You are on page 1of 9

SOSIOLOGI PEDESAAN

STUDI KASUS PROSES PERENCANAAN


PEMBANGUNAN PEDESAAN (MUSRENBANGDES) DI
DESA CINTAMULYA

Disusun Oleh:
Wendi Irawan Dediarta
(150310080137)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNVERSITAS PADJADJARAN
2009
PENDAHULUAN

Pembangunan di desa merupakan bagian dari pembangunan bangsa dan Negara Republik
Indonesia. Karena itu, pembangunan harus dilakukan menggunakan suatu perencanaan yang baik
dan matang sebagaimana diatur dalam UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Dalam UU tersebut pada poin c,d dan e menyatakan bahwa “c) tugas
pokok bangsa selanjutnya adalah menyempurnakan dan menjaga kemerdekaan itu serta
mengisinya dengan pembangunan yang berkeadilan dan demokratis yang dilaksanakan secara
bertahap dan berkesinambungan; d) untuk menjamin agar kegiatan pembangunan berjalan
efektif, efesien dan bersasaran maka diperlukan perencanaan pembangunan nasional; e) agar
dapat disusun perencanaan pembangunan nasional yang dapat menjamin tercapainya tujuan
Negara perlu adanya sistem perencanaan pembangunan nasional”. Selanjutnya Pasal 1 angka 1, 2
dan 3 UU tersebut menyatakan bahwa “1) perencanaan adalah suatu tindakan untuk menentukan
masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang
tersedia; 2) Pembangunan nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara; 3) Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
adalah suatu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana
pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh
unsure penyelenggara Negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah”.

Secara struktural, perencanaan pembangunan nasional diatur penyelenggaraannya secara


berjenjang yang dimulai dengan perencanaan pembangunan di ditingkat Desa melalui suatu
Musyararah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) sebagaimana diatur dalam UU
No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional juncto PP No 8 Tahun
2008 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah. Pasal 20 Ayat (1) PP No 8 Tahun 2008
tersebut menyatakan bahwa “Musrenbang RKPD kabupaten/kota dimulai dari Musrenbang desa
atau sebutan lain/kelurahan dan kecamatan atau sebutan lain” yang lalu diteruskan secara
berjenjang ke Murenbang kabupaten/kota, provinsi dan kemudian berpuncak pada Musrenbang
Nasional – yang dikoordinir oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).
PEMBAHASAN

