You are on page 1of 15

Page

|3

NAMA KELOMPOK 1
Ahmad Romadhon

Anitasari Indriani

Annisa Farida

Fitria sabillah

Komala Dian lestari

Libela Septa Wahdini

Sastrawati Ayu Ningsih

MADRASAH ALIYAH NEGERI 6


JAKARTA
KATA PENGANTAR
AR XB
Assalamualaikum wr . wb .

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan

perkenannya , kami murid MAN 6 Jakarta dapat menyelesaikan makalah ini

dengan judul :

“ TAUBAT “

Walaupun tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang kami hadapi , tiada

daya dan upaya kecuali dengan petolongan Allah SWT .

Walaupun demikian , sudah barang tentu makalah yang kami buat ini

masih terdapat kekurangan dan belum dikatakan sempurna karena keterbatasan


Page
kemampuan kami dalam menyempurnakan makalah ini . Oleh karena itu kami | 3

yang membuat makalah ini mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca

yang bersifat ingin pembuatan makalah di waktu yang akan datang bisa lebih

baik lagi . Semoga makalah ini berguna bagi siapa saja yang ingin

mambacannya .

Wasalamualaikum wr . wb .

Jakarta , 25 Maret 2010

Penyusun

DAFTAR ISI

AR XB
KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I

Pendahuluan 4

1.1.LatarBelakang 4

BAB II

1.1. Keutamaan Taubat 6


Page
|3
1.2. Allah maha pengampun , maha penerima Taubat dan maha penyayang
6

1.3. Berbagai Keutamaan Taubat 7

BAB III

1.1. Syarat – syarat Taubat 11

1.2. Penggolongan Taubat 11

1.3. Istigfar dan Taubat adalah kunci rizki barokah 12

1.4. Unsur – unsur Taubat 13

1.5. Taubat Nasuha 13

1.6. Membiasakan diri bertaubat 13

DAFTAR PUSTAKA 15

BAB I
PENDAHULUAN
AR XB
1.1. LatarBelakang

Taubat adalah akhlak terpuji yang harus menghiasi setiap pribadi


muslim. Orang yang taubat karena takut azab Allah disebut isim fa’il dari
taba . Orang bertaubat kepada Allah adalah orang yang kembali dari
sesuatu menuju sesuatu ; kembli sifat – sifat tercela menuju sifat terpuji ,
kembali dari larangan Allah menuju perintahnya , kembali dari maksiat
menuju tat , kembali dari segala yang dibenci Allah menuju yang
diridhainya , kembali dari saling bertentangan menuju saling menjaga
persatuan , kembali kepada Allah setelah meninggalkannya dan kembali
taat setelah melanggar larangannya . Tidak sedikit orang-orang saleh
awalnya adalah orang-orang yang sangat jahat saat mudanya. Setelah
bertaubat, ia beristiqomah dalam berbuat baik dan pengabdian kepada
Allah. Beberapa di antara mereka, pada akhirnya, menjadi tokoh panutan
karena kesucian dan perilaku-perilaku yang membebaskan. Konon, Sunan
Kalijaga adalah salah satu contoh beberapa orang-orang saleh yang
berhasil tercerahkan, dan selanjutnya menjadi tokoh pemberi pencerahan
pada masyarakat pada zamannya.Hidup suci dalam Islam bisa diraih oleh
siapa saja. Kesucian hidup, bukanlah hak istimewa seseorang. Jalan
tersebut terbuka bagi siapa saja, tidak hanya milik para ulama. Bahkan Page
orang jahat sekalipun, ia bisa menapak cara hidup suci, asal dia bersedia | 3
untuk bertaubat dan bersungguh-sungguh. Bagi Allah, kesalehan bukan
karena sama sekali tidak berbuat dosa, akan tetapi orang yang saleh
adalah orang yang setiap kali berbuat dosa dia menyesali dan selanjutnya
tak mengulangi perbuatan tadi.Pepatah Arab menegaskan : "Manusia
adalah tempat salah dan lupa". Pepatah di atas bukan berarti manusia
dibiarkan untuk selalu berbuat salah dan dosa, akan tetapi kesalahan pada
diri manusia harus ditebus dengan tobat, penyesalan dan penghentian.
Rasulullah bersabda : Setiap anak Adam adalah sering berbuat salah. Dan,
sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang-orang yang bertaubat.?
(H.R. Tirmidzi)

Taubat yang sungguh-sungguh di mata Allah adalah pembersihan diri


yang sangat dicintai. Dalam Islam, pertaubatan bukan melalui orang lain,
sebut saja orang saleh, tetapi dari diri sendiri secara langsung kepada
Allah. Apalagi, Islam tidak mengenal penebusan dosa dengan sejumlah
uang. Islam sungguh sangat berbeda dengan cara-cara pertaubatan
dibanding agama-agama lain. Islam memandang, pertaubatan adalah
persoalan yang sangat personal antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Dan, Tuhan dalam Islam adalah Tuhan yang bisa didekati sedekat mungkin,
bukan tuhan yang berada di atas langit, tak terjangkau. Sabda Rasulullah
(saw) : "Sesungguhnya Allah lebih suka menerima tobat hamba-Nya
melebihi dari kesenangan seseorang yang menemukan kembali ontanya
yang hilang di tengah hutan." (H.R. Bukhori dan Muslim) Islam tidak
menganggap taubat sebagai langkah terlambat kapanpun kesadaran itu
muncul. Hisab (perhitungan) akan amal-amal jelek kita di mata Allah akan
terhapus dengan taubat kita.

