You are on page 1of 170

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

TIPE POST SOLUTION POSING UNTUK MENGAJARKAN


PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA POKOK BAHASAN
BANGUN SEGIEMPAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII
SMP NEGERI I BALAPULANG TEGAL
SKRIPSI
Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nama : Dewi Mahabbah Intan
NIM : 4101905037
Prodi : Pend. Matematika
Jurusan : Matematika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
ii
ABSTRAK
Dewi Mahabbah Intan, 2007. Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post
Solution Posing Untuk Mengajarkan Pemahaman Konsep Matematika Pokok
Bahasan Bangun Segiempat Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1
Balapulang Tegal.
Hasil evaluasi pelajaran matematika tiap akhir semester maupun ujian
akhir sering kali masih di bawah mata pelajaran yang lain. Menurut informasi dari
guru pengampu matematika dan observasi awal, nilai rata-rata ujian akhir
semester ganjil tahun pelajaran 2006/2007 dan ujian akhir semester sebelumnya
masih di bawah nilai ketuntasan belajar yaitu 65, demikian juga ujian akhir
sekolah. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu faktor penyebabnya
adalah proses pembelajaran matematika di tingkat SMP pada umumnya masih
menggunakan cara konvensional dan keaktifan peserta didik masih kurang.
Melalui proses pembelajaran diperlukan langkah-langkah sistematik yang dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Salah satu usaha guru dalam strategi
mengajar adalah menggunakan model pembelajaran yang inovatif, yang dapat
meningkatkan pemahaman konsep, meningkatkan keaktifan peserta didik serta
memberikan iklim yang kondusif dalam perkembangan daya nalar dan kreativitas
peserta didik. Salah satunya adalah model pembelajaran pengajuan soal (problem
posing).
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran
problem posing tipe post solution posing lebih baik dari pada pembelajaran yang
biasa dilaksanakan oleh guru (konvensional) untuk mengajarkan pemahaman
konsep matematika pokok bahasan bangun segiempat pada peserta didik kelas VII
SMP Negeri I Balapulang Tegal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah model pembelajaran problem posing tipe post solution posing lebih baik
dari pada pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh guru (konvensional) untuk
mengajarkan pemahaman konsep matematika pokok bahasan bangun segiempat
pada peserta didik kelas VII SMP Negeri I Balapulang Tegal.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VII SMP
Negeri I Balapulang tahun pelajaran 2006/2007. Secara keseluruhan populasi
terdiri dari 7 kelas tanpa kelas unggulan. Dari tujuh kelas tersebut diambil dua
kelas sebagai sampel. Pengambilan sampel menggunakan teknik random
sampling, dalam pengertian yang diacak adalah kelasnya. Terpilih kelas VIIA
sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan pembelajaran problem posing dan
kelas VIIB sebagai kelas kontrol diajar dengan pembelajaran konvensional.
Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes yang
dilaksanakan setelah pembelajaran selesai. Sebelumnya tes diujicobakan pada satu
kelas yaitu kelas VIIC. Lembar observasi untuk memperoleh data mengenai
aktivitas peserta didik dan pengelolaan pembelajaran oleh guru selama
pembelajaran berlangsung. Pengujian hipotesis menggunakan uji t.
Berdasarkan perhitungan diperoleh thit = 2.537 dan dari tabel diperoleh ttab
= 1.99 dengan α =5% dan dk = 40 + 40 – 2 =78 jadi thit > ttab dengan demikian Ho
ditolak, berarti model pembelajaran problem posing tipe post solution posing
lebih baik dari pada pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh guru
(konvensional) terhadap pemahaman konsep matematika pokok bahasan bangun
segiempat pada peserta didik kelas VII SMP Negeri I Balapulang Tegal.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa kemampuan
pemahaman konsep peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran
problem posing tipe post solution posing lebih baik dari pada pembelajaran
konvensional, aktivitas peserta didik selama pembelajaran meningkat dan
kemampuan guru mengelola pembelajaran juga meningkat. Disarankan agar guru
dalam mengembangkan pembelajaran problem posing dan menerapkannya pada
materi pokok yang lain, dapat lebih memotivasi peserta didik untuk aktif dan
lebih memperhatikan masalah penggunaan waktu.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
� Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila telah selesai
dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.
(Q.S Alam Nasyrah: 6-7).
� Tiada hadiah yang paling berharga dari pada nasehat yang baik..
PERSEMBAHAN:
� Bapak dan Ibuku tercinta.
� Kakak-kakakku dan adikku tersayang.
� Semua pihak yang membantu.
v
KATA PENGANTAR
Dengan penuh rasa syukur, penulis panjatkan kehadiran Allah SWT.
Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul ”Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Post Solution
Posing Untuk Mengajarkan Pemahaman Konsep Matematika Pokok Bahasan
Bangun Segiempat Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Balapulang
Tegal”.
Terselesainya skripsi ini, tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik
materiil maupun spirituil. Oleh karena itu pada kesempatan ini, perkenankanlah
penulis menyampaikan ungkapan terima kasih secara mendalam kepada :
1. Bapak Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M. Si., Rektor Universitas Negeri
Semarang.
2. Bapak Drs. Kasmadi Imam S, MS., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
3. Bapak Drs. Supriyono, M. Si., Ketua Jurusan Matematika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
4. Bapak Drs. Amin Suyitno, M. Pd., Pembimbing utama yang telah
menyumbangkan pikiran-pikiran dan masukan-masukannya hingga akhir
pembuatan skripsi ini.
5. Bapak Muh. Fajar S, S. Si, M. Si., Pembimbing pendamping yang telah
menyumbangkan pikiran-pikiran dan masukan-masukannya hingga akhir
pembuatan skripsi ini.
vi
6. Bapak Drs. Suprapto. Kepala UPTD SMP Negeri 1 Balapulang Kabupaten
Tegal.
7. Ibu Dewi Badarul Budur, S. Pd., Guru mata pelajaran matematika SMP
Negeri 1 Balapulang Kabupaten Tegal, yang telah membantu dalam
pelaksanaan penelitian.
8. Bapak, Ibu, kakak-kakak dan adikku yang telah memberikan motivasi dan
semangat dalam pembuatan skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsinya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun,
demi lebih baiknya skripsi ini sangat penulis harapkan. Dan semoga penulisan
yang masih kurang sempurna ini dapat diambil manfaat bagi yang membutuhkan.
Semarang, Juli 2007
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
ABSTRAK....................................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI.................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Permasalahan ............................................................................................. 4
C. Penegasan Istilah........................................................................................ 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................. 6
E. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ........................................... 8
A. Landasan Teori........................................................................................... 8
B. Kerangka Berpikir...................................................................................... 21
C. Hipotesis..................................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 25
A. Metode Penentuan Obyek Penelitian ......................................................... 25
viii
B. Variabel Penelitian..................................................................................... 26
C. Langkah-langkah Penelitian....................................................................... 26
D. Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 28
E. Analisis Instrumen ..................................................................................... 29
F. Analisis Data Awal .................................................................................... 32
G. Analisis Data Akhir.................................................................................... 36
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................................. 40
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 40
B. Pembahasan................................................................................................ 47
BAB V PENUTUP........................................................................................... 54
A. Simpulan .................................................................................................... 54
B. Saran........................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 56
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pembelajaran.................................................................. 56
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa ..................................................................... 77
Lampiran 3 Lambar Masalah ........................................................................... 104
Lampiran 4 Pekerjaan Rumah.......................................................................... 112
Lampiran 5 Daftar nama dan kode kelas uji coba............................................ 120
Lampiran 6 Daftar nama dan kode kelas eksperimen dan kontrol................... 121
Lampiran 7 Daftar nilai raport kelas eksperimen dan kontrol ......................... 123
Lampiran 8 Uji normalitas data nilai awal (nilai raport).................................. 124
Lampiran 9 Uji Homogenitas data nilai awal (nilai raport) ............................. 128
Lampiran 10 Uji kesamaan rata-rata nilai awal (nilai raport) .......................... 129
Lampiran 11 Kisi-kisi soal uji coba instrumen ................................................ 130
Lampiran 12 Soal uji coba instrumen .............................................................. 134
Lampiran 13 Kunci jawaban soal uji coba instrumen...................................... 140
Lampiran 14 Analisis soal hasil uji coba instrument ....................................... 141
Lampiran 15 Contoh perhitungan validitas...................................................... 144
Lampiran 16 Contoh perhitungan reliabilitas .................................................. 146
Lampiran 17 Contoh perhitungan taraf kesukaran........................................... 147
Lampiran 18 Contoh perhitungan daya beda ................................................... 148
Lampiran 19 Kisi-kisi soal tes instrumen penelitian........................................ 150
Lampiran 20 Soal tes instrumen penelitian...................................................... 154
x
Lampiran 21 Kunci jawaban soal tes instrumen penelitian ............................. 159
Lampiran 22 Daftar nilai tes instrumen kelas eksperimen dan kontrol .......... 160
Lampiran 23 Uji normalitas data nilai tes instrumen kelas eksperimen .......... 161
Lampiran 24 Uji normalitas data nilai tes instrumen kelas kontrol ................. 163
Lampiran 25 Uji homogenitas data nilai tes instrumen ................................... 165
Lampiran 26 Uji perbedaan dua rata-rata......................................................... 166
Lampiran 27 Lembar observasi guru pembelajaran I ...................................... 167
Lampiran 28 Lembar observasi guru pembelajaran II ..................................... 168
Lampiran 29 Lembar observasi guru pembelajaran III.................................... 169
Lampiran 30 Lembar observasi guru pembelajaran IV.................................... 170
Lampiran 31 Lembar observasi peserta didik pembelajaran I ......................... 171
Lampiran 32 Lembar observasi peserta didik pembelajaran II........................ 172
Lampiran 33 Lembar observasi peserta didik pembelajaran III....................... 173
Lampiran 34 Lembar observasi peserta didik pembelajaran IV ...................... 174
Lampiran 35 Surat permohonan ijin penelitian................................................ 175
Lampiran 36 Surat keterangan telah melakukan penelitian ............................ 176
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Tabel T ................................................................................................ 177
Tabel 2 Chi-Square .......................................................................................... 178
Tabel 3 Tabel F ................................................................................................ 179
Tabel 4 Tabel r ................................................................................................. 180
Tabel 5 Tabel distribusi Z ................................................................................ 181
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ketelitian, kecermatan, dan kecepatan dalam berpikir sangat
diperlukan saat mempelajari matematika. Dengan kebiasaan berpikir yang
cermat dan teliti ternyata akan dapat membantu dalam mempelajari mata
pelajaran yang lain, sehingga pelajaran selain matematika pun bisa dipelajari
tanpa mengalami kesulitan. Tetapi dalam kenyataannya menurut informasi
dari pengampu guru matematika dan observasi awal, hasil evaluasi pelajaran
matematika tiap akhir semester maupun ujian akhir sering kali masih di bawah
mata pelajaran yang lain. Nilai rata-rata ujian akhir semester ganjil tahun
pelajaran 2006/2007 dan ujian akhir semester sebelumnya masih di bawah
nilai ketuntasan belajar yaitu 65, demikian juga ujian akhir sekolah. Keadaan
ini yang harus mendapatkan banyak perhatian.
Melalui proses pembelajaran sebaiknya selalu mengikutsertakan
peserta didik secara aktif guna mengembangkan kemampuan mengamati,
merencanakan, melaksanakan penelitian, mengkomunikasikan hasil semuanya
sehingga guru mengetahui kesulitan yang dialami peserta didik dan
selanjutnya mencari alternatif pemecahannya.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran diperlukan langkah-langkah
sistematik. Langkah sistematik inilah yang merupakan hal terpenting dalam
melakukan strategi mengajar. Salah satu usaha guru dalam strategi mengajar
adalah menggunakan model pembelajaran yang tepat sesuai materinya
sehingga menunjang terciptanya kegiatan pembelajaran yang kondusif dan
menarik bagi peserta didik.
1
2
Untuk itu perlu diupayakan suatu model pembelajaran inovatif yang
dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika dan sekaligus dapat
meningkatkan keaktifan peserta didik serta memberikan iklim yang kondusif
dalam perkembangan daya nalar dan kreativitas peserta didik. Salah satunya
adalah model pembelajaran pengajuan soal (problem posing).
Model pembelajaran Problem Posing merupakan suatu model
pembelajaran yang mewajibkan para peserta didik untuk mengajukan soal
sendiri melalui belajar soal (berlatih soal) secara mandiri. Model ini dapat
dikembangkan oleh guru dengan memberikan pengarahan kepada peserta
didik bahwa peserta didik dapat mengajukan soal-soal sendiri dan
mengerjakannya. Soal yang telah disusun dapat diajukan sebagai bahan
berdiskusi bersama teman sekelompoknya dan hasil yang telah dikerjakan
dapat dijadikan sebagai kunci jawaban dari soal-soal yang telah diajukan
tersebut. Apabila menemukan permasalahan di dalam menyelesaikan soal
tersebut dapat ditanyakan kepada guru pengajar dan dibahas kembali di dalam
kelas, secara bersama agar memperoleh penyelesaian masalah tersebut.
Salah satu pokok bahasan dalam mata pelajaran matematika kelas VII
SMP/MTs diantaranya adalah bangun segiempat. Pada pokok bahasan ini
merupakan materi geometri yakni mempelajari tentang pengertian, sifat-sifat,
keliling dan luas daerah dari bangun-bangun segiempat tersebut. Pokok
bahasan ini, banyak di antara peserta didik mengalami kesulitan dalam
memahami dan menyelesaikan soal-soalnya. Cakupan materi yang luas dari
3
suatu pokok bahasan dan beban materi mata pelajaran yang cukup banyak
menjadi penyebab keadaan tersebut.
Selain hal tersebut di atas, dicermati proses pembelajaran matematika
di tingkat SMP/MTs pada umumnya masih banyak yang menggunakan cara
konvensional seperti ceramah, diskusi informasi, ekspositori dan drill. Dengan
pembelajaran tersebut dirasa penulis masih ada kelemahan, terutama pada
pembahasan pokok-pokok bahasan yang memerlukan penggunaan media atau
alat peraga, pembelajaran model tersebut di atas dapat menimbulkan
kejenuhan peserta didik. Untuk mengatasi kejenuhan peserta didik, penulis
ingin menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan
pemahaman konsep matematika dan sekaligus dapat meningkatkan keaktifan
peserta didik serta memberikan iklim yang kondusif dalam perkembangan
daya nalar dan kreativitas peserta didik yaitu dengan menerapkan model
pembelajaran problem posing tipe post solution posing yaitu peserta didik
membuat soal yang sejenis seperti yang dibuat oleh guru.
SMP Negeri I Balapulang sebagai tempat penelitian beralamat di Jl.
Merpati, kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal. Saat ini memiliki 21
rombongan belajar dengan jumlah guru sebanyak 30 orang, 5 dari 30 guru
yang ada adalah pengampu mata pelajaran matematika. Dari observasi awal
yang dilakukan penulis dapat diketahui kelas VII SMP Negeri I Balapulang
dalam proses pembelajaran masih menggunakan pembelajaran konvensional
dan keaktifan peserta didik masih kurang.
4
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan
model pembelajaran problem posing tipe post solution posing dapat dijadikan
satu model yang inovatif dan model pembelajaran yang cukup bermanfaat dan
mengefektifkan proses pembelajaran, sehingga penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM POSING TIPE POST SOLUTION POSING UNTUK
MENGAJARKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA POKOK
BAHASAN BANGUN SEGIEMPAT PADA PESERTA DIDIK KELAS VII
SMP NEGERI I BALAPULANG TEGAL”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya muncul
permasalahan utama yang mendasar yaitu apakah model pembelajaran
problem posing tipe post solution posing lebih baik dari pada pembelajaran
yang biasa dilaksanakan oleh guru (konvensional) untuk mengajarkan
pemahaman konsep matematika pokok bahasan bangun segiempat pada
peserta didik kelas VII SMP Negeri I Balapulang Tegal?
C. Penegasan Istilah
Pembatasan (penegasan) definisi suatu istilah mutlak diperlukan. Hal
ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul skripsi dan
memberikan gambaran yang lebih jelas kepada para pembaca.
Adapun istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut.
5
1. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah pola interaksi peserta didik dengan
guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode dan
teknik pembelajaran yang ditetapkan dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di kelas. (Erman Suherman, 2003:7).
2. Problem Posing
Problem posing adalah perumusan soal kembali yang berkaitan
dengan syarat-syarat pada soal yang telah dipecahkan atau alternatif soal
yang masih relevan (Suyitno, 2004: 31). Problem Posing Tipe Post
Solution Posing yaitu model pembelajaran problem posing yang mengajak
peserta didik untuk membuat soal yang sejenis, seperti yang dibuat oleh
guru.
3. Pemahaman konsep
Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti mengerti benar
(akan), tahu benar (akan) (Poerwadarminta, 1984: 604). Sedangkan konsep
adalah idea abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi
atau penggolongan. (R. Soedjadi dalam Amin Suyitno, dkk. 2004: 16).
4. SMP Negeri I Balapulang Tegal
SMP Negeri I Balapulang adalah sekolah menengah pertama
negeri yang terletak di jalan Merpati, Kecamatan Balapulang Kabupaten
Tegal.
6
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model
pembelajaran problem posing tipe post solution posing lebih baik dari
pada pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh guru (konvensional)
untuk mengajarkan pemahaman konsep matematika pokok bahasan
bangun segiempat pada peserta didik kelas VII SMP Negeri I Balapulang
Tegal.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagi Peserta Didik
1) Meningkatkan keaktifan peserta didik selama KBM.
2) Meningkatkan pemahaman peserta didik dalam memahami konsep
pokok bahasan segiempat.
b. Bagi Guru
Membantu guru dalam menciptakan suatu kegiatan belajar yang
menarik dan memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat
dilakukan guru dalam proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Memberikan kepada sekolah sumbangan yang baik dalam rangka
perbaikan proses pembelajaran matematika sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
7
E. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian awal
skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi.
1. Bagian awal skripsi
Halaman Judul, Abstrak, Lembar Pengesahan, Motto dan
Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Lampiran, dan Daftar
Tabel.
2. Bagian Isi Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas dan diuraikan latar belakang masalah,
rumusan masalah, penegasan istilah, tujuan dan manfaat penelitian serta
sistematika penulisan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
Berisi tentang landasan teori, kerangka berpikir dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan dibahas dan diuraikan metode penelitian yang
berisi langkah-langkah yang ditempuh untuk memecahkan masalah.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi analisis hasil penelitian dan pembahasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Berisi simpulan dan saran.
3. Bagian Akhir Skripsi
Daftar pustaka dan Lampiran-lampiran.
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Tinjauan Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Dengan belajar manusia dapat mengembangkan
potensi-potensi yang dibawanya sejak lahir. Aktualisasi potensi ini sangat
berguna bagi manusia untuk dapat menyesuaikan diri demi pemenuhan
kebutuhannya. Kegiatan belajar dapat berlangsung dimana-mana, misalnya
di lingkungan keluarga, di sekolah dan di masyarakat. Belajar yang
diajarkan di sekolah sifatnya formal, dalam artian semua komponen yang
terlibat direncanakan secara sistematis.
a. Pengertian belajar
Belajar pada hakekatnya adalah suatu proses perubahan
perilaku. Ada banyak pengertian belajar yang dikemukakan oleh para
ahli diantaranya:
1) Menurut Herman Hudojo dalam bukunya (2003:83)
mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses aktif dalam
memperoleh pengalaman/pengetahuan baru sehingga
menyebabkan perubahan tingkah laku.
2) Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan
latihan, artinya tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah
laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun
sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau individu.
Hasil dari kegiatan pembelajaran ini tercermin dalam perubahan
8
9
perilaku baik secara material, substansial, struktural, strukturalfungsional,
maupun behavior (Djamarah, 2002: 11).
Dari kedua pengertian belajar di atas dapat diambil kesimpulan
secara umum bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku yang
diperoleh secara sengaja, yang berupa fakta, konsep, keterampilan,
sikap, nilai atau norma dan kemampuan lain.
Pengertian belajar di atas merupakan pengertian belajar yang
meninjau belajar sebagai hasil dan belajar sebagai proses. Jadi
seseorang yang melakukan belajar, setelah melalui proses yang
dilakukan secara sengaja melalui penyesuaian tingkah laku akan
memperoleh hasil berupa kemampuan yang dapat dikelompokan dalam
tiga aspek penilaian yaitu pemahaman konsep, penalaran dan
komunikasi, dan pemecahan masalah.
b. Beberapa Teori Belajar
Berikut dikemukakan beberapa teori yang melandasi
dilaksanakannya penelitian ini.
1) Teori Belajar David Ausubel
Teori Ausubel terkenal dengan teori belajar bermakna.
Menurut Tim MKPBM Jur. Pend. Matematika UPI (dalam
Dwijanto, 2007: 42), Ausubel membedakan belajar menjadi belajar
menerima dan belajar menemukan. Pada belajar menerima, bentuk
akhir dari sesuatu yang diajarkan itu diberikan, sedangkan belajar
menemukan bentuk akhir itu harus dicari peserta didik. Selain itu
Ausubel juga membedakan antara belajar bermakna dan belajar
menghafal. Belajar bermakna adalah suatu proses di mana
informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang
10
sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar. Sedangkan belajar
menghafal diperlukan untuk memperoleh informasi baru seperti
definisi. Menurut teori belajar bermakna, belajar menerima dan
belajar menemukan keduanya dapat menjadi belajar bermakna
apabila konsep baru atau informasi baru dikaitkan dengan konsepkonsep
yang telah ada dalam struktur kognitif peserta didik. Dalam
penelitian ini, teori belajar David Ausubel ini berhubungan erat
ketika menyusun hasil temuan atau hasil diskusi pada kelompok,
mereka selalu mengkaitkan dengan pengertian-pengertian yang
telah mereka miliki sebelumnya.
2) Teori Belajar Bruner
Menurut Bruner, belajar merupakan suatu proses aktif yang
memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru di luar
informasi yang diberikan kepada dirinya. Jika seseorang
mempelajari sesuatu pengetahuan (misalnya suatu konsep
matematika), pengetahuan itu perlu dipalajari dalam tahap-tahap
tertentu agar pengetahuan itu dapat diinternalisasi dalam pikiran
(struktur kognitif) orang tersebut. Proses internalisasi akan terjadi
secara sungguh-sungguh (yang berarti proses belajar terjadi secara
optimal) jika pengetahuan yang dipelajari itu dipelajari dalam tiga
tahap yang macamnya dan urutannya adalah sebagai berikut.
a) Tahap enaktif, yaitu suatu tahap pembelajaran sesuatu
pengetahuan di mana pengetahuan itu dipelajari secara aktif,
dengan menggunakan benda-benda konkrit atau menggunakan
situasi yang nyata.
11
b) Tahap ikonik, yaitu suatu tahap pembelajaran sesuatu
pengetahuan di mana pengetahuan itu direpresentasikan
(diwujudkan) dalam bentuk bayangan visual (visual imagery),
gambar, atau diagram, yang menggambarkan kegiatan konkrit
atau situasi konkrit yang terdapat pada tahap enaktif tersebut di
atas (butir a).
c) Tahap simbolik, yaitu suatu tahap pembelajaran di mana
pengetahuan itu direpresentasikan dalam bentuk simbol-simbol
abstrak (abstract symbols, yaitu simbol-simbol arbiter yang
dipakai berdasarkan kesepakatan orang-orang dalam bidang
yang bersangkutan), baik simbol-simbol verbal (misalnya
huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat), lambang-lambang
matematika, maupun lambang-lambang abstrak yang lain.
Menurut Bruner, proses belajar akan berlangsung secara
optimal jika proses pembelajaran diawali dengan tahap enaktif, dan
kemudian, jika tahap belajar yang pertama ini telah dirasa cukup,
peserta didik beralih ke kegiatan belajar tahap kedua, yaitu tahap
belajar dengan menggunakan modus representasi ikonik; dan
selanjutnya, kegiatan belajar itu diteruskan dengan kegiatan belajar
tahap ketiga, yaitu tahap belajar dengan menggunakan modus
representasi simbolik.
Bruner juga memandang bahwa belajar sebagai pencarian
pengetahuan secara aktif oleh manusia, oleh karena itu belajar
membuat pengetahuan peserta didik akan menjadi lebih baik.
Dalam hal ini Bruner tidak mengembangkan teori belajar secara
12
sistematis, namun yang penting adalah bagaimana orang memilih,
mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif.
Selanjutnya seiring dengan struktur kognitif anak, maka
Bruner dalam mengembangkan teorinya mendasarkan atas dua
asumsi yaitu: Pertama, perolehan pengetahuan merupakan suatu
proses interaktif, artinya orang yang belajar berinteraksi dengan
lingkungannya secara aktif, perubahan terjadi pada diri individu
dan lingkungannya. Kedua, seseorang mengkonstruksi
pengetahuannya dengan menghubungkan informasi yang masuk
dengan informasi yang telah dimilikinya. (Asikin, 2004: 8-10)
Dalam penelitian ini teori belajar Jerome S. Bruner
berhubungan erat dengan pembelajaran problem posing yang
merupakan bagian dari pembelajaran berbasis masalah ketika para
peserta didik harus mencari penyelesaian suatu masalah. Dalam
menyelesaikan masalah, peserta didik harus melihat apa yang
diketahui, beberapa cara yang mungkin dapat dilakukan untuk
menyelesaikan masalah bahkan terkadang perlu menggambarkan
terlebih dahulu grafik dari solusi itu. Setelah peserta didik
menyelesaikan masalah, diminta untuk mengajukan soal-soal baru
yang dapat berupa modifikasi tujuan/kondisi soal yang sudah
diselesaikan untuk membuat soal baru. Problem posing ini bertipe
pengajuan setelah solusi (post solution posing).
2. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah pola interaksi peserta didik dengan
guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode dan
13
teknik pembelajaran yang ditetapkan dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di kelas. (Erman Suherman, 2003:7).
Beberapa jenis model pembelajaran antara lain sebagai berikut.
a. Model pembelajaran pengajuan soal (problem posing)
b. Model pembelajaran dengan pendekatan kontekstual (contextual
teching and learning – CTL)
c. Model pembelajaran PAKEM
d. Model pembelajaran quantum
e. Model pembelajaran berbalik
f. Model pembelajaran tutor sebaya
g. Model pembelajaran problem solving
h. Model pembelajaran kooperatif
i. Model pembelajaran RME (Realistic Mathematics Educations)
3. Pembelajaran dengan Pengajuan Soal (Problem Posing)
Dalam pembelajaran matematika, sebenarnya pengajuan soal
(problem posing) bukan suatu yang baru, hanya karena proses tersebut
dilakukan secara alami sehingga tidak terpola secara khusus. Karena tidak
terpola secara khusus sehingga para guru dan pengamat pendidikan
lainnya tidak menyadari bahwa model pengajuan soal (problem posing)
menempati posisi yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
Dalam hal ini peserta didik perlu harus menguasai materi dan urutan
penyelesaian soal secara mendetail. Hal tersebut akan dicapai jika peserta
didik memperkaya khasanah pengetahuannya tidak hanya dari guru
melainkan perlu secara mandiri.
14
Pada prinsipnya, model pembelajaran problem posing adalah suatu
model pembelajaran yang mewajibkan para peserta didik untuk
mengajukan soal sendiri melalui belajar soal (berlatih soal) secara mandiri
(Suyitno, 2004: 30).
Penerapan model pembelajaran problem posing adalah sebagai
berikut.
a. Guru menjelaskan materi pelajaran kepada para peserta didik.
Penggunaan alat peraga untuk memperjelas konsep sangat disarankan.
b. Guru memberikan latihan soal secukupnya.
c. Peserta didik diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang menantang
dan peserta didik yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya.
Tugas ini dapat pula dilakukan secara berkelompok.
d. Pada pertemuan berikutnya, secara acak guru menyuruh peserta didik
untuk menyajikan soal temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru
dapat menentukan peserta didik secara selektif berdasarkan bobot soal
yang diajukan oleh peserta didik.
e. Guru memberikan tugas rumah secara individual.
Pembelajaran problem posing diaplikasikan dalam tiga bentuk
aktivitas kognitif matematika yaitu
a. Presolution posing, yaitu peserta didik membuat pertanyaan
berdasarkan pernyataan yang dibuat oleh guru.
15
b. Within solution posing yaitu peserta didik memecah pertanyaan
tunggal dari guru menjadi sub-sub pertanyaan yang relevan dengan
pertanyaan guru.
c. Post solution posing yaitu peserta didik membuat soal yang sejenis,
seperti yang dibuat oleh guru. (Suyitno, 2004: 31)
Dalam penelitian ini, peneliti memakai model pembelajaran
problem posing bentuk post solution posing.
4. Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah pembelajaran dengan menggunakan metode yang biasa dilakukan
oleh guru yaitu memberi materi melalui ceramah, latihan soal kemudian
pemberian tugas. Ceramah merupakan salah satu cara penyampaian
informasi dengan lesan dari seseorang kepada sejumlah pendengar disuatu
ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi searah dari
pembaca kepada pendengar. Penceramah mendominasi seluruh kegiatan,
sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya.
Gambaran pembelajaran matematika dengan pendekatan ceramah
adalah sebagai berikut: Guru mendominasi kegiatan pembelajaran
penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh guru,
contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan pula sendiri oleh guru.
Langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh peserta didik. Mereka
meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru.
16
Kelemahan dari pembelajaran konvensional antara lain:
a. Pelajaran berjalan membosankan, peserta didik hanya aktif membuat
catatan saja.
b. Kepadatan konsep-konsep yang diajarkan dapat berakibat peserta didik
tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.
c. Pengetahuan yang diperoleh melalui ceramah lebih cepat terlupakan.
d. Ceramah menyebabkan belajar peserta didik menjadi belajar
menghafal yang tidak menimbulkan pengertian.
Kelebihan dari pembelajaran konvensional adalah peserta didik
lebih memperhatikan guru dan pandangan peserta didik hanya tertuju pada
guru.
5. Pemahaman Konsep
Menurut Jerome Bruner dalam teori-teorinya yaitu teori konstruksi,
notasi, kekontrasan dan variasi, serta konektivitas menyatakan bahwa
belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan strukturstruktur
matematika yang terdapat dalam materi-materi yang dipelajari
serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan strukturstruktur
itu. Pemahaman terhadap konsep dan struktur suatu materi
menjadikan materi itu dipahami secara lebih komprehensif lain dari itu
peserta didik lebih mudah mengingat materi itu apabila yang dipelajari
merupakan pola yang berstruktur. Dengan memahami konsep dan struktur
akan mempermudah terjadinya transfer. Dengan kata lain pemahaman
konsep yaitu memahami sesuatu kemampuan mengerti, mengubah
informasi ke dalam bentuk yang bermakna. (Asikin, 2004:11-14).
17
Langkah-langkah dalam menanamkan suatu konsep matematika
berdasarkan penggabungan beberapa teori belajar Bruner antara lain teori
konstruksi, teori notasi, teori kekontrasan dan variasi serta teori
konektivitas adalah sebagai berikut.
a. Pengajar memberikan pengalaman belajar berupa contoh-contoh
yang berhubungan dengan suatu konsep matematika dari berbagai
bentuk yang sesuai dengan struktur kognitif peserta didik.
b. Peserta didik diberikan dua atau tiga contoh lagi dengan bentuk
pertanyaan.
c. Peserta didik diminta memberikan contoh-contoh sendiri tentang
suatu konsep sehingga dapat diketahui apakah peserta didik sudah
mengetahui dan memahami konsep tersebut.
d. Peserta didik mencoba mendefinisikan konsep tersebut dengan
bahasanya sendiri.
e. Peserta didik diberikan lagi contoh mengenai konsep dan bukan
konsep.
f. Peserta didik diberikan drill untuk memperkuat konsep tersebut.
(Herman Hudojo, 2003: 123).
6. Tinjauan Tentang Segiempat
Dalam penelitian ini, pelajaran matematika dibatasi pada materi
pelajaran matematika kelas VII semester genap pokok bahasan bangun
segiempat yaitu sub pokok bahasan jajargenjang, persegi panjang,
belahketupat, dan persegi. Adapun materi sub pokok bahasan yang akan
dipelajari pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
18
a. Jajargenjang
1) Pengertian jajargenjang
Jajargenjang adalah suatu segiempat yang sisi-sisinya dua pasang
sejajar (Kusni, 2001: 2).
2) Sifat-sifat jajargenjang
a) Sudut-sudut jajargenjang yang berhadapan sama besar.
b) Sisi-sisi jajargenjang yang berhadapan sama panjang.
c) Kedua diagonal jajargenjang saling membagi dua sama
panjang.
d) Jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan dalam jajargenjang
adalah 1800.
1) Luas jajargenjang.
L = a x t.
L: Luas jajargenjang
a: Alas jajargenjang
t: Tinggi jajargenjang
b. Persegi panjang
1) Pengertian persegi panjang
DC
AB
D
A
C
B
19
Persegi panjang adalah suatu jajargenjang yang satu sudutnya sikusiku
(Kusni, 2001: 3).
2) Sifat-Sifat persegi panjang
a) Sifat-sifat yang terdapat pada jajargenjang juga dimiliki oleh
persegi panjang.
b) Diagonal-diagonal persegi panjang adalah sama panjang.
3) Keliling persegi panjang
Keliling persegi panjang adalah jumlah panjang semua sisi yang
membatasi bangun persegi panjang.
K = 2 p + 2 l = 2 (p + l)
K : Keliling persegi panjang
p : Panjang persegi panjang
l : Lebar persegi panjang
4) Luas daerah Persegi Panjang.
L=pxl
L : Luas Persegi Panjang
p: Ukuran panjang persegi panjang
l : Ukuran lebar persegi panjang
c. Belahketupat
1) Pengertian belahketupat
B
A
C
D
20
Belahketupat adalah jajargenjang yang dua sisinya yang berurutan
sama panjang.
2) Sifat-sifat belahketupat
a) Sifat-sifat yang terdapat pada jajargenjang juga dimiliki oleh
belahketupat.
b) Diagonal-diagonal setiap belahketupat merupakan sumbu
simetri.
c) Pada setiap belahketupat sudut-sudut yang berhadapan sama
besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.
d) Pada setiap belahketupat kedua diagonalnya saling membagi
dua sama panjang dan berpotongan tegak lurus.
3) Luas belahketupat
Belahketupat memiliki semua sifat jajargenjang, sehingga belah
ketupat juga merupakan jajargenjang. Karena belahketupat juga
merupakan jajargenjang maka luas belah ketupat adalah sebagai
berikut.
L=axt
L: luas belahketupat
a: alas belahketupat
t: tinggi belahketupat, atau
L = diagonal x diagonal lainnya
2
1
d. Persegi
1. Pengertian Persegi
DC
AB
21
Persegi adalah suatu jajargenjang yang semua sisinya sama
panjang dan satu sudutnya siku-siku (Kusni, 2001: 5).
2. Sifat-Sifat Persegi
a) Sifat-sifat yang terdapat pada jajargenjang juga dimiliki oleh
persegi.
b) Diagonal-diagonalnya sama panjang.
c) Diagonal-diagonalnya berpotongan dan membagi dua sama
panjang.
d) Sudut-sudutnya dibagi 2 dua sama besar oleh diagonaldiagonalnya.
e) Diagonal-diagonalnya berpotongan membentuk sudut sikusiku.
3. Keliling Persegi
K=s+s+s+s=4s
K : Ukuran keliling persegi
s : Ukuran sisi persegi
4. Luas daerah Persegi.
L = s x s = s2
L :Ukuran luas persegi.
s : Ukuran sisi persegi.
B. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan perubahan tingkah laku manusia karena
pengalaman. Dalam pembalajaran matematika menuntut keaktifan peserta
22
didik dan guru sebagai fasilitator untuk membantu peserta didik dalam
pembentukan pengetahuan dan penalaran. Guru merupakan faktor intern yang
mempengaruhi peserta didik dalam belajar. Guru berkepentingan untuk
mendorong peserta didik aktif belajar. Guru dapat memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran diperlukan langkah-langkah
sistematik. Langkah sistematik inilah yang merupakan hal terpenting dalam
melakukan strategi mengajar. Salah satu usaha guru dalam strategi mengajar
adalah menggunakan metode atau model pembelajaran yang tepat sesuai
materinya sehingga menunjang terciptanya kegiatan pembelajaran yang
kondusif dan menarik bagi peserta didik. Perlu diupayakan suatu model
pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan pemahaman konsep
matematika dan sekaligus dapat meningkatkan keaktifan peserta didik serta
memberikan iklim yang kondusif dalam perkembangan daya nalar dan
kreativitas peserta didik. Salah satunya adalah model pembelajaran pengajuan
soal (problem posing).
Model pembelajaran Problem Posing merupakan suatu model
pembelajaran yang mewajibkan para peserta didik untuk mengajukan soal
sendiri melalui belajar soal (berlatih soal) secara mandiri. Strategi ini dapat
dikembangkan oleh guru dengan memberikan pengarahan kepada peserta
didik bahwa peserta didik dapat mengajukan soal-soal sendiri dan
mengerjakannya. Soal yang telah disusun dapat diajukan sebagai bahan
berdiskusi bersama teman sekelompoknya dan hasil yang telah dikerjakan
23
dapat dijadikan sebagai kunci jawaban dari soal-soal yang telah diajukan
tersebut.
Untuk itulah peneliti menerapkan model pembelajaran problem posing
untuk mengajarkan pokok bahasan segiempat. Diharapkan penggunaan model
pembelajaran problem posing lebih baik dalam meningkatkan pemahaman
peserta didik dari pada pembelajaran konvensional.
KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN
SEGIEMPAT
PBM
Dikenai model
pembelajaran problem
posing
Dikenai pembelajaran
secara konvensional
Tes Tes
Hasil belajar Hasil belajar
Model pembelajaran problem posing tipe post solution posing lebih baik dari pada pembelajaran yang
biasa dilaksanakan oleh guru (konvensional) untuk mengajarkan pemahaman konsep matematika
peserta didik pokok bahasan bangun segiempat kelas VII semester genap SMP Negeri I Balapulang
Tegal.
24
C. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang perlu diuji lebih dulu
kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
“Model pembelajaran problem posing tipe post solution posing lebih baik
dari pada pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh guru (konvensional)
untuk mengajarkan pemahaman konsep matematika pokok bahasan
bangun segiempat pada peserta didik kelas VII semester genap SMP
Negeri I Balapulang Tegal”.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penentuan Obyek Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VII
SMP Negeri I Balapulang tahun pelajaran 2006/2007. Secara keseluruhan
populasi terdiri dari 7 kelas.
2. Sampel
Dalam penelitian ini pengambilan sampel diambil dengan
menggunakan teknik random sampling. Populasi yang ada (peserta didik
kelas VIIA sampai dengan VIIG) adalah homogen dengan alasan,
pembagian kelasnya menggunakan sistem acak, menggunakan buku paket
yang sama, memperoleh pelajaran matematika dari guru yang sama dan
memperoleh pelajaran matematika dengan jumlah jam yang sama.
Berdasarkan hal itu maka pengambilan sampel dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling, dengan catatan
yang diacak adalah kelasnya. Dalam penelitian ini, diambil 2 sampel yaitu
satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol.
Dipilih secara acak peserta didik kelas VIIA sebagai kelas eksperimen
yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran problem posing tipe
post solution posing sedangkan peserta didik kelas VIIB sebagai kelas
kontrol diberi perlakuan pembelajaran konvensional yang biasa dilakukan
oleh guru.
25
26
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem posing
tipe post solution posing dan pembelajaran konvensional.
2. Variabel Terikat
Dalam penelitian yang menjadi variabel terikat adalah nilai
pemahaman konsep matematika peserta didik kelas VII SMP Negeri I
Balapulang Tegal semester genap pokok bahasan bangun segiempat.
Indikator dari nilai tes pemahaman konsep ini adalah sebagai
berikut.
a. Peserta didik mampu menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari.
b. Peserta didik mampu mengklasifikasikan bangun geometri datar.
c. Peserta didik mampu menerapkan konsep ke pemecahan masalah
(aplikasi soal dalam bentuk kontekstual).
d. Peserta didik mampu memberikan contoh atau bukan contoh dari
konsep yang dipelajari.
e. Peserta didik mampu menyajikan soal dalam berbagai macam bentuk
representasi matematis.
f. Peserta didik mampu mengkaitkan berbagai konsep.
C. Langkah-langkah Penelitian
1. Tahap Awal Penelitian
a. Mengambil data nilai raport matematika semester 1 peserta didik kelas
VII SMP Negeri 1 Balapulang.
b. Berdasarkan data nilai raport semester 1 ditentukan sampel penelitian
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan
27
random sampling. Kemudian menentukan kelas uji coba di luar kelas
sampel.
c. Menganalisis data nilai raport semester 1 pada sampel untuk uji
normalitas dan uji homogenitas. Analisis data nilai raport semester 1
dimaksudkan untuk mengetahui bahwa sampel berasal dari keadaan
homogen dan berangkat dari keadaan awal yang sama sebelum diberi
perlakuan.
d. Menyusun kisi-kisi tes.
e. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang ada.
f. Mengujicobakan instrumen tes uji coba pada kelas uji coba, yaitu
kelas VIIC SMP Negeri 1 Balapulang yang sebelumnya telah diajar
materi segiempat dalam hal ini jajargenjang, persegi panjang
belahketupat dan persegi. Instrumen tes tersebut akan digunakan
sebagai tes nilai pemahaman konsep matematika pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
g. Menganalisis data hasil uji coba instrumen tes uji coba untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda dan taraf kesukaran
tes.
h. Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat berdasarkan data hasil
tes uji coba.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran problem
posing pada kelas VIIA dan pembelajaran konvensional pada kelas
VIIB.
b. Melaksanakan tes hasil belajar yaitu nilai pemahaman konsep pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
28
3. Tahap Akhir Penelitian
a. Menganalisis data hasil tes.
b. Menyusun hasil penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang
mendukung penelitian yang meliputi nama peserta didik yang akan
menjadi sampel dalam penelitian ini, selain itu juga digunakan untuk
mengetahui nilai hasil belajar matematika yaitu nilai raport matematika
semester 1. Data tersebut digunakan untuk analisis tahap awal yaitu untuk
pemadanan antara kedua kelas hal interaksi menunjukan bahwa kelompok
penelitian berangkat dari titik tolak yang sama.
2. Metode Tes
Metode tes ini digunakan untuk mendapatkan data nilai
pemahaman konsep peserta didik pokok bahasan bangun segiempat dari
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes yang digunakan adalah tes
obyektif berbentuk pilihan ganda. Bentuk ini dipilih karena skoringnya
lebih efektif, cepat, mudah dan dapat mencakup lingkup uji yang luas.
Teknik ini dilakukan setelah perlakuan diberikan kepada kelas eksperimen
dan kelas kontrol dengan tujuan mendapatkan data akhir. Tes diberikan
kepada kedua kelas dengan alat tes yang sama dan hasil pengolahan data
digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian.
3. Metode Observasi
Metode observasi digunakan untuk memperoleh data pengelolaan
pembelajaran problem posing tipe post solution posing oleh guru dan
29
peserta didik selama pembelajaran. Adapun lembar observasi yang
digunakan adalah sebagai berikut.
a. Lembar observasi pengelolaan kelas oleh guru
Lembar observasi ini untuk mengetahui perkembangan
pengelolaan pembelajaran oleh guru.
b. Lembar observasi aktivitas peserta didik
Lembar observasi ini untuk mengetahui perkembangan peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran.
E. Analisis Instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data harus
dimantapkan kualitasnya melalui suatu langkah yang disebut uji coba. Dari
data hasil uji coba perangkat tes dipilih butir soal yang memenuhi validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda yang menggunakan rumus
sebagai berikut.
1. Validitas Soal
Dalam menguji tingkat kevalidan tiap butir soal digunakan rumus
sebagai berikut.
q
p
S
MM
r
t
pt
p bis


