You are on page 1of 29

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page i

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua karunia yang
telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku pelajaran. Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SMP dan MTs ini sesuai rencana. Buku ini merupakan wujud partisipasi penulis dalam
rangka meningkatkan pendidikaan guna mengiringi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini makin pesat. Sejalan dengan hal
tersebut,

sistem

pendidikan

mengalami

perkembangan

dan

pembaha-ruan,

termasuk

kurikulumnya. Dalam meningkatkan mutu pendidikan, diperlukan sarana dan prasarana yang
memadai. Salah satunya adalah dengan penyediaan buku pelajaran. Buku ini menekankan pada
pembelajaran salingtemas (sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) secara terpadu yang
diarahkan pada pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan
keterampilan proses dan sikap ilmiah. Keterampilan proses meliputi keterampilan mengamati,
keterampilan menggunakan alat dan bahan penelitian, keterampilan mengomunikasikan, serta
penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Materi dalam buku ini diberikan secara bertingkat mulai dari yang mudah hingga yang
sulit, serta menggunakan bahasa yang sederhana. Buku ini juga dilengkapi dengan Soal
Kompetensi, Kegiatan, Pelatihan, lab mini, dan Peta Konsep. Guna memantapkan pemahaman
materi dan menambah wawasan siswa diberikan aplikasi konsep dan teknologi terkini melalui
InTips dan Tokoh. Penulis berharap buku ini dapat membantu siswa dalam memahami alam.
Kritik dan saran senantiasa penulis harapkan guna penyempurnaan pada edisi mendatang. Terima
kasih.

Jember, Oktober 2015

Penulis

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page ii

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................................

Kata Pengantar ................................................................................................................

ii

Daftar isi..........................................................................................................................

iii

Kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator.................................................................

Draft ..................................................................................................................................

Peta Konsep...................................

Pengertian Gempa Bumi ...................................................................................................

Penyebab terjadinya gempa bumi ....................................................................................

Klasifikasi gempa bumi.................

a.

Gempa bumi Tektonik...................... ....

b.

Gempa bumi Vulkanik..

10

c.

Gempa bumi Runtuhan. ....

11

Alat ukur gempa bumi...................................................................

12

Dampak adanya gempa bumi......................................................... ...............

15

Rangkuman......................................................................... ..............

17

Latihan Soal................................................... .......................

18

Lab Mini............................................................................. ...............

19

Skenario Pembelajaran................................................................... ...............

20

Penilaian......................................................................................... ...............

22

DAFTAR PUSTAKA................................................................. ..............

25

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page iii

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015

PEMBELAJARAN IPA TERPADU


GEMPA BUMI

Satuan Pendidikan

: Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Mata Pelajaran

: IPA

Kelas / Semester

: VIII / Semester 2

Tahun Pelajaran

: 2015/2016

Sub Materi Pokok

: GEMPA BUMI

Alokasi Waktu

: 1 x 20 menit (1 X TATAP MUKA)

KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Kompetensi Inti
1. Menghargai

dan

Kompetensi Dasar

menghayati 1.1

ajaran agama yang dianutnya.

Indikator

Mengagumi keteraturan dan

1. Mengagumi struktur

kompleksitas ciptaan Tuhan

bumi

sebagai

tentang aspek fisik dan

ciptaan Tuhan YME

kimiawi, kehidupan dalam


ekosistem,

dan

peranan

manusia dalam lingkungan


serta

mewujudkannya

dalam pengalaman ajaran


agama yang dianutnya.
2.

perilaku

1. Memiliki rasa ingin

disiplin,

ilmiah (memiliki rasa ingin

tau terhadap lapisan

peduli

tahu; objektif; jujur; teliti;

bumi sebagai lapisan

(toleransi, gotong royong),

cermat;

ciptaan Tuhan YME

santun, percaya diri dalam

bertanggung

jawab;

berinteraksi

Menghargai dan menghayati


perilaku

jujur,

tanggung

dengan

jawab,

2.1

Menunjukkan

tekun;

hati-hati;

2. Menunjukkan

secara

efektif

terbuka;

kritis;

kreatif;

ketelitian, ketekunan

lingkungan

sosial

inovatif;

dan

peduli

dan tanggung jawab

lingkungan) dalam aktivitas

dalam belajar dan

dan alam dalam jangkauan

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 1

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


pergaulan

dan

keberadaannya.

sehari-hari sebagai wujud

bekerja baik secara

implementasi sikap dalam

individu

melakukan

kelompok.

pengamatan,

maupun

percobaan, dan berdiskusi.


2.2 Menghargai kerja individu
dan

kelompok

dalam

aktivitas sehari-hari sebagai


wujud

implementasi

melaksanakan
dan

percobaan

melaporkan

hasil

percobaan.
2.3 Menunjukkan perilaku yang
bijaksana dan bertanggung
jawab

dalam

melakukan

aktivitas sehari-hari sebagai


wujud implementasi sikap
dalam

memelihara

lingkungan tempat tinggal.