AR XB
Lembaran baru hidup terbuka lebar. Langkah anyar terbentang.
Sabda Nabi (saw) : Siapa yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat,
maka Allah akan menerima taubat dan memaafkannya.? (H.R. Muslim) .
Bertaubat, demikian halnya, dijadikan amalan dzikir oleh Rasulullah (saw)
setiap hari. Beliau beristighfar kendati sedikitpun beliau tidak melakukan
dosa. Karena lewat istighfar, Nabi memohon ampun dan mengungkapkan
kerendahan hati yang sangat dalam di hadapan yang Maha Agung. Sabda
Nabi (saw) : Hai sekalian manusia, bertaubatlah kamu kepada Allah dan
mintalah ampun kepada-Nya, maka sesungguhnya saya bertaubat dan
beristighfar tiap hari 100 kali.? (H.R. Muslim)Firman Allah : Katakanlah ! Hai
hamba-hamba-Ku yang berdosa terhadap jiwanya sendiri, janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni segala
dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.? (Q.S. al-
Zumar : 53) . Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah
dengan seikhlas-ikhlas taubat, semoga Tuhan mu akan menghapuskan dari
kamu akibat kejahatan perbuatan-perbuatanmu, dan akan memasukkan
kamu ke dalam surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai.? (Q.S. al
Thalaq : 8) . Page
|3
Dalam memperbaiki kesalahan dan membersihkan diri dari dosa, ada
dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu hak Allah dan hak bani Adam.
Apabila kesalahan atau dosa berhubungan dengan hak Allah, maka ada tiga
syarat yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Harus menghentikan tindakan maksiat.

2. Harus dengan sungguh-sungguh menyesali perilaku dosa yang


telah dikerjakan.

3. Berniat dengan tulus untuk tidak mengulangi kembali


perbuatan tersebut.

Dan, apabila kesalahan itu berhubungan dengan bani Adam, maka


syarat bertambah satu, yaitu harus menyelesaikan urusannya dengan
orang yang berhak dengan meminta maaf atau halalnya, atau
mengembalikan apa yang harus dikembalikan.Sabda Nabi (saw) : Orang
yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak berdosa. Dan orang yang
minta ampunan dari dosanya, sedangkan dirinya tetap mengerjakan dosa,
seperti orang yang mempermainkan Tuhannya.? (H.R. Baihaqi) . Tidak
sedikit orang-orang saleh awalnya adalah orang-orang yang sangat jahat
saat mudanya. Setelah bertaubat, ia beristiqomah dalam berbuat baik dan
pengabdian kepada Allah. Beberapa di antara mereka, pada akhirnya,
menjadi tokoh panutan karena kesucian dan perilaku-perilaku yang
membebaskan. Konon, Sunan Kalijaga adalah salah satu contoh beberapa
orang-orang saleh yang berhasil tercerahkan, dan selanjutnya menjadi
tokoh pemberi pencerahan pada masyarakat pada zamannya.

AR XB
BAB II
1.1. Keutamaan Taubat

Hakikat taubat adalah kembali tunduk kepada Allah dari bermaksiat


kepada-Nya kepada ketaatan kepada-Nya. Taubat ada dua macam: taubat
mutlak dan taubat muqayyad (terikat). Taubat mutlak ialah bertaubat
dari segala perbuatan dosa. Sedangkan taubat muqayyad ialah bertaubat
dari salah satu dosa tertentu yang pernah dilakukan. Taubat adalah
kewajiban seluruh kaum beriman, bukan kewajiban orang yang baru saja
berbuat dosa.

Karena Allah berfirman,

َ ‫حو‬
‫ن‬ ُ ‫ن َلعَّلُكْم ُتْفِل‬
َ ‫جِميعًا َأّيَها اْلُمْؤِمُنو‬
َ ‫ل‬
ِّ ‫َوُتوُبوا ِإَلى ا‬

“Dan bertaubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman Page


supaya kalian beruntung.”(QS. An Nuur: 31) |3

1.1. Allah Maha Pengampun, Maha Penerima Taubat dan


Maha Penyayang

Allah menyifati diri-Nya di dalam Al Quran bahwa Dia Maha


pengampun lagi Maha Penyayang hampir mendekati 100 kali. Allah berjanji
mengaruniakan nikmat taubat kepada hamba-hambaNya di dalam sekian
banyak ayat yang mulia.

