengambilan Sampel dan Metode Pengumpulan Data

A. Pengertian Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel
sendiri secara harfiah berarti contoh).
Dalam bukunya O’Sullivan menjelaskan dalam rangka pengambilan
sampel, ada beberapa pengertian yang perlu diketahui, yaitu:
 Populasi Sasaran (Target Populasi) yaitu populasi yang menjadi sasaran
pengamatan atau populasi dari mana suatu keterangan akan diperoleh.
 Kerangka Sampel (Sampling Frame) yaitu suatu daftar unit-unit yang ada
pada populasi yang akan diambil sampelnya (daftar anggota populasinya).
 Unit Sampel (Sampling Unit): yaitu unit terkecil pada populasi yang akan
diambil sebagai sampel.
 Rancangan Sampel yaitu rancangan yang meliputi cara pengambilan
sampel dan penentuan besar sampelnya.
 Random yaitu cara mengambil sampel, dimana setiap unit dalam populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
B. Prosedur Pengambilan Sampel
1. Menentukan tujuan penelitian
2. Menentukan populasi penelitian
3. Menentukan jenis data yang diperlukan
4. Menentukan teknik sampling
5. Menentukan besarnya sampel (sample size)
6. Menentukan unit sampel yang diperlukan
7. Memilih sampel.

2
C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah metode atau cara tertentu sehingga sampel


sedapat mungkin mewakili populasinya.
Teknik pengambilan sampel dibagi menjadi dua, yakni:
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Jenis sampling ini ada beberapa, yaitu:
o Acak sederhana (simple random sampling), yaitu acak jenis ini adalah
acak yang paling dikenal oleh banyak orang dalam pencarian sampel.

o Rancangan acak berstrata (stratified random sampling) yaitu apabila


populasi terdiri dari sejumlah sub-kelompok atau lapisan yang mungkin
memiliki ciri yang berbeda acapkali diperlukan suatu bentuk penarikan
sampel yang disebut penarikan berlapis.

o Rancangan klaster (cluster sampling), yaitu mendaftar semua anggota


populasi sasaran dan kemudian memilih sampel diantaranya.

o Rancangan sistematis (systematic sampling), yaitu penarikan sampel


dengan cara mengambil setiap kasus yang kesekian dari daftar populasi.

2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)

Non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak


memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Cara ini dipergunakan : Bila biaya sangat
sedikit, hasilnya diminta segera, tidak memerlukan ketepatan yang tinggi,
karena hanya sekedar gambaran umum saja. Jenis Non probability sampling
meliputi:

3
o Purposive Sampling: pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar
pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang
dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil.
o Accidental Sampling: sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa
direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah sampel yang dikehendaki tidak
berdasarkan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan, asal
memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan
sementara saja.
o Quota Sampling: pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan
peneliti saja, besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu.
o Saturation sampling: metode pengambilan sampel dengan
mengikutsertakan semua anggota populasi sebagai sampel penelitian
o Snowball sampling; metode pengambilan sampel secara berantai (multi
level).
Teknik Pengambilan Sampel Pada Penelitian Kualitatif
Yaitu menggunakan teknik non probabilitas, yaitu suatu teknik
pengambilan sampel yang tidak didasarkan pada rumusan statistik tetapi lebih
pada pertimbangan subyektif peneliti dengan didasarkan pada jangkauan dan
kedalaman masalah yang ditelitinya. Sampel kecil merupakan ciri pendekatan
kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sampel
didasarkan pada kualitasnya bukan jumlahnya. Oleh karena itu, ketepatan
dalam memilih sampel merupakan salah satu kunci keberhasilan utama untuk
menghasilkan penelitian yang baik. Sampel juga dipandang sebagai sampel
teoritis dan tidak representative.
Teknik Pengambilan Sampel Pada Penelitian Kuantitatif
Pada penelitian kuantitatif canderung menggunakan teknik pengambilan
sampel yang berasal dari teori probabilitas ( probability sampling ) yakni
pengambilan sampel secara acak “random sampling”. Pengambilan sampel
melalui “probability sampling” didasarkan atas pemikiran bahwa keseluruhan
unit dalam suatu populasi memiliki kesempatan dan kemungkinan yang sama
untuk dijadikan sebagai sampel. Walaupun pengambilannya secara acak,