 PROFIL DESA CINTAMULYA


 Potensi Sumber Daya Alam
1) Luas tanah : 320,24 ha
2) Tanah kas desa : 7,763 ha
3) Tanah lainnya :-
4) Orbitasi :-
a) Jarak ke ibu kota kecamatan : 5 km
b) Lama tempuh ke ibu kota kec : 15 menit
c) Jarak ke ibu kota kabupaten : 25 km
d) Lama tempuh ke ibu kota kab : 1 jam
 Batas Wilayah
Sebelah selatan : Kabupaten Bandung
Sebelah utara : Desa Cisempur
Sebelah barat : Desa Jatimukti
Sebelah timur : Desa Cisempur
 Jumlah penduduk desa tahun terakhir
Secara umum jumlah penduduk tahun terakhir yaitu pada tahun 2008-2009, adalah
sebagai berikut:
Laki-laki : 2.276 jiwa
Perempuan : 2.280
Kepala keluarga : 1.547 KK
 Jumlah penduduk menurut mata pencaharian
Jumlah penduduk Desa Cintamulya menurut mata pencaharian, dengan perincian sebagai
berikut:
1. Petani : 114 orang
2. Buruh tani : 254 orang
3. Buruh swasta : 813 orang
4. Pegawai negeri : 93 orang
5. Pengrajin : 25 orang
6. Pedagang : 191 orang
 Lembaga pemerintahan/kemasyarakatan
a. Jumlah perangkat desa : 18 orang
b. Jumlah dusun/kepala dusun : 4 orang
c. Jumlah RW/ketua RW : 8 orang
d. Jumlah RT/ketua RT : 27 orang
e. Jumlah anggota BPD : 12 orang
f. Jumlah pengurus TP PKK : 35 orang
g. Jumlah pengurus LKMD : 9 orang
 Lembaga perekonomian
a. Koperasi/jumlah anggota : 2/163 orang
b. Usaha kerajinan/tenaga kerja : 25 orang
c. Usaha pakaian/tenaga kerja : 24 orang
d. Usaha makanan/tenaga kerja : 51 orang
e. Restoran/tenaga kerja :-
f. Toko swalayan :-
g. Warung kelontongan : 114 orang
h. Usaha peternaka/tenaga kerja :15 orang
i. Kelompok simpan pinjam/anggota : 110 orang
 Permasalahan
Hasil dari pemetaan swadaya munculah permasalahan-permasalahan yang ada di
masyarakat dengan dapat dilihat pada kondisi saat ini.
a. Komponen yang berkaitan dengan lingkungan
Masih banyak warga yang buang air besar di selokan, masih banyak warga yang
membuang sampah di sembarangan tempat, masih banyak warga yang menempati
rumah tidak layak huni, masih ada gang yang berupa tanah, masih ada gorong-
gorong kurang memadai, belum adanya gotong royong, masih ada jembatan di atas
saluran air yang tidak layak, kurangnya saluran air bersih, adanya pencemaran
industri dan getaran.
b. Komponen yang berkaitan dengan ekonomi
Banyak usaha kecil yang tidak berkembang, munculnya warung-warung/toko-
toko/pedagang pendatang, tidak bisa membaca peluang usaha, belum ada persatuan
antar pedagang, banyak pedagang yang menggunakan jasa bank keliling, belum ada
koperasi “barang dan jasa”, pendapatan lebih kecil dari pengeluaran, banyak
pengangguran.
c. Komponen yang berkaitan dengan sosial
Sebagian warga masih ada yang belum mencapai wajar diknas, sebagian warga ada
yang belum menempuh jenjang pendidikan SMTA, sebagian warga tidak
mempunyai pekerjaan tetap, rendahnya tingkat kesehatan ibu dan anak (BMG),
masih ada warga desa miskin yang tuna grahita, tuna wisma/jompo, dan yatim piatu.
d. Kondisi yang ideal
Terciptanya atau terfasilitasinya masyarakat yang kurang mampu baik yang
berkaitan dengan lingkungan, ekonomi, dan sosial dari kegiatan sarana prasarana dan
meningkatkas sumber daya manusia.

 RUMUSAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN SASARAN


Hasil dari kajian setiap permasalahan yang ada, dengan potensi yang ada maka, muncul
kegiatan yang dirasakan bisa menjadi strategi dalam penanggulangan kemiskinan, berkaitan
dengan peningkatan sarana dan SDM masyarakat, karena dari hasil refleksi kemiskinan desa,
kriterianya sebagai berikut:
Kriteria kemiskinan dan penyebab kemiskinan
 Kriteria kemiskinan:
1. Rumah yang tidak layak huni
- Dinding masih bilik
- Lantai kayu
- Tidak ada MCK
2. Pola makan
Makan tidak memenuhi 4 sehat 5 sempurna
3. Tidak punya keahlian
4. Pendidikan rendah
5. Tidak punya pekerjaan tetap
6. Penghasilan kurang dari Rp. 500.000,- per bulan
 Penyebab kemiskinan
Penyabab kemiskinan yang terjadi di desa Cintamulya terdiri dari beberapa faktor
penyebab, diantaranya adalah faktor internal dan ekternal.
Faktor internal :
- Tidak ada kemauan (malas)
- Boros dalam pengeluaran biaya
- Pendidikan renda
Faktor eksternal:
- Banyaknya warga yang terkena PHK
- Kebijakan pemerintah yang mengakibatkan kerugian pada pengusaha/pedagang kecil
- Kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada masyarakat kecil
Rumusan strategi penanggulangan kemiskinan
 Internal:
1. Membantu kapasitas lembaga agar menjadi motor penggerak di masyarakat yang
mengembalikan nilai-nilai kemanusiaan
2. Membangun kapasitas warga miskin dalam mengembangkan kelembagaan yang
representatif
3. Menyediakan akses langsung ke sumber dalam bentuk BLM secara transparan dan
akuntabel
 Eksternal :
1. Membangun hubungan yang baik dengan pihak luar dalam rangka kemitraan/chanelling
dalam rangka penanggulangan kemiskinan
2. Berupaya membentuk forum BKM di tingkat kecamatan untuk dapat memperjuangkan
perencanaan jangka menengah-Program penanggulangan kemiskinan (PJM-Pronangkis)
3 tahun
3. Mensosialisasikan dari perencanaan jangka menengah program penanggulangan
kemiskinan adalah masayarakat miskin menurut masyarakat di wilayah desa tersebut.
 ANALISIS PERMASALAHAN
Desa Cintamulya juga memiliki berbagai macam permasalahan seperti di bidang kesehatan,
pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
a. Permasalahan di bidang kesehatan:
- Masih adanya warga yang kurang paham tentang kesehatan atau cara hidup sehat
- Belum adanya sarana kesehatan seperti puskesmas desa
- Kurangnya tenaga ahli di bidang kesehatan, ini dapat dilihat dari terdapatnya satu bidan
di desa
b. Permasalahan di bidang pendidikan:
- Biaya pendidikan mahal
- Poal piker sebagian warga yang menganggap tidak penting pendidikan
- Masih adanya pemahaman warga bahwa anak perempuan tidak perlu sekolah, karena
pada akhirnya akan ke dapur-dapur juga
c. Permasalahan di bidang ekonomi:
- Tidak punya modal usaha
- PHK
- Tidak tersedianya lapangan pekerjaan
- Kurang terampil
d. Permasalahan di bidang lingkungan:
- Tidak ada kepedulian terhadap lingkungan
- Kurang pemeliharaan terhadap ligkungan
- Masih banyak rumah tidak layak huni
- Pengetahuan tentang lingkungan kurang

