Professional Documents
Culture Documents
( Tugas UTS )
Oleh :
Imam Ali
08.51.0152
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ( STKIP )
SILIWANGI
2008
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Pendidikan Formal
Yang dimaksud dengan pendidikan formal adalah proses pendidikan dengan cara dan
pikiran seseorang, sehingga karena itu pula seorang Taoyupun diharapkan berpendidikan
yang tinggi.
* Membentuk dasar atau pondasi cara-cara / pola berpikir yang sistematis dan
* Mengajarkan banyak disiplin ilmu dengan berbagai teori-teori dan ilmu pengetahuan
yang ada sehingga wawasan dan pengetahuan menjadi banyak dan luas.
* Melatih dan menanamkan sikap mental dan emosional yang matang, dewasa dan
2. Pendidikan Non-formal
Ini adalah segala pendidikan yang didapat diluar pendidikan formal. Dapat dikatakan
Oleh karenanya pendidikan non-formal ini bersifat tak terbatas dan biasanya cenderung
Di dalam masyarakat inilah seseorang menjalani kehidupan yang sebenarnya, terjun dan
dalam lingkungannya.
Disini pula seseorang akan mendapatkan pendidikan dalam sangat banyak hal serta
pengalaman pribadi dan akan lebih melengkapi dirinya dari apa yang tidak didapatkan
satu solusi yang terabaikan. Konsep lama itu bukanlah harga mati untuk meningkatkan
ditawarkan. Satu hal yang paling mendasar adalah mencari solusi berpijak pada akar
masalah.
anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan
profesional2. Oleh sebab itu, tugas yang berat dari seorang guru ini
yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan individu )
Cuntohnya saat seorang anak tertarik dengan nyala api yang membara, ia memegangnya,
merasakan panas dan berdasarkan pengalaman itu akhirnya ia selalu berhati-hati apabila
menghadapi/menggunakan api.
sempit pendidikanhanya berlangsung bagi mereka yang menjadi siswa pada suatu sekolah
atau mahasiswa pada suatu perguruan tinggi ( lembaga pendidikan formal ). Pendidikan
berlangsung di sekolah atau di dalam lingkungan tertentu yang di ciptakan secara sengaja
Jadi kesimpulannya, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak
dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan
kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan
melewati generasi.
Menurut para ahli mengemukakan bahwa yang di maksud dengan pendidikan adalah
sarana untuk mengembangkan diri akan pengetahuan yg belum kita ketahui tentunya,
serta melatih kemampuan kita, mempersiapkan diri dgn kualitas yang dapat bersaing
Pendidikan tentunya satu jalan untuk mencapai cita-cita. Semakin tinggi pendidikan kita,
maka semakin besar peluang/kesempatan kita untuk maju...iya bukan? Karena kita sadar,
bahwa kemajuan jaman dan teknologi seperti sekarang ini, memaksa kita untuk
yang masih mengharuskan muridnya itu membayar uang bulanan sebesar Rp.15.000,00
padahal kan sudah ada "BOS". Tapi katanya uang yang Rp.15.000,00 itu untuk
Menurut ‘mata-adil’ saya, seharusnyalah setiap Sekolah Negeri di negeri ini mempunyai
prasarana yang sama, baik dipedalaman Papua sana, atau yang berada di pusat kota
Jakarta. Tidak boleh dibedakan. Karena ini Sekolah Negeri (atau Sekolah miliknya
negara), maka tidak boleh juga menerima sumbangan dari pihak lain. Mutlak harus
dibiayai negara.
Perbedaan Uang Pangkal juga menjadi pertanyaan. padahalkan sama-sama sekolah negeri
tapi kok uang pangkal berbeda? Tiap sekolah pasti punya jawaban (atau alasan) mengapa
mereka menarik uang pangkal sedemikian besar. Uang sejenis inipun harus ditiadakan
untuk sekolah Negeri. Alasannya sama dengan di atas, tidak boleh ada perbedaan antar
sekolah negeri.
Tentu lain halnya dengan sekolah swasta, yang sah-sah saja menerima sumbangan dari
pihak manapun.
Saya tidak tahu keadaan makro dari Anggaran Belanja Negara untuk pendidikan yang
konon terlalu kecil. Saya juga tidak mengetahui kondisi dana subsidi Minyak (yang jadi
BOS).