Allah ta’ala berfirman,

‫ظيمًا‬
ِ‫ع‬َ ‫ل‬
ً ‫ت َأن َتِميُلوْا َمْي‬
ِ ‫شَهَوا‬
ّ ‫ن ال‬
َ ‫ن َيّتِبُعو‬
َ ‫عَلْيُكْم َوُيِريُد اّلِذي‬
َ ‫ب‬
َ ‫ل ُيِريُد َأن َيُتو‬
ّ ‫َوا‬

“Allah menginginkan untuk menerima taubat kalian,


sedangkan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya ingin
agar kalian menyimpang dengan sejauh-jauhnya.” (QS. An Nisaa’: 27)

Allah ta’ala juga berfirman,

‫حِكيٌم‬
َ ‫ب‬
ٌ ‫ل َتّوا‬
َّ ‫ن ا‬
ّ ‫حَمُتُه َوَأ‬
ْ ‫عَلْيُكْم َوَر‬
َ ‫ل‬
ِّ ‫ل ا‬
ُ‫ض‬ْ ‫ل َف‬
َ ‫َوَلْو‬

“Dan seandainya bukan karena keutamaan dari Allah kepada


kalian dan kasih sayang-Nya (niscaya kalian akan binasa). Dan

AR XB
sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha
bijaksana.” (QS. An Nuur: 10)
Allah ta’ala berfirman,

‫سُع اْلَمْغِفَرِة‬
ِ ‫ك َوا‬
َ ‫ن َرّب‬
ّ ‫ِإ‬

“Sesungguhnya Tuhanmu sangat luas ampunannya.” (QS. An


Najm: 32)
Allah ta’ala berfirman,

‫يٍء‬
ْ ‫ش‬
َ ‫ل‬
ّ ‫ت ُك‬
ْ ‫سَع‬
ِ ‫حَمِتي َو‬
ْ ‫َوَر‬

“Rahmat-Ku amat luas meliputi segala sesuatu.” (QS. Al A’raaf:


156)
Allah ta’ala berfirman,
Page
|3
‫غُفورًا‬
َ ‫ن‬
َ ‫لّواِبي‬
َ ‫ن ِل‬
َ ‫َفِإّنُه َكا‬

“Karena sesungguhnya Dia Maha mengampuni kesalahan


hamba-hamba yang benar-benar bertaubat kepada-Nya.” (QS. Al
Israa’: 25)
Allah ta’ala juga berfirman,

ً‫جِميعا‬
َ ‫ب‬
َ ‫ل َيْغِفُر الّذُنو‬
َّ ‫ن ا‬ّ ‫ل ِإ‬ ِّ ‫حَمِة ا‬
ْ ‫طوا ِمن ّر‬ ُ ‫ل َتْقَن‬َ ‫سِهْم‬ ِ ‫عَلى َأنُف‬
َ ‫سَرُفوا‬ ْ ‫ن َأ‬
َ ‫ي اّلِذي‬
َ ‫عَباِد‬
ِ ‫ل َيا‬
ْ ‫ُق‬
َ ‫صُرو‬
‫ن‬ َ ‫ل ُتن‬
َ ‫ب ُثّم‬
ُ ‫ل َأن َيْأِتَيُكُم اْلَعَذا‬ِ ‫سِلُموا َلُه ِمن َقْب‬ ْ ‫حيُم َوَأِنيُبوا ِإَلى َرّبُكْم َوَأ‬
ِ ‫ِإّنُه ُهَو اْلَغُفوُر الّر‬

“Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang melampaui batas


terhadap diri-diri mereka, janganlah kalian berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa,
sesungguhnya Dialah Zat Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. Maka kembalilah kepada Tuhanmu dan berserah dirilah
kepada-Nya sebelum datangnya azab kemudian kalian tidak dapat
lagi mendapatkan pertolongan.” (QS. Az Zumar: 53-54)
1.2. Berbagai Keutamaan Taubat
Pada hakikatnya taubat itulah isi ajaran Islam dan fase-fase
persinggahan iman. Setiap insan selalu membutuhkannya dalam
menjalani setiap tahapan kehidupan. Maka orang yang benar-
benar berbahagia ialah yang menjadikan taubat sebagai sahabat
dekat dalam perjalanannya menuju Allah dan negeri akhirat.

AR XB
Sedangkan orang yang binasa adalah yang menelantarkan dan
mencampakkan taubat di belakang punggungnya. Beberapa di
antara keutamaan taubat ialah:

1. Taubat adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah ‘azza wa


jalla . Allah ta’ala berfirman,

َ ‫طّهِري‬
‫ن‬ َ ‫ب اْلُمَت‬
ّ ‫ح‬
ِ ‫ن َوُي‬
َ ‫ب الّتّواِبي‬
ّ ‫ح‬
ِ ‫ل ُي‬
ّ ‫نا‬
ّ ‫ِإ‬

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang


bertaubat dan mencintai orang-orang yang suka membersihkan
diri.” (QS. Al Baqarah: 222)
2. Taubat merupakan sebab keberuntungan.Allah ta’ala berfirman
َ ‫حو‬
‫ن‬ ُ ‫ن َلَعّلكُْم ُتْفِل‬
َ ‫جِميعًا َأّيَها اْلُمْؤِمُنو‬
َ ‫ل‬
ِّ ‫َوُتوُبوا ِإَلى ا‬
Page
“Dan bertaubatlah kepada Allah wahai semua orang yang | 3
beriman, supaya kalian beruntung.” (QS. An Nuur: 31)
3. Taubat menjadi sebab diterimanya amal-amal hamba dan
turunnya ampunan atas kesalahan-kesalahannya.Allah ta’ala
berfirman