= (Arikunto, 1999: 79)
Keterangan:
p bis r : koefisien korelasi biserial
30
Mp : rata-rata skor peserta didik yang pada butir tersebut menjawab
benar.
Mt : rata-rata skor seluruh peserta didik
St : standar deviasi dari skor total
p : proporsi peserta didik yang menjawab benar
q : proporsi peserta didik yang menjawab salah.
Hasil perhitungan p bis r , kemudian dikonsultasikan dengan tabel r
dengan taraf signifikan 5%. Dan bila p bis r > tabel r maka butir soal itu valid.
2. Reliabilitas Soal
Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan suatu
instrumen yang dapat dipercaya (sudah reliabel) akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya pula. Analisis reliabilitas tes menggunakan rumus
KR-20 yang dikemukakan oleh Kuder dan Ricardson.
⎟⎟


⎜⎜

⎛−

= Σ 2

11 1S
S pq
k
r k (Arikunto, 1999: 100)
Keterangan:
r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan
k : banyaknya item soal
p : proporsi subyek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subyek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)
S2 : varians total

Σ pq : jumlah perkalian antara p dan q

instrumen dikatakan reliabel jika r11 > r tabel.


31
3. Taraf Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui soal tersebut
mudah dan sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus
sebagai berikut.
JS
P= B (Arikunto: 1999: 208)
Keterangan:
P : tingkat kesukaran soal
B : banyaknya siswa yang menjawab benar
JS : jumlah peserta tes
Adapun klasifikasi soal untuk tingkat kesukaran sebagai berikut.
0,00 < P ≤ 0,30 adalah soal sukar
0,30 < P ≤ 0,70 adalah soal sedang
0,70 < P ≤ 1,00 adalah soal mudah.
4. Daya Pembeda (DP)
Untuk mengukur daya beda digunakan rumus sebagai berikut.
AB
B
B
A

A PP
J
B
J
D= B − = −
(Arikunto, 1999: 213-214)
Keterangan:
D : daya pembeda
JA : banyaknya peserta kelompok atas
JB : banyaknya peserta kelompok bawah
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
32
BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Untuk mengetahui soal-soal yang akan dipakai berdasarkan
klasifikasi daya pembeda sebagai berikut.
0,00 < D ≤ 0,20 daya pembedanya jelek
0,20 < D ≤ 0,40 daya pembedanya cukup
0,40 < D ≤ 0,70 daya pembedanya baik
0,70 < D ≤ 1,00 daya pembedanya baik sekali
D = negatif, soal tidak baik, sebaiknya dibuang.
F. Analisis Data Awal (Nilai Raport Semester 1)
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diambil berasal dari populasi yan berdistribusi normal atau tidak.
Langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut.
a. Menentukan hipotesis
Ho : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
b. Menentukan α
c. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Ho diterima jika : X2
hitung < X2
(1-α );(k-3), dengan k = banyak kelompok
d. Menghitung X2
hitung

( ) Σ=

=
k
ii
ii

hirung E
XOE
1
2

2 (Sudjana, 1996: 273)


33
Keterangan:
X 2hitung : harga chi kuadrat
Oi : frekuensi hasil pengamatan
Ei : frekuensi yang diharapkan
k : banyaknya kelompok
e. Menentukan simpulan
2. Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas)
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok mempunyai varians yang homogen atau tidak.
Langkah-langkah
a. Menentukan hipotesis
Ho : σ2
1= σ2
2 (varians homogen)
Ha : σ2
1≠ σ2
2 (varians tidak homogen)
b. Menentukan α
c. Menentukan kriteria penerimaan Ho
Ho diterima jika Fhitung < F1/2 α (n1-1, n2-1)

d. Menghitung F
iansterkecil
F Varians terbesar
var
= (Sudjana, 1996: 250)
3. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Untuk mengetahui apakah kedua kelompok yang akan diberi
perlakuan sama atau tidak, maka dilakukan uji kesamaan dua rata-rata data
awal.
34
Langkah-langkah uji kesamaan rata-rata sebagai berikut.
a. Menentukan hipotesis.
Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2
Keterangan:
μ1 = rata-rata data kelompok eksperimen.
μ2 = rata-rata data kelompok kontrol.
b. Menentukan α
c. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Jika berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa kedua
kelompok mempunyai varians yang sama maka untuk pengujian
hipotesis ini digunakan rumus:
s

nn
tXX
12
12

1+1

= dengan

()()
2
11
12
2
22
2
211

+−
−+−
=
nn
s n s n s (Sudjana, 1996: 239)
Keterangan:
X1 : rata-rata kelompok eksperimen
X 2 : rata-rata kelompok kontrol
n1 : banyaknya anggota kelompok eksperimen
n2 : banyaknya anggota kelompok kontrol
s2
1: varians kelompok eksperimen
s2
2: varians kelompok kontrol
Ho diterima jika –t(1-1/2α )(n1+n2-2) < t < t(1-1/2α )(n1+n2-2)

35
Apabila data mempunyai varians yang berbeda maka pengujian
hipotesis digunakan rumus sebagai berikut.
2
2
2
1
2
1
'12

n
s
n
s
tXX
+

= (Sudjana, 1996: 241)
Kriteria pengujiannya adalah terima Ha jika:
12
'1122

WW
tWtWt
+
+
≥ dengan
1
2
1

1 n
W=s
2
2
2

1 n
W=s
1 (1− )( 1 −1) = n t t α 2 (1− )( 2 −1) = n t t α
Keterangan:
X1 : rata-rata kelompok eksperimen
X 2 : rata-rata kelompok control
n1 : banyaknya anggota kelompok eksperimen
n2 : banyaknya anggota kelompok control
s1
2: varaians kelompok eksperimen
s2
2: varaians kelompok control
d. Menghitung t
e. Menentukan simpulan.
36
G. Analisis Data Akhir (Nilai Pemahaman Konsep Matematika)
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data nilai
pemahaman konsep peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal atau tidak.
Langkah-langkah uji normalitas sebagai berikut.
a. Menentukan hipotesis
Ho : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
b. Menentukan α
c. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Ho diterima jika : X2
hitung < X2
(1-α );(k-30), dengan k = banyak kelompok
d. Menghitung X2
hitung

( ) Σ=

=
k
ii
ii

hirung E
XOE
1
2
2

(Sudjana, 1996: 273)


