You are on page 1of 11

Bab III Energi dan Daya Listrik

Pendahuluan
Pada bab terdahulu kita talah mempelajari Anak dipuncak seluncuran pada gambar 4.1a dapat
bahwa listrik adalah salah satu bentuk energi. Energi meluncur ke bawah dari A ke B karena ada beda
listrik dapat diperoleh dari hasil pengubahan berbagai ketinggian h antara A dan B. ketika anak meluncur dari
macam energi lain, seperti energi air terjun, energi A ke B, energi potensial anak di A berubah menjadi
angin, energi pasang surut, energi panas bumi, energi energi kinetic di B. mirip dengan peristiwa ini, muatan
matahari, dan energi nuklir. Sebaliknya, energi listrik listrik Q dapat mengalir dari A ke B (gambar 4.1b)
juga dapat diubah menjadi berbagai bentuk energi lain. karena adan beda potensial V antara A dan B. Beda
Energi listrik merupakan energi yang paling mudah potensial ini dihasilkan oleh baterai. Ketika muatan
dimanfaatkan. Setiap kali ditemukan sumber energi listrik Q mengalir dari A ke B, energi kimia dari baterai
baru, orang cenderung mengubahnya lebih dulu dibebaskan sebagian sebagai energi kalor yang
menjadi energi listrik kemudian memanfaatkannya. melalui filamen lampu
A. ENERGI LISTRIK Ketika anak dengan berat mg meluncur dari A
Sesuai hukum kekekalan energi, energi kalor ke B karena beda ketinggian h, maka energi potensial
tak mungkin muncul begitu saja melainkan pasti ada sebesar Ep = mgh berubah menjadi energi kinetic di B.
asalnya. Lampu pijar dinyalakan oleh arus listrik mirip dengan itu, ketika muatan listrik Q bergerak dari
(elektron-elektron) yang bergerak melalui kabel A ke B karena beda potensial V, maka energi kimia
kemudian filamen lampu pijar, maka pastilah energi baterai berubah menjadi energi listrik, yaitu:
kalor ini berasal dari energi akibat pergerakan elektron- Energi listrik = muatan x beda potensial
elektron melalui filament lampu pijar. Karena W = QV
sebelumnya arus listrik dipandang sebagai aliran
(4-1)
muatan positif dan bukan aliran electron, maka kita
Dengan, Q = muatan listrik (coulomb)
tetap konsisten
V = beda potensial (Volt)
Menggunakan aliran muatan postif telah diperkenalkan
W = Energi Listrik (joule)
sebelumnya, yaitu muatan listrik (diberi lambing Q,
dengan satuan coulomb, disingkat C)
Muatan listrik Q dapat dinyatakan dalam kuat arus
A A listrik I sebagai Q = It, sehingga persamaan (4-1)
dapat ditulis sebagai
W = (It) V
Atau lebih sering ditulis sebagai
h Lampu pijar
W = V.I.t

B B (4-2a)
a b Dengan, I = kuat arus (ampere)
Gambar 3.1 kemiripan antara anak bermain seluncuran
dengan aliran muatan positif t = waktu (sekon)

Kita dapat membuat kemiripan antara anak Dari hokum Ohm telah diperoleh V =I.R, sehingga
bermain seluncuran dengan aliran muatan positif. persamaan (4-2a) dapat ditulis sebagai