4
sampel yang dihasilkan tetap merupakan sampel yang representative. Pada
pendekatan kuantitatif, jumlah sampel besar, karena aturan statistik
mengatakan bahwa semakin sampel besar akan semakin merepresentasikan
kondisi riil
D. Penentuan Besarnya Sampel (Sample Size)
Dalam menetapkan besar kecilnya sampel, tidak ada suatu ketetapan yang
mutlak, artinya tidak ada ketentuan berapa persen suatu sampel harus diambil.
Suatu hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan homogenitas dan
heterogenitas populasi. Jika keadaan populasi homogen, jumlah sampel
hampir-hampir tidak menjadi persoalan, sebaliknya jika keadaan populasi
heterogen, maka pertimbangan pengambilan sampel harus memperhatikan
dua hal, yaitu (1) harus diselidiki kategori-kategori heterogenitas dan (2)
besarnya populasi.
E. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data
yang diperlukan apakah itu data primer atau sekunder. Data primer yaitu data
yang diusahakan/didapat oleh peneliti sedangkan data sekunder ialah data
yang didapat dari orang/instansi lain. Data Sekunder cenderung siap “pakai”,
artinya siap diolah dan dianalisis oleh penelitian. Contoh Instansi penyedia
data: Biro Pusat Statistik (BPS); Bank Indonesia; Badan Meteorologi dan
Geofisika, dll.

Metode pengumpulan data penelitian, meliputi:

a) Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang sesuai


dengan sifat penelitian karena mengadakan pengamatan secara langsung atau
disebut pengamatan terlibat. Peneliti mencari data sendiri dengan terjun
langsung atau mengamati dan mencari langsung ke beberapa informan yang
telah ditentukan sebagai sumber data. Pada metode ini, penulis menjadi bagian
dari setiap aktivitas yang ada dalam organisasi sasaran.

5
6
b) Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud-maksud tertentu. Pada
metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk
mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang
dapat menjelaskan permasalahan penelitian.
Sesuai dengan jenisnya, peneliti memakai jenis wawancara seperti yang
dikatakan oleh Faisol (1990: 63) yaitu :
a. Wawancara berstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan dengan
mengajukan beberapa pertanyaan secara sistematis dan pertanyaan yang
diajukan telah disusun sebelumnya.
b. Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara dengan mengajukan
beberapa pertanyaan secara lebih luas dan leluasa tanpa terikat oleh
susunan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya
c. Wawancara secara terang-terangan
d. Wawancara dengan menempatkan informan sebagai sejawat.

c) Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data secara
tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden).
Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.
Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau respon
sesuai dengan presepsinya.

d) Studi dokumenter (documentary study)

Studi dokumenter merupakan merupakan suatu teknik pengumpulan data


dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,baik dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian
dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu
hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh.

7
Teknik Pengumpulan Data pada Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif

Pada pendekatan kualitatif, menggunakan teknik observasi atau riset


partisipatori, dimana peneliti terlibat langsung atau berbaur dengan yang
diteliti. Dalam praktiknya, peneliti akan melakukan review terhadap berbagai
dokumen, foto-foto dan artefak yang ada. Interview yang digunakan ialah
interview terbuka, terstruktur atau tidak terstruktur dan tertutup terstruktur
atau tidak terstruktur.

Sedangkan pada pendekatan kuantitatif, teknik yang dipakai berbentuk


observasi terstruktur, survei dengan menggunakan kuesioner. Dalam mencari
data, biasanya peneliti menggunakan kuesioner tertulis atau dibacakan.
Teknik ini mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan
apakah itu data primer atau sekunder.

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Teknik sampling adalah metode atau cara tertentu untuk mengumpulkan


data sehingga sampel sedapat mungkin mewakili populasinya. Teknik
sampling ada dua yaitu Probability sampling dan non probability sampling.
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Sedangkan non probability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Pada penelitian kualitatif teknik sampling yang digunakan adalah non
probability sedangkan pada metode kuantitatif menggunakan probability
sampling.

Metode pengumpulan data, meliputi:


- Observasi
- Wawancara
- Kuesioner
- Studi documenter

9
DAFTAR PUSTAKA

McNabb,E David. 2002. Research Methods In Public Administration and Non


Profit Management: Quantitative and Qualitative Approaches. New York.

O’Sullivan, Elizabethann, dkk. 2003. Research Methods for Public


Administrators. Addison Wesley Publihser.

10

You might also like