3.

Memahami dan menerapkan

3.1 Mendeskripsikan

struktur 1. Menjelaskan

pengetahuan berdasarkan rasa

lapisan bumi, klasifikasi

struktur dari lapisan

ingin tahunya tentang ilmu

gempa dan senyawa kimia

bumi,

pengetahuan, tekhnologi, seni,

yang

budaya terkait fenomena dan

lapisan

terkandung

pada

gempa dan senyawa

litosfer,

serta

kimia

yang

terkandung

pada

pengaruhnya

terhadap

ekosistemnya.

lapisan

3.2 Memahami alat ukur gempa


bumi

dan

penerapannya

dalam kehidupan
hari

untuk

fenomena

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

klasifikasi

pengaruhnya

terhadap ekosistem

sehari- 2. Menjelaskan

menjelaskan
gempa

serta

litosfer,

bumi

alat

ukur gempa bumi


dan

penerapannya

Page 2

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


yang

sering

terjadi

di

Indonesia.

kehidupan

sehari-hari

3.3 Memahami
prinsip

dalam

konsep

kerja

alat

dan
ukur

seismograf

serta

penerapannya

dalam

peristiwa gempa bumi


4. Mengolah,

menyaji

dan

a.

Menyajikan laporan hasil 1. Melakukan

menalar dalam ranah konkret

pengamatan

atau

pengamatan tentang

menggunakan,

penelusuran

informasi

getaran pada bandul

mengurai,

merangkai, memodifikasi dan

tentang

membuat) dan ranah abstrak

komponen

sesuai dengan yang dipelajari

gempa bumi.

di sekolah dan sumber lain

b.

atau

teori.

getaran

sederhana

gelombang 2. Menyajikan laporan

Melakukan

yang sama dalam sudut atau

c.

karakteristik

pengamatan

percobaan
pada

sederhana

hasil

pengamatan

atau

tentang

percobaan

bandul

pengukuran getaran

sederhana sebagai prinsip

sebagai

kerja dari alat ukur gempa

aplikasi media dari

bumi.

alat

Membuat

laporan

hasil

penyelidikan

tentang

getaran

bandul

pada

ukur

bentuk

gempa

bumi

sederhana sebagai prinsip


kerja dari alat ukur gempa
bumi.

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 3

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015

FISIKA
Alat ukur gempa bumi
(SEISMOGRAF)

GEMPA
BUMI

BIOLOGI
Perubahan ekosistem akibat
adanya gempa bumi

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

KIMIA

Senyawa kimia yang


terkandung dalam litosfer

Page 4

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015

PETA KONSEP

Gempa Bumi

Pengertian
Gempa Bumi

Penyebab
Gempa Bumi

Klasifikasi
Gempa Bumi

Alat Ukur
Gempa Bumi

Gempa Bumi
Tektonik

Gempa Bumi
Vulkanik

Gempa Bumi
Batuan

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Dampak
Gempa Bumi

Page 5

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015

Pengertian Gempa Bumi


Apakah Gempa Bumi ? Gempa bumi adalah
berguncangnya bumi yang disebabkan tumbukan antar
lempeng bumi, patahan aktif aktivitas gunung api, atau
runtuhan batuan. Peristiwa alam berupa getaran atau
gerakan bergelombang

pada kulit bumi yang

ditimbulkan oleh tenaga endogen. Sentakan asli atau


getaran pada kerak bumi sebagai gejala pengiring dari
Sumber : google.com

aktivitas tektonisme maupun vulkanisme dan kadang-kadang runtuhan bagian bumi secara lokal.
Gempa bumi disebut juga seisme.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Menurut teori lempeng tektonik, Ketebalannya sekitar 70 km. Ketebalan lempeng kira-kira
hampir sama dengan litosfer yang merupakan kulit terluar bumi yang padat. Litosfer terdiri dari
kerak dan selubung atas. Lempengnya kaku dan lempeng-lempeng itu bergerak diatas astenosfer
yang lebih cair. permukaan bumi ini terbagi
atas kira-kira 20 pecahan besar yang disebut
lempeng permukaan bumi terpecah menjadi
beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng
tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang
mengapung diatas astenosfer yang cair dan
panas. Oleh karena itu, maka lempeng
tektonik bebas untuk bergerak dan saling

Sumber : Proses terbentuknya Gempa Bumi


l
(Sumber : http://www.vsi.esdm.go.id
berinteraksi satu sama lain. Daerah perbatasan lempeng-lempeng
tektonik merupakan tempate
)

tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung
berapi dan pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori
sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra
(Sea Floor Spreading).