Kalau sudah tidak adil begini kan pasti melanggar Pancasila, yaitu “Keadilan Sosial bagi
seluruh Rakyat Indonesia”. Kita bisa bandingkan SD Negeri di tengah kota dengan SD
B. RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN
2. Mengetahui apa saja masalah-masalah pendidikan yang ada di indonesia dan tau
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENDIDIKAN
Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan *-/*+
kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena
orientasinya,
konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah
yang melandasinya.
pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai budaya
tersebut mengalami proses transformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada
tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya
pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi
kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga
kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi penting dari pendidikan karena bekerja
bangsa.
a. Tujuan pendidikan
pantas, benar, dan indah untuk kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu
proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan
makro, meso, mikro. Adapun tujuan utama pemgelolaan proses pendidikan yaitu
B. UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN
edukatif)
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
pendidikan)
metode)
(lingkungan pendidikan)
masing bangsa berdasarkan pada dan dijiwai oleh kebudayaan. Kebudayaan tersebut sarat
dengan nilai-nilai yanng tumbuh dan berkembang melalui sejarah sehingga mewarnai
bangsa Indonesia dan berdasr kepada Pancasila dan UUD 1995 sebagai kristalisasi
sedemikian rupa meskipun secara garis besar ada persamaan dengan Sistem Pendidikan
Nasional bangsa lain sehingga sesuai dengan kebutuhan akan pendidikan bangsa
Indonesia yang secara geografis, demografis, historis dan kultural berciri khas.
pengelolaan pendidikan.
1. Jalur Pendidikan
melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan bersinambunagan, seperti : SD,
kepribadian serta kemampuan anak ( anak didik ) dan orang dewasa. Metode
Sifatnya tidak formal dalam arti tidak ada keseragaman pola yang bersifat nasional.
Modelnya sangat beragam. dalam hal ini pendidikan keluarga merupakan bagian dari
jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga yang fungsi
utamanya menanamkan keyakinan agama, nilai budaya dan moral serta keterampilan
praktis.
a. Pendidikan umum
dan keterampilan peserta didik dengan pengkhususkan yang diwujudkan pada tingkat-
tingkat akhir masa pendidikan. Yang termasuk pendidikan umum adalah SD, SMP, SMA
dan Universitas.
b. Pendidikan Kejuruan
dapat bekerja pada bidang pekerjaan tertentu, seperti bidang teknik, tata boga dan busana,
Pendidkan luar biasa adalah pendidikan khusus yang di selenggarakan untuk peserta
didik yang menyandang kelainan fisik atau mental. Yang termasuk pendidikan luar biasa
adalah SDLB ( Sekolah Dasar Luar Biasa ), dan PLB ( Pendidikan Luar Biasa ).
d. Pendidikan Kedinasan
meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai atau calon
( Sekolah Perawat Kesehatan ) dan pendidikan tingkat tinggi misalnya APDN ( Akademi
e. Pendidikan Keagamaan
ajaran agama. pendidikan agama terdiri dari tingkat pendidikan dasar seperti ( Madrasah
Agama Negeri ) dan tingkat pendidikan tinggi seperti UIN ( Universitas Islam Negeri ).
yaitu (a) terwujudnya bangsa yang cerdas, (b) manusia yang utuh, beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, (c) berbudi pekerti luhur, (d) terampil dan
berpengalaman, (e) sehat jasmani dan rohani, (f) berkepribadian yang mantap dan
keterampilan, nilai dan sikap ) yang harus dikuasai oleh pesrta didik dari suatu satuan
pendidikan
perlu di pelajari peserta didik untuk menguasai serabgkaian kemampuan, yang di sebut
atau Silabi.
5. Bentuk dan jenis kegiatan pembelajaran yang di alami oleh peserta didik, yaitu strategi
belajar mengajar.
» Negara belum mampu melaksanakan amanat UUD yaitu 20% APBN untuk
pendidikan
pendidikan gratis
Indonesia
D.1. Masalah Utama
» Kurikulum cm jadi ajang trial & error ... bola bali ganti kurikulum ... capeeek deeeh..
» link antara sekolah dan dunia nyata yang gak matching ...
E. SOLUSINYA
Penyelesaian masalah mendasar tentu harus dilakukan secara fundamental. Itu hanya
dapat diwujudkan dengan melakukan perombakan secara menyeluruh yang diawali dari
perubahan paradigma pendidikan sekular menjadi paradigma Islam. Ini sangat penting
dan utama.