Keterangan:
X 2hitung : harga chi kuadrat
Oi : frekuensi hasil pengamatan
Ei : frekuensi yang diharapkan
K : banyaknya kelompok
e. Menentukan simpulan.
37
2. Uji Kesamaan Dua Varians (Uji Homogenitas)
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data nilai
pemahaman konsep peserta didik pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol mempunyai varians yang homogen atau tidak.
Langkah-langkah uji homogenitas sebagai berikut.
a. Menentukan hipotesis
Ho : σ2
1= σ2
2 (varians homogen)
Ha : σ2
1≠ σ2
2 (varians tidak homogen)
b. Menentukan α
c. Menentukan kriteria penerimaan Ho
Ho diterima jika Fhitung < F1/2 α (n1-1, n2-1)

d. Menghitung F
iansterkecil
F Varians terbesar
var
= (Sudjana, 1996: 250)
e. Menentukan simpulan.
3. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata data nilai
pemahaman konsep peserta didik pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol maka dilakukan uji kesamaan dua rata-rata.
Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut.
a. Menentukan hipotesis.
Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2
38
μ1 = rata-rata data kelompok eksperimen.
μ2 = rata-rata data kelompok kontrol.
b. Menentukan α
c. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Jika berdasarkan uji kesamaan varians, ditunjukkan bahwa kedua
kelompok mempunyai varians yang sama maka untuk pengujian
hipotesis ini digunakan rumus:
s

nn
tXX
12
12

1+1

= dengan

()()
2
11
12
2
22
2
211

+−
−+−
=
nn
s n s n s (Sudjana, 1996: 239)
Keterangan:
X1 : rata-rata kelompok eksperimen
X 2 : rata-rata kelompok kontrol
n1 : banyaknya anggota kelompok eksperimen
n2 : banyaknya anggota kelompok kontrol
s2
1: varians kelompok eksperimen
s2
2: varians kelompok kontrol
Ho diterima jika –t(1-1/2α )(n1+n2-2) < t < t(1-1/2α )(n1+n2-2)

Apabila data mempunyai varians yang berbeda maka pengujian


hipotesis digunakan rumus sebagai berikut.
2
2
2
1
2
1
'12

n
s
n
s
tXX
+

= (Sudjana, 1996: 241)
Kriteria pengujiannya adalah terima Ha jika:
39
12
'1122

WW
tWtWt
+
+
≥ dengan
1
2
1
1 n
W=s
2
2
2

1 n
W=s
1 (1− )( 1 −1) = n t t α 2 (1− )( 2 −1) = n t t α
Keterangan:
X1 : rata-rata kelompok eksperimen
X 2 : rata-rata kelompok kontrol
n1 : banyaknya anggota kelompok eksperimen
n2 : banyaknya anggota kelompok kontrol
s1
2: varaians kelompok eksperimen
s2
2: varaians kelompok kontrol
d. Menghitung t
e. Menentukan simpulan.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Uji Tahap Awal
a. Uji normalitas
Untuk menguji kenormalan distribusi sampel digunakan uji
chi-kuadrat. Nilai awal yang digunakan untuk menguji normalitas
distribusi sampel adalah nilai raport semester 1.
1) Uji normalitas nilai awal pada kelompok eksperimen
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh x2 = 2,2855
dengan α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = 3, diperoleh
= 2=
((0.95), (3))

x2 x tabel 7.81. Karena 2 2


tabel x < x berarti data yang
diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai awal pada kelompok
eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada
lampiran 8.
2) Uji normalitas nilai awal pada kelompok kontrol
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh x2 = 6,6276
dengan α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = 3, diperoleh
= 2=
((0.95), (3))

x2 x tabel 7.81. Karena 2 2


tabel x < x berarti data yang
diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai awal pada kelompok
kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada
lampiran 8.
40
41
b. Uji kesamaan dua varians (uji homogenitas)
Uji homogenitas ini untuk mengetahui apakah nilai awal
sampel mempunyai varians yang homogen.
Ho : 2
2
2

σ 1 =σ
Ha : 2
2
2

1 σ ≠σ
Varians kelompok eksperimen (varians terbesar) = 48,9481
Varians kelompok kontrol (varians terkecil) = 42,3359
iansterkecil
F Varians terbesar
var
=
= 1,1562
Dengan α = 5%, dan diperoleh Ftabel = F
( 1, 1)
2
1
α n1 − n2 −

= 1,89
Karena Fhitung < Ftabel berarti Ho diterima. Jadi sampel berasal dari
populasi dengan varians yang homogen. Untuk perhitungan
selengkapnya terdapat pada lampiran 9.
c. Uji kesamaan dua rata-rata (Uji dua pihak)
Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2
Pada kelompok eksperimen diperoleh = 1 X 69,98; 2
1 S = 48,9481
Pada kelompok kontrol diperoleh = 2 X 69,65; 2
2 S = 42,3359
Dengan uji t diperoleh thitung = 0,215 dan dengan α = 5% dan derajat
kebebasan = n1 + n2 -2 = 78, diperoleh ttabel = t(1-1/2α )(n1+n2-2) = 1,99.
Karena -1,99 < 0,215 < 1,99 yang berarti –ttabel < thitung < ttabel maka Ho
diterima, dengan demikian terdapat kesamaan pada rata-rata nilai
raport semester 1 kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk
perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 10.
42
2. Hasil Analisis Soal Uji Coba Instrumen Penelitian
a. Validitas soal
Berdasarkan perhitungan dengan rumus point biserial, maka diperoleh
soal yang valid adalah soal nomor: 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30 adapun yang tidak
valid nomor: 4, 6, 12, 21, 29. Dari soal nomor 4, 5, 6 termasuk soal
yang sejenis yaitu mencari luas daerah jajargenjang, dari 3 soal tersebut
4 dan 6 tidak valid. Ketidakvalidan soal tersebut terjadi karena peserta
didik menjawab dengan cara menebak karena peserta didik kurang
menguasai konsep jajargenjang. Untuk soal 12, 21, 29 juga soal sejenis
yaitu mencari suatu panjang diagonal ketiga soal tersebut tidak valid,
karena terlalu sukar, peserta didik belum menguasai rumus pythagoras.
Contoh perhitungan terdapat dalam lampiran 15.
b. Reliabilitas soal
Setelah dilakukan perhitungan terhadap hasil uji coba tes diperoleh
rhitung = 0,863; sedangkan harga rtabel = 0,312. Jadi rhitung > rtabel sehingga
tes yang diujicobakan reliabel. Untuk perhitungan selengkapnya
terdapat dalam lampiran 16.
c. Tingkat kesukaran butir soal
Setelah dilakukan analisis taraf kesukaran pada soal uji coba dalam
penelitian ini, diperoleh hasil sebagai berikut.
1) Butir soal yang termasuk mudah yakni butir soal nomor 5, 7, 8, 13,
15, 16, 17, 20, 22, 23, 24, 25, 28.
2) Butir soal yang termasuk sedang yakni butir soal nomor 1, 2, 3, 9,
10, 11, 14, 18, 19, 26, 27, 30.
3) Butir soal yang termasuk sukar yakni butir soal nomor 4, 6, 12, 21,
29. Untuk perhitungan selengkapnya terdapat dalam lampiran 17.
43
d. Analisis Daya Pembeda Soal
Hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis daya beda soal,
diperoleh hasil sebagai berikut.
1) Butir soal yang termasuk jelek yakni butir soal nomor 4, 6, 12, 21,
29.
2) Butir soal yang termasuk cukup yakni butir soal nomor 2, 3, 5, 8, 9,
10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 25, 28, 30.
3) Butir soal yang termasuk baik yakni butir soal nomor 1, 7, 24, 26,
27.
Untuk perhitungan selengkapnya terdapat dalam lampiran 18.
e. Penentuan Instrumen
Dari proses perhitungan analisis validitas, reliabilitas, tingkat
kesukaran, dan daya beda soal, maka butir soal uji coba yang
digunakan untuk mengambil data pada penelitian ini sebanyak 25 butir
soal, yaitu 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22,
23, 24, 25, 26, 27, 28, 30.
3. Analisis Tahap Akhir
a. Uji normalitas data hasil belajar (nilai tes pemahaman konsep)
Sebelum menguji hipotesis yang diajukan, pertama-tama
dilakukan terlebih dahulu uji normalitas data pada variabel penelitian.
Hal ini dilakukan untuk menentukan statistik yang digunakan dalam
pengujian hipotesis. Untuk menguji kenormalan data dari sampel
digunakan uji chi-kuadrat. Nilai akhir yang digunakan untuk menguji
44
normalitas distribusi sampel adalah nilai tes hasil evaluasi pemahaman
konsep.
1) Uji normalitas nilai akhir pada kelompok eksperimen
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh x2 = 4,3401
dengan α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = 3, diperoleh
= 2=
((0.95), (3))

x2 x tabel 7.81. Karena 2 2


tabel x < x berarti data yang
diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai akhir pada kelompok
eksperimen berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada
lampiran 24.
2) Uji normalitas nilai akhir pada kelompok kontrol
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh x2 = 6,5795
dengan α = 5% dan derajat kebebasan (dk) = 3, diperoleh
= 2=
((0.95), (3))

x2 x tabel 7.81. Karena 2 2


tabel x < x berarti data yang
diperoleh berdistribusi normal. Jadi nilai akhir pada kelompok
kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada
lampiran 24.
b. Uji kesamaan dua varians (uji homogenitas)
Uji homogenitas ini untuk mengetahui apakah nilai hasil
evaluasi sampel mempunyai varians yang homogen.
Ho : 2
2
2

1 σ =σ
Ha : 2
2
2
1 σ ≠σ
Varians kelompok eksperimen (varians terbesar) = 1,4182
Varians kelompok control (varians terkecil) = 1,4969
iansterkecil
F Varians terbesar
var
= = 1,0555
45
Dengan α = 5%, dan diperoleh Ftabel = F
( 1, 1)
2
1
α n1 − n2 −