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 6

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfer, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian
paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh
lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam
keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang
kita kenal sebagai aliran konveksi.
Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel
ikut bergerak satu sama lainnya. Lempeng-lempeng tektonik yang berdekatan saling berinteraksi
dengan tiga kemungkinan pola gerakan yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi
(spreading), saling mendekati atau menumbuk (collision), dan saling geser ke samping
(transform). Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi
pengumpulan energi yang berlangsung terus-menerus sampai pada suatu saat batuan pada
lempeng tektonik tersebut tidak kuat menahan gerakan tersebut dan akhirnya terjadi pelepasan
mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.

Sumber : http://www.vsi.esdm.go.id

Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi, karena dalam peristiwa
tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng bumi,
gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan gempa
bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk
lempeng baru diantara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat jenis yang jauh
lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk tersebut akan
mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama, sehingga akan bergerak ke bawah dan
menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. Terakhir adalah gerak lempeng yang
saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling
mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung. Seperti yang terjadi pada gunung Everest
yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di bawahnya yang semakin mendekat dan saling
FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 7

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


bertumpuk.
Sumber : Ganawati, 2008.

Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi


karena dilalui oleh jalur pertemuan 3 lempeng tektonik,
yaitu Lempeng IndoAustralia, lempeng Eurasia, dan
lempeng Pasifik. Lempeng IndoAustralia bergerak relatif
ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng Eurasia,
sementara lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah barat.
Jalur pertemuan lempeng berada di laut, sehingga apabila terjadi gempa bumi besar dengan
kedalaman dangkal maka akan berpotensi menimbulkan tsunami sehingga Indonesia juga rawan
mengalami bencana tsunami.

Klasifikasi Gempa Bumi


Ada dua istilah dalam gempa : yaitu episentrum dan hiposentrum. Titik di permukaan bumi
yang terletak tepat di atas pusat gempa disebut epicentrum. Sedangkan hipocentrum
(hiposentrum) merupakan titik pusat terjadinya gempa yang terletak di lapisan bumi bagian
dalam atau sumber gempa yang terletak di dalam bumi,yang bisa disebabkan oleh tektonisme,
vulkanisme, dan gua yang ambruk didaerah pertambangan (runtuhan). Dan klasifikasi gempa
berdasarkan proses terjadinya dikelompokkan menjadi :
1. Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi tektonik adalah getaran yang terjadi dipermukaan bumi yang disebabkan
oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi) karena perlepasan tenaga yang terjadi oleh
pergeseran lempengan plat tektonik. Teori tektonik lempeng membagi bagian luar bumi
menjadi dua lapisan, yaitu lapisan paling luar yang disebut lapisan litosfer yang bersifat
dingin dan kaku (rigid). Lapisan yang kedua disebut lapisan astenosfer yang bersifat panas
dan bisa mengalami perubahan bentuk, meskipun tidak cair dan dapat mengalir dibawah
pengaruh tegangan. Lapisan litosfer seolah-olah hanyut di atas lapisan astenosfer, sehingga
terjadi gerakan saling meregang dan gerakan saling menekan. Akibat pergerakan lempeng
ini, maka sekitar perbatasan lempeng akan terakumulasi energi, jika energi tersebut tidak
bisa ditahan maka energi itu akan terlepas yang menyebabkan terjadinya patahan atau
deformasi pada lapisan kerak bumi dan terjadilah gempa bumi tektonik.
FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 8

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


Lapisan paling luar yang disebut lapisan litosfer.
Litosfer

berasal

dari

kata litos artinya

batu, sfeer

atau sphaira artinya bulatan. Jadi litosfer adalah lapisan


kerak bumi atau kulit bumi yang terdiri dari batubatuanan yang keras dan tanah, sedangkan tanah itu
sendiri berasal dari batuan yang melapuk. Batu-batuan
pembentuk lapisan kerak bumi ini banyak mengandung mineral-mineral yang berbentuk
kristal dan hablur. Tebal kulit bumi tidak merata. Kulit bumi di bagian benua/daratan lebih
tebal daripada di bawah samudera. Bumi tersusun atas beberapa lapisan :
1. Barisfer, yaitu lapisan inti bumi merupakan bahan padat yang tersusun atas lapisan
nife (niccolum = nikel dan ferrum = besi). Jari2nya 3.470 km dan batas luarnya
2.900 km di bawah permukaan bumi.
2. Asthenosfer (Mantle), adalah lapisan pengantara yaitu lapisan yang terdapat di atas
barisfer setebal 1.700 km. berat jenisnya rata2 5 gr/cm3, merupakan bahan cair
bersuhu tinggi dan berpijar.
3. Litosfer, adalah lapisan yang terletak di atas asthenosfe berat jenisnya rata2 2,8 gr/cm
.Unsur-unsur kimia yang terdapat pada kerak dan kulit bumi, yaitu :
NAMA UNSUR
Oksigen

