You are on page 1of 12

SISTEM PENCERNAAN PADA

HEWAN RUMINANSIA
Agung Gunawan
Aliffia Caesariani
Edwina Putri Ananda
Mega Anindita
Mudhika Nur Romadhon
XI IPA 1
Apa itu hewan ruminansia ??
Hewan memamah biak (Ruminantia) adalah
sekumpulan hewan pemakan tumbuhan yang
mencerna makanannya dalam dua langkah,
pertama dengan menelan bahan mentah,
kemudian mengeluarkan makanan yang sudah
setengah dicerna dan mengunyahnya lagi.
Lambung hewan-hewan ini tidak hanya
memiliki satu ruang (monogastrik) tetapi lebih
dari satu ruang (poligastrik), atau secara
umum bisa dikatakan berperut banyak.
Contoh hewan ruminansia
→ Sapi
→ Kambing
→ Kuda
→ Domba
→ Jerapah
→ Bison
→ Rusa
→ Kancil
Perbedaan antara hewan ruminansia
dengan mamalia lainnya
Terlihat pada susunan dan fungsi gigi serta lambung. Hal
ini berkaitan dengan jenis makanannya.
1)GIGI
Gigi geraham (premolare & molare) sangat besar, kuat,
bergelombang seperti papan pencuci. Serta berfungsi
untuk menggiling dan menggilas dinding sel tumbuhan
yg dimakan.
Gigi seri berbentuk seperti kapak, berfungsi untuk
menjepit dan memotong makanan.
Antara gigi seri dan geraham terdapat rongga yang
disebut diastema
Rahang bergerak menyamping sebagai gerakan untuk
menggiling dan menggilas makanan.
3 3 0 0 0 0 3 3 Rahang atas
M P C I I C P M Jenis gigi
3 3 0 4 4 0 3 3 Rahang bawah
I = insisivus = gigi seri, C = kaninus = gigi taring, P = premolar =
geraham depan, M = molar = geraham belakang
2) Usus & Lambung
Di dalam usus terdapat kumpulan bakteri simbiosis
yang dapat melakukan peragian selulosa.
Cenderung memiliki usus yang lebih panjang
dibanding mamalia lainnya, karena makanan yang
melalui usus dicerna perlahan-lahan.
Memiliki 4 ruangan lambung, yaitu : Rumen atau
perut besar (berisi bakteri dalam cairan alkali),
Retikulum (perut jala), Omasum (perut masam),
Abomasum atau perut kitab (merupakan lambung
yang sesungguhnya).
Perut sapi: m - ujung kerongkongan, v - rumen, n -
retikulum (perut jala), b - omasum (perut daun), l -
abomasum (lambung), t - awal usus halus
Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang
berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan
yang tertelan.
Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida,
dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang
dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu.
Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum
dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi
gumpalan-gumpalan yang masih kasar
(disebut bolus). 
Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk
dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan
ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum.
Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi
enzim yang akan bercampur dengan bolus.
Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu
perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih
terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh
enzim.
Perjalanan makanan pada pencernaan
hewan ruminansia
Mulut Esofagus Rumen Retikulum

Mulut

Retikulum

Omasum

Anus Rektum Usus Besar Usus Halus Abomasum


Simbiosis antara hewan pemamah biak
dengan bakteri didalam rumen menghasilkan
enzim selulase. Selulase merombak selulosa
menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri
tidak tahan hidup di abomasum karena pH
yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan
mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi
sumber protein bagi hewan pemamah biak.
Dengan demikian, hewan ini tidak
memerlukan asam amino esensial seperti
pada manusia.
Tidak hanya menghasilkan asam lemak, enzim
selulase juga menghasilkan bio berupa CH4
yang dapat digunakan sebagai sumber energi
alternatif. Maka itu kotoran hewan dapat
dijadikan sebagai bahan organik seperti
pupuk.

You might also like