You are on page 1of 253

1

BAB KALAM

1. ُ‫ب الْمفِيد‬
َ ُ ّّّّّْ‫ا للَّف‬
ُ ‫ظ اْل‬
ُ ّّّّّّ ‫مَر ک‬ ‫الْ كلم‬
‫ضع‬ْ َ‫باِلْو‬
Kalam diartikan dalam bahasa Indonesia :
“ungkapan kata-kata (kalimat), dalam
definisi: Lafadz yang disusun yang
memberi faedah lagi disengaja.

‫ﻧﺣﻮ=ﺣﻀﺭﺍﻟﻌﺎﺋﺐ‬.‫ﻠﻔﻅ ﺍﺍﻠﺻﻮﺖﺍﻠﻤﺷﺗﻣﻞﻋﻟﻰﺑﻌﺾﺍﻠﺣﺭﺭﻮﻑﺍﻠﻫﺟﺎﺋﻳﺔ‬
2. Lafadz adalah suara yang mengandung
atas sebagian dari huruf hijaiyah,
Contoh ( َ‫ﺣﻀَر‬ َ ‫ = ) ﺍَﻟغَﺎﺋِﺐُب‬telah hadir orang
yang ghaib (jauh)

Huruf hijaiyah adalah mulai dari alif


sampai ya (‫) ﻱ –ﺍ‬
‫ﺍﻠﻤرﮐﺐﻤﺎﺗﺭﮐﺐﻣﻥﮐﻠﻤﺘﻴﻥﻓﺄﮐﺘرﻧﺣﻮﺃﻓﺛﻲﺍﻠﺴﻼﻢ‬

3. Murakab adalah kata-kata yang disusun


dari dua kata atau lebih banyak (susunan
kata demi kata ) contoh ( َ‫)ِ َﺃﻓْش ﺍَﻟﺴَﻼَم‬
dari lafadz ( ِ‫ ) َﺃ ْﻓش‬dan lafadz ( َ‫) ﺍَﻟﺴَﻼَم‬
Yang disusun dari tiga kalimat. Contoh
( ُ‫ﺣدَ ﻣَعَ ﺟََﻠﺴْﺖ‬ َ ً‫ = )ﺭَﺟُﻼ‬Saya
َ ‫ﻋشَرَ َﺃ‬
duduk beserta sebelas orang laki-laki. Ini
disususun dari lafadz ( ْ‫ ) ﺟَﻠَس‬dan ( ُ‫ ) ت‬dan
( َ‫ ) ﻣَع‬dan ( َ‫ﺣد‬ َ َ‫ ) ﺃ‬dan ( َ‫ﺴر‬ َ َ‫ ) ﻋ‬dan ( ً‫) ﺭَﺟُﻼ‬
‫ ׃‬٠ ُ‫ ﻧَحْﻮ‬٠ ‫ﺍَ ْﻟﻤُﻔِﻴدُ ﻣﺎَﺃَﻓﺎدَ ﻓَﺎ ِﺋدَ ًة ﻳَحْﺴُنُ ﺍﻟﺴّکُﻮْتُ ﻣِنَ ﺍْﻟُﺘکَﻠّﻢِ وَ ﺍﻟﺴّﺎ ﻣِعِ ﻋََﻠ ْﻴهَﺎ‬
ٌ‫ﺍَ ْﻟﻌِﻠْ ُﻢ ﻧَﺎﻓِع‬
1

4. Mufid adalah perkataan yang memberi


faedah dengan sebenar-benar faedah yang
lebih baik diam dari orang yang berbicara
dan orang yang mendengarkan pembicaraan
itu (tidak menimbulkan pembicaraan atau
pertanyaan lagi).
Contoh ( ‫ = ) ﺍﻠﻌﻠﻢﻧﺎﻔع‬ilmu itu bermanfaat.

‫ﺍﻠﻮﺿعﻮﺿعﺍﻠﻌرﺑﻴﺔﻧﺣﻮﺴﻓﺭﺍﻠﻓﺭس‬
5. Wadha’ artinya menyengaja dengan
bahasa arab. Contoh ( ‫ =) ﺴﻓﺭﺍﻠﻔﺭس‬Telah
berjalan

kuda. Yang dimaksud menyengaja memakai


lafadz ( ‫ ) ﺍﻠﻔﺭس‬yang

di dalam bahasa Arab yang bermakna kuda.


Pembagian kalam
Kalam terbagi kepada tiga = Isim, fi’il, dan
huruf
I, Isim atau kata benda → ( nomina/
nominal )
Tanda ( ciri-ciri ) isim ada delapan 8 :

a.1. Khofad ( ‫) ﺨﻔﺾ‬


‫ﺍﻠﺧﻔﺾﺍﻠکﺳرةﺍﻠﺘﻰﺗﺣدﺚﻋﻧددﺧﻮﻞﻋﺎﻤﻞﺍﻠﺧﻔﺾ‬

Khofad adalah : kasrah yang muncul


ketika masuk amil ( yang bekerja )
mengkhofadkan.
Kashroh adalah baris di bawah.
Penganti dari kasroh ada 2:
1. Ya ( ‫) ﻲ‬
1

2. Fatah ( ‫) ﻓﺗﺢ‬
Amil yang menkhofadkan ada 2:
1. Huruf. Yaitu huruf jar ada sembilan 9: (_ ‫رُﺐﱞ‬
ُ‫) _ﻔﻰ _ ﻋﻠﻰ _ ﻋنْ _ ﺍِﻠﻰ _ ﻤنْ _ ﺍَﻠﻶﻢُ _ ﺍَﻠﮎﺎﻑُ _ ﺍَﻠﺒﺎﺀ‬

Contoh : ( ِ‫) ﻤنَﺍﻠﺒﺼرَةِﺍِﻠﻰﺍْﻠﮎَﻮْﻔﺔ‬


2. Isim yaitu mengidhofatkan mudhof kepada
mudhofun ilaih.
Contoh: ( ِ‫ = ) ﺒﻴﺖُﷲ‬Rumah allah ( ُ‫ ) ﺒﻴﺖ‬mudof
menjarkan ( ِ‫ ) ﺍﷲ‬dalam bahasa Indonesia
disebut kata majemuk.

a.2 Tanwin (‫)ﺗﻧﻮﻳن‬


‫ﺍَﻠﺗﻧﻮِﻳنُﻧﻮْنٌﺴﺎﻜﻧﺔٌﺗﻠﺣﻖُﺍﻻَْﺨﺭَﺘﺛﺒﺖُﻮَﺻﻼًﻮَﺘﺣﺬﻒْﺨﻄﺎّ َﻮﻮَﻘﻔﺎ‬
Tanwin adalah nun yang sakin yang
menghubungi akhir kalimat ditetapkan ketika
bersambung dan dihazafkan pada tulisan dan
ketika waqaf (baris dua ).contoh :
( _ ‫ﺍِشﺗرَﻳﺖُﺘﻤرًﺍ ﺒﺎﻤرﺃة ﻤ َررْﺖ‬ ‫)_دَﺨﻞَﻤﺣﻤﻮد‬

a.3 Alif dan lam ( ‫) ﺃﻞ‬


Contoh: (ُ‫) ﺃﻠغﻼَﻢُ _ ﺃَﻠﻜﻌﺒﺔ‬
a.4 Huruf Qosam ( huruf yang dipakai untuk
sumpah ) Yaitu (َ‫ َﻮﺃُﻮ‬, ُ‫) ﺃَﻠﺒﺎﺀ‬
waw, ba, ta, contoh (ِ‫ = ) ﺗﺎﷲُ _ ﺒﺎﺍﷲُ _ ﻮَﺍﷲ‬Demi
Allah
1

a.5 Huruf jar. Telah berlalu pada nomor satu


a.6 Musnad yaitu : a. Menyandarkan fi’il pada
fa’il, contoh: ( ُ‫= ) دَﺨ َﻞ ْﺍﻻُﺴﺗﺎﺬ‬
Telah masuk Ustaz.
b. Menyandarkan Khabar
pada Mubtada. Contoh:
( ٌ‫) َﺍﻠْﺨﺎﻫﻞُﻔﺎﻗر‬
= Orang yang bodoh miskin.
a.7 Idhofat ( telah terdahulu pada nomor satu
bagian dua )

a.8 Munada ( panggilan ) dengan


memasukkan huruf nida yaitu ( ‫ ) ﻮﺍ _ ﻴﺎ‬contoh:
( ْ‫ = ) ﻴﺎﻏﻼَﻢَﻋﺎﻣﻲ‬Wahai anak pamanku dan (
ْ‫ = ) ﻴﺎﺒﻥَﺃُﻣﻲ‬Wahai anak ibuku.

B. Fi’il (kata kerja) → verba / (verbal)


Fi’il terbagi 3 :

1. Fi’il Madhi yaitu (: ‫ﻤﺎﻴدُﻞﱞﻋﻟﻰحدُﺚِشﻲْﺀٍﻤﺾَﻘﺒﻞَﺰَﻤنِﺍﻠﺗﻜﻠ ِﻢ‬


ِ‫ = ) ﺍَﻠﻤﺎﺾ‬Kata kerja untuk masa yang
telah lewat
Fi’il Madhi yaitu fi’il yang menunjukan
artinya pekerjaan yang telah berlalu sebelum
waktu pembicaraan. Contoh (َ‫)ﻘرَﺃ‬ = telah
membaca.
1

Pekerjaan membaca telah berlalu


sebelum mengatakannya.
Tanda tanda ( Ciri-ciri ) Fi’il Madhi :

Fi’il Madhi yaitu bisa menerima ta


taknis yang sakin atau “ ta
( ‫) ﺗﺎﺀﺍﻠﺘﺎﻧﻳﺚﺍﻠﺴﺎﮐﻧﺔ‬

yang mati “, contoh (‫ = ) ﺖْ ﻘرَﺃ‬telah membaca


perempuan .

Hukum Fi’il Madhi dibina atas fatah


selama tidak berhubungan dengan waw
jamak dan dhamir rofa’ yang berharkat.
Contoh (ْ‫) ﻀ َرﺐَ _ ﻀرَﺒﺖ‬. Kalau sdah dihubungi
waw jamak hukumnya dibina atas dhommah
contoh (ْ‫) ﺍ ﻀرَﺒو‬. Dan kalau sudah di hubungi
dhomir rofa ‘ yang berharkat hukumnya
dibina atas sukun. Contoh : (‫) _ ﻀرَﺒﺖُ ﻀرَﺒﻧﺎ‬

Fi’il madhi terbagi kepada dua :


1) Fi’il madhi bina bagi fa’il ( kalimat
aktif ) memakai awalan me, contoh
(َ‫ =) ﻔﺗﺢ‬Telah membuka
2) Fi’il madhi bina bagi maf’ul ( kalimat
pasif ) memakai awalan di, contoh :
1

(َ‫ =) ﻔﺗﺢ‬Telah dibuka


3) Fi’il Mudhorii yaitu : (
‫) ﺒﻌدَﻩُﺍَﻠﻤﻀﺎ ِرﻉُﻤﺎﻴدُﻞﱞﻋﻠﻰحدَﺚِشﻲْﺀٍﻔﻰﺰَﻤنِﺍﻠﺘﻜﻠ ِﻢﺍَو‬
( kata kerja untuk waktu – waktu
sekarang / yang akan datang ).
Fi’il mudhari’ yaitu fi’il yang
menunjukan kejadian sesuatu pada
waktu berbicara atau sesudahnya.

Tanda (ciri-ciri) fi’il mudhari’ mau


menerima (‫ )ﻠﻢ‬contoh:
(ْ‫ )ﻠﻢْﻴﻀ ِرﺐ‬dan untuk menunjukan makna
yang akan datang dengan memasukan
( _ ْ‫) ﺃَنْ _ ﺇِنْ _ س _ ﺴ ْوﻒَ _ ﻠن‬.
Dan wajib didahului oleh salah satu
huruf mudhoro’ah yaitu (ُ‫)ﺃَﻨﻴت‬
(‫)ت _ ﻱ_ن_ﺃ‬
Dan bisa dimasuki ( ْ‫ )ﻘد‬ini pun berlaku
pada fi’il madhi.
Hukum fi’il mudhori’ adalah di Irabkan
dengan rofa’ selama belum masuk huruf
1

nasab dan huruf jazam. Contoh (َ‫)ﻳَجْﻠِسب‬. Kalau


sudah masuk huruf nasab hukumnya berubah
menjadi mansub. Contoh (ْ‫) ﻳَجْﻠِس ببَ ﻟَن بب‬. Kalau
sudah masuk huruf jazam hukumnya berubah
menjadi majzum. Contoh (ْ‫) ﻳَجْﻠِسْ ﻟَﻢ‬.
Huruf yang menasbakan ada 10: (_ ُ‫ﻻَﻢ‬
_ ‫ﻻَﻢُﻜﻰْ _ ﻜﻰ _ ِﺍﻨَنْ _ ﻠنْ _ جوَﺍﺐُﺑﺄَوﺃَنْ _ ﺑﺎﻠوَﺍوِ جوَﺍﺐُ _ حﺘﻰ‬
ِ‫) ﺍﻠجحد‬
Huruf yang sepuluh ini terbagi kepada
dua bagian yaitu:
1. Menasbakan fi’il mudhori’ dengan
dirinya sendiri.
2. Menasbakan fi’il mudhori’ dengan (ْ‫)ﺍَن‬
yang ddhamarkan (disembunyikan).
1.1.Yang menasbakan dengan dirinya ada
4, yaitu :
a. (ْ‫ﺃَن‬ ) dinamakan dia huruf nasab
karena dia menasakan fi’il mudhari
contoh: َ‫ﺃَنْﺘﻀرﺐ‬
(ْ‫ﺃَن‬ ) dinamakan huruf masdar
karena dia menghancur kalimat yang
1

sesudahnya jadi masdar, contoh: َ


‫ ﺍﻥﺘﺿرﺐ ﻴﻌجﺒﻧﻱ‬menjadi َ‫ﻳﻌجﺒﻧﻰﻀرْﺒﻚ‬
(ْ‫ﺃَن‬ ) dinamakan huruf istiqbal
karena dia mengkhususkan makana
fi’il mudhari’ untuk masa yang akan
datang. Contoh (ْ‫ )ﻳﻜﻮْنَ ﺍَن‬artinya bahwa
akan ada.
b. (ْ‫ﻟﻥ‬ ) dinamakan huruf nasab
sebagaimana yang terdahulu
(ْ‫ﻟﻥ‬ ) dinamakan huruf nafi (‫)ﻧﺎﻔﻰ‬
karena dia menafikan (menidakkan)
ma’na fi’il mudhari.
( ْ‫) ﻟن‬ dinamakan huruf istiqbal
sebagaimana yang terdahulu contoh
(ْ‫) ﻳﺘﻜﻟمَ ﻟن‬
Artinya tidak akan pernah bicara dia.
( dia tidak akan pernah bicara )
c.( ْ‫) ﺇِذن‬ dinamakan huruf nasab
sebagaimana yang terdahulu.
( ْ‫ ) ﺇِذن‬dinamakan huruf jawab atau
jazak karena dia berfungsi sebagai
jawab dan karena bahwa
1

sesungguhnya sesuatu yang


setelahnya izan balaran
(jawab) bagi orang sebelumnya (izan)
Contoh : ( َ‫ﺍﻟﺒﺣدَحﺘﻰﺗﻠﻌﻖَﺍﻟﺼﺒﺭَِﺇﺬَنْﺘﺒﻟﻎَﺍﻟﻘﺼدَ ﺘﺒﻟﻎ‬ ْ‫)ﻟن‬
Artinya : kamu tidak akan mencapai
kemuliaan hingga kamu mencicipi
Kepahitan kalau begitu kamu akan
sampai pada tujuan.
Contoh yang lain : ( َ‫ ) ِﺍﺬَنْﺍُﻜﺭِﻤﻙ‬pada
jawaban (‫)َﺍﺰُﻮْﺭُﻏﺭًﺍ‬
d. ( ‫) ﻜﻰ‬ dinamakan huruf nasab
sebagaimana yang terdahulu
( ‫ ) ﻜﻰ‬dinamakan huruf masdhar
sebagaimana yang terdahulu.
Contoh : (َ‫) ﺘﺄْﺴﻮْﺍﻤﺎﻔﺎﺗﻜ ْﻢ ﻟﻜﻳﻼ‬
Artinya : agar kamu tidak sedih
terhadap apa yang sudah hilang dari
kamu.
2.1 Yang menasobkan dengan (ْ‫ ) ﺃَن‬yang
diidhramkan terbagi pada dua :
1

1. Harus mengidhmarkan (ْ‫) ﺃَن‬ dan


menuliskan (ْ‫ ) ﺃَن‬sesudah lam ta’lil
( ْ‫ﻻﻢُﻜﻲ‬
َ / ِ‫) ﻻَﻢُﺍﻟﺗﻌﻟﻳﻞ‬

Contoh : (َ‫ﺖِﻻَﺴﻤع‬
ُ ‫)ﺣﺿ ْﺭ‬ dengan
membunyikan (ْ‫ ) ﺃَن‬dan boleh juga (
ُ ‫ ) ﺣﺿ ْﺭ‬dengan menuliskan (ْ‫) ﺃَن‬
َ‫ﺖِﻻَنْﺍﺴﻤع‬

2. Wajib mengidhmarkan (ْ‫ ) ﺃَن‬ini ada


lima (5) :

a. Sesudah lam juhud ( ِ‫) ﻻَ ُﻢﺍْﻠجﺣد‬


Yaitu kalimat yang didahului oleh (َ‫ﻜﺎن‬
) atau (ُ‫ ) ﻳﻜُﻮْن‬yang menafi ( yang
dinafikan karena dengan ma (‫ ) ﻣﺎ‬dan
dinafikan (ْ‫ ) ﻳﻠﻮ‬oleh lam
( ْ‫) ﻠﻢ‬
(ada ma’na menidakan) contoh :
( َ‫ﺖِﻻُﺨﻠِﻒَﺍﻠﻮَﻋدَﻮَﻠﻢْﺗﻜﻥْﻠﺗﻧﻗﺾَﺍﻠﻌهد‬
ُ ‫ﻤﺎﻜﻧ‬
)
‫وَﻤﺎﻜﺎنَﺍﷲُﻠﻳﻌﺬّﺒهﻢْﻮَﻠﻢْﻳﻜنِﺍﷲُﻠﻳغﻔﺭَﻠه‬
‫ﻢ‬
1

Artinya : Aku tidak akan menyalahi


janji dan engkau tidak akan merusak
janji.
( َِ‫) ﻻُﺨﻠﻒ‬ asalnya (َ‫ (ﻟﺗﻧﻗﺾ‬, ) َ‫)ﻻَﻥْﺍُﺨﻠﻒ‬
asalnya (ِ‫)َ ﻻَﻥْﺗﻧﻗﺾ‬
b. Sesudah ( ْ‫ ) ﺃﻮ‬yang berarti (‫) ﺇِﻠﻰ‬
hingga atau yang berarti (ّ‫) ِﺍﻻ‬
kecuali.
Contoh: ( ْ‫ ) َﺃﻮ‬dengan ma’na (‫) ِﺇﻠَﻰ‬
hingga
(َ‫ﻻَﺴﺗﺴهﻠﻥّﺍﻠﺼﻌﺐَﺍَ ْﻮُﺃدْ ِرﻙَﺍْﻠﻤﻧﻰ‬ )
Artinya : Sesungguhnya akan aku
anggap mudah segala kesukitan
hingga aku mencapai cita-cita.
Contoh : ( ْ‫ ) َﺃﻮ‬dengan makna (‫) ﺇِﻠﻰ‬
kecuali.
(َ‫)َﺃﻻَُﻜﺎَﻔﺋﻧﻪُﺃَﻮْﻴهﻤﻞ‬
Artinya : Sesungguhnya akan
kuberikan dia kecuali kalau kurang
memperhatikannya.
(َ‫ ) ﺃَﻮْﻴهﻤﻞ‬asalnya (ُ‫) َﺃﻮْﺃَﻥْﻴهﻤﻞ‬
1

c. Sesudah ( ‫ ) حﺘﻰ‬yang dengan arti (‫) ﺇِﻠﻰ‬


atau ( ِ‫) ﻻَﻢُﺍﻠﺗﻌﻠﻴﻞ‬ (lam dengan arti
karena )
Contoh: ( ‫ ) حﺘﻰ‬dengan arti (‫) ﺇِﻠﻰ‬
hingga.
( ‫) ﮐﻠﻮﺍﻮشﺭﺒوﺍحﺗﻰﻴﺘﺒﻴنﻠﮐﻢﺍﻠﺨﻴﻂﺍﻻﺒﻴﺾﻤﻥﺍﻠﺨﻴﻂﺍﻻﺴﻮد‬
Artinya : Makanlah dan minumlah kamu
hingga jelas bagi kamu benang putih
dari benang hitam.
( َ‫ ) حﺘﻰﻴﺘﺒﻴﻥ‬asalnya ( ‫) ﻴﺘﺒﻴﻥَ ﺃَﻥْ حﺘﻰ‬
Contoh: ( ‫ ) حﺘﻰ‬dengan arti (ُ‫ﻞ ﻻَﻢ‬
ِ ‫) ﺍﻠﺘﻌﻠﻴ‬
supaya.
( ْ‫) ﺘﻧجﻮَ حﺘﻰ ﻮَﺍحﺘ ِرس‬
Artinya : Berjaga – jagalah supaya kamu
selamat.
(‫ ) ﺘﻧجﻮَ حﺘﻰ‬asalnya (‫) ﺘﻧجﻮَ ﺃَﻥْ حﺘﻰ‬
d. Sesudah ( ُ‫ ( ) ﺴﺑﺑﻴﺔِ ﻔﺎﺀ‬fasababiyah fa
dengan arti sebab ) yang didahului
oleh nafi (yang menidakkan), atau
didahului oleh (ْ‫ ) ﻄﻟﺐ‬tuntunan.
Contoh fasababiyah yang didahului oleh
nafi :
1

( ّ‫) ﻠﻢْﻔﻴج ّد ﻴجد‬


Artinya : dia belum mendapati sebab
akan mendapat dia.
( ّ‫ ) ﻔﻴجد‬asalnya ( ْ‫) ﻴجدّ ﻔﺎَﻥ‬
(ْ‫ ( ) ﻄﻟﺐ‬tuntunan ) mencakupi :
1. Amar ( perintah ) ( َ‫) ﻤ ُﺭ ﻻَ ﺍ‬
2. Nahi ( larangan ) ( ‫) ﻧﻫﻰ‬
3. Irid ( anjuran ) ( ُ‫) ﺍَﻠﻌﺭْﺾ‬
4. Tahdid ( dorongan ) ( ُ‫) ﺍَﻟﺘحدِﻴد‬
5. Tamany ( Angan – angan ) ( ‫) ﺍَﻟﺘّﻤﻨﻰ‬
6. Taraji (harapan ) ( ‫) جﻰ ﺍَﻟﺘر‬
7. Istifham ( pertanyaan ) ( ‫) ﻢَ ﺍِﺴﺘﻔهﺎ‬

Contoh Amar ( ْ‫ ) دُﻮﺍ ﻔﺘﺴ ْﻮ دُﻮﺍ جﻮ‬asalnya ( ْ‫دُﻮﺍ ﺘﺴﻮ ﻔﺎَن‬


)
Artinya : Dermawan maka karenanya kamu
akan jadi ikutan
Contoh Nahi ( ‫ ) ﻻَﺘدﻥُﻤنَﺍﻻَﺴدِﻔﺘﺴﻠﻢ‬asalnya ( ‫) ﺘﺴﻟﻢ ﻔﺎﻥ‬
Artinya : Janganlah kamu dekati srigala
maka karenanya kamu selamat.
Contoh Irid ( َ‫ ) َﺃﻻَﺘحﻞّﺒﻧﺎدَﻴﻧﺎﻔﺘﻜرَﻢ‬asalnya ( َ‫) ﻔﺎَﻥْﺘﻜرَﻢ‬
1

Artinya : Sebaiknya kamu bayar hutang


pada kami maka karenanya kamu akan
dihormati.
Contoh tahdid ( َ‫ ) ﻫﻼَﻜﺗﺒ ِﺘﻻَﺨﻳﻚَﻔﻳحﺿﺭ‬asalnya (
َ‫) ﻔﺎَﻥْﻴحﺿﺭ‬
Artinya : Cobalah kamu berkirim surat pada
saudaramu maka karena akan datang dia
Contoh Tamany ( ‫ ) ﻠﻳﺖَﺍﻠﻜَوَﺍﻜﺐَﺗدﻨوْﻠﻰﻔﺎُﻨﻅﻤهﺎ‬asalnya (
‫) ﻔﺎَﻥْﺃُﻨﻅﻤهﺎ‬
Artinya : Wahai kiranya bintang – bintang itu
dekat pada ku maka aku akan
menyusunnya
Contoh Taraji (‫ ) ﺐَﺍﻠﺴﻤوَﺍﺖِﻓﺎُﻄﻟعَ ﻠﻌﻠﻰﺃَﺒﻠﻎَﺍﻻَﺴﺒﺎ‬asalnya (
‫) ﻓﺄﺃﻃﻠع‬
Artinya : Semoga aku samapi kepintu langit
maka karenaya aku akan melihat.
Contoh Istifham (‫ )ﻫﻞﺘﺼغﻰﻓﺎُحدﺜﻙ‬asalnya (‫) ﻓﺎَﻥﺃَحدﺜﻙ‬
Artinya : Adakah akan kamu dengarkan
maka karenanya aku akan menceritakannya
padamu.
e.Sesudah (ٍ‫ ( )ﻮﺍﻮُﻤﻌﻴة‬artinya serta ) yang
didahului oleh nafi atau ( tholab )
1

seperi yang terdapat pada nomor d.


