You are on page 1of 9

SOSIOLOGI PEDESAAN

PERUBAHAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN (PSL)

Disusun Oleh:
Wendi Irawan Dediarta
(150310080137)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNVERSITAS PADJADJARAN
2009
PENDAHULUAN

 Latar Belakang
Perubahan sosial sekarang ini sedang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia
khususnya pada masyarakat pedesaan. Perubahan sosial lingkungan ini sangat
berpengaruh terhadap prilaku masyarakatnya. Pengkajian masalah ini perlu kita
keluarkan. Untuk sementara waktu perubahan ini akan memeberikan dampak positif,
tetapi setelah kita telaah lebih lanjut apakah perubahan ini akan terasa semakin baik
pula?. Perubahan sosial lingkungan ini akan berpengaruh terhadap lingkungan.
Perubahan ini perlhan akan merusak lingkungan secara keseluruhan. Kita semestinya
dapat mencegah hal tersebut. Lingkungan juga butuh ketenangan agar dapat melindungi
manusia juga.

 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah yang berjudul “kasus perubahan sosial lingkungan”
adalah supaya pembaca dapat mengetahui materi yang terkandung. Dibuatnya makalah
ini yaitu agar para pembacanya dapat mengetahui lebih dalam perubahan sosial
lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini.

 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah melalui studi pustaka yang
bersumber dari media cetak maupun media elektronik. Selain itu juga dengan mencari
informasi terkini mengenai perubahan sosial lingkungan.
PEMBAHASAN

 Dampak Perubahan Sosial Akibat Modernisasi dan Globalisasi


Modernisasi adalah proses prubahan masyarakat beserta dengan kebudayaannya dari hal-
hal yang bersifat tradisional menuju modern. Globalisasi pada hakikatnya merupakan
suatu kondisi meluasnya budaya yang seragam bagi seluruh masyarakat di dunia.
Modernisasi dan globalisasi sebagai suatu perkembangan baru memunculkan pengaruh-
pengaruh yang menguntungkan maupun merugikan ,maka sebaiknya proses modernisasi
dan globalisasi harus di seleksi secara matang dan bijaksana agar tidak menimbulkan
perkerdilan kemampuan manusia serta pengkerdilan struktur budaya masyarakat
setempat. Melalui modernisasi dan globalisasi akan terjadi suatu aliran ilmu
pengetahuan,teknologi dan budaya-budaya khususnya dari negara-negara maju menuju
ke negara-negara berkembang dan terbelakang.disisi lain, aliran ilmu pengetahuan dan
teknologi budaya ini pasti akan menggusur dan memarginalkan budaya-budaya lokal.
• Pengaruh-pengaruh positif modernisasi dan globalisasi
Modernisasi sesungguhnya merupakan suatu perkembangan dari nasionaliasasi,yaitu
suatu gerakan untuk membuat segala sesuatu menjadi rasional dan dapat di terima
oleh nalar manusia dampaknya adalah budaya-budaya tradisional yang berisfat
irasional akan termarginaliasasikan bahkan hanyut oleh budaya-budaya modernisasi.
a. Pengaruh positif modernisasi
Upaya-upaya ini berbentuk perombakan pandangan-pandangan irasional menjadi
pandangan-pandangan yang rasional sehingga efektivitas dan produktifitas manusia
meningkat. Adapun pengaruh-pengaruh modernisasi yang positif sebagai berikut:
· Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja manusia
· Meningkatkan prokduktivitas kerja manusia
· Meningkatnya volume ekspor
· Tersediannya berbagaimacam barang komsumsi
· Berkembanganya ilmu pengetahuan dan teknologi
· Meluasnya lapangan pekerjaan
· Munculnya profesionalisme dan spesialisasi ketenagakerjaan
b. Pengaruh positif globaliasasi
Globalisasi ternyata memunculkan celah dan angin segar bagi sekelompok manusia
seperti konsumen serta pengebangan hak asasi manusia dalam berbagai hal.adapun
pengaruh-pengaruh positif dari globalisasi antara lain:
· Lancarnya komunikasi antar individu maupun antarkelompok.dalam ruang
lingkup dunia.
· Lancarnya proses transaksi ekonomi antar Negara maupun antar benua.
• Pengaruh negatif modernisasi dan Globalisasi
Sebagaimana disinggung di depan bahwa di balik keuntungan-keuntungan akibat
modernisasi dan globalisasi juga muncul pengaruh-pengaruh yang negatif yang
merugikan kelompok-kelompok masyarakat tertentu yaitu:
a. Pengaruh negatif modernisasi
modernisasi yang sering kali tampak sebagai munculnya peralatan-peralatan baru
dan sistem-sistem berpikir yang rasional yang telah menimbulkan dampak yang
negatif antara lain sebagai berikut.
· Adanya perusakan alam dan pencemaran lingkungan
· Adanya sikap konsumenrisme
· Adanya penurunan kualitas moral manusia(demoralisme)
· Adanya keresahan sosial
· Menurunya kemandirian dalam menghadapi masalah
· Meningkatnya sikap egois dan materealis
b. Pengaruh negatif globalisasi
Globalisasi dilihat dari dunia industri memang merupakan suatu ajang pertandingan
diantara banyak peserta yang mempunyai kemampuan berbeda-beda. Pertandingan
ini tentu akan dimenangkan oleh mereka-mereka yang berkemampuan tinggi, yaitu
industri-industri yang berada di negara maju yang telah lama memiliki kinerja dan
system efisien. Menurut Robet Mac Iver, perubahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat berakibat pada keseimbangan masyarakat sosial dapat mengakibatkan
ketidak seimbangan sosial. Hal ini karena dalam kenyataannya,unsur-unsur sosial
dalam masyarakat tidak selalu bersifat adjustif (dapat menyesuaikan diri terhadap
perubahan-perubahan).
 Konversi lahan di Kelurahan Mulyaharja, Bogor, Jawa Barat
Konversi lahan di Kelurahan Mulyaharja, Bogor, Jawa Barat akibat dari :
a) Permintaan lahan dari kegiatan non-pertanian seperti pembangunan real estate, pabrik,
areal perdagangan dan pelayanan lainnya yang membutuhkan areal tanah yang luas;
b) Faktor sosial budaya, seperti adanya aturan warisan yang menyebabkan lahan
pertanian semakin terbagi-bagi menjadi lebih sempit, dan kemudian menyebabkan
hasil pertanian semakin kurang menguntungkan. Akibatnya banyak diantara ahli waris
yang justru memilih untuk dijual ke orang lain untuk lahektarn non-pertanian;
c) Kerusakan lingkungan seperti adanya musim kemarau panjang yang mengakibatkan
kekeringan terutama pada usaha pertanian, penggunaan pestisida ataupun pupuk yang
dapat mematikan predator dan kerusakan lahan pertanian; dan
d) Kelemahan hukum yang mengatur bidang pertanian, seperti harga pupuk yang tinggi,
harga gabah yang rendah dan masalah pengaturan harga beras yang sampai sekarang
masih sangat pelik. Para petani miskin masih sangat menderita dengan proses input
pertanian yang sangat tinggi (high cost), namun di sisi lain penjualan outputnya masih
sangat rendah.

