Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
2
Setelah diketahui sistem penilaian kesehatan usaha koperasi
simpan pinjam yang menggunakan himpunan tegas (crisp) dan
himpunan fuzzy yang dapat memberikan solusi terhadap kekurangan
akan digunakannya himpunan tegas (crisp) untuk pengkategorian
sesuatu, maka judul yang diambil dalam tugas akhir ini adalah
“Studi Sistem Keanggotaan Fuzzy untuk Penilaian Kesehatan
Usaha Simpan Pinjam Koperasi”.
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan tugas akhir ini adalah:
1. Mengimplementasikan sistem keanggotaan fuzzy tersebut dalam
perangkat lunak.
2. Melakukan analisis terhadap hasil implementasi yang diperoleh.
3
1.5 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah
memberikan gambaran mengenai penggunaan sistem keanggotaan
fuzzy untuk mengoptimalkan hasil pengkategorian sistem yang
sebelumnya menggunakan himpunan klasik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Koperasi
2.2.1. Permodalan
Rasio = × 100 %
Rasio = × 100 %
7
Rasio kecukupan modal sendiri dapat dihitung/diperoleh dengan
cara membandingkan nilai modal tertimbang dengan nilai ATMR
dikalikan dengan 100%.
8
a) Tunggakan melampaui 1(satu) bulan dan belum
melampaui 2 (dua) bulan bagi pinjaman dengan
angsuran harian dan/atau mingguan; atau
b) melampaui 3 (tiga) bulan dan belum melampaui 6
(enam) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya
ditetapkan bulanan,2 (dua) bulan atau 3 bulan; atau
c) melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum melampaui
12 (dua belas) bulan bagi pinjaman yang masa
angsurannya ditetapkan 6 (enam) bulan atau lebih;
atau
2) Terdapat tunggakan bunga sebagai berikut :
a) tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi belum
melampaui 3 (tiga) bulan bagi pinjaman dengan
masa angsurankurangdari1(satu)bulan;atau
b) melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum melampaui 6
(enam) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya
lebih dari1(satu)bulan.
B. Pinjaman tanpa angsuran pokok
1) Pinjaman belum jatuh tempo
Terdapat tunggakan bunga yang melampaui 3 (tiga)
bulan tetapi belum melampaui 6 (enam) bulan.
2) Pinjamantelahjatuhtempo
Pinjaman telah jatuh tempo dan belum dibayar tetapi
belum melampaui 3 (tiga) bulan.
3. Pinjaman Macet
Pinjaman digolongkan macet apabila :
A. Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan, atau;
9
B. Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12
(dua belas) bulan sejak digolongkan diragukan belum ada
pelunasan.
C. Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada
Pengadilan Negeri atau telah diajukan penggantian kepada
perusahaanasuransipinjaman.
11
Rasio (%) Nilai Bobot (%) Skor
< 25 100 5 5
> 25 0 5 0
1. Manajemen Umum
2. Manajemen Kelembagaan
3. Manajemen Permodalan
13
Jumlah Jawaban Skor
“Ya”
1 0,60
2 1,20
3 1,80
4 2,40
5 3,00
4. Manajemen Aktiva
5. Manajemen Likuiditas
14
Jumlah Jawaban Skor
“Ya”
1 0,60
2 1,20
3 1,80
4 2,40
5 3,00
= × 100 %
> 100 0 4 1
85 < x < 100 50 4 2
70 < x < 85 75 4 3
0 < x <70 100 4 4
15
2. Rasio aktiva tetap terhadap total asset
= × 100 %
ℎ
= × 100 %
2.2.5. Likuiditas
+
= × 100 %
17
2.2.6. Kemandirian dan Pertumbuhan
Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan
pada 3 (tiga) rasio, yaitu rentabilitas aset, rentabilitas ekuitas, dan
kemandirian operasional.
Rentabilitas adalah kemampuan KSP untuk memperoleh sisa
hasil usaha dan atau kemampuan USP Koperasi untuk memperoleh
hasil usaha.
= × 100 %
18
Rasio Nilai Bobot (%) Skor
Rentabilitas
Ekuitas (%)
<5 25 3 0,75
5 < x < 7,5 50 3 1,50
7,5 < x < 10 75 3 2,25
> 10 100 3 3,00
= × 100 %
ℎ +
19
Kedua yaitu Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA), Rasio ini
mengukur kemampuan koperasi memberikan manfaat efisiensi
partisipasi dan manfaat efisiensi biaya koperasi dengan simpanan
pokok dan simpanan wajib, semakin tinggi persentasenya semakin
baik.