Contoh : (‫ ) ﻟﻢْﻴﺄﻤﺭوﺍﺒﺎﻟﺨﻴرﻮَﻴﻧﺴﻮﺍﺃَﻧﻔﺴهﻢ‬asalnya
(‫) ﺍ ﻮﺍَنﻴﻧﺴﻮ‬
Artinya : Mereka belum menyuruh
berbuat baik beserta mereka
melapakan diri mereka.
Ma’na – ma’na huruf nasob
1. ( ْ‫ ) ﺃَن‬Kalau masuk pada fi’il madhori’
menjadikan ma’na madhori’ jadi ma’na
masdar
Contoh : ( ‫) ﺍَنْﺘﺼﻮﻤﻮﺍ‬ artinya bahwa
memuasakan kamu berubah menjadi
( ‫)ﺼﻴﺎﻤﻛﻢ‬
Puasa kamu.
Dari kata kerja berubah menjadi kata
dasar.
( ‫ ) ﻠن‬Kalau masuk pada fi’il mudhori’
memfaedah nafi fi’il madhori’ pada masa
yang akan datang serta takkid (
‫ ) ﺍﻠﻤﻀﺎرﻉِﻔﻰﺍْﻤﺴﺘﻘﺒﻞﻤعﺍﻠﺘﺄْﻜد ﻨﻔﻲ‬yang yang artinya tidak
akan pernah. Contoh :
( ‫ﻥﻴَﺘﻜﻠﻣمﺍْﺴﺘﺎﺬحﺘﻰﺗﺼغﻮﺍ‬
ْ ‫)ﻠ‬
1

Artinya : Tidak akan pernah bicara


ustadz hingga kamu
memperhatikannya.
( ‫) ﺇﺬﻥ‬ masuk kepada fii’l mudhori’
memfaedahkan untuk jawab dan jazak
( ِ‫ ) ﻠﻠجﻮَﺍﺐﻮﺍﻠجﺰَﺍﺇ‬untuk jawaban sebagai
akibat dari perbuatan yang sudah atau yang
akan dilakukan artinya kalau begitu :
Contoh : (‫) ﺍﻟﻘﺼد ﺗﺒﻟﻎ ﺇِذن ﺍﻟﺼﺒر ﺗﻠﻌﻖ حﺘﻰ ﺍﻟﺒحد ﺘﺑﻠﻎ ﻠن‬
Artinya : Tidak akn pernah kamu mencapai
kemuliaan hingga kamu mencicipi kepahitan.
Kalau begitu kamu akan sampai pada tujuan.
(ْ‫) ﻜﻰ‬ merubah ma’na fi’il mudhori’
menjadi berpengertian agar.
Contoh : (‫ﻻَﺗحﺯن‬ ‫ﻜﻰ‬ ‫ﻠﻚ‬ ‫)ﺍﺒﻴن‬
Artinya : aku jelaskan pada kamu agar
kamu mengerti.
(ْ‫ ) ﻠﻢﻜﻰ‬merubah makna fi’l mudhori’
menjadi berpengertian untuk
(‫) ﺗﻌﻠﻴﻞ‬
Contoh : (‫)جﺋﺖُﻠﻜﻲْﺃَﺘﻌﻠﻢ‬
Artinya : Saya datang untuk belajar.
1

JAZAM FI’IL MUDHORI’

Yang menjazamkan fi’il mudhori ada 18 yaitu


:
( ْ‫ن _ ﻻَﻧﺎﻫﻴﺔ _ ﺃَﻣر ﻠﻢُ _ ﺃَﻟﻢْ _ ﻟﻤﺎ _ ﻟﻢ‬
ْ ِ‫ﻤﺗﻰ _ ﻤهﻤﺎ _ ﻤﺎ _ ﻣﻥ _ ﺇِﺬﻣﺎ _ ﺇ‬
‫( _ ﺃَﻠﻣﺎ _ ﺃَﻧﻰ _ ﺃَﻴﻥَ _ ﻜﻳﻔﻤﺎ _ ﺃَﻱ _ حﻳﺛﻤﺎ _ ﺃَﻳﺎ‬

Huruf yang 18 ini terbagi pada dua


bagian yaitu :
1. Menjazamkan satu buah fi’il
2. Menjazamkan dua buah fi’il
1.1 Yang menjazamkan satu fi’il ada 6 yaitu
huruf :
(‫) ﻻَﻧﺎﻫﻳﺔ _ ﻠﻢْﺃَﻤرٍ _ ﺃَﻠﻢ _ ﻠﻣﺎ _ﻠﻢ _ﺃَﻠﻣﺎ‬
a. (‫ )ﻠﻢ‬dinamakna huruf naïf karena dia
menafikan ( menidakkan ) arti fi’il
mudhori’.
Contoh : ( ‫ ) ﻠﻢْﻴﻀرِﺐ‬tidak memukul.
( ‫ ) ﻠﻢ‬dimanakan huruf jazam karena dia
menjazamkan fi’il mudhori :
Contoh : ( ‫) ﻠﻢْﻳﻘﻢ‬
1

( ‫) ﻠﻢ‬ Dinamakan huruf qolab ( ‫) ﻘﻠﺐ‬


karena dia membalikkan aman fi’il
mudhori’ ke zaman madhi / masa yang
lewat.
b. ( ‫ ) ﻠﻤﺎ‬sama dengan (ْ‫ ) ﻠﻢ‬pada segi
nama
Bedanya pada segi makna.
Kalau (‫ ) ﻠﻢ‬menafikan ( menidakkan )
masa yang lewat saja.
Contoh : (‫ ) ﻠﻢْﻴحﻀر‬belum hadir.
Dia belum hadir sebelum bicara dan
mungkin saja ketika bicara dan selesai
bicara dia hadir.
Dan kadang – kadang ada juga
untuk (‫ دﻮﺍﻢ‬dan ٍ‫ﺇِﺴﺗﻣرَﺍر‬ ) berkekalan
dan berkelanjutan.
Contoh : ( ‫ﻟد‬ ْ‫ﻮَﻟﻢْﻴﻮ‬ ْ‫) ﻟ ْﻢﻴَِﻟد‬
Artinya : “ Dia tidak beranak dan tidak di
peranakkan, selama – lamanya.
Sedangkan (‫) ﻟﻤﺎ‬ maknanya
menafikan perbuatan di masa yang lewat
1

tapi juga berlaku untuk zaman hal /


zaman bicara. Contoh : (‫) ﻠﻤﺎﻴَحدر‬
Belum hadir pada masa yang lewat dan
juga pada waktu bicara.
c. (‫ ) ﺃَﻟﻢ‬adalah dasarnya (‫ ) ﻟﻢ‬dimasukkan ke
dalamnya hamzah istifham, maka berubah
artinya menjadi takrir (‫ ) ﺘﻗرِﻳر‬artinya tetap.
Contoh :
(‫ ) ﺃَﻟﻢْﻧﺴرﺡْﻟﻚَﺼدرَﻚ‬Artinya : Adakah tidak aku
lapangkan dada kamu.
Pengertiannya : Aku sudah melapangkan
dada kamu.
d. ( ‫ﺃََﻟﻤّﺎب‬ ) adalah (‫ ) َﻟﻤّﺎب‬yang dimasukkan
hamzah istifham sama dengan no c.
Contoh : (‫) ﺃَﻟﻤﺎﻴﻗ ْﻢﺯَﻴد‬
Artinya : Adakah tidak berdiri si Zaid.
Pengertiannya : Si Zaid telah berdiri.
e. (ِ‫ ) ﻠﻢُﺍﻻَﻤرِﻮَﺍﻠد ﻋﺎﺀ‬: Faedah / kegunaannya
menjadikan arti fi’il mudhori’ berupa
tuntutan yang datang dari yang lebih
tinggi kepada yang lebih rendah.
Contoh : (‫) ﻔﻞْﻳﻗُﻝْﺨﻳرًﺍ‬
1

Artinya : Maka hendak katakanlah akan


yang baik.
f. ( ِ‫ ) ﻻَﻠﻨهﻲِﻮﺍﻠدﻋﺎﺀ‬: Faedah / kegunaannya
melarang dari isi kalimat yang sesudah.
Contoh : (‫) ﻻَﺘﻗﻧﻄ‬
Artinya : Janganlah kamu putus asa.
2. Yang menjazamkan dua fi’il, yaitu yang
tinggal.
Fi’il yang pertma dinamakan fi’il syarat
dan yang kedua di namakan jawab / jaza’
syarat. Contoh : (‫ ) ﺍِنْﺘﺬْﻫﺐْﺍﺬﻫﺐ‬Artinya : Jika
kamu pergi, saya pergi.
(‫ ) ﺗﺬﻫﺏ‬fi’il syarat (‫ ) ﺍَﺬﻫﺏ‬jawab / jazak syarat.
Yang menjazamkan dua fi’il terbagi pada
dua, yaitu huruf dan isim.
2.1. Yang huruf adalah :
a) ( ‫ ) ﺍِن‬dinamakan huruf syarat dan
huruf jazam,
Contoh : (‫)ﺍِنﺗرْحﻢ‬
Artinya : Jika kamu mengasihi, engkau
dikasihi.
1

b) ( ‫ ) ﺍِذﻤﺎ‬dinamakan huruf syarat dan


huruf jazam
Contoh : (ِ‫) ِﺍذْﻤﺎﺘَﺗﻖِﺘ ْرﺗَﻖ‬
Artinya : Jika kamu bertaqwa, kamu
meningkat.
Fiil yang dijazam adalah ( ِ‫ ) ﺗﺘﻖ‬dan (
ِ‫ ) ﺘرْﺘﻖ‬tanda jazamnya adalah hazaf ya (َ‫)ﻱبب‬
karena dia fi’il yang mu’tal akhir.
Faedah (‫ ) ﺍﻥ‬dan (‫ ) ﺍِذﻤﺎ‬masuk kepada fi’il
mudhori hanya semata-mata menunjukkan
keterkaitan fi’il syarat dan jawab syarat.
2.2. Yang isim adalah
a) (‫ ) ﻤﻥ‬di pakai untuk yang berakal.
Contohnya : (ِ‫) ﻤﻥْﻴﻌﻤﻞﺴوْﺀَﻴجﺰَﺒﻪ‬
Artinya : Orang – orag yang
mengerjakan kejahatan di balasi
dengan kejahatan.
(‫ )ﻴﻌﻤﻞ‬Fi’il syarat tanda jazamnya sukun (َ‫) ﻴجﺰ‬
jawab syarat tanda jazannya hazaf karena fi’il
yang u’takhir.
b) (‫ ) ﻤﺎ‬dipakai untuk yang tidak berakal
contoh: (‫)ﷲُ ﺍ ﻴﻌﻠﻣﻪ ﺨﻴ ٍر ﻣﻥ ﻥَ ﺘﻔﻌﻠو ﻣﺎ‬
1

Artinya : Apa – apa yang yang kamu


perbuat dari kebaikan, mengetahui Allah
akan kebaikan itu. (َ‫ ) ﺗﻔﻌﻠوْﻥ‬fi’il syarat tanda
jazamnya hazaf nun karena dia fi’il yang
lima. (‫ )ﻴﻌﻠﻢ‬jawab syarat tanda jazamnya
sukun karena dia fi’il yang shohih akhir.
c) (‫ ) ﻤهﻣﺎ‬dipakai untuk yang tidak berakal.
Contoh ( َ‫ﻴﻔﻌﻞ وَﺍَﻨﻚَﻤهﻣﺎﺘﺄْﻣرِﻱْﺍﻠﻘﻟﺐ‬ )
“ Sesungguhnya apa – apa yang kamu
perintahkan terhadap hati pasti dia
memperbuatnya”
( ‫ ) ﺘﺄﻣرِﻱ‬Fi’il syarat tanda jazamnya hazaf
nun karena fi’il yang lima.
(‫ ) ﻴﻔﻌﻞ‬jawab syarat tanda jazamnya sukun
karena fi’il yang shohih akhir.
d) (‫ ) ﻣﺗﻰ‬dipakai untuk zaman contoh : (
‫)ﻣﺗﻰﺗﺗﻘﻥِﺍﻠﻠﻌﻣﻞَﺗﺒﻠﻎِﺍﻻَْﻣﻞ‬
artinya : Bila kamu meyakini pekerjaan,
kamu meyakini pekerjaan, kamu akan
mencapai cita – cita. (‫ )ﺗﺗﻘن‬fi’il syarat tanda
jazamnya sukun yang ditakdirkan atas
1

ghain diberi harkat kasrah pada nun untuk


bertemu dua sakin.
(‫ ) ﺗﺒﻠﻎ‬jawab syarat tanda jazamnya sukun
yang ditakdirkan atas ghain diberi harkat
kasrah karena pelepas bertemu dua yang
sakin.
e) (‫ )ﺃَﻴﺎﻥ‬dipakai untuk zaman, Contoh : (
‫) ﺃَﻴﺎﻥَﺘﺘﻗنﺍﻠﻌﻣﻞَﺘﺒْﻠﻎِﺍﻻَﻤﻞ‬ artinya kapan kami
melindungi kamu, kamu akan aman dari
selain kami.
(ْ‫ )ﻤن ﻧﺋ‬Fi’il syarat tanda jazamnnya sukun. (
‫ ) ﺘﺄْﻤن‬jawab syarat tnda jazamnya sukun
f) (‫ ) ﺃَﻴن‬dipakai untuk tempat (‫ )ﻤﻜﺎﻥ‬contoh (
‫) ﺃَﻴﻧﻣﺎﺘﻜﻮْﻧﻮْﺍﻴدرِﻜﻜﻢﺍﻠﻣﻮت‬
artinya : dimana saja kamu berada,
kematian akan menemukanmu.
(‫ ) ﺘﻜﻮﻥ‬Fi’il syarat tanda jazamnya hazaf nun
karena dia fi’il yang lima.

(‫ ) ﻴدْرﻙ‬Jawab syarat tanda jazamnya sukun


karena dia fi’il yang shahih akhir.
1

g) (‫ )َﺃﻧّﻰب‬dipakaikan untuk tempat. Contoh (‫ﻣﺎ‬


َ‫ )ﺃَﻧﻰ َﺘذْﻫﺑﺎﺘﺨد‬Artinya : kemana saja kamu berdua
pergi kamu akan dilayani.
( ‫ ) ﺃَﻧﻰ‬fi’il syarat tanda jazamnya hazaf nun
karena fi’il yang lima.
( ‫ ) ﺗذﻫﺑﺎ‬Jawab syarat tanda jazamnya hazah
nun karena dia fi’il yang lima.
h) ( ‫ ) ﺣﻴﺛﻣﺎ‬dipakaikan untuk makan (tempat).
Contoh : (‫)ﺣﻴﺛﻣﺎﺘﻧﺯﻻَﺗﻜرﻣﺎ‬
artinya : Dimana saja kamu singgahkamu
dimuliakan.
( ‫ ) ﺗﻧﺯﻻ‬Fi’il syarat tanda jazamnya haaf nun
karena dia fi’il yang lima.
( ‫ ) ﺗﻜرﻣﺎ‬jawab syarat tanda jazamnya hazaf
nun karena dia fi’il yang lima.
i) ( ‫ ) ﻜﻴﻔﻣﺎ‬dipakaikan untuk keadaan keadaan (
‫ ) ﺍَﻠحﺎﻞ‬contoh
( ‫) ﻜﻴﻔﻣﺎﺗجﻠﺱْﺃَجﻠﺱ‬
artinya : Bagaimana saja kamu duduk saya
duduk.
j) ( ّ‫ ) ﺍَﻲ‬Pantas untuk keseluruhan keadaan,
melihat kemana dia diidafakan.
1

Contoh: (ْ‫) ﺘﺳﺗﻔد ﺍَﻲّﻜﺗﺎﺐٍﺗﻘرﺃ‬


Artinya : mana saa buku yang kamu baca.
Kamu akan mendapatkan faedah.
( ‫ ) ﺗﻘرﺃ‬fi’il syarat tanda jazamnya sukun
karena fi’il shohih akhir.
(‫ ) ﺘﺳﺘﻔد‬Jawab syarat tanda jazamnya sukun
karena shohih akhir.
Keseluruhan diatas adalah huruf atau izim
yang mengandung syarat dan
menjazamkan fi’il mudhari’
Adalagi huruf yang mengandung syarat tapi
tidak menjazamkan fi’il yaitu:
(‫) ﻠﻣﺎ _ ﻜﻟﻣﺎ _ ﻟو _ ﻟوْﻣﺎ _ ﺃَﻣﺎ _ ِﺇذَﺍ‬

(‫ ) ﻠﻣﺎ‬dan (‫ )ﻜﻟﻣﺎ‬hanya bisa masuk pada fi’il


madhi.

Kalimat yang akan menjadi jawab harus fi’il


boleh fi’il madhi dan juga boleh fi’il
mudhori.

Kalau kalimat itu tidak bisa menjadi jawab


karena dia jumlah ismiah atau karena dia
1

fi’il yang mengandung arti tholab ( tuntunan


) atau karena dia jamid atau karena disertai
( ْ‫ ) ﻟﻥ‬atau ( ْ‫ ) ﻘد‬atau ( ‫ ) س‬atau ( ‫ ) ﺳوﻒ‬maka
wajib memasukan

( ‫ ) ﻒ‬kedalam.

Contoh :

Contoh jawab jumlah ismiyah (


‫) ﻴﻤﺳﺳﻚَﺒﺨﻴرٍﻔهﻮَﻋﻟﻰﻛﻞّﺷﻴﺊٍ َﻘدِﻴر‬

Contoh jawaban disertai ()‫ﻣﺎ‬


‫ﻔﺄِنْﺗﻮَﻠﻴﺘﻢْﻔﻤﺎﺴﺄَﻠﺗﻜم‬

Contoh jawaban yang mengandung


tholah :

( ِ‫) ﻧﻱْﻴحﺒﺒﻛﻢﺍﷲُ ﺇِنْﻛﻧﺗﻢْﺘحﺒﻮﺍنَﺍﷲَﻔﺄَﺘﺒﻌﻮ‬

Contoh jawaban fi’il Jamid

(‫) ﻔﻌﺳﻰرﺑﻰﺃَنْﺘﺅْﺘﻴنِﺨﻴرﺍ ﺍِنْﺗرَنِﺍَﻧﺎﺍَﻗﻞﻣﻧﻚَﻣﺎﻻﻮَﻠدﺍ‬

Contoh jawaban yang disertai ()‫ﻟن‬


ُ‫) (ﻮَﻤﺎﺘﻔﻌَﻠﻮْﺍﻤﻥْﺨﻴرٍﻔﻠﻥْﺗﻜﻔَرﻮْﺍﻩ‬
1

Contoh jawaban disertai ( ) ‫ﻗد‬


‫) ( ﺇِنْﻴشرِﻖْﻔﻘدﺴرَﻖَﺃﺥٌﻠﻪُﻣنْﻘﺒﻞ‬

Kita boleh menghazafkan fi’il syarat


kalau dia terletak sesudah (‫) ﺇِن‬ yang
diidghamkan pada ( َ‫ ) ﻻ‬contoh (‫) ﺗﻜﻠﻢَﺒﺨﻴْرﻮﺍﻻّﻓﺎﺴﻜﺖ‬
asalnya

(َ‫نﻻَﺗﺗﻜﻠﻢ‬
ْ ‫) ﺒﺨﻴْرﻓﺎﺴﻜﺖ َﻜﻠﻢَﺒﺨﻴرﻮﺍ‬

Dan boleh juga menghafakan jawab


syarat kalau di dahului oleh sesuatu yang
pantas menjadi jawab. Conth (ِ‫) ﻒُﺇِنْﺍَﻘدَﻤت ﺍَﻧﺖَﻤجﺎﺰ‬
asalnya

( ‫ ) ﺍَﻧتَﻤجﺎ ِﺰﻑُﺇنْﺍَﻘدَﻤتَجﺎﺰَﻓت‬ketentuan fi’il syaratnya


harus fi’il madhi.

3. Fi’il Amar ( kata kerja perintah /


kalimat perintah )

Yaitu : (‫) ْﺃَﻷَﻤرُﻣﺎﻴﻄﻠﺐُﺒﻪِحﺼوﻞُﺷﻴﺉٍﺒﻌدﺰَﻣﻥِﺍﻠﺗﻜﻠﻢ‬

Artinya : Amar adalah fi’il yang dituntut


hasil pekerjaan sesudah masa bicara .
1

Contoh : (‫ ) ﺍِجﻠس‬duduklah kamu.

Tanda fi’il amar

1. Bisa menerima ya muannats


mukhotobah contoh (‫ ) ﺇِﻀرِﺏ‬jadi

(‫)ﺇِﻀرِﺒﻰ‬

2. Bisa menerima nun taukid contoh (


‫ ) ﺇِﻀرِﺏ‬jadi ( ‫) ﺇِﻀرِﺒﻥ‬

- Hukum fi’il amar adaadalah dibina dengan


apa mudhari nyu dijazamkan.

- Kalau mudhari’nya dijazamkan dengan


sukun contoh (‫ ) ﻠﻢْﻳﻧﺼر‬maka Amarnya dibina
atas sukun yaitu (‫) ﺃُﻧﺼر‬

- Kalau mudhari’ dijazamkan dengan hazaf


nun contoh (‫ ) ﻟﻢْﻳﻧﺼرﺍ‬maka Amarnya dibina
atas hazaf nun yaitu (‫) ﺃُﻧﺼرﺍ‬

- Kalau mudhari’nya dijazamkan dengan


hazaf akhir contoh (‫ ) ﻠﻢﻳرﻢ‬maka Amarnya
1

dibina atas haaf akhir yaitu (‫) ﺇِرﻢ‬

2.3 Huruf ( Kata penghubung ) yaitu :

( ‫) َﻮﺍْﻠح ْرﻑُﻤﺎﻻَﻴﺴﺗﻘﻞﺒﺎﺍﻠﻤﻔهﻮﻤﻴﺔ‬

Artinya : Huruf yaitu kalimat yang tidak


mempunyai pemahaman tersendiri

Contoh (‫ – ) ﻠﻢ‬tidak. Ini tidak biaa


dipahami tanpa ada kalimat yang lain.

- Tanda bagi huruf adalah tidak ada


padanya tanda isim dan tanda fi’il
perbandingannya sama dengan ( ‫ﺥ _ ﺡ‬
‫)_ﺝ‬

Tanda bagi jim adalah titik satu


dibwah

Tanda bagi kho adalah titk satu


diatas

. Tanda bagi ha adalah tidak ada titik


diatas dan tidak ada titik dibawah
1

BAB I’RAB

1. Pengertin I’rab

(
‫) ﺍﻻِﻋرَﺍﺐُﻫوَﺗغﻴﻴﺭﺃَوَﺍﺧرِﺍﻠﻜﻠﻢِﻹﺧﺗﻼَﻑِﺍﻌوَﺍﻤﻞِﺍﻠدّﺍﺧﻠتِﻋﻠﻴهﺎَﻠﻓًﻅﺎﺃَﻮْﺘﻘدِﻴرﺍ‬

Artinya : Perubahan akhir kalimat


karena perbedaan amil yang
memasukinya baik secar lafadz
( nampak atau secara takdir
diperkirakan keberadaannya)

Conth perubahan secara lafadz


(nampak) : a. ( ‫) جﺎﺀَﺯَﻴد‬

Berubah akhir kalimat dari dun ( )


jadi b. ( ‫تﺯَﻴدﺍ‬
ُ ‫) رَﺍَﻴ‬

Dan ( ‫ ) دًﺍ‬dan jadi din ( ٍ‫) د‬

- Semua itu terjadi karena berbeda


amilyang memasukinya.

- Yang pertama amil yang memesukinya


adalah ( َ‫) جﺎﺀ‬ dia fi’il dan dia
berkehendak kepada fail yang marfu’
maka rofa ’lah zaidun (‫) ﺯَﻴد‬
1

- Yang kedua amil yang memasukinya


adalah (‫ ) رَﺃَﻴت‬dia fi’il dan fail. Dan dia
berkehendak kepada fail yang maf’ul
yang mansub. Dan bi (‫ )ﺐ‬dia huruf jar
dan dia berkehendak mengajarkn isim
yang sesudahnya maka jarlah Zaidun (
‫) ﺯَﻴد‬

- Contoh perubahan secara takdir


(diperkirakan keberadaannya)

( ‫) جﺎﺀَﺍْﻠﻓﺗﻰ‬

( ‫) رَﺃَﻴتُﺍﻠﻓﺗﻰ‬
( ‫) ﻤرَرتُﺒﺎِﻠﻓت‬
(‫ )ﺍَﻠﻓﺗﻰ‬yang pertama marfu’ karena dia
menjadi fail. Tanda rofa’ tidak
dinampakan (ditakdirkan) karena alif
uzur (kesulitan menerima harkat)
(‫)ﺍَﻠﻓﺗﻰ‬ yang kedua mansub karena dia
maf’ul, tanda nasabnya tidak dinampakan
( ditakdirkan ) karena alif uzur menerima
harkat.
1

(‫ )ﺍَﻠﻓﺗﻰ‬yang ketika majrur karena masuk bi


(ِ‫)ﺏببببب‬ huruf jar tanda jarnya tidak
dinampakkan (ditakdirkan) karena alif uzur
menerima harkat.
- Perubahan akhir kalimat dari rofa’ kepada
nasab dan kepada jar itulah dinamakn
denganI’rab .
2. Pembagian I’rab
- I’rab terbagi kepada empat pembagian :
a. Rofa’ (‫) رَﻓع‬ b. Nasab (‫) ﺼﺐ‬ c.
Khofad (‫) ﺨﻓﺾ‬ dan d. Jazam
(‫)جﺰﻢ‬
- I’rab yang ada pada isim hanya rofa’ –
nasab – khofad.
- I‘rab yang ada pada fi’il hanya rofa’ –
nasab – jazam.
- Isim tidak pernah jazam dan fi’il tidak
pernah khofad.

