You are on page 1of 12

c 


  
Mei 4, 2009 ² nurdiyon

Inilah sosok manusia yang paling sukses sepanjang masa, Muhammad saw. Manusia yang
berakhlakkan Al Quran. Manusia luar biasa yang kemudian diangkat menjadi Rasul oleh Allah
swt ini memang telah membawa kejadian-kejadian yang istimewa sejak pertama kali
dilahirkannya. Banyak sekali kejadian luar biasa yang mengiringi kelahiran kekasih Allah ini.
Padamnya api di kerajaan Persia, Hancurnya berhala-berhala yang terbuat dari batu di sana, dan
gagalnya serangan pasukan gajah yang akan menghancurkan Ka¶bah adalah beberapa kejadian
luar biasa yang turut mewarnai kelahiran Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw lahir pada tanggal 12 Rabiul awal tahun 571 Masehi, atau yang lebih
akrab dengan sebutan tahun gajah. Sebutan tahun gajah ini diambil berdasarkan peristiwa luar
biasa yang terjadi pada tahun tersebut. Yaitu peristiwa penyerangan pasukan gajah yang akan
menghancurkan Ka¶bah. Namun, tentara bergajah ini kemudian dihancurkan oleh burung-
burung yang dikirimkan oleh Allah swt untuk melindungi Ka¶bah. Ka¶bah inilah yang kemudian
dijadikan kiblat suci umat muslim di seluruh penjuru dunia.

Nabi Muhammad lahir ditengah-tengah luar biasanya kebobrokan moral masyarakat Arab.
Penyembahan berhala, perampokan, pemerkosaan, minuman keras, perjudian, pembunuhan bayi-
bayi perempuan, semua merajalela dengan bebas dan sudah menjadi pemandangan yang lumrah.
Nabi Muhammad saw inilah yang kemudian ditunjuk oleh Allah untuk memperbaiki moral dan
aqidah masyarakat Arab dan seluruh umat manusia. Tanda-tanda kenabian Muhammad saw
sebenarnya sudah tampak sejak beliau dilahirkan. Sejak kecil, Nabi Muhammad sawtelah
memperlihatkan keistimewaan yang sangat luar biasa.

Pada usianya yang baru mencapai 5 bulan, Nabi Muhammad saw sudah memiliki kemampuan
untuk berjalan. Kemudian, pada usianya yang ke 9 bulan, beliau sudah dapat berbicara.
Menginjak usianya yang ke 2 tahun, Nabi Muhammad sudah dapat dilepas untuk menggembala
kambing bersama anak-anak Halimah (Ibu susuan Nabi Muhammad saw) yang lain. Dan pada
usia itu pulalah beliau harus dipulangkan kembali kepada ibu kandungnya (Aminah), karena
pada usia tersebut Nabi Muhammad sudah berhenti menyusu. Meskipun dengan berat hati,
Halimah pun akhirnya mengembalikan Nabi Muhammad saw ke tangan Aminah, ibu
kandungnya.

Kepulangan Nabi Muhammad saw dengan keadaan sangat sehat tentunya membuat hati Aminah
sangat senang dan bersyukur. Namun, ternyata tidak lama setelah itu Nabi Muhammad saw harus
kembali diasuh oleh Halimah karena adanya penyakit yang mewabah di kota Mekah. Dalam
masa asuhannya yang ke dua kali inilah, baik Halimah maupun anak-anaknya sering menemukan
keajaiban di sekitar diri Nabi Muhammad saw. Anak-anak Halimah sering mendengar suara
yang memberi salam kepada Muhammad saw, ³Assalamu µAlaika ya Muhammad,´ padahal
mereka tidak melihat ada orang di situ.

Salah satu peristiwa yang paling mengejutkan adalah ketika Nabi Muhammad dibelah dadanya
oleh Malaikat. Suatu ketika, Dimrah, anak Halimah, berlari-lari sambil menangis dan
mengadukan bahwa ada dua orang bertubuh besar-besar dan berpakaian putih menangkap Nabi
Muhammad saw. Mendengar penuturan anaknya, spontan Halimah pun terperanjak. Halimah
kemudian bergegas menyusul Nabi Muhammad saw. Ketika Halimah bertanya, Nabi
Muhammad saw menjawab, ³Ada dua malaikat yang turun dari langit. Mereka memberikan
salam kepadaku, membaringkanku, membuka bajuku, membelah dadaku, dan membasuhnya
dengan air yang mereka bawa, lalu mereka menutup kembali dadaku tanpa aku merasa sakit.´

Keajaiban-keajaiban yang muncul dari Nabi Muhammad yang saat itu masih kecil membuat
Halimah sangat senang. Namun, karena masalah ekonomi yang menerpa kehidupan keluarganya,
Halimah pun terpaksa mengembalikan Nabi Muhammad saw kepada ibu kandungnya lagi.
Halimah mengembalikan Nabi Muhammad saw kepada ibunya di Mekah pada usianya yang ke 4
tahun.

Ibu kandung Nabi Muhammad saw, Aminah, meninggal dunia ketika Nabi masih berusia 6
tahun. Aminah meninggal karena sakit sepulangnya ia mengajak Nabi Muhammad berziarah ke
makam ayahnya. Kakeknya yang bernama Abdul Mutholib-lah yang setelah itu mengasuh Nabi
Muhammad saw. Dan setelah Abdul Mutholib meninggal, maka Abi Tholib-lah yang kemudian
bertanggung jawab untuk mengasuh dan merawat Nabi Muhammad saw. Abi Tholib adalah
paman Nabi Muhammad saw.