= 1,89
Karena Fhitung < Ftabel berarti Ho diterima. Jadi sampel berasal dari
populasi dengan varians yang homogen. Untuk perhitungan
selengkapnya terdapat pada lampiran 25.
c. Uji Perbedaan dua rata-rata (Uji pihak kanan)
Ho : μ1 ≤ μ2
Ha : μ1 > μ2
Pada kelompok eksperimen diperoleh = 1 X 7,55, 2
1 S = 1,4969
Pada kelompok control diperoleh = 2 X 6,87, 2
2 S = 1,4182
Dengan uji t diperoleh thitung = 2,537 dan dengan α = 5% dan
diperoleh ttabel = t(1-1/2α )(n1+n2-2) = 1,99
Karena 2,537 > 1,99 yang berarti thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima, dengan demikian terdapat perbedaan pada rata-rata hasil
belajar peserta didik yaitu nilai tes pemahaman konsep kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk perhitungan selengkapnya
terdapat pada lampiran 26.
d. Hasil observasi pengelolaan pembelajaran terhadap guru
Berdasarkan hasil observasi pengelolaan pembelajaran oleh
guru selama pembelajaran diperoleh data sebagai berikut.
1) Pada pembelajaran I (Senin, 23 April 2007) persentase kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran adalah sebesar 71.43%
(Lampiran 27).
46
2) Pada pembelajaran II (Sabtu, 28 April 2007) persentase
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah sebesar
73.25% (Lampiran 28).
3) Pada pembelajaran III (Senin, 30 April 2007) persentase
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran adalah sebesar
78.57% (Lampiran 29).
4) Pada pembelajaran IV (Sabtu, 5 Mei 2007) persentase kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran adalah sebesar 82.25%
(Lampiran 30).
e. Hasil observasi aktivitas terhadap peserta didik
Berdasarkan hasil observasi aktivitas terhadap peserta didik
selama pembelajaran diperoleh data sebagai berikut.
1) Pada pembelajaran I (Senin, 23 April 2007) persentase aktivitas
peserta didik sebesar 64.58% (Lampiran 31).
2) Pada pembelajaran II (Sabtu, 28 April 2007) persentase aktivitas
peserta didik sebesar 70.83% (Lampiran 32).
3) Pada pembelajaran III (Senin, 30 April 2007) persentase aktivitas
peserta didik sebesar 72.92% (Lampiran 33).
4) Pada pembelajaran IV (Senin, 5 Mei 2007) persentase aktivitas
peserta didik sebesar 81,25% (Lampiran 34).
47
B. Pembahasan
Setelah dilakukan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran problem posing dan kelas kontrol dengan
pembelajaran konvensional yaitu ceramah, terlihat bahwa hasil belajar kedua
kelompok tersebut berbeda secara nyata. Hal ini ditunjukan dari hasil uji t
sebesar 2.537 > 1.99 yang merupakan nilai ttabel, yang berarti Ho ditolak.
Dengan kata lain ada perbedaan rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen
dengan kelas kontrol, pada kelas eksperimen rata-rata hasil belajar sebesar
7.55 dan kelas kontrol 6.87 atau model pembelajaran problem posing lebih
baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam materi pokok
segiempat.
Pembelajaran problem posing oleh peserta didik pada kelas
eksperimen dilaksanakan dalam empat kali tatap muka. Pada awalnya
pembelajaran pada kelas eksperimen mengalami sedikit hambatan.
Pembelajaran yang baru bagi peserta didik ini membutuhkan waktu untuk
proses penyesuaian, tetapi dalam pembelajaran yang diberikan pada kelas
eksperimen terlihat cukup menarik bagi peserta didik. Kesulitan dalam
pembagian kelompok belajar pada kelas eksperimen ini cukup menyita waktu.
Peserta didik juga masih merasa canggung dan belum menguasai soal apakah
yang akan diajukan untuk didiskusikan dengan aggota kelompoknya.
Keseganan peserta didik untuk bertanya kepada guru juga menjadi salah satu
faktor yang menghambat penangkapan materi secara maksimal.
Pada pembelajaran yang kedua hambatan-hambatan yang pernah
terjadi perlahan-lahan dapat berkurang karena peserta didik telah dapat
menyesuaikan diri dengan baik. Adanya respon yang cukup baik
48
menyebabkan pembelajaran problem posing yang diterapkan dalam belajar
kelompok dapat terlaksana sesuai yang diharapkan. Peserta didik mulai
menyadari tanggung jawab tugas masing-masing sehingga interaksi yang
terjadi antar peserta didik sangat baik. Meskipun demikian untuk memahami
soal tersebut cukup memerlukan kecermatan yang tinggi, sehingga peran guru
sebagai fasilitator harus dapat terus membimbing dan memberikan
pengarahan.
Berdasarkan hasil pengamatan mengenai aktivitas terhadap peserta
didik selama pembelajaran di sekolah berlangsung dari pembelajaran I sampai
dengan pembelajaran IV menunjukkan bahwa presentase aktivitas peserta
didik cukup stabil dan ada peningkatan pada setiap pembelajarannya.
Presentase aktivitas peserta didik pada pembelajaran I 64.58%, pembelajaran
II 70.83%, pembelajaran III 72.92% dan pembelajaran IV 81.25%. Hal ini
menunjukan bahwa dengan pembelajaran problem posing oleh peserta didik
aktivitas peserta didik menjadi lebih baik.
Tahapan-tahapan pembelajaran yang diterapkan menuntut peserta
didik untuk selalu melakukan kegiatan, berkomunikasi, berinteraksi antara
satu sama lain. Pada pembelajaran I respon yang diberikan oleh peserta didik
cukup baik, tetapi banyak peserta didik yang terlihat bingung dengan tugas.
Tanggung jawab dan model pembelajaran yang diterapkan. Kegiatan peserta
didik dalam berdiskusi dan membuat soal yang sejenis terkesan pasif sehingga
penyampaian materi belum maksimal. Hal ini mengakibatkan penyerapan
materi pembelajaran juga kurang masksimal.
Presentase peningkatan aktivitas peserta didik bertambah ini didukung
karena peserta didik mulai terbiasa dengan pembelajaran yang telah
49
diterapkan. Peserta didik diwajibkan untuk belajar membuat soal sendiri yang
sesuai dengan materi yang diberikan oleh guru, ini dapat menjadi hal yang
menarik dan menantang bagi peserta didik dengan demikian peserta didik
harus mampu menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik. Setiap peserta
didik mempunyai tanggung jawab tidak hanya menjawab soal dari guru tetapi
juga membuat soal sendiri, menjawab soal sendiri dan mengajukan soal
sendiri kepada temannya, sehingga peserta didik harus mampu menguasai
materi.
Peningkatan aktivitas peserta didik ini juga diikuti oleh peningkatan
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran cukup baik dan terdapat peningkatan pada setiap
pembelajaran harus ditindak lanjuti. Dengan demikian, guru perlu menguasai
diri dan terus memperbaiki kemampuan dalam mengelola kelas. Dalam hal ini
kekurangan dan kesalahan yang pernah dilakukan dapat diambil hikmahnya
untuk selanjutnya diperbaiki agar proses pembelajaran dapat lebih terkendali.
Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol yaitu
pembelajaran secara konvensional belum dapat memotivasi untuk
meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran. Pembelajaran pada kelas kontrol
ini guru yang memegang kendali kelas, kegiatan peserta didik cenderung
untuk duduk tenang dan memperhatikan penjelasan guru. Namun pemahaman
peserta didik yang kurang tidak dapat teratasi. Peserta didik yang belum
memahami materi yang diterangkan terkadang merasa takut dan malu untuk
bertanya kepada guru. Ketika peserta didik dihadapkan pada soal yang
bentuknya berbeda dengan contoh yang diberikan oleh guru, peserta didik
akan merasa sangat kesulitan sebab untuk dapat memahami soalnya saja
50
mereka memerlukan daya nalar yang cukup tinggi apalagi untuk
menyelesaikan atau menemukan solusinya. Karena hal tersebut peserta didik
yang belum menguasai dan memahami betul materi cenderung hanya
menunggu pekerjaan dari temannya yang pintar atau menuggu penjelasan dari
guru pengajar. Faktor ini yang mengakibatkan peserta didik belum mampu
meningkatkan prestasi dan pada umumnya menyebabkan kemampuan peserta
didik tidak merata.
Dari hasil penelitian, rata-rata hasil belajar kelas kontrol mencapai
6.87, nilai rata-rata ini masih di bawah rata-rata hasil belajar kelas eksperimen
yaitu 7.55. Kemungkinan yang menjadi penyebabnya adalah pada
pembelajarannya, pada pembelajaran konvensional lebih menekankan pada
indera penglihatan dan pendengarannya, keaktifan dan potensi peserta didik
belum dioptimalkan.
Faktor lain yang dapat menyebabkan kurang optimalnya hasil belajar
kelas kontrol adalah kurang siapnya peserta didik pada saat mengerjakan soal
seperti tidak belajar sebelum tes dilaksanakan. Setelah hasil tes diperoleh, dari
pengamatan penulis ada beberapa butir soal yang hampir seluruh peserta didik
kelas kontrol menjawab salah. Diantaranya butir soal nomor 13 dan 21.
Adapun butir soal untuk nomor 13 adalah sebagai berikut.
Jika luas daerah persegi panjang adalah 48 cm2 dan perbandingan lebar dan
panjangnya adalag 1 banding 3, berapakah panjang persegi panjang tersebut?
a. 4 cm c. 6 cm
b. 8 cm d. 12 cm
Hampir seluruh peserta didik menjawab pilihan a sedangkan kunci jawaban
yang benar adalah d, dalam hal ini pengecoh pada butir soal ini berfungsi.
51
Kemungkinan peserta didik menyelesaikan soal nomor 13 dengan cara
sebagai berikut.
Misal L: luas persegi panjang
p: panjang pesegi panjang
l: lebar pesegi panjang
Diketahui: Persegi panjang
L = 48 cm2
Perbandingan lebar dan panjang = 1 : 3
Ditanya: p?
Jawab:
L=pxl
48 = p x 3p
48 = 3p2
p2 =
3
48 = 16
p=4
Jadi panjang luas persegi panjang adalah 4 cm.
Sedangkan kunci jawaban yang benar untuk menyelesaikan soal tersebut
adalah dengan cara sebagai berikut.
Misal L: luas persegi panjang
p: panjang pesegi panjang
l: lebar pesegi panjang
Diketahui: Persegi panjang
L = 48 cm2
Perbandingan lebar dan panjang = 1 : 3
52
Ditanya: p?
Jawab:
L=pxl
48 = 3l x l
48 =3l2
l2 =
3
48 = 16
l=4
L =p x l
48 = p x 4
p = 12
Jadi panjang luas persegi panjang adalah 12 cm.
Soal untuk butir nomor 21 adalah sebagai berikut.
Pada persegi ABCD diketahui sisi AB = 12 cm jika panjang sisi AD = (x + 4)
cm, nilai x adalah.....
a. 10 cm c. 6 cm
b. 8 cm d. 4 cm
Banyak peserta didik yang menjawab pilihan d, banyak juga yang tidak
memilih, sedangkan kunci jawaban yang benar adalah b. Kemungkinan
peserta didik menyelesaikan soal nomor 21 dengan cara sebagai berikut.
Diketahui: persegi ABCD
Panjang sisi AB = 12 cm
Panjang sisi AD = (x + 4) cm
Ditanya: nilai x?
53
Jawab:
L = AB x AD
= 12 (x + 4)
= 12 x + 48
x=4
12
48 = cm
Jadi nilai x adalah 4 cm.
Sedangkan kunci jawaban yang benar untuk menyelesaikan soal tersebut
adalah dengan cara sebagai berikut.
Diketahui: persegi ABCD
Panjang sisi AB = 12 cm
Panjang sisi AD = (x + 4) cm
Ditanya: nilai x?
Jawab:
Kita ketahui bahwa sisi-sisi dari persegi adalah sama panjang, maka:
AB = AD
12 = x + 4
x = 12 – 4 = 8
Jadi nilai x adalah 8 cm.
Berdasarkan analisis hasil penelitian kita ketahui bahwa hasil belajar
peserta didik kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Hal ini didukung
dengan aktivitas peserta didik pada pembelajaran di kelas eksperimen yang
stabil dan meningkat. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran
semakin meningkat hingga akhir pembelajaran.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan
bahwa model pembelajaran problem posing tipe post solution posing lebih baik
dari pada pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh guru (konvensional) untuk
mengajarkan pemahaman konsep matematika pokok bahasan bangun segiempat
kelas VII SMP Negeri 1 Balapulang Tegal. Pembelajaran problem posing tipe
post solution posing juga dapat dikatakan lebih efektif dari pembelajaran yang
biasa dilaksanakan oleh guru (konvensional), karena keefektifan ini bisa dilihat
dari rata-rata hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen yang telah
mencapai nilai lebih dari 65 (nilai ketuntasan belajar ≥ 65 dalam Mulyasa, 2003:
99) yaitu 75.5. Keefektifan ini juga dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar pada
kelas eksperimen lebih besar dari pada hasil belajar pada kelas kontrol yaitu ratarata
hasil belajar pada kelas eksperimen 75.5 dan rata-rata hasil belajar kelas
kontrol adalah 68.7.
B. Saran
1. Dalam proses pembelajaran problem posing masih memerlukan adanya
perbaikan yaitu guru dapat lebih memotivasi peserta didik untuk aktif
sehingga terjalin komunikasi yang baik antar peserta didik ataupun guru
dengan peserta didik.
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran sebaiknya guru lebih memperhatikan
masalah penggunaan waktu.
3. Pembelajaran problem posing perlu diterapkan dan terus dikembangkan pada
pokok bahasan yang lain agar peserta didik mempunyai gambaran hubungan
antara materi yang dipelajari dan berguna bagi kehidupan sehari-hari.
55
DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, C. Sugijono. 2004. Matematika IB untuk SMP kelas VII semester 2.
Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi).
Jakarta: Bumi Aksara.
Asikin, Mohammad. 2004. Teori-teori Belajar Matematika. Direktorat Pendidikan
Lanjutan Pertama.
Dimyati, Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S. B. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Erman Suherman, dkk.2003. Strategi Pembelajaran Kontemporer. Bandung:
JICA
Herman, Hudoyo. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. FMIPA Universitas Negeri Malang.
Hidayah, Isti. & Sugiarto. 2006. Workshop Pendidikan Matematika-2. Jurusan
Matematika FMIPA: UNNES.
Junaidi, Syamsul. Dkk. 2004. Matematika SMP untuk kelas VII. Jakarta: Esis.
Kusni. 2001. Geometri Dasar. Semarang: UNNES.
Max Darsono. Dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Purwodarminto. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rianto, Yatim. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tinjauan Dasar.
Surabaya: SIC.
Ridho, Mochamad. 2006. SI TEMAN (Evaluasi Terpadu Mandiri dan Rekreasi).
Jakarta: PT. Grasindo.
Sudjana. 1996. Metode Statistika Edisi Enam. Bandung: Tarsito.
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I.
Semarang: UNNES.
Lampiran 1
1
RENCANA PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP Negari 1 Balapulang
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Segiempat
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke : 1
A. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi garis, sudut dan bangun datar serta dapat
menentukan
besaran-besaran yang ada di dalamnya.
B. Kompetensi Dasar
Menemukan sifat dan menghitung besaran-besaran segiempat.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian jajargenjang.
2. Menjelaskan sifat-sifat jajargenjang ditinjau dari diagonal, sisi dan
sudutnya.
3. Menurunkan dan menghitung rumus luas jajargenjang.
D. Model Pembelajaran
Problem Posing
E. Sumber dan Bahan
Hidayah, Isti. & Sugiarto. 2006. Workshop Pendidikan Matematika-2.
Jurusan
Matematika FMIPA: UNNES
Adinawan, M. Cholik & Sugijono. 2002. Matematika 1B. Jakarta:
Erlangga
Junaidi, Samsul & Siswono, Eko. 2004. Matematika untuk kelas VII.
Jakarta:
Esis PT Gelora Aksara Pratama
Tim Matrik Media Literata. 2006. SI TEMAN Seri Evaluasi. Jakarta: PT
Grasindo
F. Alat Pembelajaran
1. Alat Tulis
Lampiran 1
2
2. Penggaris
3. LKS
4. Alat peraga model jajargenjang dari kertas asturo.
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (15 menit)
a. Guru mengkondisikan kelas.
b. Guru menyampaikan apersepsi.
Dengan tanya jawab mengingatkan kembali pelajaran yang lalu
yaitu
garis-garis sejajar dan bentuk-bentuk bangun datar.
c. Guru memberi motivasi peserta didik yang berkaitan dengan
jajargenjang.
d. Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan
adalah model pembelajaran problem posing.
2. Kegiatan Inti (100 menit)
a. Guru menunjukkan alat peraga berupa daerah segitiga dan
menunjukkan bahwa jajargenjang dapat dibentuk dari suatu segitiga
dan bayangannya setelah diputar setengah putaran pada titik
tengah
salah satu sisinya serta menjelaskan pengertian jajargenjang.
Jajargenjang adalah suatu segiempat yang sisi-sisinya
sepasangsepasang
sejajar.
b. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dengan
anggota 4-5 anak.
c. Guru membagikan LKS I.
d. Guru memberi petunjuk kepada peserta didik cara mengisi LKS I
point 1 untuk menemukan sifat-sifat jajargenjang.
e. Peserta didik mendiskusikan sifat-sifat jajargenjang. Guru
mengamati
kerja kelompok dan memberi bantuan jika ada kesulitan dalam
berdiskusi.
f. Guru bersama peserta didik membahas sifat-sifat jajargenjang
berdasarkan hasil diskusi.
Lampiran 1
3
1) Sifat-sifat jajargenjang antara lain:
(a) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
(b) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
(c) Diagonal-diagonal saling membagi dua sama besar.
(d) Jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan 1800.
(e) Kedua diagonal saling membagi dua sama panjang.
g. Guru memberi petunjuk penggunaan LKS I point 2 tentang
penurunan
rumus luas jajargenjang.
h. Peserta didik berdiskusi menemukan rumus luas daerah
jajargenjang.
i. Guru bersama peserta didik membahas hasil diskusi tentang
rumus
luas daerah jajargenjang.
Jika daerah jajargenjang mempunyai alas = a, tinggi = t dan luas =
L
maka L = a x t.
j. Guru memberikan contoh soal yang dikembangkan dengan model
pembelajaran problem posing.
Contoh soal:
Alas suatu jajargenjang adalah 2x cm dan tingginya 3x cm. Jika
luasnya 216 cm2, hitunglah panjang alas dan tinggi jajargenjang
tersebut.
Penyelesaian:
Misal : L = luas jajargenjang
a = alas jajargenjang
t = tinggi jajargenjang
Diketahui: Jajargenjang
L= 216 cm2
a = 2x cm
t = 3x cm
Ditanya: panjang alas dan tinggi jajargenjang tersebut?
Jawab: L = a . t
216 = 2x . 3x
216 = 6x2
Lampiran 1
4
x2 =
6
216
x2 = 36
x = 6 cm
Panjang alas = 2x = 2 . 6 = 12 cm
Tinggi = 3x = 3 . 6 = 18 cm.
Jadi panjang alas dan tinggi jajargenjang tersebut adalah 12 cm dan
18
cm.
k. Guru menyajikan soal yang berhubungan dengan jajargenjang
dalam
lembar masalah I.
Soal:
Alas suatu jajargenjang sama dengan tiga kali tingginya. Jika luas
jajargenjang tersebut adalah 108 cm2, hitunglah panjang alas dan
tinggi jajargenjang tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui: L = 108 cm2
a = 3t
t=t
Ditanya: Panjang alas dan tinggi jajargenjang?
Jawab:
L=a.t
108 = 3t . t
108 = 3t2
t2 =
3
108 = 36
t = 6 cm
panjang alas 3 t = 3 . 6 = 18 cm
Jadi panjang alas dan tinggi jajargenjang tersebut adalah 18 cm dan
6
cm.
l. Peserta didik diminta untuk membuat soal yang mengarah pada
penyelesaian (penerapan post solution posing).
Lampiran 1
5
m. Guru menunjuk salah satu kelompok untuk menunjukan soal
buatannya di depan kelas.
n. Setiap kelompok mengerjakan soal yang telah dibuatnya.
o. Guru memberi bantuan jika ada peserta didik yang mengalami
kesulitan mengerjakan soal.
p. Guru bersama peserta didik membahas soal.
q. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan soal yang
telah
dibuat.
3. Penutup (10 menit)
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman.
1) Sifat-sifat jajargenjang antara lain:
(a) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.
(b) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
(c) Diagonal-diagonal saling membagi dua sama besar.
(d) Jumlah besar sudut-sudut yang berdekatan 1800.
(e) Kedua diagonal saling membagi dua sama panjang.
2) Jika daerah jajargenjang mempunyai alas = a, tinggi = t dan luas
=
L maka L = a x t.
b. Guru memberikan PR I
c. Guru mengadakan refleksi.
H. Penilaian
Berdasarkan hasil kerja kelompok.
Semarang, April 2007
Mengetahui
Guru Matematika SMP N 1 Balapulang Peneliti
Dewi Badarul Budur, S.Pd Dewi Mahabbah Intan
Lampiran 1
6
RENCANA PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP Negari 1 Balapulang
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Segiempat
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Pertemuan ke : 2
A. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi garis, sudut dan bangun datar serta dapat
menentukan
besaran-besaran yang ada di dalamnya.
B. Kompetensi Dasar
Menemukan sifat dan menghitung besaran-besaran segiempat.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian persegi panjang.
2. Menjelaskan sifat-sifat persegi panjang ditinjau dari diagonal, sisi
dan
sudutnya.
3. Menurunkan dan menghitung rumus keliling dan luas daerah
persegi
panjang.
D. Model Pembelajaran
Problem Posing
E. Sumber dan Bahan
Hidayah, Isti. & Sugiarto. 2006. Workshop Pendidikan Matematika-2.
Jurusan
Matematika FMIPA: UNNES
Adinawan, M. Cholik & Sugijono. 2002. Matematika 1B. Jakarta:
Erlangga
Junaidi, Samsul & Siswono, Eko. 2004. Matematika untuk kelas VII.
Jakarta:
Esis PT Gelora Aksara Pratama
Tim Matrik Media Literata. 2006. SI TEMAN Seri Evaluasi. Jakarta: PT
Grasindo.
Lampiran 1
7
F. Alat Pembelajaran
1. Alat Tulis
2. Penggaris
3. LKS
4. Alat peraga model persegi panjang yang terbuat dari kertas
asturo.
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengkondisikan kelas.
b. Guru bersama peserta didik membahas PR I
c. Guru menyampaikan apersepsi.
Dengan tanya jawab peserta didik diajak untuk mengingat pelajaran
yang lalu yaitu jajargenjang dan menyebutkan benda-benda yang
berbentuk persegi panjang.
d. Guru memberi motivasi peserta didik yang berkaitan dengan
persegi
panjang.
2. Kegiatan Inti (100 menit)
a. Guru menunjukkan alat peraga berupa daerah persegi panjang
dan
menunjukkan bahwa persegi panjang dapat menempati bingkainya
dengan 4 cara serta menjelaskan pengertian persegi panjang.
Persegi
panjang adalah jajargenjang yang satu sudutnya siku-siku.
b. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dengan
anggota 4-5 anak.
c. Guru membagikan LKS II.
d. Guru memberi petunjuk kepada peserta didik cara mengisi LKS II
point 1 untuk menemukan sifat-sifat persegi panjang.
e. Peserta didik mendiskusikan sifat-sifat persegi panjang. Guru
mengamati kerja kelompok dan memberi bantuan jika ada kesulitan
dalam berdiskusi.
f. Guru bersama peserta didik membahas sifat-sifat persegi panjang
berdasarkan hasil diskusi.
Sifat-sifat persegi panjang antara lain:
(1) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
Lampiran 1
8
(2) Diagonal-diagonal persegi panjang adalah sama panjang.
(3) Diagonal-diagonal saling membagi dua sama panjang.
(4) Semua sudut suatu persegi panjang adalah sudut siku-siku.
g. Guru memberi petunjuk penggunaan LKS II point 2 tentang
penurunan
rumus luas dan keliling persegi panjang.
h. Peserta didik berdiskusi menemukan rumus keliling dan luas
daerah
persegi panjang.
i. Guru bersama peserta didik membahas hasil diskusi tentang
rumus
keliling dan luas daerah persegi panjang.
1) Jika bangun persegi panjang mempunyai panjang = p, lebar = l,
dan
keliling = K maka K = 2 (p + l).
2) Jika daerah persegi panjang mempunyai panjang = p, lebar = l
dan
luas = L maka L = p x l
j. Guru memberikan contoh soal yang dikembangkan dengan model
pembelajaran problem posing.
Contoh soal:
Lantai ruang tamu sebuah rumah berbentuk persegi panjang.
Lantainya
akan diberi karpet. Ukuran lantai ruang tamu itu panjang 4 m dan
lebar
3 m. Harga karpet 1 m2 adalah Rp 25.000,00. Pertanyaan:
1) Berapa keliling lantai ruang tamu rumah tersebut?
2) Berapa luas lantai ruang tamu rumah tersebut?
3) Berapa luas karpet yang dibutuhkan untuk menutupi lantai ruang
tamu tersebut?
4) Berapa jumlah uang yang akan dibayarkan untuk membeli karpet
tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: Lantai ruang tamu rumah berbentuk persegi panjang
Panjang = 4 m
Lebar = 3 m
Harga karpet 1 m2 = Rp 25.000,00
Lampiran 1
9
Ditanya:
1) Berapa keliling lantai ruang tamu rumah tersebut?
2) Berapa luas lantai ruang tamu rumah tersebut?
3) Berapa luas karpet yang dibutuhkan untuk menutupi lantai ruang
tamu tersebut?
4) Berapa jumlah uang yang akan dibayarkan untuk membeli karpet
tersebut?
Jawab:
1) K = 2 (p + l)
= 2 (4 + 3)
=2x4+2x3
= 14 m
Jadi keliling lantai ruang tamu adalah 14 m.
2) L = p x l
=4x3
= 12 m2
Jadi luas lantai ruang tamu adalah 12 m2.
3) Luas karpet yang dibutuhkan sama dengan luas lantai ruang
tamu
yaitu 12 m2
4) Uang yang harus dibayarkan
Luas karpet x harga karpet
= 12 x 25.000,00 = 300.000
Jadi uang yang harus dibayarkan adalah Rp 300.000,00
k. Guru menyajikan soal yang berhubungan dengan persegi panjang
dalam lembar masalah II.
Soal:
Gambar di atas adalah Lantai suatu kamar yang berbentuk persegi
panjang. Akan ditutup dengan ubin persegi panjang. Panjang kamar
itu
18 ubin dan lebarnya adalah 14 ubin. Tentukan:
Lampiran 1
10
1) Luas lantai kamar tersebut?
2) Berapa banyak ubin yang dibutuhkan untuk lantai kamar
tersebut?
3) Keliling lantai kamar tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: Lantai suatu kamar berbentuk persegi panjang.
Panjang = 18 ubin
Lebar = 14 ubin
Ditanya:
1) Luas lantai kamar tersebut?
2) Berapa banyak ubin yang dibutuhkan untuk lantai kamar
tersebut?
3) Keliling lantai kamar tersebut?
Jawab:
1) L = p x l
= 18 x 14 = 252.
Jadi luas lantai kamar itu adalah 252 ubin2.
2) Banyak ubin yang dibutuhkan adalah 252 ubin.
3) K = 2 (p + l)
= 2 (18 + 14) = 64
Jadi keliling lantai kamar itu adalah 64 ubin.
l. Peserta didik diminta untuk membuat soal yang mengarah pada
penyelesaian (penerapan post solution posing).
m. Guru menunjuk salah satu kelompok untuk menunjukan soal
buatannya di depan kelas.
n. Setiap kelompok mengerjakan soal yang telah dibuatnya.
o. Guru memberi bantuan jika ada peserta didik yang mengalami
kesulitan mengerjakan soal.
p. Guru bersama peserta didik membahas soal.
q. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan soal yang
telah
dibuat.
3. Penutup (10 menit)
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman.
Lampiran 1
11
1) Sifat-sifat persegi panjang antara lain:
(b) Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang dan sejajar.
(c) Diagonal-diagonal persegi panjang adalah sama panjang.
(d) Diagonal-diagonal saling membagi dua sama panjang.
(e) Semua sudut suatu persegi panjang adalah sudut siku-siku.
2) Jika bangun persegi panjang mempunyai panjang = p, lebar = l,
dan keliling = K maka K = 2 (p + l).
3) Jika daerah persegi panjang mempunyai panjang = p, lebar = l
dan
luas = L maka L = p x l
b. Guru memberikan PR II
c. Guru mengadakan refleksi.
H. Penilaian
Berdasarkan hasil kerja kelompok.
Semarang, April 2007
Mengetahui
Guru Matematika SMP N 1 Balapulang Peneliti
Dewi Badarul Budur, S.Pd Dewi Mahabbah Intan
Lampiran 1
12
RENCANA PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP Negari 1 Balapulang
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Segiempat
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 4
A. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi garis, sudut dan bangun datar serta dapat
menentukan
besaran-besaran yang ada di dalamnya.
B. Kompetensi Dasar
Menemukan sifat dan menghitung besaran-besaran segiempat.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian persegi.
2. Menjelaskan sifat-sifat persegi ditinjau dari diagonal, sisi dan
sudutnya.
3. Menurunkan dan menghitung rumus keliling dan luas daerah
persegi.
D. Model Pembelajaran
Problem Posing
E. Sumber dan Bahan
Hidayah, Isti. & Sugiarto. 2006. Workshop Pendidikan Matematika-2.
Jurusan
Matematika FMIPA: UNNES
Adinawan, M. Cholik & Sugijono. 2002. Matematika 1B. Jakarta:
Erlangga
Junaidi, Samsul & Siswono, Eko. 2004. Matematika untuk kelas VII.
Jakarta:
Esis PT Gelora Aksara Pratama
Tim Matrik Media Literata. 2006. SI TEMAN Seri Evaluasi. Jakarta: PT
Grasindo
F. Alat Pembelajaran
1. Alat Tulis
2. Penggaris
Lampiran 1
13
3. LKS
4. Alat peraga model persegi yang terbuat dari kertas asturo.
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengkondisikan kelas.
b. Guru bersama peserta didik membahas PR III
c. Guru menyampaikan apersepsi.
Dengan tanya jawab peserta didik diajak untuk mengingat tentang
sifat-sifat belahketupat dan peserta didik diajak mencari contoh
yang
berbentuk persegi.
d. Guru memberi motivasi peserta didik yang berkaitan dengan
persegi.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru menunjukkan alat peraga berupa daerah persegi dan
menunjukkan bahwa persegi dapat menempati bingkainya dengan 8
cara serta menjelaskan pengertian persegi. Persegi adalah suatu
segiempat yang semua sisinya sama panjang dan satu sudutnya
sikusiku.
b. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dengan
anggota 4-5 anak.
c. Guru membagikan LKS IV.
d. Guru memberi petunjuk kepada peserta didik cara mengisi LKS IV
point 1 untuk menemukan sifat-sifat persegi.
e. Peserta didik mendiskusikan sifat-sifat persegi. Guru mengamati
kerja
kelompok dan memberi bantuan jika ada kesulitan dalam
berdiskusi.
f. Guru bersama peserta didik membahas sifat-sifat persegi
berdasarkan
hasil diskusi.
Sifat-sifat persegi antara lain:
1) Sisi-sisinya sama panjang dan sisi yang berhadapan sejajar.
2) Diagonal-diagonal persegi adalah sama panjang.
3) Diagonal-diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua
sama
panjang.
Lampiran 1
14
4) Diagonal-diagonalnya berpotongan membentuk sudut siku-siku.
5) Sudut-sudutnya dibagi dua sama besar oleh diagonal-
diagonalnya.