3. Tanda – tanda I’rab

a. Tanda yang asli bagi rofa’ adalah


dhommah (‫ ) ﻀﻤﺔ‬atau baris epan.
1

. Penganti dri dhommah adalah : 1) (


‫ ( )ﺍَﻠﻮَﺍﻮ‬huruf waw )

2) (‫)ﺃَﻠﻒ‬
( huruf alif )

3) (‫)ﺍَﻠﻧﻮﻥ‬
( huruf nun )

b. Tanda asli bagi nasab adalah fatah (


‫ ) ﻓﺗحﺔ‬Baris di atas.

Pengganti dari fthah adalah : 1) (‫)ﺃَﻠﻒ‬


( alif )

2) (‫( )ﻜﺴرة‬
kasrah )

3 ) (‫)َﺍﻠْﻳﺎﺀ‬
( huruf ya )

4) (ِ‫ﻝﻨْْﻮ‬
ّ ‫)ن ّﺍ‬
(membuang huruf nun )
1

c. Tanda asli bagi khofad adalah kasrah


(‫ ) ﮔﺳﺭة‬baris dibawah :

Pengganti dari kasrah adalah : 1) (


ُ‫ ( ) ﺍَﻼﺀ‬huruf ya )

2) (‫) ﻓﺗﺢ‬
( baris di atas )

d. Tanda asli dari jazam adalah sukun (


‫ ) ﺳوﻛن‬tanda mati.

Pengganti dari sukun adalah (ُ‫) ﺣَﺬﻑب‬


( membuang )

Hazaf terbagi kepada dua yaitu :

1 ) ( ِ‫ﻟﻨّﻮْﻥ‬١ُ‫ ( ) ﺣَﺬﻑ‬membuang nun )

2 ) ( ِ‫ﻟَﺨر‬١ُ‫ﺣﺬْﻑ‬
َ ) ( membuang huruf
yang di akhir )

4. Tempat-tempat tanda I’rab’

4.1 Tanda-tanda rofa’


1

a. Dhommah

Dhommah menjadi tanda bagi


rofa’ pada empat tempat :

1. Pada isim mufrad ( ِ‫ﻟﻤُﻔْ َرد‬١ُْ‫ﺳْﻢ‬١ِ )

Isim mufrad yaitu (َ‫ﻻ ﻤﺛن ﻤﺄَﻠﻴس‬


َ ‫) ﻤجﻤﻮﻋﺎ ﻮ‬

Artinya : Kalimat yang bukan dua dan


bukan banyak dan bukan pula yang di
samakan denagn dua dan jamak.

( satu ) contoh : (‫ )ﺃﻻُﺴﺘﺎﺬ ذﻫﺐ‬telah berfatwa


satu orang guru. ( ُ‫ ) َﺃﻻُﺴﺘﺎذ‬menjadi fail
hukumnya mrfu tanda rofa’nya adalah
dhommah karena dia isim mufrad.

2. Pada jamak ta’sir (‫)ﻠﺗﻜﺳﻳر جﻤعﺍ‬

Jamak taksir yaitu (‫) ﻤﺎﺗغﻴرَﻓﻳﻪِﺒﻧﺎﺀُﻤﻓرﺍدﻩ‬

Artinya : Kalimat yang berubah dari


bentuk mufradnya. ( berubah dari satu
menjadi banyak )

Contoh (‫ ) جﺎﺀَﺍﻠرّجﺎﻞ‬Telah datang beberapa


orang laki – laki.
1

(‫ )ﺍﻠرجﺎﻞ‬menjadi fa’il, hukumnya marfu’ tanda


rofa’ nya dhommah karena dia jamak
taksir.

Perubahan jamak taksir ada 6 yaitu :

1. Berubah dengan bertambah saja contoh (


‫ →) ﺼﻨﻮ‬satu orang sepupu jadi

(‫ ) ﺼﻨﻮَﺍﻥ‬Beberapa orang sepupu.

2. Berubah dengan berkurang saja contoh :


(‫ →) ﺘﺧﻤﺔ‬satu pembatas jadi

( ‫ ) ﺘﺧﻢ‬beberapa pembatas.

3. Berubah dengan berubah baris / harkat


saja (‫ → )ﺍﺴد‬satu singa jadi (‫)ﺍﺴد‬

beberapa singa.

4. Berubah denan bertambah serta berubah


baris (‫ → )رَجﻞ‬satu laki-laki

(‫ ) رِجﺎﻞ‬Beberapa orang laki-laki.


1

5. Berubah dengan berkurang serta beruah


baris contoh (‫ → ) رَﺴﻮﻞ‬satu orang rasul
jadi (‫ ) رﺴﻞ‬beberapa orang rasul

6. Berubah dengan berkurang dan


bertambah serta berubah baris contoh

(‫→)ﻏﻼَﻢ‬ Satu orang budak jadi (‫→ )ﻏﻠﻤﺎﻥ‬


beberapa orang budak.

3. Pada jamak muannas yang salim(


menunjukan banyak perempuan yang
bentuk mufradnya tidak berubah yaitu: (
‫) ﻤﺎجﻤعَﺒﺄَﻠﻑﻮَﺗﺎﺀﻤﺰِﻴدَﺗﻴﻥ‬

Artinya : Kalimat yang dijamakan denan


alif dan ta, yang tambahan keduany.

Maksudnya. Ma’nanya menjadi banyak


kalau sudah di tambahkan alif dan ta di
akhirnya. Contoh (‫ ) ﻫﻨد‬satu orang Hindun
kalau (‫ ) ﻫﻨدﺍت‬banyak si Hindun,
1

( ‫ ) ﻤﺴﻟﻢ‬satu orang muslim dan (‫) ﻤﺴﻟﻤﺎت‬


banyak msulim.

- Muannas ada yang alam ada yang sifat.

- Muannas yang alam bisa dijamakkan


denan alif dan ta tanpa syarat.

- Muannas yang sifat bisa dijamakkan


dengan ditambah alif dan ta kalau
muddzakarnya dijamakkan denan waw
dan nun (‫) ﻤﺴﻟﻢ‬

4. Pada fi’il mudhari’ yang shohih akhr dan


tidak berhubungan dengan alif tasniah
atau waw jamak atau ya mu’annast
mukhotobah contoh : (‫) ﻴﻧﺼﺭ‬

(‫) ﻴﻀﺭِﺐ‬

Kalau fi’il mudhari’ dihuungi oleh waw


jamak alif tasniyah atau ya mu’ anats
mukhotobah maka tanda rofa’nya adalah
tetap ( menuliskan nun ) diakhirnya.
1

Contoh : (‫ﻥ _ ﺗﻀﺭِﺒﺎﻥِ _ ﻴﻀﺭِﺒﺎﻥ‬


َ ْ‫ﺗﻀﺭِﺒﻴﻥَ ﺗﻀﺭِﺒﻮْﻥَ _ ﻴﻀﺭِﺒﻮ‬
)

- Fi’il ketika dinamakn dengan fi;il yang


lima.

b. Waw

Waw menjadi tanda bagi rofa’ penganti


dari dhommah pada dua tempat :

1. Pada jamak muzakar yang salim


( menunjukan banyak laki-laki ) yaitu :

ِ‫) ﺍﻠﻮﺍﻮِﻮَﺍﻠﻧﻮْﻥِﻔﻰحﺎﻠﺔِ ﻣﺎدﻞﻋﻠﻰﺍَﻜﺛﺭَﻣﻥِﺍﺛﻧﻳﻥِﺒﺰِﻳﺎدَة‬

(ِ‫ﻓﻰْحﺎﻠﺘﻰﺍﻠﻧﺼﺏِﻮَﺍﻠجﺭ ﺍﻠﺭّﻓعِﻮَﺍﻠﻳﺎﺀِﻮَﺍﻠﻧﻮْﻥ‬

Artinya : jamak muzakar yang salim adalah


: kalimat yang menunjukan lebih
banyak dari dua dengan tambahan
waw dan nun pada ketika rofa’ dan
tambahannya dan nun pada ketikan
nasab dan jar.
1

Jamak muzakar salim ada dua macam.

a. Berupa isim contoh (‫)جﺎﺀَﺍﻠﺰﻴدﻮﻥ‬, I’rabnya (


َ‫ )جﺎﺀ‬adalah fi’il madhi, hukumnya dibina
atas fathah (َ‫ ) ﺍﻠﺰّﻴدﻮﻥ‬menjadi fa’il hukumnya
marfu’ tanda rafa’nya adalah waw karena
dia jamak muzakar yang salim. Tanda
jamaknya adalah tambahan waw dan nun
karena mufradnya adalah (‫)ﺰَﻴد‬

b. Berupa sifat contoh (‫ )جﺎﺀَﺍﻠﻤﺴﻠﻤﻮﻥ‬I’rabnya:


sama dengan di atas

- Syarat jamak muzakar dirofa’kan


dengan waw bahwa ada muzakar
berakal dan kosong dari ta.

2. Pada isim yang enam (6) (‫ )ﺍَﺴﻤﺎﺀِﺍﻠﺴﺗﺔ‬yaitu

(‫) ﻫﻧﻮﻚ _ ﺬﻮﻣﺎﻞٍ _ﻔﻮﻚ _ حﻣﻮﻚ _ ﺃَﺨﻚ _ ﺃﺒﻮﻚ‬

- Isim yang enam : di rofa’kan dengan waw

: dinasabkan dengan alif


1

: dikhofadkan dengan ya.

Syaratnya ada 3 :

1. dia harus mufrad ( menunjukkan satu )

2. Dia mukabbarah (‫) ﻤﻛﺒرة‬ besar,


maksudnya tidak dimasuki oleh ya tasqir

(‫ )ﺗﺻغﻲر‬yang menunjukkan makna kecil


contoh yang ya tasgir (‫) ﺃُﺑﻴﻚ‬ makna ya
adalah ya tasgir artinya bapak kecil
engkau.

Maka apabila masuk ya tasgir dia


diI’rabkan dengan harkat yang zohir
diakhirnya. Contoh : ( _ ‫ﻣررتﺑﺎﺑﻴﻚ _ رَﺍَﻴتﺍﺑﻴﻚ‬
‫) جﺎﺀﺃﺑﻴﻚ‬

3. Dia diidofatkan kepada selain yang


mutakallim (‫)ﻴﺎﺀُﺍْﻠﻣﺗﻜﻠﻢ‬artinya ya
menunjukan orang yang berbicara arti ya
itu adalah saya atau aku.

Contoh : ( ‫) جﺎﺀﺃَﺑﻮﻧﺎ _ جﺎﺀﺃَﺧﻮﻫﺎ _ جﺎﺀَﺃﺑﻴﻚ‬


1

- Kalau diifotkan kepada ya mutakallim


maka dia di’irabkan denan harkat yang
ditakdirkan pada hurf yang seelum ya
mutakallim.

Contoh : (‫ )جﺎﺀَﺃَﺑﻰ‬I’rab (‫ ) ﺃَﺑﻰ‬adalah fail


hukumnya adalah marfu’ tanda
rofa’nya dhommah yang ditakdirkan
( tidak dintampakkan ) pada huruf ba (
‫ ) ﺐ‬karena berebutan harkat dengan ya.
Karena kehendak ya adalah kasrah.

(‫ )رﺃَﻴتﺃﺑﻰ‬maka (‫ ) ﺃَﺑﻰ‬majrur tanda jarnya


adalah kasrah yang ditakdirkan atas ba
(‫) ﺐ‬

c. Alif

Alif menjadi tanda bagi rofa’ pengganti


dari dhommah pada satu tempat yaitu :

- Pada mutsana ( tasniyah ) yang


dirofa’kan : Tasniyah artinya dua (2)
1

Tasniyah adalah (ِ‫ﺍﻻَﻠﻑِﻣﺎدَﻞﻋﻠﻰﺍﺜﻧﻴﻥِﺒﺯِﻳﺎدَة‬

Artinya : Kalimat yang menunjukkan dua


dengan tambahan alif dan nun ketika rofa’
dan tambahan ya dan nun ketika nasob
dan jar.

Contohnya : (َ‫)رَﺨﻶن ﻘﺎﻞ‬

I’rabnya : ( َ‫ )ﻗَﺎﻞ‬fiil madhi hukumnya dibina


atas fathah (‫ )رَجﻶن‬fail hukumnya marfu’
tanda rofa’nya adalah alif penggani dari
dhommah karena dia tasniyah . Artinya :
Telah datang dua orag laki-laki.

- Tanda dia Tasniyah adalah alif dan nun


diakhirnya : karena mufradnya adalah

(‫)رَجﻞ‬

d. NUN

Nun menjadi tanda bagi rofa’ pengganti


dari dhommah pada satu tempat yaitu
pada fiil yang lima.
1

- Fiil yang lima adalah


‫ﻜﻞﻔﻌﻞﻣﻀﺎرٍِﻉﺍِﺘﺼﻞَﺒﻪِﺃَﻟﻑﺍﺛﻧﻳنِﺃَوْوﺍوُجﻤعﺃَوﻳﺎﺀُﻤﺨﺎﻃﺒﺔ‬

- Artinya : Fiil yang lima adalah : tiap-


tiap fiil mudhorik yang berhubungan
dengan alif tasniyah atau waw jamak
atau ya muannats mukhotobah.

Contoh : ( )

Keseluruhannya fiil mudhori hukumnya


marfu’ karena ia kosong dari huruf
nawasib ( yang menasabkan ) dan huruf
jawazim ( yang manjazamkan ).

4.2 Tanda-tanda nasab

Tanda nasab ada lima :

a.Fathah

Fathah menjadi tanda bagi nasob pada


tiga empat :
1

1 ) Pada isim mufrad. Telah berlalu


penjelasan tentang isim mufrad pada
halaman 16.

Contoh : (‫)ﺖﺍﻠﻛﻮﺍﻛﺐ ﺃَﻋدد‬

Artinya : Aku telah membilang bintang.

Ira’bnya (‫ )ﺃَﻋدد‬fiil madhi, hukumnya


dibina atas sukun, karena dihubungi
oleh dhommir rofa’ yang berharkat.

(‫ )ﺖ‬Isim dhommir dibina atas dhommah


pada tempat rofa’ menjadi fail.

(‫ )ﺍَﻠﻛﻮﻛﺐ‬menjadi maful bih hukumnya


mansub, tenda nasabnya fathah
karen isim mufrad.

2 ) Pada jamak taksir telah berlalu pada


halaman sebelumnya.

Contoh : ( ‫) رﺃَﻴﺖﺍﻠرﺨﺎﻞﻮﺍﻻﺴﺎرﻰ‬
1

3 ) Pada fiil mudhrik yang dimasuki oleh


salah satu nawasib dan tidak
berhubungan dengan akhirnya alif
tasniyah atau waw jamak, ya muannats
mukhotbah. Contohnya : (َ‫ ﻟنْﻴجﻠﺱ‬- ‫)ﻟنْﻴﻘع‬

- Kalau akhirnya dihubungi oleh alif


tasniyah atau wawjamak atau ya
muannats mukhotobah maka tanda
nasabnya adalah haaf nun (membuang
nun).

Contoh : (‫ )ﻠنﻴجﻠﺴﺎ‬asalnya (‫ )ﻴَجﺴﺎن‬dan (


‫ )ﻠنْﻴجﻠﺴوﺍ‬asalnya

(‫ )ﻴجﻟﺴوﺍن‬dan (‫ ) ﻠنﻴجﻠﺴﻴ‬asalnya (‫) ﻴجﻠﺴﻴن‬.

b. Alif

Alif tanda bagi nasob pengganti dari


fathah pada isi yang enam, telah
terdahulu penjelasan serta syarat-
syaratnya pada halaman seelumnya.
1

Contoh : (‫ﺃَﺑﺎﻙ‬- ‫ﺃَجﺎﻙ‬- ‫حﻣﺎﻙ‬- ‫ﻓﺎﻙ‬- ‫ذﺍﻤﺎﻞ‬-َ ‫)َ ﻫﻨﺎﻙ‬

c. Kasroh

kasroh tanda bagi nasab pengganti


dari fathah pada jamak muannast yang
salim. Telah terdahulu penjelasan jamak
muannats yang salim pada halaman
sebelumnya. Contoh : ( ِ‫)رَﺃَﻳتُﺍﻠﻫﻥدﺍت‬

I’ronya (‫ )رﺃﻲ‬fiil madhi hukumnya dibina


aras sukun karena dihubungi oleh dhomir
rofa’ menjadi fail. (ْ‫ )ﺍَﻠهﻧدﺍت‬menjadi maful bih
hukumnya mansub tanda nasabnya
adalah kasroh, karena jamak muannats
yang salim.

d. Ya

Ya menjadi tanda bagi nasab pengganti


dari fathah pada dua tempat.

1) Pada mutsanna yang mansub


1

Telah terdahulu penjelasan


mutsanna pada halaman sebelumnya.

Contoh : (ِ‫ ) رَﺃَﻳتُﺍﻠﺯَﻳدﻳﻥب‬I’robnya (ِ‫)ﺍَﻠﺯَﻳدﻳﻥب‬


adalah maful bih hukumnya mansub tanda
nasabnya adalah ya, karena ia tasniyah.
Artinya aku telah melihat dua orang Zaid.

2) Pada jamak muzakar yang salim


yang mansub

Contoh : (ِ‫ )رَﺃَﻳﺖُﺍﻠﺯﻳدِﻳﻥبب‬Irabnya ( َ‫) ﺍَﻠﺯَﻳدِﻳﻥبب‬


menjadi maful bih hukumnya mansub
tanda nasabnya ya karena ia jamak.
Artinya aku telah bertemu beberapa orang
Zaid.

- Perbedaan tasniyah dengan jamak


ketika nasab

- Kalau tasniyah di fathahkan harkat


huruf yang sebelumnya ya dan di
kasrahkan harkat yang sesudah ya,
contoh : (ِ‫ ) ﻘﻠﻤﻳﻥ‬dua pena.
1

- Kalau jamak dikasrahkan harkat yang


sebelum ya dan di fathahkan harkat
huruf yang sesudah ya. Contoh : (َ‫) ﻘﻠﻤﻳﻥب‬
beberapa pena.

e. Hazaf nun ( membuang nun )

Hazaf nun tanda bagi nasab pengganti


dari fathah pada fiil yang lima :

Contoh : (‫ ) ﻠﻥْﻳﻔﺗحﺎ‬asalnya ( ِ‫) ﻳﻔﺗحﺎﻥ‬

( ْ‫ )ﺗﻔﺗحﺎ ﻠﻥ‬asalnya ( ِ‫) ﺗﻔﺗحﺎﻥ‬

(ْ‫ ) ﻳﻔْﺗحو ﻠﻥ‬asalnya ( َ‫) ﻳﻔﺗحوﻥ‬

( َ‫ ) ﻠﻥْﺗﻔﺗحوﻥ‬asalnya ( َ‫) ﺗﻔﺗحوﻥ‬

( ‫ ) ﻠﻥْﺗﻔﺗحى‬asalnya ( َ‫) ﺗﻔﺗحﻳﻥ‬

4.3 Tanda tanda jazam

Tanda jaam ada dua :

a. Sukun
1

Sukun tanda bagi jazam pada fi’il


mudhori’ yang shahih akhir. Fi’il mudhori’
yang shohih akhir adalah : (‫) ﻓىﺃَﺨ ِرﻩِحرﻒﻋﻠَةٍ ﻤﺎﻠﻳس‬

Artinya : Fiil yang tidak ada akhirnya huruf


ilat

Contoh : (‫ ﻠﻢْﻴﻒْﺘﺢ‬- ‫) ﻠﻢْﻴﻀرِﺐ‬

B. Hazaf

Hazaf tanda bagi yang jazam pada dua


tempat :

!) Fi’il mudhorik yang mu’tal akhir yaitu :

‫ﻛﻞﻔﻌﻞﻤﺿﺎرِﻉﻔﻰﺃَﻟﻒﺍَﻮْﻮَﺍﻮﺍَﻮْﻳﺎﺀ‬

Artinya : Tiap – tiap fi’il mudhori’ yang


diakhirnya alif, atau waw, atau ya.

Contoh : (‫ ) ﻳﺨﺷﻰ‬diakhirnya alif ketika jazam


(‫) ﻟﻢْﻳﺨﺵ‬

(‫ ) ﻳرﻣﻰ‬diakhirnya ya ketika jazam (


‫) ﻟﻢﻳرﻢ‬
1

(‫ ) ﻴغﺯﻮ‬diakhirnya ada waw ketika


jazam (‫) ﻟﻢْﻴغﺯ‬

2) Pada Fi’il yang lima

Contoh : (ْ‫) ﻴﻧﺼرﺍ ﻟﻢ‬

(‫) ﻟﻢْﺗﻧﺼرﺍ‬

(‫) ﻟﻢْﻳﻧﺼرﻮﺍ‬

(‫) ﻟﻢْﺗﻧﺼرﻮ‬

(‫) ﻟﻢْﺗﻧﺼرﻰ‬

4.4 Tanda – tanda khofad

Tanda khofad ada tiga (3) yaitu :

a. Kasroh tanda bagi khofad pada tiga


tempat :

!) Pada isim mufrad yang munshorif


(yang bertanwin )

Contoh : (‫) ﻣرَرﺖُﺒﺯَﻳد‬


1

- Kalau isim mufrad yang tidak bertanwin (


isim allazi la yansarif ), maka tanda
khofadnya fatnah contoh: (‫) ﻣررﺖُﺒﺎَحﻤد‬

2) Pada jamak taksir yang munshorif


( yang bertanwin ).

Contoh : (‫) ﻣررﺖُﺒرِجﺎﻞ‬

Kalau Jamak taksir yang tidak bertanwin


( isim allazi la yan sarif ). Maka tanda
khofadnya fathah. (‫) ﺼﻟَﻳﺖُﻔﻰﻣﺳﺎجد‬

3) Pada jamak muannats yang salim


yang masih kekal jamaknya, contoh :

(ُ‫) ﺖ ﺒهﻧدﺍ ﻣررﺖ‬ Aku telah bertemu


dengan beberapa orang si Hindun.

- Kalau hilang makna jamaknya yang


dijadikan ia isim alam ( nama orang
atau nama negeri ) boleh bertanwin
dan boleh tidak bertanwin tanda
1

khofadnya kasrah dan kalau tidak


bertanwin tanda khofadnya fathah.

b. Ya

Ya tanda bagi ganti bagi kasroh pada tiga


tempat yaitu :

1) Pada mustasna yang dikhafadkan


contoh ; (‫) ﺒﺎﺍﻟﺯﻳدَﻳن ﻣرَرﺖ‬

2) Jamak mudzakar yang salim contoh : (


‫) ﺒﺎﺍﻟﺯﻳدِﻳن ﻣررﺖ‬

3) Pada isim yang enam

Contoh (‫) ﻫﻧﻳﻚ _ ﺬﻲﻣﺎﻝ _ ﻔﻳﻚ _ حﻤﻳﻚ _ ﺃَﺨﻳﻚ _ ﺃَﺒﻳﻚ‬

- Telah berlaku penjelasan semuanya


pada isim ybg marfu’.

c. Fathah.

Fathah tanda bagi Khofad pengganti


kasroh pada isim allazi la yan sarif (
‫ﺍﻠﺬﻰﻻَﻳﻧﺼﺭﻒ‬ ‫ ) ﺍِﺳم‬isim yang tidak bertanwin
1

yaitu :

ِ‫ﻤﺎﺃَﺷﺑﻪَﺍﻠﻓﻌﻞَﻓﻰﻋﻠﺘﻳﻥِ ) ﻤﺧﺘﻠﻓﺘﻳﻥ ﻓﺭﻋﻳﺘﻳﻥ‬


‫ﻤﺭﺟعﺍِحدﻫﻤﺎﺍﻠﻔﻆوَﻤﺭﺟعﺍﻻﺧﺭَﻰﺍﻠﻤﻌﻨﻰَﺃﻮْﻔﺭﻌﻴﺔ‬

(‫ﺍﻠﻔﺭْﻋﻴﺘﻴﻥ‬
َ‫ﺘﻗﻮْﻢُﻤﻗﺎﻢ‬

Artinya : Isim yang menyerupai fi’il


dengan dua alasan yang furu’
keduanya, berbeda keduanya yang
kembali salah satu keduanya pada
lafadz dan kembali yang lain pada
ma’na atau satu furu’ yang menempati
dua furu’.

- Isim Allazi la yan sarif dua :

1. Terlarang bertanwin dengan satu


furu’ yang menempati tempat dua
furu’

2. Terlarang bertanwin dengan dua


furu’

1.1 Kalimat yang ada atas


setimbangan sighat muntahal jumu’.
1

(‫ ) ﺼﻴغﺔﺍﻠﻤﻧﺘهﻰﺍﻠﺟﻤﻮﻉ‬Yaitu :
) ‫ﺍَﻮﺛﻼَﺛﺔﺍَﻮﺳﻄهﺎ حﺭﻓﺎﻥ ﺘﻜﺴﺭﻩ ﺒﻌدﺃَﻠﻒ ﻜﻞﺟﻤع‬

‫(ﺳﺎﻜﻥ‬

Artinya : Tiap- tiap jamak yang


sesudah alif taksirnya dua huruf atau
tiga huruf yang pertengahan sakin.