Pola konversi lahan dapat ditinjau dari beberapa aspek. Menurut pelaku konversi, maka
dapat dibedakan menjadi dua. Pertama, alih fungsi secara langsung oleh pemilik lahan
yang bersangkutan. Lazimnya, motif tindakan ada 3: (a) untuk pemenuhan kebutuhan
akan tempat tinggal, (b) dalam rangka meningkatkan pendapatan melalui alih usaha, (c)
kombinasi dari (a) dan (b) seperti misalnya untuk membangun rumah tinggal yang
sekaligus dijadikan tempat usaha. Pola konversi seperti ini terjadi di sembarang tempat,
kecil-kecil dan tersebar.

• Dampak negatif konversi lahan sawah


Degradasi daya dukung ketahanan pangan nasional Seandainya di masa mendatang
diversifikasi konsumsi berkembang, diperkirakan dalam kurun waktu 10 tahun
mendatang konsumsi padi beras per kapita masih akan berkisar pada angka di atas 100
kg/kapita. Secara empiris, pada rentang waktu 1984-1990 konsumsi/kapita justru
meningkat dari 106,6 menjadi 120 kg/kapita/tahun. Selanjutnya setelah itu memang
menurun, sehingga pada tahun 1993 menjadi 116 kg/kapita dan tahun 1996 menjadi
111,2 kg/kapita/tahun (Susenas – berbagai tahun). Kemudian jika dibuat skenario
bahwa konsumsi per kapita stabil pada level 100 kg/kapita/tahun dan pertumbuhan
penduduk berada pada kisaran 1,5%/tahun maka paling sedikit pertumbuhan produksi
padi harus berada pada kisaran rata-rata 1,5%/tahun. Implikasinya, dari sudut pandang
penyediaan maka ketahanan pangan nasional mutlak tergantung pada padi/beras.

