You are on page 1of 77

PENGEMBANGAN

KURIKULUM SMK
DAN
PENILAIAN

Oleh
Prof.Dr.MUNGIN EDDY WIBOWO,M.Pd.,Kons.
Badan Standar Nasional Pendidikan
KURIKULUM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan
pendidikan.
 KTSP terdiri atas tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus.
PRINSIP-PRINSIP
PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Berpusat pada potensi,perkembangan,
kebutuhan dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan,teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah.
ACUAN OPERASIONAL
PENYUSUNAN KURIKULUM
1. Peningkatan iman dan takwa serta
ahlak mulia
2. Peningkatan potensi, kecerdasan,
dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan
peserta didik
3. Keragaman potensi dan karakter
daerah dan lingkungan
4. Tuntutan pembangunan daerah dan
nasional
5. Tuntutan dunia kerja
6. Perkembangan IPTEKS
7. Agama
8. Dinamika perkembangan global
9. Persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan
10.Kondisi sosial budaya masyarakat
setempat
11.Kesetaraan Jender
12.Karakteristik satuan pendidikan
PENGEMBANGAN KURIKULUM
 SMK mengembangkan dan menetapkan KTSP sesuai
kebutuhan satuan pendidikan yang bersangkutan berdasarkan:
 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 36
sampai Pasal 38;
 PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP Pasal 5 sampai Pasal
18, dan Pasal 25 sampai Pasal 27;
 Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah;
 Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang SKL untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah.
 Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Permendiknas Nomor 22 dan Nomor 23 Tahun 2006 untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah.
 Panduan Penyusunan KTSP jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
 Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan
GRAND KURIKULUM
STANDAR STANDAR ISI
KOMPETENSI

SKL KERANGKA
DASAR
SK-KMP
STRUKTUR KUR
SK-MP
BEBAN BELAJAR
KD
KALENDER PEND
PANDUAN

KUROP – SATUAN PENDIDIKAN


KOMPONEN
KTSP
A. Visi
B. Misi
C. Tujuan Pendidikan
D. Struktur dan Muatan Kurikulum
E. Kalender Pendidikan
F. Silabus
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

 PP 19/2005 SNP Pasal 26 ayat (3)