Contoh : Yang sesudah alif taksirnya


dua huruf

(‫) ﺼﻮﺍﻤع _ ﻤﺴﺎﺟد‬

Contoh : Yang sesudah alif taksirnya


tiga huruf (‫) ﻘﻨﺎدِﻴﻞ _ ﻤﺼﺎﺒﻴﺢ‬

- Shigat muntahal jumu’ terlarang


bertanwin karena dia menempati dua
furu’ / dua kali jamak. Yaitu : 1. Jamak
adalah furu’ dari mufrad

2. Kemudian jamak
di jamakkan lagi.
1

Atau 1. 1. Mufrad – 2. Jamak takrir – 3.


shighat muntahal jumu’

3. Kalimat yang diakhiri dengan alif ta’nis


maksurah.Yaitu alif yang

( َِ‫)ﻠﻑﻤﻔردة‬

Menunjukkan mufradah ( satu


perempuan ) biarpun masuknya pada
nakirah.

Ex : ‫ ذﮐْرى‬atau pada marifah ex : ‫ﺭﻀع‬

‫ جرجﻰ‬: ex katau jama

4. Kalimat yang diakhiri alif ta’nis mamdudah


yaitu ( ‫ﻑﺃَﻠﻑﻘﺒﻠهﺎ‬
ٌ ‫) ﺃَﻠ‬

‫) ﻫﻤﺰة ﻫﻲ ﻓﺗﻘﻠﺐ‬

Artinya : alif ta’nis yang mamdudah ialah


alif yang sebelumnya ada alif kemudian di
tukar dia dengan hamzah biarpun masuknya
1

pada nakirah ex : َ‫ ﺼحرَﺍﻢ‬atau pada morifah ex


: ‫ﺰَﻛرﻳﺎ‬

- Alif ta’nis maksurah dan alif taknis


mamdudah melarang tanwin karena dia
menempati dua furu’ / dua kali ta’nis.

1. Taknis yang laim (yang sudah ada

2. Menempati taknis pada taknis yang lazim


berarti sudah dua kali taknis.

Atau 1. Takrir 2. Taknis 3. Alif ta’nis.

3. Terlarang bertanwin dengan dua


furu’ ini terbagi dua.

4. Terlarang bertanwin beserta


alamiah

5. Terlarang bertanwin beserta


wasfiah

2.1. Yang terlarang bertanwin beserta


alamiah ada 6 yaitu:
1

1. Alamiah serta tambahan alif dan nun


contoh ( ‫) ﻋﻤرﺍن‬

- dua furu’ yang melarang tanwinnya


adalah alamiyah furu’ dari nakirah dan
tambahan alif dan nun furu’ dari mazid
alaih / yang tambahan.

2. Alamiah serta tarkib majzi, contoh : (‫) ﺒﻌﻠﺑﻚ‬

- Dua furu’nya : alamiyah furu’ nakirah,


dan tarkib furu’ dari mufrad.

3. Alamiyah serta taknis contoh : (‫) ﻃﻠحﺔ‬

- Alamiyah furu’ nakirah, taknis furu’ dari


tazkir.

- Taknis terbagi tiga :

1) Ta’nis lafadz dan ma’na contoh : (‫) ﻔﺎﻄﻤﺔ‬

2) Ta’nis lafadz tidak ma’na contoh : (


‫ ) ﻄﻠحﺔ‬untuk nama laki-laki.
1

3) Ta’nis ma’na tidak lafadz contoh : (‫ﺰﻴﻧﺐ‬


)

- Syarat taknis melarang tanwin ada :


salah satu dari 4 :

1) Bahwa ada hurufnya lebih dari tiga


contoh yang diatas.

2) Kalau tiga huruf berharkat


ditengahnya. Contoh : (‫) ﺴﻗر‬

3) Atau ‘ajam ( bukan bahasa Arab)


contoh :(‫)حﻤﺼى‬

4) Perpindahan dari muzakar kepada


muannats contoh : (‫ )ﺰَﻴد‬untuk nama
perempuan.

- Kalau tidak terdapat salah satu syarat di


atas boleh bertanwin. Kalau bertanwin
di khofatkan dengan kasrah contoh : (
‫) ﺒهﻨد ﻤررﺖ‬
1

4. Alamiyah serta wazan fi’il ( setimbangan


fi’il ) conth : (‫) ﺃَحﻤد ﻴشﻛر‬

- Alamiyah furu’ nakirh wazan fi’il adalah


furu’ dari isim.

- Syarat wazan fi’il harus ada timbangan


fi’il.

5. Alamiyah serta ‘udul contoh (‫ )ﻋﻤر‬pada


taqdiri.

Alamiyah furu’ nakirah dan ‘udul


furu’ dari ma’dul alaih( yang dipalingkan )

- (‫ ) ﻋﻤر‬di palingkan dari (‫ ) ﻋﺎﻤر‬karena di


kahwatirkan sama degan sifat.

6. Alamiyah serta ajam, contoh : (‫) ﺇِﺒرَﺍﻫﻴﻢ‬

Alamiyah furu’ dari nakirah ajam


furu’ dari arab.

- Syarat ajam adalah :


1

1. Harus alam (nama orang atau nama


negeri) dalam bahasa ajam.

2. Lebih dari tiga huruf

- kalau tidak terdapat salah satu dua


syarat diatas boleh bertanwin dan boleh
juga tidak bertanwin.

4.2. Yang terlarang bertanwin serta wasfiyah


ada:

1) Wasfiyah serta ‘udul contoh: ( َ‫) ﺍُﺨر‬


dipalingkan dari (َ‫) ﺁﺨر‬ pada hakiki
( tahqiqi).

- Wasfiyah furu’dari mausuf alaih ( yang


diberi sifat dan ‘udul furu’ dari ma’dul
alaih yang dipalingkan)

2) Wasfiyah serta tambahan alif dan nun


contoh : ( ‫ ( ) ﺴﻛرﺍن‬mabuk )
1

- Wasfiyah furu’ dari mausuf tambah


(ziadah) furu’ dari mazid alaih (yang
ditambah)

3) Wasfiyah serta wazan fi’il furu’ dari


isim.

- Syarat wasaf :

a. Keadaannya asli

b. Tidak menerima ta.

BAB ISIM-ISIM YANG MARFU’

- Isim yang marfu’ adalah isim yang


dirofa’kan dengan salah satu tanda
rofa’ yang empat ( 4 ) yaitu dhommah,
waw, alif, dan nun.

- Isim – isim yang dirofa’kan itu ada tujuh


(7) :

1. Fail (pelaku pekerjaan)


1

2. Naibul fail (pengganti pelaku)

3. Mubtada (subjek)

4. khabar (prediket)

5. Isim kana (‫ ) ﮐﺂَﻥ‬dan isim saudara –


saudara kana (‫) ن ﻛﺂ‬

6. Khabar inna (ِ‫ )ن ﺍ‬dan isim saudara –


saudara inna (ِ‫)ﻥ ﺍ‬

7.Tabi’ ( yang mengikut kepada yang


marfu’ ).

1) Naat ( sifat )

2) Ataf ( kata penghubung )

3) Taukid ( penguat/penegas )

4) Badal ( pengganti )

- Kalau da isim yang marfu’ I’rabnya


adalah salah satu dari ism yang 7 :

1.1 BAB FAIL ( PELAKU PEKERJAAN )

Fail adalah :
1

Artinya : Fail adalah yang didahului oleh


fi’il ( yang dibina bagi fail ) atau yang
menyerupai fi;il dengan cara melekat fi’il
dengan fail atau dengan cara terjadi fi’il
dari fail.

- Isim terbagi dua :

1( Sharih ( benar – benar isim )

2( Muawwal ( Fi’il yang dipalingkan


ma’nanya kepada isim )

- Fi’il terbagi dua :

1) Lazim ( yang hanya berkehendak


kepada fail ) instransitif.

2( Mut’addi ( yang berkehendak kepada


fail ) transitif.

- Sabah fi’il terbagi empat :

1) Isim fail

2) Amtsilah muballagah
1

3) Sifat masyabahah

4) Isim tafdhil

Contoh : menyandarkan fi’il kepada fail


atas cara melekat fi’il pada fail :

Telah mengetahui si Zaid (‫ )ﻋﻠﻢ‬fi’il madhi (


‫ )ﺰَﻴد‬Fail

- Pengetahuan itu melekat pada diri si


Zaid.

Contoh : Menyandarkan fi’il kepada fail


atas cara terjadi fi’il dan fail

‫ﻗﺎمﺰَﻴد‬: telah berdiri si zaid (‫)ﻗﺎم‬ fi’il


madhi (‫) ﺰَﻴد‬fail.

- Perbuatan berdiri itu terjadi dari si Zaid

- Contoh fail dari isim fail (‫) ﻤﺨﺗﻟﻒﺍَﻟوﺍﻧﻪ‬


artinya : berbeda warnanya

I’rabnya (‫ ) ﺨﺗﻟﻒ‬isim fail (‫ )ﺍَﻟوَﺍﻥ‬fail dari (‫ﻤﺨﺗﻟﻒ‬


) dan ( ُ‫ ) ﻩ‬mudhofun ilaih.

- Contoh Fail dari amtsilah mubalagah (


‫) ﺍَﺿرﺍﺐﺰَﻴد‬ artinya adalah bersangatan
memukul si Zaid.
1

I’rabnya (َ‫ ) ﺃ‬istifamnya ( kalimat tanya ) (


‫ ) ﺿرﺍﺐ‬amtsilah mubalagah

( ‫ ) ﺰَﻴد‬fail dari ( ‫) ﺿرّﺍﺐ‬

- Contoh fail sifat musyabhah (‫) وَجهﻪ حﺴﻥ‬


artinya yang baik wajahnya.

I’rabnya (‫)حﺴﻥ‬sifat musyabahah (‫ )وَجﻪ‬fail


dari (‫ ) حﺴﻥ‬dan (٥ُ ) mudhofun ilaih.

- Contoh fail dari isim tafdhil

( ِ‫) ﺍﻠﻜحﻞُﻣﻧﻪُﻔﻰﻋﻴﻥِﺯَﻴد ﻣﺎ َرﺍَﻴﺖُرَجﻼًﺃَحﺴﻥَﻔﻰﻋﻴﻨﻪ‬

Artinya : Aku tidak melihat seorang laki –


laki yang lebih baik dimatanya celak dari
celak yang ada pada mata si Zaid.

- I’rabnya (‫ )ﻣﺎ‬huruf nafi ( huruf yang


berarti tidak ) ( ْ‫ ) ﺭَﺃَﻱ‬fi’il madhi ُ‫ت‬

Fail ( ‫ ) ﺭَﺟﻼ‬maf’ul bih (‫ ) ﺃَحﺴﻥ‬isim tafdhil,


menjadi naat dari (‫ ) ﺟﻸ َر‬dan
1

(ِ‫ ) ﻑ‬hurif jar ( ‫ ) ﻋﻴﻥ‬dijarkan oleh (ِ‫ ) ﻑ‬dan (ِ‫ﻩ‬


) mudhofun ilaih

- Contoh fail yang berasal dari fiil yang


ditakwilkan ( yang diplingkan ma’nnya
kapada isim ) ( ‫) ﺃَﻠﻢْﻴﺄْﺖِﻠﻠﺬِﻴﻥَﺃَﻤﻨﻮﺍﺃَﻥْﺗﺧشعَﺒهﻢ‬

Artinya : Apakah belum datang


waktunya bagi orang – orang yang
beriman untuk tunduk hati mereka.

I’rabnya : (‫ )ﺃ‬huruf istifam ( ‫ ) ﺁم‬huruf nafi


(ِ‫ ) ﻥ ﻴﺎ‬fi’il mudhori’

( َ‫) ِﻠّﻠﺬِﻴْﻥ‬jar dan majrur (‫ )ﺃَﻤﻨﻮﺍ‬fi’il madhi (‫) ﻮ‬


fail (‫ )ﻥ ﺃ‬huruf masdar dan huruf nasab (
‫ ) ﺗﺧشع‬fi’il mudhari ( ُ‫ ) ﻘﻠُﻮﺐ‬fail ( ‫) ﻫﻢ‬
mudhofun ilaih.

- ( ‫ ) ﺍَﻥْﺗﺧشعَﻘﻠﻮﺍﺒهﻢ‬ditakwilkan / dipalingkan
kepada isim yang menjadi fail dari (‫) ﻴﺄﻥ‬
takwilnya adalah

(ْ‫) ﻉُﻗﻠﻮﺍﺒهﻢ ﻴﺄْﻥِﻠﻠﺬﻴﻥﺃَﻤﻧﻮﺍﺨﺷﻮْﺍ ﺃَﻠﻢ‬


1

PEMBAGIAN FAIL

Fail terbagi dua :

1. Zahir ( tampak )

2. Mudhmar ( tersembunyi )

Zhohir ada delapan (8)

a. Isim mufrad contoh ( ‫ ) ﻗﺎﻞَﻗﺎﺾ‬telah berkata


qdhi / ‫جﺎﺀﺯﻴد‬

b. Mutsanna muzakar ( ‫ ) ﻮﺍﻠدﺍﻥ ﻴﺷﺗغﻞ‬sedang


sibuk kedua orang tua / ‫جﺎﺀَﺍﻠﺯﻴدﺍﻥ‬

c. Jamak muzakar (‫ )ﺼﻟﻰﺍﻠﻣﺴﻟﻣﻥ‬telah shalat


orang yang muslim / ‫ﻥ‬
َ ْ‫جﺎﺀَﺍﻠ ّﺯﻴْدُﻮ‬ yang salim.

d. Jamak taksir muzakar ( ‫) ﻴﺗﻌﻟﻢُﺍﻠﻁﻼَﺐ‬sedang


belajar siswa – siswa / ‫جﺎﺀﺍﻟﺭجﺎﻝ‬ / untuk
muakkar

e. Mufrad mu’annast ( ُ‫ ) جَﺄﺖْﻔﺎﻄﻤﺔ‬telah datng


fatimah / ‫جﺄَﺖﻫﻧد‬

f. Mutsana mu’annast (‫ )ﺘﺼﻟﻰﺍﻟﻤﺆﻤﻧَﺘﺎﻥ‬sedang


shalat dua perempuan ِ‫ جﺎﺀﺖﺍﻟهﻧدﺍﻥ‬/ mukmin

g. Jamak mu’snnast yang salim (‫)ﻘﺎﻤﺖِﺍﻟﻤﺴﻟﻤﺎﺖ‬


telah berdiri banyak perempuan
muslim / ‫جﺎﺀﺖﺍﻟهﻧدﺍﺖ‬
1

h. Jammak taksir mu’annast (‫ )ﺍﻟهﻧﻮد جﺎﺋﺖ‬telah


datang beberapa si hindun / ُ‫جَﺎ َﺀﺖِﺍ ْﻟ ُهﻧُﻮْد‬ /
untuk muannas

MUDHAMAR ADA 14

a. Murfad muzakkar ghaib (َ‫ ) ﺃﻜرﻢ‬failnya (‫) ﻫﻮ‬


yang ditakdirkan.

b. Mussana muzakkar ghaib ( َ‫ ) ﺃﻜرَﻤﺎ‬failnya


alif ( ‫) ﺍ‬

c. Jamak muzakar ghaib ( َ‫ ) ﺃﻜرﻤﻮﺍ‬failnya waw


(‫) ﻮ‬

d. Mufrad mu’annast ghaibah ( َ‫ )ﺃﻜرَﻤﺖ‬failnya


( ‫ ) ﻫﻰ‬yang ditakdirkan.

e Mutsanna mu’annast ghaibah ( َ‫) ﻤﺎﺖ َﺃﻜر‬


failnya alif ( ‫) ﺍ‬

f. Jamak mu’annast ghaibah ( َ‫ ) ﺃﻜرَﻤﻥ‬failnya


nun ( ‫) ﻥ‬

g. Mufrad mukhotob muzakkar ( َ‫) ﺃﻜرﻤﺖ‬


failnya ta ( ‫) ﺖ‬

h. Mutsana mukhotob muzakkar ( َ‫) ﺃﻜرَﻤﺘﻤﺎ‬


failnya ta ( ‫) ﺖ‬

i. Jamak mukhotob muzakkar (‫ ) ﻤﺘﻢ َﺃﻜر‬failnya


ta ( ‫) ﺖ‬
1

j. Mufrad mu’annast mukhotobah ( َ‫) ﺃﻜرَﻤﺖ‬


failnya ta ( ‫) ﺖ‬

k. Mutsana muannats mukhotobah ( َ‫) ﺃﻜرﻤﺘﻤﺎ‬


failnya ta ( ‫) ﺖ‬

l. Jamak muannast mukhotobah ( َ‫) ﺃﻜرَﻤﺗﻥ‬


failnya ta (‫) ﺖ‬

m. Mutakallim wahdah ( َ‫ ) ﺃﻜرَﻤﺖ‬failnya tu ( ‫ﺖ‬


)

n. Mutakallim ma’ghair ( َ‫) ﺃﻜرَﻤﻧﺎ‬failnya na ( ‫ﻨﺎ‬


)

- Huruf yang menghubungi ta ( ‫ ) ﺖ‬bukan


bagian dari fail, yang fail adalah ta satu –
satunya.

KETENTUAN FAIL

Bagi Fail ada tujuh (7) ketentuan.

1. Fail wajib rofa’

2. Fail wajib terlekat sesudah fi’il

3. Fail tidak boleh dibuang, apa saja


bentuk fi’il wajib pakai fail baik
1

madhi, maupun mudhori’ dan


amar

4. Fi’il harus dalam bentuk mufrad


sekalipun failnya mustanna atau
jamak.

5. Harus ditaknis fi’il bila failnya


muannast dan tidak terbatas
dengan fi’il dengan cara
menambahkan ta ta’nis pad fi’il
madhi.

Contoh : (‫) رَجﻌﺖِﺍﻠﻂﺎﻠﺑﺔ‬

Telah pulang murid perempuan dan


dengan memakaikan huruf mudhoro’ah ta
pada fi’il mudhori’.

Contoh : (‫ ( ) رجﻌﺖﺍﻠﻂﺎﻠﺒﺎﺖ‬sedang atau


akan pulang murid – murid perempuan )
1

- Kalau antara fi’il dan fail ada yang


membatasi maka boleh menta’niskan
fi’il boleh juga tidak. Contoh :

- (‫) ﺍﻠﻤحﺎﺿرةﻁﺎﻠﺑﺎﺖ ﺑﻌدﺍﻧﺗهﺎﺀ رجع‬ artinya telah


pulang setelah selesai muhadharah
murid – murid.

I’rabnya (‫ ) رجع‬fi’il madhi (‫ ) ﺑﻌد‬zaraf (


ِ‫ ) ﺇﻧﺗهﺎﺀ‬mazruf

(‫)ﺍْﻤحﺎﻀرة‬ mudhofun ilaih (‫ ) ﻂﺎﻠﺒﺎت‬fail


dari (‫) رجع‬

(‫ ) رجع‬muzakar dan (‫ ) ﻂﺎﻠﺒﺎت‬muannats.


Dan kalau dikatakan

(‫ ) رَجﻌت‬boleh juga.

6. Kalau fi’ilnya muta’addi sesudah


fi’il ada fail kemudian maf’ul.

Contoh : (‫)ﻴﻜﺗﺐْﺍﻠﺗﻼَﻣﻴذدرﺴﺎ‬ sedang


menulis murid – murid akan
pelajaran.
1

I’rabnya (‫ ) ﻜﺘﺐ‬fi’il mudhari’ (‫) ﺍﻠﺗﻼَﻣﻧذ‬fail


( ‫ ) درﺴﺎ‬maful.

- Tapi sering juga mafulnya didahului dari


fail.

Contoh : ( ‫ ) ﻗدﻧﺼرﻜﻢﺍﷲ‬Sungguh telah


menolong akan kamu allah.

I’rabnya : (‫) ﻗد‬ huruf tahqiq (‫ ) ﻧﺼر‬fi’il


madhi (‫ ) ﻜﻢ‬maful bih ( ‫ ) ﺍﷲ‬fail.

7. Boleh membuang fi’il bila ia


menjadi jawab

Contoh : (‫ ) ﻋﻠﻰ ﻣﻥﺧرﺝ؟‬Siapa yang


keluar ?. Ali

Takdirnya ( ‫ ) ﻣﻥﺧرﺝﺧرﺝﻋﻠﻰ‬siapa yang


keluar ?. yang keluar Ali.

BAB NAIBUL FAIL

Naibul fail adalah


1

‫ﻫﻮﺍﻻِﺴﻢﻠﻤرﻔوﻉﺍﻠﺬىﻠﻢﻳﺬﻜرﻤﻌﻪﻔﺎﻋﻠوﺍُﻗﻳﻢَﻫوَﻤﻗﺎﻤﻪُﻔﺼﺎرَﻤرﻔوﻋﺎﺒﻌدﺃﻥﻜﺎ‬
‫ﻥَﻤﻧﺼوﺒﺎوﻋﻤدةًﺒﻌدﺃﻥﻜﺎﻥﻔﺿﻠﺔ‬
‫ﻔﻼَﻴجوﺰحﻔﻪُوﻻﺘﻗدِﻴﻤﻪﻋﻠﻰﺍﻠﻔﻌﻞ‬

Artinya : Isim yang marfu’ yang tidk


disebutkan failnya dan ditempatkan dia
pada tempat fail, maka jadi isim itu
marfu’ sesudah mansub dan jadi dia
umdah ( pokok atau bagian dari fi’il )
sesudah ada dia fudhlah ( pelengkap ),
tidak boleh dibuang dan tidak boleh
terdahulu dari failnya.

Naib fail hanya ada pada fi’il yang


muta’addi ( transitif )karena yang akan
menjadi naibul fail itu pada asalnya
adalah maful. Contoh :

( ‫) ﺿرﺐﺰﻴدﺍﻠﻜﻠﺐ‬

Artinya : Telah memukul si Zaib akan


anjing.

I’rabnya : (‫ ) ﺿرﺐ‬fi’il madhi (‫ )ﺰَﻴد‬fail (‫)ﺍَﻠﻜﻠﺐ‬


maful bih

Caranya :
1

a. Dihazafkan fail yaitu ( ‫) ﺰﻴد‬

b. Diletakan maful pada tempat fail yaitu


( ‫) ﺍﻠﻜﻠﺐ‬

c. Dirubah fi’ilnya jadi dibina bagi maful


( kalimat pasif ) dengan cara
mendhommahkan awalnya dan
mengkhasrahkan huruf yang sebelum
akhirnya.

Maka jadi dia ( ‫ ) ﺿرﺐﺍﻠﻜﻠﺐ‬artinya telah


dipukul anjing

I’rabnya : (‫ )ﺿرﺐ‬fi’il dibina bagi maful /


bina bagi majhul ( kalimat pasif ).

(‫) ﺍﻠﻜﻠﺐ‬ Naib fail ( pengganti pelaku ).

Cara membuat fi’il dibina bagi maful


pada fi’il mudhori’ yaitu
mendhommahkan huruf mudhoro’ah
dan memfathahkan huruf yang sebelum
akhir, contoh (‫) ﻴﻧﺼر‬ Sedang / akan
menolong menjadi (‫ )ﻴﻧﺼر‬sedang / akan
ditolong.
1

- Naibul fail juga ada dari isim maful contoh


: (‫ )ﻫﻮَﻤحﻤﻮد ﺧﻠﻗﻪ‬Artinya dia yang dipuji
akhlaknya

- I’rabnya (‫ )ﻫﻮ‬mubtaba (َ‫ ) ﻤحﻤﻮد‬khabar


sigatnya isim maf’ul dan

(‫ ) ﺧﻠﻖ‬naib fail dari (‫ ) ﻤحﻤﻮد‬dan (‫) ﻩ‬


mudhafun laih.

Alasan menghazafkan fail.

1. Karena sudah kenal dengan fail contoh (


‫ )ﺧﻠﻖﺍﻻِﻧﺴﺎﻥ‬telah diciptakan manusia. Semua
orang tahu bahwa yng menciptakan adalah
Allah mka dihazafkan failnya yaitu Allah
asalnya adalah (‫) ﺧﻠﻖﺍﷲ ْﺍﻻِﻧﺴﺎﻥ‬

2. Karena tidak tahu dengan si fail contoh (ُ


‫ ) ﺳرﻖَﺍﻠﺒﻳت‬telah dicuri rumah kita tidak tahu
siapa pelaku pencurian.

3. Ingin menyembunyikan fail supaya orang


ragu. Contoh ( ‫ ) رﻜﺐﺍﻠحﺼﺎﻥ‬telah dikendarai
1

kuda kita kenal dengan si pengendara tapi


tidak mau menyebutkan supaya orang ragu.

4. Karena takut dengan si fail contoh ( ‫ﺿرﺐﺰﻳد‬


) telah dipukul si zaid. Kita kenal siapa
orang yang memukul tapi takut
menyebutkannya, kalau disebutkan
mungkin dia akan marah.

5. Untuk memulyakan si fail (‫ ) ﻋﻤﻞﻋﻤﻞﻤﻧﻜر‬telah


dikerjakan pekerjaan yang mungkar.

Kita tahu orang yang memperbuat yang


mungkar, karena selama Ini dia orang yang
terpandang untuk memuliakannya
dihazafkan supaya jangan jatuh harga
dirinya.

6. Karena tidak ada manfaat


menyebutkannya ( ‫ ) ﻤﺴﺢﺍﻠﺴﺒُﻮرة‬telah dihapus
papan tulis.
1

Disebutkan atau tidak disebutkan orang


yang menghapuskannya tidak akan ada
faedahnya.

- Kalau pada kalimat itu ada beberapa


maf’ul maka yang akan dijadikan naib
fail adalah maful yang pertama, dan
yang lain tetap mansub menjadi maful
juga

Contoh : ( ‫) ﺍَﻋﻂﻰﺒﻜرﺰَﻳدﺍدِرﻫﻤﺎ‬

Artinya Telah memberikan aibakar


akan sizaid akan uang.

- I’rabnya : ( ‫ ) ﺍَﻋﻂﻰ‬fi’il madhi (‫ ) ﺒﻜر‬fail (


‫ ) ﺰَﻳدﺍ‬maful pertama

( ‫ ) درﻫﻤﺎ‬maful kedua.

