Professional Documents
Culture Documents
Page i
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua karunia yang
telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku pelajaran. Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP dan MTs ini sesuai rencana. Buku ini merupakan wujud partisipasi penulis dalam
rangka meningkatkan pendidikaan guna mengiringi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini makin pesat. Sejalan dengan hal
tersebut,
sistem
pendidikan
mengalami
perkembangan
dan
pembaha-ruan,
termasuk
kurikulumnya. Dalam meningkatkan mutu pendidikan, diperlukan sarana dan prasarana yang
memadai. Salah satunya adalah dengan penyediaan buku pelajaran. Buku ini menekankan pada
pembelajaran salingtemas (sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) secara terpadu yang
diarahkan pada pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah. Keterampilan proses meliputi keterampilan mengamati,
keterampilan menggunakan alat dan bahan penelitian, keterampilan mengomunikasikan, serta
penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Materi dalam buku ini diberikan secara bertingkat mulai dari yang mudah hingga yang
sulit, serta menggunakan bahasa yang sederhana. Buku ini juga dilengkapi dengan Soal
Kompetensi, Kegiatan, Pelatihan, lab mini, dan Peta Konsep. Guna memantapkan pemahaman
materi dan menambah wawasan siswa diberikan aplikasi konsep dan teknologi terkini melalui
InTips dan Tokoh. Penulis berharap buku ini dapat membantu siswa dalam memahami alam.
Kritik dan saran senantiasa penulis harapkan guna penyempurnaan pada edisi mendatang. Terima
kasih.
Penulis
Page ii
ii
Daftar isi..........................................................................................................................
iii
Draft ..................................................................................................................................
Peta Konsep...................................
a.
b.
10
c.
11
12
15
Rangkuman......................................................................... ..............
17
18
19
20
Penilaian......................................................................................... ...............
22
25
Page iii
Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas / Semester
: VIII / Semester 2
Tahun Pelajaran
: 2015/2016
: GEMPA BUMI
Alokasi Waktu
dan
Kompetensi Dasar
menghayati 1.1
Indikator
1. Mengagumi struktur
bumi
sebagai
dan
peranan
mewujudkannya
perilaku
disiplin,
peduli
cermat;
bertanggung
jawab;
berinteraksi
jujur,
tanggung
dengan
jawab,
2.1
Menunjukkan
tekun;
hati-hati;
2. Menunjukkan
secara
efektif
terbuka;
kritis;
kreatif;
ketelitian, ketekunan
lingkungan
sosial
inovatif;
dan
peduli
Page 1
dan
keberadaannya.
individu
melakukan
kelompok.
pengamatan,
maupun
kelompok
dalam
implementasi
melaksanakan
dan
percobaan
melaporkan
hasil
percobaan.
2.3 Menunjukkan perilaku yang
bijaksana dan bertanggung
jawab
dalam
melakukan
memelihara
3.1 Mendeskripsikan
struktur 1. Menjelaskan
bumi,
yang
lapisan
terkandung
pada
litosfer,
serta
kimia
yang
terkandung
pada
pengaruhnya
terhadap
ekosistemnya.
lapisan
dan
penerapannya
dalam kehidupan
hari
untuk
fenomena
klasifikasi
pengaruhnya
terhadap ekosistem
sehari- 2. Menjelaskan
menjelaskan
gempa
serta
litosfer,
bumi
alat
penerapannya
Page 2
sering
terjadi
di
Indonesia.
kehidupan
sehari-hari
3.3 Memahami
prinsip
dalam
konsep
kerja
alat
dan
ukur
seismograf
serta
penerapannya
dalam
menyaji
dan
a.
pengamatan
atau
pengamatan tentang
menggunakan,
penelusuran
informasi
mengurai,
tentang
komponen
gempa bumi.
b.
atau
teori.
getaran
sederhana
Melakukan
c.
karakteristik
pengamatan
percobaan
pada
sederhana
hasil
pengamatan
atau
tentang
percobaan
bandul
pengukuran getaran
sebagai
bumi.
alat
Membuat
laporan
hasil
penyelidikan
tentang
getaran
bandul
pada
ukur
bentuk
gempa
bumi
Page 3
FISIKA
Alat ukur gempa bumi
(SEISMOGRAF)
GEMPA
BUMI
BIOLOGI
Perubahan ekosistem akibat
adanya gempa bumi
KIMIA
Page 4
PETA KONSEP
Gempa Bumi
Pengertian
Gempa Bumi
Penyebab
Gempa Bumi
Klasifikasi
Gempa Bumi
Alat Ukur
Gempa Bumi
Gempa Bumi
Tektonik
Gempa Bumi
Vulkanik
Gempa Bumi
Batuan
Dampak
Gempa Bumi
Page 5
aktivitas tektonisme maupun vulkanisme dan kadang-kadang runtuhan bagian bumi secara lokal.