Kebutuhan:
Dari permasalahan yang ada, mucul kebutuhan dari masyarakat desa yang berkenaan dengan
permasalahan pendidikan, ekonomi, dan lingkungan serta kesehatan, dan berupaya untuk dapat
menanggulanginya seperti peningkatan fasilitas kesehatan, baik yang berupa penunjang
kesehatan dan SDM masyarakat juga SDM pendukungnya, selain itu juga meningkatkan
fasilitas pendukung prasarana dan SDM yang berkaitan dengan pendidikan, ekonomi,
lingkungan.
Potensi yang ada:
Desa Cintamulya memiliki berbagai potensi diantaranya potensi di bidang SDM, ekonomi,
pendidikan, potensi sarana dan prasarana lingkungan, juga otensi lembaga swadaya masyarakat
dan swasta.

 RENCANA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN


a. Perencanaan jangka menengah
Perencanaan jangka menegah program penanggulangan kemiskinan di Desa Cintamulya,
Kecamatan Jatinangor, disusun untuk rentang waktu 3 tahun (2009-20011). Adapun
acuan dari penyusunan rencana tersebut yaitu berdasarkan hasil kajian ulang pemetaan
swadaya tahun 2008.
 Komponen yang berkaitan dengan lingkungan
Adanya pembuatan dan perbaikan sarana dan prasarana lingkungan:
1. Perbaikan MCK
2. Perbaiakan jalan gang atau pemasangan paving blok
3. Perbaikan gorong-gorong atau pembuatan gorong-gorong
4. Perbaikan jembatan kecil
5. Perbaikan rutilahu
 Komponen yang berkaitan dengan ekonomi
Meningkatkan dan mengembangkan usaha kecil dan kemampuan wirausaha
1. Guliran dana
2. Pelatihan kewirausahaan dan pembinaan kepada usaha kecil
3. Pembinaan kepada usaha kecil mengenai manajemen usaha
4. Penyuluhan mengenai resiko bank keliling
5. Membentuk koperasi dan forum organisasi pedagang
 Komponen yang berkaitan dengan sosial
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan kesehatan
1. Penyuluhan mengenai pentingnya pendidikan
2. Menyelenggarakan program kejar paket b
3. Menyelenggarakan program kejar paket c
b. Rencana tahunan
Rencana tahunan dibuat sebagai penjabaran kegiatan yang direncanakan PJM Pronangkis
 Adanya pembuatan dan perbaiakn sarana dan prasarana lingkungan
1. Perbaikan rutilahu
2. Pembuatan gorong-gorong
3. Pembuatan MCK
4. Pembuatan sarana air bersih
5. Perbaikan jalan gang
 Meningkatkan dan mengembangkan usaha kecil dan kemampuan wirausaha
1. Guliran dana
 Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan kesehatan
1. Menyelenggarakan program paket b
2. Menyelenggarakan program paket c
3. Menyelenggarakan pelatihan sesuai bakat, minat, dan keahlian yang dimilikinya.

You might also like