- Dijadikan bina bagi mafil ( ‫) ﺍﻋﻂﻰﺰﻳددرﻫﻤﺎ‬


artinya telah diberi sizaid uang

- I’rabnya ( ‫ ) ﺍﻋﻂﻰ‬fi’il madhi bina bagi


maful ( ‫ ) ﺰَﻳد‬naib fail
1

( ‫ ) درﻫﻤﺎ‬mafulbih

- Kalau ingin membuat fi’il bina bagi


maful dari fi’il lazim boleh juga
syaratnya nibul failnya harus.

1. Jar majrur contoh ( ‫) ﻔرﺡ ﺒﻪ‬

2. Zhoraf contoh (‫) ﺴﻳرﻳﻮﻢﻜﺎﻤﻝ‬

3. Masdar contoh (‫) ﻔﻰﺍﻠﻧهﺎر ﻳغﺗﺴﻝﻏﺴﻝ‬

- Ketentuan naib fail sama dengan


ketentuan – ketentuan fail

- Pembagian naib fail sama dengan


pembagian fail

- Penentuan muzakar dan muannats fi’il


yang dibina bagi majhul tergantu

pada maful bih yang akan menjadi naib


fail.

Terutama dalam memakai huruf


midhoro’ah jangan sampai tertipu
dengan

Huruf mudhoro’ah yang ada :

Contoh : (‫ ) ﺗﻀرﺐﺍﻠﻔﺎﻁﻤﺔ‬kalau bina bagi fail


1

( ‫) ﻴﻀرِﺐُﺯَﻴدُﺍﻠﻔﺎﻁﻤﺔ‬

BAB MUBTADA ( SUBJEK ) DAN


KHABAR ( PREDIKET )

- Mubtada sama dengan subjek atau


pokok kalimat

- Khabar sama dengan prediket atau


sebutan

- Mubtada dan khabar adalah dua isim


yang dari keduanya disusun kalimat
yang berfaedah :

- Mubtada ialah :

(‫) ﺍَﻠﻤﺒﺗدﺍﺍﻻﺴمﺍﻠﻤرﻔ ْﻮﻉُﺍْﻠﻌﺎرِﻱﻋﻥﺍﻠﻌﻮﺍﻤﻞﺍﻠﻠﻔﻅﻴﺔ‬

Artinya : Mubtada ialah isim yang marfu’


yang kosong dari amil lafziah.

- Yang merofa’kan mubtada adalah ibtida


( permulaan ) ِ‫ﻜﻮﻥﺍﻻﻢﺍﻻْجردﻋﻥِﺍْﻠﻌﻮَﺍﻤﻞ‬

- Mubtada ada dua dua pembagian :

1. Zhohir

2. Mudhmar
1

- Kedua –duanya sudah terdahulu dalm


bab fail

- Mubtada zahir ada dua pembagian

1. Mubtada yang berkehendak


kepada khabar contoh : ( ‫ﷲرَﺒﻧﺎ‬
ُ ‫)ﺍ‬

2. Mubtada yang berkehendak


kepda fail sadda masadda khobar ( fail
yang

Menempati tempat khobar, yang


ini kalau mubadanya terdiri dari
isim wasaf ( isim fail dan isim
maful yang didahului olh nafi atau
istifham. )

Contoh : ( ‫ ) ﺍَﻗﺎﺋﻢﺰَﻴد‬artinya adakah


yang berdiri si zaid.

‘Irabnya (َ‫)ﺃ‬istifham ( ‫ ) ﻘﺎﺌﻢ‬sighatnya


isim fail ‘Irabnya mubtada

( ‫ ) ﺰَﻴد‬fail sadda musadda khobar.

( ِ‫ ) ﻤﺎﻘﺎﺌﻢﺍﻠﺰَﻴدﺍﻥبببب‬artinya tidak yang


berdiri dua orang zaid.

‘Irabnya : ( ‫ ) ﻤﺎ‬huruf nafi ( ‫ ) ﻘﺎﺌﻢ‬isim


fail jadi mubtada

( ِ‫ ) ﺍَﻠﺰّﻴدﺍﻥ‬fail sadda musadda khobar.


1

KETENTUAN – KETENTUAN
MUBTADA

Ketentuan mubtada ada 5 :

1. Wajib rofa’ contoh : (ْ‫ ) ﻤﻨﺼﻮر ﺍَﻠحﻖ‬artinya


kebenaran itu di bela.

‘Irabnya : (‫ )ﺍَﻠحﻖ‬murtada marfu’ (‫) ﻤﻨﺼﻮر‬


khabar marfu’

2. Harus isim yang ma’rifah atau nakirah


yang berfaedah contoh :

(‫)ﺍﷲﻤحﻤدرﺴﻮﻞ‬

(‫)ﻤحﻤد‬mubtada dia ma’rifah dengan isim


alam (‫ )رﺴﻮﻞ‬khabar (‫)ﺍﷲ‬ mudhofun ilaih.

3. Mubtada boleh di hafazkan kalau ada bukti


yang menunjukkan contohnya pada
jawab dari pertanyaan. (‫ﮎﻴْﻒحﺎﻠﻚ‬
َ )
bagaimana keadaanmu.

Irabnya ( َ‫ﮎﻴْﻒ‬
َ ) khabar muqaddam ( khabar
yang di dahulukan )

( ‫ ) حﺎﻞ‬mubtada muakhar ( mubtada yang


dikemudiankan )
1

(‫ )ﻚ‬mudhofun alaih :

- Lalu dijawab dengan kalimat (‫ )ﺒﺨﻴر‬artinya


baik-baik ‘irabnya khabar mudtadanya di
hafazkan seharusnya di jawab dengan (
‫ ) ﺍﻧﺎﺒﺨﻴْر‬saya baik.

(‫ )ﺍﻧﺎ‬mubtada (‫) ﺒﺨﻴر‬ jar dan majrur


menjadi khabar.

- Maka menghafakan ( ‫ ) ﺍﻧﺎ‬disini hukumnya


cuma boleh / harus kalau dituliskan juga
boleh tidak ada salahnya.

4. Wajib dihafazkan mubtada itu pada empat


tempat :

1) Kalau dia jadi jawab dari qosam ( sumpah )


contoh ( َ‫ِ ﻻﺬﻫﺒﻥ ﻔﻰﺬِﻤﺘﻰ‬ ) Artinya : pada
tanggunganku sunguah aku akan pergi.

I’rabnya (‫ ) ﻔﻰ‬huruf jar

( ِ‫ ) ﺬﻤﺘﻰ‬dijarkan oleh fi (‫ )ﻔﻰ‬tanda jarnya


kasrah.

(‫ )ﻱ‬mutakallim wahdah jadi mudhofun


illaih.

(‫ ) ﻞ‬huruf jawab dari qosam ( sumpah )

(‫)ﺍﺬﻫﺒن‬ fi’il mudhori’ fiilnya (‫)ﺃﻧﺎ‬ yang


ditakdirkan, jumlah fi’il dan fail menjadi
1

khobar, mubtadanya dihazafkan yaitu


lafadz (‫ )ﻔﺴﻢ‬sumpah atau

(‫ )ﻋهد‬janji.

(‫ ) ن‬huruf taukid tsakilah ( penegas )

Kalimat (‫ (ﻋهد‬/ )‫ )ﻘﺳﻢ‬mubtada disini wajib di


hazafkan tidak boleh dituliskan.

2)Kalau khobar terdiri dari masdar


pengganti fi’ilnya contoh : ( ‫)ﺼﺒرجﻤﺽﻳﻞ‬
Artinya : Kesabaran yang baik.

I’rabnya : (‫ ) ﺼﺒر‬khabar, (‫ )ﺣﻤﻴﻝ‬naat.


Mubtada dihazafkan, yaitu kalimat

(‫ )ﺼﺒرﻚ‬kesabaran engkau. ‘I rabnya (‫) ﺼﺒر‬


mubtada (‫) ﻚ‬ mudhofun ilaih
lengkapnya kalimat itu (‫)ﺼﺒرﻚﺼﺒرجﻤﻳﻞ‬
tapi tidak boleh menuliskan kalimat (
‫)ﺼﺒرﻚ‬

3) Kalau khabarnya khusus pujian


dikhususkan pujian ( ‫ ) ﻧﻌﻢ‬atau celaan ( ‫) ﺒﺋس‬
1

Contoh : (‫ ) ﺍﻠرجﻞﻣحﻤد ﻧﻌﻢ‬artinya : Sebaik –


baiknya lelaki Muhammad.

I’rabnya ( ‫ ) ﻧﻌﻢ‬fi’il mudah ( pujian ). ( ‫ﺍﻠرجﻞ‬


) fail dari ni’ma.

( ‫ ) ﻤحﻤد‬khabar mubtadanya (‫ )ﻫﻮ‬yang di


takdirkan. Asal kalimatnya

adalah : ( ‫) ﻧﻌﻢﺍﻠرجﻞﻫﻮﻤحﻤد‬

Contoh celaan :

( ‫ ) ﺒﺋﺴﺖﺍﻠﻤرﺍةﻫﻧد‬Sejahat – jahat perempuan


Hindun.

I’rabnya : ( ‫ ) ﺒﺋﺴﺖ‬fi’il zam ( celaan ) ( ‫) ﺍﻠﻣرﺍة‬


fail biksa.

( ‫ ) ﻫﻧد‬khabar mubtadnya ( ‫ ) ﻫﻰ‬tidak boleh


dituliskan.

Asal kalimat itu adalah ( ‫) ﺒﺋﺴﺖﺍﻠﻣرﺍةﻫﻰﻫﻧد‬

4) Kalau khabar hanya berupa sifat saja


contoh : ( ‫) ﺘرﻔﻖﺒﺨﺎﻟدﺍﻟﻣﺴﻜﻳﻥ‬
1

Artinya : Kasihanilah oleh engkau si khalid


yang miskin.

I’rabnya : (‫ ) ﺘرﻔﻖ‬fi’il Amar, failnya wajib


mentakhirkan anta (‫)ﺍﻧﺖ‬

(‫ ) ﺐ‬huruf jar (‫ )ﺨﺎﻟد‬dijarkan oleh bi ( ‫ ( ) ﺐ‬jar


dan majrur )

(‫)ﺍﻟﻣﺴﻜﻳﻥ‬ sifat dari (‫)ﺨﺎﻟد‬ yang sudah


diputuskan hukumnya dari man’utnya,
namanya naat maqtu’ ( ‫ ) ﻣﻗﻂﻮﻉ‬I’rabnya jadi
khabar mubtadanya adalah

(‫ ) ﻫﻮ‬yang dihazafkan lengkapnya kalimat


itu adalah :

( ‫) ﺘرَﻔﻖﺒﺨﺎﻟدٍﻫﻮﺍﻟﻣﺳﻛﻴﻥ‬

5) Wajib terdahulu dari khabar contoh


semua yang sudah disebutkan di atas,
kecuali pada beberapa tempat boleh
mentakhirkan mubtada dari khabar nanti
dijelaskan dalam penjelasan khabar.
1

- Kadang – kadang ada mubtada itu dijarkan


oleh huruf jar tambahan yaitu bi (‫)ﺐ‬

Min (‫ )ﻣﻥ‬dan rubba (‫ ) رﺐ‬contoh ( ‫ِ ِ ﺑحﺴﺒﻚدرﻫﻢ‬


(artinya cukuplah untuk engkau satu dirham.

I’rabnya ( ‫ ) ﺒحﺴﺐ‬mubtada dijarkan oleh huruf


tamabahan ( ‫) ﺰﺍِﺋدة‬ yang dijarkan hanya
lafadznya saja.

( ‫ ) درﻫﻢ‬khabar dari ( ‫) ﺑحﺴﺐ‬

- syarat – syarat bi (‫ )ﺐ‬dikatakan sebagai


huruf tambahan ada lima :

1) Kalau dia menjadi fail dari kalimat ( ‫) ﻛﻔﻰ‬


contoh ( ‫) ﺑﺎﻠدﻴﻥ ﻛﻔﻰﻴﻛذﺐ‬

Artinya : telah mencukupi Allah akan jadi


saksi

I’rabnya ( ‫ ) ﻛﻔﻰ‬fi’il madhi ( ‫ ) ﺑﺎﺍﷲ‬jar majrur


menjadi fail majrur dangan

( ‫ ) ﺐ‬tambahan ( ‫ ) ﺷهﻴدﺍ‬maf’ul bih.


1

2) Pada kalimat yang akan jadi maf’ul bih


contoh : (‫ﺒﺎﻠدﻴن‬ ‫) ﺍﻠﺬىﻴﮐﺬﺐ‬

Artinya : Orang – orang yang mendustakan


dia akan agama.

I’rabnya (‫ ) ﺍَﻟﺬى‬isim mausul mubtada (‫) ﻴﻜﺬﺐ‬


fi’il mudhori’ failnya (‫ ) ﻫﻮ‬jumlah fi’il dan fail
menjadi khabar.

( ‫ ) ﺑﺎﻠدﻴﻥ‬jar majrur menjadi maful bih.

( ‫ ) ﺍﻠدﻴﻥ‬hanya majrur lafadznya saja karena


ba ( ‫ )ﺐ‬huruf jarnya tambahan.

3) Terletak pada mubtad contoh : ( ‫) ﺒحﺳﺑﻚدﺭﻫﻢ‬


artinya: cukup untuk kamu satu dirham

I’rabnya ( ‫ ) ﺒحﺳﺐ‬mubtada dijarkan oleh ba


tambahan.

( ‫ ) ﻚ‬mudofun ilaih.

( ‫ ) دﺭﻫﻢ‬khobar dari ( ‫) ﺒحﺳﺐ‬


1

4) Pada hal yang amuilnya didahului oleh nafi


contoh : (‫ﺖﺑِﺧَﺎ‬
ُ ْ‫جﺋ‬ ٍ ِ‫) ﺋ‬
ِ ‫ﺐ ﻤَﺎ‬

Artinya : Tidak dating aku hal keadaan


kosong.

I’rabnya : ( ‫ ) ﻤﺎ‬huruf nafi

( ‫ ) جﺋﺖ‬fi’il dan fail

( ‫ ) ﺐ‬bi huruf jar ( ٍ‫ ) ﺧﺎﺋﺐ‬menjadi hal yang


dijarkan oleh ba zaidah

( tambahan ) dia majrur pada lafadz tapi


mansub pada mahal ( tempat )

5) Pada khabar laysa (‫ )ﻟﻴس‬dan khabar ma ( ‫) ﻤﺎ‬

Contoh khabarnya laysa ( َ‫)ﻠﻴسﺍﷲُﺑﺎﺣﻜﻢﺍﻠﻠﺣﺎﻜﻤﻴﻥ ﺃ‬

Artinya : Adakah tidak ada Allah seadil –


adil orang yang menghukum.

I’rabnya : ( ‫ ) ﺃ‬istifham
1

( ‫) ﻠﻴس‬ fi’il madhi yang naksis yang


berkehendak pada isim dan khabar.

( ُ‫ ) ﺍﷲ‬isim dari laisa ( ‫) ﻠﻴس‬

( ‫ ) ﺑﺎﺣﻜﻢ‬khabar dari laia ( ‫) ﻠﻴس‬ majrur pada


lafadz karena masuk huruf jar tambahan
tetepi dia marfu’ pada mahal.

( ‫ ) ﺍﻠﺣﺎﻜﻤﻴﻥ‬menjadi mudhofun ilaih.

Contoh khabar ma ( ‫ ) ﻤﺎ ) ( ﻠﻟﻌﺑﻴد ﻮﻤﺎﺍﷲُﺑﻆﻼﻢ‬artinya


dan tidak ada Allah aniaya bagi hambanya.

I’rabnya ( ‫ ) ﻮ‬ibtida.

( ‫ ) ﻤﺎ‬nafi ( ma nafi yang hijaiah yang eramal


merofa’kan isim dan mensabkan khabar.

( ‫ ) ﺍﷲ‬isim dari ma ( ‫) ﻤﺎ‬

( ‫ ) ﺑﻆﻼﻢ‬jar majrur menjadi khabar dari ma dan


hanya aidah

( ‫ ) ﻠﻠﻌﺑﻴد‬jar dan majrur.


1

- Min ( ‫ ) ﻤﻥ‬dikatakan huruf tambahan bila


mencukupi tiga syarat

1. Harus ada sebelumnya huruf nafi atau nahi


atau istifham.

2. Isim yang dijarkan harus nakirah

3. Isim yang dijarkan itu harus menjadi fail


atau maful bih atau mubtada.

Contoh yang didahului nafi ( ‫) ﻤﺎجﺎﺀﺇِﻠﻴﻧﺎﻤﻥﺍحد‬

Artinya : Tidak datang kepada kami


seseorang.

I’rabnya ( ‫) ﻤﺎ‬nafi

( ‫ ) جﺎﺀ‬fi’il madhi

( ‫ ) ﺇﻠﻴﻧﺎ‬jar dan majrur.

( ‫ ) ﻤﻥﺃحد‬jar majrur dengan ( ‫ ) ﻤﻥ‬zaidah


menjadi fail dari ( ‫) جﺎﺀ‬

Contoh yang didahului nahi ( ‫) ﻻَﺗدﻥﻤﻥﺃﺳدﻔﺗﺳﻠﻢ‬

Artinya : Jangan kamu akan singa maka


kamu akan selamat.
1

I’rabnya ( ‫ ) ﻻ‬nahi

( ‫ ) ﺗدﻥ‬fi’il mudhori failnya ( ‫) ﺍﻧت‬ yang


ditakdirkan

( ‫ ) ﻤﻥﺍﺳد‬jar majrur dengan ( ‫ ) ﻤﻥ‬zaidah jadi


maful.

( ‫ ) ﻒ‬rabithah ( penghubung ) bagi jawab nahi

( ‫ ) ﺗﺳﻠﻢ‬fi’il mudhori’ mansud oleh fa jawab.

Contoh yang didahului istfham ( ‫) ﻫﻞﻤﻥﺧﺎﻠﻕﻏﻳﺭﺍﷲ‬

Artinya : Adakah Tuhan selain Allah.

I’rabnya : ( ‫ ) ﻫﻞ‬istifham

( ‫ ) ﻤﻥﺧﺎﻠﻕ‬jar majrur dengan ( ‫ ) ﻤﻥ‬zaidah jadi


mubtada.

( ‫ ) ﻏﻴر‬khabar dari ( ‫) ﻤﻥﺧﺎﻠﻕ‬

( ِ‫ ) ﺍﷲ‬mudhofun ilaih

- Kalau rubba ( ‫ ) رﺐ‬bukan huruf zaidah tapi


hanya syabah zaidah ( serupa tambahan )

NAKIRAH MUFIDAH

Isim yang nakirah itu baru bisa berfaedah


kalau ada salah satu yang 12 yaitu :
1

1. Kalau dia diidofatkan contoh : ( ٌ‫ﻋﻠﻳﻧﺎ‬


‫) ﺨﻤسﺼﻠﻮﺍﺖﻔرﻴﺿﺔ‬
Artinya : Lima sholat faardhu atas kami.
I’rabnya : ( ‫) ﺨﻤس‬ mubtada dia
nakirah boleh karena sudah brfaedah
dengan idhofat pada lafdaz ( ‫) ﺼﻠﻮﺍﺖ‬
(‫ )ﺼﻠﻮﺍﺖ‬Mudhofun ilaih
(‫ ) ﻔرﻴﺿﺔ‬Khabar
( ‫ ) ﻋﻠﻳﻧﺎ‬Jar dan majrur
2. Kalau dia diberi sifat atau naat contoh : (
‫ ) ﻋﺒدﻤﺆﻤﻥﺨﻳر‬artinya budak yang beriman itu
baik. I’rabnya (‫ ) ﻋﺒد‬mubtada dia nakirah
yang berfaedah denan diberi naat, yaitu: (
‫) ﻤﺆﻤﻥ‬
(‫ ) ﻤﺆﻤﻥ‬naat dari ( ‫)ﻋﺒد‬
(‫ ) ﺨﻳر‬khabar
3. Bila didahului oleh khabar jar dan majrur
atau zharaf
Contoh : ( ‫) ﻮﻠهمﻋذﺍﺐﺍﻠﻳم‬ artinya dan bagi
mereka azab yang pedih.
Irabnya : (‫ ) ﻮ‬isti’naf.
1

( ‫ ) ﻠﻫم‬jar dan majrur manjadi khabar


muqaddam ( yang didahulukan )
(‫ ) ﻋذﺍﺐ‬mubtada muakhar ( mubatdanya
dikemudiankan dia nakirah, boleh karena
sudah berfedah dengan didahului oleh
khabar jar dan majrur.
( ‫ ) ﺍﻠﻳم‬naat dari (‫) ﻋذﺍﺐ‬
4. Kalau dia terletak sesudah nafi atau
istifham atau izan fijaiyah ( ‫ ) ﺍذﺍ‬dengan arti
tiba- tiba atau lawla ( ‫) ﻠﻮﻻ‬
- Contoh yang didahului nafi ( ‫) ﻤﺎﺍحدﻔﻰﺍﻠدﺍر‬
artinya
Tidak ada salah seorang di kampung
I’rabnya ( ‫ ) ﻤﺎ‬nafi.
(‫ ) ﺍحد‬mubtada, nakirah, boleh karena
sudah berfedah denan sebab didahului
oleh nafi yaitu ( ‫) ﻤﺎ‬
(ِ‫ ) ﻔِﻰﺍﻠدّﺍر‬jar dan majrur jadi khabar (‫) ﺍحد‬
- Contoh yang didahului oleh istifham (
‫ ) َﺍﺇِﻠﻪﻤعﺍﷲ‬artinya : Adakah Tuhan beserta
Allah?
Irabnya : (َ‫ ) ﺃ‬istifham
1

( ‫ ) ﺍﻠﻪ‬mutada nakirah
( ‫ ) ﻤعَﺍﷲ‬zharaf dan mazruf jadi khabar
dari (َ‫) ﺇﻠﻪ‬
- Contoh yang didahului oleh ( ‫ ) ﻻ ﻠﻮ‬lawla (
‫) ﻠﻮﻻﻋﻠمﻠﺿﻞﺍﻠﻧﺎﺱ‬

sekiranya tidak ada ilmu sungguh telah sesat


manusia.
I’rabnya : (‫ ) ﻠﻮ‬syartiyah
( ‫ ) ﻻ‬nafi
( ‫ ) ﻋﻠم‬mubtada dia nakirah boleh
karena sudah berfaedah
( ‫ ) ﻞ‬huruf taukid
( ‫ ) ﺿﻞ‬fiil madhi
( ‫ ) ﺍَﻠﻧﺎﺱ‬fail, jumlah fiil dan fail jadi
khabar dari ( ‫) ﻋﻠم‬
- Contoh yang didahului oleh ( ‫ ) ﺇِﺬﺍ‬fujaiyah
( ‫) ﺨﺭجﺖﺇﺬﺍﺭﺟﻞﻔﻰﺍﻠﺒﺎﺐ‬
Artinya : Aku keluar tiba – tiba seorang
laki- laki dipintu :
I’rabnya : ( ‫ ) ﺨﺭجﺖ‬fiil dan fail
( ‫ ) ﺇﺬﺍ‬fujaiyah
1

(‫ ) ﺭﺟﻞ‬mubtada nakirah yang


berfaedah
(‫ ) ﻔﻰﺍﻠﺒﺎﺐ‬jar dan majrur menjadi
khabar dari (‫) ﺭﺟﻞ‬
5. Kalau dia ( nakirah ) itu beramal seperti
amalan fiil ( merofakan fail dan
menasabkan maful ) contoh ( ‫ﻤﻤدﻮﺡ‬
‫) ﺍﻋﻃﺎﺀﻃﻌﺎﻤﺎﻠﻤﺳﻜﻴﻥ‬
Artinya : Pemberian makanan bagi orang
miskin terpuji.
I’rabnya : (‫ ) ﺇﻋﻃﺎﺀ‬mubtada dia nakirah
boleh karena berfaedah karena dia
beramal ( bekerja sama dengan amalan fiil
yaitu merofakan fail. Failnya adalah
( ‫) ﻫﻮ‬
Yang ditakdirkan. Dan mensabkan maful
yaitu ( ‫) ﻃﻌﺎﻤﺎ‬
( ‫ ) ﻃﻌﺎﻤﺎ‬maful bih
(‫ ) ﻠﻤﺳﻜﻴﻥ‬jar dan najrur
(‫ ) ﻤﻤدﻮﺡ‬khabar dari (‫) ﺍﻋﻃﺎﺀ‬
6. Kalau nakirah itu berupa isim mibhan
( isim yang umum pengertiannya ) seperti
1

isim syart, isim istifham, ma ( ‫ ) ﻤﺎ‬ta’ajjub


( kagum ) dan kam ( ‫ ) ﻜﻢ‬khobariyah ( yang
berarti barapa banyak ).
Contoh : Isim syarat ( ‫ﻳﻧﺟﺢ ﻳﺟﺗهد‬ ‫ ) ﻣﻥ‬artinya :
Siapa – siapa yang bersungguh sungguh
menang dia.
I’rabnya : (‫ ) ﻣﻥ‬mubtada dia nakirah yang
berfaedah karena isim mubham.
(‫) ﻳﺟﺗهد‬fiil mudhori’ failnya ( ‫ ) ﻫﻮ‬kembali
pada (‫) ﻣﻥ‬
Jumlah fiil dan fail jadi na’at dari (‫) ﻣﻥ‬
(‫ ) ﻳﻧﺟﺢ‬fiil mudhori’ failnya (‫) ﻫﻮ‬ kembali
kepada (‫) ﻣﻥ‬ jumlah fiil dan fail menjadi
khabar dari (‫) ﻣﻥ‬
Contoh isim istfham ( ‫) ﻛﻢْﻜﺗﺎﺒﺎﻠﻙ‬ artinya :
berapa kitab bagi engkau?.
Irabnya : ( ‫ ) ﻛﻢ‬istifham dia nakirah jadi
mubtada boleh karena sudah berfaedah.
(‫ ) ﻜﺗﺎﺒﺎ‬tamyiz.
(‫ ) ﻠﻙ‬jar dan majrur menjadi khabardari ( ‫ﻛﻢ‬
)
1