Berbeda dengan penurunan produksi yang disebabkan oleh serangan hama, penyakit,
kekeringan ataupun banjir, berkurangnya produksi padi akibat konversi lahan sawah
adalah bersifat permanen. Sekali lahan sawah berubah fungsi, berarti tak lagi lahan
tersebut dapat menjadi sawah kembali. Hampir tidak pernah dijumpai bahwa lahan
sawah yang telah beralih fungsi menjadi nonsawah (apalagi untuk peruntukan
nonpertanian) kemudian berubah kembali menjadi sawah. Fenomena demikian
mempunyai implikasi yang serius terhadap perhitungan mengenai dampak negatif
konversi lahan sawah terhadap produksi pangan. Sangat logis bahwa semakin tinggi
produktivitas lahan sawah yang terkonversi, semakin tinggi pula kerugian yang
terjadi.

Dampak negatif lain akibat konversi lahan sawah merupakan akibat lanjutan dari
rusaknya ekosistem sawah. Sampai saat ini memang belum ada suatu penelitian yang
secara komprehensif mengkaji persoalan ini. Tak dapat diingkari bahwa untuk
wilayah tropis maka fungsi sawah pada musim penghujan bukan sekedar lahan yang
dipergunakan untuk budi daya padi, tetapi juga merupakan hamparan yang efektif
untuk menampung kelebihan air limpasan. Secara teknis, areal pesawahan telah
dikembangkan sedemikian rupa sehingga sebagian dari air limpasan tertampung di
areal pesawahan dengan tinggi genangan yang tidak berdampak negatif terhadap
pertumbuhan tanaman padi.

Dari sudut pandang sosial ekonomi, konversi lahan sawah yang terjadi pada suatu
hamparan yang cukup luas dan masif dengan sendirinya mengubah struktur
kesempatan kerja dan pendapatan komunitas setempat. Sudah barang tentu sebagian
dari mereka justru mengalami perbaikan kesejahteraan, terutama bagi pemilik lahan
yang sejak semula merupakan bagian dari lapisan atas penduduk setempat. Untuk
golongan bawah (terutama buruh tani dan petani gurem) yang terjadi adalah
sebaliknya. Sebagian besar dari mereka tidak dapat secara otomatis beralih
pekerjaan/usaha ke sektor nonpertanian sehingga yang terjadi kemudian adalah
kondisi semakin sempitnya peluang usaha yang mereka hadapi. Pada saat yang sama,
terjadi pula perubahan budaya dari masyarakat agraris ke budaya urban. Yang terjadi
kemudian adalah meningkatnya kriminalitas. Oleh karena kriminalitas pada
hakekatnya juga merupakan biaya sosial yang harus ditanggung oleh komunitas yang
bersangkutan maka hal itu berarti net social benefit turun.
KESIMPULAN

Pengaruh positif modernisasi adalah Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja manusia,
Meningkatkan prokduktivitas kerja manusia, Meningkatnya volume ekspor, Tersediannya
berbagaimacam barang komsumsi, dll, Pengaruh positif globaliasasi adalah Lancarnya
komunikasi antar individu maupun antar kelompok.dalam ruang lingkup dunia, dan
Lancarnya proses transaksi ekonomi antar Negara maupun antar benua.

Pengaruh negatif modernisasi adalah Adanya perusakan alam dan pencemaran lingkungan,
Adanya sikap konsumenrisme, Adanya penurunan kualitas moral manusia(demoralisme) dll.
Globalisasi dilihat dari dunia industri memang merupakan suatu ajang pertandingan diantara
banyak peserta yang mempunyai kemampuan berbeda-beda.

Dampak negatif akibat konversi lahan sawah merupakan akibat lanjutan dari rusaknya
ekosistem sawah. Tak dapat diingkari bahwa untuk wilayah tropis maka fungsi sawah pada
musim penghujan bukan sekedar lahan yang dipergunakan untuk budi daya padi, tetapi juga
merupakan hamparan yang efektif untuk menampung kelebihan air limpasan.
DAFTAR PUSTAKA

Sumaryanto. 2001. “konversi lahan sawah ke penggunaan non pertanian dan dampak
negatifnya”.
http://balittanah.litbang.deptan.go.id [ 8 November 2009 ]
Anonim. 2009. “ dampak perubahan sosial sebagai akibat moderenisasi dan globalisasi”.
http://rainbowlife-ryadhie.blogspot.com [ 8 November 2009 ]

You might also like