Pada usianya yang ke 12 tahun, Nabi Muhammad saw mendapat izin untuk mengikuti perjalanan
ke negeri Syam (Suriah). Dalam perjalanan itu, Abi Tholib bertindak sebagai pemimpin kafilah.
Jika dilihat dari segi usia, Nabi Muhammad saw memang tergolong masih terlalu muda untuk
mengikuti perjalanan semacam itu. Namun Allah telah berkehendak lain, justru dalam perjalanan
itulah Nabi Muhammad saw kembali menampakkan tanda-tanda kenabiannya.

Dalam perjalanan itu, cuaca begitu tidak bersahaja, terik luar biasa. Namun hal tersebut sama
sekali tidak dirasakan oleh Nabi Muhammad saw. Segumpal awan terus menaungi tubuh Nabi
Muhammad saw sehingga panas terik yang membakar kulit tidak dirasakan olehnya. Awan itu
seolah mengikuti gerak kafilah rombongan Muhammad SAW. Bila mereka berhenti, awan itu
pun ikut berhenti. Kemanapun Nabi dan kafilah bergerak, kesanalah gumpalan itu ikut bergerak.

Kejadian ini menarik perhatian seorang pendeta Kristen yang bernama Buhairah yang
memperhatikan dari atas biaranya di Busra. Buhairah adalah seorang pendeta Kristen yang
menguasai betul isi kitab Taurat dan Injil. Hatinya bergetar melihat di dalam kafilah itu terdapat
seorang anak yang terang benderang sedang mengendarai unta. Anak itulah yang terlindung dari
sorotan sinar matahari oleh segumpal awan di atas kepalanya. ³Inilah Roh Kebenaran yang
dijanjikan itu,´ itulah yang berbisik kuat di hati dan pikiran Buhairah.

Tanpa menunggu lama, pendeta itu pun berjalan menyongsong iring-iringan kafilah itu dan
mengundang rombongan Nabi Muhammad saw untuk sebuah jamuan makan. Perbincangannya
dengan Abi Tholib dan Nabi Muhammad saw itu sendiri, semakin menguatkan keyakinan
Buhairah bahwa anak itu (Muhammad saw) adalah utusan Allah swt seperti yang ia pahami
dalam kitabnya. Keyakinan ini dipertegas lagi oleh kenyataan bahwa di belakang bahu
Muhammad saw terdapat sebuah tanda kenabian.
Setelah jamuakan itu usai, Abu Tholib yang membawa Nabi Muhammad saw dan rombongan
pun segera melanjutkan perjalanan mereka. Dan pada saat akan berpisah itulah, pendeta
Buhairah berpesan pada Abi Thalib, ³Saya berharap Tuan berhati-hati menjaganya. Saya yakin
dialah nabi akhir zaman yang telah ditunggu-tunggu oleh seluruh umat manusia. Usahakan agar
hal ini jangan diketahui oleh orang-orang Yahudi. Mereka telah membunuh nabi-nabi
sebelumnya. Saya tidak mengada-ada, apa yang saya terangkan itu berdasarkan apa yang saya
ketahui dari kitab Taurat dan Injil. Semoga tuan-tuan selamat dalam perjalanan.´

Pesan yang disampaikan oleh pendeta Buhairah itu membuat Abi Thalib khawatir akan
kesalamatan Nabi Muhammad. Untuk itu, ia pun segera mempercepat urusannya di Suriah dan
segera pulang ke Mekah. Ia tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa pada Nabi Muhammad saw.

Semoga sekelumit artikel tentang tanda-tanda kenabian Muhammad saw ini dapat semakin
memperkuat keimanan kita kepada beliau dan Allah swt. Amin.

Ä  
   Ä 

`Y M Y
`Y ï ïY

YY Y
Y Y  Y

`Y ÄY

SEJARAH HIDUP NABI MUHAMMAD SAW.

Makkah adalah suatu nama kota suci di jazirah Arabia. Yang menjadi pusat peribadatan oleh
manusia yang berasal dari negeri timur. Kota kecil ini tak memiliki sungai yang mengalir. Tidak
pula hutan yang menjaga keseimbangan ekosistem alamnya. Yang ada hanya hamparan gurun
pasir terbentang luas menyelimuti kota yang religius ini.

Adapun pesisirnya dalah pita yang mengitari. Mereka bertahan hidup dengan berniaga untuk
menghidupi diri sendiri dan keluarganya. Berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat yang
lainnya, dengan mendirikan tenda-tenda yang berukuran kecil di atas hamparan gurun Sahara.

Namun, hal yang menyayat hati. Kota suci yang menjadi tempat berdirinya Ka¶bah. Suatu kubus
besar yang didirikan oleh Nabi Ibrahim dan putranya Ismail ialah akhlak manusianya yang
berada dalam jurang kebobrokan. Karena komunitas masyarakat yang berada di bantaran kota itu
memiliki tabi¶at yang mendarah daging dalam diri mereka, yakni peperangan antar suku/kabilah,
perjudian, perampokan, penganiayaan, perbudakan, perzinahan hingga pembunuhan mereka
lakoni, bahkan menjadi suatu rutinitasyang tidak dapat mereka tinggalkan.
Satu lagi, dalam pandangan mereka, wanita adalah satu sosok yang tidak ada harganya. Wanita
hanya sebagai alat pemuas hasrat seksual mereka. Yang dibuang ketika mereka tak lagi
membutuhkannya. Bahkan memiliki keturunan perempuan adalah satu hal yang hinayang dapat
menurunkan harkat dan martabat di hadapan kabilah mereka. Hingga meskipun tega mengubur
bayi perempuannya hidup-hidup. Kekerasan mereka tidak sama sekali mencerminkan bagaimana
agungnya tempat suciyang mereka tinggali.