g. Guru memberi petunjuk penggunaan LKS IV point 2 tentang
penurunan rumus keliling dan luas daerah persegi.
h. Peserta didik berdiskusi menemukan rumus keliling dan luas
daerah
persegi.
i. Guru bersama peserta didik membahas hasil diskusi tentang
rumus
keliling dan luas daerah persegi.
1) Jika bangun persegi mempunyai panjang sisi = s, dan keliling = K,
maka K = 4s.
2) Jika daerah persegi mempunyai panjang sisi= s, dan luas = L
maka
L = s2.
j. Guru menyajikan soal yang berhubungan dengan persegi dalam
lembar
masalah IV.
Soal:
Luas sebidang kebun yang berbentuk persegi adalah 400 m2.
Sekeliling
kebun itu ditanami ketela pohon dengan jarak satu pohon ke pohon
lainnya 20 cm. hitung:
1) Panjang sisi kebun tersebut?
2) Keliling kebun tersebut?
3) Berapakah banyaknya ketela pohon di sekeliling kebun tersebut?
Penyelesaian:
Misal: L = luas kebun
K = keliling kebun
s = panjang sisi kebun
a = jarak dari ketela pohon satu ke ketela pohon lainnya
n = banyaknya ketela pohon di sekeliling kebun
Diketahui: L = 400 m2
a = 20 cm
Ditanya:
1) Panjang sisi kebun tersebut?
Lampiran 1
15
2) Keliling kebun tersebut?
3) Berapakah banyaknya ketela pohon di sekeliling kebun tersebut?
Jawab:
1) L = 400
s2 = 400
s2 = (20)2
s = 20
Jadi panjang sisi kebun adalah 20 m.
2) K = 4 x s = 4 x 20 = 80 m = 8000 cm
Jadi keliling kebun tersebut adalah 8000 cm.
3) Jarak ketela pohon ke ketela pohon lain = 20 cm
n = 8000 : 20 = 400 pohon
Jadi banyaknya ketela pohon di sekeliling kebun adalah 400 pohon.
k. Peserta didik diminta untuk membuat soal yang mengarah pada
penyelesaian (penerapan post solution posing).
l. Guru menunjuk salah satu kelompok untuk menunjukan soal
buatannya di depan kelas.
m. Setiap kelompok mengerjakan soal yang telah dibuatnya.
n. Guru memberi bantuan jika ada peserta didik yang mengalami
kesulitan mengerjakan soal.
o. Guru bersama peserta didik membahas soal.
p. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan soal yang
telah
dibuat.
3. Penutup (10 menit)
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman.
1) Sifat-sifat persegi antara lain:
(a) Semua sisi suatu persegi adalah sama.
(b) Diagonal-diagonal persegi adalah sama panjang.
(c) Diagonal-diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua
sama panjang.
(d) Diagonal-diagonalnya berpotongan membentuk sudut siku-siku.
Lampiran 1
16
(e) Sudut-sudutnya dibagi dua sama besar oleh
diagonaldiagonalnya.
2) Jika bangun persegi mempunyai panjang sisi = s, dan keliling = K,
maka K = 4s.
3) Jika daerah persegi mempunyai panjang sisi= s, dan luas = L
maka
L = s2.
b. Guru memberikan PR IV.
c. Guru mengadakan refleksi.
H. Penilaian
Berdasarkan hasil kerja kelompok.
Semarang, April 2007
Mengetahui
Guru Matematika SMP N 1 Balapulang Peneliti
Dewi Badarul Budur, S.Pd Dewi Mahabbah Intan
Lampiran 1
17
RENCANA PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP Negari 1 Balapulang
Kelas/Semester : VII/2
Materi Pokok : Segiempat
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Pertemuan ke : 3
A. Standar Kompetensi
Mengidentifikasi garis, sudut dan bangun datar serta dapat
menentukan
besaran-besaran yang ada di dalamnya.
B. Kompetensi Dasar
Menemukan sifat dan menghitung besaran-besaran segiempat.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian belahketupat.
2. Menjelaskan sifat-sifat persegi ditinjau dari diagonal, sisi dan
sudutnya.
3. Menurunkan dan menghitung daerah belahketupat.
D. Model Pembelajaran
Problem Posing
E. Sumber dan Bahan
Hidayah, Isti. & Sugiarto. 2006. Workshop Pendidikan Matematika-2.
Jurusan
Matematika FMIPA: UNNES
Adinawan, M. Cholik & Sugijono. 2002. Matematika 1B. Jakarta:
Erlangga
Junaidi, Samsul & Siswono, Eko. 2004. Matematika untuk kelas VII.
Jakarta:
Esis PT Gelora Aksara Pratama
Tim Matrik Media Literata. 2006. SI TEMAN Seri Evaluasi. Jakarta: PT
Grasindo
F. Alat Pembelajaran
1. Alat Tulis
Lampiran 1
18
2. Penggaris
3. LKS
4. Alat peraga model gambar belahketupat.
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengkondisikan kelas.
b. Guru bersama peserta didik membahas PR II
c. Guru menyampaikan apersepsi.
Dengan tanya jawab peserta didik diajak untuk mengingat tentang
sifat-sifat jajargenjang dan persegi panjang.
d. Guru memberi motivasi peserta didik yang berkaitan dengan
belahketupat.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
a. Guru menunjukkan suatu gambar yaitu gambar segitiga sama
kaki
ABC dengan AB = AC yang kemudian dicerminkan terhadap sumbu
garis BC sehingga ΔABC dan bayangannya ΔA’BC membentuk
segiempat ABA’C yang disebut belahketupat. Jadi belahketupat
dibentuk dari segitiga sama kaki dan bayangannya setelah
dicerminkan
terhadap alas segitiga itu sebagai sumbu simetrinya.
b. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dengan
anggota 4-5 anak.
c. Guru membagikan LKS III.
d. Guru memberi petunjuk kepada peserta didik cara mengisi LKS III
point 1 untuk menemukan sifat-sifat belahketupat.
e. Peserta didik mendiskusikan sifat-sifat belahketupat. Guru
mengamati
kerja kelompok dan memberi bantuan jika ada kesulitan dalam
berdiskusi.
f. Guru bersama peserta didik membahas sifat-sifat belahketupat
berdasarkan hasil diskusi.
Sifat-sifat belahketupat antara lain:
1) Semua sisi setiap belahketupat sama panjang.
Lampiran 1
19
2) Diagonal-diagonal setiap belahketupat merupakan sumbu simetri.
3) Pada setiap belahketupat sudut-sudut yang berhadapan sama
besar
dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.
4) Pada setiap belahketupat kedua diagonalnya saling membagi dua
sama panjang dan berpotongan tegak lurus.
g. Guru memberi petunjuk penggunaan LKS III point 2 tentang
penurunan rumus luas daerah belahketupat.
h. Peserta didik berdiskusi menemukan rumus luas daerah
belahketupat.
i. Guru bersama peserta didik membahas hasil diskusi tentang
rumus
luas daerah belahketupat.
j. Guru menyajikan soal yang berhubungan dengan belahketupat
dalam
lembar masalah III.
Soal:
Panjang sisi-sisi belahketupat PQRS = 5 cm dan panjang diagonal PR
= 6 cm, hitunglah panjang diagonal QS dan luas daerah belah
ketupat
PQRS!
Penyelesaian:
Diketahui: Belahketupat PQRS
Panjang sisi-sisinya = 5 cm
PR = 6 cm
Ditanya: a. panjang diagonal QS?
b. luas daerah belahketupat PQRS?
Jawab:
Q
P
S
R
O
Lampiran 1
20
a. ∠ POQ = 900
PO =
2
1 PR
=
2
1 x 6 = 3 cm
QO2 = PQ2 – PO2
= 52 – 32 = 16 cm.
QO = 4 cm
QS = 2 x QO
= 2 x 4 = 8 cm
Jadi panjang diagonal QS adalah 8 cm.
b. Luas PQRS =
2
1 x PR X QS
=
2
1 x 6 x 8 = 24 cm2
Jadi luas daerah belah ketupat PQRS adalah 24 cm2.
k. Peserta didik diminta untuk membuat soal yang mengarah pada
penyelesaian (penerapan post solution posing).
l. Guru menunjuk salah satu kelompok untuk menunjukan soal
buatannya di depan kelas.
m. Setiap kelompok mengerjakan soal yang telah dibuatnya.
n. Guru memberi bantuan jika ada peserta didik yang mengalami
kesulitan mengerjakan soal.
o. Guru bersama peserta didik membahas soal.
p. Guru meminta peserta didik untuk mengumpulkan soal yang
telah
dibuat.
4. Penutup (10 menit)
a. Peserta didik bersama guru membuat rangkuman.
1) Sifat-sifat belahketupat antara lain:
(a) Semua sisi setiap belahketupat sama panjang.
(b) Diagonal-diagonal setiap belahketupat merupakan sumbu
simetri.
Lampiran 1
21
(c) Pada setiap belahketupat sudut-sudut yang berhadapan sama
besar dan dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.
(d) Pada setiap belahketupat kedua diagonalnya saling membagi
dua sama panjang dan berpotongan tegak lurus.
2) Luas daerah belahketupat adalah
2
1 diagonal x diagonal yang
lainnya.
b. Guru memberikan PR IV.
c. Guru mengadakan refleksi.
H. Penilaian
Berdasarkan hasil kerja kelompok.
Semarang, April 2007
Mengetahui
Guru Matematika SMP N 1 Balapulang Peneliti
Dewi Badarul Budur, S.Pd Dewi Mahabbah Intan
Lampiran 2
Nama Kelompok:
1.
2.
3.
4.
Indikator : 1. Peserta didik dapat menemukan sifat-sifat persegi
panjang.
2. Peserta didik dapat menurunkan rumus keliling dan luas persegi
panjang.
Waktu : 20 menit
1. SIFAT-SIFAT PERSEGI PANJANG
Diskusikan dengan kelompokmu!
Untuk menemukan sifat-sifat persegi panjang, lakukan percobaan
seperti gambar di
bawah ini!
a. Letak 1 menunjukkan bahwa persegi panjang ABCD berhimpit
pada bingkainya
ABCD.
Angkatlah model persegi panjang tersebut dan baliklah menurut
garis PQ
sehingga dapat dengan tepat dipasangkan pada bingkainya seperti
letak 2.
Apakah yang dapat kalian simpulkan tentang AD dan BC?
A menempati ….., yang dinyatakan dengan A …..
D menempati ….., yang dinyatakan dengan D …..
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS) II
DC
AB
AB
DC
DC
AB
DC
AB
DC
AB
CD
DCBA
AB
BA
CD
P
Q
RS
Letak 1 Letak 2 Letak 3 Letak 4
Lampiran 2
AD menempati ….., yang dinyatakan dengan AD …..
Jadi AD = ….. (1)
b. Angkatlah model persegi panjang tersebut dan baliklah menurut
garis RS
sehingga dapat dengan tepat dipasangkan pada bingkainya, seperti
pada letak 3.
Apakah yang dapat kalian simpulkan tentang AB dan DC?
A menempati ….., yang dinyatakan dengan A …..
B menempati ….., yang dinyatakan dengan B …..
AB menempati ….., yang dinyatakan dengan AB …..
Jadi AB = ….. (2)
Dari (1) dan (2) didapat AD = ….. dan AB = …..
c. Perhatikan sisi-sisinya
AB sejajar …..
AD sejajar …..
Simpulan
d. Model persegi panjang ABCD dibalik menurut garis PQ, sehingga
menempati
bingkainya dengan tepat seperti letak 2.
Apakah yang dapat kalian simpulkan tentang diagonal AC dan BD?
A menempati ….., yang dinyatakan dengan A …..
C menempati ….., yang dinyatakan dengan C …..
AC menempati ….., yang dinyatakan dengan AC …..
Jadi AC = …..
Simpulan
e. Model persegi panjang ABCD yang terletak pada bingkainya
diputar setengah
putaran dengan pusat titik O sehingga dapat menempati bingkainya
lagi, seperti
letak 2.
Apakah yang dapat kalian simpulkan tentang diagonal AC dan BD?
Dalam setiap persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan ….. dan …..
Diagonal-diagonal dalam setiap persegi panjang adalah …..
Lampiran 2
A menempati ….., yang dinyatakan dengan A …..
B menempati ….., yang dinyatakan dengan B …..
O menempati …..
OA menempati …..,
Jadi OA = ….. dan OB = …..
Panjang OA = ….. = ….. = …..
Simpulan
f. Model persegi panjang ABCD pada letak 2 dapat dibalikkan
menurut garis RS.
Apakah yang dapat kalian simpulkan tentang sudut-sudut A dan B
serta tentang
sudut-sudut C dan D?
∠ A ….. jadi ∠ A = ….. (1)
∠D ….. jadi ∠D = ….. (2)
Dengan cara yang sama (letak 3), maka dapat kita simpulkan :
∠ A ….. jadi ∠B = ….. (3)
∠B ….. jadi ∠B = ….. (4)
Dari (1), (2), (3), dan (4) maka kita peroleh :
∠ A = ….. = ….. = …..
Simpulan
g. Perhatikan sudut-sudutnya
Perhatikan gambar disamping!
Empat buah persegi panjang diletakan bersisian seperti
ditunjukkan pada gambar. Ternyata keempat bangun
itu dapat menutupi bidang datar tanpa celah dan tidak
saling menutupi. Hal ini menunjukkan bahwa keempat
Diagonal-diagonal dalam setiap persegi panjang berpotongan dan
saling
membagi dua …..
Dalam setiap persegi panjang, tiap sudutnya adalah…..
12
43
Lampiran 2
buah sudut persegi panjang membentuk sudut satu putaran penuh.
Jadi besar
tiap-tiap sudut persegi panjang adalah
.....
.....
3600
=
Simpulan
2. KELILING DAN LUAS PERSEGI PANJANG
a. Keliling Persegi Panjang
Ukurlah bangun persegi panjang di bawah ini! Tentukan kelilingnya!
Keliling persegi panjang ABCD
= AB + BC + ….. + …..
= ….. + ….. + ….. + …..
= …..
Jadi keliling persegi panjang ABCD adalah …..
Simpulan
b. Luas Daerah Persegi panjang
Perhatikan setiap bangun persegi panjang di bawah ini dan isilah
tabel berikut.
(i) (ii) (iii)
Dalam setiap persegi panjang, tiap-tiap sudutnya merupakan
sudut…..
AB
DC
Dalam suatu persegi panjang, jika:
P : ukuran panjang persegi panjang
l : ukuran lebar persegi panjang
K : ukuran keliling persegi panjang
Maka K = ….. + ….. + ….. + …..
= ….. + …..
= ….. ( ….. + ….. )
p
l
Lampiran 2
Daerah persegi panjang Panjang Lebar Luas Daerah
(i)
(ii)
(iii)
…..
…..
…..
…..
…..
…..
….. = ….. x …..
….. = ….. x …..
….. x …..
Simpulan
Dalam suatu persegi panjang, jika:
P : ukuran panjang persegi panjang
l : ukuran lebar persegi panjang
L : ukuran luas persegi panjang
Maka L = ….. x …..
Lampiran 2
Nama Kelompok:
1.
2.
3.
4.
Indikator : 1. Peserta didik dapat menemukan sifat-sifat persegi.
2. Peserta didik dapat menurunkan rumus keliling dan luas persegi.
Waktu : 20 menit
1. SIFAT-SIFAT PERSEGI
Diskusikan dengan kelompokmu!
Untuk menemukan sifat-sifat persegi, lakukan percobaan seperti
gambar di bawah
ini!
a. Letak 1, jelas posisi A menempati A, yang dinyatakan dengan A A
B ….., C ….., D …..
b. Letak 2, model persegi ABCD dibalik terhadap garis RS, maka A D
B ….., AB …..
Jadi AB = …..
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS) IV
A
DC
B
DC
AB
A
DC
B
AB
DC
RS
A
DC
B
DA
CB
A
DC
B
BC
AD
A
DC
B
AD
BC
O
A
DC
B
BA
CD
O
A
DC
B
CB
DA
O
Letak 1 Letak 2 Letak 3 Letak 4
Letak 5 Letak 6 Letak 7 Letak 8
APB
DCDC
BA
P
Q
Lampiran 2
c. Letak 3, model persegi ABCD dibalik terhadap garis PQ, maka A
…..
D ….., AD …..
Jadi AD = …..
d. Letak 4, model persegi ABCD dibalik menurut diagonal BD, maka
A …..
B ….., AB …..
Jadi AB = ….. (1)
e. Letak 5, model persegi ABCD dibalik menurut diagonal AC, maka
A …..
B ….., AB ….., C ….., B ….., CB …..
Jadi AB = ….. (2), CB = ….. (3)
Dari (1), (2), (3) didapat: AB = …..
AB = …..
CB = …..
Jadi AB = ….. = ….. = …..
Simpulan
f. Perhatikan kembali letak 4. apa yang terjadi jika model persegi
ABCD dibalik
menurut diagonal BD?
∠ABD ∠..... , Jadi ∠ABD = ∠.....
∠ADB ∠..... , Jadi ∠ADB = ∠.....
Jadi ∠ABD = ∠..... dan ∠ADB = ∠.....
Jadi diagonal BD membagi ∠B dan ∠D menjadi dua bagian yang
sama besar.
g. Perhatikan letak 5. Apa yang terjadi jika model persegi ABCD
dibalik menurut
diagonal AC?
∠BAC ∠..... , Jadi ∠BAC = ∠.....
∠ACB ∠..... , Jadi ∠ACB = ∠.....
Jadi ∠BAC = ∠..... dan ∠ACB = ∠.....
Jadi diagonal AC membagi ∠A dan ∠C menjadi dua bagian yang
sama besar.
Sisi-sisi dalam setiap persegi adalah …..
Lampiran 2
Simpulan
h. Perhatikan letak 6. Apa yang terjadi jika model persegi ABCD
diputar
4
1 putaran (900) dengan pusat O?
∠AOD ∠..... , Jadi ∠AOD = ∠.....
∠COB ∠..... , Jadi ∠COB = ∠.....
∠DOC ∠..... , Jadi ∠DOC = ∠.....
∠BOA ∠..... , Jadi ∠BOA = ∠.....
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa:
∠AOD = ∠..... = ∠..... = ∠.....
∠AOD + ∠..... + ∠..... + ∠..... = 3600 (satu putaran penuh).
Jadi ∠AOD = ∠..... = ∠..... = ∠..... =
.....
3600
= …..
Simpulan
i. Perhatikan kembali letak 6. Apa yang terjadi jika model persegi
ABCD diputar
4
1 putaran (900) dengan pusat O?
Jelas O O,
A ….., D ….., C ….., B …..
OA OD
OD …..
OB …..
Jadi OA = ….., OD = ….., OC = ….., dan OB = …..
Jadi OA = ….. = ….. = …..
Diagonal-diagonal dalam setiap persegi saling membagi …..
Diagonal-diagonal dalam setiap persegi berpotongan membentuk
sudut …..
Lampiran 2
Simpulan
2. KELILING DAN LUAS PERSEGI
a. Keliling Persegi
Ukurlah bangun persegi di bawah ini! Tentukan kelilingnya!
Keliling persegi ABCD
= AB + BC + ….. + …..
= ….. + ….. + ….. + …..
= …..
Jadi keliling persegi ABCD adalah …..
Simpulan
b. Luas Daerah Persegi
Perhatikan setiap bangun persegi di bawah ini dan isilah tabel
berikut.
(i) (ii) (iii)
Jadi panjang diagonal persegi adalah …..
AB
DC
Dalam suatu persegi, jika:
S : ukuran sisi persegi
K : ukuran keliling persegi
Maka K = ….. + ….. + ….. + …..
= ….. + ….. + ….. + …..
= …..
s
s
Lampiran 2
Daerah persegi Panjang Lebar Luas Daerah
(i)
(ii)
(iii)
…..
…..
…..
…..
…..
…..
….. = ….. x …..
….. = ….. x …..
….. x …..
Simpulan
Dalam suatu persegi, jika:
s : ukuran sisi persegi
L : ukuran luas persegi
Maka L = ….. x ….. = ….
Lampiran 2
Nama Kelompok:
1.
2.
3.
4.
Indikator : 1. Peserta didik dapat menemukan sifat-sifat
jajargenjang.
2. Peserta didik dapat menurunkan rumus luas jajargenjang.
Waktu : 15 menit
1. SIFAT-SIFAT JAJARGENJANG
Diskusikan dengan kelompokmu!
Lakukan kegiatan seperti pada gambar di bawah ini!
(i) (ii) (iii)
(i) Jajargenjang ABCD diputar sejauh 1800 pada titik O, (ii)
Perputaran jajargenjang
ABCD, (iii) Jajargenjang ABCD berhimpit dengan jajargenjang ABCD
hasil
perputaran sejauh 1800
a. Jika jajargenjang ABCD pada gambar (i) diputar pada O (titik
tengah sisi BD)
sejauh 1800 (setengah putaran) apa yang terjadi?
AB menempati ….. ditulis AB ….. sehingga AB = ….. dan AB // …..
BC menempati ….. ditulis BC ….. sehingga BC = ….. dan BC // …..
Jadi AB # ….. dan BC # …..
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS) I
AB
DC
O
AB
DC
A
B
D
C
AB
DC
O
CD
B
A
O
Lampiran 2
Simpulan
∠ABC menempati ∠ ….. ditulis ∠ABC ∠ ….. sehingga ∠ABC = ∠ …..
∠BAD menempati ∠ ….. ditulis ∠BAD ∠ ….. sehingga ∠BAD = ∠ …..
Simpulan
Jumlah besar sudut Δ ABC adalah …..
Jumlah besar sudut jajargenjang ABCD adalah …..
Jumlah besar ∠ABC dan ∠BCD adalah …..
Simpulan
Pada setengah putaran berpusat O.
OB OD. Jadi OB = …..
OA OC. Jadi OA = …..
Simpulan
2. LUAS JAJARGENJANG
(i) (ii) (iii)
(i) Jajargenjang dengan alas a dan tinggi t, (ii) sebelah kiri
jajargenjang
digunting, (iii) Hasil guntingan ditempelkan disebelah kanan
jajargenjang.
Perhatikan gambar (i) jajargenjang di atas alasnya adalah a,
tingginya t.
Pada setiap jajargenjang, sisi-sisi yang berhadapan ….. dan …..
Pada setiap jajargenjang, sudut-sudut yang berhadapan …..
Jadi pada jajargenjang, sudut yang berdekatan jumlahnya …..
Jadi, kedua diagonal jajargenjang …..
t
a
t
a
Lampiran 2
Perhatikan gambar (ii) kongruen dengan gambar (i), alasnya adalah
…..,
tingginya adalah …..
Ubah bangun seperti gambar (ii) menjadi bangun seperti pada
gambar (iii).
Bangun yang terbentuk adalah …..
Panjangnya adalah …..
Lebarnya adalah …..
Luas daerahnya adalah …..
Sehingga
Luas Jajargenjang = Luas …..
Luas Jajargenjang = ….. x …..
Luas Jajargenjanh = ….. x …..
Simpulan
Dalam suatu jajargenjang jika:
a : ukuran alas jajargenjang
t : ukuran tinggi jajargenjang
L : ukuran luas jajargenjang
Maka L = ….. x …..
Lampiran 2
Nama Kelompok:
1.
2.
3.
4.
Indikator : 1. Peserta didik dapat menemukan sifat-sifat
belahketupat.
2. Peserta didik dapat menurunkan rumus luas belahketupat.
Waktu : 15 menit
1. SIFAT-SIFAT BELAHKETUPAT
Diskusikan dengan kelompokmu!
Lakukan kegiatan seperti pada gambar di bawah ini!
a. Lipatlah belahketupat ABCD menurut garis AC
1. AB = …..
2. BC = …..
Lipatlah belahketupat ABCD menurut garis BD
1. AB = …..
2. AD = …..
b. Lipatlah belahketupat ABCD menurut garis AC
1. Δ ABC adalah segitiga ….. dengan AB = ….., maka BO merupakan
sumbu
simetri.
2. Δ ADC adalah segitiga ….. dengan AD = ….., maka OD
merupakan sumbu
simetri.
3. Δ ABC kongruen dengan Δ ADC maka AC merupakan …..
Jadi AC dan BD adalah …..
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS) III
A
O
D
B
C
Semua sisi setiap belahketupat …..
Lampiran 2
Simpulan
c. Perhatikan diagonal AC dan BD
1. AO = …..
2. BO = …..
Simpulan
d.
Perhatikan letak 2 pada gambar diatas, belahketupat ABCD dibalik
menurut
sumbu simetri BD, maka ∠ A ∠ ….., sehingga ∠ A = ∠ …..
Pada letak 3, belahketupat ABCD dibalik menurut sumbu simetri AC,
maka ∠ B
∠ B ….., sehingga ∠ B = ∠ …..
Jadi ∠ A = ∠ ….. , ∠ B = ∠ ….. dan kedua diagonal belahketupat
merupakan
sumbu simetri.
Simpulan
Kedua diagonal setiap belahketupat merupakan …..
Kedua diagonal setiap belahketupat saling membagi dua …..
BB
A
C
D
C
D
A
Letak 1
BB
A
C
D
A
D
C
Letak 2
BD
A
C
D
C
B
A
Letak 3
Pada setiap belahketupat sudut-sudut yang berhadapan ….. dan
dibagi dua
….. oleh diagonal-diagonalnya.
Lampiran 2
2. LUAS BELAHKETUPAT
a. Gambar belahketupat disamping terdiri dari ….. buah
segitiga yaitu segitiga ….. dan segitiga …..
b. Potonglah daerah belahketupat ABCD menurut diagonal
AC!
Luas Δ ABC =
2
1 x ….. x BO
Luas Δ ADC =
2
1 x ….. x DO
Jadi luas belahketupat ABCD
= Luas Δ ABC + Luas Δ ADC
=
2
1 x ….. x BO +
2
1 x ….. x DO
=
2
1 x….. x (BO + DO)
=
2
1 x ….. x …..
Simpulan
AO
D
B
C
Karena BD dan AC merupakan diagonal maka
Luas belahketupat adalah
2
1 x ….. x …..
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) II
1. SIFAT-SIFAT PERSEGI PANJANG
a. Letak 1 menunjukkan bahwa persegi panjang ABCD berhimpit
pada
bingkainya ABCD.
Angkatlah model persegi panjang tersebut dan baliklah menurut
garis PQ
sehingga dapat dengan tepat dipasangkan pada bingkainya seperti
letak 2.
A menempati B, yang dinyatakan dengan A B
D menempati C, yang dinyatakan dengan D C
AD menempati BC yang dinyatakan dengan AD BC
Jadi AD = BC (1)
b. Angkatlah model persegi panjang tersebut dan baliklah menurut
garis RS
sehingga dapat dengan tepat dipasangkan pada bingkainya, seperti
pada
letak 3.
A menempati D, yang dinyatakan dengan A D
B menempati C, yang dinyatakan dengan B C
AB menempati DC, yang dinyatakan dengan AB DC
Jadi AB = DC (2)
Dari (1) dan (2) didapat AD = BC dan AB = DC
c. Perhatikan sisi-sisinya
AB sejajar DC
AD sejajar BC
Simpulan
d. Model persegi panjang ABCD dibalik menurut garis PQ, sehingga
menempati bingkainya dengan tepat seperti letak 2.
A menempati C, yang dinyatakan dengan A C
C menempati D, yang dinyatakan dengan C D
Dalam setiap persegi panjang, sisi-sisi yang berhadapan sama
panjang dan
sejajar.
AC menempati CD, yang dinyatakan dengan AC CD
Jadi AC = CD.
Simpulan
e. Model persegi panjang ABCD yang terletak pada bingkainya
diputar
setengah putaran dengan pusat titik O sehingga dapat menempati
bingkainya lagi, seperti letak 2.
A menempati C, yang dinyatakan dengan A C
B menempati D, yang dinyatakan dengan B D
O menempati O.
OA menempati OC,
Jadi OA = OC dan OB = OD.
Panjang OA = OC = OB = OD
Simpulan
f. Model persegi panjang ABCD pada letak 2 dapat dibalikkan
menurut garis
RS.
∠ A ∠ B jadi ∠ A = ∠ B (1)
∠D ∠ C jadi ∠D = ∠ C (2)
Dengan cara yang sama (letak 3), maka dapat kita simpulkan :
∠ A ∠ D jadi ∠B = ∠ D (3)
∠B ∠C jadi ∠B = ∠C (4)
Dari (1), (2), (3), dan (4) maka kita peroleh :
∠A=∠B=∠C=∠D
Simpulan
Diagonal-diagonal dalam setiap persegi panjang adalah sama
panjang.
Diagonal-diagonal dalam setiap persegi panjang berpotongan dan
saling
membagi dua sama panjang.
Dalam setiap persegi panjang, tiap sudutnya adalah sama besar.
g. Perhatikan sudut-sudutnya
Perhatikan gambar disamping!
Empat buah persegi panjang diletakan bersisian seperti
ditunjukkan pada gambar. Ternyata keempat bangun
itu dapat menutupi bidang datar tanpa celah dan tidak
saling menutupi. Hal ini menunjukkan bahwa keempat
buah sudut persegi panjang membentuk sudut satu putaran penuh.
Jadi
besar tiap-tiap sudut persegi panjang adalah
90
4
3600
=
Simpulan
2. KELILING DAN LUAS PERSEGI PANJANG
a. Keliling Persegi Panjang
Ukurlah bangun persegi panjang di bawah ini! Tentukan kelilingnya!
Keliling persegi panjang ABCD
= AB + BC + CD + DA
=4+2+4+2
= 12
Jadi keliling persegi panjang ABCD adalah 12 cm.
Simpulan
Dalam setiap persegi panjang, tiap-tiap sudutnya merupakan sudut
900
AB
DC
Dalam suatu persegi panjang, jika:
P : ukuran panjang persegi panjang
l : ukuran lebar persegi panjang
K : ukuran keliling persegi panjang
Maka K = p + l + p + l
= 2p + 2l
=2(p+l)
12
43
b. Luas Daerah Persegi panjang
Daerah persegi
panjang
Panjang Lebar Luas Daerah
(i)
(ii)
(iii)
3
4
p
2
3
l
6=3x2
12 = 4 x 3
pxl
Simpulan
Dalam suatu persegi panjang, jika:
P : ukuran panjang persegi panjang
l : ukuran lebar persegi panjang
L : ukuran luas persegi panjang
Maka L = p x l
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IV
1. SIFAT-SIFAT PERSEGI
a. Letak 1, jelas posisi A menempati A, yang dinyatakan dengan A A
B B, C C, D D
b. Letak 2, model persegi ABCD dibalik terhadap garis RS, maka A D
B C, AB AD
Jadi AB = AD
c. Letak 3, model persegi ABCD dibalik terhadap garis PQ, maka A B
D C, AD BC
Jadi AD = BC
d. Letak 4, model persegi ABCD dibalik menurut diagonal BD, maka
A
C
B B, AB CB.
Jadi AB = CB. (1)
e. Letak 5, model persegi ABCD dibalik menurut diagonal AC, maka
A
A
B D, AB AD, C C, CB DC.
Jadi AB = AD (2), CB = DC (3)
Dari (1), (2), (3) didapat: AB = CB
AB = AD
CB = DC
Jadi AB = CB = AD = CD
Simpulan
f. Jelas ∠ABD ∠CBD , Jadi ∠ABD = ∠CBD
Jelas ∠ADB ∠CDB , Jadi ∠ADB = ∠CDB
Jadi ∠ABD = ∠CBD dan ∠ADB = ∠CDB
Sisi-sisi dalam setiap persegi adalah sama panjang.
Jadi diagonal BD membagi ∠B dan ∠D menjadi dua bagian yang
sama
besar.
g. Jelas ∠BAC ∠DAC , Jadi ∠BAC = ∠DAC
Jelas ∠ACB ∠ ACD , Jadi ∠ACB = ∠ ACD
Jadi ∠BAC = ∠DAC dan ∠ACB = ∠ ACD
Jadi diagonal AC membagi ∠A dan ∠C menjadi dua bagian yang
sama
besar.
Simpulan
h. Jelas ∠AOD ∠COB , Jadi ∠AOD = ∠COB
Jelas ∠COB ∠DOC , Jadi ∠COB = ∠DOC
Jelas ∠DOC ∠BOA, Jadi ∠DOC = ∠BOA
Jelas ∠BOA ∠AOD , Jadi ∠BOA = ∠AOD
Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa:
∠AOD = ∠COB = ∠DOC = ∠BOA
∠AOD + ∠COB + ∠DOC + ∠BOA = 3600 (satu putaran penuh).
Jadi ∠AOD = ∠COB = ∠DOC = ∠BOA =
4
3600
= 900
Simpulan
i. Jelas O O,
A D, D C, C B, B A
OA OD
OD OC
OB OA
Jadi OA = OD, OD = OC, OC = OB, dan OB = OA
Jadi OA = OD = OC = OB
Diagonal-diagonal dalam setiap persegi saling membagi dua sama
panjang.
Diagonal-diagonal dalam setiap persegi berpotongan membentuk
sudut 900
Simpulan
2. KELILING DAN LUAS PERSEGI
a. Keliling persegi adalah jumlah panjang semua sisi yang
membatasi bangun
persegi.
Keliling persegi ABCD = AB + BC + CD + DA
= 2,5 + 2,5 + 2,5 + 2,5
= 10
Jadi keliling persegi ABCD adalah 10 cm.
Simpulan
b. Luas daerah persegi.
Daerah persegi Panjang Lebar Luas Daerah
(i)
(ii)
(iii)
2
3
s
2
3
s
4=2x2
9=3x3
s2
Simpulan
Jadi panjang diagonal persegi adalah sama panjang.
Dalam suatu persegi, jika:
S : ukuran sisi persegi
K : ukuran keliling persegi
Maka K = AB + BC + CD + DA
=s+s+s+s
= 4s
Dalam suatu persegi, jika:
s : ukuran sisi persegi
L : ukuran luas persegi
Maka L = s x s = s2
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) I
1. SIFAT-SIFAT JAJARGENJANG
a. AB menempati CD, ditulis AB CD sehingga AB = CD dan AB // CD
b. BC menempati DA,ditulis BC DA sehingga BC = DA dan BC // DA
Jadi AB # CD dan BC # DA
Simpulan
c. ∠ABC menempati ∠ CDA ditulis ∠ABC ∠ CDA sehingga ∠ABC
= ∠ CDA
d. ∠BAD menempati ∠ DCB ditulis ∠BAD ∠ DCB sehingga ∠BAD
= ∠ DCB
Simpulan
Jumlah besar sudut Δ ABC adalah 1800
Jumlah besar sudut jajargenjang ABCD adalah 3600
Jumlah besar ∠ABC dan ∠BCD adalah 1800
Simpulan
Pada setengah putaran berpusat O.
OB OD. Jadi OB = OD
OA OC. Jadi OA = OC
Simpulan
Pada setiap jajargenjang, sisi-sisi yang berhadapan sama panjang
dan sejajar.
Pada setiap jajargenjang, sudut-sudut yang berhadapan adalah
sama besar.
Jadi pada jajargenjang, sudut yang berdekatan jumlahnya 1800
Jadi, kedua diagonal jajargenjang saling membagi dua sama
panjang.
2. LUAS JAJARGENJANG
Perhatikan gambar (i) jajargenjang di atas alasnya adalah a,
tingginya t.
Perhatikan gambar (ii) kongruen dengan gambar (i), alasnya adalah
a,
tingginya adalah t
Ubah bangun seperti gambar (ii) menjadi bangun seperti pada
gambar (iii).
Bangun yang terbentuk adalah persegi panjang.
Panjangnya adalah a
Lebarnya adalah t
Luas daerahnya adalah a x t
Sehingga
Luas Jajargenjang = Luas persegi panjang
Luas Jajargenjang = alas x tinggi
Luas Jajargenjang = a x t
Simpulan
Dalam suatu jajargenjang jika:
a : ukuran alas jajargenjang
t : ukuran tinggi jajargenjang
L : ukuran luas jajargenjang
Maka L = a x t
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) III
1. SIFAT-SIFAT BELAHKETUPAT
a. Lipatlah belahketupat ABCD menurut garis AC
1. AB = AD
2. BC = CD
Lipatlah belahketupat ABCD menurut garis BD
1. AB = BC
2. AD = CD
b. Lipatlah belahketupat ABCD menurut garis AC
1. Δ ABC adalah segitiga sama kaki dengan AB = BC, maka BO
merupakan sumbu simetri.
2. Δ ADC adalah segitiga sama kaki dengan AD = CD, maka OD
merupakan sumbu simetri.
3. Δ ABC kongruen dengan Δ ADC maka AC merupakan sumbu
simetri.
Jadi AC dan BD adalah sumbu simetri.
Simpulan
c. Perhatikan diagonal AC dan BD
1. AO = CO
2. BO = DO
Simpulan
Semua sisi setiap belahketupat sama panjang
Kedua diagonal setiap belahketupat merupakan sumbu simetri.
Kedua diagonal setiap belahketupat saling membagi dua sama
panjang dan
salin berpotongan tegak lurus.
d. Pada letak 2, belahketupat ABCD dibalik menurut sumbu simetri
BD,
maka ∠ A ∠ C sehingga ∠ A = ∠ C.
Pada letak 3, belahketupat ABCD dibalik menurut sumbu simetri AC,
maka ∠ B ∠ D, sehingga ∠ B = ∠ D
Jadi ∠ A = ∠ C, ∠ B = ∠ D dan kedua diagonal belahketupat
merupakan
sumbu simetri.
Simpulan
2. LUAS BELAHKETUPAT
a. Gambar belahketupat disamping terdiri dari dua buah segitiga
yaitu
segitiga ABC dan segitiga ADC
b. Potonglah daerah belahketupat ABCD menurut diagonal AC!
Luas Δ ABC =
2
1 x AC x BO
Luas Δ ADC =
2
1 x AC x DO
Jadi luas belahketupat ABCD = Luas Δ ABC + Luas Δ ADC
=
2
1 x AC x BO +
2
1 x AC x DO
=
2
1 x AC x (BO + DO)
=
2
1 x AC x BD
Simpulan
Pada setiap belahketupat sudut-sudut yang berhadapan sama besar
dan
dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya.
Karena BD dan AC merupakan diagonal maka
Luas belahketupat adalah
2
1 x diagonal x diagonal lainnya.
Lampiran 03