Silikon

Ferrum

BANYAKNYA (%)
Aluminium 46,60
(besi) 27,72

Kalsium

8,13

Natrium

5,00

Kalium

3,63

Magnesium

2,83
2,59
2,09

JUMLAH

98,59

Lapisan litosfer sering disebut lapisan silikat, karena pada lapisan ini kaya akan

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 9

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


senyawa kimia S. Batuan yang terdapat di permukaan bumi hampir 75% terdiri atas Silikon
Oksida dan Aluminium oksida. Dengan demikian, lapisan litosfer dinamakan juga lapisan
batuan. Litosfer tersusun atas dua lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya sekitar 50
100 km. Secara umum tebal kerak bumi di bawah benua adalah 20 50 km, sedangkan di
bawah samudera tebalnya 10 -12 km. Meskipun ketebalannya berbeda-beda, kerak bumi
masing-masing tersusun atas lapisan yang sama, yaitu lapisan sial (silsium dan alumunium)
serta lapisan sima (silisium dan magnesium). Lapisan sial berada di bagian atas dari kerak
bumi, sedangkan lapisan sima berada di bagian bawah kerak bumi.
Lapisan sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2 O3 . Lapisan sial dinamakan juga
lapisan kerak bersifat padat dan batu bertebaran rata-rata 35 km. Kerak bumi ini terbagi
menjadi dua bagian, yaitu : Kerak benua dan Kerak Samudra. Kerak Benua merupakan
benda padat yang terdiri dari beberapa batuan. Contoh : batuan granit di bagian atasnya dan
batuan beku basalt di bagian bawahnya. Sedangkan Kerak Samudra merupakan benda padat
yang terdiri dari endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan batuan
vulkanik dan yang paling bawah tersusun dari batuan beku gabro dan peridolit. Kerak ini
menempati dasar samudra. Dan lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi
yang tersusun oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan
MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Lapisan

Sumber : google.com

ini bersifat elastis dan memiliki ketebalan rata-rata sekitar 65 km.

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 10

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


2. Gempa Bumi Vulkanik
Gempa yang mengguncang Bumi
Sumber : google.com

juga

dapat

ditimbulkan

oleh

gejala

vulkanik atau gunung api. Letusan gunung


api yang terjadi disebabkan oleh aliran
magma dari dalam Bumi menerobos ke
atas lapisan kerak Bumi. Letusan gunung
berapi yang keras menyebabkan getaran
kulit Bumi, terutama di daerah sekeliling

gunung berapi. Pengaruh gempa vulkanik tidak sampai radius jarak yang jauh. Intensitas
gempa biasanya lemah sampai sedang. Akibat yang ditimbulkan oleh gempa vulkanik juga
tidak sebesar gempa tektonik. Gempa yang disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma
yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan
energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah. Gempa ini disebabkan oleh
kegiatan gunung api. Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat
tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah.
Sebenarnya mekanisme gempa tektonik dan vulkanik sama. Naiknya magma ke
permukaan juga dipicu oleh pergeseran lempeng tektonik pada sesar bumi. Biasanya ini
terjadi pada batas lempeng tektonik yang bersifat konvergen (saling mendesak). Hanya saja
pada gempa vulkanik, efek goncangan lebih ditimbulkan karena desakan magma, sedangkan
pada gempa tektonik, efek goncangan langsung ditimbulkan oleh benturan kedua lempeng
tektonik. Bila lempeng tektonik yang terlibat adalah lempeng benua dengan lempeng
samudra, sesarnya berada di dasar laut, karena itu biasanya benturan yang terjadi berpotensi
menimbulkan tsunami.

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 11

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


3. Gempa Runtuhan
Selain gempa tektonik dan vulkanik, gempa bumi
dapat terjadi karena runtuhan lapisan. Gempa runtuhan
atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena
adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau
pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar
untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat

Sumber : google.co.id

runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat
menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu
membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah
longsor itu sendiri. Kegiatan penambangan bawah, tanah menyisakan rongga-rongga di
bawah tanah berupa gua-gua. Apabila runtuh, permukaan Bumi akan bergetar. Gempa jenis
ini bersifat lokal dan kekuatannya paling lemah, disebut juga gempa bumi batuan.