Gempa bumi disebut juga seisme.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Menurut teori lempeng tektonik, Ketebalannya sekitar 70 km. Ketebalan lempeng kira-kira
hampir sama dengan litosfer yang merupakan kulit terluar bumi yang padat. Litosfer terdiri dari
kerak dan selubung atas. Lempengnya kaku dan lempeng-lempeng itu bergerak diatas astenosfer
yang lebih cair. permukaan bumi ini terbagi
atas kira-kira 20 pecahan besar yang disebut
lempeng permukaan bumi terpecah menjadi
beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng
tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang
mengapung diatas astenosfer yang cair dan
panas. Oleh karena itu, maka lempeng
tektonik bebas untuk bergerak dan saling
tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung
berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori
sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra
(Sea Floor Spreading).
Page 6
Sumber : http://www.vsi.esdm.go.id
Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi, karena dalam peristiwa
tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi,
gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa
bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk
lempeng baru diantara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh
lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan
mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama, sehingga akan bergerak ke bawah dan
menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. Terakhir adalah gerak lempeng yang
saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling
mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest
yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling
FKIP UNIVERSITAS JEMBER
Page 7
Page 8
berasal
dari
batu, sfeer
Silikon
Ferrum
BANYAKNYA (%)
Aluminium 46,60
(besi) 27,72
Kalsium
8,13
Natrium
5,00
Kalium
3,63
Magnesium
2,83
2,59
2,09
JUMLAH
98,59
Lapisan litosfer sering disebut lapisan silikat, karena pada lapisan ini kaya akan
Page 9
Sumber : google.com
Page 10
juga
dapat
ditimbulkan
oleh
gejala
gunung berapi. Pengaruh gempa vulkanik tidak sampai radius jarak yang jauh. Intensitas
gempa biasanya lemah sampai sedang. Akibat yang ditimbulkan oleh gempa vulkanik juga
tidak sebesar gempa tektonik. Gempa yang disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma
yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan
energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah. Gempa ini disebabkan oleh
kegiatan gunung api. Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat
tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah.
Sebenarnya mekanisme gempa tektonik dan vulkanik sama. Naiknya magma ke
permukaan juga dipicu oleh pergeseran lempeng tektonik pada sesar bumi. Biasanya ini
terjadi pada batas lempeng tektonik yang bersifat konvergen (saling mendesak). Hanya saja
pada gempa vulkanik, efek goncangan lebih ditimbulkan karena desakan magma, sedangkan
pada gempa tektonik, efek goncangan langsung ditimbulkan oleh benturan kedua lempeng
tektonik. Bila lempeng tektonik yang terlibat adalah lempeng benua dengan lempeng
samudra, sesarnya berada di dasar laut, karena itu biasanya benturan yang terjadi berpotensi
menimbulkan tsunami.
Page 11
Sumber : google.co.id
runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat
menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu
membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah
longsor itu sendiri. Kegiatan penambangan bawah, tanah menyisakan rongga-rongga di
bawah tanah berupa gua-gua. Apabila runtuh, permukaan Bumi akan bergetar. Gempa jenis
ini bersifat lokal dan kekuatannya paling lemah, disebut juga gempa bumi batuan.
Page 12
menggunakan elektromagnetik
seismographer untuk memindahkan volatilitas sistem kawat tarik ke suatu daerah magnetis.
Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan getaran kemudian dideteksi melalui spelgavanometer.
Selain itu, seismograf digital modern menambahkan komponen keempat yaitu layar, "userfriendly", dan cepat transfer data.
Page 13
Seimograf Digital
Prinsip kerja dari alat ini yaitu mengembangkan kerja dari bandul sederhana. Ketika
mendapatkan usikan atau gangguan dari luar seperti gelombang seismik maka bandul akan
bergetar dan merekam datanya seperti grafik. Pada bandul matematis, berat tali diabaikan dan
panjang tali jauh lebih besar dari pada ukuran geometris dari bandul. Pada posisi setimbang,
bandul berada pada titik A. Sedangkan pada titik B adalah kedudukan pada sudut di simpangan
maksimum (). Kalau titik B adalah kedudukan dari simpangan maksimum, maka gerakan
bandul dari B ke A lalu ke B dan kemudian kembali ke A dan lalu ke B lagi dinamakan satu
ayunan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu ayunan ini disebut periode (T). Bandul
dikatakan melakukan satu getaran bila beban menempuh lintasan A B C B A.