Standar kompetensi lulusan pada
satuan pendidikan menengah kejuruan
bertujuan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
ahlak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan
kejuruannya.
PELAKSANAAN PENYUSUNAN KTSP
 Apa yang harus disiapkan dalam
menyusun KTSP?
 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas,
 PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan,
 Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi beserta lampirannya,
 Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang
SKL,
 Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan
Nomor 23
 Spektrum Keahlian Pendidikan menengah
Kejuruan
 Panduan KTSP
 Model-model KTSP
 Kajilah dokumen tersebut secara bersama-
sama dalam bentuk rapat kerja atau
workshop,dengan mencermati:
 Fungsi dan tujuan pendidikan nasional
 Kebijakan dasar pemerintah di bidang pendidikan
 Tujuan tingkat satuan pendidikan
 Standar kompetensi lulusan
 Struktur kurikulum dalam standar isi
 Cakupan mata pelajaran yang ada pada satuan
pendidikan
 Standar kompetensi mata pelajaran
 SK dan KD dalam mata pelajaran
 Kompetensi keahlian
 Ruang lingkup materi pelajaran
 Beban belajar
 Kalender pendidikan
 Kajilah buku panduan penyusunan
KTSP
 Landasan
 Tujuan Panduan Penyusunan KTSP
 Pengertian
 Prinsip Pengembangan KTSP
 Acuan Operasional Penyusunan KTSP
 Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan
Pendidikan
 Struktur dan Muatan KTSP
 Kalender Pendidikan
 Pengembangan Silabus
 Pelaksanaan Penyusunan KTSP
A. Analisis Konteks
1. Analisis potensi dan
kekuatan/kelemahan yg ada di
sekolah, peserta didik, pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana
prasarana, biaya, dan program-
program yg ada di sekolah.
2. Analisis peluang dan tantangan yg
ada di masyarakat dan lingkungan
sekitar, komite sekolah/madrasah,
dewan pendidikan, dinas pendidikan,
asosiasi profesi, dunia industri dan
dunia kerja, sumber daya alam dan
sosial budaya.
3. Mengidentifikasi Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan sbg
acuan dlm penyusunan KTSP
B. Mekanisme Penyusunan
1. Tim Penyusun
 Kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dng
relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah dibawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor Departemen Agama
kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar
dan Propinsi untuk pendidikan
menengah.
 Tim penyusun KTSP SD,SMP,SMA dan
SMK terdiri atas guru, konselor, kepala
sekolah, komite sekolah, dan nara
sumber, dng kepala sekolah sbg ketua
merangkap anggota, dan disupervisi oleh
dinas kabupaten/kota dan propinsi yg
bertanggungjawab di bidang pendidikan.
 Tim penyusun KTSP MI,MTs,MA dan MAK
terdiri atas guru,konselor, kepala
madrasah, komite madrasah, dan nara
sumber dng kepala madrasah sebagai
ketua merangkap anggota, dan
disupervisi oleh departemen yg
menangani urusan pemerintahan di
bidang agama.
 Tim penyusun KTSP pendidikan khusus
(SDLB,SMPLB,dan SMSLB) terdiri atas
guru, konselor, kepala sekolah, komite
sekolah, dan nara sumber dng kepala
sekolah sbg ketua merangkap anggota,
dan disupervisi oleh dinas provinsi yg
bertanggung jawab di bidang
pendidikan.
2. Kegiatan
 Penyusunan KTSP merupakan
bagian dari kegiatan
perencanaan
sekolah/madrasah. Kegiatan ini
dpt berbentuk rapat kerja
dan/atau lokakarya
sekolah/madrasah dan/atau
kelompok sekolah/madrasah yg
diselenggarakan dlm jangka
waktu sebelum tahun pelajaran
baru.
 Tahap kegiatan penyusunan
KTSP secara garis besar
meliputi: penyiapan dan
penyusunan draf, reviu dan
revisi, serta finalisasi. Langkah
yg lebih rinci dari masing-
masing kegiatan diatur dan
diselenggarakan oleh tim
penyusun.
3. Pemberlakuan
 Dokumen KTSP SD,SMP,SMA dan SMK
dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah
serta diketahui oleh komite sekolah dan
dinas kabupaten/kota yg
bertanggungjawab di bidang
pendidikan.
 Dokumen KTSP MI,MTs,MA, dan MAK
dinyatakan berlaku oleh kepala
madrasah serta diketahui oleh komite
madrasah dan oleh departemen yg
menangani urusan pemerintahan di
bidang agama.
 Dokumen KTSP SDLB,SMPLB, dan SMALB
dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah
serta diketahui oleh komite sekolah dan
dinas provinsi yang bertanggungjawab
di bidang pendidikan.
Mekanisme
PENYUSUNAN KTSP

Analisis
Analisis • Pembentukan
••Kekuatan/
Kekuatan/ Tim
kelemahan
kelemahan
••Peluang/
Peluang/
Naskah
tantangan
tantangan • Penyusunan KTSP
••Dokumen
Dokumen
Standar
Standarisi,
isi, Draft Diberlaku-
SKL,
SKL,
Panduan
Panduan • Revisi dan kan
KTSP
KTSP
Finalisasi
STRUKTUR
KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN

 Pendidikan kejuruan bertujuan


untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan,kepribadian,akhlak
mulia, serta keterampilan
peserta didik untuk hidup
mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan program kejuruannya.
 Agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien serta
mengembangkan keahlian dan
keterampilan, mereka harus
memiliki stamina yang tinggi,
menguasai bidang keahliannya
dan dasar-dasar ilmu
pengetahuan dan teknologi,
memiliki etos kerja yang tinggi,
dan mampu berkomunikasi
sesuai dengan tuntutan
pekerjaannya, serta memiliki
kemampuan mengembangkan
diri.
 Struktur kurikulum
pendidikan kejuruan dalam
hal ini SMK berisi
 mata pelajaran wajib,
 mata pelajaran kejuruan,
 muatan lokal, dan
 pengembangan diri
 Mata pelajaran wajib terdiri atas
 Pendidikan Agama,
 PKn,
 Bahasa,
 Matematika,
 IPA,
 IPS,
 Seni dan Budaya,
 Pendidikan Jasmani dan Olahraga,
 dan Keterampilan/Kejuruan.
 Mata pelajaran ini bertujuan untuk
membentuk manusia seutuhnya
dalam spektrum manusia kerja.
 Mata pelajaran Kejuruan
 terdiriatas beberapa mata
pelajaran
 tujuannya untuk menunjang
 pembentukan kompetensi
kejuruan, dan
 pengembangan kemampuan
menyesuaikan diri dalam bidang
keahliannya.
 Muatan lokal merupakan kegiatan
kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan
ciri khas,potensi daerah, dan prospek
pengembangan daerah termasuk
keunggulan daerah, yang materinya
tdk dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada.
 Substansi muatan lokal ditentukan
oleh satuan pendidikan sesuai dengan
program keahlian yang
diselenggarakan.
 Pengembangan diri, (sama spt
sekolah umum) terutama ditujukan
untuk pengembangan kreativitas dan
bimbingan karier.
 Struktur kurikulum SMK,meliputi
substansi pembelajaran yg ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan
selama tiga tahun atau dapat
diperpanjang hingga empat tahun
mulai kelas X sampai kelas XII atau
kelas XIII.
 Struktur kurikulum disusun
berdasarkan standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran.
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 192
2. Pendidikan Kewarganegaraan 192
3. Bahasa Indonesia 192
4. Bahasa Inggris 440
a)
5. Matematika
a. Kelompok Sosial,Administrasi Perkantoran dan Akuntasi 403 a)
b. Kelompok Seni,Pariwisata,dan Teknologi Kerumahtangaan 330 a)
c. Kelompok Teknologi,Kesehatan,dan Pertanian 516 a)
6. Ilmu Pengetahuan Alam
a. IPA 192
a)
b. Fisika
1) Kelompok Pertanian 192 a)
2) Kelompok Teknologi 276 a)
c. Kimia
1) Kelompok Pertanian 192 a)
2) Kelompok Teknologi dan Kesehatan 192 a)
d. Biologi
1) Kelompok Pertanian 192 a)
2) Kelompok Kesehatan 192 a)
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a)
8. Seni Budaya 128 a)
9. Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan 192
10. Kejuruan
a. Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 202