Contoh ( ‫) ﻣﺎ‬ ta’ajub ( ‫) ﻣﺎﺍﻋدﻞﻋﻣﺭ‬ artinya


alangkah adil si Umar.
I’rabnya : (‫ﻣﺎ‬ ) ta’ajub jadi mubtada dia
nakirah boleh karena sudah berfaedah.
(‫ ) ﺎﺍﻋدﻞ‬fiil madhi, failnya (‫ ) ﻫﻮ‬kembali
kepada (‫) ﻣﺎ‬
Jumlah fiil dan fail menjadi khabar dari (
‫ﻣﺎ‬ )
(‫ ) ﻋﻣﺭ‬maful bih.
Contoh : kam ( ‫ ) ﻛﻢ‬khobariyah ( ‫ﻤﻥﻜﺗﺎﺐﻋﻧدﻱ‬
‫ ) ﻛﻢ‬artinya : banyak kitab padaku.
I’rabnya : ( ‫) ﻛﻢ‬mubtada dia nakirah boleh
karena sidah berfaedah.
(‫ )ﻤﻥْﻜﺗﺎﺐ‬jar dan majrur
( ‫ ) ﻋﻧدﻱ‬zharaf dan mazhruf jadi khabar dari
( ‫) ﻛﻢ‬
7. Bila nakirah itu mengandung do’a kebaikan
atau kejelekan.
Contoh do’a kebaikan ( ‫) ﺴﻼَﻢﻋﻠﻳﻙ‬ artinya
keselamatan atas engkau.
I’rabnya (‫ ) ﺴﻼَﻢ‬mubtada dia nakirah
boleh karena sudah berfaedah.
1

(‫ ) ﻋﻠﻳﻙ‬jar dan majrur menjadi khabar


dari (‫) ﺴﻼَﻢ‬
8. Apabila diatifkan pada isim ma’rifah atau
isim ma’rifah diathafkan pada nakirah.
Contoh nakirah diathafkan pada ma’rifah.
( ‫) ﺗﻠﻣﻳذﻮﺧﺎﻠدﻳﺗﻌﻣﺎﻥ‬
Artinya : Murid laki – laki dan kholid sedang
belajar keduanya.
I’rab ( ‫ ) ﺗﻠﻣﻳذ‬: mubtada dia nakirah
boleh.
( ‫ ) ﻮ‬ataf (‫ ) ﺧﺎﻠد‬diathafkan pada tilmizun
(‫) ﺗﻠﻣﻳذ‬
(‫ ) ﻳﺗﻌﻣﺎﻥ‬Fiil mudhori’ failnya alif. Jumlah
fiil dan fail jadi khabar dari
(‫) ﺗﻠﻣﻳذ‬
Contoh : ma’rifah diathafkan kepada
nakirah ( ‫ ) ﺧﺎﻠدﻮﺗﻠﻣﻳذﻳﺗﻌﻠﻣﺎﻥ‬artinya dan I’rabnya
sama dengan yang diatas hanya ibalikan
yang didepan tetap jadi mubtada.
9. Bila nakirah itu diathafkan pada isim yang
mempunyai sifat (naat) atau isim yang
1

diahtofkan pada nakirah yang mempunyai


sifat
( ‫) ﻄﺎﻋﺔﻮَﻗﻮﻞﻣﻌرﻮﻑﻣﻣدﻮﺡ‬
Artinya : ta’at dan kata – kata yang baik
dipuji.
I’rabnya : (‫ ) ﻄﺎﻋﺔ‬mubtada dia nakirah
boleh
( ‫ ) ﻮ‬waw athaf (‫ ) ﻗﻮﻞ‬diathafkan kepada
(‫) ﻄﺎﻋﺔ‬
(‫ ) ﻣﻌرﻮﻑ‬sifat ( naat )
(‫ ) ﻣﻣدﻮﺡ‬khabar dari(‫) ﻄﺎﻋﺔ‬
Contoh nakirah diberi sifat yang
diathafkan
( ‫ ) ﻗﻮﻞﻣﻌرﻮﻑﻮﻣغﻔرةﻣﻣْدﻮﺡ‬artinya : Perkataan
yang baik dan maaf adalah baik.
I’rabnya (‫) ﻗﻮﻞ‬ mubtada dia nakirah
boleh
(‫ ) ﻣﻌرﻮﻑ‬naat dari (‫) ﻗﻮﻞ‬
( ‫ ) ﻮ‬waw huruf athof ( ‫) ﻤغﻓرة‬diathafkan
pada (‫) ﻗﻮﻞ‬
( ‫ ) ﻣﻣدﻮﺡ‬khabar dari ( ‫) ﻗﻮﻞ‬
1

10. Bila yang dimaksud dengan nakirah


hakikat jenis ( zat )
Contoh : ( ‫ ) ﺛﻣرةﺨﻴرﻣﻥﻮرﻘﺔ‬artinya buah lebih baik
dari daun.
I’rabnya (‫)ﺛﻣرة‬ mubtada dia nikirh
berfaedah karena hakikat zat.
(‫ ) ﺨﻴر‬khabar (‫ ) ﻣﻥﻮرﻘﺔ‬jar dan majrur.
11. Bila nakirah itu menjadi jawab dari
pertanyaan contoh :( ‫) ﺗﻟﻣﻴﺬ ؟ ﻣﻥﻮرﺍﺀﻙ‬
Artinya siapa dibelakang engkau? Murid
I’rabnya : (‫ ) ﻣﻥ‬isim istfham jadi khabar
muqaddam
(‫) ﻮرﺍﺀ‬ zharaf makan jadi mudhaf
mubtada
( ‫ ) ﻙ‬mazhruf mudhofun ilaih
(‫ ) ﺗﻟﻣﻴﺬ‬menjadi mubtada dia nakirah
boleh karena jawabdari pertanyaan dan
khabarnya (‫) ﺍﺋﻰ ﻮر‬ yang ditakdirkan.
Sempurnanya kalimat itu adalah :
(‫)ﺘﻟﻣﻴﺬﻮرَﺍﺋﻰ ؟ ﻣﻥﻮرﺍﺀﻙ‬
12. Bila yang dimaksud oleh nakirah itu
menjelaskan secara terperinci
1

Contoh : ( ‫ ) ﻗﻣﻴﺺﻟﺑﺴتُﻗﻣﻴﺺﺑﻌت‬Artinya satu baju


aku pakai satu aku jual.
I’rabnya (‫ ) ﻗﻣﻴﺺ‬kedua menjadi mubtada
dia nakirah berfaedah karena dia
menjelaskan secara terperinci.
(ٌ‫ ) ﻟﺑﺴت‬dan (‫ ) ﺑﻌت‬fiil dan fail jadi khabar.

KHABAR ( PREDIKET ATAU SEBUTAN )

Khabar yaitu : ( ‫) ﺍَﻟﺨﺑرﻫﻮﺍﻻﺴﻢُﺍﻟﻣﺴﻧدﺍﻟﻰﺍﻟﻣﺑﺗد‬


Artinya : Isim yang disandarkan kepada
mubtada
Contoh : (‫ ) ﻣحﺒﻮﺐ ﺍَﻟﻌﺎدﻞ‬artinya : adil itu disukai.
I’rabnya : (‫ ) ﺍَﻟﻌﺎدﻞ‬mubtada (‫ )ﻣحﺒﻮﺐ‬khabar.

Khabar terbagi kepada dua ( 2 )


1. ( ‫ ) ﻣﻔرد‬satu
2. ( ‫ ) ﻏﻴرﻣﻔرد‬tidak satu
- Mufrad pada khabar adalah (ً‫) ﻮﻻَﺷﺒههﺎ جﻤﻠﺔ ﻣﺎﻠﻴس‬
artinya kalimat yang bukan jumlah dan
bukan menyerupai jumlah.
1

- Ghoiru mufrad ada 4 :


a) Jumlah isimyah ( jumlah yang terdiri dari
mubtada dan khabar )
Contoh ( ‫ ) ﺯَﻴدﺍﺒﻮﻩُﻗﺎﺋﻢ‬artinya : si Zaid bapaknya
orang berdiri.
I’rabnya (‫ ) ﺯَﻴد‬mubtada yang pertama
(‫) ﺍَﺒﻮﻩ‬ mubtada yang kedua (ُ‫) ﻩ‬ rabit
( penghubung antara mubtada dan khabar
(‫) ﻗﺎﺋﻢ‬
Khabar dari (‫ ) ﺍَﺒﻮﻩ‬jumlah mubtada dan khabar
(ُ‫ ) ﻗﺎﺋﻢ َﺍﺒُﻮْﻩ‬menjadi khabar dari zaidun (‫) ﺯَﻴد‬
b). Jumlah fi’ilyah ( jumlah yang terdiri dari fiil
dan fail )
Contoh ( ُ‫ ) ﺯَﻴدﻗﻌدَﺍَﺨﻮﻩ‬artinya si Zaid telah berdiri
saudaranya.
I’rabnya (‫ ) ﺯَﻴد‬mubtada (‫ ) ﻗﻌد‬fiil madhi (ُ‫) ﺍﺨﻮﻩ‬
fail jadi mudhof ( ُ‫ ) ﻩ‬robit mudhofun ilaih
jumlah fiil dan fail menjadi khabar dari (‫ﺯَﻴد‬
)
- Kalau khabar terdidri dari jumlah wajib
mempunyai robit
1

- Yang dikatakan robit ( ‫ ) ﺭﺍﺒﻁ‬adalah yang


menghubungkan antara mubtada dan
khabar.
c) Zharaf makan ( menunjukan tampat ) atau
zharaf zaman ( waktu ) contoh zhorof makan
( ‫ ) ﺯَﻴدﻋﻧدَﻚ‬artinya si Zaid di sisi kamu.
I’rabnya ( ‫ ) ﺯَﻴد‬mubtada (َ‫ ) ﻋﻧد‬zharaf makan
mudhof
(‫ﻚ‬ ) mudhofun ilaih ( mazhruf ) jumlah
zharafdan mazruf jadi khabar dai
(‫ﺯَﻴد‬ )
d) Jar dan majur contoh : ( ِ‫ ) ﺯَﻴدﻔﻰﺍﻠدﺍﺭ‬artinya si
Zaid dikampung
I’rabnya : (‫ ) ﺯﻴد‬mubtada (‫ ) ﻔﻰ‬huruf jar (
‫ ) ﺍﻠدﺍﺭ‬dijarkan oleh (‫ ) ﻔﻰ‬jumlah jar dan majrur
menjadi khabar dari aidun.
- Zharaf dan mazhruf / jar dan majrur
dinamakan syabah jumlah atau
menyerupai jumlah ( ‫) ﺰﻴدﻋﻨدﻚ‬
- Tiap – tiap zharaf dan mazhruf / jar dan
majrur berkehendak kepada tempat
1

mutaallaq ( ‫) ﻣﺗﻌﻠﻕ‬ atau tempat


mengaitkn hukum.
- Tempat muta’allaq pada contoh diatas
adalah ( ‫) ﻣﺴﺗﻗﺭ‬ atau ( ‫) ﺍﺴﺗﻗﺭ‬ yang
ditaqdirkan asal kalimat pada contoh
diatas, (‫ ) ﻋﻧدﻚ ﺯَﻴدٌﺍِﺴﺗﻗﺭ‬atau ( ٌ‫ﺴ َﺗﻗَﺭّ َﺯ ْﻴد‬ ِ )
ْ ُ‫ﻋ ْﻧ َدﻚَ ﻣ‬
dan pada jar dan majrur
( ّ‫ ) ﻔﻰﺍﻟدّﺍﺭِ ﺯَﻴدﺍﺴﺗﻗﺭ‬atau (‫ﻔﻰﺍﻟدﺍِﺭ ﺯَﻴدﻣﺴﺗﻗﺭ‬ )

KETENTUAN – KETENTUAN DARI KHABAR

Ketentuan khabar ada 7 :


1. Harus rofa’ contoh ( ٌ‫ ) ﺍَﻧﺎﻣﺗﺄَﺨﺭ‬artinya saya
terlambat.
I’rabnya ( ‫ ) ﺍﻧﺎ‬mubtada ( ٌ‫ ) ﻣﺗﺄَﺨﺭ‬khabar.
2. Harus muthobaqoh (‫ ) ﻣﻃﺎﺑﻗﺔ‬/ sesuai antara
mubtada denan khabar dari segi :
a. Mufrad contoh ( ‫) ﻫوﻣﺭﻳﺾ‬
b. Tasniyah contoh (ِ‫) ْﺍَﻻُﺴﺗﺎذَﺍﻥِﻣﺭِﻳﺿﺎﻥ‬
c. Jamak contoh ( ‫) ﺍَﻠﺗﻼﻣﻳذُﻣجﺗهدوﻥ‬
d Muzakar contoh ( ‫) ﺍﻠﺗﻠﻣﻳذُﻧﺎجﺢ‬
e. Muannast contoh ( ٌ‫) ﻋﺎﺋﺷﺔٌﻣجﺗهدَة‬
1

3. Pada umumnya khabar terdiri dari isim


mustaq contoh (‫) ْﺍَﻻُﺳﺎﺗذُﻮْنَﺭَﺍجﻌﻮْن َ( َﺭَﺍجﻌﻮْن‬ jadi
khabar dari ( َ‫ ) ﺍَﺳﺎﺗذُﻮْن‬dia mustaq dengan isim
fail kadang – kadang boleh juga isim yang
jamid contoh ( ٌ‫ ) ذَﻠﻚَﻏﻧﻢٌ ) ( ﻏﻧﻢ‬menjadi khabar
dari (َ‫ ) ذَﻠﻚ‬dia jaid boleh.
4. Boleh menghazafkan / menyembunyikan
khabar bila ada bukti yang menunjukan
misalnya dia jadi jawab dari pertanyaan.
Contoh : ( ‫ ) ﺳﻌﻳد ؟ ﻤجﺗهد ﻤن‬asalnya kalimat itu
(‫( ﻤجﺗهد‬, ) ‫ ) ﺳﻌﻳدﻣجﺗد ﻤجﺗهد؟ ﻤن‬yang kedua khabar
dari ( ‫ ) ﺳﻌﻳد‬dia dihazafkan karena ada bukti
yaitu :
(‫ ) ﻤجﺗهد‬yang pertama.
5. Boleh banyak khabar untuk satu mubtada
contoh :
(ُ‫) ﺧﺒﻳﺭ _ ﻋﻠﻳﻢ _ ﺒﺼر _ ﺳﻤﻳع ﺍﷲ‬
6. Harus terletak sesudah mubtada
sebagaimana contoh :
7. Wajib membuang khabar pada empat
tempat :
1

a. Bila menunjukan keadaan yang mutlak


atau keadaan wujudnya umum ini terjadi
pada dua tempat.
1. Kalau dia menjadi tempat mutaalaq
dari zharaf dan mazhruf atau jar dan
majrur contohnya pada khabar yang
terdiri zharaf dan khabar dari majrur.
2. Sesudah lafadz ( ‫ ) ﻠوﻻ‬dan ( ‫) ﻠوﻣﺎ‬
contoh : ( ‫) ﻠوﻻ‬
Artinya : sekiranya tidak ada agama
sungguh telah sesat manusia.
I’rabnya : ( ‫ ) ﻟﻮ‬huruf syartiyah ( ‫) ﻻ‬
nafi (‫ )ﺍﻟدﻳﻥ‬mubtada ( ‫ ) ﻞ‬huruf taukid (
‫ ) ﺿﻞ‬fiil madhi (‫ ) ﻴﻥ ﺍﻠد‬di taqdirkan yaitu
: (‫ ) د جﻮ ﻤﻮ‬asalnya (‫س ﺍﻠﻧﺎ ﻞﺿﻞ د ﻤوجﻮ ﻳﻥ ﺍﻠد ﻟﻮﻻ‬
)
b.Apabila ada dia menjadi khabar dari
sumpah contoh : (‫) ﻥ وﺍﷲﻻجﺖهد‬
Artinya : Demi Allah sungguh aku akan rajin.
I’rabnya : ( ‫ ) وﺍﷲ‬mubtada, khabarnya adalah (
‫ ) ﻔﺴﻣﻰ‬yang ditakdirkan. ( ‫ ) ﻞ‬huruf
1

taukid (‫) ﻥ ﺍجﺗهد‬ fiil mudhori yang


dimasuki oleh nun taukid.

c. Kalau mubtadanya terdiri dari masdar dan


sesudah mubtada itu terdapat kalimat
yang pantas menjadi hal dan tidak
pantas untuk jadi khabar.
Contoh : ( ‫) ﻣﺴﻴﺄ ﺗﺄدﻴﺒﻲﺍﻠغﻼﻢ‬
Artinya didikanku terhadap budak itu dalam
keadaan jelek.
I’rabnya ( ‫ ) ﺗﺄدﻴﺒﻲ‬mubtada hukumnya
marfu’ tanda rofaknya dhommah yang
ditakdirkan atas ba ( ‫ ) ﺐ‬karena istiqol
( berebutan harkat ) dengan ya ( ‫)ﻱ‬
mutakallim. Dan ya ( ‫) ﻱ‬ fail dari masdar
takdibi (‫ ) ﻴﺒﻲ ﺗﺄد‬algulama ( ‫ ) ﺍﻠغﻼﻢ‬maful dari (
‫ ) ﺗﺄدﻴﺒﻲ‬dan ( ‫ ) ﻣﺴﻴﺄ‬menjadi hal, dan khabar dari
(‫ ) ﻴﺒﻲ ﺗﺄد‬ditakdirkan yaitu ( ‫ ) ﺣﺎﺼﻞ‬asalnya ( ‫ﻣﺴﻴﺄ‬
‫) ﺣﺎﺼﻞ دﻴﺒﻲﺍﻠغﻼﻢ ﺗﺄ‬
d. Bila khabar itu terltak sesudah waw
ma’iyah ( waw dengan arti serta )
1

Contoh : (‫ ) ﺃﻣﺭﻮﻣﺎﻔﻌﻞ ﻜﻞ‬artinya tiap – tiap


orang beserta apa yang dia perbuat.
I’rabnya : (‫ ) ﻜﻞ‬mubtada (‫ ) ﺃﻣﺭ‬mudhofun ilaih,
(‫ ) ﻮ‬maiyah, (‫ ) ﻣﺎ‬mausul (‫ ) ﻔﻌﻞ‬fiil madhi failnya
adalah ( ‫ ) ﻫﻮ‬kembali pada (‫ ) ﻣﺎ‬khabar dari (‫ﻜﻞ‬
) ditakdirkan yaitu
( ‫ ) ﻣﻗﺗﺭﻥ‬asalnya (‫) ﻔﻌﻞ ﻥ ﻮﻣﻜﺗﺭ ﺃﻣﺭ ﻜﻞ‬
- Wajib mendahulukan khabar dari
mubtada pada 4 tempat :
1. Bila mubtadanya nakirah dan khabar
tediri dari jar dan majrur:
Contohnya : ( ‫ ) ﻄﻼﺐ ﻠﻔﺼﻝ ﻔﻰﺍ‬dikelas
ada mahasiswa.
I’rabnya : (‫ ) ﻔﻰﺍﻠﻔﺼﻞ‬jar dan majrur jadi
khabar muqaddam, ( khabar yang
didahulukan ) ( ‫) ﻄﻼﺐ‬ mubtada
muakhar ( mubtada yang di
kemudiankan ).
2. Kalau khabar itu terdiri dari isim
istifham atau ism yang didhofatkan
pada istifham dan sesudahnya isim
1

yang marifah, Contoh isim istifam (


‫ ) ﻣﻥﺃﻧت‬siapa engkau?.
I’rabnya: (‫ )ﻣﻥ‬khabar muqaddam (‫)ﺃﻧت‬
mubtada muakhar.

Contoh yang diidofatkan pada isim istifham (


‫) ﺃﻧت ﻣﻥ ﺍﺑﻥ‬
Artinya : anak siapa engkau ?.
I’rabnya : (‫ )ﺍﺑﻥ‬mubtada diidhofatkan
kepada (‫ )ﻣﻥ‬dan (‫ )ﻣﻥ‬adalah mudhofun
ilaih (‫ ) ﺃﻧت‬mubtada muakhar
3. kalau mubtada berhubungan dengan
dhomir yang kembali kepada khabar.
Contoh : (‫) ﺼﺎﺣﺒهﺎ ﻔﻰﺍﻠدﺍﺭ‬ artinya :
dalam rumah pemiliknya rumah.
Irabnya : (‫) ﻔﻰ‬ huruf jar ( ‫) ﺍﻠدﺍﺭ‬
dijarkan oleh ( ‫ ) ﻔﻰ‬jar dan majrur
jadi khabar muqaddam.
(‫ )ﺼﺎحﺐ‬mubtada muakhar (‫ )ﻫﺎ‬isim
dhomir yang kembali pada (‫ )ﺍﻠدﺍﺭ‬dan
( ‫ ) ﻫﺎ‬mudhofun ilaih.
1

4. Bila pengertian khabar terbatas /


tersimpan dalam mubtada
Contoh : ( ‫ ) ﻣﺎﺧﺎﻠﻖﺇﻻﺍﷲ‬artinya tidak
ada pencipta kecuali Allah.
Irabnya (‫ ) ﻣﺎ‬huruf ilaih nafi (‫)ﺧﺎﻠﻖ‬
khabar muqaddam. (‫ )ﺇﻻ‬huruf istisna
(‫ )ﺍﷲ‬mubtada muakhar.

BAB ISIM KANA ( ‫ ) ﻛﺎﻥ‬DAN SAUDARA –


SAUDARANYA

(‫ ) ﻛﺎﻥ‬dan saudara – saudaranya adalah


fiil madhi yang naqis. Yang dikatakan disini
adalah sesuatu yang tidak sempurna dengan
marfu’ kecuali dengan marfu’ kecualidengan
mansub.
(‫)ﻛﺎﻥ‬ dan saudara – saudaranya
berkehendak kepada isim yan marfu’ dan
isim yang mansub.
Isim yang marfuk disebut isim (‫) ﻛﺎﻥ‬
saudaranya
1

Isim yang mansub disebut kabar (‫ ) ﻛﺎﻥ‬/


saudaranya.
Isim (‫ ) ﻛﺎﻥ‬dan khabar (‫ ) ﻛﺎﻥ‬itu berasal dari
mubtada dan khabar.
Contoh : ( ‫) ﻘﺎﺋﻣﺎ ﺯﻴد ﻛﺎﻥ‬
I’rabnya (‫ ) ﻛﺎﻥ‬fiil madhi yang naqis
kerjanya merofakkan isim menasabkan
khabar.
( ‫ ) ﺯﻴد‬isim dari (‫ ) ﻛﺎﻥ‬hukumnya marfu’ tanda
rofaknya. Dhommah karena isim mufrad. ( ‫ﻘﺎﺋﻣﺎ‬
) khabar dari (‫ ) ﻛﺎﻥ‬hukumnya mansub. Tanda
nasabnya fathah karena isim mufrad.
Asalnya sebelum masuk (‫ ) ﻛﺎﻥ‬adalah (‫ﻘﺎﺋﻢ‬
‫ ) ﺯﻴد ) ( ﻴد ﺯ‬mubtada (‫ ) ﻘﺎﺋﻢ‬khabar. Ketentuan
dari isim (‫ ) ﻛﺎﻥ‬keseluruhannya sama dengan
ketentuan mubtada tanpa ada perbedaan
karena asalnya adalah mubtada.
(‫ ) ﻛﺎﻥ‬dan saudara – saudaranya ada 13
semuanya adalah fiil :
( ‫) ﻛﺎﻥ ) ( ﺍﻣس ) ( ﺃﺼﺒﺢ ) ( ﺍﺿحﻰ‬
( ‫) ﻇﻞ ) ( ﺒﺎت ) ( ﺼﺎر ) ( ﻠﻴس‬
( ‫) ﻣﺎﺯﺍﻞ ) ( ﻣﺎﻔﺗﺋﻰ ) ( ﻣﺎﺒرﺡ ) ( ﻣﺎﺇﻧﻔﻚ‬
1

( ‫) ﻢ ﻣﺎدﺍ‬
Fiil yang tiga belas ini beramal ( bekerja
) terbagi kepada 3 bagian :
1. Beramal dengan tidak ada syarat yaitu 8
buah mulai dari ( ‫ ) ﻛﺎﻥ‬sampai ( ‫) ﻟﻴس‬
2. Beramal dengan syarat didahului oleh adat
nafi apa saja atau yang menyerupai nafi
(syabah nafi ) Syabah nafi adalah nahi,
istifham, dan do’a. Dia ad 4 :
Yaitu : ( ‫) ﺰﺍﻞ ) ( ﻔﺘﺋﻰ ) ( ﺑرﺡ ) ( ﺇﻧﻓﻙ‬
3. Beramal dengan syarat didahului oleh ( ‫) ﻤﺎ‬
masdariyah zharfiah yaitu ( ‫ ) ﻢ دﺍ‬saja.
Dinamai dia ( ‫) ﻤﺎ‬ dengan masdariah
adalah karena ia memecahkn
( menjadikan ) fiil sesudhnya menjadi
ma’na mazdar dan dinamakan ( ‫) ﻤﺎ‬
dengan izarfiyyah karena ma itu degan
ma’na ( ‫ ) ﻤدة‬relama
Ex : (‫) ﺍﻠﻴﻚ دﺍ ﻤﺘرد ﺰﻴد ﻢ ﻤﺎدﺍ ﻻﺍﺼﺣﺒﻚ‬
Ex : (‫) ﺍﻠﻴﻚ ﻤﺗرددﺍ دﻮﺍﻢﺰﻴد ة ﻤد ﻻﺍﺼﺣﺒﻙ‬
Contoh : ( ‫ﺍ ﻤجﺗهد ﻜﺎﻥﺍﻠﻮﻠد‬ ) adalah anak itu
orang yang rajin
1