= × 100 %
+
= × 100 %
+
Aspek Bobot
No. Komponen
Dinilai Penilaian
1. Permodalan 15
Rasio = × 100 %
Rasio = × 100 %
Rasio = × 100 %
Rasio = × 100 %
21
× 100 %
(50% × ) + (75% × ) + (100% )
× 100 %
3. Manajemen 15
a. ManajemenUmum 3
b. Kelembagaan 3
c. Manajemenpermodalan 3
d. ManajemenAktiva 3
e. ManajemenLikuiditas. 3
4. Efisiensi 10
× 100 %
× 100 %
× 100 %
5. Likuiditas 15
a. Rasio Kas 10
+
× 100 %
22
× 100 %
a. Rentabilitas aset 3
× 100 %
× 100 %
× 100 %
ℎ +
7. Jatidiri Koperasi 10
× 100 %
+
× 100 %
+
JUMLAH 100
23
Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP dan USP tersebut
adalah sebagai berikut :
Skor Predikat
80 < x < 100 SEHAT
60 < x < 80 CUKUP SEHAT
40 < x < 60 KURANG SEHAT
20 < x < 40 TIDAK SEHAT
< 20 SANGAT TIDAK SEHAT
24
2. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yanhg menunjukkan
ukuran dari suatu variabel seperti: 40, 25, 50, dsb.
µ(x)
0
15 20 25 30 35 40
Temperatur (°C)
3. Semesta Pembicaraan
Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang
diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel
fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan himpunan bilangan
real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari
kiri ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa
bilangan positif maupun negatif. Adakalanya nilai semesta
pembicaraan ini tidak dibatasi batas atasnya.
Contoh :
25
Semesta pembicaraan untuk variabel umur : [0 +∞]
Semesta pembicaraan untuk variabel temperatur : [0 40]
4. Domain
Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang
diijinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan
dalam suatu himpunan fuzzy. Seperti halnya semesta
pembicaraan, domain merupakan himpunan bilangan real
yang senantiasa bertambah (naik) secara monoton dari kiri
ke kanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif
maupun negatif.
Contoh :
Muda = [0, 45]
Parobaya = [35, 55]
Tua = [45, +∞]
Dingin = [0, 20]
Hangat = [25, 35]
Panas = [30, 40]
26
1
µ(x)
0
a b
domain
Fungsi keanggotaan :
0; ≤
μ( ) = ( − )⁄( − ) ; ≤ ≤
1; ≤ ≤
µ(x)
0
a b
domain
27
Gambar 2.3. Himpunan Fuzzy dengan Representasi
Linier Turun
Fungsi keanggotaan :
( − )⁄( − ) ; ≤ ≤
μ( ) =
0; ≥
µ(x)
0
a b c
domain
Fungsi Keanggotaan :
0; ≤ atau ≥
μ( ) = ( − )⁄( − ) ; ≤ ≤
( − )⁄( − ) ; ≤ ≤
µ(x)
0 a b c d
domain
Fungsi Keanggotaan :
0; ≤ atau ≥
⎧
⎪( − )⁄( − ) ; ≤ ≤
μ( ) =
⎨ 1; ≤ ≤
⎪
⎩ ( − )⁄( − ) ; ≤ ≤
µ(x)
0
15 20 25 30 35 40
Temperatur (°C)
Gambar 2.6. Himpunan Fuzzy dengan Representasi
29
Kurva Bahu
1. Operator AND
Operator ini berhubungan dengan operasi interseksi pada
himpunan. Α-predikat sebagai hasil operasi dengan operasi
AND diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan
terkecil antar elemen pada himpunan-himpunan yang
bersangkutan.
∩ = min ( [ ], [ ])
2. Operator OR
Operator ini berhubungan dengan operasi union pada
himpunan. α-predikat sebagai hasil operasi dengan operator
OR diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terbesar
antar elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan.
∪ = max ( [ ], [ ])
3. Operator NOT
Operator ini berhubungan dengan operasi komplemen
pada himpunan. α-predikat sebagai hasil operasi dengan
operator NOT diperoleh dengan mengurangkan nilai
keanggotaan elemen pada himpunan yang bersangkutan dari
1.