Analisis Materi Fisika Sekolah Menengah I 53


Bab III Energi dan Daya Listrik
W = (IR).It atau mika. Bahan nikrom dipilih sebagai elemen
2.
W = I R.t pemanas karena bahan ini memiliki titik lebur tinggi
dan tak dapat dioksidasi dengan mudah bahkan pada
(4-2b) suhu tinggi.
Dengan, R = hambatan listrik (ohm) Elemen pemanas dapat dianggap sebagai
Dengan cara yang sama, karena I = V/R, maka hambatan listrik tinggi R. ketika elemen dialiri arus
persamaan (4-2a) juga ditulis sebagai listrik I selama selang waktu t maka energi listrik I2Rt
V  akan memproduksi kalor pada elemen pemanas.
W = V  t
R Dalam teko listrik, elemen pamanas dihalangi
bersentuhan langsung dengan air oleh tabung logam
V2 ini.
W = t
R Energi kalor yang dihasilkan oleh elemen dari
tabung logam secara konduksi (bersentuhan
(4-2c) langsung). Kemudian kalor ini disebarkan melalui air
Contoh 1.1 secara konveksi. Penting kamu perhatikan bahwa
Tentukan kalor yang dilepaskan masing-masing tabung yang mengandungelemen pemanas haruslah
resistor pada rangkaian berikut selama 5 s terendam oleh air, jika tidak elemen akan mengalami
Jawab:
pemanasan lebih dan akan “terbakar”. Karena itu isi
Kita tentukan lebih dahulu besarnya arus listrik
yang mengalir dalam rangkaian dan beda dahulu teko dengan air, baru kemudian tekan sakelar
potensial antara kedua ujung masing-masing ON-nya. Jangan terbalik, yaitu menekan sakelar ON,
resistor. baru memasukkan air ke dalam teko.
Ketiga resitor dihubungkan secara seri sehingga
Dalam setrika listrik, panas yang dihasilkan oleh
hambatan totalnya
Rs = R1 + R2 + R3 = 100 + 200 + 700 elemen pemanas harus segera disebar melalui
= 1 000 Ω daerah yang luas. Untuk keperluan ini sebuah dasar
Kuat arus listrik, logam yang mengkonduksikan kalor dengan baik
V 10
I = = = 0,01 A digunakan. Dasar logam ini terbuat dari kepingkromium
R 1000
untuk membuatnya lebih halus dan menahan pakaian.
Setrika listrik saat ini umumnya mengandung
Elemen Pemanas keping bimetal sebagai pengatur panas atau
Kita mulai dengan alat sehari-hari yang thermostat (gambar 452). keping bimetal terbuat
memanfaatkan energi listrik dengan mengubahnya dari dua keping logam yang jenisnya berbeda. Keping
menjadi energi kalor (panas). Dalam alat seperti ini bawah terbuat dari kuningan dan keping atas terbuat
selalu terdapat sebuah elemen pemanas (heating dari logam paduan nikel-besi (gambar 4.53). ketika
element) di dalamnya. Pada gambar 4.51 ditunjukkna kedua logam ini dipanaskan keduanya akan memuai
elemen pemanas yang terdapat dalam teko listrik dan lebih panjang daripada keping atas (besi-nikel).
setrika listrik. Elemen pemanas biasanya dibuat dari Sebagai akibatnya keping bimetal akan melengkung ke
kawat nikrom (memiliki hambatan listrik tinggi) yang atas (gambar 4.53 bawah), dan ini memutuskan
dililitkan pada bahan isolator tahan panas, seperti silikat rangkaian setrika dari sumber ac.

Analisis Materi Fisika Sekolah Menengah I 54


Bab III Energi dan Daya Listrik

 Kegiatan 1.1 Eksperimen

Hubungan Antara Kalor dengan Kuat Arus Listrik


Tujuan:
Mengamati hubungan antara kalor dengan kuat arus listrik
Alat dan bahan:
• kawat nikelin sepanjang 1m
• lima buah baterai
• sebuah hambatan geser
• sebuah saklar
• sebuah ammeter
• sebuah voltmeter
• sebuah stopwatch
• sebuah termometer