LEMBAR MASALAH I
Nama Kelompok:
Petunjuk mengerjakan:
1. Jawablah soal di bawah ini dengan tepat!
2. Buatlah soal sejenis dengan soal di bawah ini dan selesaikanlah soal yang
telah kamu buat tersebut dengan kelompokmu!
Alas suatu jajargenjang sama dengan tiga kali tingginya. Jika luas jajargenjang
tersebut adalah 108 cm2, hitunglah panjang alas dan tinggi jajargenjang tersebut!
Lampiran 03
KUNCI JAWABAN LEMBAR MASALAH I
Misal L : luas jajargenjang
a : alas jajargenjang
t : tinggi jajargenjang
Diketahui: L = 108 cm2
a = 3t
t=t
Ditanya: Panjang alas dan tinggi jajargenjang?
Jawab:
L=a.t
108 = 3t . t
108 = 3t2
t2 =
3
108 = 36
t = 6 cm
panjang alas 3 t = 3 . 6 = 18 cm
Jadi panjang alas dan tinggi jajargenjang tersebut adalah 18 cm dan 6 cm.
Lampiran 03

LEMBAR MASALAH II
Nama Kelompok:
Petunjuk mengerjakan:
1. Jawablah soal di bawah ini dengan tepat!
2. Buatlah soal sejenis dengan soal di bawah ini dan selesaikanlah soal yang
telah kamu buat tersebut dengan kelompokmu!
Gambar di atas adalah Lantai suatu kamar yang berbentuk persegi panjang. Akan
ditutup dengan ubin persegi panjang. Panjang kamar itu 18 ubin dan lebarnya
adalah 14 ubin. Tentukan:
1) Luas lantai kamar itu?
2) Berapa banyak ubin yang dibutuhkan untuk lantai kamar itu?
3) Keliling lantai kamar itu?
Lampiran 03
KUNCI JAWABAN LEMBAR MASALAH II
Misal L : luas persegi panjang
K : keliling persegi panjang
p : panjang persegi panjang
l : lebar persegi panjang
Diketahui: Lantai suatu kamar berbentuk persegi panjang.
p = 18 ubin
l = 14 ubin
Ditanya:
1) Luas lantai kamar itu?
2) Berapa banyak ubin yang dibutuhkan untuk lantai kamar itu?
3) Keliling lantai kamar itu?
Jawab:
1) L = p x l
= 18 x 14 = 252 ubin2.
Jadi luas lantai kamar itu adalah 252 ubin2.
2) Banyak ubin yang dibutuhkan adalah 252 ubin.
3) K = 2 (p + l)
= 2 (18 + 14) = 64 ubin.
Jadi keliling lantai kamar itu adalah 64 ubin.
Lampiran 03

LEMBAR MASALAH III


Nama Kelompok:
Petunjuk mengerjakan:
1. Jawablah soal di bawah ini dengan tepat!
2. Buatlah soal sejenis dengan soal di bawah ini dan selesaikanlah soal yang
telah kamu buat tersebut dengan kelompokmu!
Panjang sisi-sisi belahketupat PQRS = 5 cm dan panjang diagonal PR = 6 cm,
hitunglah panjang diagonal QS dan luas daerah belah ketupat PQRS!
Lampiran 03
KUNCI JAWABAN LEMBAR MASALAH III
Diketahui: Belahketupat PQRS
Panjang sisi-sisinya = 5 cm
PR = 6 cm
Ditanya: a. panjang diagonal QS?
b. luas daerah belahketupat PQRS?
Jawab:
a. ∠ POQ = 900
PO =
2
1 PR
=
2
1 x 6 = 3 cm
QO2 = PQ2 – PO2
= 52 – 32 = 16 cm.
QO = 4 cm
QS = 2 x QO
= 2 x 4 = 8 cm
Jadi panjang diagonal QS adalah 8 cm.
b. Luas PQRS =
2
1 x PR X QS
=
2
1 x 6 x 8 = 24 cm2
Jadi luas daerah belah ketupat PQRS adalah 24 cm2.
Q
P
R
Lampiran 03

LEMBAR MASALAH IV
Nama Kelompok:
Petunjuk mengerjakan:
1. Jawablah soal di bawah ini dengan tepat!
2. Buatlah soal sejenis dengan soal di bawah ini dan selesaikanlah soal yang
telah kamu buat tersebut dengan kelompokmu!
Luas sebidang kebun yang berbentuk persegi adalah 400 m2. Sekeliling kebun itu
ditanami ketela pohon dengan jarak satu pohon ke pohon lainnya 20 cm. hitung:
1) Panjang sisi kebun tersebut?
2) Keliling kebun tersebut?
3) Berapakah banyaknya ketela pohon di sekeliling kebun tersebut?
Lampiran 03
KUNCI JAWABAN LEMBAR MASALAH IV
Misal: L : luas kebun
K : keliling kebun
s : panjang sisi kebun
a : jarak dari ketela pohon satu ke ketela pohon lainnya
n : banyaknya ketela pohon di sekeliling kebun
Diketahui: L = 400 m2
a = 20 cm
Ditanya:
1) Panjang sisi kebun tersebut?
2) Keliling kebun tersebut?
3) Berapakah banyaknya ketela pohon di sekeliling kebun tersebut?
Jawab:
1) L = 400
s2 = 400
s2 = (20)2
s = 20 Jadi panjang sisi kebun adalah 20 m.
2) K = 4 x s = 4 x 20 = 80 m = 8000 cm
Jadi keliling kebun tersebut adalah 8000 cm.
3) Jarak ketela pohon ke ketela pohon lain = 20 cm
n = 8000 : 20 = 400 pohon
Jadi banyaknya ketela pohon di sekeliling kebun adalah 400 pohon.
Lampiran 4
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :
Petunjuk mengerjakan:
1. Jawablah soal di bawah ini dengan tepat!
2. Buatlah soal sejenis dengan soal di bawah ini dan selesaikanlah soal yang
telah kamu buat tersebut dengan kelompokmu!
Suatu persegi panjang, ukuran panjang 3 cm lebih dari ukuran lebarnya. Ukuran
keliling persegi panjang itu 62 cm. Jika Tito akan membuat model persegi panjang
tersebut, berapa ukuran luas karton minimal yang diperlukan?
PEKERJAAN RUMAH
(PR) II
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN PR II
Misal L : luas persegi panjang
K : keliling persegi panjang
p : panjang persegi panjang
l : lebar persegi panjang
Diketahui: bentuk karton persegi panjang
p=x+3
l=x
K = 62 cm
Ditanya: berapa ukuran luas karton minimal yang diperlukan untuk membuat
model persegi panjang?
Jawab:
a. Rumus K = 2 (p + l )
= 2 (x + 3 + x)
= 2 (2x + 3)
= 4x + 6
Jadi persamaan dalam x adalah K = 4x + 6
b. Nilai x
K = 4x + 6
⇔ 62 = 4x + 6
⇔ 4x = 56
⇔ x = 14
Jadi nilai x adalah 14
c. Jelas l = x = 14
Jadi ukuran panjang karton adalah 14 + 3 = 17 cm
d. Jadi ukuran lebar karton adalah 14 cm
e. Luas karton adalah
L=pxl
= 17 x 14 = 238
Jadi ukuran luas karton yang dibutuhkan adalah 238 cm2
Lampiran 4
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :
Petunjuk mengerjakan:
1. Jawablah soal di bawah ini dengan tepat!
2. Buatlah soal sejenis dengan soal di bawah ini dan selesaikanlah soal yang
telah kamu buat tersebut dengan kelompokmu!
ABCD adalah sebuah persegi, dengan AB = (2x + 8) cm dan AD = (3x - 4) cm,
maka hitunglah keliling dan luas persegi!
PEKERJAAN RUMAH
(PR) IV
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN PR IV
Penyelesaian:
Misal L : luas persegi
K : keliling persegi
s : panjang sisi persegi
Diketahui: ABCD persegi
AB = 2x + 8
AD = 3x – 4
Ditanya : hitung keliling dan luas persegi?
a. Karena dalam persegi sisi-sisinya sama panjang maka:
AB = AD
⇔ 2x + 8 = 3x - 4
⇔ 2x – 3x = - 4 - 8
⇔ - x = - 12
⇔ x = 12
Jadi nilai x adalah 12
b. Ukuran AB dan AD
AB = 2x + 8
= 2.12 + 8
= 24 + 8
= 32 cm
Karena sisi-sisi persegi sama panjang maka AD = 32 cm
c. K = 4 s
= 4. 32
= 128 cm
d. L = s2
= 122 = 144 cm2
Lampiran 4
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :
Petunjuk mengerjakan:
1. Jawablah soal di bawah ini dengan tepat!
2. Buatlah soal sejenis dengan soal di bawah ini dan selesaikanlah soal yang
telah kamu buat tersebut dengan kelompokmu!
Sebuah taman bunga berbentuk jajargenjang seperti gambar di atas. Jika waktu
yang diperlukan untuk menanam bunga setiap 1 m2 adalah 60 menit, berapa waktu
yang diperlukan untuk menanam bunga pada taman tersebut?
PEKERJAAN RUMAH
(PR) I
8 cm
5 cm
4 cm
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN PR I
Penyelesaian:
Misal L : luas jajargenjang
a : alas jajargenjang
t : tinggi jajargenjang
n : waktu yang diperlukan untuk menanam bunga
Diketahui: Jajargenjang
a=8m
t=4m
a. L = a x t
=8x4
= 32 m2
b. Waktu yang diperlukan untuk menanam bunga (n)
n = 32 x 60 menit
= 1920 menit
= 32 jam
Jadi waktu yang diperlukan untuk menanam bunga adalah 1920 menit atau
32 jam.
Lampiran 4
NAMA :
KELAS :
NO. ABSEN :
Petunjuk mengerjakan:
1. Jawablah soal di bawah ini dengan tepat!
2. Buatlah soal sejenis dengan soal di bawah ini dan selesaikanlah soal yang
telah kamu buat tersebut dengan kelompokmu!
Gambar di bawah ini adalah belahketupat ABCD, dengan panjang AB = 5 cm,
dan AC = 8 cm. Hitunglah panjang BD?
PEKERJAAN RUMAH
(PR) III
Lampiran 4
KUNCI JAWABAN PR III
Diketahui: Belahketupat ABCD
AB = 5 cm
AC = 8 cm
Ditanya: panjang BD?
Jawab:
OC =
2
1 AC
=
2
1 x 8 = 4 cm
OB2 = AB2 – OC2
= 52 - 42
= 25 – 16 = 9
OB = 3 cm
BD = 2 x OB
= 2 x 3 = 6 cm
Jadi panjang BD adalah 6 cm.
B
A
D
C
O
DAFTAR NAMA SISWA KELAS VII C (KELAS UJI COBA)
Nomor Nama Kode
Urut Induk
1 7758 Aji Mulyana Elmin U-01
2 7759 Akhmad Yani U-02
3 7760 Anggita Lestari U-03
4 7761 Dewi Maryam U-04
5 7762 Dwiki Dirga Fiadi U-05
6 7763 Eka Ispartono U-06
7 7764 Elisah Murningsih U-07
8 7765 Fajarul Huda. P U-08
9 7766 Fauzan Khaerul Umam U-09
10 7767 Heni Anggraeni U-10
11 7768 Imam Fauzi U-11
12 7769 Ita Wijayanti U-12
13 7770 Khamida Lastunnisa U-13
14 7771 Laila Alfiani U-14
15 7772 M. Rizki Wintoro U-15
16 7773 Melisa Mei Zahro U-16
17 7774 Mochamad Anwar Maulana U-17
18 7775 Moh. Muhaemin U-18
19 7776 Muhamad Khafidun Mujahidin U-19
20 7777 Mohamad Rizan Arfiani U-20
21 7778 Nanda Rachiemal. A U-21
22 7779 Nira Yulianti U-22
23 7780 Nofia Zaenmi U-23
24 7781 Nur Baiti U-24
25 7782 Nurhaeni U-25
26 7783 Pandu Aji Nugroho U-26
27 7784 Reishinta Nurul Apriliyani U-27
28 7785 Retno Fitriana U-28
29 7786 Riyan Irawan U-29
30 7787 Rizki Nurul Kiyah U-30
31 7788 Rizki Saputra. F U-31
32 7789 Rizki Ani Ismaya U-32
33 7790 Rizqi Nurul Awaliyah U-33
34 7791 Sinta Yuliasari U-34
35 7792 Siti Aropah U-35
36 7793 Siti Muamalah U-36
37 7794 Siti Nur Amaliyah U-37
38 7795 Sri Ambarwati U-38
39 7796 Taufik Humam U-39
40 7797 Yasir Valdi Cita Putra U-40
Lampiran 5
DAFTAR NAMA SISWA KELAS VII A (KELAS EKSPERIMEN)
Nomor Nama Kode
Urut Induk
1 7678 Ade Santoso E-01
2 7679 Aditya Nugroho E-02
3 7680 Akhmad Bain T E-03
4 7681 Buchori Muslim E-04
5 7682 Brillian Uyuni E-05
6 7683 Dwi Tirta E-06
7 7684 Gilang Flouta E-07
8 7685 Gifli Y.H E-08
9 7686 Imroatul Farqoh E-09
10 7687 Jefry Aditya Permana E-10
11 7688 Joni Prastiyo E-11
12 7689 Koko Hardiyanto E-12
13 7690 Lucky Wardana E-13
14 7691 Lu'ni Maulana E-14
15 7692 M. Abdul Karim E-15
16 7693 M. Arif Rivan E-16
17 7694 Mei Supriatin E-17
18 7695 M. Talkhis E-18
19 7696 Much. Adin Ropi E-19
20 7697 Ni'am Zuhri Azizi E-20
21 7698 Nur Fiqoh Awaliyah E-21
22 7699 Nur Khalimah E-22
23 7700 Nurul Baeti Al Shari E-23
24 7701 Pradhita R E-24
25 7702 Reza Matsir E-25
26 7703 Risa Putri Verdiana E-26
27 7704 Rizka Ayu Melykhatun E-27
28 7705 Rizky Maulana N E-28
29 7706 Rahmi Maysari E-29
30 7707 Sidik Maulana E-30
31 7708 Siti Fatiyah E-31
32 7709 Siti Khusniyatun E-32
33 7710 Suci Nur Aulia E-33
34 7711 Swietenin Melia S E-34
35 7712 Titin Nisfahuni E-35
36 7713 Umi Latifah E-36
37 7714 Yudistira Mahimsa E-37
38 7715 Yulina Ika E-38
39 7716 Yuyun Kurniasih E-39
40 7717 Zuhdi Fajriyanto E-40
Lampiran 6
DAFTAR NAMA SISWA KELAS VII B (KELAS KONTROL)
Nomor Nama Kode
Urut Induk
1 7718 Aedhoh Salim Assaiq K-01
2 7719 Andry Budi Yanto K-02
3 7720 Asy Ari Yanto K-03
4 7721 Cahaya Ningsih K-04
5 7722 Deananda Pranawesti K-05
6 7723 Desy Putri R K-06
7 7724 Dewi Putri Lestari K-07
8 7725 Dian Opiyani K-08
9 7726 Dwima Ayu Asmara K-09
10 7727 Endang Yuliani K-10
11 7728 Endi Haryanto K-11
12 7729 Eva Finarsih K-12
13 7730 Faiz Tri Widyarso K-13
14 7731 Findah Nahdiah Putri K-14
15 7732 Ginza Rahayu N K-15
16 7733 Ismi Nur Farida K-16
17 7734 Khaerul Kahfi K-17
18 7735 Khamid Jizfin K-18
19 7736 M. Aji Turhamun K-19
20 7737 Mentari S K-20
21 7738 M. Iskandar Pato K-21
22 7739 Moh. Zedni K-22
23 7740 M. Aziz Samsul Arifin K-23
24 7741 M. Fadilah Ardan K-24
25 7742 Neli Dwi Septi A K-25
26 7743 Novanto Lucky K-26
27 7744 Nur Inayah K-27
28 7745 Nurul Aisyah K-28
29 7746 Panji P.N K-29
30 7747 Reza Ulfiana Rozagni K-30
31 7748 Riska Fitrah Erianti K-31
32 7749 Sobiq Rijal A K-32
33 7750 Setyo Wibisono K-33
34 7751 Siti Kolipah K-34
35 7752 Teguh Arfianto K-35
36 7753 Tri Diah Ariliani K-36
37 7754 Tri Murni Widiyaningsih K-37
38 7755 Tria Yuniasti K-38
39 7756 Tyas Meita Rahmawati K-39
40 7757 Zakiyatul Muhamadiyah K-40
Lampiran 6
DATA NILAI RAPORT KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL
Eksperimen Kontrol
No Kode Nilai No Kode Nilai
1 E-01 66.00 1 K-01 76.00
2 E-02 66.00 2 K-02 60.00
3 E-03 72.00 3 K-03 79.00
4 E-04 76.00 4 K-04 62.00
5 E-05 69.00 5 K-05 74.00
6 E-06 63.00 6 K-06 62.00
7 E-07 75.00 7 K-07 60.00
8 E-08 70.00 8 K-08 56.00
9 E-09 66.00 9 K-09 62.00
10 E-10 60.00 10 K-10 70.00
11 E-11 65.00 11 K-11 79.00
12 E-12 59.00 12 K-12 74.00
13 E-13 61.00 13 K-13 74.00
14 E-14 71.00 14 K-14 66.00
15 E-15 69.00 15 K-15 70.00
16 E-16 68.00 16 K-16 65.00
17 E-17 63.00 17 K-17 74.00
18 E-18 73.00 18 K-18 74.00
19 E-19 56.00 19 K-19 76.00
20 E-20 72.00 20 K-20 75.00
21 E-21 68.00 21 K-21 62.00
22 E-22 74.00 22 K-22 69.00
23 E-23 69.00 23 K-23 78.00
24 E-24 60.00 24 K-24 65.00
25 E-25 79.00 25 K-25 67.00
26 E-26 79.00 26 K-26 76.00
27 E-27 63.00 27 K-27 73.00
28 E-28 80.00 28 K-28 79.00
29 E-29 77.00 29 K-29 67.00
30 E-30 79.00 30 K-30 65.00
31 E-31 64.00 31 K-31 68.00
32 E-32 82.00 32 K-32 66.00
33 E-33 68.00 33 K-33 78.00
34 E-34 70.00 34 K-34 76.00
35 E-35 80.00 35 K-35 70.00
36 E-36 72.00 36 K-36 73.00
37 E-37 68.00 37 K-37 76.00
38 E-38 81.00 38 K-38 60.00
39 E-39 82.00 39 K-39 70.00
40 E-40 64.00 40 K-40 60.00
S = 2799.00 S = 2786.00
n1 = 40 n2 = 40
x = 69.98 x = 69.65
s1
2= 48.9481 s2
2= 42.3359
s1 = 6.996 s2 = 6.507
Lampiran 7
Lampiran 8
UJI NORMALITAS DATA NILAI RAPORT
KELAS EKSPERIMEN
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika 2 2
tabel x<x
Pengujian Hipotesis
Data dibuat dalam daftar distribusi frekuensi terlebih dahulu
Nilai maksimal = 82.00
Nilai minimal = 56.00
Rentang = 26.00
Banyak kelas = 6
Panjang kelas = 4.33
Kelas Interval xi fi fixi xi
2 fi xi

56.00 - 60.00 58.00 4 232 3364 13456


61.00 - 65.00 63.00 7 441 3969 27783
66.00 - 70.00 68.00 12 816 4624 55488
71.00 - 75.00 73.00 7 511 5329 37303
76.00 - 80.00 78.00 7 546 6084 42588
81.00 - 85.00 83.00 3 249 6889 20667
Jumlah 40 2799 23370 197285

( ) Σ=

=
k
i1
2

2 Oi
i
i

E
χE
Lampiran 8
Mencari rata-rata:
69.98
40
2799
=
=

= Σ
n
fx
x ii
Mencari standar deviasi:

()
()
()
()
6.996
40 40 1
40 197285 2795
1
2
22

=

×−
=

= ΣΣ
nn
nfxfx
s iiii
Kelas Interval Batas (Oi-Ei)²
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk Z Ei Oi
Ei
56.00 - 60.00 55.50 -2.07 0.4807 0.0685 2.7419 4 0.577
61.00 - 65.00 60.50 -1.35 0.4122 0.1734 6.9354 7 0.001
66.00 - 70.00 65.50 -0.64 0.2388 0.2687 10.7480 12 0.146
71.00 - 75.00 70.50 0.08 0.0299 0.2552 10.2097 7 1.009
76.00 - 80.00 75.50 0.79 0.2851 0.1486 5.9443 7 0.187
81.00 - 85.00 80.50 1.50 0.4338 0.0530 2.1200 3 0.365
85.50 2.22 0.4868
x² = 2.2855