Ibarat mobil yang salah jalan, maka yang harus dilakukan adalah :
• langkah awal adalah mengubah haluan atau arah mobil itu terlebih dulu, menuju
jalan yang benar agar bisa sampai ke tempat tujuan yang diharapkan. Tak ada
artinya mobil itu diperbaiki kerusakannya yang macam-macam selama mobil itu
• Setelah membetulkan arah mobil ke jalan yang benar, barulah mobil itu
cabang pendidikan diselesaikan, baik itu masalah rendahnya sarana fisik, kualitas guru,
Solusi masalah mendasar itu adalah merombak total asas sistem pendidikan yang ada,
dari asas sekularisme diubah menjadi asas Islam, bukan asas yang lain.
Bentuk nyata dari solusi mendasar itu adalah mengubah total UU Sistem Pendidikan
yang ada dengan cara menggantinya dengan UU Sistem Pendidikan Islam. Hal paling
mendasar yang wajib diubah tentunya adalah asas sistem pendidikan. Sebab asas sistem
pendidikan itulah yang menentukan hal-hal paling prinsipil dalam sistem pendidikan,
Untuk mengatasi masalah-masalah cabang di atas, secara garis besar ada dua solusi yaitu:
Pertama, solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang
berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan
dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini,
berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan
Maka, solusi untuk masalah-masalah cabang yang ada, khususnya yang menyangkut
perihal pembiayaan –seperti rendahnya sarana fisik, kesejahteraan gutu, dan mahalnya
biaya pendidikan– berarti menuntut juga perubahan sistem ekonomi yang ada. Akan
sangat kurang efektif kita menerapkan sistem pendidikan Islam dalam atmosfer sistem
ekonomi kapitalis yang kejam. Maka sistem kapitalisme saat ini wajib dihentikan dan
diganti dengan sistem ekonomi Islam yang menggariskan bahwa pemerintah-lah yang
Kedua, solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait
langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas
samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai
guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai
pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi
solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-
Maknanya adalah, jelas ada something wrong (masalah) dalam sistem pendidikan
Indonesia. Ditinjau secara perspektif ideologis (prinsip) dan perspektif teknis (praktis),
Walhasil, jika pendidikan kita diumpamakan mobil, mobil itu berada di jalan yang salah
yang –sampai kapan pun– tidak akan pernah menghantarkan kita ke tempat tujuan
(masalah mendasar/paradigma).
Di samping salah jalan, mobil itu mengalami kerusakan dan gangguan teknis di sana-
sini : bannya kempes, mesinnya bobrok, AC-nya mati, lampu mati, dan jendelanya rusak
(masalah cabang/praktis).
ilmiah ahli itu, pemerintah tak berdiam diri sehingga tujuan pendidikan nasional tercapai.
Berbagai upaya telah dilakukan secara “terencana” sejak sepuluh tahun yang lalu.
lndonesia tetapi belum merata dan kurang memuaskan secara nasional. Hal ini
mengindikasikan bahwa solusi yang selama ini dijalankan mungkin saja belum
Kanada, Selandia Baru dan Singapura. Padahal, situasi, kondisi, latar budaya dan pola
pikir bangsa kita tentunya tidak homogen dengan negara-negara yang diteladani.
Malahan, konsep yang di impor itu terkesan dijadikan sebagai “proyek” yang bertendensi
pada kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Artinya, proyek bukan sebagai alat
Berbagai upaya pemerintah telah di lakukan, diantaranya sejak tahun 1980-an telah
Perpustakaan
mempertanyakan mengapa upaya yang begitu mahal belum menunjukan hasil yang
mengembirakan. Ada yang berpendapat mungkin manajemen yang belum tepat dan ada
pula yang mengatakan bahwa pemerintah kurang konsisten dengan upaya yang di
lakukan.
Menurut : Salamudin ( Mc.Keena & Beech, 1995 : 161 ) dalam bukunya " Manajemen
Sumber Daya " mengatakan, penghargaan diberikan untuk menarik dan mempertahankan
SDM, karena di perlukan untuk mencapai saran-saran organisasi, staf ( guru ) akan
termotivasi jika diberikan penghargaan ekstrisik ( gaji, tunjangan, bonus dan komisi )
Konsep tentang profesional ini selalu di kaitkan dengan pengetahuan wawasan dan
Sebagian tentang indikator itu sudah di peroleh di LPTK antara lain IKIP ( UPI ), FKIP,
Kehadiran Kepmendiknas itu dirasakan sangat tepat karena dengan keputusan ini
Selanjutnya, UU Sisdiknas No. 20/2003 pasal 45 ayat (1) berbunyi, setiap satuan
sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Jika kita lihat kenyataan di lapangan
bahwa hanya sekolah-sekolah tertentu di beberapa kota di Indonesia saja yang memenuhi
persyaratan SPM, umumnya sekolah negeri dan swasta favorit. Berdasarkan fakta ini,
Kepmendiknas No. 044/U/2002 dan UU Sisdiknas No. 20/2003 pasal 56 ayat (1). Dalam
ayat (2) Dewan pendidikan, sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam
dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan ditingkat nasional,
provinsi dan kabupaten/ kota yang tidak mempunyai hubungan hierarkis, dan ayat (3)
tenaga, sarana dan prasarana serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan.