Dalam kondisi yang seperti ini, Allah mengutus seorang utusan yang adil dan bijaksana. Pemilik
kekuasaan dan kehormatan tertinggi di kalangan utusannya. Dialah Muhammad, manusia
legendaris, pemimpin para Nabi, orang nomor satu di jagad raya. Dialah pengukir sejarah
kemajuan peradaban islam. Cahaya keimanannya melebihi 7x terangnya matahari yang
menyinari bumi. Ketinggian akhlaknya mampu mengalahkan 7x tingginya gunung Himalaya,
luas pengetahuannya tak dapat ditoreh meski 7x luas lautan menjadi tinta baginya. Kasih
sayangnya 7x lebih luas dibanding langit biru. Cintanya pada ummatnya 7x lebihbesar di
banding dunia dan isinya.

Sekilas potret kepribadian manusia paling mulya yang namanya bersanding indah dengan nama
Pencipta, pemilik kita semua. Muhammad Rasulullah.

Kala itu tepat hari senin tanggal 12 Robiul Awal / 20 Agustus 570 M. Telah lahir dari rahim
seorang janda yang ditinggal suaminya (Abdullah) pembesar kaum Quraisy yang dihormati dan
disegani. Janda itu bernama siti Aminah.

Pada malam menjelang, Siti Aminah melahirkan bayinya , kejadian peristiwa luar biasa yang
mengandung tanda-tanda dan alamat yang pada saat itu diartikan oleh sebagian besar orang
membawa pengharapan yang baik. Dalam cuaca yang terang benderang, malam itu meledak dan
menggoncang-goncang bumi dengan hebatnya, sehingga patung-patung yang bergantungan di
dinding Ka¶bah berjatuhan dari tempatnya.

Gereja-gereja Nasrani beserta kuil-kuil Yahudi mengalami kerusakan. Istana kaisar di Roma
yang sangat kokoh bangunannya tidak luput dari kehancuran. 14 menara pencakar istana itu
beruntuhan. Api yang senantiasa menyala-nyala, yang dipuja-puja dan disembah-sembah oleh
penduduk kerajaan parsi, tiba-tiba padam yang menjadikan penyembah-penyembah pai itu
merasa sedih dan berduka cita. Di tiap lorong di samping jalan, orang-orang ramai
memperbincangkan mengenai kejadian itu. Banyak sekali yang menyimpulkan bahwa peristiwa
itu adalah alamat akan datangnya suatu kejadian besar. Itulah suasana di saat Aminah melahirkan
Muhammad sebagai calon pemimpin ummat seluruh dunia pembawa rahmatan lil-¶alamin.

Kelahiran Muhammad juga bersamaan dengan Ekspedisi militer Abisinia ke Mekkah dengan
tujuan menghancurkan Ka¶bah dan membangun Garnisun permanen tempat pemungutan pajak.
Karena mekkah adalah titik tengah rute perjalanandari Yaman ke Syiria. Ekspedisi ini didukung
oleh tentara militer lengkap dengan menggunakan gajah perang. Pada masa sekarang, gajah
berguna seperti tank perangyang dipimpin langsung oleh raja mudanya yakni Abrahah.

Namun, sebelum tentara Abisinia berhasil menghancurkan tempat suci ini, Allah telah mengutus
sekawanan burung Ababil. Yang dipercaya membawa batu-batu kecil atau yang biasa disebut
dengan kerikir dari neraka dan dijatuhkan tepat diatas mereka, hingga mereka terserng wabah
penyakit kolera. Hingga akhirnya sang raja menarik kembali ekspansiyang mereka luncurkan
atas mekkah tanpa membawa keberhasilan atas tujuannya.

Peristiwa besar ini juga dilukis dengan indahnya dalam Al-Qur¶an surat fiil (1-5)

óOs9r& t s? y#ø?x. ?@yèsù y7?/u? É=»ptõ¾r'Î/ È@?Ïÿø9$# ÇÊÈ óOs9r& ö@yèøgs?


ö/èfy?ø?x. ?Îû 9@?Î=ôÒs? ÇËÈ ?@y?ö?r&ur öNÍkö?n=tã #·?ö sÛ ?@?Î/$t/r& ÇÌÈ
NÎg?ÏBö s? ;ou?$yÚÏt¿2 `ÏiB 9@?ÅdÚÅ? ÇÍÈ öNßgn=yèpgmú 7#óÁyèx. ¥Aqà2ù'¨B ÇÎÈ

Nasab Muhammad, baik dari garis ayah maupun ibunya bertemu pada kakeknya yang bernama
Kilab. Jadi, baik dari garis ayah maupun ibunya adalah sama-sama keturunan Ibrahim A.S
melalui anaknya Nabi Ismail dan sampai pada manusia pertama yakni bapak pertama yaitu Nabi
Adam A.S. garis nasab itu disebut sebagai berikut :

Kilab bin Murrah bin Ka¶ab bin Lu¶ai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin
Khozaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Nadar bin Nazar bin Ma¶ad bin Adnan bin ¶Ud bin
Muqawwin bin Nahur bin Tairah bin Ya¶rab bin Yasy Jub bin Nabit bin Ismail A.S bin Ibrahim
AS bin Azar bin Nahur bin Nahur bin Sarugh bin Ra¶u bin Falikh bin Aibar bin Syalikh bin
Afrakh bin Sam bin Nuh A.S bin Yard bin Mukhil bin Qainan bin Kanis bin Syits A.S bin Adam
A.S.

Nama Muhammad adalah nama pemberian kakeknya Abdul Muthollib. Karena dia
mengharapkan agar cucunya kelak menjadi orang yang terpuji di sisi Allah, di langit dan di sisi
manusia di muka bumi ini.