b. Kewirausahaan 192
c. Dasar Kompetensi Kejuruan b) 140
d. Kompetensi Kejuruan b) 1044 c)
B. Muatan Lokal 192
C. Pengembangan Diri d) (192)
Keterangan Notasi
a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yg
digunakan oleh setiap program keahlian.
Program keahlian yg memerlukan waktu
lebih jam tambahannya diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran yg sama, di luar
jumlah jam yg dicantumkan.
b) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yg
ditentukan sesuai dng kebutuhan setiap
program keahlian
c) Jumlah jam Kompetensi kejuruan pada
dasarnya sesuai dng kebutuhan standar
kompetensi kerja yg berlaku di dunia kerja
tetapi tidak boleh kurang dari 1044
d) Ekuivalen 2 jam pembelajaran.
 Matapelajaran di SMK,
meliputi:
Normatif
Adaptif
Produktif
 Mata pelajaran Normatif
 Pendidikan Agama
 Pendidikan Kewarganegaraan
 Bahasa Indonesia
 Penjasorkes
 Seni Budaya
 Mata pelajaran Adaptif
 Bahasa Inggris
 Matematika
 IPA
 Fisika
 Kimia
 Biologi
 IPS
 KKPI
 Kewirausahaan
 Matapelajaran Produktif
Dasar Kompetensi
Kejuruan
Kompetensi Kejuruan
STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKUM SMK
 Struktur Kurikulum SMK tertuang dalam
Standar Isi, yg dikembangkan dari
kelompok mata pelajaran sbb.
 Agama dan ahlak mulia
 Kewarganegaraan dan kepribadian
 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
 Estetika
 Jasmani, olahraga dan kesehatan
 Muatan kurikulum SMK meliputi
sejumlah mata pelajaran yg
keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi
peserta didik pada satuan
pendidikan.
 Materi muatan lokal dan
kegiatan pengembangan diri
termasuk ke dalam isi
kurikulum.
 Muatan kurikulum SMK,meliputi:
1. Mata pelajaran
2. Muatan lokal
3. Kegiatan Pengembangan diri
4. Pengaturan beban belajar
5. Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan
kelulusan
6. Pendidikan kecakapan Hidup
7. Pendidikan berbasis Keunggulan
Lokal dan Global
1. Mata Pelajaran, beserta alokasi
waktu untuk kurikulum SMK tertera
pada struktur kurikulum yang
tercantum dalam Standar Isi.
2. Muatan lokal
 Merupakan mata pelajaran, sehingga
satuan pendidikan harus
mengembangkan Standar Kompetensi
dan Kompetensi dasar untuk setiap
jenis muatan lokal yang
diselenggarakan.
 Satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran
muatan lokal setiap semester. Ini
berarti bahwa dalam satu tahun, satuan
pendidikan dapat menyelenggarakan
dua mata pelajaran muatan lokal.
3. Kegiatan Pengembangan Diri
 Pengembangan diri merupakan kegiatan
pendidikan di luar mata pelajaran
sebagai bagian integral dari kurikulum
sekolah/madrasah.
 Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan/atau dibimbing oleh konselor, guru,
atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.
 Kegiatan pengembangan diri dilakukan
melalui kegiatan pelayanan konseling
berkenaan dengan masalah diri pribadi
dan kehidupan sosial sosial, kegiatan
belajar, dan pengembangan karir
peserta didik, serta kegiatan ekstra
kurikuler.
 Pengembangan diri bukan merupakan
mata pelajaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara
kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran.
 Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi,bakat, minat, kondisi dan
perkembangan peserta didik, dengan
memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
Tujuan khusus, pengembangan
diri yaitu, menunjang peserta
didik dalam mengembangkan
 Bakat
 Minat
 Kreativitas
 Kompetensi dan kebiasaan dlm kehidupan
 Kemandirian
 Kemampuan kehidupan keagamaan
 Kemampuan sosial
 Kemampuan belajar
 Wawasan dan perencanaan karir
 Kemampuan pemecahan masalah
RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN DIRI
 Pelayanan Konseling,meliputi
pengembangan
 Kehidupan pribadi
 Kehidupan sosial
 Kehidupan belajar
 Kehidupan karir
 Ekstra kurikuler,meliputi kegiatan
 Kepramukaan
 Latihan kepemimpinan,ilmiah
remaja, palang merah remaja
 Seni,olahraga,cinta alam
 Keagamaan
 JENIS LAYANAN KONSELING
 Orientasi
 Informasi
 Penempatan dan Penyaluran
 Penguasaan Konten
 Konseling Perorangan
 Bimbingan Kelompok
 Konseling Kelompok
 KEGIATAN PENDUKUNG
 Aplikasi Instrumentasi
 Himpunan Data
 Konferensi Kasus
 Kunjungan Rumah
 Tampilan Kepustakaan
 Alih Tangan Kasus
 JENIS KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
 Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan
dasar Kepemimpinan Siswa, palang Merah
Remaja, Paskibrata
 Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah
Remaja, Kegiatan Penguasaan keilmuan
dan Kemampuan Akademik, Penelitian
 Latihan/Lomba keberbakatan/Prestasi,
meliputi pengembangan bakat olah raga,
seni dan budaya, cinta alam, keagamaan.
 Seminar, lokakarya, dan pameran,
meliputi substansi karir, pendidikan,
kesehatan, perlindungan HAM, keagaman,