( ) Σ=

=
k
ii
ii

hirung E
XOE
1
2

2 = 2.2855
Nilai X 2hirung dikonsultasikan dengan X 2tabel dengan α = 5% dan k = 6. maka
dk = 6 – 3 = 3, diperoleh (0.95;3) X = 7.81
Karena X 2hirung < X 2tabel , maka Ho diterima. Kesimpulannya data berdistribusi normal.
Lampiran 8
UJI NORMALITAS DATA NILAI RAPORT
KELAS KONTROL
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika 2 2
tabel x<x
Pengujian Hipotesis
Data dibuat dalam daftar distribusi frekuensi terlebih dahulu
Nilai maksimal = 79.00
Nilai minimal = 56.00
Rentang = 23.00
Banyak kelas = 6
Panjang kelas = 3.83
Kelas Interval xi fi fixi xi
2 fi xi

55.00 - 59.00 57.00 1 57 3249 3249


60.00 - 64.00 62.00 8 496 3844 30752
65.00 - 69.00 67.00 9 603 4489 40401
70.00 - 74.00 72.00 11 792 5184 57024
75.00 - 79.00 77.00 11 847 5929 65219
80.00 - 84.00 82.00 0 0 6724 0
Jumlah 40 2786 22695 196645

( ) Σ=

=
k
i1
2

2 Oi
i
i

E
χE
Lampiran 8
Mencari rata-rata:
69.65
40
2789
=
=

= Σ
n
fx
x ii
Mencari standar deviasi:

()
()
()
()
6.507
40 40 1
40 197285 2795
1
2
22

=

×−
=

= ΣΣ
nn
nfxfx
s iiii
Kelas Interval Batas (Oi-Ei)²
Kelas
Z untuk
batas kls.
Peluang
untuk Z
Luas Kls.
Untuk Z Ei Oi
Ei
55.00 - 59.00 54.50 -2.33 0.4901 0.0494 1.9776 1 0.4833
60.00 - 64.00 59.50 -1.56 0.4406 0.1549 6.1976 8 0.5242
65.00 - 69.00 64.50 -0.79 0.2857 0.2765 11.0591 9 0.3834
70.00 - 74.00 69.50 -0.02 0.0092 0.2812 11.2472 11 0.0054
75.00 - 79.00 74.50 0.75 0.2720 0.1630 6.5193 11 3.0795
80.00 - 84.00 79.50 1.51 0.4350 0.0538 2.1519 0 2.1519
84.50 2.28 0.4888
x² = 6.6276

( ) Σ=

=
k
ii
ii

hirung E
XOE
1
2

2 = 6.6276
Nilai X 2hirung dikonsultasikan dengan X 2tabel dengan α = 5% dan k = 6. maka
dk = 6 – 3 = 3, diperoleh (0.95;3) X = 7.81
Karena X 2hirung < X 2tabel , maka Ho diterima. Kesimpulannya data berdistribusi normal.
Lampiran 9
UJI KESAMAAN DUA VARIANS (HOMOGENITAS)
DATA NILAI TES PEMAHAMAN KONSEP
ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
Ho : σ2
1= σ2
2

Ha : σ2
1≠ σ2
2

Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
iansterkecil
F Varians terbesar
var
=
Kriteria
Ho diterima apabila F < Ftabel
Dengan Ftabel = F1/2 α (n1-1, n2-1)

Dari data diperoleh:


Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 302 274.6
n 40 40
x 7.55 6.87
Varians (s2) 1.4969 1.4182
Standart deviasi (s) 1.22 1.19
Berdasarkan rumus diperoleh:
F = 1.0555
1.4182
1.4969 =
F(0.025)(39;39) = 1.89
Karena Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima, artinya kedua kelompok sampel itu berasal
dari
populasi yang sama (homogen).
UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA DATA NILAI RAPORT
ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana
Kriteria
Ho diterima jika –ttabel < t < ttabel dengan ttabel = t(1-1/2α )(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:


Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 2799 2786
n 40 40
x 69.98 69.65
Varians (s2) 48.9481 42.3359
Standart deviasi (s) 7.00 6.36
Berdasarkan rumus di atas diperoleh
Dengan dk = 40 + 40 – 2 = 78 diperoleh t(0.95;78) =1.99
Karena -1.99 < 0.215 < 1.99 maka Ho diterima, artinya rata-rata nilai raport kelas
eksperimen dan kontrol sama.
12 n
1
n
s1
t x1 x 2
+

= ()()
nn2
sn1n1
12
2
22
2
11

+−
−+−
= ss

()()
6.75589
40 40 2
s 40 1 48.9481 40 1 42.3359 =
+−
−+−
=
0.215
40
1
40
6.75589 1
t 69.98 69.65 =
+

=
Lampiran 10
KISI-KISI SOAL TES UJI COBA
Satuan pendidikan : SMP Negeri 1 Balapulang
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 90 menit
Jumlah soal : 30 Butir Soal
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
No Kompetensi yang
diujikan
Materi Indikator No Soal Bentuk
Soal
1. Menggunakan sifat-sifat
bangun datar
1. Menemukan sifat dan menghitung
besaran-besaran jajargenjang.
1. Peserta didik dapat menuliskan
definisi jajargenjang.
2. Peserta didik dapat menyebutkan
sifat-sifat jajargenjang.
3. Peserta didik dapat menentukan
rumus luas daerah jajargenjang.
4. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah jajargenjang jika
diketahui alas dan tingginya.
5. Peserta didik dapat menghitung
tinggi jajargenjang jika diketahui
1
2
3
4, 5, 6
7
Pilihan
Ganda
Lampiran 11
luas dan alas.
6. Peserta didik dapat menerapkan
konsep luas daerah jajargenjang
dalam kehidupan sehari-hari.
8
2. Menemukan sifat dan menghitung
besaran-besaran persegi panjang.
1. Peserta didik dapat menyebutkan
sifat-sifat persegi panjang.
2. Peserta didik dapat menentukan
panjang persegi panjang jika
diketahui panjang diagonal dan
panjang salah satu sisi.
3. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah persegi panjang jika
diketahui panjang dan lebar.
4. Peserta didik dapat menentukan
panjang persegi panjang jika
diketahui keliling dan lebarnya.
5. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah persegi panjang jika
diketahui keliling dan lebar.
6. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah persegi panjang jika
9
12
10, 13
11
14
15
diketahui keliling dan panjang.
7. Peserta didik dapat menghitung
panjang sisi persegi panjang jika
diketahui luas dan perbandingan
panjang dan lebar.
16
3. Menemukan sifat dan menghitung
besaran-besaran belahketupat.
1. Peserta didik dapat menyebutkan
sifat-sifat belahketupat.
2. Peserta didik dapat menghitung
setengah diagonal yang diketahui.
3. Peserta didik dapat menghitung
luas belahketupat jika diketahui
panjang diagonal-diagonalnya.
4. Peserta didik dapat menghitung
panjang diagonal belahketupat jika
diketahui luas dan salah satu
panjang diagonal lainnya.
5. Peserta didik dapat menghitung
panjang diagonal belahketupat jika
diketahui panjang salah satu sisi
dan panjang diagonal yang lain.
17
18
19
20
21
4. Menemukan sifat dan menghitung
besaran-besaran persegi.
1. Peserta didik dapat menyebutkan 22, 23, 24
sifat-sifat persegi.
2. Peserta didik dapat menghitung
panjang sisi jika salah satu sisi
dalam bentuk persamaan.
3. Peserta didik dapat menentukan
panjang sisi persegi jika diketahui
keliling.
4. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah persegi jika diketahui
panjang sisi.
5. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah persegi jika diketahui
keliling.
6. Peserta didik dapat menghitung
panjang diagonal persegi jika
diketahui luasnya.
7. Peserta didik dapat menerapkan
konsep keliling persegi dalam
kehidupan sehari-hari.
25
26
27
28
29
30
SOAL TES UJI COBA
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 90 Menit
Jumlah Soal : 30 Buah
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan benar dengan cara
memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada soal di bawah ini!
1. Jajargenjang adalah …..
a. Segiempat yang sisi-sisi sepasang-sepasang sejajar.
b. Segiempat yang semua sisinya sama panjang.
c. Segiempat yang satu sudutnya siku-siku.
d. Segiempat yang sudut-sudut alasnya sama besar dan sisi-sisi yang
berhadapan sama panjang.
2. Diketahui pernyataan-pernyataan sebagai berikut.
A. Sisi sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
B. Diagonal-diagonalnya sama panjang.
C. Sudut yang berhadapan sama besar.
D. Keempat sudutnya merupakan sudut siku-siku.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut yang merupakan sifat jajargenjang
adalah …..
a. A dan B c. B dan C
b. A dan C d. A dan D
3. Diketahui jajargenjang dengan alas a, tinggi t dan luasnya L, maka rumus luas
daerah jajargenjang adalah …..
a. L = a x t c. L =
2
1 (d x d)
b. L =
2
1 (a x t) d. L = 2 (a x t)
Lampiran 12
4. Luas jajargenjang ABCD disamping adalah...
a.
2
1 x AB x CE c. AB x CE
b.
2
1 x AE x CE d. AE x CE
5. Luas jajargenjang di samping adalah……
a. 144 cm2 c. 414 cm2
b. 441 cm2 d. 44 cm2
6. Luas daerah jajargenjang pada gambar di
samping adalah……
a. 24 cm2 c. 36 cm2
b. 32 cm2 d. 40 cm2
7. Diketahui luas daerah jajargenjang adalah 30 cm2 dan ukuran alasnya 6 cm.
Maka ukuran tinggi jajargenjang itu adalah……
a. 6 cm c. 4 cm
b. 5 cm d. 8 cm
8. Sebuah taman bunga berbentuk jajargenjang
seperti gambar disamping. Jika waktu yang
diperlukan untuk menanam bunga setiap 1
m2 adalah 1 jam, maka waktu yang
diperlukan untuk menanam bunga pada
taman tersebut adalah……
a. 48 jam c. 32 jam
b. 40 jam d. 60 jam
9. Di antara pernyataan-pernyataan berikut ini yang bukan sifat-sifat persegi
panjang adalah……
a. Diagonal-diagonalnya tidak sama panjang.
b. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.
c. Semua sudutnya sama besar.
B
DC
AE
8 cm
5 cm 4 cm
B
DC
AE
12 cm
A 12 cm
DC
EB
8 cm
5 cm 4 cm
AB
DC
E
d. Keempat sudutnya merupakan sudut siku-siku.
10. Luas daerah persegi panjang dengan panjang 5 kaki dan lebar 2 kaki
adalah……
a. 5 kaki2 c. 20 kaki2
b. 10 kaki2 d. 25 kaki2
11. Keliling suatu persegi panjang adalah 62 cm. Jika ukuran lebarnya 11 cm,
maka ukuran panjang persegi panjang itu adalah……
a. 40 cm c. 53 cm
b. 20 cm d. 21 cm
12. Panjang diagonal suatu persegi panjang 29 cm dan panjang salah satu sisinya
20 cm. Panjang sisi yang lain adalah……
a. 15 cm c. 20 cm
b. 21 cm d. 25 cm
13. Dipunyai persegi panjang ABCD. Ukuran AB = 10 cm, AD = 5 cm, CE = 3
cm dan GC = 4 cm. Luas daerah yang diarsir pada gambar di bawah ini
adalah……
a. 38 cm2 c. 12 cm2
b. 50 cm2 d. 62 cm2
a.
14. Jika suatu persegi panjang mempunyai ukuran kelilingnya = 20 cm dan
ukuran lebar = 3 cm, maka luasnya adalah……
a. 15 cm2 c. 20 cm2
b. 21 cm2 d. 60 cm2
15. Jika suatu persegi panjang mempunyai ukuran panjang = 10 cm dan ukuran
keliling = 30 cm. Maka luas daerah persegi panjang tersebut adalah…..
a. 50 cm2 c. 30 cm2
b. 40 cm2 d. 45 cm2
AB
DGC
FE
16. Jika luas daerah persegi panjang adalah 48 cm2 dan perbandingan lebar dan
panjangnya adalah 1 : 3, berapakah panjang persegi panjang tersebut?
a. 4 cm c. 6 cm
b. 8 cm d. 12 cm
17. Pernyataan di bawah ini merupakan sifat-sifat bangun segiempat.
A. Semua sisinya sama panjang.
B. Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan saling
berpotongan tegak lurus.
C. Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri.
Pernyataan di atas yang merupakan sifat-sifat belah ketupat adalah…..
a. A ,B, dan C
b. A dan B
c. B dan C
d. A dan C
18. Perhatikan belah ketupat ABCD di samping.
ABCD adalah belah ketupat dengan panjang
diagonal AC = 20 cm, dan diagonal BD = 16
cm. maka panjang OA adalah…..
a. 10 cm c. 8 cm
b. 20 cm d. 16 cm
19. Luas belah ketupat yang panjang diagonal-diagonalnya 15 cm dan 10 cm
adalah…..
a. 60 cm2 c. 25 cm2
b. 75 cm2 d. 150 cm2
20. Luas sebuah belah ketupat adalah 216 cm2 dan panjang salah satu
diagonalnya 18 cm. Panjang diagonal yang lain adalah…..
a. 48 cm c. 16 cm
b. 24 cm d. 12 cm
B
A
D
C
O
21. Pada belah ketupat KLMN di samping, KL = 5
cm, dan KM = 8 cm. Maka panjang NL
adalah…..
a. 12 cm c. 6 cm
b. 10 cm d. 5 cm
22. Di antara pernyataan-pernyataan berikut ini yang bukan sifat-sifat persegi
adalah …..
a. Sisi-sisinya sama panjang dan sisi yang berhadapan sejajar.
b. Diagonal-diagonalnya tidak sama panjang.
c. Diagonal-diagonalnya berpotongan dan membagi dua sama panjang.
d. Diagonal-diagonalnya berpotongan membentuk sudut siku-siku.
23. Benda-benda di bawah ini yang berbentuk persegi adalah …..
a. Gabus dengan ukuran 20 cm x 30 cm.
b. Buku paket matematika dengan ukuran 20 cm x 15 cm.
c. Buku tulis dengan ukuran 15 cm x 10 cm.
d. Dompet berukuran 10 cm x 10 cm.
24. Dari gambar persegi ABCD di samping, pernyataan
yang benar, kecuali…..
a. AB=BC=CD=AD c. OA=OC=OB=OD
b. AC=BD d. BC=BD
25. Pada persegi ABCD diketahui sisi AB = 12 cm jika panjang sisi AD =
(x +4) cm, nilai x adalah……
a. 10 cm c. 6 cm
b. 8 cm d. 4 cm
26. Jika keliling suatu persegi adalah 60 cm, maka ukuran sisinya adalah…..
a. 15 cm c. 30 cm
b. 20 cm d. 12 cm
L
K
N
M
O
O
DC
AB
27. Luas daerah persegi yang mempunyai ukuran panjang sisi 10 cm adalah…..
a. 20 cm2 c. 100 cm2
b. 40 cm2 d. 1 m2
28. Jika keliling suatu persegi adalah 80 cm, maka luas daerah persegi tersebut
adalah……
a. 200 cm2 c. 400 cm2
b. 300 cm d. 800 cm2
29. Luas suatu daerah persegi adalah 64 cm2. Panjang diagonalnya adalah……
a. 8 cm c. 16 cm
b. 16 2cm d. 8 2 cm
30. Sebuah kotak tutupnya berbentuk persegi. Pada tepi tutup itu dililitkan pita.
Jika ukuran sisi tutup tersebut 25 cm, maka panjang pita yang dipakai
adalah……
a. 1 m c. 2 m
b. 1, 5 m d. 0,5 m
KUNCI JAWABAN SOAL TES UJI COBA
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Soal : 30 butir soal
Alokasi Waktu : 90 menit
1. A 16. D
2. B 17. A
3. A 18. A
4. C 19. B
5. A 20. B
6. B 21. C
7. B 22. B
8. C 23. D
9. A 24. D
10. B 25. B
11. B 26. A
12. B 27. C
13. A 28. C
14. B 29. D
15. A 30. A
Lampiran 13
CONTOH PERHITUNGAN VALIDITAS
Rumus
Keterangan:
Mp : rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
Mt : rata-rata skor total
St : standart deviasi skor total
p : proporsi peserta didik yang menjawab benar pada setiap butir
soal
q : proporsi peserta didik yang menjawab salah pada setiap butir
soal
Kriteria
Apabila rpbis > rtabel, maka butir soal valid.
Perhitungan
Contoh penghitungan validitas butir soal 1:
No Kode Butir soal
no 1 (X)
Skor Total
(Y) Y2 XY
1 U-22 1 25 625 25
2 U-14 1 26 676 26
3 U-28 1 25 625 25
4 U-32 1 25 625 25
5 U-37 1 25 625 25
6 U-33 1 25 625 25
7 U-40 1 24 576 24
8 U-13 1 24 576 24
9 U-7 0 23 529 0
10 U-2 1 23 529 23
11 U-23 1 23 529 23
12 U-25 1 23 529 23
13 U-31 0 23 529 0
14 U-4 1 22 484 22
15 U-30 1 22 484 22
16 U-12 0 21 441 0
17 U-20 0 21 441 0
18 U-26 0 21 441 0
19 U-17 1 21 441 21
20 U-1 1 20 400 20
21 U-10 0 20 400 0
22 U-34 0 20 400 0
23 U-36 1 20 400 20
q
p
S
MM
r
t
pt
pbis


=
Lampiran 15
24 U-5 0 19 361 0
25 U-8 0 19 361 0
26 U-11 0 19 361 0
27 U-39 0 19 361 0
28 U-3 1 18 324 18
29 U-9 0 16 256 0
30 U-21 0 15 225 0
31 U-29 0 13 169 0
32 U-18 0 12 144 0
33 U-15 0 11 121 0
34 U-24 0 10 100 0
35 U-38 1 10 100 10
36 U-16 0 9 81 0
37 U-19 1 8 64 8
38 U-27 0 8 64 0
39 U-35 1 8 64 8
40 U-6 1 4 16 4
Jumlah 21 740 15102 421
Berdasarkan tabel di atas diperoleh data sebagai berikut.
20.05
21
421
1
1
==
=
Banyaknya peserta didik yang menjawabbenar pada no
M Jumlah skor total yang menjawabbenar pada no p
18.50
40
= 740 =
=
Banyaknya peserta didik
M Jumlah skor total t
0.53
40
21
1
==
=
Banyaknya peserta didik
p Jumlah skor yang menjawabbenar pada no
q = 1 – p = 1 – 0.53 = 0.48

()
0.400
0.85
0.53
5.94
20.05 18.50
5.94
40
40
15102 740
2

=

=
=

=
p bis
t

r
S
Pada a = 5% dengan n = 40 diperoleh r tabel = 0.312
Karena rpbis > rtabel, maka soal no 1 valid.
PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL
Rumus
Keterangan:
k : banyaknya butir soal

Σ pq : jumlah dari pq

S2 : varians total
Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

Σ pq = p1q1 + p2q2 + p3q3 + … + p40q40

= 0.2494 + 0.2400 + 0.2194 + … + 0.25


= 5.7000
35.3000
40
40
15102 (740)
2

2 =

S=
0.863
35.3000
35.3000 5.7000
35 1
35
11

=
⎟⎠

⎜⎝
⎛−
⎟ ⎟⎠

⎜ ⎜⎝


r=
Pada a = 5% dengan n = 40 diperoleh r tabel = 0.312
Karena r11 > r tabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen
tersebut reliabel.
⎟ ⎟⎠

⎜ ⎜⎝
⎛−Σ
⎟⎠

⎜⎝
=⎛ 2

11 S
S pq
k -1
rk
Lampiran 16
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL
Rumus
Keterangan:
P : tingkat kesukaran soal
B : banyaknya siswa yang menjawab benar
JS : jumlah peserta tes
Kriteria
Interval IK Kriteria
0.00 < P < 0.30 Sukar
0.30 < P < 0.70 Sedang
0.70 < P < 1.00 Mudah
Untuk butir soal no 1
Dari lampiran diperoleh data sebagai berikut.
B =Σx = 6
JS = N = 40
Berdasarkan rumus yang telah dijelaskan pada bab III, dapat
dihitung taraf
kesukaran soal sebagai berikut.
0.53
40
= 21 =
=
JS
PB
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka soal no 1
termasuk soal dengan
klasifikasi sedang.
JS
P=B
Lampiran 17
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL
Rumus
B
B
A
A

J
B
J
D= B −
Keterangan:
D : daya pembeda
JA : banyaknya peserta kelompok atas
JB : banyaknya peserta kelompok bawah
BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria
Interval DP Kriteria
0.00 < DP < 0.20 Jelek
0.20 < DP < 0.40 Cukup
0.40 < DP < 0.70 Baik
0.70 < DP < 1.00 Sangat Baik
Untuk soal no 1
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor
1 U-22 1 1 U-10 0
2 U-14 1 2 U-34 0
3 U-28 1 3 U-36 1
4 U-32 1 4 U-5 0
5 U-37 1 5 U-8 0
6 U-33 1 6 U-11 0
7 U-40 1 7 U-39 0
8 U-13 1 8 U-3 1
9 U-7 0 9 U-9 0
10 U-2 1 10 U-21 0
11 U-23 1 11 U-29 0
12 U-25 1 12 U-18 0
13 U-31 0 13 U-15 0
14 U-4 1 14 U-24 0
15 U-30 1 15 U-38 1
16 U-12 0 16 U-16 0
17 U-20 0 17 U-19 1
18 U-26 0 18 U-27 0
19 U-17 1 19 U-35 1
20 U-1 1 20 U-6 1
Jumlah 15 Jumlah 6
Lampiran 18
Untuk soal no 1, diperoleh data sebagai berikut.
Ba = 15
Ja = 20
Bb = 6
Jb = 20
Berdasarkan rumus yang telah dijelaskan pada bab III, dapat
dihitung taraf
kesukaran soal sebagai berikut.
0.45
20
6
20
15
=
=−
=−
B
B
A
A

