Professional Documents
Culture Documents
Alinea ke 1
Alinea pertama merupakan asas dalam mendirikan negara, yang terdiri dari dua hal :
pertama :
kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
kedua :
penjajahan harus dihapuskan dari muka bumi, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan. Dengan demikian jelas bahwa negara yang didirikan oleh bangsa Indonesia adalah
sebuah negara bangsa (nation state) yang berdiri di atas hak yang dimilikinya, yaitu hak untuk
merdeka. Hal ini dipertegas dalam alinea ke empat yang menyebutkan Kemerdekaan
Kebangsaan Indonesia. Atas dasar asas tersebut, nasionalisme yang dibangun Indonesia pasti
bukan nasionalisme yang chauvinistik, bukan pula jingo nasionalism, melainkan nasionalisme
yang berperikemusiaan dan berperikeadilan. Nasionalisme yang akan dibangun adalah
nasionalisme yang menjunjung tinggi hak kemerdekaan semua bangsa, untuk menjalin hubungan
saling hormat menghormati dengan kewajiban untuk melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Atas dasar kesadaran itu, maka
penjajahan di muka bumi harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan. Berdasarkan prinsip tersebut, maka dapat diketahui bahwa nasionalisme Indonesia
adalah nasionalisme yang dijiwai perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu
nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang anti penindasan, baik penindasan bangsa atas
bangsa (exploitation de nation par nation) maupun penindasan manusia atas manusia
(exploitation de lhomme par lhomme).
Alinea ke 2
Visi bangsa Indonesia dalam mendirikan negara bangsa yang merdeka dengan jelas diungkapkan
dalam alinea ke dua, yaitu : negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Negara
yang merdeka, bersatu dan berdaulat bermakna sebagai negara bangsa (nation state) yang bebas
dari penjajahan maupun penindasan negara lain, serta berhak menentukan segala kebijakannya
berdasarkan kedaulatan yang dimilikinya. Disadari sepenuhnya bahwa kekuatan Indonesia untuk
mencapai cita-cita kemerdekaaanya adalah tumbuh dan berkembangnya kesadaran dan semangat
persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Pluralisme yang ada bukanlah untuk mengedepankan
kepentingannya sendiri, melainkan untuk saling mendukung guna membangun kekuatan
bersama. Kesadaran akan adanya saling ketergantungan antar wilayah yang beragam itulah yang
merupakan sumber kekuatan Indonesia, sehingga Indonesia akan menjadi negara yang tidak akan
tergantung pada dan didikte oleh negara atau kekuatan lain.
Seperti halnya dengan bangsa-bangsa lain, untuk menegakkan kemerdekaan dan kedaulatannya
bangsa Indonesia berpegang pada tiga prinsip kemerdekaan yang oleh Bung Karno disebut
Trisakti, yaitu :
berdaulat di bidang politik.
berdikari di bidang ekonomi.
Amanat tersebut terkait dengan amanat berikutnya, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang
bermakna membangun peradaban bangsa, sehingga bangsa Indonesia akan mampu hadir sebagai
bangsa yang memiliki kepribadian nasional yang bersumber kepada nilai-nilai yang terkandung
dalam ideologi nasional Indonesia, yaitu Pancasila. Dengan kepribadian nasional yang
dimilikinya itu bangsa Indonesia akan memiliki kepercayaan diri, akan memiliki national dignity.
Untuk membangun peradaban bangsa inilah diperlukan kecerdasan intelektual, emosional,
afirmatif (dari affirmative intelegents kecerdasan untuk mengambil keputusan) dan spiritual,
untuk memecahkan berbagai persoalan kehidupan bangsa dan negara, sehingga mutlak perlu
dilaksanakan nation and character building.