You are on page 1of 2

Mengawal Kesucian Anak Melalui Pendidikan

Judul Buku : Pendidikan Berbasis Karakter :


Sinergi Sekolah dan Rumah dalam
Membentuk Karakter Anak
Penulis : Drs. Najib Sulhan, MA
Penerbit : Jaring Pena (JP BOOKS) Surabaya
Cetakan : Pertama, Pebruari 2010
Tabal : viii + 184

Maka Dia (Allah) mengilhamkan lepada jiwa itu


(jalan) kejahatan (fujur) dan kebaikan (ketaqwaan).
Sungguh beruntunglah orang-orang yang
menyucikan dan merugilah orang-orang
yang mengotorinya.
(Q.S. Asy-Syam : 8-10)

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk membangun pendidikan


yang berkualitas. Maka muncullah berbagai macam konsep pendidikan, pendidikan yang
menekankan pada life skill, pendidikan yang berorientasi pada ujian nasional, pendidikan
yang inklusif, bahkan kini ada kecenderungan untuk menengok ke luar negeri dengan
sekolar bertaraf internasional (SBI) yang dimulai dari RSBI.
Di sisi lain terjadi fenomena yang cukup membuat kehawatiran orang tua, bahwa
merebaknya kasus pornografi, pornoaksi banyak terjadi di kalangan remaja. Tidak jarang
dijumpai kasus korupsi yang kini sudah menjamur di mana-mana. Lalu mereka pada
bertanya, bagaimana peranan pendidikan saat ini?
Bukankah anak Sejak lahir memiliki kecenderungan untuk selalu melakukan
perbuatan yang baik. “Dan ingatlah, ketika tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka, dan Allah mengambil persaksian terhadap jira mereka (seraya
berfirman): Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab: Betul, Engkaulah Tuhan
kami, kami menjadi saksi.Q.S. Al-A’raf: 172). Ternyata kecenderungan yang baik itu
berubah karena tidak dikawal dengan baik.
Buku ini telah memberikan beberapa langkah solusi untuk mengawal kesucian
serta kecerdasan anak yang dibawa sejak lahir. Pengawalan itu tidak hanya menjadi
tanggung jawab sekolah, namur peran strategis orang tua begitu besar dan Sangat
menentukan. Antara sekolah dan orang tua haruslah bersinergi untuk mengawal kesucian
anak. Buku ini telah mendapatkan dukungan (indosemen) dari pakar pendidikan, antara
lain: Dr. H. Rasiyo, M.Si (mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim), Daniel M. Rasyid,
Ph.D (Penasehat Dewan Pendidikan Jatim), Dr. Mislinatul Sa’diyah, M.Pd (Lembaga
penjamin Mutu Pendidikan Jatim), Dr. Tri Susantari, M.Si (Doses dan Peneliti Pusat
Studi Wanita (LPPM UNAIR), Munif Chatib (CEO Next Education dan Consultan
Pendidikan Lulusan DL Sipercamp California USA).
Ada tiga pilar yang ditawarkan di dalam buku ini. Pilar pertama adalah
pembentukan moral. Penulis mengurai pembentukan moral itu bersumber dari moral
rasulullah, yaitu siddiq, amanah, tablig, dan fathonah. Dari sinilah maka ada indikator
yang bisa dikawal bersama untuk diaplikasikan dalam brbagai pendekatan, metode, dan
teknik.
Pilar kedua adalah pengembangan kecerdasan majemuk. Tidak ada di dunia ini
manusia yang bodoh. Setiap manusia diberi karunia oleh Allah kecerdasan yang berbeda-
beda, yang sering disebut dengan kecerdasan majemuk (multiple intellegence). Dari
kecerdasan yang berbeda inilah guru dan orang tua bisa melakukan percepatan sehingga
anak bisa tampil dalam kondisi terbaiknya. Bahkan kecerdasan majemuk bisa dijadikan
sebagai pintu masuknya pengetahuan yang lain.
Kadang orang tua menginginkan anaknya menjadi “seseorang” di kemudian hari.
Padahal, sebenarnya anak-anak sudah menjadi “seseorang” di saat ini. Banyak orang tua
yang berharap anaknya memiliki kondisi terbaik tanpa melihat potensi dasar yang
sebenarnya. Inilah yang kadang-kadang menghambat anak untuk mencapai kondisi
terbaiknya.
Pilar ketiga adalah kebermaknaan pembelajaran. Pilar ini merupakan pengawalan
guru dan orang tua terhadap apa yang dibawa oleh anak sejak lahir. Pendidikan akan
terus mengawal hingga anak mencapai hasil maksimal di bidang akademik, keterampilan,
serta moral. Dengan demikian tidak ada yang dikorbankan untuk mencapai tujuan.
Seimbang antara zikir dengan fikir. Seimbang antara duniawi dan ukhrowi. Harapan kita
anak-anak bisa menjadi Qurrota A’yun. Di mana saja dan kapan saja mereka menjadi
penyejuk mata. Semoga buku ini memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dan
pendidikan di Indonesia pada umumnya. Amin.

Aryo Kurniawan
Pemred Buletin ”Ikhlas”
Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya

You might also like