J
B
J
DB
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda
baik.
KISI-KISI SOAL TES UJI COBA
Satuan pendidikan : SMP Negeri 1 Balapulang
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 75 menit
Jumlah soal : 25 Butir Soal
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
No Kompetensi yang
diujikan
Materi Indikator No Soal Bentuk
Soal
1. Menggunakan sifat-sifat
bangun datar
1. Menemukan sifat dan menghitung
besaran-besaran jajargenjang.
1. Peserta didik dapat menuliskan
definisi jajargenjang.
2. Peserta didik dapat menyebutkan
sifat-sifat jajargenjang.
3. Peserta didik dapat menentukan
rumus luas daerah jajargenjang.
4. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah jajargenjang jika
diketahui alas dan tingginya.
5. Peserta didik dapat menghitung
tinggi jajargenjang jika diketahui
1
2
3
4
5
Pilihan
Ganda
Lampiran 19
luas dan alas.
6. Peserta didik dapat menerapkan
konsep luas daerah jajargenjang
dalam kehidupan sehari-hari.
6
2. Menemukan sifat dan menghitung
besaran-besaran persegi panjang.
1. Peserta didik dapat menyebutkan
sifat-sifat persegi panjang.
2. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah persegi panjang jika
diketahui panjang dan lebar.
3. Peserta didik dapat menentukan
panjang persegi panjang jika
diketahui keliling dan lebarnya.
4. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah persegi panjang jika
diketahui keliling dan lebar.
5. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah persegi panjang jika
diketahui keliling dan panjang.
6. Peserta didik dapat menghitung
panjang sisi persegi panjang jika
diketahui luas dan perbandingan
7
8, 10
9
11
12
13
panjang dan lebar.
3. Menemukan sifat dan menghitung
besaran-besaran belahketupat.
1. Peserta didik dapat menyebutkan
sifat-sifat belahketupat.
2. Peserta didik dapat menghitung
setengah diagonal yang diketahui.
3. Peserta didik dapat menghitung
luas belahketupat jika diketahui
panjang diagonal-diagonalnya.
4. Peserta didik dapat menghitung
panjang diagonal belahketupat jika
diketahui luas dan salah satu
panjang diagonal lainnya.
14
15
16
17
4. Menemukan sifat dan menghitung
besaran-besaran persegi.
1. Peserta didik dapat menyebutkan
sifat-sifat persegi.
2. Peserta didik dapat menghitung
panjang sisi jika salah satu sisi
dalam bentuk persamaan.
3. Peserta didik dapat menentukan
panjang sisi persegi jika diketahui
keliling.
4. Peserta didik dapat menghitung
18, 19, 20
21
22
23
luas daerah persegi jika diketahui
panjang sisi.
5. Peserta didik dapat menghitung
luas daerah persegi jika diketahui
keliling.
6. Peserta didik dapat menerapkan
konsep keliling persegi dalam
kehidupan sehari-hari.
24
25
SOAL TES
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 75 Menit
Jumlah Soal : 25 Buah
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan benar dengan cara
memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada soal di bawah ini!
1. Jajargenjang adalah …..
a. Segiempat yang sisi-sisi sepasang-sepasang sejajar.
b. Segiempat yang semua sisinya sama panjang.
c. Segiempat yang satu sudutnya siku-siku.
d. Segiempat yang sudut-sudut alasnya sama besar dan sisi-sisi yang
berhadapan sama panjang.
2. Diketahui pernyataan-pernyataan sebagai berikut.
A. Sisi sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang.
B. Diagonal-diagonalnya sama panjang.
C. Sudut yang berhadapan sama besar.
D. Keempat sudutnya merupakan sudut siku-siku.
Dari pernyataan-pernyataan tersebut yang merupakan sifat jajargenjang
adalah …..
a. A dan B c. B dan C
b. A dan C d. A dan D
3. Diketahui jajargenjang dengan alas a, tinggi t dan luasnya L, maka rumus luas
daerah jajargenjang adalah …..
a. L = a x t c. L =
2
1 (d x d)
b. L =
2
1 (a x t) d. L = 2 (a x t)
4. Luas jajargenjang di samping adalah……
a. 144 cm2 c. 414 cm2
b. 441 cm2 d. 44 cm2
5. Diketahui luas daerah jajargenjang adalah 30 cm2 dan ukuran alasnya 6 cm.
Maka ukuran tinggi jajargenjang itu adalah……
a. 6 cm c. 4 cm
b. 5 cm d. 8 cm
6. Sebuah taman bunga berbentuk jajargenjang
seperti gambar disamping. Jika waktu yang
diperlukan untuk menanam bunga setiap 1
m2 adalah 1 jam, maka waktu yang
diperlukan untuk menanam bunga pada
taman tersebut adalah……
a. 48 jam c. 32 jam
b. 40 jam d. 60 jam
7. Di antara pernyataan-pernyataan berikut ini yang bukan sifat-sifat persegi
panjang adalah……
a. Diagonal-diagonalnya tidak sama panjang.
b. Sisi-sisi yang berhadapan sama panjang.
c. Semua sudutnya sama besar.
d. Keempat sudutnya merupakan sudut siku-siku.
8. Luas daerah persegi panjang dengan panjang 5 kaki dan lebar 2 kaki
adalah……
a. 5 kaki2 c. 20 kaki2
b. 10 kaki2 d. 25 kaki2
9. Keliling suatu persegi panjang adalah 62 cm. Jika ukuran lebarnya 11 cm,
maka ukuran panjang persegi panjang itu adalah……
a. 40 cm c. 53 cm
b. 20 cm d. 21 cm
12 cm
A 12 cm
DC
EB
8 cm
5 cm 4 cm
AB
DC
E
10. Dipunyai persegi panjang ABCD. Ukuran AB = 10 cm, AD = 5 cm, CE = 3
cm dan GC = 4 cm. Luas daerah yang diarsir pada gambar di bawah ini
adalah……
a. 38 cm2 c. 12 cm2
b. 50 cm2 d. 62 cm2
a.
11. Jika suatu persegi panjang mempunyai ukuran kelilingnya = 20 cm dan
ukuran lebar = 3 cm, maka luasnya adalah……
a. 15 cm2 c. 20 cm2
b. 21 cm2 d. 60 cm2
12. Jika suatu persegi panjang mempunyai ukuran panjang = 10 cm dan ukuran
keliling = 30 cm. Maka luas daerah persegi panjang tersebut adalah…..
a. 50 cm2 c. 30 cm2
b. 40 cm2 d. 45 cm2
13. Jika luas daerah persegi panjang adalah 48 cm2 dan perbandingan lebar dan
panjangnya adalah 1 : 3, berapakah panjang persegi panjang tersebut?
a. 4 cm c. 6 cm
b. 8 cm d. 12 cm
14. Pernyataan di bawah ini merupakan sifat-sifat bangun segiempat.
A. Semua sisinya sama panjang.
B. Diagonal-diagonalnya saling membagi dua sama panjang dan saling
berpotongan tegak lurus.
C. Kedua diagonalnya merupakan sumbu simetri.
Pernyataan di atas yang merupakan sifat-sifat belah ketupat adalah…..
a. A ,B, dan C
b. A dan B
c. B dan C
d. A dan C
AB
DGC
FE
15. Perhatikan belah ketupat ABCD di samping.
ABCD adalah belahketupat dengan panjang
diagonal AC = 20 cm, dan diagonal BD = 16
cm. maka panjang OA adalah…..
a. 10 cm c. 8 cm
b. 20 cm d. 16 cm
16. Luas belahketupat yang panjang diagonal-diagonalnya 15 cm dan 10 cm
adalah…..
a. 60 cm2 c. 25 cm2
b. 75 cm2 d. 150 cm2
17. Luas sebuah belahketupat adalah 216 cm2 dan panjang salah satu
diagonalnya 18 cm. Panjang diagonal yang lain adalah…..
a. 48 cm c. 16 cm
b. 24 cm d. 12 cm
18. Di antara pernyataan-pernyataan berikut ini yang bukan sifat-sifat persegi
adalah …..
a. Sisi-sisinya sama panjang dan sisi yang berhadapan sejajar.
b. Diagonal-diagonalnya tidak sama panjang.
c. Diagonal-diagonalnya berpotongan dan membagi dua sama panjang.
d. Diagonal-diagonalnya berpotongan membentuk sudut siku-siku.
19. Benda-benda di bawah ini yang berbentuk persegi adalah …..
a. Gabus dengan ukuran 20 cm x 30 cm.
b. Buku paket matematika dengan ukuran 20 cm x 15 cm.
c. Buku tulis dengan ukuran 15 cm x 10 cm.
d. Dompet berukuran 10 cm x 10 cm.
20. Dari gambar persegi ABCD di samping, pernyataan
yang benar, kecuali…..
a. AB=BC=CD=AD c. OA=OC=OB=OD
b. AC=BD d. BC=BD
B
A
D
C
O
O
DC
AB
21. Pada persegi ABCD diketahui sisi AB = 12 cm jika panjang sisi AD =
(x +4) cm, nilai x adalah……
a. 10 cm c. 6 cm
b. 8 cm d. 4 cm
22. Jika keliling suatu persegi adalah 60 cm, maka ukuran sisinya adalah…..
a. 15 cm c. 30 cm
b. 20 cm d. 12 cm
23. Luas daerah persegi yang mempunyai ukuran panjang sisi 10 cm adalah…..
a. 20 cm2 c. 100 cm2
b. 40 cm2 d. 1 m2
24. Jika keliling suatu persegi adalah 80 cm, maka luas daerah persegi tersebut
adalah……
a. 200 cm2 c. 400 cm2
b. 300 cm d. 800 cm2
25. Sebuah kotak tutupnya berbentuk persegi. Pada tepi tutup itu dililitkan pita.
Jika ukuran sisi tutup tersebut 25 cm, maka panjang pita yang dipakai
adalah……
a. 1 m c. 2 m
b. 1, 5 m d. 0,5 m
KUNCI JAWABAN SOAL TES
Mata Pelajaran : Matematika
Jumlah Soal : 25 butir soal
Alokasi Waktu : 70 menit
1. A 13. D
2. B 14. A
3. A 15. A
4. A 16. B
5. B 17. B
6. C 18. B
7. A 19. D
8. B 20. D
9. B 21. B
10. A 22. A
11. B 23. C
12. A 24. C
25. A
Lampiran 22
DATA HASIL BELAJAR KELAS EKSPERIMEN DAN
KELAS KONTROL
Eksperimen Kontrol
No Kode Nilai No Kode Nilai
1 E-01 8.00 1 K-01 7.60
2 E-02 8.80 2 K-02 4.40
3 E-03 8.40 3 K-03 8.00
4 E-04 8.00 4 K-04 5.60
5 E-05 8.00 5 K-05 7.60
6 E-06 7.40 6 K-06 7.60
7 E-07 5.20 7 K-07 8.00
8 E-08 6.00 8 K-08 5.20
9 E-09 9.20 9 K-09 6.80
10 E-10 8.00 10 K-10 5.40
11 E-11 6.00 11 K-11 7.60
12 E-12 8.00 12 K-12 8.40
13 E-13 7.40 13 K-13 7.20
14 E-14 5.80 14 K-14 7.20
15 E-15 9.60 15 K-15 4.80
16 E-16 8.80 16 K-16 6.00
17 E-17 5.60 17 K-17 5.40
18 E-18 5.20 18 K-18 6.00
19 E-19 6.00 19 K-19 7.60
20 E-20 7.40 20 K-20 6.40
21 E-21 8.00 21 K-21 8.00
22 E-22 7.40 22 K-22 6.40
23 E-23 8.80 23 K-23 8.40
24 E-24 8.40 24 K-24 7.00
25 E-25 8.00 25 K-25 7.00
26 E-26 8.80 26 K-26 6.40
27 E-27 8.80 27 K-27 8.40
28 E-28 8.00 28 K-28 4.80
29 E-29 8.00 29 K-29 7.00
30 E-30 8.40 30 K-30 7.60
31 E-31 9.20 31 K-31 5.60
32 E-32 8.80 32 K-32 8.00
33 E-33 6.80 33 K-33 7.40
34 E-34 6.00 34 K-34 7.60
35 E-35 5.60 35 K-35 8.00
36 E-36 7.40 36 K-36 7.40
37 E-37 7.20 37 K-37 4.40
38 E-38 6.00 38 K-38 8.80
39 E-39 8.40 39 K-39 7.20
40 E-40 7.20 40 K-40 6.40
S = 302.00 S = 274.60
n1 = 40 n2 = 40
x = 7.55 x = 6.87
s1
2= 1.4969 s2
2= 1.4182
s1 = 1.223 s2 = 1.191
Lampiran 22
Lampiran 23
UJI NORMALITAS DATA NILAI TES PEMAHAMAN KONSEP
KELAS EKSPERIMEN
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika 2 2
tabel x<x
Pengujian Hipotesis
Data dibuat dalam daftar distribusi frekuensi terlebih dahulu
Nilai maksimal = 9.60
Nilai minimal = 5.20
Rentang = 4.40
Banyak kelas = 6
Panjang kelas = 0.73
Kelas Interval xi fi fixi xi
2 fi xi

5.20 - 5.90 5.55 5 27.75 30.8025 154.013


6.00 - 6.70 6.35 5 31.75 40.3225 201.613
6.80 - 7.50 7.15 8 57.20 51.1225 408.98
7.60 - 8.30 7.95 9 71.55 63.2025 568.823
8.40 - 9.10 8.75 10 87.50 76.5625 765.625
9.20 - 9.90 9.55 3 28.65 91.2025 273.608
Jumlah 40 302.50 353.2150 2372.66

( ) Σ=

=
k
i1
2

2 Oi
i
i

E
χE
Lampiran 24
UJI NORMALITAS DATA NILAI TES PEMAHAMAN KONSEP
KELAS KONTROL
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis
Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika 2 2
tabel x<x
Pengujian Hipotesis
Data dibuat dalam daftar distribusi frekuensi terlebih dahulu
Nilai maksimal = 8.80
Nilai minimal = 4.40
Rentang = 4.40
Banyak kelas = 6
Panjang kelas = 0.73
Kelas Interval xi fi fixi xi
2 fi xi

4.40 - 5.10 4.75 5 23.75 22.5625 112.813


5.20 - 5.90 5.55 5 27.75 30.8025 154.013
6.00 - 6.70 6.35 8 50.80 40.3225 322.580
6.80 - 7.50 7.15 9 64.35 51.1225 460.103
7.60 - 8.30 7.95 10 79.50 63.2025 632.025
8.40 - 9.10 8.75 3 26.25 76.5625 229.688
Jumlah 40 274.60 284.575 1911.22

( ) Σ=

=
k
i1
2

2 Oi
i
i

E
χE
Lampiran 9
UJI KESAMAAN DUA VARIANS (HOMOGENITAS) DATA NILAI RAPORT
ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
Ho : σ2
1= σ2
2

Ha : σ2
1≠ σ2
2

Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
iansterkecil
F Varians terbesar
var
=
Kriteria
Ho diterima apabila F < Ftabel
Dengan Ftabel = F1/2 α (n1-1, n2-1)

Dari data diperoleh:


Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 2799 2786
n 40 40
x 69.98 69.65
Varians (s2) 48.9481 42.3359
Standart deviasi (s) 7.00 6.36
Berdasarkan rumus diperoleh:
F = 1.1562
42.3359
48.9481 =
F(0.025)(39;39) = 1.89
Karena Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima, artinya kedua kelompok sampel itu berasal
dari
populasi yang sama (homogen).
Lampiran 25
Lampiran 26
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA
DATA NILAI TES PEMAHAMAN KONSEP
ANTARA KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis
Ho : μ1 ≤ μ2
Ha : μ1 > μ2
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana
Kriteria
Ho ditolak jika t > ttabel dengan ttabel = t(1-α )(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:


Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 302 274.6
n 40 40
x 7.55 6.87
Varians (s2) 1.4969 1.4182
Standart deviasi (s) 1.22 1.19
Berdasarkan rumus di atas diperoleh
Dengan dk = 40 + 40 – 2 = 78 diperoleh t(0.95;78) =1.99
12 n
1
n
s1
t x1 x 2
+

= ()()
nn2
sn1n1
12
2
22
2
11

+−
−+−
= ss

()()
1.2073
40 40 2
s 40 1 1.4969 40 11.4182 =
+−
−+−
=
2.537
40
1
40
1.2073 1
t 7.55 6.87 =
+

=
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS TERHADAP GURU
DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
Hari/tanggal : Senin, 23 April 2007
Nama Guru : Dewi Mahabbah. I
Petunjuk: Berilah penilaian anda dengan memberikan cek (√) pada
kolom yang sesuai.
No Aspek yang diamati Dilakukan Skor
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Mengkondisikan kelas.
b. Memberi apersepsi.
c. Memberi motivasi.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran.








2. Kegiatan Inti
a. Membentuk kelompok belajar.
b. Menyajikan suatu masalah.
c. Membimbing kelompok belajar dalam
membuat pertanyaan.
d. Memberi kesempatan siswa untuk menyajikan
pertanyaan hasil diskusi.
e. Membimbing siswa dalam memecahkan
masalah.
f. Memberi kesempatan siswa untuk menyajikan
hasil diskusi.
g. Membimbing siswa dalam menarik simpulan.














3. Penutup
a. Merangkum materi yang dipelajari.
b. Memberikan PR.
c. Melakukan refleksi.






Total 14 3 10 1
Keterangan:
1: Tidak baik 3: Baik
2: Cukup baik 4: Sangat baik
Skor hasil pengamatan = (2 x 3) + (3 + 10) + (4 + 1) = 40
Rata-rata skor = 2.85
Persentase kemampuan guru dalam pengelolaan kelas = 71.43%
Observer
Dewi Badarul Budur, S. Pd
Lampiran 27
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS TERHADAP GURU
DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
Hari/tanggal : Sabtu, 28 April 2007
Nama Guru : Dewi Mahabbah. I
Petunjuk: Berilah penilaian anda dengan memberikan cek (√) pada
kolom yang sesuai.
No Aspek yang diamati Dilakukan Skor
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Mengkondisikan kelas.
b. Memberi apersepsi.
c. Memberi motivasi.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran.








2. Kegiatan Inti
a. Membentuk kelompok belajar.
b. Menyajikan suatu masalah.
c. Membimbing kelompok belajar dalam
membuat pertanyaan.
d. Memberi kesempatan siswa untuk menyajikan
pertanyaan hasil diskusi.
e. Membimbing siswa dalam memecahkan
masalah.
f. Memberi kesempatan siswa untuk menyajikan
hasil diskusi.
g. Membimbing siswa dalam menarik simpulan.














3. Penutup
a. Merangkum materi yang dipelajari.
b. Memberikan PR.
c. Melakukan refleksi.






Total 14 2 11 1
Keterangan:
1: Tidak baik 3: Baik
2: Cukup baik 4: Sangat baik
Skor hasil pengamatan = (2 x 2) + (3 + 11) + (4 + 1) = 41
Rata-rata skor = 2.93
Persentase kemampuan guru dalam pengelolaan kelas = 73.25%
Observer
Dewi Badarul Budur, S. Pd
Lampiran 28
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS TERHADAP GURU
DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
Hari/tanggal : Senin, 30 April 2007
Nama Guru : Dewi Mahabbah. I
Petunjuk: Berilah penilaian anda dengan memberikan cek (√) pada
kolom yang sesuai.
No Aspek yang diamati Dilakukan Skor
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Mengkondisikan kelas.
b. Memberi apersepsi.
c. Memberi motivasi.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran.








2. Kegiatan Inti
a. Membentuk kelompok belajar.
b. Menyajikan suatu masalah.
c. Membimbing kelompok belajar dalam
membuat pertanyaan.
d. Memberi kesempatan siswa untuk menyajikan
pertanyaan hasil diskusi.
e. Membimbing siswa dalam memecahkan
masalah.
f. Memberi kesempatan siswa untuk menyajikan
hasil diskusi.
g. Membimbing siswa dalam menarik simpulan.














3. Penutup
a. Merangkum materi yang dipelajari.
b. Memberikan PR.
c. Melakukan refleksi.






Total 14 1 10 3
Keterangan:
1: Tidak baik 3: Baik
2: Cukup baik 4: Sangat baik
Skor hasil pengamatan = (2 x 1) + (3 + 10) + (4 + 3) = 44
Rata-rata skor = 3.14
Persentase kemampuan guru dalam pengelolaan kelas = 78.57%
Observer
Dewi Badarul Budur, S. Pd
Lampiran 29
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS TERHADAP GURU
DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
Hari/tanggal : Sabtu, 5 Mei 2007
Nama Guru : Dewi Mahabbah. I
Petunjuk: Berilah penilaian anda dengan memberikan cek (√) pada
kolom yang sesuai.
No Aspek yang diamati Dilakukan Skor
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Pendahuluan
a. Mengkondisikan kelas.
b. Memberi apersepsi.
c. Memberi motivasi.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran.








2. Kegiatan Inti
a. Membentuk kelompok belajar.
b. Menyajikan suatu masalah.
c. Membimbing kelompok belajar dalam
membuat pertanyaan.
d. Memberi kesempatan siswa untuk menyajikan
pertanyaan hasil diskusi.
e. Membimbing siswa dalam memecahkan
masalah.
f. Memberi kesempatan siswa untuk menyajikan
hasil diskusi.
g. Membimbing siswa dalam menarik simpulan.














3. Penutup
a. Merangkum materi yang dipelajari.
b. Memberikan PR.
c. Melakukan refleksi.






Total 14 10 4
Keterangan:
1: Tidak baik 3: Baik
2: Cukup baik 4: Sangat baik
Skor hasil pengamatan = (3 + 10) + (4 + 4) = 46
Rata-rata skor = 3.29
Persentase kemampuan guru dalam pengelolaan kelas = 82.25%
Observer
Dewi Badarul Budur, S. Pd
Lampiran 30
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS TERHADAP PESERTA DIDIK
DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
Hari/tanggal : Senin, 23 April 2007
Nama Pengamat : Dewi Mahabbah. I
Petunjuk: Berilah penilaian anda dengan memberikan cek (√) pada
kolom yang sesuai.
Aspek yang diamati Dilakukan Skor
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Penuh perhatian dalam belajar kelompok.
2. Mau berbagi dengan anggota kelompok.
3. Siswa bersifat fleksibel dan terbuka.
4. Melakukan kerja sama yang aktif dan terarah.
5. Bertanya kepada teman/guru tentang hal-hal
yang kurang jelas.
6. Respon positif terhadap siswa yang melakukan
presentasi, bertanya, memberi tanggapan atau
menyanggah.
7. Berani mengemukakan pendapat.
8. Mau menerima pendapat, sanggahan dari siswa
lain.
9. Mampu membuat pertanyaan baru.
10. Dapat memecahkan masalah dalam kelompok.
11. Mampu menyimpulkan hasil diskusi.
12. Mendapatkan waktu untuk refleksi.
























Total 6 5 1
Keterangan:
1: Banyak siswa yang melakukan aktivitas ≤ 25 %
2: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% < persentase
aktivitas siswa ≤ 50%
3: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 50% < persentase
aktivitas siswa ≤ 75%
4: Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%
Skor hasil pengamatan = (2 x 6) + (3 x 5) + (4 x 1) = 31
Rata-rata skor = 2.58
Persentase aktivitas siswa = 64.58%
Lampiran 31
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS TERHADAP PESERTA DIDIK
DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
Hari/tanggal : Sabtu, 28 April 2007
Nama Pengamat : Dewi Mahabbah. I
Petunjuk: Berilah penilaian anda dengan memberikan cek (√) pada
kolom yang sesuai.
Aspek yang diamati Dilakukan Skor
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Penuh perhatian dalam belajar kelompok.
2. Mau berbagi dengan anggota kelompok.
3. Siswa bersifat fleksibel dan terbuka.
4. Melakukan kerja sama yang aktif dan terarah.
5. Bertanya kepada teman/guru tentang hal-hal
yang kurang jelas.
6. Respon positif terhadap siswa yang melakukan
presentasi, bertanya, memberi tanggapan atau
menyanggah.
7. Berani mengemukakan pendapat.
8. Mau menerima pendapat, sanggahan dari siswa
lain.
9. Mampu membuat pertanyaan baru.
10. Dapat memecahkan masalah dalam kelompok.
11. Mampu menyimpulkan hasil diskusi.
12. Mendapatkan waktu untuk refleksi.
























Total 4 6 2
Keterangan:
1: Banyak siswa yang melakukan aktivitas ≤ 25 %
2: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% < persentase
aktivitas siswa ≤ 50%
3: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 50% < persentase
aktivitas siswa ≤ 75%
4: Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%
Skor hasil pengamatan = (2 x 4) + (3 x 6) + (4 x 2) = 34
Rata-rata skor = 2.83
Persentase aktivitas siswa = 70.83%
Lampiran 32
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS TERHADAP PESERTA DIDIK
DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
Hari/tanggal : Senin, 30 April 2007
Nama Pengamat : Dewi Mahabbah. I
Petunjuk: Berilah penilaian anda dengan memberikan cek (√) pada
kolom yang sesuai.
Aspek yang diamati Dilakukan Skor
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Penuh perhatian dalam belajar kelompok.
2. Mau berbagi dengan anggota kelompok.
3. Siswa bersifat fleksibel dan terbuka.
4. Melakukan kerja sama yang aktif dan terarah.
5. Bertanya kepada teman/guru tentang hal-hal
yang kurang jelas.
6. Respon positif terhadap siswa yang melakukan
presentasi, bertanya, memberi tanggapan atau
menyanggah.
7. Berani mengemukakan pendapat.
8. Mau menerima pendapat, sanggahan dari siswa
lain.
9. Mampu membuat pertanyaan baru.
10. Dapat memecahkan masalah dalam kelompok.
11. Mampu menyimpulkan hasil diskusi.
12. Mendapatkan waktu untuk refleksi.
























Total 3 7 2
Keterangan:
1: Banyak siswa yang melakukan aktivitas ≤ 25 %
2: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% < persentase
aktivitas siswa ≤ 50%
3: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 50% < persentase
aktivitas siswa ≤ 75%
4: Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%
Skor hasil pengamatan = (2 x 3) + (3 x 7) + (4 x 2) = 35
Rata-rata skor = 2.92
Persentase aktivitas siswa = 72.92%
Lampiran 33
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS TERHADAP PESERTA DIDIK
DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING
Hari/tanggal : Senin, 5 Mei 007
Nama Pengamat : Dewi Mahabbah. I
Petunjuk: Berilah penilaian anda dengan memberikan cek (√) pada
kolom yang sesuai.
Aspek yang diamati Dilakukan Skor
Ya Tidak 1 2 3 4
1. Penuh perhatian dalam belajar kelompok.
2. Mau berbagi dengan anggota kelompok.
3. Siswa bersifat fleksibel dan terbuka.
4. Melakukan kerja sama yang aktif dan terarah.
5. Bertanya kepada teman/guru tentang hal-hal
yang kurang jelas.
6. Respon positif terhadap siswa yang melakukan
presentasi, bertanya, memberi tanggapan atau
menyanggah.
7. Berani mengemukakan pendapat.
8. Mau menerima pendapat, sanggahan dari siswa
lain.
9. Mampu membuat pertanyaan baru.
10. Dapat memecahkan masalah dalam kelompok.
11. Mampu menyimpulkan hasil diskusi.
12. Mendapatkan waktu untuk refleksi.
























Total 1 7 4
Keterangan:
1: Banyak siswa yang melakukan aktivitas ≤ 25 %
2: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 25% < persentase
aktivitas siswa ≤ 50%
3: Banyak siswa yang melakukan aktivitas 50% < persentase
aktivitas siswa ≤ 75%
4: Banyak siswa yang melakukan aktivitas > 75%
Skor hasil pengamatan = (2 x 1) + (3 x 7) + (4 x 4) = 39
Rata-rata skor = 3.25
Persentase aktivitas siswa = 81.25%
Lampiran 34

You might also like