Langkah kerja:
1. Pasang lima buah baterai pada rangkaian. Tempatkan titik kontak hambatan geser pada kedudukan
maksimal
2. Catat waktu awal temometer pada tabel.
3. Hubungkan saklar. Catat pembacaan ammeter dan voltmeter pada tabel
4. Hidupkan stopwatch. Catat kenaikan suhu termometer setelah 5 menit pada tabel
5. Pindahkan titik kontak hambatan geser hingga hambatannya mengecil
6. Ulangi langkah 2 hingga langkah 5
7. Bagaimana pengaruh arus listrik terhadap kenaikan suhu termometer?
No Suhu Awal (C) Voltmeter (V) Ammeter (A) Suhu Akhir (C)

Pin pentahanan

thermostat

Pin kontak Elemen pemanas


Dasar logam
Gambar 4.51 Elemen pemanas dalam teko listrik dan setrika listrik
dari kromium

Analisis Materi Fisika Sekolah Menengah I 55


Bab III Energi dan Daya Listrik
Ketika setrika mendingin, keping bimetal kembali ke 1 watt = 1 joule/sekon
posisi lurus (gambar 4.53 atas) dan arus listrik mengalir
kembali dari sumber ac ke elemen pemanas untuk Sekaligus juga memberikan definisi dari 1 watt sebagai
kembali memanasi elemen tersebut. Panas yang berikut:
dikehendaki dalam proses mensetrika diatur dengan Satu watt (1 W) adalah besar daya ketika energi satu
memutar tombol pengatur suhu (lihat gambar 4.52) joule dibebaskan dalam selang waktu 1 sekon
Satu watt adalah daya yang sangat kecil. Daya
yang lebih besar, seperti daya generator listrik, biasa
Pengatur suhu dinyatakan dalam kilowatt (kW) atau megawatt (MW),
Keping bimetal
dimana
1 kW = 1000 W
1 MW = 1000 kW = 1000. 000 W

Batang tembaga Persamaan daya listrik dapat kita peroleh dengan


Elemen pemanas
Gambar 4.52 Bagian-bagian utama dari sebuah setrika
mesubsitusi W = VIt ke dalam persamaan (4-3)
VIt
P=
B. DAYA LISTRIK t
Ketika arus listrik mengalir melalui lampu pijar P = VI
maka energi listrik diubah ke energi cahaya dan energi
kalor, jika kita mendefinisikan daya sebagai laju (4-4a)
melakukan usaha, maka untuk daya listrik lebih tepat Dari hokum Ohm V = IR, diperoleh
jika kita mendefinisikan daya listrik sebagai laju dimana P = ( IR ) I
energi dibebaskan. Secara matematis: P = I 2R
energi yang dibebaskan
Daya =
Selang waktu (4-4b)
W Dengan cara yang sama, karena I = V/R maka
P=
t persamaan (4-4a) juga dapat ditulis sebagai

V 
(4-3) P =V  
R
Dengan, P = daya listrik (watt)
V2
W = energi yang dibebaskan (jole) P=
R
t = selang waktu (sekon)

(4-4c)
Persamaan (4-2a), (4-2b), dan (4-2c) adalah tiga
Persamaan (4-3) memberikan hubungan satuan,
persamaan energi listrik yang ekuivalen.

Analisis Materi Fisika Sekolah Menengah I 56


Bab III Energi dan Daya Listrik
 Kegiatan 4,2 Eksperimen

Tujuan :
Menemukan penyebab lampu pijar menyala lebih terang dari pijar normalnya.
Alat dan bahan:

• Sebuah lampu pijar dengan daya 20 watt, 7,2 Ω


• sebuah amperemeter
• beberapa baterai,
• sakelar A
• kabel secukupnya.