Muhammad diasuh pertama kali oleh Ummu Aiman, budak wanita milik ayahnya dan disusui
pertama kali oleh Tsuaibah, budak perempuan milik pamannya Abu Lahab.
Kemudian diserahkan kepada Ibu asuhannya Halimatussa¶diyah, wanita dari suku badui.
Diserahkan pada wanita itu untuk diasuh dan disusui di daerah pegunungan agar bayi itu
mendapat udara yang bersih dan segar juga dapat berbicara bahasa Arab yang asli yang tidak
bercampur seperti bahasa yang dipergunakan di perkotaan.

Pada masa Muhammad berada dalam asuhan Halimah, sekitar berusia 4 tahun Muhammad
pernah dibelah dadanya oleh malaikat Jibril dan Mika¶il. Pembedahan dada itu dimulai dari
kerongkongan leher sampai kebawah perutnya, untuk disucikan hatinya dan dilapangkan
dadanya. Sesudah itu dada Muhammad diisi dengan kesabaran, keyakinan serta keislaman.

Setelah masa aasuhan Halimah selesai, Muhammad kecil kembali kepangkuan ibunda tercinta.
Namun, kebahagiaan Muhammad kecil tidak berlangsung lama, setelah 2 tahun berada dalam
pelukan sang bunda. Ia harus rela kehilangan bundanya untuk selama-lamanya. Sehingga
Muhammad kecilpun menjadi yatim piatu seakan-akan Allah ingin melaksanakan sendiri
Pendidikan Muhammad, orang yang persiapkan untuk membawa risalahnya yang terakhir. Allah
berfirman :
?wÎ) tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=ÏHxåur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# óOßgn=sù í ô_r& ç?ö xî
5bqãYøÿxE ÇÏÈ $yJsù y7ç/Éj?s3ã? ß?÷èt/ ÈûïÏe$!$$Î/ ÇÐÈ
6. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala
yang tiada putus-putusnya.
7. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya
keterangan-keterangan) itu?

Setelah Aminah meninggal, Abdul Muthollib mengambil alih tanggung jawab merawat
Muhammad. Namun 2 tahun kemudian Abdul Muthollib meninggal dunia karena renta.
Tanggung jawab selanjutnya beralih kepada pamannya, Abu Tholib. Seperti juga Abdul
Muthollib, dia sangat disegani dan dihormatiorang Quraisy dan penduduk Mekkah secara
keseluruhan, tetapi dia miskin.

Dalam usia muda Muhammad hidup sebagai pengembala kambing keluarganya dan kambing
penduduk Mekkah. Melalui kegiatan pengembalaan ini dia menemukan tempat untuk berpikir
dan merenung. Dalam suasana yang demikian, dia ingin melihat sesuatu di balik semuanya.
Pemikiran dan perenungan ini membuatnya jauhdari segala pemikiran nafsu duniawi, sehingga ia
terhindar dari berbagai macam noda yang dapat merusak namanya, karena itu sejak muda ia
dijuluki Al-¶amin, orang yang terpercaya.

Nabi Muhammad ikut untuk pertama kali dalam kafilah dagang ke syiria (syam) dalam usia baru
12 tahun. Kafilah itu dipimpin oleh Abu Tholib, dalam perjalanan ini, di Basroh sebelah selatan
syiria ia bertemu dengan pendeta kristen bernama Buhairoh. Pendeta ini melihat tanda-tanda
kenabian pada Muhammad sesuai dengan petunjuk cerita-cerita kristen. Sebagian sumber
menceritakan bahwa pendeta itu menassehati Abu Tholib agar jangan terlalu jauh memasuki
daerah syiria. Sebab dikhawatirkan orang-orang Yahudi yang mengetahui tanda-tanda itu akan
berbaut jahat terhadapnya.

Pada usia yang ke ± 25, Muhammad berangkat ke syiria membawa barang dagangan saudagar
wanita kaya raya yang telah lama menjanda, Khadijah. Dalam perdagangan ini, Muhammad
memperoleh laba yang besar. Khadijah kemudian melamarnya. Lamaran itu diterima dan
perkawinan segera dilaksanakan. Ketika itu Muhammad berusia 25 tahun dan Khadijah 40 tahun.
Dalam perkembangan selanjutnya, Khadijah adalah wanita pertama yang masuk islam dan
banyak membantu Nabi dalam perjuangan menyebarkan islam. Perkawinan bahagia dan saling

Mencintait itu dikaruiai enam orang anak;.dua Putera dan empat puteri: Qasim, Abdullah,
Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum, ,dan Fatimah. Kedua puteranya meninggal waktu kecil. Nabi
Muhammad tidak kawin lagi sampai Khadijah meninggal ketika Muhammad berusia 50 tahun.

Peristiwa penting yang memperlihatkan kebijaksanaan Muhammad terjadi pada saat usianya 35
tanun. Waktu itu bagunan Ka'bah rusak berat. Perbaikan Ka'bah dilakukan secara gotong royong.
Para penduduk Mekah membantu pekerjaan ltu dengan sukarela. Tetapi pada saat terakhir, ketika
pekerjaan tinggal mengangkat dan meletakkan. Hajar aswad di tempatnya semula, timbul
perselisihan. Setiap suku merasa berhak melakukan tugas terakhir dan terhormat itu. Perselisihan
semakin memuncak, namun akhimya para pemimpin Quraisy sepakat banwa orang yang pertama
masuk ke Ka'bah melalui pintu Shafa, akan dijadikan hakim untuk memutuskan perkara ini.
Ternyata orang yang pertama masuk itu adalah Mubammad. Ia pun dipercaya menjadi hakim ia
lantas membentangkan kain dan meletakkan hajar aswad di tengah-tengah, lalu meminta seluruh
kepala suku memegang, tepi kain itu dan mengangkatnya bersama-sama. Setelah sampai pada
ketinggian tertentu, Muhammad kemudian meletakkan batu itu pada tempatnya semula. Dengan
demikian, perselisihan dapat diselesaikan dengan bijaksana, dan semua kepala suku merasa puas
dengan cara penyelesaian
seperti itu.