Alat Ukur Gempa Bumi ( Seismograf )


Seismograf juga sering disebut dengan sebutan sismometer.
Sismometer berasal dari bahasa Yunani: seismos gempa bumi dan
metero: mengukur. Secara umum seismograf adalah alat atau
sensor getaran, yang biasa digunakan untuk mendeteksi gempa
bumi atau getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat
ini disebut seismogram. Ada beberapa skala yang digunakan untuk
mengukur kekuatan gempa bumi. Skala Mercalli, Omori, Cancani,
dan skala Richter, namun skala Richter adalah yang paling
terkenal untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang disebut
dengan magnitude (M). Berdasarkan skala-skala ini orang dapat mengenali kekuatan gempa yang
pada akhirnya berguna untuk mengantisipasi seperti desain konstruksi bangunan dan jalan raya.
Pada seismograf terdapat dua bagian yaitu Seismograf horizontal dan vertikal. Seismograf
horizontal bertugas untuk mengukur atau mencatat getaran bumi pada arah horizontal.
Sedangkan seismograf vertikal untuk mencatat getaran bumi pada vertical. Mengetahui getaran
yang dirasakan yaitu dengan pendalar, dengan adanya pendalar tersebut dapat mengetahui

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 12

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


seberapa besar tekanan yang diberikan oleh getaran tersebut. Cara kerjanya adalah apabila pada
massa stasioner dipasang pena tajam dan ujung pena itu disinggungkan pada benda lain yang
dipancangkan di tanah, maka pada saat bumi bergetar, akan terjadi goresan antara massa
stasioner dan benda tersebut. Goresan tersebut merupakan wujud dari gambaran getaran bumi.
Dari goresan-goresan itu para ahli dapat membaca tekanan dan frekuensi suatu gempa.
Untuk mengetahui keakuratan data gempa yang diperoleh, maka lebih baik jika pada
sebuah stasion BMG di pasang 3 seismograf, yaitu 2 pasang seismograf horizontal yang
dipasang arah utara-selatan dan arah timurbarat, serta satu seismograf vertikal. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui dari arah mana getaran gempa terjadi. Berdasarkan cara pembacaan
data, seismograf terdiri atas 2 yaitu :
1. Seismograf Manual (mekanikal)
Jenis gerakan mekanikal dapat mendeteksi baik gerakan vertikal maupun gerakan
horizontal tergantung dari pendular yang digunakan apakah vertikal atau horizontal. Pada
komponen horizontal utara-selatan, arah gempa yang dicatat adalah arah gempa pada posisi
utara atau selatan sedangkan pada komponen horizontal timur-barat, arah gempa yang dicatat
adalah arah gempa pada posisi timur atau barat, dan pada komponen vertikal arah gempa yang
dicatat adalah arah gempa dilatasi atau kompresi.
2. Seismograf Digital (elektromagnetik)
Seismograf modern adalah seismograf yang

menggunakan elektromagnetik

seismographer untuk memindahkan volatilitas sistem kawat tarik ke suatu daerah magnetis.
Peristiwa-peristiwa yang menimbulkan getaran kemudian dideteksi melalui spelgavanometer.
Selain itu, seismograf digital modern menambahkan komponen keempat yaitu layar, "userfriendly", dan cepat transfer data.

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 13

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


Seismograf Manual

Seimograf Digital

Jenis Seismograf. Sumber : Image google.co.id

Prinsip kerja dari alat ini yaitu mengembangkan kerja dari bandul sederhana. Ketika
mendapatkan usikan atau gangguan dari luar seperti gelombang seismik maka bandul akan
bergetar dan merekam datanya seperti grafik. Pada bandul matematis, berat tali diabaikan dan
panjang tali jauh lebih besar dari pada ukuran geometris dari bandul. Pada posisi setimbang,
bandul berada pada titik A. Sedangkan pada titik B adalah kedudukan pada sudut di simpangan
maksimum (). Kalau titik B adalah kedudukan dari simpangan maksimum, maka gerakan
bandul dari B ke A lalu ke B dan kemudian kembali ke A dan lalu ke B lagi dinamakan satu
ayunan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan satu ayunan ini disebut periode (T). Bandul
dikatakan melakukan satu getaran bila beban menempuh lintasan A B C B A.

Perioda (T)
Perioda adalah waktu yang dibutuhkan untuk
Sumber : google.com

untuk menempuh satu kali getaran (A B C


BA)

Frekuensi (f)
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi tiap
satuan waktu, atau didefinisikan sebagai banyaknya
getaran yang terjadi setiap satu sekon. Frekuensi
dilambangkan dengan f dan bersatuan Hz (dibaca
Hertz)

Getaran ayunan bandul sederhana


Hubungan Perioda (T) dan frekuensi (f) adalah
=

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

atau =

Page 14

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


=

Keterangan :
T

= Periode getaran (sekon)

= Frekuensi getaran (1/s atau Hz)

= waktu (sekon)

Dampak Akibat Adanya Gempa Bumi

Bencana ini memiliki dampak yang beruntut, kerusakan yang satu akan mempengaruhi
pada kerusakan yang lainnya, baik terhadap tanah, air maupun udara. Hal ini mengakibatkan
rusaknya keseimbangan ekosistem, dan mengalami
penurunan

kualitas

lingkungan

karena

adanya

perubahan lingkungan. Dibawah ini ada beberapa akibat


bencana gempa dan tsunami terhadap lingkungan :
1. Longsor
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan
karena adanya gerakan endogen. Hentakan gempa
dan bergoyangnya tanah menyebabkan keluarnya
tanah dan massa batuan yang menyebabkan tanah longsor, lumpur, dan longsornya batuan di
atasnya. Semua ini mendorong terjadinya kerusakan dan kerugian pada kehidupan di muka
bumi ini.
2. Kebakaran dan Polusi udara