Langkah kerja:
1. Susun peralatan seperti gambar 4.2. tutup sakelar, ukur arus yang melalui lampu dengan amperemeter.
2. Amati terang lampu dan hitunglah daya trik yang digunakan oleh lampu dengan persamaan P = V x I. V =
7,5 volt (5 batu baterai 1,5 V) dan kuat arus I dibaca pada amperemeter
3. Buka sakelar, tambahkan lagi satu batu baterai 1,5 V sehingga dihasilkan tegangan
V = 9 Volt
4. Masukkan sakelar, amati terang lampu dan hitunglah daya listrik lampu sesungguhnya dengan
persamaan P = V x I
Tabel 4.1
V (volt) I (bacaan amperemeter A) Daya (W) P = V x I
V1 = 5 baterai = 7,5
V2 = 6 baterai = 9,0
V2 = 8 baterai = 12

5. Ulangi langkah 3 dan 4 dengan menambahkan lagi sebuah batu baterai 1,5 V sehingga dihasilkan
tegangan 12 V. catat data dan hasil perhitungan daya pada tabel 4.1

Ongkos Penggunaan Energi Listrik oleh suatu alat listrik dengan rating daya satu kilowatt
Besarnya energi lsitrik dalam satuan SI diukur dalam (1 kW) ketika diberi tegangan sesuai dengan rating
joule dimana tegangannya (tegangan normalnya) selama satu jam.
1 joule = 1 watt sekon Secara matematis dinyatakan
Energi 1 joule adalah energi yang sangat 1 kWh = 1 kW x 1 jam
kecil.karena itu perusahaan listrik tidak mengukur = (1000 W) (3600 s)
energi dalam joule, tetapi dalam satuan lain, yang = 3600.000 Ws
disebut kWh (kilowatt hour), diterjemahkan sebagai Jadi, hubungan antara kWh dan joule adalah sebagai
kilowatt jam.satu kWh didefinisikan sebagai energi listrik berikut:
yang digunakan oleh suatu alat listrik yang digunakan 1 kWh = 3.600.000 joule = 3,6 juta joule

Analisis Materi Fisika Sekolah Menengah I 57


Bab III Energi dan Daya Listrik
Untuk mengukur penggunaan energi listrik Jika dianggap tariff rata-rata 1 kWh adalah Rp 400,-
digunakan kWh-meter (lihat gambar4.3). berapakah ongkos penggunaan energi listrik yang
pertama catatlah angka yang ditunjukkan oleh kWh- harus kamu bayar? Ongkos yang harus kamu bayar
metermu saat ini. Satu bulan kemudian catatlah adalah:
(bacaan bulan ini – bacaan bulan lalu) x Rp 400,-
Perlu kamu perhatikan bahwa ongkos yang kamu
bayar selama satu bulan bukanlah ongkos
penggunaan listrik saja, besar daya (VA) terpasang.
Selain itu kWh juga ditentukan oleh penggunaan
energi listrik pada saat waktu beban puncak dan di
luar waktu beban puncak. Untuk mengetahui tentang

Gambar 4.3 kWh-meter


rincian rekening listrik, perhatikanlah rekening listrik
yang disajikan dalam kegiatan 4.4
angka yang ditunjukkan oleh kWh-metermu. Selisih
yang telah digunakan di rumahmu selama satu bulan.

 Kegiatan 4.4 Menghitung

Tujuan
Menghitung ongkos energi listrik bulanan
Alat dan bahan
Selembar rekening listrik bulanan, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah

Langkah kerja :
Perhatikan lembar rekening listrik
1. Carilah tentang informasi berikut ini ke kantor PLN:
a. Apa yang dimaksud dengan golongan tarif? Berdasarkan apakah golongan tariff sebuah rumah

Analisis Materi Fisika Sekolah Menengah I 58


Bab III Energi dan Daya Listrik
ditetapkan.
b. Apa yang dimaksud dengan daya 2.200 VA.
c. Apa yang dimaksud dengan bea beban? Bagaimana menghitungnya?
d. Apa yang dimaksud dengan LWBP dan WBP
2. Mengapa ongkos penggunaan energi listrik, dalam kWh, pada saat WBP lebih mahal
daripada LWBP? Apa tujuan PLN membedakan tarif ini?
3. Diskusikan rekening listrik ini dengan 3 atau 4 temanmu, kemudian presentasikan
kepada teman-temanmu lainnya dalam kelasmu bagaimana cara menghitung ongkos bulanan
penggunaan energi listrik