Menjelang usianya yang keempat puluh, dia sudah terlalu biasa memisahkan diri dari keramaian
masyarakat, berkontemplasi ke gua Hira, beberapa, kilo meter di utara Mekah. Di sana
Munammad mula-mula ber jam-jam kemudian berlari-lari bertafakkur. Pada tanggal 17
Ramadhan tahun 611 M, Malaikat Jibril muncul di hadapannya, menyampaikan wahyu Alloh
yang pertama: "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah mencipta. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu itu Maha Mulia. Dia telah mengajar
dengan Qalam. Dia telah mengajar manusia apa yang tidak mereka ketahui" (QS 96: 1-5).
Dengan turunnya wahyu pertama itu, berarti Muhammad telah dipilih Tuhan sebagai Nabi.
Dalam wahyu pertama ini, dia belum diperintahkan untuk menyeru manusia kepada suatu agama.

Setelah wahyu pertama itu datang, Jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama, sementara Nabi
Muhammad menantikannya dan selalu datang ke gua Hira'. Dalam keadaan menanti itulah turun
wahyu yang membawa perintah kepadanya. Wahyu itu berbunyi sebagai berikut: "Hai orang
yang berselimut, bangun dan beri ingatlah. Hendaklah engkau besarkan Tuhanmu, dan
bersihkanlah pakaianmu, tinggalkanlah perbuatan dosa, dan janganlah engkau memberi (dengan
maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak, dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu
bersabarlah" (al-Muddatstsir: 1-7).

Dengan turunnya perintah itu, mulailahRasulullah berdakwah. Pertama-tama, beliau


melakukannya secara diam-diam di lingkungan sendiri dan di kalangan rekan-rekannya. Karena
itulah, orang yang pertama kali menerima dakwahnya adalah keluarga dan sahabat dekatnya.
Mula-mula istrinya sendiri, Khadijah, kemudian saudara sepupunya Ali bin Abi Thalib yang baru
berumur 10 tahun. Kemudian, Abu Bakar, sahabat karibnya sejak masa kanak-kanak. Lalu Zaid,
bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya. Ummu Aiman, pengasuh Nabi sejak ibunya
Aminah masih hidup, juga termasuk orang yang pertama masuk Islam. Sebagai seorang
pedagang yang berpengaruh, Abu Bakar berhasil mengislamkan beberapa orang teman dekatnya,
seperti Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin' Auf, Sa' ad bin Abi Waqqash,
dan Thalhah bin Ubaidillah. Mereka dibawa Abu Bakar langsung kepada Nabi dan masuk Islam
di hadapan Nabi sendiri. Dengan dakwah secara diam-diam ini, belasan orang telah memeluk
agama Islam.

Setelah beberapa lama dakwah tersebut dilaksanakan secara individual, turunlah perintah agar
Nabi menjalankan dakwah secara terbuka. Mula-mula ia mengundang dan menyeru kerabat
karibnya dari Bani Abdul Muthalib. Ia mengatakan kepada mereka, "Saya tidak melihat
seorangpun di kalangan Arab yang dapat membawa sesuatu ke tengah-tengah mereka lebih baik,
dari apa yang saya bawa kepada kalian. Kubawakan kepadamu dunia dan akhirat yang terbaik.
Tuhan memerintahkan saya mengajak kalian semua. Siapakah di antara kalian yang mau
mengdukung saya dalam hal ini? Mereka semua menolak kecuali Ali.
Langkah dakwah seterusnya yang diambil Muhammad adalah menyeru masyarakat. umum, Nabi
mulai menyeru segenap lapisan masyarakat kepada Islam dengan terang-terangan, baik golongan
bangsawan maupun hamba sahaya. Mula-mula ia menyeru penduduk Mekkah, kemudian
penduduk negeri-negeri lain. Di samping itu, ia juga menyeru orang yang datang ke Mekah, dari
berbagai negeri untuk mengerjakan haji. Kegiatan dakwah dijalankannya tanpa mengenal lelah.
Dengan usahanya yang gigih, hasil yang diharapkan mulai terlihat. Jumlah pengikut Nabi yang
tadinya hanya belasan orang, makin hari makin bertambah. Mereka terutama terdiri dari kaum
wanita, budak pekerja dan orang-orang yang tak punya. Meskipun kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang lemah, .namun semangat mereka sungguh membaja.

Setelah dakwah terang-terangan itu, pemimpin Quraisy mulai berusaha menghalangi dakwah
Rasul. Semakin bertambahnya jumlah pengikut Nabi semakin keras tantangan dilancarkan kaum
Quraisy. Menurut Ahmad Syalabi, ada lima faktor yang mendorong orang Quraisy menentang
seruan Islam itu (1) Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan. Mereka
mengira bahwa tunduk kepada seruan Muhammad beiarti tunduk kepada kepemimpinan Bani
Abdul Muthalib. Yang terakhir ini sangat tidak mereka inginkan. (2) Nabi Muhammad
menyerukan persamaan hak antara bangsawan dan hamba sahaya. Hal ini tidak disetujui oleh
kelas bangsawan Quraisy (3) Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima ajaran tentang
kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat. (4) Taklid kepada nenek moyang adalah
kebiasaan yang berurat berakar pada bangsa Arab. (5) Pemahat dan penjual patung memandang
Islam sebagai penghalang rezeki.