Sumber : image google.co.id

Akibat gempa yang lain adalah kebakaran. Bencana susulan ini biasanya terjadi
didaerah pemukiman padat penduduk maupun gedung bertingkat, hal itu disebabkan oleh
bahan bangunan gedung, bahan material apartemen maupun permukiman padat penduduk
yang digunakan. Jika bahan tersebut sangat rentan terhadap api, kebakaran bisa terjadi.
Kebakaran bisa pula karena putusnya aliran listrik tiba-tiba sehingga terjadi percikan api atau

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 15

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


meledaknya tabung gas dan pipa gas karena bocor setelah terjadinya gempa. Kebakaran
karena

rusaknya

mengakibatkan

installasi

tercemarnya

udara

bangunan
karena

meningkatnya gas karbondioksida CO2


3. Hilangnya makhluk hidup dan munculnya
penyakit
Bencana

gempa dapat

menghilangkan

nyawa manusia tumbuhan dan hewan akibat


tertimpa runtuhan serta tersapu oleh gelombang air
yang besar. Beberapa jenis keanekaragaman hayati
terancam akan menyebabkan perubahan pada komposisi dan penyebaran geografis ekosistem.
Setiap individu harus beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sedangkan habitatnya akan
terdegradasi. Spesies yang tidak dapat beradaptasi akan terancam punah. Pada wilayah pantai
rusaknya ekosistem pantai seperti terumbu karang, serta hutan bakau bahkan usaha tambak
Sumber : Imagekerawanan
google.com pangan,
nelayan dan pemukiman. Rusaknya lahan pertanian akan menyebabkan

kemiskinan dan penyakit. Timbulnya penyakit adalah hal yang paling di khawatirkan,
terutama di negara berkembang dan negara miskin. Hal itu disebabkan karena tidak
memadainya air, sanitasi dan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, penyakit dan infeksi akan
mudah berkembang dan menyebar.

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 16

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015

RANGKUMAN

1. Gempa bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan tumbukan antar lempeng
bumi, patahan aktif aktivitas gunung api, atau runtuhan batuan.
2. Gempa bumi disebabkan karena adanya gerakan lempeng-lempeng pada bumi yang
bergerak akibat aliran koveksi.
3. Klasifikasi Gempa Bumi berdasarkan proses terjadinya :
a. Gempa Tektonik
b. Gempa Vulkanik
c. Gempa Runtuhan
4. Episentrum adalah titik di permukaan bumi yang terletak tepat di atas pusat gempa
5. Hipocentrum (hiposentrum) merupakan titik pusat terjadinya gempa yang terletak di
lapisan bumi bagian dalam atau sumber gempa yang terletak di dalam bumi.
6. Seismograf adalah alat atau sensor getaran, yang biasa digunakan untuk mendeteksi
gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.
7. Periode getaran adalah waktu yang dibutuhkan untuk untuk menempuh satu kali
getaran.periode dilambangkan dengan T dan bersatun sekon.

8. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi tiap satuan waktu, atau didefinisikan
sebagai banyaknya getaran yang terjadi setiap satu sekon. Frekuensi dilambangkan
dengan f dan bersatuan Hz (dibaca Hertz)

atau =

9. Dampak gempa bumi adalah :


FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 17

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


a. Longsor
b. Kebakaran dan polusi udara
c. Hilangnya makhluk hidup dan munculnya penyakit

Latihan Soal
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) !
1. Klasifikasi gempa bumi berdasarkan proses terjadinya dibedakan menjadi tiga, kecuali
a. Gempa Tektonik
b. Gempa Vulkanik
c. Gempa Dahsyat
d. Gempa Runtuhan
2. Berikut adalah 3 jalur pertemuan lempeng di Indonesia yang rawan terjadinya gempa
bumi, yaitu :
a. Lempeng Amerika, Lempeng Afrika,dan Lempeng Eurasia
b. Lempeng Pasifik, Lempeng Hindia, dan Lempeng Amerika
c. Lempeng IndoAustralia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Afrika
d. Lempeng IndoAustralia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik
3. Jenis-jenis seismograf berdasarkan cara pembacaan data :
a. Seismograf Elektrik dan Seismograf Manual
b. Seismograf Manual dan Seismograf Digital
c. Seismograf Alami dan Seismograf Digital
d. Seismograf Manual dan Seismograf Alami
4. Berikut dampak negatif adanya gempa bumi terhadap ekosistem, kecuali :
a. Longsor
b. Kebakaran dan polusi udara
c. Hilangnya makhluk hidup dan munculnya penyakit
d. Tanah semakin subur
1