Soal hitungan konversi energi listrik ke energi kalor pemanas menjadi kalor Q untuk menaikkan
Energi kalor dalam teko listrik digunakan untuk suhu air, misalnya sebesar ∆T . Jika massa jenis air
mendidihkan air sehingga siap untuk secangkir kopi. adalah c (biasanya c = 4200 J/kgK) maka persamaan
Sedangkan elemen pemanas dalam water heater energi kalornya adalah
berfungsi memanaskan air untuk keperluan mandi air Q = mc ∆T = mc (T2 − T1 )
hangat. Dalam bagian ini kita kan membahas masalah
Dengan m adalah massa air yang dipanaskan
yang berkaitan dengan konversi energi ini
Anggap energi listrik dapat diubah oleh elemen
Sebuah water heater yang digunakan untuk
pemanas seluruhnya menjadi energi kalor (efisiensi =
memanaskan air mandi. Misalkan sebuah water heater
100%) maka dalam konversi energi listrik ini berlaku:
dengan rating P watt dan V volt dihubungkan ke sumber
W=Q
tegangan V volt maka selama selang waktu t, pemanas
Pt = mcΔT
itu menggunakan energi listrik sebesar W = Pt. energi
listrik ini diubah oleh elemen
 Kegiatan 4.6 Eksperimen

Tujuan
Membandingkan antara lampu pijar dan lampu TL
Alat dan bahan
• Lampu pijar dan lampu TL yang memiliki rating daya sama (atau hampir sama)
• sebuah amperemeter.
Langka kerja :
1. Nyalakan kedua lampu dengan menekan sakelar ke posisi ON. Kemudian amati intensitas terang yang
dihasilkan oleh kedua lampu

A A

Analisis Materi Fisika Sekolah Menengah I 59


Bab III Energi dan Daya Listrik
2. Setelah kedua lampu menyala selama kira-kira 15 menit, dekatkan jarimu ke masing0masing lampu (tak
perlu sampai menyentuhnya) dan rasakan efek panas yang dihasilkan oleh kedua lampu
3. Matikan kedua lampu dengan menekan sakelar ke posisi OFF, sisipkan sebuah amperemeter di antara
sumber arus ac 220 V (stop kontak rumahmu) dan masing-masing lampu (lihat rangkaian pada gambar 4.6
Nyalakan kedua lampu dengan menekan sakelar ke posisi ON. Catatlah bacaan amperemeter yang mengukur
arus yang ditarik oleh masing-masing lampu.

Pertanyaan, diskusi, dan kesimpulan


1. Pada langkah kerja 1, manakah yang nyalanya lebih terang: lampu pijar atau lampu TL?
2. Pada langkah kerja 2, manakah yang menimbulkan efek panas lebih besar : lampu pijar atau lampu TL?
3. Pada langkah kerja 3 manakah yang bacaan kuat arusnya lebih besar: lampu pijar atau lampu TL?
4. Dari jawabanmu terhadap pertanyaan 1 sampai 3, berdiskusilah dengan 3 atau 4 orang temanmu
tentang manakah yang lebih efisien mengahsilkan cahaya lampu pijar atau lampu TL. Nyatakan kesimpulan
yang kamu peroleh dari diskusi tersebut