seni budaya.
 Kegiatan lapangan, meliputi kegiatan yg
dilakukan di luar sekolah/madrasah
berupa kunjungan ke obyek-obyek
tertentu.
4. Pengaturan Beban Belajar
 Beban belajar dalam sistem paket
digunakan oleh tingkat satuan
pendidikan SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB baik kategori
standar maupun mandiri,
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK kategori
standar
 Beban belajar dalam sistem kredit
semester (SKS) dapat digunakan oleh
SMP/MTs/SMPLB kategori mandiri,
dan oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
kategori standar.
 Beban belajar dalam SKS digunakan
oleh SMA/MA/SMALB/SMK/MAK
kategori mandiri.
 Jam pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran pada sistem paket
dialokasikan sbgmana tertera dalam
struktur kurikulum. Satuan pendidikan
dimungkinkan menambah maksimum
empat jam pembelajaran per minggu
secara keseluruhan.
 Pemanfaatan jam pembelajaran
tambahan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi, disamping
dimanfaatkan untuk mata pelajaran
lain yang dianggap penting dan tidak
terdapat di dalam struktur kurikulum
yang tercantum di dalam Standar Isi.
 Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB 0%
- 40%,
SMP/MTs/SMPLB 0% - 50% dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 0% - 60%
dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran ybs.
 Pemanfaatan alokasi waktu tsb
mempertimbangkan kebutuhan peserta
didik dalam mencapai kompetensi
 Alokasi waktu untuk praktik, dua jam
kegiatan praktik di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktik di
luar sekolah setara dng satu jam tatap
muka.
 Alokasi waktu untuk tatap muka,
penugasan struktur, dan kegiatan
mandiri tdk terstruktur untuk
SMT/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK
yg menggunakan sistem SKS
mengikuti aturan sbb.
 Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas :
40 menit tatap muka, 20 menit kegiatan
terstruktur dan kegiatan mandiri tdk
terstruktur.
 Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK
terdiri atas : 45 menit tatap muka, 25
menit kegiatan terstruktur dan kegiatan
mandiri tdk terstruktur.
5. Ketuntasan Belajar
 Ketuntasan belajar setiap indikator
yang telah ditetapkan dalam satu
kompetensi dasar berkisar antara 0 –
100%.
 Kriterian ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%.
 Satuan pendidikan harus menentukan
kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangan kompleksitas SK
dan KD tingkat kemampuan rata-rata
peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran.
 Satuan pendidikan diharapkan
meningkatkan kriteria ketuntasan
belajar secara terus menerus untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal
 Pelaporan hasil belajar (raport)
peserta didik diserahkan pada
satuan pendidikan dengan
memperhatikan rambu-rambu
yang disusun oleh direktorat
teknis terkait.
6. Kenaikan kelas, dan Kelulusan
 Kenaikan kelas dilaksanakan
pada setiap akhir tahun ajaran.
Kriteria kenaikan kelas diatur
oleh masing-masing direktorat
teknis terkait.
 Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005
pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan
pada pendidikan dasar dan menengah
setelah:
 Menyelesaikan seluruh program
pembelajaran;
 Memperoleh nilai minimal baik pada
penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran
agama dan ahlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian,
estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani,olahraga, dan kesehatan;
 Lulus ujian sekolah/madrasah untuk
kelompok mata pelajaran IPTEK; dan
 Lulus Ujian Nasional.
7. Penjurusan
 Penjurusan pada SMK/MAK
didasarkan pada spektrum
keahlian pendidikan
menengah kejuruan yang
diatur oleh direktorat
Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
8.Pendidikan Kecakapan Hidup
a.Kurikulum untuk SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB,
SMK/MAK dpt memasukan pendidikan
kecakapan hidup, yg mencakup
kecakapan pribadi, sosial, akademik
dan/atau kecakapan vokasional.
b.Dapat merupakan bagian dari
pendidikan semua mata pelajaran
c. Dapat diperoleh dari peserta didik dari
satuan pendidikan ybs dan atau dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal.
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
dan Global
a.Kurikulum untuks emua satuan
pendidikan dapat memasukan
pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global.
b.Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global dapat merupakan bagian
dari semua mata pelajaran.
c.Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal yg sudah memperoleh
akreditasi.
10. Kalender Pendidikan
Satuan pendidikan dapat menyusun
kalender pendidikan sesuai dengan:
 kebutuhan daerah,
 karakteristik sekolah,