5. Jika diketahui sebuah benda bergetar dengan periode 200 , maka frekuensinya adalah
a. 200 Hz
b.

1
200

Hz

c. 0,02 Hz
d. 20000 Hz
B. Essay

1. Apa penyebab dari proses terjadinya gempa bumi?


2. Senyawa kimia apa saja yang terkandung di dalam litosfer?

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 18

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


3. Sebuah bandul selama 10 bergetar sebanyak 50
getaran, berapa periodenya?
4. Apakah perbedaan gempa tektonik, vulkanik, dan
runtuhan?
5. Bagaimana Prinsip kerja seismograf?
6. Jelaskan b

LAB MINI
Tujuan

Menjelaskan hubungan antara panjang tali dengan


periode

Menjelaskan hubungan besar sudut dan periode

Alat dan Bahan : Statif, Benang atau tali, Beban,


Penggaris, Busur, Stopwatch
Langkah kerja

Susunlah alat seperti pada gambar dengan panjang tali 30 cm

Atur agar ujung bandul tepat berada di tengah

Simpangkan bandul ayunan ke kanan sejauh 5 kemudian lepaskan

Catatlah waktu yang dibutuhkan untuk 10x getaran

Ulangi langkah 1-4 untuk panjang tali yang sama tetapi dengan sudut 15

Ulangi langkah 1-5 untuk panjang tali 60 cm

Masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel

Jumlah

Panjang Tali

Besar Sudut

Waktu (t)

Ayunan (n)

(l) (cm)

() (o)

(Sekon)

(Sekon)

10

30

5o

10

30

15o

10

60

5o

10

60

15o

Analisis Data

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 19

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


1. Adakah pengaruh panjang tali terhadap periode ?
2. Bagaimanakah hubungan antara periode getaran dengan frekuensi getaran ?

Skenario Pembelajaran

Media Pembelajaran
1. PowerPoint
2. Video
3. Alat Peraga
4. Alat Praktikum
Tahapan
PENDAHULUAN
(1 menit)
KEGIATAN INTI
(3 menit)

8 menit

5 menit

Kegiatan
Guru menyampaikan garis
besar
tujuan
dari
pembelajaran.
Guru
memberikan
demontrasi
dengan
menayangkan video tentang
peristiwa gempa bumi.
Siswa memberikan umpan
balik (komentar) dari video
yang telah ditampilkan.
Guru
memberikan
penjelasan melalui kegiatan
ceramah tentang struktur
bumi dan klasifikasi gempa
bumi
Siswa melakukan simulasi
gempa bumi dengan alat
peraga yang telah di
sediakan.
Guru menjelaskan dampak
gempa bumi dan alat ukur
gempa bumi.
Kegiatan Lab mini, tentang
Getaran untuk mengetahui
amplitudo, frekuensi dan
periode
pada
percobaan
bandul sederhana. Dengan

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Media
Lisan

Penanggung Jawab
Anis Fuadi

Video

Anis Fuadi

Lisan

Anis Fuadi dan


Mega Agustina

Lisan

Anis Fuadi dan


Mega Agustina

Alat Peraga

Anis Fuadi dan


Khosida Afkarina

Lisan dan Spidol

Mega Agustina
dan Khosida
Afkarina

Alat Praktikum

Khosida Afkarina

Page 20

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


melakukan percobaan tentang
bandul
sederhana, kelas
dibagi menjadi dua kelompok
besar yaitu kelompok 1 dan
2. Kemudian siswa diminta
untuk melakukan praktikum
dalam kelompok besar sesuai
langkah kerja yang telah
dijelaskan
dan
dapat
menyimpulkan
hasil
percobaan.
Pada tahap akhir, siswa
diminta untuk mereview
singkat tentang materi yang
telah disampaikan (penyebab
gempa
bumi,
dampak
terjadinya
gempa
bumi
terhadap ekosistem, prinsip
kerja alat ukur gempa bumi)

3 menit

Mega Agustina

Tekhnik dan Bentuk Instrumen

PENILAIAN

Tekhnik
Pengamatan sikap
1. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
No
1.
2.
3.

Bentuk Instrumen
Lembar pengamatan sikap dan rubric.

Aspek yang dinilai

Keterangan

Mengagumi alam sebagai fenomena


ciptaan Tuhan YME.
Memiliki rasa ingin tahu.
Menunjukkan ketekunan, ketelitian
dan tanggug jawab dalam belajar dan
bekerja baik secara individu mauun
berkelompok.

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 21

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015

b. Rubrik Penilaian Sikap


No
1.

2.

3.