ِ ‫سّيَئا‬
‫ت‬ ّ ‫عنِ ال‬
َ ‫عَباِدِه َوَيْعُفو‬
ِ ‫ن‬
ْ‫ع‬َ ‫ل الّتْوَبَة‬
ُ ‫َوُهَو اّلِذي َيْقَب‬

“Dialah Allah yang menerima taubat dari hamba-hambaNya


dan Maha mengampuni berbagai kesalahan.” (QS. Asy Syuura: 25)
Allah ta’ala juga berfirman

‫ل َمَتابًا‬
ِّ ‫ب ِإَلى ا‬
ُ ‫صاِلحًا َفِإّنُه َيُتو‬
َ ‫ل‬
َ ‫عِم‬
َ ‫ب َو‬
َ ‫َوَمن َتا‬

“Dan barang siapa yang bertaubat dan beramal saleh maka


sesungguhnya Allah akan menerima taubatnya.” (QS. Al Furqaan:
71) .
4. Taubat merupakan sebab masuk surga dan keselamatan dari
siksa neraka.
Allah ta’ala berfirman,

َ‫ل َمن َتاب‬


ّ ‫غّيا ِإ‬
َ ‫ن‬ َ ‫ف َيْلَقْو‬
َ ‫سْو‬َ ‫ت َف‬
ِ ‫شَهَوا‬ ّ ‫لَة َواّتَبُعوا ال‬َ‫ص‬ ّ ‫عوا ال‬ ُ ‫ضا‬
َ ‫ف َأ‬ٌ ‫خْل‬
َ ‫ف ِمن َبْعِدِهْم‬
َ ‫خَل‬
َ ‫َف‬
‫شْيئًا‬
َ ‫ن‬ َ ‫ظَلُمو‬ْ ‫ل ُي‬
َ ‫جّنَة َو‬
َ ‫ن اْل‬
َ ‫خُلو‬
ُ ‫ك َيْد‬ َ ‫صاِلحًا َفُأْوَلِئ‬
َ ‫ل‬ َ ‫عِم‬
َ ‫ن َو‬
َ ‫َوآَم‬

AR XB
“Maka sesudah mereka (nabi-nabi) datanglah suatu
generasi yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa
nafsu, niscaya mereka itu akan dilemparkan ke dalam
kebinasaan. Kecuali orang-orang yang bertaubat di antara
mereka, dan beriman serta beramal saleh maka mereka itulah
orang-orang yang akan masuk ke dalam surga dan mereka
tidaklah dianiaya barang sedikit pun.” (QS. Maryam: 59, 60)
5. Taubat adalah sebab mendapatkan ampunan dan rahmat.
Allah ta’ala berfirman,

‫حيٌم‬
ِ ‫ك ِمن َبْعِدَها َلَغُفوٌر ّر‬
َ ‫ن َرّب‬
ّ ‫ت ُثّم َتاُبوْا ِمن َبْعِدَها َوآَمُنوْا ِإ‬
ِ ‫سّيَئا‬
ّ ‫عِمُلوْا ال‬
َ ‫ن‬
َ ‫َواّلِذي‬

“Dan orang-orang yang mengerjakan dosa-dosa kemudian


bertaubat sesudahnya dan beriman maka sesungguhnya
Tuhanmu benar-benar Maha Pengampun dan Penyayang.” (QS. Al
A’raaf: 153)
6. Taubat merupakan sebab berbagai kejelekan diganti dengan
berbagai kebaikan. Page
Allah ta’ala berfirman, |3

َ‫ل َمن َتاب‬ ّ ‫خُلْد ِفيِه ُمَهانًا ِإ‬


ْ ‫ب َيْوَم اْلِقَياَمِة وََي‬
ُ ‫ف َلُه اْلَعَذا‬
ْ ‫ع‬ َ ‫ضا‬ َ ‫ق َأَثامًا ُي‬
َ ‫ك َيْل‬
َ ‫ل َذِل‬
ْ ‫َوَمن َيْفَع‬
‫حيمًا‬
ِ ‫غُفورًا ّر‬ َ ‫ل‬ ُّ ‫ن ا‬
َ ‫ت َوَكا‬ ٍ ‫سَنا‬َ‫ح‬ َ ‫سّيَئاِتِهْم‬ َ ‫ل‬
ُّ ‫ل ا‬ُ ‫ك ُيَبّد‬
َ ‫صاِلحًا َفُأْوَلِئ‬
َ ‫ل‬ ً ‫عَم‬ َ ‫ل‬َ ‫عِم‬َ ‫ن َو‬ َ ‫َوآَم‬

