Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG............................................................................ 1
2. RUMUSAN MASALAH.......................................................................... 1
3. TUJUAN MAKALAH............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
1. PROFESIONALISME SEORANG GURU.............................................. 2
2. PERANAN GURU DI SEKOLAH DAN MASYARAKAT.....................7
Puji sukur kehadirat Alllah SWT. Yang telah memberikan kenikmata kepada kita
sekalian, terutama kenikmatan kesempatan kepada pemakalah, sehingga pemakalah dapat
menyelesaikan pembuatan makalah sederhana ini yang berjudul profesional seorang
guru, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pemakalah juga tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih banyak kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan arahan kepada pemakalah, sehingga pemakalah
dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan baik.
Pemakalah sangat sadar dengan kekurangan-kekurangan isi makalah ini, oleh karena itu
pemakalah sangat mengharapkan masukan-masukan yang membangun dari semua sidang
pembaca, demi kesempurnaan makalah ini, terima kasih..!
Hormat kami
( pemakalah )
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Guru sebagai profesi perlu diiringi dengan pemberlakuan aturan profesi keguruan,
sehingga akan ada keseimbangan antara hak dan kewajiban bagi seseorang yang
berprofesi guru, antara lain: Indonesia memerlukan guru yang bukan hanya disebut guru,
melainkan guru yang profesional terhadap profesinya sebagai guru. Aturan profesi
keguruan berasal dari dua kata dasar profesi dan bidang spesifik guru/keguruan.
Secara logik, setiap usaha pengembangan profesi (professionalization) harus bertolak dari
konstruk profesi, untuk kemudian bergerak ke arah substansi spesifik bidangnya.
Diletakkan dalam konteks pengembangan profesionalisme keguruan, maka setiap
pembahasan konstruk profesi harus diikuti dengan penemukenalan muatan spesifik
bidang keguruan. Lebih khusus lagi
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi
sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan
yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalahnya adalah
1. apakah guru professional itu ?
2. bagaimanakah peranan guru dalam lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat ?
C. TUJUAN MAKALAH
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. agar kita tahu guru professional itu seperti apa,
2. sebagai bahan acuan dalam mempelajari tentang guru professional.
BAB I
PEMBAHASAN
Guru adalah sebuah jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu institusi
maupun perorangan yang menyangkut seluruh aktivitas dalam tanggung jawab untuk
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, dan memandu peserta didik dalam
rangka menggiring perkembangan peserta didik kearah kedewasaan mental-
spiritual maupun fisik-biologis.
Kinerja seorang guru menyangkut semua kegiatan atau tingkah laku yang dialami guru,
jawaban yang mereka buat, untuk memberi hasil atau tujuan. Kinerja dapat ditinjau dari
berbagai aspek, baik dari sudut guru maupun siswa. Dari sudut siswa kinerja guru
bertujuan untuk menimbulkan respon positif dari bakat dan minat seorang siswa yang
akan dikembangkan oleh siswa tersebut melalui proses pembelajaran. Dari sudut guru
kinerja guru secara spesifik bertujuan mengharuskan para guru membuat keputusan
khusus dimana tujuan pengajaran dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tingkah laku
yang kemudian ditransfer kepada peserta didik. Dalam hal kinerja guru lebih diacu pada
aspek mutu , baik dari sudut pandang kepemimpinan maupun aspek tekhnis –
didaktis. Aspek kepemimpinan akan terlihat pada
penampilan guru yang berperan sebagai pemimpin siswa dan sesamanya, aspek teknis-
dedaktis adalah dimana guru akan memerankan guru sebagai fasilitator dan nara sumber
yang siap memberi konsultasi terarah pada siswanya.
Tuntutan kinerja sebagai seorang guru sangat tinggi, baik itu dari dalam maupun dari
luar. Dari dalam adalah tuntutan yang bermuara dari individu guru tersebut untuk dapat
sebaik baiknya mentransfer disiplin ilmu yang dikuasai, maupun yang paling berat adalah
mentransfer nilai-nilai
moral yang semua adalah untuk modal dasar peserta didik untuk dalam menjalankan
hidupnya dikemudian hari.
Sedangkan tuntutan dari luar adalah bagaimana menghasilkan output peserta didik yang
mampu bersaing dikehidupan nyata. Tuntutan yang paling berat adalah tuntutan dari luar.
Dan yang paling populer adalah ungkapan dari masyarakat bahwa guru adalah sosok
yang di gugu dan ditiru. Belum lagi selalu terngiang ditelinga kita syair syair lagu
“pahlawan tanpa tanda jasa”. Ini jelas sangat menjadi beban moral
tersendiri bagi guru untuk menjadi tenaga yang profesional. Melihat kenyataan sekarang
ini, tuntutan akan kinerja guru semakin besar. Tuntutan ini bukan hanya sebatas kapasitas
sebagai pengajar dan pendidik dikelas, tetapi guru dituntut lebih kreatif, inovatif, mandiri
dan profesional. Tuntutan ini disadari atau tidak merupakan suatu kebutuhan sebagai
pengajawantahan yang secara eksternal sebagai imbasan atau terkuaknya era globalisasi,
dimana didalamnya sarat dengan kompetisi keunggulan.