Menyikapi keadaan yang demikian sulit, apalagi kondisi negara yang kian kritis,
solusi yang ditawarkan adalah manfaatkan seluruh potensi sumber daya sekolah dan
No. 20/2003 pasal 46 dan 49 permasalahan ini dapat diatasi dengan membangun
Menurut laporan BPK tahun 2003 lalu, Depdiknas merupakan lembaga pemerintah
bahwa korupsi dalam dunia pendidikan dilakukan secara bersama-sama (Amin Rais
menyebutnya korupsi berjamaah) dalam berbagai jenjang mulai tingkat sekolah, dinas,
sampai departemen. Pelakunya mulai dari guru, kepala sekolah, kepala dinas, dan
seterusnya masuk dalam jaringan korupsi. Sekolah yang diharapkan menjadi benteng
Korupsi itu berhubungan dengan dana yang berasal dari pemerintah dan dana yang
langsung ditarik dari masyarakat. Jika selama ini anggaran pendidikan yang sangat minim
dikeluhkan, ternyata dana yang kecil itupun tak luput dari korupsi. Hal ini tidak terlepas
dar kekaburan sistem anggaran sekolah. Kekaburan dalam sistem anggaran (RAPBS) itu
Misalnya dana operasional pembelian barang yang telah dianggarkan dari dana
Walaupun sulit untuk memberikan contohnya, tetapi sebagai gambaran singkat bahwa
seseorang (Taoyu) yang berpikiran positif, comprehensive dan terintegrasi ini dapat
dinilai dari kemampuannya dalam menyikapi berbagai permasalahan dengan tepat dan
akurat, memperlihatkan sikap dewasa, kearifan dan obyektifitas yang tinggi dalam
bersikap dan membuat keputusan atau menjawab persoalan-persoalan sehingga orang lain
semata-mata mengandalkan kecerdasan dan kecepatan berpikir secara rasional saja, akan
tetapi sudah merupakan satu kesatuan dari sikap dan pola berpikir, wawasan dari segala
aspek yang ada, kematangan mental dan emosional dan segala hal yang terkait secara
berimbang.
Untuk memiliki kemampuan berpikir dan bersikap seperti itu, ada dua hal yang
Ada dua faktor yang dapat menjelaskan mengapa upaya perbaikan mutu
oriented. Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana
ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan
( sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang bermutu sebagai mana
tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi pusat.
konstitusi. Amanat tersebut tercantum dalam UUD 1995 alenia ke-4 yang berbunyi :
" mencerdaskan kehidupan bangsa ". Pada batang tubuh UUD 1945 pasal 31, ayat : 1 "
KESIMPULAN
PENDIDIKAN adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat
kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan
melewati generasi.
a. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,
b. Proses pendidikan
menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya ,
bangsa Indonesia dan berdasr kepada Pancasila dan UUD 1995 sebagai kristalisasi nilai-
sedemikian rupa meskipun secara garis besar ada persamaan dengan Sistem Pendidikan
Indonesia yang secara geografis, demografis, historis dan kultural berciri khas
1. Jalur Pendidikan
a. Pendidikan umum
b. Pendidikan Kejuruan
d. Pendidikan Kedinasan
e. Pendidikan Keagamaan
1. Berikan Penghargaan ( Ph )
2. Tingkat Profesional ( pr )
5. Pengembangan Pikiran
DAFTAR PUSTAKA
Rineka Cipta.
Bumi Aksara.
://www.suharyohadi-info/pendidikan-di-indonesia.htm. [ 18 November
2008 ].
makalah-gratisblogspot.com/2007/06/rumus-meningkatkan-mutu-
://www.akupercaya.com/forums/diskusi-general 10585-apa-sih-pendidikan-itu-