(‫ ) ﻜﺳﻼﻥ ﺍﻠرجﻞ ﺃﺼﺒﺢ‬pada waktu subuh


silaki – laki itu malas.
(‫ ) ﻃﺒﻳﺐ ﺃﺿحﻰﺍﻠرجﻞ‬pada waktu dhuha
laki – laki itu jadi dokter.
(‫) ﻤدرﺴﺎ ﻅﻠتﺍﻟﻤرﺃة‬pada waktu siang
perempuan itu jadi guru.
(‫ ) ﺧﺎﺷع ﺍﻠﻤﺼﻠﻰ ﺃﻤس‬pada waktu sore
orang yang sholat itu khusyu’.
(‫ ) ﻣرﻴﺿﺎ ﺍﻟﺗﻠﻤﻴذ ﺒﺎت‬pada waktu malam
murid itu sakit.
( ‫ ) ﻣﺷغﻮﻻ س ﺼﺎرﺍﻠﻤدر‬telah jadi guru itu
sibuk.
( ‫ ) ﻤﺒﺗهدﺍ ﺍﻻﺳﺘﺎذ ﻤﺎﺯﺍﻞ‬senantiasa guru itu
rajin / tidak hilang guru itu rajin.
(‫ ) ﻤﺒﺗهدﺍ ﺍﻠﺗﻠﻣﻳذ ﻤﺎﺒرﺡ‬senantiasa murid itu
rajin.
(‫ ) ﻨﺎﻔﻌﺎ ﺍﻠﻌﻠﻢ ﻣﺎﻔﺗﺋﻰ‬senantiasa ilmu itu
bermanfaat
(‫ ) ﺍﻠﺼﺒرﻣرﺍ ﻣﺎﺇﻨﻔﻙ‬senantiasa sabar itu
pahit.
1

(‫ ) ﻣﺗرددﺍﺇﻠﻴﻙ ﺰﻴد ﻣﺎدﺍﻢ ﺃﺼحﺑﻙ‬saya tidak


akan bersahabat dengan engkau selama
si Zaid pulang pergi menemui engkau.
Keseluruhan contoh diatas adalah ( ‫) ﻜﺎﻥ‬
dan saudaranya beserta isim dan khabarnya.
Fiil yang 13 itu kalau ditasrifkan
semuanya akan beramal sama dengan fiil
madhinya.
Fiil yang 13 ini keseluruhan bisa
beramal sebagai fiil yang tam ( ‫ ) ﺗﺎﻢ‬kecuali
tiga yaitu ( ‫( ﻔﺘﺋﻰ‬-) ‫( ﺰﺍﻞ‬-) ‫ ) ﻠﻴس‬yang tiga ini
selama- lamanya adalah fiil yang naqis.
Yang dimaksud dengan fiil tam adalah
fiil yang bcukup marfu’ saja tidak
berkehendak pada mansub, dan jadilah dia
fiil yang lazim.
- ( ‫ ) ﻜﺎﻥ‬kalau sudah jadi fiil tam ma’na
menjadi ( ‫ ) ﻮجد‬diperoleh.
Contoh : ( ‫ ( ) ﺬﻮﻋﺴرة ﻜﺎﻥ ﺇن‬jika diperoleh
kesulitan )
1

- I’rabnya : ( ‫ ) ﺇن‬syariatnyah ( ( ‫) ﻜﺎﻥ‬ ) fiil


madhi yang tam, ( ‫ ) ﻮ ﺬ‬fail dari (( ) ‫ﻜﺎﻥ‬ )
‫ ) ( ﻋﺴرة‬mudhofun ilaih.
- ( ‫ ) ﻜﺎﻥ‬disini fiil yang tam hanya berkehendak
kepada fail saja. Tidak berkehendak pada
isim dan khabar.
- ( ‫ ) ﺼﺎر‬kalau jadi fiil tam ma’na menjadi
pindah.
Contoh : (‫ ) ﺇﻟﻴﻙ ﺼﺎرﺍﻻﻣر‬telah pindah urusan
kepada engkau
I’rabnya (‫ ) ﺼﺎرﺍ‬fiil yang tam, (‫ ) ﺍﻻﻣر‬fail dari
shoro dan (‫ ) ﺇﻟﻴﻙ‬jar majrur.
- ( ‫ ) ﺍﺼﺒﺢ‬kalau jadi fiil tam ma’nanya masuk
waktu subuh.
Contoh : ( ‫ ) ﺗﺼﺒﺢ حﻳن ﺍﻟﺼﺒﺢ ﺼﻞ‬sholat subuhlah
kamu ketika masuk waktu subuh.
I’rabnya : (‫ ) ﺼﻞ‬fiil amar failnya adalah ( ) ‫ﺃﻧت‬
‫ ) (ﺍﻟﺼﺒﺢ‬maful bih
(‫ ) حﻳن‬zharaf ( ‫ ) ﺗﺼﺒﺢ‬fiil mudhori’ dari (
‫ ) ﺍﻟﺼﺒﺢ‬yang tam yng hanya berkehendak
pada fail. Bukan pada isim dan khabar fail
dari (‫ ) ﺗﺼﺒﺢ‬adalah (‫) ﺃﻧت‬
1

( ‫ ) ﺍﻀحﻰ‬kalau jadi fiil tam ma’nanya masuk


waktu dhuha.
Contoh : (‫) ﺃﺿﺣﻰ حﻴن ﺼﻟﻳت‬ aku sholat
ketika msuknya dhuha.
I’rabnya (‫ ) ﺼﻟﻳت‬fiil dan fail (‫ ) حﻴن‬zharaf (‫) ﺃﺿﺣﻰ‬
fiil mudhori (‫ ) ﺃﺿﺣﻰ‬failnya adalah (‫) ﺃﻧﺎ‬
( ‫ ) ﻅﻞ‬Kalau jadi fiil ma’nanya tetap dan
lama
Contoh : (‫ ( ) ﺍﻟحرﺐ ﺇذﺍﻴﻅﻝ ﻧﺗﻗدﻢ ﻟﻥ‬kita tidak akan
maju bila tetap ada peperangan )
I’rabnya : ( ‫ ) ﻟﻥ‬huruf nasab dan huruf nafi (
‫ ) ﻧﺗﻗدﻢ‬fiil mudhori failnya adalah (‫) ﻧحﻥ ) ( ﺇذﺍ‬
syartiyah ( ‫ ) ﻴﻅﻞ‬fiil mudhori’ dari ( ‫ﻅﻞ ) ( ﺍﻟﺣرﺐ‬
) fail dari ( ‫) ﻴﻅﻞ‬
( ‫ ) ﺍﻤس‬kalau jadi fiil tam ma’nanya masuk
waktu sore.
Contoh : (‫ ) ﺗﻤﺴﻮن حﻴﻥ ﺳﺒحﺎنﺍﷲ‬Maha suci
Allah ketika kamu masuk pada waktu sore.
I’rabnya : (‫ ) ﺳﺒحﺎن‬lafadz ta’ ajjubiyah. (‫) ﺍﷲ‬
mudhofun ilaih. (‫) حﻴﻥ‬ zharaf (‫) ﺗﻤﺴﻮن‬ fiil
mudhori’ dari ( ‫ ) ﺃﻤس‬failnya adalah (‫ﻧت ﺃ‬,)
1

- ( ‫ ) ﺒﺎت‬kalau jadi fiil tam ma’nanya menginap


atau bermalam.
Contoh : (‫) ﺑﻳﺗﻰ ﺒﺎتﻔﻲ ﻋﻟﻱ ﻜﺎﻥ‬ adalah si Ali
bermalam dirumahku.
I’rabnya : (‫) ﻜﺎﻥ‬fiil madhi yang naqis ( ‫) ﻋﻟﻰ‬
isim dari (‫ ( ﺒﺎت‬,) ‫ ) ﻜن‬jar dan majrur.
( ‫) ﻫﻮ‬.Jumlah fiil dan fail jadi khabar dari (( ,) ‫ﻜﺎﻥ‬
‫ ) ﻔﻰﺑﻳﺗﻰ‬jar dan majrur.( ‫ ) ﺒﺭﺡ‬kalau jadi fiil tam
ma’nanya pergi / memisahkan diri.
Contoh : (‫ ) ﻋﻧﻰ ﻳﺑﺭﺡ ﻫﻮ‬dia memisahkan diri
dariku.
I’rabnya : (‫ ) ﻫﻮ‬mubtada ( ‫ ) ﻴﺒﺭﺡ‬fiil mudhori’
dari ( ‫ ) ﺑﺭﺡ‬failnya (‫ ) ﻫﻮ‬jumlah fiil fan fail jadi
khabar dari (‫ ) ﻫﻮ ) (ﻋﻧﻰ‬jar majrur.
(‫ ) ﻧﻔﻙ ﺇ‬kalau jadi fiil tam ma’nanya
terlepas
Contoh (‫ ( ) ﺍﻟﻣﺴﺋﻟﺔ ﻋﻥ ﺇﻧﻔﻙ ﻫﺬﺍﺍﻻﻤر‬urusan ini
terlepas dari masalah itu )
I’rabnya : (‫ ) ﻫﺬﺍ‬mubtada (‫ ) ﺍﻻﻤر‬badal
dari (‫ﻫﺬﺍ ) ( ﺇﻧﻔﻙ‬ ) fiil yang tam failnya
adalah (‫) ﻫﻮ ) (ﺍﻟﻣﺴﺋﻟﺔ ﻋﻥ‬jar majrur. Jumlah
1

fiil dan fail jadi khabar dari (‫) ﻫﺬﺍ ) ( دﺍﻢ‬


kalau jadi fiil tam ma’nanya kekal / sia.
Contoh : (‫ ( ) ﺍﻟحﻴﺎت دﺍﻤت ﻣﺷغﻮﺍﻠﻮﺍن ﻧحن‬kita
disibukan ketinggalan hidup )
I’rabnya : (‫) ﻧحن‬ mubtada (‫) ﻣﺷغﻮﺍﻠﻮﺍن‬
khabar (‫ ) دﺍﻤت‬fiil yang tam.
(‫ ) ﺍﻟحﻴﺎت‬fail dari (‫) دﺍﻤت‬
( ‫ ) دﺍﻢ‬menjadi fiil yang tam selama –
lamanya kalau tidak didahului oleh ( ‫ﻣﺎ‬
) masdariyah zharfiyah.

BAB KHABAR INNA ( ‫ ) ﺍﻥ‬DAN SAUDARA –


SAUDARANYA

- Khabar (‫ )ﺍﻥ‬dan khabar saudara – saudara (


‫ )ﺍﻥ‬adalah salah satu dari isim marfu’ yang
tujuh.
- Khabar (‫ )ﺍﻥ‬itu pada mulanya berasal dari
khabar mutada setelah masuk (‫ )ﺍﻥ‬irabnya
berubah menjadi khabar (‫)ﺍﻥ‬
Contoh : (‫ ) ﺋﻢ ﻗﺎ ﺯﻳد‬I’rabnya : (‫ )ﺯﻳد‬mubtada (‫ﺋﻢ ﻗﺎ‬
) khabar. Masuk (‫ )ﺍﻥ‬jadi dia ( ‫)ﺋﻢ ﻗﺎ ﺍ ﺯﻳد ﺍﺍﻥ‬
1

maka I’rabnya jadi (‫ )ﺍﻥ‬huruf taukid atau


amil nawasekh
(‫ ) ﺍ ﺯﻳد‬isim dari (‫ ) ﺍﻥ ) (ﺋﻢ ﻗﺎ‬khabar dari (‫)ﺍﻥ‬
- Karena khabar (‫ ) ﺍﻥ‬itu berasal dari khabar
mubtada. Maka ketentuan dan pembagian
serta hukum – hukumnya sama dengan
khabar mubtada yang telah berlalu, lihat
kembali ketentuan khabar mubtada.
- (‫) ﺍﻥ ) – ( ﻜﺎﻥ ) – ( ﻅﻧﻨت‬ ketiganya disebut amil
nawsekh ( orang yang bekerja
menghapuskan)
Yang dimaksud dengan bekerja
menghapuskan adalah bekerja
menghapuskan hukum mubtada dan khabar
yaitu marfu’ seperti hukum mubtada yang
semula marfu’ masuk (‫ ) ﺍﻥ‬berubah jadi
mansub. Hukum khabar yang semula marfu’
masuk (‫ ) ﻜﺎﻥ‬berubah jadi mansub. Mubtada
dan khabar yang marfu’ kalau masuk (‫) ﻅﻧﻨت‬
berubah jadi mansub keduanya.
Contoh : (‫ ) ﻗﺎﺋﻢ ﺯﻳد‬kalau masuk (
‫ ) ﻜﺎﻥ‬jadi (‫) ﻗﺎﺋﻢ ﺯﻳد ﻜﺎﻥ‬
1

: (‫ ) ﻗﺎﺋﻢ ﺯﻳد‬kalau masuk (‫ ) ﺍﻥ‬jadi (


‫) ﻗﺎﺋﻢ ﺯﻳد ﺍن‬
: (‫ ) ﻗﺎﺋﻢ ﺯﻳد‬kalau masuk ( ‫ ) ﻅﻧﻨﺖ‬jadi
( ‫) ﻗﺎﺋﻣﺎ ﺍ ﺯﻳد ﻅﻧﻨﺖ‬
Karena itu dia dinamakan amil
nawasekh karena dia menghapus hukum
mubtada dan khabar yang sudah ada dulu
yaitu marfu’
- (‫ ) ﺍﻥ‬dan saudara – saudaranya yang bekerja
menasabkan isim dan merafa’kan khabar
itu ada 6, keenamnya adalah huruf :
- (‫ ( ﻠﻜﻥ ) ( ﻟﻴت ) ( ﻠﻌﻝ ) ( ﻜﺄﻥ‬,) ‫ (ﺍﻥ‬,) ‫) ﺍﻥ‬
- (‫ ) ﺍﻥ‬dan (‫ ) ﺍﻥ‬adalah huruf taukid ( penegas /
penguat )hubungan anatara mubtada dan
khabar (‫) ﻨﺴﺒﺔ ﻜﻴد ﺗﻮ‬ berguna untuk
menghilangkan keingkaran dari mubtada
dan khabar.
Contoh : ( ‫) ﻣﺎﻫر ﺇﻥﺍﻟحﻟﻖ‬ ( sesungguhnya
tukang cukur itu mahir )
1

I’rabnya : (‫ ) ﺍﻥ‬amil nawasekh atau huruf


taukid, (‫ ) ﺍﻟحﻟﻖ‬isim dari (‫ ) ﺇﻥ ) (ﻣﺎﻫر‬khabar dari
( ‫) ﺇﻥ‬
( ‫ ( ) جﺢ ﻧﺎ ﻤحﻤدﺍ ﺃﻥ ﻋﻟﻤﺖ‬saya yakin Muhammad
lulus )
I’rabnya : (‫ ) ﻋﻟﻤﺖ‬fiil dan fail (‫ ) ﺇﻥ‬huruf
taukid / amil nawasekh / huruf masdar, (‫) ﻤحﻤدﺍ‬
isim dari (‫ ) ﺇﻥ‬dan ( ‫) ﺟﺢ ﻧﺎ‬khabar (‫) ﺇﻥ‬
Perbadaan anatara (‫ ) ﺇﻥ‬dan (‫ ) ﺃﻥ‬kalau (
‫ ) ﺇﻥ‬letaknya diawal tidak didahului oleh amil
sedangkan ( ‫ ) ﺃﻥ‬wajib ada amil yang
mendahuluinya seperti contoh diatas
didahului oleh kalimat (‫) ﻋﻟﻤﺖ‬
Kalau terletak sesudah fa ( ‫ ) ﻒ‬yang
menjadi jawab
Kalau terletak sesudah (‫) ذﺍ ﺇ‬ fujiyah ( yang
berarti tiba – tiba )
Kalau terletak sesudah ( ‫ ) حﻴﺙ‬dan ( ‫) ﺇذﺍ‬
Maka pada empat 4 tempat ini boleh dibaca (
‫ ) ﺇﻥ‬dan boleh dibaca (‫) ﺃﻥ‬
- Contoh yang sesudah ( ‫ ) ﻒ‬yang menjadi
jawab
1

( ‫ ( ) ﻳﻧجﺢ ﻧﻪ ﻔﺈ ﻳﺴﺗﻳﻢ ﻤﻥ‬siapa – siapa yang lurus


maka ia akan lurus )
I’rabnya : (‫ ) ﻤﻥ‬syarthiah, (‫ ) ﻳﺴﺗﻳﻢ‬fiil
mudhori’ failnya ( ‫ ) ﻫﻮ‬jadi fiil syarat,
( ‫ ) ﻑ‬rabith lil jawab maka disitu boleh dibaca
( ‫ ) ﺇﻥ‬dan boleh juga (‫) ﺃﻥ‬
dan ( ‫ ) ﻩ‬isim dari (‫ ﺃﻥ‬/ ‫ ) ﺇﻥ‬dan ( ‫ ) ﻳﻧجﺢ‬fiil
mudhari’ failnya (‫ ) ﻫﻮ‬jumlah fiil dan fail
jawab syarat.
Contoh : yang terletak sesudah ( ‫) ﺇذﺍ‬
(‫ ( ) ﺿر حﺎ ﺇﻧﻪ ﺇذﺍ ﺌﺒﺎ ﻏﺎ ﻅﻧﻧﺗﻪ‬aku sangka dia
absen tiba – tiba dia hadir )
I’rabnya : (‫ ) ﻅﻧﻧﺗﻪ‬fiil dan fail / amil
nasawekh kerjanya menaobkan isim dan
menasobkan khabar, (‫ ) ﻩ‬menjadi isim dari (
‫ﻅﻧﻧﺗﻪ‬ ) dan (‫) ﺌﺒﺎ ﻏﺎ‬ khabar dari (‫) ﻅﻧﻧﺗﻪ ) (ﺇذﺍ‬
fujaiyah (‫ ) ﻩ‬isim dari (‫ ﺃﻥ‬/ ‫ ) ﺇﻥ‬amil nawasekh
maka disitu boleh dibaca
(‫ ) ﺇﻥ‬dan boleh dibaca (‫ ) ﺃﻥ‬karena terletak
sesudah (‫ ) ﺇذﺍ‬fijaiyah, (‫ ) ﻩ‬isim dari (‫ ﺃﻥ‬/ ‫) ﺇﻥ‬
dan ( ‫ ) حﺎﺿر‬khabar (‫ ﺃﻥ‬/ ‫) ﺇﻥ‬
Contoh : yang terletak sesudah ( ‫) حﻴﺙ‬
1

( ‫ ( ) ﻤﻗﻴﻢ ﺃﻧﻪ حﻴﺚ ﻢ ﻗﻮ ﺃ‬aku bermukim dimana dia


bermukim )
I’rabnya : (‫ ) ﻢ ﻗﻮ ﺃ‬fiil mudhari’ failnya
adalah (‫ ( حﻴﺙ‬,) ‫ ) ﺃﻧﺎ‬zhorof zaman
(‫ ﺃﻥ‬/ ‫) ﺇﻥ‬huruf taukid amil nawasekh ( ‫ ) ﻩ‬ism
dari (‫ ( ﻤﻗﻴﻢ‬.) ‫ ﺃﻥ‬/ ‫ ) ﺇﻥ‬khabar dari (‫ ﺃﻥ‬/ ‫) ﺇﻥ‬
Contoh : yang terletak sesudah ( ‫) ﺇذ‬
( ‫ ( ) ﻤﻗﻴﻢ ﺃﻗﻮﻢﺇذﺃﻧﻪ‬aku bermukim ketika
dia bermukim ). I’rabnya : sama dengan
diatas bedanya disini ( ‫ ( ) ﺇذ‬zhorof ) zaman.
3. ( ‫ ) ﻜﺄن‬adalah huruf tasbih ( penyerupa )
Undang – undang tasybih yaitu : (‫ﻤﻌﻧﻰ ﻔﻰ‬
‫) ﻣﺭ ﺃ ﻛﺔ ر ﻣﺷﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻠدﻻﻠﺔ‬
Artinya : Sesuatu yang menunjukan atas
berserikat satu pekerjaan bagi pekerjaan
yang lain pada makna.
Contoh : ( ‫ ( ) ﺳد ﺃ ﺯﻴدﺍ ﻜﺄﻥ‬seolah – olah si Zaid
itu singa )
I’rabnya : (‫ ) ﻜﺄﻥ‬huruf tasbiyah. (‫) ﺯﻴدﺍ‬
isim dari (‫ ) ﻜﺄﻥ ) (ﺳد ﺃ‬khabar dari
(‫) ﻜﺄﻥ‬
4. ( ‫ ) ﻠﻜﻥ‬adalah huruf istidrok ( susulan )
1

Undang – undang istidrok (‫ ) ﺭﻙ ﺴﺘد ﺇ‬yaitu


(‫) ﺃﻮﻧﻔﻴﻪ ﺛﺒﻮﺗﻪ ﻫﻢ ﻴﺘﻮ ﻤﺎ ﺒرﻔع ﻟﻜﻼم ﺍ ﺗﻌﻘﻴﻖ‬
Artinya : Mengiringi pembicaraan untuk
menghilangkan sesuatu yang diragui adanya
dan tidak adanya.
Contoh : ( ‫ ( ) ﻠس جﺎ ﺯﻴدﺍ ﻟﻜن ﻗﺎﻢﺍﻟﻧﺎس‬telah
bediri manusia tetapi si Zaid duduk )
I’rabnya : ( ‫ ) ﻘﺎﻢ‬fiil madhi ( ‫ ) ﺍﻟﻧﺎس‬fail, ( ‫) ﻠﻜﻥ‬
huruf istidrok, (‫ ) ﺯﻴدﺍ‬isim dari
( ‫ ) ﻠﻜﻥ ) (ﻠس جﺎ‬khabar dari ( ‫) ﻠﻜﻥ‬
5. ( ‫ ) ﻟﻴت‬adalah huruf tamanny ( angan –
angan )
Undang – undang tamany ( ‫ﺗﻤﻧﻰ‬ ) yaitu (
‫) ﻋﺴر ﻔﻴﻪ ﻣﺎ ﺃﻮ ﻔﻴﻪ ﻂﻤع ﻻ ﻣﺎ ﻄﻠﺐ‬
Artinya : Mengharap sesuatu yang tidak
mungkin terjadi atau sesuatu yang mungkin
terjadi tapi amat sulit,
Contoh : (‫) ﻳﻮﻣﺎ ﻳﻌﻮد ﺍﻠﺷﺒﺎﺐ ﻴﺎﻠﻴت‬ ( wahai
pemuda kembalilah suatu hari )
I’rabnya : ( ‫ ) ﻴﺎ‬huruf nida ( seruan ), (‫) ﻠﻴت‬
huruf tamanny (‫ ) ﺍﻠﺷﺒﺎﺐ‬isim dari (‫) ﻠﻴت‬
1

(‫ ) ﻳﻌﻮد‬fiil mudhori’ failnya ( ‫ ) ﻫﻮ‬kembali pada (


‫) ﺍﻠﺷﺒﺎﺐ‬, jumlah fiil dan fail jadi khabar dari (
‫ (ﻳﻮﻣﺎ‬,) ‫ﻠﻴت‬ ) zharaf zaman.
6. ( ‫ ) ﻠﻌﻞ‬adalah huruf taraji ( harapan )
Undang – undang tarji ( ‫ ) ﺗرجﻰ‬yaitu (
‫) ﺍﻻﻣرﺍﻠﻣحﺒﻮﺐ ﻄﻠﺐ‬
Artinya : Mngharap urusan yang disukai /
dicintai.
Contoh : ( ‫رﺍحﻢ ﺍﷲ ﻠﻌﻞ‬ ) ( mudah – mudahan
Allah mengasihi )
I’rabnya ; ( ‫ ) ﻟﻌﻞ‬huruf taraji (‫ ) ﺍﷲ‬isim dari (,) ‫ﻟﻌﻞ‬
‫ ) ( رﺍحﻢ‬khabar dari ( ‫) ﻟﻌﻞ‬
- Bila ( ‫ ) ﺇﻥ‬atau saudara – saudaranya
bersambung ma ( ‫ ) ﻣﺎ‬tambahan maka
ia terlarang beramal ( tidak lagi
bekerja menasobkan isim dan
merofa’kan khabar.)
- Huruf ( ‫) ﻣﺎ‬ yang berhubungan
dengan ( ‫) ﺇﻥ‬ atau saudara –
saudarnya itu disebut ( ‫ ) ﻣﺎ‬kaffah (
) pencegah beramal.
1

Contoh : ( ‫ ( ) ﺒﺷر ﺍﻨﺎ ﻨﻤﺎ ﺇ‬Hanyasanya saya


adalah manusia biasa )
I’rabnya : ( ‫ ) ﺇﻥ‬adat hasar ( ‫) حﺼر‬
yaitu alat untuk pembatas pengertian yang
artinya hanya atau sanya, bukan berarti
sesungguhnya ( ‫ ) ﻣﺎ‬kaffah yaitu huruf yang
mencegah amalan dari ( ‫ (ﺍﻨﺎ‬, ) ‫ ) ﺇﻥ‬dhamir
mutakallim yang marfu’ jadi mubtada’. Bukan
isim( ‫ (ﺒﺷر‬, ) ‫ ) ﺇﻥ‬khabar dari (‫) ﺍﻨﺎ‬ ( khabar
mubtada’ ) bukan khabar dari ( ‫) ﺇﻥ‬