Banyak cara yang ditempuh para pemimpin Quraisy untuk mencegah dakwah Nabi Muhammad.
Pertama-tama mereka mengira bahwa kekuatan Nabi terletak pada perlindungan dan pembelaan
Abu Thalib yang amat disegani itu. Karena itu mereka menyusun siasat bagaimana melepaskan
hubungan Nabi dengan Abu Thalib dan mengancam dengan mengatakan: "Kami minta anda
memilih satu di antara dua: Memerintahkan Muhammad berhenti dari dakwahnya atau Anda
menyerahkannya kepada kami. Dengan demikian, Anda akan terhindar dati kesulitan yang tidak
diinginkan". Nampaknya Abu Thalib cukup terpengaruh dengan ancaman tersebut sehingga ia
mengharapkan Muhammad menghentikan dakwahnya. Nmnun, Nabi menolak dengan
mengatakan: "Demi Allah saya tidak akan berhenti memperjuangkan amanat Allah ini, walaupun
seluruh anggota keluarga dan sanak saudara akan mengucilkan saya". Abu Thalib sangat terharu
mendengar jawaban kemenakannya itu, kemudian berkata: "Teruskanlah, demi Allah aku akan
terus membelamu".

Merasa gagal dengan cara ini, kaum Quraisy kemudian mengutus Walid ibn Mughirah dengan
membawa Umarah ibn Walid, seorang pemuda yang gagah dan tampan, untuk dipertukarkan
dengan Nabi Muhammad. Walid bin Mughirah berkata kepada Abu Thalib: "Ambillah dia
menjadi anak Saudara, tetapi serahkan Muhammad kepada kami untuk kami bunuh". Usul ini
langsung ditolak keras oleh AbuThalib.

Untuk kali berikutnya mereka langsung kepada Nabi Muhammad. Mereka mengutus Utbah ibn
Rabiah, seorang ahli retorika, untuk membujuk Nabi. Mereka menawarkan tahta, wanita dan
harta asal Nabi Muhammad bersedia menghentikan dakwahnya. Semua tawaran itu ditolak
Muhammad dengan mengatakan: "Demi Allah, biarpun mereka meletakkan matahari di tangan
kananku dan bulan di tangan kiriku, aku tidak akan berhenti melakukan ini, hingga agama ini
menang atau aku binasa karenanya´.

Setelah cara-cara diplomatic dan bujuk rayu yang dilakukan 0leh kaum Quraisy gagal, tindakan-
tindakan kekerasan secara fisik yang sebelumnya sudah dilakukan kini semakin ditingkatkan.
Tindakan kekerasan itu lebih intensif dilaksanakan setelah mereka mengetahui bahwa di
lingkungan rumah tangga mereka sendiri sudah ada yang masuk Islam. Buda-budak yang selama
ini mereka anggap sebagai harta, sekarang sudah ada yang masuk Islam. Dan mempunyai
kepercayaan yang berbeda dengan tuan mereka. Budak-budak itu disiksa tuannya dengan sangat
kejam. Para pemimpin Quraisy juga mengharuskan setiap keluarga untuk menyiksa anggota
keluarganya yang masuk Islam sampai dia murtad kembali.

Kekejaman yang dilakukan oleh penduduk Mekah terhadap kaum muslimin itu, mendorong Nabi
Muhammad untuk mengungsikan sahabat-sahabatnya ke luar Mekah. Pada tahun kelima
kerasulannya Nabi menetapkan Habsyah (Ethiopia) sebagai negeri tempat pengungsian karena
Negus (raja) negeri itu adalah seorang yang adil. Rombongan pertama sejumlah sepuluh orang
dan rombongan kedua hampir seratus orang.
Menguatnya posisi umat Islam memperkeras reaksi kaum musyrik Quraisy. Mereka menempuh
cara baru dengan melumpuhkan kekuatan Muhammad yang bersandar pada perlindungan Bani
Hasyim.

Pemboikotan itu baru berhenti setelah beberapi pemimpin Quraisy menyadari bahwa apa yang
mereka lakukan sungguh tindakan yang keterlaluan. Namun, tidak lama kemudian Abu Thalib
Paman Nabi meninggal dunia di usia 87 tahun. Tiga hari setelah itu, istri Nabi Khadijah
mninggal juga. Peristiwa ini terjadi pada tahun kesepuluh kenabian. Tahun ini merupakan tahun
kesedihan bagi Nabi Muhammad Saw.

Untuk menghibur Nabi yang sedang ditimpa duka, Allah mengisra¶ dan memi¶rajkan beliau pada
tahun kesepuluh kenabian itu. Berita tentang Isra¶ Mi¶raj ini menggemparkan masyarakat
Mekkah. Bagi orang kafir ini merupakan propaganda untuk mendustakan Nabi. Sedangkan bagi
orang yang beriman, ini merupakan ujian keimanan.

Setelah peristiwa Isra' dan Mikraj, suatu perkembangan besar bagi kemajuan dakwah Islam
muncul. Perkembangan mana datang dari sejumlah penduduk Yatsrib yang berhaji ke Mekah.
Mereka, yang terdiri dari suku 'Aus dan Khazraj, masuk Islam dalam tiga gelombang. Pertama,
pada tahun kesepuluh kenabian. beberapa orang Khazraj berkata kepada Nabi : "Bangsa kami
telah lama terlibat dalam permusuhan, yaitu antara suku Khazraj dan ¶Aus. Mereka benar-benar
merindukan perdamaian. KiranyaTuhan mempersatukan mereka kembali dengan perantaraan
engkau dan ajaran-ajaran yang engkau bawa. Oleh karena itu, kami akan berdakwah agar mereka
mengetahui agama yang kami terima dari engkau ini". Mereka giat mendakwahkan Islam di
Yatsrib. Kedua, pada tahun keduabelas kenabian delegasi Yatsrib, terdiri dari sepuluh orang suku
Khazraj dan dua orang suku ¶Aus serta seorang wanita menemui Nabi di suatu tempat bernama
Aqabah. Di hadapan Nabi mereka menyatakan ikrar kesetiaan. Rombongan ini kemudian
kembali ke Yastrib sebagai juru dakwah dengan ditemani oleh Mus'ab bin Umair yang sengaja
diutus Nabi atas permintaan mereka. Ikrar ini disebut dengan perjanjian "Aqabah Pertama". Pada
musim haji berikutnya, jamaah haji yang dating dari Yastrib berjumlah 73 orang. Atas nama
penduduk Yatsrib, mereka meminta pada Nabi agar berkenan pindah ke Yatsrib. Mereka berjanji
akan membela Nabi dari segala ancaman. Nabi pun menyetujui usul yang mereka ajukan.
Perjanjian ini disebut perjanjian 'Aqabah kedua.