Lampu Pijar Logam yang digunakan sebagai filament


Ketika anda menekan sakelar ke posisi ON, adalah logam wolf-ram (atau disebut tungsten)
muatan listrik (electron-elektron) mengalir melalui karena memiliki titik lebur sangat tinggi (3.4000C),
sakelar ke kabel terus menuju ke lampu pijar. Dalam sehingga filament tidak akan lebur ketika ia berpijar
lampu pijar terdapat seutas putih panas. Filament dibuat berpilin-pilin membentuk
kawat tipis berbentuk spiral, spiral untuk memusatkan panas dan meningkatkan
disebut filamen.ketika efisiensinya. Jika bola kaca berisi udara. Filament
electron-elektron mengalir panas ini akan terbakar karena ia bereaksi dengan
melalui filament , filament oksigen dalam udara. Karena alas an itulah bola
menjadi sangat panas, suhu lampu difakumkan dan diisi dengan gas lain seperti
0
sekitar 2.500 C. filament gas argon, yaitu gas yang tidak bereaksi dengan
berpijar putih dan wolfram panas. Beberapa lampu berpijar lebih terang
memancarkan cahaya. Di samping memancarkan cahaya daripada lainnya. Intensitas terang lampu bergantung
(manfaat yang kita butuhkan). Karena itulah kamu merasa pada besar kuat arus yang melalui filamen.
panas ketika menyentuh bola kaca lampu.

UJI PEMAHAMAN

A. Pilihan Ganda
1. Pernyataan berikut ini yang benar adalah....
a. pada beda potensial yang tetap, daya listrik sebanding dengan hambatan
b. pada kuat arus yang tetap, daya listrik sebanding dengan hambatan
c. pada kuat arus yang tetap, daya listrik berbanding terbalik dengan hambatan

Analisis Materi Fisika Sekolah Menengah I 60


Bab III Energi dan Daya Listrik
d. pada beda potensial yang tetap, daya listrik sebanding dengan kuadrat kuat arus.
2. Tegangan antara dua ujung hambatan diperbesar menjadi dua kali semula dan besar nilai
hambatan diperbesar menjadi empat kali semula. Daya listrik pada hambatan ini menjadi....
a. tetap
b. dua kali semula
c. empat kali semula
d. delapan kali semula
3. Pernyataan berikut yang benar adalah....
a. lampu neon 10 W memakai energi listrik lebih sedikit daripada lampu pijar 10 W
b. lampu pijar 10 W memakai energi listrik lebih sedikit daripada lampu neon 10 W
c. lampu neon 10 W menghasilkan cahaya lebih banyak daripada lampu pijar 10 W
d. lampu pijar 10 Wmenghasilkan cahaya lebih banyak daripada lampu neon 10 W
4. Mula-mula sebuah hambatan disusun secara seri pada sebuah baterai. Jika hambatan tersebut
diperbesar menjadi dua kali semula, pernyataan berikut adalah benar, kecuali...
a. arus listrik yang mengalir menjadi lebih lebih besar
b. arus listrik yang mengalir menjadi lebih kecil
c. beda potensial listrik tetap
d. daya listrik total menjadi lebih kecil
5. Mula-mula sebuah hambatan disusun secara seri pada sebuah baterai. jika hambatan tersebut
dipasang paralel pada hambatan sejenis, pernyataan berikut benar, kecuali....
a. arus listrik yang mengalir pada baterai makin besar
b. kedua hambatan dialiri arus listrik yang sama
c. daya listrik total pada kedua hambatan menjadi dua kali semula
d. daya listrik total pada kedua hambatan menjadi setengah semula
6. Pada sebuah tape-recorder tertulis 12 W/2 A. baterai 1,5 V yang diperlukan untuk menyalakan tape-
recorder berjumlah....
a. b. 4
2 c. 6
d. 8
7. Sebuah mesin pendingin 500 watt dipasang selama 10 menit menimbulkan kalor.... kalori.
a.
300 000 c. 5 000
b. d. 1 200
72 000
8. Pada setrika listrik A tertulis 300 W 220 V, sedangkan pada setrika listrik B tertulis 250 W 220 V. dari
data kedua setrika tersebut dapat kita simpulkan....
a. hambatan elemen setrika A lebih besar daripada setrika B
b. hambatan elemen setrika A lebih kecil daripada setrika B