Disisi lain, secara internal munculnya desakan reformasi yang datang sebagai imbasan
sebagai kritis politik, ekonomi, dan moral bangsa. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa
guru yang menjadi tumpuan harapan masyarakat untuk membangun bangsa patut
melakukan pembenahan diri dengan mengerahkan segala kemampuan dengan cerdas.
Baik itu cerdas emosional, moral, dan kecerdasan intelektual. Apalagi jelas sekali dalam
sejarah perkembangan kemakmuran suatu negara dan bangsa adalah berawal dari
kecerdasan seorang guru dalam membina mentalitas para peserta didiknya. Dengan
demikian adalah harga mati bagi seorang guru untuk mengoptimalkan kinerjanya sebagai
tenaga pendidik yang profesional. Namun tidak kalah pentingnya adalah pemberian
reward dari pemerintah bagi sosok guru tersebut, yang pada dasarnya adalah untuk
memacu keoptimalan kinerja sebagai seorang profesional. Sehingga kita
tidak perlu lagi mendengar syair lagu “ Pahlawan tanpa tanda jasa”, tetapi
“ Pahlawan yang wajib diberi tanda jasa”. Karena indikator makmurnya
sebuah bangsa adalah makmurnya para pendidik atau guru.
Guru merupakan sosok yang begitu dihormati lantaran memiliki andil yang sangat besar
terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu
perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Ketika
orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah, ada beberapa harapan yang selalu berputar
dalam benak oarang tua peserta didik. Ironisnya kekawatiran di dunia pendidikan kini
menyeruak ketika menyaksikan tawuran antar pelajar yang bergejolak dimana-mana. Ada
kegalauan muncul kala menjumpai realitas bahwa guru di sekolah lebih banyak
menghukum daripada memberi reward siswanya. Ada kegundahan yang membuncah
ketika sosok guru berbuat asusila terhadap siswanya.
Pemerintah sering melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas guru, antara
lain melalui seminar, pelatihan, dan loka karya, bahkam melalui pendidikan formal
bahkan dengan menyekolahkan guru pada tingkat yang lebih tinggi. Kendatipun dalam
pelakansaannya masih jauh dari harapan, dan banyak penyimpangan, namun paling tidak
telah menghasilkan suatu kondisi yang yang menunjukkan bahwa sebagian guru memiliki
ijazah perguruan tinggi.
Perilaku guru yang profesional adalah mampu menjadi teladan bagi para peserta didik,
mampu mengembangkan kompetensi dalam dirinya, dan mampu mengembangkan
potensi para peserta didik. ( Menurut Danni Ronnie M ) Sikap dan perilaku guru yang
profesional mencakup enam belas pilar dalam pembangun karakter. Keenam belas pilar
tersebut, yakni :
1. kasih sayang,
2. penghargaan,
3. pemberian ruang untuk mengembangkan diri,
4. kepercayaan,
5. kerjasama,
6. saling berbagi,
7. saling memotivasi,
8. saling mendengarkan,
9. saling berinteraksi secara positif,
10. saling menanamkan nilai-nilai moral,
11. saling mengingatkan dengan ketulusan hati,
12. saling menularkan antusiasme,
13. saling menggali potensi diri,
14. saling mengajari dengan kerendahan hati,
15. saling menginsiprasi,
16. saling menghormati perbedaan.
Sikap dan perilaku guru dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang
mempengaruhinya berupa faktor eksternal dan internal. Oleh karena itu pendidik harus
mampu mengatasi apabila kedua faktor tersebut menimbulkan hal-hal yang negatif.
Jangan sampai masalah-masalah dalam kehidupan dibawa kesekolah yang pada akhirnya
anak didiknya yang mendapatkan imbasnya dari kemarahan kita akiabat masalah yang
dihadapi oleh seorang guru
A. KESIMPULAN
Guru adalah sebuah jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu institusi
maupun perorangan yang menyangkut seluruh aktivitas dalam tanggung jawab untuk
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, dan memandu peserta didik dalam
rangka menggiring perkembangan peserta didik kearah kedewasaan mental-
spiritual maupun fisik-biologis.
Kinerja seorang guru menyangkut semua kegiatan atau tingkah laku yang dialami guru,
jawaban yang mereka buat, untuk memberi hasil atau tujuan. Kinerja dapat ditinjau dari
berbagai aspek, baik dari sudut guru maupun siswa. Dari sudut siswa kinerja guru
bertujuan untuk menimbulkan respon positif dari bakat dan minat seorang siswa yang
akan dikembangkan oleh siswa tersebut melalui proses pembelajaran. Dari sudut guru
kinerja guru secara spesifik bertujuan mengharuskan para guru membuat keputusan
khusus dimana tujuan pengajaran dinyatakan dengan jelas dalam bentuk tingkah laku
yang kemudian ditransfer kepada peserta didik. Dalam hal kinerja guru lebih diacu pada
aspek mutu , baik dari sudut pandang kepemimpinan maupun aspek tekhnis –
didaktis. Aspek kepemimpinan akan terlihat pada
penampilan guru yang berperan sebagai pemimpin siswa dan sesamanya, aspek teknis-
dedaktis adalah dimana guru akan memerankan guru sebagai fasilitator dan nara sumber
yang siap memberi konsultasi terarah pada siswanya.
DI SUSUSN
OLEH :
NAMA : MUNAWAR
PRODI : MATEMATIKA
KELAS : II D
Npm. : 09.3.02.0176