“Dan barang siapa yang melakukan dosa-dosa itu niscaya


dia akan menemui pembalasannya. Akan dilipatgandakan siksa
mereka pada hari kiamat dan mereka akan kekal di dalamnya
dalam keadaan terhina. Kecuali orang-orang yang bertaubat dan
beriman serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang
yang digantikan oleh Allah keburukan-keburukan mereka
menjadi berbagai kebaikan. Dan Allah maha pengampun lagi
maha penyayang.”(QS. Al Furqaan: 68-70)”
7. Taubat menjadi sebab untuk meraih segala macam kebaikan.
Allah ta’ala berfirman,

‫خْيٌر ّلُكْم‬
َ ‫َفِإن ُتْبُتْم َفُهَو‬

“Apabila kalian bertaubat maka sesungguhnya hal itu baik


bagi kalian.” (QS. At Taubah: 3)
Allah ta’ala juga berfirman,

‫خْيرًا ّلُهْم‬
َ ‫ك‬
ُ ‫َفِإن َيُتوُبوْا َي‬

“Maka apabila mereka bertaubat niscaya itu menjadi


kebaikan bagi mereka.” (QS. At Taubah: 74)
8. Taubat adalah sebab untuk menggapai keimanan dan pahala
yang besar.
Allah ta’ala berfirman,

AR XB
َ ‫سْو‬
‫ف‬ َ ‫ن َو‬
َ ‫ك َمَع اْلُمْؤِمِني‬
َ ‫ل َفُأْوَلـِئ‬ِّ ‫صوْا ِديَنُهْم‬ُ ‫خَل‬
ْ ‫ل َوَأ‬ّ ‫صُموْا ِبا‬
َ ‫عَت‬ْ ‫حوْا َوا‬
ُ ‫صَل‬
ْ ‫ن َتاُبوْا َوَأ‬
َ ‫ل اّلِذي‬
ّ ‫ِإ‬
‫ظيمًا‬
ِ‫ع‬ َ ‫جرًا‬ ْ ‫ن َأ‬
َ ‫ل اْلُمْؤِمِني‬
ّ ‫تا‬ِ ‫ُيْؤ‬

“Kecuali orang-orang yang bertaubat, memperbaiki diri dan


berpegang teguh dengan agama Allah serta mengikhlaskan
agama mereka untuk Allah mereka itulah yang akan bersama
dengan kaum beriman dan Allah akan memberikan kepada kaum
yang beriman pahala yang amat besar.” (QS. An Nisaa’: 146)
9. Taubat merupakan sebab turunnya barakah dari atas langit
serta bertambahnya kekuatan.
Allah ta’ala berfirman,

‫عَلْيُكم ّمْدَرارًا َوَيِزْدُكْم ُقّوًة ِإَلى ُقّوِتكُْم‬


َ ‫سَماء‬ ّ ‫ل ال‬ِ‫س‬ ِ ‫سَتْغِفُروْا َرّبُكْم ُثّم ُتوُبوْا ِإَلْيِه ُيْر‬
ْ ‫َوَيا َقْوِم ا‬
َ ‫جِرِمي‬
‫ن‬ ْ ‫ل َتَتَوّلْوْا ُم‬
َ ‫َو‬

“Wahai kaumku, minta ampunlah kepada Tuhan kalian


kemudian bertaubatlah kepada-Nya niscaya akan dikirimkan
kepada kalian awan dengan membawa air hujan yang lebat dan
akan diberikan kekuatan tambahan kepada kalian, dan janganlah Page
kalian berpaling menjadi orang yang berbuat dosa.” (QS. Huud: 52) | 3
10. Keutamaan taubat yang lain adalah menjadi sebab malaikat
mendoakan orang-orang yang bertaubat.
Hal ini sebagaimana difirmankan Allah ta’ala,

َ‫ن ِلّلِذين‬
َ ‫سَتْغِفُرو‬
ْ ‫ن ِبِه َوَي‬
َ ‫حْمِد َرّبِهْم َوُيْؤِمُنو‬ َ ‫ن ِب‬
َ ‫حو‬ ُ ‫سّب‬
َ ‫حْوَلُه ُي‬َ ‫ن‬ْ ‫ش َوَم‬َ ‫ن اْلَعْر‬
َ ‫حِمُلو‬
ْ ‫ن َي‬ َ ‫اّلِذي‬
َ‫عَذاب‬َ ‫ك َوِقِهْم‬ َ ‫سِبيَل‬
َ ‫ن َتاُبوا َواّتَبُعوا‬ َ ‫غِفْر ِلّلِذي‬
ْ ‫عْلمًا َفا‬ِ ‫حَمًة َو‬ ْ ‫يٍء ّر‬
ْ ‫ش‬ َ ‫ل‬ّ ‫ت ُك‬
َ ‫سْع‬ِ ‫آَمُنوا َرّبَنا َو‬
‫حيِم‬
ِ‫ج‬ َ ‫اْل‬

“Para malaikat yang membawa ‘Arsy dan malaikat lain di


sekelilingnya senantiasa bertasbih dengan memuji Tuhan
mereka, mereka beriman kepada-Nya dan memintakan ampunan
bagi orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu-
Mu maha luas meliputi segala sesuatu, ampunilah orang-orang
yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu serta peliharalah mereka
dari siksa neraka.” (QS. Ghafir: 7)
11. Keutamaan taubat yang lain adalah ia termasuk ketaatan
kepada kehendak Allah ‘azza wa jalla.
Hal ini sebagaimana difirmankan Allah ta’ala,