Analisis Materi Fisika Sekolah Menengah I 61


Bab III Energi dan Daya Listrik
c. hambatan elemen kedua setrika sama
d. jika dipasang pada beda potensial selain 220 V, bisa jadi kedua setrika menghasilkan daya
listrik yang sama.
9. Hampir semua komponen dalam rangkaian elektronika meningkat suhunya ketika rangkaian tersebut
bekerja. Hal ini karena adanya ....
a. radiasi kalor dari sumber arus listrik ke komponen
b. konveksi kalor dari sumber arus listrik ke komponen
c. gesekan antara satu komponen dengan komponen lain selama rangkaian bekerja
d. daya listrik komponen
10. Dua alat pemanas listrik memiliki watt yang berbeda. Elemen pemanas kedua alat tersebut terbuat
dari kawat yang identik. Dapat kita simpulkan....
a. elemen pemanas alat yang watt-nya besar dibuat dari kawat yang lebih panjang daripada yang
watt-nya kecil
b. elemen pemanas alat yang watt-nya besar terbuat dari kawat yang lebih pendek daripada yang
watt-nya kecil
c. elemen pemanas kedua alat tersebut terbuat dari kawat yang panjangnya sama
d. jumlah gulungan kawat elemen pemanas kedua alat sama
11. Sebuah kompor listrik dengan daya 300 W dipergunakan untuk memanaskan semangkuk sup dengan
konsumsi kalor 4 500 J untuk menaikkan suhunya sebesar 10C. Agar suhunya naik dari 270C ke 870C akan
memakan waktu selama....
a. 15 menit
b. 12 menit
c. 9 menit
d. 6 menit
12. Empat buah lampu 100 W/220 V dengan jenis yang sama disusun secara paralel, hambatan total
lampu tersebut adalah....
a. 22 Ω
b. 242 Ω

c. 121 Ω

d. 11 Ω

B. Esai
1. Sejumlah energi mengalir ketika muatan 10 C melalui beda potensial 20 V. Energi tersebut sama
dengan energi yang dibutuhkan untuk mengangkat benda bermassa 5 kg sejauh x. berapakah harga x jika g =
10 N/kg
2. Sebuah mesin dengan daya 900 W digunakan untuk memindahkan balok kayu dengan massa 300 kg
sejauh 5 m

Analisis Materi Fisika Sekolah Menengah I 62


Bab III Energi dan Daya Listrik
a. Berapa berat kayu?
b. Berapa energi yang dibutuhkan untuk memindahkan kayu?
c. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan kayu tersebut?
3. Sebuah sumber tegangan 250 V digunakan untuk menyalakan lima buah lampu 100 W / 250 V yang
disusun seri.
a. Berapa hambatan total lampu
b. Berapa besar arus yang mengalir pada lampu?
c. Berapa daya masing-masing lampu sekarang?

4. Perhatikan tabel berikut..


No. Barang Elektronik Daya listrik Pak Rizal seorang praktisi informatika. Keluarga Pak Rizal terdiri
dari istri dan 3 orang anak. Kali ini Pak Rizal akan membeli alat-
1. Lampu pijar A 25 W
alat elektronik untuk rumahnya yang memiliki suplai listrik 900
2. Lampu pijar B 60 W
Watt. Bantulah Pak Rizal untuk memilih alat-alat elektronik untuk
3. Lampuy TL 11 W
kebutuhan di rumahnya agar efektif dan efisien. Barang yang
4. TV 70 W
dipilih bolh lebih dari satu
5. Mesin pendingin 100 W
6. Komputer 80 W
7. Lemari es A 150 W 5. Keluarga Albert dan Naila akan berlibut ke rumah nenek
8. Lemari es B 120 W selama seminggu. Agar tidak kemalingan, dua buah lampu
pijar berdaya 75 W dinyalakan sepanjang hari. Jika 1 kWh
adalah Rp385,00, berapakah biaya menyalakan kedua lampu itu selama mereka berlibur?

Analisis Materi Fisika Sekolah Menengah I 63

You might also like