= 1− [ ]
30
BAB III
METODOLOGI DAN PERANCANGAN
31
3.1. Deskripsi Umum Perangkat Lunak
Perangkat lunak Penilai Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam
yang akan dibuat adalah implementasi dari Peraturan Menteri
Koperasi dan UMKM Nomor.20 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penilaian Kesehatan Simpan Pinjam Koperasi dengan penambahan
fitur sistem fuzzy dalam sistem skoringnya. Oleh karena itu
perangkat lunak ini akan menghasilkan nilai keluaran standar tanpa
sistem fuzzy dan nilai keluaran yang tidak standar yaitu setelah
perangkat lunak menggunakan sistem fuzzy dalam kalkulasinya,
sehingga diharapkan akan diperoleh dua nilai yang berbeda yang
pada akhirnya nanti bisa dibandingkan.
32
4. Nilai dari tiap-tiap aspek yang telah diperoleh akan dilakukan
proses skoring global dan pembobotan sehingga diperoleh skor
akhir untuk penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam.
Start
End
33
3.2. Perancangan Proses
3.2.1. Parameter input perangkat lunak
Dalam perhitungan penilaian tiap-tiap aspek untuk
mengetahui tingkat kesehatan koperasi simpan pinjam, maka
dibutuhkan input berupa data dari pengguna kepada perangkat
lunak berupa :
1. Total Aset (Asset)
2. Jumlah kas dan bank (KasBank)
3. Aktiva tetap (AT)
4. Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR)
5. Total Pinjaman yang diberikan (PYD)
6. Pinjaman kepada anggota (PYDA)
7. Pinjaman kurang lancar (PKL)
8. Pinjaman diragukan (PDG)
9. Pinjaman macet (PM)
10. Batas Maksimum Pemberian Pinjaman (BMPP)
11. Modal Sendiri (EQ)
12. Modal tertimbang (EQT)
13. Cadangan risiko (CAD)
14. Kewajiban lancar (KWL)
15. Dana yang diterima (DYT)
16. Partisipasi bruto (PSB)
17. Jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib (SP + (SW)
18. SHU sebelum bunga dan pajak / SHU kotor (SHU)
19. SHU bagi anggota (SHUA)
20. Biaya operasional (OPR)
21. Gaji dan honorarium karyawan (GHR)
22. Jumlah beban usaha dan beban perkoperasian (BUK)
23. Manfaat Ekonomi Partisipasi Pemanfaatan Pelayanan
(MEPPP)
34
3.2.2. Penentuan skor per komponen penilaian
Adalah proses penentuan skor per komponen penilaian dengan
menggunakan standar perhitungan sebagaimana yang telah
dikemukkan pada Bab II dan standar perhitungan baru yang telah
memiliki sistem keanggotaan fuzzy.
Adapun grafik keanggotaan klasik dan fuzzy tiap-tiap
komponen penilaian digambarkan sebagaimana berikut :
0 25 50 75 100
µ(x)
0
0 5 10 15 20
Rasio (%)
0 25 50 75 100
µ(x)
0
0 5 10 15 20
Rasio (%)
35
b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang
berisiko
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
1
µ(x)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Rasio (%)
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
1
µ(x)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Rasio (%)
0 50 75 100
µ(x)
0
0 4 6 8
Rasio (%)
36
0 50 75 100
µ(x)
0
0 4 6 8
Rasio (%)
0 50 75 100
0
1
µ(x)
0
0 25 50 75
Rasio (%)
0 0 50 75 100
µ(x)
0
0 25 50 75
Rasio (%)
37
e. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Volume
Pinjaman
100 80 60 40 20 10 0
µ(x)
0
0 10 20 30 40 45
Rasio (%)
100 80 60 40 20 10 0
µ(x)
0
0 10 20 30 40 45
Rasio (%)
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
1
µ(x)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Rasio (%)
38
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