Perioda (T)
Perioda adalah waktu yang dibutuhkan untuk
Sumber : google.com
Frekuensi (f)
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi tiap
satuan waktu, atau didefinisikan sebagai banyaknya
getaran yang terjadi setiap satu sekon. Frekuensi
dilambangkan dengan f dan bersatuan Hz (dibaca
Hertz)
atau =
Page 14
Keterangan :
T
= waktu (sekon)
Bencana ini memiliki dampak yang beruntut, kerusakan yang satu akan mempengaruhi
pada kerusakan yang lainnya, baik terhadap tanah, air maupun udara. Hal ini mengakibatkan
rusaknya keseimbangan ekosistem, dan mengalami
penurunan
kualitas
lingkungan
karena
adanya
Akibat gempa yang lain adalah kebakaran. Bencana susulan ini biasanya terjadi
didaerah pemukiman padat penduduk maupun gedung bertingkat, hal itu disebabkan oleh
bahan bangunan gedung, bahan material apartemen maupun permukiman padat penduduk
yang digunakan. Jika bahan tersebut sangat rentan terhadap api, kebakaran bisa terjadi.
Kebakaran bisa pula karena putusnya aliran listrik tiba-tiba sehingga terjadi percikan api atau
Page 15
rusaknya
mengakibatkan
installasi
tercemarnya
udara
bangunan
karena
gempa dapat
menghilangkan
kemiskinan dan penyakit. Timbulnya penyakit adalah hal yang paling di khawatirkan,
terutama di negara berkembang dan negara miskin. Hal itu disebabkan karena tidak
memadainya air, sanitasi dan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, penyakit dan infeksi akan
mudah berkembang dan menyebar.
Page 16
RANGKUMAN
1. Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan tumbukan antar lempeng
bumi, patahan aktif aktivitas gunung api, atau runtuhan batuan.
2. Gempa bumi disebabkan karena adanya gerakan lempeng-lempeng pada bumi yang
bergerak akibat aliran koveksi.
3. Klasifikasi Gempa Bumi berdasarkan proses terjadinya :
a. Gempa Tektonik
b. Gempa Vulkanik
c. Gempa Runtuhan
4. Episentrum adalah titik di permukaan bumi yang terletak tepat di atas pusat gempa
5. Hipocentrum (hiposentrum) merupakan titik pusat terjadinya gempa yang terletak di
lapisan bumi bagian dalam atau sumber gempa yang terletak di dalam bumi.
6. Seismograf adalah alat atau sensor getaran, yang biasa digunakan untuk mendeteksi
gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.
7. Periode getaran adalah waktu yang dibutuhkan untuk untuk menempuh satu kali
getaran.periode dilambangkan dengan T dan bersatun sekon.
8. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi tiap satuan waktu, atau didefinisikan
sebagai banyaknya getaran yang terjadi setiap satu sekon. Frekuensi dilambangkan
dengan f dan bersatuan Hz (dibaca Hertz)
atau =
Page 17
Latihan Soal
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) !
1. Klasifikasi gempa bumi berdasarkan proses terjadinya dibedakan menjadi tiga, kecuali
a. Gempa Tektonik
b. Gempa Vulkanik
c. Gempa Dahsyat
d. Gempa Runtuhan
2. Berikut adalah 3 jalur pertemuan lempeng di Indonesia yang rawan terjadinya gempa
bumi, yaitu :
a. Lempeng Amerika, Lempeng Afrika,dan Lempeng Eurasia
b. Lempeng Pasifik, Lempeng Hindia, dan Lempeng Amerika
c. Lempeng IndoAustralia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Afrika
d. Lempeng IndoAustralia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik
3. Jenis-jenis seismograf berdasarkan cara pembacaan data :
a. Seismograf Elektrik dan Seismograf Manual
b. Seismograf Manual dan Seismograf Digital
c. Seismograf Alami dan Seismograf Digital
d. Seismograf Manual dan Seismograf Alami
4. Berikut dampak negatif adanya gempa bumi terhadap ekosistem, kecuali :
a. Longsor
b. Kebakaran dan polusi udara
c. Hilangnya makhluk hidup dan munculnya penyakit
d. Tanah semakin subur
1
5. Jika diketahui sebuah benda bergetar dengan periode 200 , maka frekuensinya adalah
a. 200 Hz
b.