‫ظيمًا‬
ِ‫ع‬َ ‫ل‬
ً ‫ت َأن َتِميُلوْا َمْي‬
ِ ‫شَهَوا‬
ّ ‫ن ال‬
َ ‫ن َيّتِبُعو‬
َ ‫عَلْيُكْم َوُيِريُد اّلِذي‬
َ ‫ب‬
َ ‫ل ُيِريُد َأن َيُتو‬
ّ ‫َوا‬

“Dan Allah menghendaki untuk menerima taubat


kalian.” (QS. An Nisaa’: 27).
12. Keutamaan taubat yang lain adalah Allah bergembira dengan
sebab hal itu.
Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam yang artinya, “Sungguh Allah lebih bergembira
dengan sebab taubat seorang hamba-Nya ketika ia mau bertaubat

AR XB
kepada-Nya daripada kegembiraan seseorang dari kalian yang
menaiki hewan tunggangannya di padang luas lalu hewan itu
terlepas dan membawa pergi bekal makanan dan minumannya
sehingga ia pun berputus asa lalu mendatangi sebatang pohon dan
bersandar di bawah naungannya dalam keadaan berputus asa
akibat kehilangan hewan tersebut, dalam keadaan seperti itu tiba-
tiba hewan itu sudah kembali berada di sisinya maka diambilnya
tali kekangnya kemudian mengucapkan karena saking
gembiranya, ‘Ya Allah, Engkaulah hambaku dan akulah tuhanmu’,
dia salah berucap karena terlalu gembira.” (HR. Muslim)
13. Taubat juga menjadi sebab hati menjadi bersinar dan
bercahaya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang
artinya: Sesungguhnya seorang hamba apabila berbuat dosa maka
di dalam hatinya ditorehkan sebuah titik hitam. Apabila dia
meninggalkannya dan beristighfar serta bertaubat maka kembali
bersih hatinya. Dan jika dia mengulanginya maka titik hitam itu
akan ditambahkan padanya sampai menjadi pekat, itulah raan
yang disebutkan Allah ta’ala,

َ ‫سُبو‬
‫ن‬ ِ ‫عَلى ُقُلوِبِهم ّما َكاُنوا َيْك‬
َ ‫ن‬
َ ‫ل َرا‬
ْ ‫ل َب‬
ّ ‫َك‬ Page
|3
“Sekali-kali tidak akan tetapi itulah raan yang menyelimuti
hati mereka akibat apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al
Muthaffifin: 14) (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan dihasankan Al Albani) .
BAB III
1.1. Syarat – syarat Taubat
1. Meninggalkan dosa tersebut. Ibnul-Qoyyim berkata: ”Taubat mustahil
terjadi, sementara dosa tetap dilakukan”.
2. Menyesal atas perbuatannya. Rasulullah bersabda: ”Menyesal adalah
taubat”.
3. Berazzam untuk tidak mengulangi lagi. Ibnu Mas’ud berkata: ”Taubat
yang benar adalah: Taubat dari kesalahan yang tidak akan diulangi
kembali, bagaikan mustahilnya air susu kembali pada kantong susunya
lagi.”
4. Mengembalikan kedzaliman kepada pemiliknya, atau meminta untuk
diha-lalkan. Imam Nawawi berkata: ”Diantara syarat taubat adalah
mengembalikan kedzoliman kepada pemiliknya, atau meminta untuk
dihalakan”.
5. Ikhlas. Ibnu hajar berkata: “Taubat tidak sah kecuali dengan ikhlas”.
Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada
Allah dengan taubat yang semurni-murninya” (QS. At Tahrim [66]: 8 ).
Yang dimaksud taubat yang murni adalah taubat yang ikhlash.
6. Taubat dilakukan pada masa diterima-nya taubat. Masa diterimanya
taubat adalah:
1. Sebelum saat sakarotul maut.
2. Sebelum Matahari terbit dari barat.
1.2. Penggolongan Taubat
Secara umum para ulama’ membagi taubat menjadi tiga bagian
yaitu : taubat Awam , Taubat khawash , taubat akhash al – khawash .
1. Taubat Awam (taubat manusia umum): yaitu taubat manusi secara
umum. Yang dimaksud ialah bahwa hati seseorang tunduk
dikarenakan dirinya telah melakukan perbuatan salah dan dosa .
2. Taubat Khawash (taubat orang – orang khusus): taubat tingkat ini
sebagai pertanda meningkatnya makrifah manusia kepada Allah .

AR XB
Merek merasa mlu dikarenakan telah melakukan perbuatan –
perbuatan yang makruh .
3. Taubat Akhash al – khawash ; tingkatan tobat yang paling tinggi ialah
taubat akhash al – khawash . taubat Rosulullah manakala dia
berkata , “sesungguhnya ini adalah kebodohn pada hatiku , dan
sesungguhnya aku akan memohon ampun kepada Allah sebanyak
tujuh puluh kali dalam sehari . Dengan kata lin , untuk membersihkan
hatiny dari menaruh perhtian kepada selain Allah , Rosulullah
beristighfar kepada Allah .