1
µ(x)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Rasio (%)
100 0
1
µ(x)
0
0 25
Rasio (%)
100 0
µ(x)
0
0 25
Rasio (%)
39
h. Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto
100 75 50 0
µ(x
)
0
0 70 85 100
Rasio (%)
100 75 50 0
µ(x
)
0
0 70 85 100
Rasio (%)
100 75 50 25
µ(x)
0
0 25 50 75 100
Rasio (%)
40
100 75 50 25
µ(x)
0
0 25 50 75 100
Rasio (%)
100 75 50 0
µ(x)
0
0 5 10 15
Rasio (%)
100 75 50 0
µ(x)
0
0 5 10 15
Rasio (%)
41
k. Rasio Kas
0 50 100 0
µ(x)
0
0 100 125 150
Rasio (%)
0 50 100 0
µ(x)
0
0 100 125 150
Rasio (%)
25 50 75 100
µ(x)
0
0 100 200 300
Rasio (%)
42
25 50 75 100
µ(x)
0
0 100 200 300
Rasio (%)
m. Rentabilitas aset
0 25 50 75 100
µ(x)
0
0 5 7,5 10
Rasio (%)
25 50 75 100
0
1
µ(x)
0
0 5 7,5 10
Rasio (%)
43
n. Rentabilitas Modal Sendiri
0 25 50 75 100
µ(x)
0
0 5 7,5 10
Rasio (%)
0 25 50 75 100
µ(x)
0
0 5 7,5 10
Rasio (%)
0 100
µ(x)
0
0 100
Rasio (%)
44
0 100
µ(x)
0
0 100
Rasio (%)
0 50 75 100
µ(x)
0
0 25 50 75
Rasio (%)
0 50 75 100
µ(x)
0
0 25 50 75
Rasio (%)
45
q. Rasio promosi ekonomi anggota (PEA)
25 50 75 100
0
1
µ(x)
0
0 5 7,5 10
Rasio (%)
0 25 50 75 100
µ(x)
0
0 5 7,5 10
Rasio (%)
Skor
Bobot
Aspek Nilai (nilai
No. Komponen Penilaian
Dinilai Diperoleh x
(%)
bobot)
1. Permodalan 15
a. Rasio Modal Sendiri 6
terhadap Total Asset … …
b. Rasio Modal Sendiri 6
terhadap Pinjaman … …
diberikan yang berisiko
c. Rasio Kecukupan Modal 3
Sendiri … …
2. Kualitas Aktiva Produktif 25
a. Rasio Volume Pinjaman 10
pada anggota terhadap … …
volume pinjaman diberikan
b. Rasio Risiko Pinjaman 5
46
Bermasalah Terhadap … …
Volume Pinjaman
c. Rasio Cadangan Risiko 5
Terhadap Pinjaman … …
Bermasalah
d. Rasio BMPP terhadap 5
calon anggota, koperasi … …
lain dan anggotanya
terhadap volume pinjaman
3. Manajemen 15
a. ManajemenUmum … 3 …
b. Kelembagaan … 3 …
c. Manajemenpermodalan … 3 …
d. ManajemenAktiva … 3 …
e. ManajemenLikuiditas. … 3 …
4. Efisiensi 10
a. Rasio biaya operasional … 4 …
pelayanan terhadap
partisipasi bruto
b. Rasio aktiva tetap … 4 …
terhadap total aset
c. Rasio efisiensi pelayanan … 2 …
5. Likuiditas 15
a. Rasio Kas … 10 …
b. Rasio volume pinjaman … 5 …
terhadap dana yang
diterima
6. Kemandirian dan Pertumbuhan 10
a. Rentabilitas aset … 3 …
b. Rentabilitas Modal Sendiri … 3 …
c. Kemandirian Operasional … 4 …
Pelayanan
7. Jatidiri Koperasi 10
a. Rasio partisipasi bruto … 7 …
b. Rasio promosi ekonomi … 3 …
anggota (PEA)
JUMLAH … 100 …
47
SEHAT, skor akhir antara 20 sampai dengan atau sama dengan 40
mendapatkan predikat TIDAK SEHAT, dan untuk skor akhir sama
dengan 20 atau di bawahnya mendapatkan predikat SANGAT
TIDAK SEHAT.
48
49
3.4 Perancangan Uji Coba dan Evaluasi Hasil
Uji coba akan dilakukan pada perangkat lunak dengan
menggunakan data yang diinput oleh pengguna untuk sepuluh unit
koperasi.
Dari data yang diinput oleh pengguna pada perangkat lunak,
maka diperoleh data skor akhir melalui perhitungan standar dan data
skor akhir melalaui perhitungan dengan menggunakan sistem
keanggotaan fuzzy. Pada data skor akhir yang diperoleh dari sistem
perhitungan yang berbeda akan dihitung prosentase selisih skor akhir
hasil perhitungan fuzzy terhadap skor akhir hasil perhitunga normal.
| − |
ℎ= × 100 %
50
Daftar Pustaka
NOMOR : 20/Per/M.KUKM/XI/2008
TENTANG
51
NOMOR : 19/Per/M.KUKM/XI/2008
TENTANG
JAKARTA 2009
52