Setelah kaum musyrikin Quraisy mengetahui adanya perjanjian antara Nabi dan orang-orang
Yatsrib itu, mereka kian gila melancarkan intimidasi terhadap kaum muslimin. Hal ini membuat
Nabi segera memerintahkan para sahabatnya untuk hijrah ke Yatsrib. Dalam waktu dua bulan,
hampir semua kaum muslimin, kurang lebih 150 orang, telah meninggalkan kota Mekah. Hanya
Ali dan Abu Bakar yang tetap tinggal di Mekah bersama Nabi. Keduanya membela dan
menemani Nabi sampai iapun berhijrah ke Yatsrib kerena kafir Quraisy sudah merencanakan
akan membunuhnya.

Setelah tiba dan diterima penduduk Yatsrib (Madinah), Nabi resmi menjadi pemimpin penduduk
kota itu. Babak baru dalam islampun dimulai. Berbeda dengan periode Mekah, pada periode
Madinah, islam merupakan keuatan politik. Nabi Muhammad mempunyai kedudukan bukan saja
sebagai kepala agama, tetapi juga sebagai kepala negara.

Dalam rangka memperkokoh masyarakat dan negara baru itu, ia segera meletakkan dasar-dasar
kehidupan bermasyarakat. Dasar pertama, pembangunan mesjid, selain untuk tempat salat, juga
sebagai sarana penting untuk mempersatukan kaum muslimin dan mempertalikan jiwa mereka,
di samping sebagai tempat bermusyawarah merundingkan masalah-masalah yang dihadapi.
Mesjid pada masa Nabi bahkan juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan.

Dasar kedua, adalah ukhuwwah islamiyyah, persaudaraan sesama muslim. Nabi


mempersaudarakan antara golongan Muhajirin, orang-orang yang hijrah dari Mekah ke Madinah,
dan Anshar, penduduk Madihah yang sudah masuk Islam dan ikut membantu kaum muhajirin
tersebut. Dengan demikiam, diharapkan setiap muslim merasa terikat dalam suatu persaudaraan
dan kekeluargaan. Apa yang dilakukan Rasulullah ini berarti menciptakan suatu bentuk
persaudaraan yang baru, yaitu persaudaraan berdasarkan agama, menggantikan persaudaraan
berdasarkan darah.

Dasar ketiga, hubungan persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam. Di
Madinah, di samping orang-orang Arab Islam, juga terdapat golongan masyarakat Yahudi dan
orang-orang Arab yang masih menganut agama nenek moyang mereka. Agar stabilitas
masyarakat dapat diwujudkan, Nabi Muhammad mengadakan ikatan perjanjian dengan mereka.
Sebuah piagam yang menjamin kebebasan beragama orang-orang Yahudi sebagai suatu
komunitas dikeluarkan. Setiap golongan masyarakat memiliki hak tertentu dalam bidang politik
dan keagamaan. Kemerdekaan beragama dijamin, dan seluruh anggota masyarakat berkewajiban
mempertahankan keamanan negeri itu dari serangan luar. Dalam perjanjian itu jelas disebutkan
bahwa Rasulullah menjadi kepala pemerintahan karena sejauh menyangkut peraturan dan tata
tertib umum, otoritas mutlak diberikan kepada beliau. Dalam bidang sosial, dia juga meletakkan
dasar persamaan antar sesama manusia. Perjanjian ini, dalam pandangan ketatanegaraan
sekarang, sering disebut dengan Konstitusi Madinah.

Perang pertama yang sangat menentukan adalah perang badar, perang antara kaum muslimin
dengan kaum musyrik Quraisy. Pada tanggal 8 ramadhan tahun kedua Hijriah. Tidak lama
setelah perang tersebut, Nabi menandatangani sebuah piagam, perjanjian dengan beberapa suku
Badui yang kuat. Suku Badui ini, ingin sekali, menjalin hubungan dengan Nabi setelah melihat
kekuatan Nabi semakin meningkat.

Bagi kaum Quraisy Mekah, kekalahan mereka dalam perang Badar merupakan pukulan berat.
Mereka bersumpah akan membalas denddam. Pada tahun ke 3 Hijriah, mereka berangkat menuju
madinah dengan membawa 3000 pasukan berkendaraan unta, 200 pasukan berkuda yang
dipimpin oleh Khalid bin Walid. Beberapa kilo meter dari kota Madinah, tepatnya di bukit Uhud,
kedua pasukan bertemu dan terjadilah pertempuran antara pasukan kaum Muslimin dengan
pasukan kaum Quraisy. Dalam pertempuran tersebut dimenangkan oleh kaum Musyrik, karena
pasukan pemanah islam yang tidak disiplin dalam menjalankan perintah Nabi Saw.

