Professional Documents
Culture Documents
Hotel berarsitektur campuran gaya China yang dibangun sekitar 1886 oleh seorang
pengusaha China asal Surabaya ini dikelilingi pagar setinggi 3 meter. Menurut warga sekitar,
berdasarkan penuturan pegawainya, akan dibangun menjadi hotel modern berlantai 8, tapi
tidak semua akan dirombak.
Berdasar data Bandung Heritage, Hotel Surabaya berdiri di kawasan Pecinan dan lebih tua
dari Pasar Baru yang dibangun pada 1906 sebagai pasar modern pertama di Bandung yang
makin memperkental keberadaan China-town di Bandung.
Sementara menurut turis Belanda, Olivier, saat dihubungi detikbandung via email
mengatakan, hotel ini dikenal dengan hotel BBS (Bobo-bobo Siang).
Dalam buku "Jendela Bandung" oleh Her Suganda (2007), mengatakan kesan kuno akan
terasa begitu memasuki ruang tamu, ruang tengah dan ruang-ruang sebagai kamar.
Bangunan langit-langit dan pintu serta jendelanya berukuran besar. Lemari dan meubelnya
yang terbuat dari jati asli, masih tetap dipertahankan seperti bentuk aslinya.
Menurut Her Suganda lagi, ruang terbaik berukuran 5x5 meter, dengan lantai abu-abu dan
tempat tidur tua. Di depannya terdapat teras denga satu perangkat kursi tamu antik dan satu
tempat lesehan ala bangsawan dulu. Sewa kamar tersebut untuk 2 tempat tidur termasuk
sarapan Rp. 65ribu/malam.Hotel berlantai dua dan memiliki 60 kamar ini, untuk tarif
kamar standar berkisar Rp.35ribu-65ribu.
Hotel Surabaya sebenarnya memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai hotel
heritage walau dalam skala kecil. Sayang sekali jika hotel yang termasuk dalam Bangunan
Cagar Budaya Bandung harus berakhir ...
http://www.detikbandung.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/02/tgl/15/time/105225/id
news/894491/idkanal/486