Aspek yang dinilai

Rubrik

menunjukkan
ekspresi
hidup a. Belum
kekaguman, atau menaruh minat
terhadap berbagai fenomena alam yang
diamati, atau ungkapan verbal yang
menunjukkan rasa syukur.
b. Belum secara eksplist menunjukkan
ekspresi kekaguman atau ubgkapan
rasa syukur, namun mennaruh minat
terhadap berbagai fenomena alam yang
di amati.
c. Menunjukkan ekspresi kekaguman
terhadap bernagai
a. Tidak terlibat aktif dalam kegiatan
Menunjukkan rasa ingin tahu
kelompok,
Tidak
menunjukkan
antusias dalam pengamatan, sulit
walaupun telah didorong untuk terlibat.
b. Menunjukkan rasa ingin tahu, namun
tidak terlalu antusias dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh.
c. Menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar, antusias, terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok.
Menunjukkan
ketekunan, a. Tidak berupaya sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas, dan
ketelitian, dan tanggung jawab
tugasnya tidak selesai.
dalam belajar dan beerja baik
b. Berupaya
tepat
waktu
dalam
secara
individu
maupun
menyelesaikan tugas, namun belum
kelompok
menunjukkan upaya terbaiknya.
Mengagumi makhluk
sebagai ciptaan Tuhan

c. Tekun dalam menyelesaikan tugas


dengan hasil terbaik yang bias
dilakukan, berupaya tepat waktu.

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 22

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015

LEMBAR PENILAIAN PADA POKOK BAHASAN GEMPA BUMI


Nama :
Kelas :
Petunjuk Penelitian
1. Obyek penelitian adalah keterampilan siswa mengerjakan tugas setelah mengamati
sebuah video.
2. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan penilaian dengan cara memberi tanda checklist ()
pada kolom yang tersedia.
3. Penjelasan makna angka (skor) dalam skala penilaian berada di bawah tabel penilaian.
Nama Siswa/Skor
No

Aspek Nilai
A

1.
2.
3.
4.
5.
6.

No

Menyebutkan topic
dan tujuan
Menyebutkan
rumusan masalah
Menyebutkan
hipotesis
Menyebutkan alat
dan bahan
Menyebutkan
prosedur kerja
Menuliskan
kesimpulan

Aspek Nilai

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Kriteria dan skor


A

Page 23

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015


1

Menyebutkan topik dan


tujuan

Jika menyebutkan Jika


topik dan tujuan menyebutkan
dengan jelas
topik dan tujuan
kurang jelas
Menyebutkan
rumusan Jika menyebutkan Jika membuat
masalah
rumusan masalah daftar
dengan lengkap
pertanyaan
kurang lengkap
Menyebutkan hipotesis
Jika menyebutkan Jika
hipotesis
sesuai menyebutkan
dengan
rumusan hipotesis kurang
masalah
sesuai dengan
rumusan
Menentukan alat dan Jika menentukan masalah
Jika menentukan
bahan

Menyebutkan prosedur
kerja

Menuliskan
Kesimpulan

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Jika
menyebutkan
topik dan tujuan
tidak jelas
Jika
membuat
daftar
pertanyaan
tidak lengkap
Jika menyebutkan
hipotesis
tidak
sesuai
dengan
rumusan masalah

Jika menentukan alat


alat dan bahan alat dan bahan dan
bahan tidak
dengan lengkap
kurang lengkap
lengkap
Jika menyebutkan Jika
prosedur
kerja menyebutkan
secara rinci
prosedur kerja
kurang rinci
Jika menuliskan Jika
kesimpulan dengan
menulisk
jelas dan benar
an kesimpulan
kurang jelas

Jika
menyebutkan
prosedur kerja tidak
rinci
Jika
menuliskan
kesimpulan
tidak
jelas

Page 24

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015

Pada pemberian soal kepada siswa, penilaian test latihan soal sebagai berikut:
a.

Pilhan ganda

100%

b.

Essay
20 100%

Nilai test : Pilihan ganda 40% + Essay 60%.

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 25

IPA Terpadu : Gempa Bumi 2015

DAFTAR PUSTAKA

Ganawati, Dewi. 2008. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu dan Konseptual IX
SMP/MTS. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Nurachmandani, Setya. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP dan MTs Kelas VIII.
Jakarta : Pusat Perbukuan Kementrian Nasional
Puspita, Diana. 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas XIII. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Rachman,
Basuni.
Konsep
Dasar Bumi Antariksa
Untuk SD.
Dari: http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/KONSEP_DASAR_BUMI_ANTARIKSA_UNTUK_SD/BBM_11.pdf di
akses tanggal 18 Oktober 2015
Sujatmiko, Eko. 2014. Kamus IPS. Surakarta: Aksara Sinergi Media
Suparwoto, 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan SMK

FKIP UNIVERSITAS JEMBER

Page 26

You might also like