Pada tahun 6 Hijriah, ketika ibadah haji sudah disyariatkan, Nabi memimpin sekitar seribu kaum
muslimin berangkat ke Mekah, bukan untuk berperang, melainkan untuk melakukan ibadah
umrah. Karena itu, mereka menggunakan pakaian ihram tanpa membawa senjata. Sebelum tiba
di Mekah, mereka berkemah di Hudaibiyah, beberapa kilometer dari Mekah. Penduduk Mekah
tidak mengizinkan mereka masuk kota. Akhirnya, diadakan perjanjian yang dikenal dengan
nama Perjanjian Hudaibiyah yang isinya antara lain: (I) kaum muslimin belum boleh
mengunjungi Ka'bah tahun ini tetapi ditangguhkan sampai tahun depan, (2) lama kunjungan
dibatasi sampai tiga hari saja (3) kaum muslimin wajib mengembalikan orang-orang Mekah yang
melarikan diri ke Madinah, sedang sebaliknya pihak Quraisy tidak harus menolak orang-orang
Madinah yang kembali ke Mekah, (4) selama sepuluh tahun diberlakukan genjatan senjata antara
masyarakat Madinah dan Mekah, dan (5) tiap Kabilah yang ingin masuk ke dalam persekutuan
kaum Quraisy atau kaum muslimin, bebas melakukannya tanpa mendapat rintangan. Kesediaan
orang-orang Mekah untuk berunding dan membuat perjanjian dengan kaum muslimin itu benar-
benar merupakan kemenangan diplomatik yang besar bagi umat Islam. Dengan perjanjian ini,
harapan untuk mengambil alih Ka'bah dan menguasai Mekah sudah makin terbuka. Nabi
memang sudah sejak lama berusaha merebut dan menguasai Mekah agar dapat menyiarkan Islam
ke daerah-daerah lain. Ini merupakan target utama beliau. Ada dua faktor pokok yang
mendorong kebijaksanaan ini: Pertama, Mekah adalah pusat keagamaan bangsa Arab dan
melalui konsolidasi bangsa Arab dalam Islam, Islam bisa tersebar keluar. Kedua, apabila suku
Nabi sendiri dapat diislamkan, Islam akan memperoleh dukungan yang kuat karena orang-orang
Quraisy mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar. Setahun kemudian ibadah haji
ditunaikan sesuai dengan rencana. Banyak orang Quraisy yang masuk Islam setelah menyaksikan
kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh masyarakat Islam Madinah.

Genjatan senjata telah memberi kesempatan kepada Nabi untuk menoleh berbagai negeri lain
sambil memikirkan bagaimana cara mengislamkan mereka. Salah satu cara yang ditempuh Nabi
adalah mengirim utusan dan surat kepada kepala-kepala negara dan pemerintahan.

Selama dua tahun perjanjian hudaibiyah berlangsung, dakwah islam sudah menjangkau seluruh
Jazirah Arab dan mendapat tanggapan yang positif. Perjanjian Hudaibiyah ternyata menjadi
senjata bagi umat islam untuk memperkuat dirinya. Oleh karena itu, secara sepihak orang-orang
kafir Quraisy membatalkan perjanjian tersebut. Melihat kenyataan itu, Rasulullah bertolak ke
Mekkah dengan sepuluh ribu orang tentara untuk melawan mereka. Nabi Muhammad tidak
mengalami kesukaran apa-apa memasuki kota Mekah tanpa perlawanan. Sejak itu Mekah berada
di bawah kekuasaan Nabi.

Pada tahun 9 dan 10 H, banyak suku dari berbagai pelosok Arab mengutus delegeasinya kepada
Nabi Muhammad menyatakan ketundukan mereka. Masuknya orang Mekah ke dalam agama
islam rupanya mempunyai pengaruh yang amat besar pada penduduk padang pasir yang liar itu.
Tahun ini disebut dengan tahun perutusan.

Dalam kesempatan menunaikan ibadah haji yang terakhir, haji Wada¶, tahun 10 H, 631 M), Nabi
Muhammad menyampaikan khotbahnya yang sangat bersejarah. Isi khotbah itu antara lain :
larangan menumpahkan darah kecuali dengan haq dan larangan mengambil harta orang lain
dengan batil, karena nyawa dan harta benda adalah suci; larangan riba dan larangan larangan
menganiaya; perintah untuk memperlakuakn para istri dengan baik dan lemah lembut dan
perintah menjauhi dosa; semua pertengkaran antara mereka di zaman jahiliyah harus saling
dimaafkan; balas dendam dengan tebusan darah sebagaimana berlaku di zaman jahiliyah tidak
lagi dibenarkan; persaudaraan dan persamaan di antara manusia harus ditegakkan; hamba sahaya
harus diperlakukan dengan baik, mereka makan seperti apa yang dimakan tuannya dan memakai
seperti apa yang dipakai tuannya dan yang terpenting adalah bahwa umat islam harus selalu
berpegang kepada dua sumber yang tak pernah usang, Al-Qur¶an dan Sunnah Nabi. Isi khotbah
ini merupakan prinsip-prinsip yang mendasari gerakan islam. Selanjutnya, prinsip-prinsip itu bila
disimpulkan adalah kemanusiaan, persamaan, keadilan sosial, keadilan ekonomi, kebajikan dan
solidaritas.

Setelah itu nabi Muhammad segera kembali ke Madinah. Beliau mengatur organisasi masyarakat
kabilah yang telah memeluk agama islam. Petugas keagamaan dan para da¶i dikirim ke berbagai
daerah dan kabilah untuk mengajarkan ajaran-ajaran islam, mengatur peradilan dan memungut
zakat. Pada hari senin tanggal 12 Rabi¶ul Awal 11 H / 8 Juni 632 M., Nabi Muhammad wafat di
rumah istrinya Aisyah.

Dari perjalanan sejarah Nabi ini, dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad Saw., disaming
sebagai pemimpin agama, juga seorang negarawan, pemimpin politik dan administrasi yang
cakap. Hanya dalam waktu sebelas tahun menjadi pemimpin politik, beliau berhasil
menundukkan seluruh Jazirah Arab ke dalam kekuasaannya.

You might also like