 kebutuhan peserta didik dan
masyarakat,
dengan memperhatikan kalender
pendidikan sebagaimana tercantum
dalam Standar Isi.
PENILAIAN
 Penilaian pendidikan adalah
proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil
belajar peserta didik.
Penilaian pendidikan terdiri
atas :
 penilaian hasil belajar oleh
pendidik
 penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan
 penilaian hasil belajar oleh
pemerintah
BSNP menetapkan dan
menerbitkan panduan penilaian
untuk kelompok mata pelajaran:
 Agama dan akhlak mulia
 Kewarganegaraan dan
kepribadian
 Ilmu pengetahuan dan teknologi
 Estetika
 Jasmani, olah raga dan
kesehatan.
 Penilaian hasil belajar kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia serta
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian dilakukan melalui:
 Pengamatan terhadap perubahan perilaku
dan sikap untuk menilai perkembangan
afeksi dan kepribadian peserta didik
 Ujian, ulangan, dan/atau penugasan
untuk mengukur aspek kognitif peserta
didik
 Penilaian hasil belajar kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
diukur melalui ulangan, penugasan,
dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik materi yang dinilai
 Penilaian hasil belajar kelompok mata
pelajaran estetika dilakukan melalui
pengamatan terhadap perubahan
perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan afeksi dan ekspresi
psikomotorik peserta didik.
 Penilaian hasil belajar kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga,dan
kesehatan dilakukan melalui:
 Pengamatan terhadap perubahan perilaku
dan sikap untuk menilai perkembangan
psikomotorik dan afeksi peserta didik;
dan
 Ulangan, dan/atau penugasan untuk
mengukur aspek kognitif peserta didik.
PRINSIP PENILAIAN
 Sahih
 Objektif
 Adil
 Terpadu
 Terbuka
 Menyeluruh dan berkesinambungan
 Sistematis
 Beracuan kriteria
 Akuntabel
TEKNIK PENILAIAN
 Penilaian hasil belajar oleh
pendidik menggunakan berbagai
teknik penilaian berupa :
 tes,
 observasi,
 penugasan perseorangan atau
kelompok, dan
 bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan
tingkat perkembangan peserta
didik.
 Teknik tes berupa tes tertulis,tes
lisan, dan tes praktik atau tes
kinerja.
 Teknik observasi atau
pengamatan dilakukan selama
pembelajaran berlangsung
dan/atau di luar kegiatan
pembelajaran.
 Teknik penugasan baik
perseorangan maupun kelompok
dapat berbendtuk tugas rumah
dan/atau proyek.
PENILAIAN OLEH
PENDIDIK
 Penilaian hasil belajar oleh
pendidik dilakukan secara
berkesinambungan,
 Tujuan
 memantau proses
 kemajuan belajar peserta didik
 meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran.
 Penilaian meliputi kegiatan:
 Menginformasikan silabus mata pelajaran
yang didalamnya memuat rancangan dan
kriteria penilaian pada awal semester.
 Mengembangkan indikator pencapaian KD
dan memilih teknik penilaian yang sesuai
pada saat menyusun silabus mata
pelajaran.
 Mengembangkan instrumen dan pedoman
penilaian sesuai dengan bentuk dan
teknik penilaian yang dipilih.
 Melaksanakan
tes,pengamatan,penugasan,dan/atau
bentuk lain yang diperlukan.
 Mengolah hasil penilaian untuk
mengetahui kemajuan hasil belajar
dan kesulitan belajar peserta didik.
 Mengembalikan hasil pemeriksaan
pekerjaan peserta didik disertai
balikan/komentar yang mendidik.
 Memanfaatkan hasil penilaian untuk
perbaikan pembelajaran.
 Melaporkan hasil penilaian mata
pelajaran pada setiap akhir semester
 Melaporkan hasil penilaian ahlak
kepada guru Pendidikan Agama dan
penilaian kepribadian kepada guru
PKn untuk menentukan nilai akhir
semester.
 Penilaian Hasil Belajar
 Penilaian pencapaian kompetensi
dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator.
 Penilaian dilakukan dng
menggunakan:
 Tes, dalam bentuk tertulis dan lisan
 Non tes, dalam bentuk
 pengamatan kinerja,
 pengamatan sikap,
 penilaian hasil karya berupa proyek atau
produk,
 penggunaan portofolio, dan
 penilaian diri.
 Penilaian
merupakan
serangkaian kegiatan untuk:
 memperoleh,
 menganalisis, dan
 menafsirkan data
tentang proses dan hasil
belajar peserta didik yang
dilakukan secara sitematis dan
berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan
keputusan.
 Hal-hal yg harus diperhatikan
dalam penilaian:
 Penilain diarahkan untuk mengukur
pencapaian kompetensi
 Penilaian menggunakan acuan kriteria
 Sistem yang direncanakan adalah
sistem penilaian yang
berkelanjutan.Artinya semua indikator
ditagih, kemudian hasilnya dianalisis
untuk menentukan kompetensi dasar
yang telah dimiliki dan yang belum,
serta untuk mengetahui kesulitan
peserta didik.
 Hasil penilaian dianalisis untuk
menentukan tindak lanjut
 Sistem penilaian harus disesuaikan
dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran.
ALUR PENILAIAN
Kompetensi Dasar

Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran

Indikator Pencapaian

Komponen Perilaku
Soal Tes HB
Yang Diamati

Keputusan Penilaian
Keputusan Penilaian
PENILAIAN KELAS
 Penilaian kelas adalah suatu bentuk
kegiatan guru yang terkait dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian
kompetensi atau hasil belajar peserta didik
yang mengikuti proses pembelajaran
tertentu.
 Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi
yang diandalkan sebagai dasar pengambilan
keputusan.
 Keputusan berhubungan dengan sudah atau
belum berhasilnya peserta didik dalam
mencapai suatu kompetensi.
 Jadi, penilaian kelas merupakan salah satu
pilar dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis
kompetensi.
 Manfaat Penilaian Kelas
 Untuk memberikan umpan balik bagi
peserta didik agar mengetahui
kekuatan dan kelemahannya dalam
proses pencapaian kompetensi.
 Untuk memantau kemajuan dan
mendiagnosis kesulitan belajar yang
dialami peserta didik sehingga dapat
dilakukan pengayaan dan remedial.
 Untuk umpan balik bagi guru dalam
memperbaiki metode, pendekatan,
kegiatan, dan sumber belajar yang
digunakan.
 Untuk masukan bagi guru guna
merancang kegiatan belajar.
 Untuk memberikan informasi kepada
orangtua dan komite sekolah tentang
efektivitas pendidikan.
 Untuk memberi umpan balik bagi
pengambil kebijakan (Diknas Daerah)
dalam mempertimbagkan konsep
penilaian kelas yang baik untuk
digunakan
Prinsip Penilaian Kelas
 Dalam melaksanakan penilaian, guru
seyogianya:
 Memandang penilaian dan kegiatan
pembelajaran secara terpadu,
sehingga penilaian berjalan bersama-
sama dengan proses pembelajaran.
 Mengembangkan tugas-tugas
penilaian yang bermakna, terkait
langsung dengan kehidupan nyata.
 Mengembangkan strategi yang
mendorong dan memperkuat
penilaian sebagai cermin diri.
 Melakukan berbagai strategi penilaian
di dalam program pembelajaran untuk
menyediakan berbagai jenis informasi
tentang hasil belajar peserta didik.
 Mempertimbangkan berbagai
kebutuhan khusus peserta didik.
 Mengembangkan dan menyediakan
sistem pencatatan yang bervariasi
dalam pengamatan kegiatan belajar
peserta didik.
 Menggunakan cara dan alat penilaian yang
bervariasi.
 Penilaian kelas dapat dilakukan dengan cara
tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk
kerja, proyek, dan pengamatan partisipasi
peserta didik dalam proses pembelajaran
sehari-hari sesuai dengan kompetensi dasar
yang harus dikuasai.
 Melakukan Penilaian kelas secara
berkesinambungan terhadap semua Stándar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester,
dan ulangan kenaikan kelas.
 Mengadakan ulangan harian bila sudah
menyelesaikan satu atau beberapa indikator.
Dengan demikian tidak perlu menunggu
menyelesaikan 1 KD, karena ruang
lingkupnya besar.
 Pelaksanaan ulangan harian dapat dilakukan
dengan penilaian tertulis, penilaian lisan,
penilaian unjuk kerja, atau bentuk lain yang
sesuai dengan karakteristik materi atau
kompetensi yang dinilai.
 Ulangan tengah semester dilakukan bila telah
menyelesaikan beberapa kompetensi dasar
dipertengahan semester, sedangkan ulangan
akhir semester dilakukan setelah
menyelesaikan semua kompetensi dasar
semester bersangkutan.
 Ulangan kenaikan kelas dilakukan
pada akhir semester genap
dengan menilai semua
kompetensi dasar semester ganjil
dan genap, dengan penekanan
pada kompetensi dasar semester
genap.
 Guru menetapkan tingkat
pencapaian kompetensi peserta
didik berdasarkan hasil
belajarnya pada kurun waktu
tertentu (akhir semester atau
akhir tahun).
 Agar penilaian objektif, guru harus
berupaya secara optimal untuk (1)
memanfaatkan berbagai bukti hasil
kerja peserta didik dan tingkah laku
dari sejumlah penilaian, (2) membuat
keputusan yang adil tentang
penguasaan kompetensi peserta didik
dengan mempertimbangkan hasil kerja
(karya) mereka.
Prof.Dr.H.MUNGIN EDDY WIBOWO,M.Pd.,Kons.
024-8501087; 08156610531;021-573 9919;Fax 021-5727044
http://www.bsnp-indonesia.org

You might also like