1.3. Istigfar dan Taubat adalah kunci rizki barokah


Di antara hal yang menyibukkan hati kaum muslimin adalah mencari
rizki. Dan menurut pengamatan, sebagian besar kaum muslimin
memandang bahwa berpegang dengan Islam akan mengurangi rizki
mereka. Kemudian tidak hanya sebatas itu, bahkan lebih parah dan
menyedihkan bahwa ada sejumlah orang yang masih mau menjaga
sebagian kewajiban syari’at Islam tetapi mengira bahwa jika ingin
mendapatkan kemudahan di bidang materi dan kemapanan ekonomi
hendaknya menutup mata dari hukum-hukum Islam, terutama yang
berkenaan dengan hukum halal dan haram.Mereka itu lupa atau berpura-
pura lupa bahwa Allah men-syari’atkan agamaNya hanya sebagai petunjuk
bagi ummat manusia dalam perkara-perkara kebahagiaan di akhirat saja.
Padahal Allah mensyari’atkan agama ini juga untuk menunjuki manusia Page
dalam urusan kehidupan dan kebahagiaan mereka di dunia. |3
Sebagaimana Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Anas Radhiallaahu
anhu , ia berkata:
“Sesungguhnya do’a yang sering diucapkan Nabi adalah, “Wahai
Tuhan Kami’ karuniakanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat,
dan jagalah kami dari siksa api Neraka”. (Shahihul Al-Bukhari, Kitabud
Da’awat, Bab Qaulun Nabi Rabbana Aatina fid Dunya Hasanah).Di antara
sebab terpenting diturunkannya rizki adalah istighfar (memohon ampun)
dan taubat kepada Allah. Sebagaimana firman Allah tentang Nuh yang
berkata kepada kaumnya:
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohon ampunlah kepada
Tuhanmu’, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta
dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Nuh: 10-
12)Yang dimaksud istighfar dan taubat di sini bukan hanya sekedar diucap
di lisan saja, tidak membekas di dalam hati sama sekali, bahkan tidak
berpengaruh dalam perbuatan anggota badan. Tetapi yang dimaksud
dengan istighfar di sini adalah sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ar-
Raghib Al-Asfahani adalah “Meminta (ampun) dengan disertai ucapan dan
perbuatan dan bukan sekedar lisan semata.”Sedangkan makna taubat
sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ar-Raghib Al-Asfahani adalah
meninggalkan dosa karena keburukannya, menyesali dosa yang telah
dilakukan, berkeinginan kuat untuk tidak mengulanginya dan berusaha
melakukan apa yang lebih baik (sebagai ganti). Jika keempat hal itu telah
dipenuhi berarti syarat taubatnya telah sempurna.“Maknanya, jika kalian
bertaubat kepada Allah, meminta ampun kepadaNya, niscaya Ia akan
memperbanyak rizki kalian, Ia akan menurunkan air hujan serta
keberkahan dari langit, mengeluarkan untuk kalian berkah dari bumi,
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, melimpahkan air susu, memperbanyak
harta dan anak-anak untuk kalian, menjadikan kebun-kebun yang di
dalamnya terdapat macam-macam buah-buahan untuk kalian serta
mengalirkan sungai-sungai di antara kebun-kebun untuk kalian”.Dalam
sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Daud, An-Nasa’i
Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abdullah bin Abbas ia berkata, Rasulullah
bersabda:
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah),
niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk

AR XB
setiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberikan rizki (yang
halal) dari arah yang tidak disangka-sangka.”Dalam hadist yang mulia ini,
Nabi menggambarkan tentang tiga hasil yang dapat dipetik oleh orang
yang memperbanyak istighfar. Salah satunya yaitu, bahwa Allah Yang Maha
Esa, Yang memiliki kekuatan akan memberi rizki dari arah yang tidak
disangka-sangka dan tidak pernah diharapkan serta tidak pernah terbersit
dalam hati.Karena itu, kepada orang yang mengharapkan rizki hendaklah ia
bersegera untuk memperbanyak istighfar, baik dengan ucapan maupun
dengan perbuatan. Dan hendaklah kita selalu waspada! dari melakukan
istighfar hanya sebatas dengan lisan tanpa perbuatan. Sebab ia adalah
pekerjaan para pendusta.
Dari penjelasan di atas, dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwasannya telah disyari’atkan oleh Allah kepada kita untuk
senantiasa ber-istighfar dan taubat dengan lisan yang disertai
perbuatan. Karena istighfar dan taubat dengan lisan semata tanpa
disertai dengan perbuatan adalah pekerjaan para pendusta.
2. Bahwasannya dengan istighfar dan taubat, Allah akan mengampuni
dosa-dosa hambaNya, Allah akan menurunkan hujan yang lebat, Allah
akan memperbanyak harta dan anak-anak, Allah akan menjadikan
untuknya kebun yang di dalamnya mengalir sungai-sungai. Jadi
dengan istighfar dan taubat, Allah akan membukakan pintu-pintu rizki
dan keberkahan baik dari langit maupun dari bumi.
1.4. Unsur – unsur Taubat Page
Terma dari akr kata “t-w-b” dalam bahasa arab menunjukkan
pengertian : pulang dan kembali . Sedangkan taubat kepada Allah SWT | 3
berarti pulang dan kembali ke haribaannya serta di pintunya .
Manusia tidak dapat membebaskan diri dari Allah SWT untuk
memikirkan kehidupn fisiknya saja , juga tidak dapt membebaskan dirinya
dari Allah SWT karena memikirkan kebutuhan hidup ruhaninnya saja .
bahkan kebutuhannya kepada Allah SWT diakhirat akn lebih besar dari
kebutuhannya didunia . Karena kehidupan dan kebutuhan fisik itu secara
bersamaan juga dilakukan oleh binatang yang tidak dapat berfikir ,
sementara kebutuhan ruhani adalah sisi yng menjadi ciri pembeda mnusia
dari hewan dan binatang . Allah SWT telah menciptakan mnusi dari dua
unsur . Didalam tubuhnya terdapat unsur tanah , juga unsur ruh . inilah
yang menjadikannya layak dijadikan objek sujud oleh malaikat sebagai
penghormatan dan pemuliaan kedudukannya .

1.5. Taubat Nasuha


Taubat yang diperintahkan agar dilakukan oleh kaum mu’minin
adalah taubat nasuha (yang semurni – murninya) seperti disebut dalam Al-
quran :
“Hai orang – orang yang beriman , bertaubatlah kepada Allah dengan
taubat yang semurni – murninya” QS. At-tahrim: 8 .
Sedamgkan Nasuha adalah redaksi hiperbolik dari kat nashiih .
Seperti kata syakuur dan shabuur , sebagai bentuk hiperbolik dari syakir
dan shabir . Dan terma “n-sh-h” dalam bahasa Arab bermkna : bersih .
Dikatakan dalam bahasa Arab : “nashaha al’asal” jika madu itu murni ,
tidak mengandung campuran . Sedangkan kesungguhan dalam bertubat
adalah seperti kesungguhan dalam beribadah . Ibnu Jarir , Ibnu Katsir dan
Ibnu Qayyim menyebutkan dari Umar , Ibnu Mas’ud serta Ubay bin Ka’b r.a.
bahwa pengertian tubat Nasuha adalah seseorang yang bertubat dari
dosanya dan ia tidak melkukan dosa itu lagi , seperti susu tidak kembali ke
payudara hewan . Sa’id bin Musayyab berkata : tubat nasuha adalah agar
engkau menasihati diri kalian sendiri .
Ciri – ciri Taubat Nasuha , yaitu :
1. Menyesal diatas dosa / maksiat yang dilakukan .
2. Bernit (dengan sungguh – sungguh) tidak akan mengulanginya lagi .
3. Memohon taubat kepada Allah SWT .
AR XB
4. Menghapus kesalahan masa lalu dengan banyak beramal sholeh .

1.6. Membiasakan diri bertaubat


Setiap manusia sudah seharusnya senantiasa mengingat tobat dan
harus tetap tumbuh di dalam hati setiap muslim sampai meninggal dunia .
Hati setiap muslim wajib senantiasa bergetar di hadapan keagungan Allah
dzat yang maha menerima taubat hambanya .

Jika seseorang bertaubat dari dosanya dengan taubat yang


sesungguhnya (tobatan nasuha) maka tidak ubahnya seperti bayi yang
tidak mempunyai dosa . Manusia harus yakin bahwa bila seseorang
melakukan dosa yang banyak , dan pada saat yang sama mengurungkan
niat untuk bertobat dan mengatakan bahwa Allah tidak akan
mengampuninya , maka justru mperkataannya ini merupakan dosa yang
besar yang mendekati batas kekufuran . Orang yang berputus asa dari
rahmat Allah , berarti dia telah melakukan dosa besar yang mendekati
batas kekufuran . karena , sesungguhnya Allah tetap membuka pintu tobat
selama dia belum mati . Oleh karena itu , seberapa pun besar dosa
seseorang , walaupun menyamai buih di lautan lalu dia bertobat dari
dosanya dan memperbaiki dirinya , serta bergetar hatinya dan menyesali
apa yang telah dilakukannya , maka pasti Allah akan mengampuninya . Page
|3

AR XB
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.caksub.com/istighfar-dan-taubat-adalah-kunci-rizki-barokah/

 http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/keutamaan-taubat.html

 http://www.pesantrenvirtual.com/index.php/seputar-ramadhan/15-
pengajian/1015-taubat-nasuha

 http://www.taubat.com

 http://akhwat.web.id/muslimah-salafiyah/2008/02/29/menggapai-
jannatullah-dengan-taubat

 LKS (Lembaran kerja siswa) Aqidah Akhlak X Semester Genap Madrasah


Aliyah

Page
|3

AR XB

You might also like