1
200
Hz
c. 0,02 Hz
d. 20000 Hz
B. Essay
Page 18
LAB MINI
Tujuan
Ulangi langkah 1-4 untuk panjang tali yang sama tetapi dengan sudut 15
Jumlah
Panjang Tali
Besar Sudut
Waktu (t)
Ayunan (n)
(l) (cm)
() (o)
(Sekon)
(Sekon)
10
30
5o
10
30
15o
10
60
5o
10
60
15o
Analisis Data
Page 19
Skenario Pembelajaran
Media Pembelajaran
1. PowerPoint
2. Video
3. Alat Peraga
4. Alat Praktikum
Tahapan
PENDAHULUAN
(1 menit)
KEGIATAN INTI
(3 menit)
8 menit
5 menit
Kegiatan
Guru menyampaikan garis
besar
tujuan
dari
pembelajaran.
Guru
memberikan
demontrasi
dengan
menayangkan video tentang
peristiwa gempa bumi.
Siswa memberikan umpan
balik (komentar) dari video
yang telah ditampilkan.
Guru
memberikan
penjelasan melalui kegiatan
ceramah tentang struktur
bumi dan klasifikasi gempa
bumi
Siswa melakukan simulasi
gempa bumi dengan alat
peraga yang telah di
sediakan.
Guru menjelaskan dampak
gempa bumi dan alat ukur
gempa bumi.
Kegiatan Lab mini, tentang
Getaran untuk mengetahui
amplitudo, frekuensi dan
periode
pada
percobaan
bandul sederhana. Dengan
Media
Lisan
Penanggung Jawab
Anis Fuadi
Video
Anis Fuadi
Lisan
Lisan
Alat Peraga
Mega Agustina
dan Khosida
Afkarina
Alat Praktikum
Khosida Afkarina
Page 20
3 menit
Mega Agustina
PENILAIAN
Tekhnik
Pengamatan sikap
1. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
No
1.
2.
3.
Bentuk Instrumen
Lembar pengamatan sikap dan rubric.
Keterangan
Page 21
2.
3.
Rubrik
menunjukkan
ekspresi
hidup a. Belum
kekaguman, atau menaruh minat
terhadap berbagai fenomena alam yang
diamati, atau ungkapan verbal yang
menunjukkan rasa syukur.
b. Belum secara eksplist menunjukkan
ekspresi kekaguman atau ubgkapan
rasa syukur, namun mennaruh minat
terhadap berbagai fenomena alam yang
di amati.
c. Menunjukkan ekspresi kekaguman
terhadap bernagai
a. Tidak terlibat aktif dalam kegiatan
Menunjukkan rasa ingin tahu
kelompok,
Tidak
menunjukkan
antusias dalam pengamatan, sulit
walaupun telah didorong untuk terlibat.
b. Menunjukkan rasa ingin tahu, namun
tidak terlalu antusias dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh.
c. Menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar, antusias, terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok.
Menunjukkan
ketekunan, a. Tidak berupaya sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas, dan
ketelitian, dan tanggung jawab
tugasnya tidak selesai.
dalam belajar dan beerja baik
b. Berupaya
tepat
waktu
dalam
secara
individu
maupun
menyelesaikan tugas, namun belum
kelompok
menunjukkan upaya terbaiknya.
Mengagumi makhluk
sebagai ciptaan Tuhan
Page 22
Aspek Nilai
A
1.
2.
3.
4.
5.
6.
No
Menyebutkan topic
dan tujuan
Menyebutkan
rumusan masalah
Menyebutkan
hipotesis
Menyebutkan alat
dan bahan
Menyebutkan
prosedur kerja
Menuliskan
kesimpulan
Aspek Nilai
Page 23
Menyebutkan prosedur
kerja
Menuliskan
Kesimpulan
Jika
menyebutkan
topik dan tujuan
tidak jelas
Jika
membuat
daftar
pertanyaan
tidak lengkap
Jika menyebutkan
hipotesis
tidak
sesuai
dengan
rumusan masalah
Jika
menyebutkan
prosedur kerja tidak
rinci
Jika
menuliskan
kesimpulan
tidak
jelas
Page 24
Pada pemberian soal kepada siswa, penilaian test latihan soal sebagai berikut:
a.
Pilhan ganda
100%
b.
Essay
20 100%
Page 25
DAFTAR PUSTAKA
Ganawati, Dewi. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan Konseptual IX
SMP/MTS. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Nurachmandani, Setya. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP dan MTs Kelas VIII.
Jakarta : Pusat Perbukuan Kementrian Nasional
Puspita, Diana. 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas XIII. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Rachman,
Basuni.
Konsep
Dasar Bumi Antariksa
Untuk SD.
Dari: http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/KONSEP_DASAR_BUMI_ANTARIKSA_UNTUK_SD/BBM_11.pdf di
akses tanggal 18 Oktober 2015
Sujatmiko, Eko. 2014. Kamus IPS. Surakarta: Aksara Sinergi Media
Suparwoto, 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan SMK
Page 26