BAB ZONNA DAN SAUDARA –


SAUDARANYA

Amil nawasekh yang ketiga adalah (


‫ ) ﻅﻧﻨت‬dan saudara – saudaranya dia bkerja
menasobkan isim dan khabar
Isim itu pada mulanya adalah mubtada,
dan khabar itu pada mulanya adalah khabar
dari mubtada’. Setelah masuk ( ‫ ) ﻅﻧﻨت‬atau
salah satu saudaranya maka mubtada’ dan
khabar yang semula marfu’ berobah jadi
1

mansub, dan I’ rabnya pun berobah,


mubtada’ di’irabkan sebagai maf’ul pertam
dan khabar dii’rabkan sebagai maf’ul kedua.
Contoh : ( ‫ ) ﻘﺎﺋﻢ ﺯﻴد‬dii’ rabkan (‫ ) ﺯﻴد‬mubtada. (
‫ ) ﻘﺎﺋﻢ‬khabar.
Kemudian bila masuk ( ‫ ) ﻅﻧﻨت‬atau salah
satu saudaranya jadi
(‫ﻘﺎﺋﻣﺎ ﺯﻴدﺍ‬ ‫ﻅﻧﻨت‬ ). I’rabnya ( ‫ ) ﻅﻧﻨت‬fiil dan
fail, (‫ ) ﺯﻴدﺍ‬maf’ul petama, (‫ )ﻘﺎﺋﻣﺎ‬maf’ul kedua.
Artinya : Aku menyangka akan siZaid akan
orang yang berdiri(‫) ﻅﻧﻨت‬ dan saudara –
saudarnya ada 7 yaitu :
1. ( ) ‫ﻅﻧﻨت‬ ) ‫ ( ﺰﻋﻣت‬.3 ) ‫ ( ﻋﻠﻣت‬.5
‫ ( ت ﻮجد‬.7 )
2. ( ) ‫حﺳﺒت‬ ) ‫ ( ﺧﻠﺖ‬.4 ( .6 ‫) رﺍﻴت‬
( ‫ ) ﻅﻨﻨﺖ ) ( حﺳﺒت ) ( ﺰﻋﻣت ) ( ﺧﻠﺖ‬yang empat
ini memfaedahkan atau menunjukan kuat
terjadinya maf’ul yang kedua artinya : aku
menduga atau menyangka, ( ) ‫ﻋﻤﻠﺖ ) ( رﺃﻴت‬
‫ ) ( ﻮجدﺖ‬yang tiga ini memfaedahkan atau
menunjukan pasti terjadi maf’ul yang kedua
1

artinya : (‫) ﻋﻤﻠﺖ‬ aku meyakini, (‫) رﺃﻴت‬aku


melihat (‫ﻮجدﺖ‬v ) aku memperoleh.
Contoh : (‫ ( ) ﺋﻤﺎ ﻗﺎ ﺰﻴدﺍ ﻇﻨﻧت‬aku menduga si Zaid
orang yang berdiri )
(‫ ( ) ﻤﻗﻴﻣﺎ ﻋﻤرﺍ حﺳﺒﺖ‬aku menduga si Zaid
orang yang menetap )
( ‫ ( ) ﻗﺎ د ﺼﺎ ﺴدﺍ رﺍ ﺰﻋﻤﺖ‬aku menduga
orang yang cerdas itu orang yang
benar )
(‫ ( ) ﺋﻌﺎ ﻻ ﻞ ﺨﻠتﺍﻠحﻼ‬aku menduga bukan
telah muncul )
( ‫) ﺼحﺎ رﻧﺎ ﻋﻠﻤﺖﺍﻠﻣﺴﺗﺷﺎ‬ ( aku meyakini
orang yang terkenal itu memberi
nasehat
(‫) ﺒﺎ ﻣحﺒو ﺍﻠجود رﺍﻴت‬ ( aku melihat
kejujuran itu dicintai )
(‫) ﻣﻧجﻴﺎ ﺍﻠﺼدﻖ وجدت‬ ( aku memperoleh
kebenaran itu menguntungkan )
I’rabnya dari contoh diatas
keelurahnnya adalah : fiil dan fail,
maf’ul pertama dan maful kedua.
1

BAB MENGIKUT PADA YANG MARFU’

Yang dikatakan mengikut adalah (‫ﺼﻞ‬


‫ﺍﻠحﺎ ﺒﻗﻪ ﺴﺎ ﺒﺈﻋرﺐ ﺃﻋرﺏ ﻥ ﺛﺎ ﻛﻝﻮﺍﻠﻤﺘجدد‬ )
Tiap – tiap yang kedua yang dii’rabkan
menurut I’rab yang telah terdahulu, yang
telah ada bisa berubah.
Yang mengikut pda yang marfu’ ada
empat macam
1. Naat ( ) ‫ﻧﻌﺖ‬ 3. Taukid
( ‫) ﺗﻮﻜﻳد‬
2. Ataf ( ) ‫ﻋﻁﻑ‬ 4. Badal (
‫) ﺒدﻞ‬

1. BAB NAAT ( SIFAT )


Naat dalam bahasa arab sama dengan
sifat dalam bahasa Indonesia undang –
undangnya adalah
(‫ﻟﻪ ﺍﻠﻤﺨﺼﺺ ﺃﻮ ﻋﻪ ﻠﻤﺘﺒﻮ ﺒﺎﻠﻗﻮةﺍﻠﻤﻮﺿع ﺍﻮ ﺒﺎﻠﻔﻌﻝ ﻠﻤشﺘﻕ ﺍ ﺒع ﺍﻠﺘﺎ ﻫﻮ‬
‫) ﺍﻠﻧﻌﺖ‬
Artinya : Naat adalah sesuatu yang mengikut
yang mustaq dengan fiil atau mustaq dengan
1

kekuatan yang manjelaskan bagi mathu’


( yang diikuti ) nya atau mengkhususkan bagi
matbu’nya ( yang diikutinya )
- Maksudnya, naad itu mengikut kepada
man’utnya, kalau man’utnya marfu’ dia
harus marfu’ kalau man’utnya mansub
dia harus mansud dan lain sebagainya.

SYARAT – SYARAT NAAT

Dan naat itu haru musytaq denan fiil,


mustaq dengan fiil ada 4 :
1. Isim fail
2. Isim maf’ul
3. Sifat musyabbahah
4. Isim tafdhil
Kalau tidak mumstaq enan fiil harus
mustaq dengan kekuatan, yang dimaksud
musytaq dengan kekuatan adalah isim jamid
dita’wilkan ( dipalingkan ma’nanya pada
1

yang musytaq. Isim jamid yang ditaqwilkan


pada musytaq ada 9 macam ;
1. Masdar
2. Isim isyarah
3. Zhu / zhatu ( ‫ ﺬﺍت‬/ ‫ ) ﺬﻮ‬dengan ma’na
shohibu. ( ‫) حﺐ ﺼﺎ‬
4. Isim mausul yang disertai oleh alif dan
lm
5. Isim bilangan
6. Isim yang dimasuki oleh ya nisbah
7. Kalimar yang menunjukan tasybih
( penyrupaan )
8. Kalimat ( ‫ ) ﻛﻝ‬dan ( ‫ ) ﺃﻱ‬yang
menunjukan kesempurnaan dari
mausuf ( yang diberi sifat )
9. ( ‫ ) ﻤﺎ‬nakirah yang tammah ( kalimat (‫ﻤﺎ‬
) yang menunjukan umum )
1. Contoh naat yang mustaq dengan isim fail
(‫ ( ) ﺷﻄ ﻧﺎ ﻫﻮﻮﻟد‬dia anak yang cerdas )

I’rabnya : (‫ ) ﻫﻮ‬mubtada dibina atas fathah


tempat rofa’
1

(‫ ) ﻮﻟد‬khabar hukumnya marfu’ tanda rofa’nya


dhommah karena isim mufrad dia man’ut
( yang diikut )
(‫ ) ﺷﻄ ﻧﺎ‬naat hukumnya mengikuti pada
man’ut6 ketika rofa’ dan dia musytaq dengan
isim fail setimbag\ngan (‫) ﻋﻞ ﻔﺎ‬
2. Contoh naat musytaq dengan isim maf’ul
(‫ ( ) ﺍﻟﻤحﺒﻮﺒﺎ ﺧﻟدﺍ ﺃﻜرﻢ‬memuliakan oleh kamu si
Khalid yang dicintai )
I’rabnya (‫ ) ﺃﻜرﻢ‬fiil amar hukumnnya
dibina atas sukun failnya adalah ( ‫) ﺃﻧت‬
(‫ ) ﺧﻟدﺍ‬maful bih hukumnya mansub tanda
nasobnya fathah karena isim mufrad, dia
man’ut ( yang diikuti ), (‫ ) ﺍﻟﻤحﺒﻮﺒﺎ‬naat
hukumnya mengikut pada man’ut ketika
nasob tanda nasobnya fathah dengan isim
maf’ul setimbangan ( ‫) ﻤﻔﻌﻮﻞ‬
3. Contoh naat musytaq dengan sifat
musyabahah. (‫( ) ﻜرﻴﻢ ﻮﻟد ﻋﻟﻴﺎ ﺇن‬
sesungguhnya si Ali, anak yang mulia )
I’rabnya : (‫ ) ﺇن‬huruf taukid atau amil
nawasekh, (‫ ) ﻋﻟﻴﺎ‬isim dari
1

(‫) ﺇن‬hukumnya mansub tanda nasobnya


fathah, (‫) ﻮﻟد‬ khabar dari (‫) ﺇن‬ hukumnya
marfu’ tanda rofa’ nya dhommah, (‫ ) ﻜرﻴﻢ‬naat
hukumnya mengikuti pada man’ut ketika
rofa’ nya dhommah, ( ) naat hukumnya
mengikuti pada man’ut ketika rofa’ dan dia
musytaq dengan sifat musyabbah
setimbangan dengan ( ‫) ﻔﻌﻴﻞ‬
4. Contoh naat musytaq dengan isim tafdhil
( ‫ ) ﻤﻧﻰ ﺃﻜﺒر رجﻞ ﻠﻚ ذ‬Itu laki – laki yang lebih
besar dariku
I’rabnya :
(‫ ) ﻠﻚ ذ‬Mubtada hukumnya dibina atas fathah
pada tempat rofa’ karena dia isim ijarat.
(‫ ) رجﻞ‬Khabar hukumnya marfu’ tanda rofa’
nya dhommah karena isim mufrad dia jadi
man’ut
(‫ ) ﺃﻜﺒر‬Na’at hukmnya mengikut pada man’ut
ketika rofa’ dan dia musytaq dengan isim
tafdhil setimbangan ( ‫ ) ﺃﻔﺿﻞ‬dan (‫ ) ﺃﻜﺒر‬isim
tafdhil beramal sama dengan fiil yaitu
1

merpfa’kan fail maka adalah ( ‫ ) ﻫﻮ‬kembali


kepada (‫) رجﻞ‬
(‫ ) ﻤﻧﻰ‬jar dan majrur
- Keempat contoh diatas adalah contoh
na’at yang mustaq.
- Berikut ini akan diuraikan 9 buah
contoh naat jamid yang dita’wilkan
dengan musytaq.
1. Contoh naat masdar (‫ ) ﻋدﻞ رجﻞ ﻠﻚ ذ‬itu laki-
laki yang adil.
I’rabnya :
(‫ ) ﻠﻚ ذ‬mubtada
(‫ ) رجﻞ‬khabar
(‫ ) ﻋدﻞ‬masdar dia jamid ditakwilkan
( dipalingkan ma’nanya pada yang
musytaq yaitu
( ‫ ) ﻋﺎدﻞ‬isim fail setimbangan (‫ ) ﻋﻞ ﻔﺎ‬dia jadi
na’at.
2. Contoh na’at isim isyarat ( ‫)ﻫذﺍ ﺴﻌﻳد جﺎﺀ‬
Telah datang laki –laki yan ini.
I’rabnya
1

(‫ )جﺎﺀ‬fiil madhi hukumnya marfu’ tanda rofa’


nya fayhah.
(‫ ) ﺴﻌﻳد‬fail hukumnya marfu’ tanda rofa’nya
dhommah.
(‫ ) ﻫذﺍ‬naat dia jamid dita’wilkan pada yang
nusytaq, yaitu ( ‫ ) ﺇﻠﻳﻪ ﺍﻠﻤشﺎر‬isim maf’ul
setimbangan dengan (‫ ) ﺍﻠﻳﻪ ﻝ ﺍﻠﻤﻔﺎ‬artinya yang
diisyaratkan kepadanya.
3. Contoh naat (‫ ذﺍت‬/ ‫ ) ذﻮ‬dengan ma’na ( ‫ﺼﺎحﺐ‬
)
( ‫ ) ﻋﻠﻢ ﻮ ذ ﺍﻤرﺍ ﻫﻮ‬Dia manusia yang mempunyai
ilmu
I’rabnya
(‫ ) ﻫﻮ‬Mubtada
(‫ ) ﺍﻤرﺍ‬Khabar hukumnya marfu’ tanda rofa;nya
dhommah
(‫ ) ﻮ ذ‬Naat dia musytaq maka ditakwilkan
pada yang musytaq takwilnya adalah
( ‫) ﺼﺎحﺐ‬Ma’nanya mempunyai
4. Contoh naat isim maushul yang disertai alif
lam
1

( ‫ ) ﺍﻧﺗﻆرﻩ ﺍﻠذى جﻝ ﺍﻠر جﺎﺀ‬Talah datang si laki- laki


yang aku tunggu
I’rabnya :
(‫ ) جﺎﺀ‬Fiil madhi
(‫ ) جﻝ ﺍﻠر‬fail dia man’ut
(‫ ) ﺍﻠذى‬Na’at dia jamid ditakwilkan pada
yan musytaq takwilnya adalah
( ‫ ) ﺍﻠﻳﻪ ﺍﻠﻤﻮﺼﻮﻞ‬Isim maf’ul setimbangan (
‫) ﺇﻠﻳﻪ ﻠﻤﻔﻌﻮ ﺍ‬
( ‫ ) ﺍﻧﺗﻆر‬Fiil mudhori’ failnya ( ‫ ) ﺍﻧﺎ‬yan
ditakdirkan
( ‫ ) ﻩ‬Maf’ul bih hukumnya dibina atas
dhommah pada tempat nasab karena
isim dhomir
5. Contoh na’at isim bilangan
( ‫ ( ) ﺧﻣﺴﺔ ﻞ رجﺎ ﻠﺋﻚ ﺍﻮ‬meraka itu laki – laki
yang lima )
I’rabnya (‫ ) ﻠﺋﻚ ﺍﻮ‬Mubtada hukumnya
dibina atas fathah pada tempat rofa’
karena dia isim isyarat
(‫ ) ﻞ رجﺎ‬khabar hukumnya marfu’ tanda
rofa’nya dhomah
1

Karena dia jama’ taksir dia adalah


man’ut
(‫ ) ﺧﻣﺴﺔ‬Na’at dia jamid maka
ditakwilkandengan yang musytaq
Takwilnya adalah (‫ ) ﺑﺨﻤﺳﺔ ﻣﻌدﻮن‬isim
maf’ul
6. Contoh na’at yang dimasuki ya. Nisbah (‫ﻧﺳﺑﺔ‬
‫)ﻱ‬
(‫ ( ) ﻤﺷﻗﻲ د ﺑرجﻞ ﻤررﺖ‬Telah bertemu aku
dengan laki – laki yang bangsa
damsyiq )
I’rabnya : (‫ ) ﻤررﺖ‬fiil dan fail
(‫ ) ﺑرجﻞ‬jar dan majrur dia man’ut
(‫ ) ﻤﺷﻗﻲ د‬Na’at dia jamid ditakwilkan
dengan yang musytaq
Taqwilnya ( ‫ﻤشﻖ د ﺍﻠﻰ‬ ‫ ( ) ﻤﻧﺳﻮﺐ‬yang
dibangsakan kepad damsyiq ) isim
maf’ul
7. Contoh naat yang tasybih
(‫ ( ) ﺃﺴدﺍ رجﻞ رﺍﻴﺖ‬telah melihat aku akan si
laki- laki yang singa
I’rabnya : ( ‫ ) رﺍﻴﺖ‬Fiil dan fail.
1

(‫) رجﻞ‬m Maf’ul bih dia man’ut


(‫ ) ﺃﺴدﺍ‬Na’at dia jamid ditakwilkan dengan
yang musytaq
Takwilnya ( ‫ ) ﺴد ﻜﺄ ﻋﺎ شجﺎ‬yang berani
sepeterti singa sifat musyabahah
setimbangan ( ‫) ﻔﻌﺎﻻ‬
8. Contoh na’at dari kalimat ( ‫ ) ﻜﻝ‬dan ( ‫) ﺃﻱ‬
yang menunjukan kesempurnaan
Mansuf ( ‫ ( ) رﺟﻞ ﻜﻞ رﺟﻝ ﺃﻧﺖ‬kamu laki – laki
kewseluruhan laki –laki )
I’rabnya : (‫ ) ﺃﻧﺖ‬Mubtada hukumnya dibina
atas fathah pada tempat rofa’ karena isim
dhomir.
(‫ ) رﺟﻝ‬Khabar dia man’ut
(‫ ) ﻜﻞ‬Na’at dia jamid ditakwilkan dengan
yang musytaq takwilnya adalah
( ‫ ) ﻟﻳﺔ جو ﺍﻠر ﻓﻰ ﻣﻝ ﺍﻠﻜﺎ‬yang sempurna
kelakiannya. Isim fa’il
9. Contoh na’at nakirah yang tammah
( umum )
( ‫ ( ) ﻤﺎ رﺟﻼ ﺍﻜرﻢ‬Muliakanlah oleh kamu laki –
laki mana saja )
1

I’rabnya : (‫ ) ﺍﻜرﻢ‬Fi’il amar failnya (‫ ) ﺃﻧﺖ‬yang


ditaqdirkn
(‫ ) رﺟﻼ‬Maf’ulbih dia man’ut
( ‫ ) ﻤﺎ‬Na’at dia jamid di takwilkan dengan
yang musytaq takwilnya adalah ( ‫ ) ﻣﺗﻠﻗﺎ‬isim
maf’ul setimbangan ( ‫) ﻤﻔﻌﻼ‬
Artinya yang dimuthlakkan

PEMBAGIAN NA’AT

Naat terbagi kepada dua :


1. Na’at haqyqy ( ‫حﻗﻳﻗﻰ ) → (ﺍﻠﻤﻌﻧﻰ ﻔﻰ ﻫوﻟﻪ ﻋﻠﻰﻣﻥ ى ر‬
‫) ﺍﻟﺟﺎ‬
2. Na’at sababy ( ‫ﻋﻠﻰ ﺴﺒﺒﻲ ) → (ﺍﻠﻤﻌﻧﻰ ﻔﻰ ﻫوﻟﻪ ﻣﻥ ﻏﻳر‬
‫) ى ر ﺍﻟﺟﺎ‬
1. Na’at haqyqy adalah (‫) ﺍﻠﻣﺴﺗﺗر ﺍﻠﻣﻧﻌوت ﺍﻠﺿﻤﻴر ﻴﺭﻔع‬
( Na’at yan merofa’kan dhomir man’ut yang
mustatir
( ‫ﺍﻠﻣﻧﻌوت ﻋﻠﻰ ﻳﻌود ﻀﻣﻴرﺍ رﻔع ﻫوﺍﻠذﻱ حﻘﻳﻗﻰ‬
‫ﻧﻌت‬ )
1

Yang dimaksud dhomir man’ut mustatir


adalah isim dhomir yang tersembunyi yang
murja’ ( kembali dhomirnya man’ut )
Contoh : ( ‫ ( ) ﻘﻞ ﻋﺎ رجﻞ ﺟﺎﺀ‬Telah datang silaki-
laki yang berakl dia )
I’rabnya : (‫ ) ﺟﺎﺀ‬fiil madhi.
(‫ ) رجﻞ‬fail dia man’ut
(‫ ) ﻘﻞ ﻋﺎ‬Na’at haqyqy dia isim fail bekerja
merofa’kan fail. Failnya adalah dhomir
( ‫ ) ﻫﻮ‬yang tersembunyi
Kembali dhomirnya pada man’ut yaitu (
‫) رجﻞ‬
Ketentuan bagi na’at haqyqy wajib
mengikuti kepada man’utnya 4 dari 10
1. Disegi Rofa’ 2. Disegi mufraf
Nosab Tasniah
Khofadh Jama’
3. Disegi teknis 4. Disegi ma’rifah
Tazkir Narikah

Contoh ( ‫) ﻘﻞ ﻋﺎ رجﻞ ﺀ ﺟﺎ‬


1. Sama – sama rofa’
1

2. Sama – sama mufrad Ini


adalah 4 dari sepuluh
3. Sama – sama tazkir
4. Sama – sama nakirah
2. Na’at sababy adalah (‫ ( ) ﺍﻠﻇﺎﻫر ﺇﺳﻢ ﻳرﻔع‬Na’at
yang merfo’kan ism zohir )
Contohnya : (‫ ( ) ﺍﻣﻪ ﻗﺎﺋﻣﺔ ﺒرجﻞ ﻤررت‬Aku bertemu
dengan laki – laki yang berdiri ibunya )
Yang jadi na’at adalah (‫ ) ﻗﺎﺋﻣﺔ‬dia isim fail
bekerja merofa’kan fail
Failnya sekarang adalah isim zohir yaitu (‫) ﺍﻣﻪ‬
Ketentuan bagi na’at sababy adalah dia wajib
mengikuti kepada man’utnya pada 2 dari
lima :
1. Disegi rofa’ 2. Disegi ma’rifah
Nasab Narikah
Khofadh
Sedang dua dari lima lagi harus mengikuti
( sesuai ) dengan yang di rofa’kan
Dua dari lima itu. 1. Disegi mufrad 2. Dari
segi taknis
1

Tasniah
tazkir
Jama’
Contoh (‫ ) ﺍﻣﻪ ﻗﺎﺋﻣﺔ ﺒرجﻞ ﻤررت‬man’utnya adalah (
‫ ) رجﻞ‬dan na’atnya adalah
( ‫ ) ﻗﺎﺋﻣﺔ‬dia hanya mengikuti dua dari lima
yaitu
1.Sama khofad 2 dari Lima
2.Samanakirah
Sedangkan dua dari lima lagi mengikuti
kepada yang merofa’kan yaitu (‫ (ﻗﺎﺋﻣﺔ‬,) ‫) ﺍﻣﻪ‬
dengan (‫ ) ﺍﻣﻪ‬dia sam mufrad, sama
muannats ( dua dari lima )
Isim Ma’rifah yang enam ( 6 ) dalam bab
naat terbagi kepada tiga
1. Tidak bisa menjadi man’ut dan tidak
bisa menjadi na’at yaitu isim dhomir
2. Bisa jadi man’ut dan tidak bisa jadi
na’at yaitu isim ‘alam
3. bisa jadi man’ut dan bisa jadi na’at
yaitu isim isyarat, isim maushul,
1

ma’rifah dengan alif lam, idofat kepada


salah satu yang lima.

NA’AT MAQTHU’ (‫) ﻤﻗﻄوﻉ ﻨﻌت‬

( Yang diputuskan dari man’utnya )

Kalau maushuf/ man’utnya ( yang di eri


sifat ) bisa dimaklumi tampa ada sifat / na’at
bleh sifat itu mengikuti kepada man’ut seagai
na’at dan boleh juga memutuskannya dari
na’at. Contoh : (‫) ﷲﺍﻠحﻤﻴد ﺍﻠحﻤد‬maka kalimat (
‫ﺍﻠحﻤﻴد‬ ) bleh diaca ( ‫ ) ﺍﻠحﻤﻴد‬guna i’irabnya jadi
na’at dari ( ‫ﷲ‬ ) dan boleh dibaca
( ‫ ) ﺍﻠحﻤﻴد‬jadi maf’ul dari lafaz (‫)ﺍﻋﻧﻰ‬yan
ditakdirkan berarti dia diputus dari
man’utnya.
Dan boleh juga dibaca (‫ ) ﺍﻠحﻤﻴد‬guna
‘iranya jadi khabar dari ( ‫ ) ﻫو‬yang ditaqdirkan
berarti dia man’utnya.
1

KEGUNAAN NA’AT

- Kalau na’at ma’rifat gunanya adalah untuk


menjelskan man’utnya
Contoh : (‫ ( ) ﺍﻠﺧﻴﺎﻃ ﺒﺰد ﻤررت‬Telah bertemu aku
dengan si Zaid yang tukang jahit )
I’rabnya : ( ‫ ) ﻤررت‬Fiil dan fail
(‫ ) ﺒﺰد‬Jar dan majrur jadi man’ut
(‫ ) ﺍﻠﺧﻴﺎﻃ‬Na’at dia ma’rifah dengan alif lam,
maka dia datang untuk menjelaskan
man’utnya.
Kadang – kadang ada untuk pujian contoh (
‫) حﻴم ﺍﻠر حﻤن ﺍﻠر ﺍﷲ ﺒﺴم‬
( Dengan nama Allah yang maha pengasih
lagi maha penyanyang )
I’rabnya (‫ ) ﺒﺴم‬jar dan majrur
(‫ ) ﺍﷲ‬Mudofun ilaih jadi man’ut
( ‫ ) حﻤن ﺍﻠر‬Na’at yang pertama dia ma’rifah
denan alif lam
1

(‫ ) حﻴم ﺍﻠر‬Na’at yang kedua dia juga ma’rifah


Kedua- duanya datan untuk memuji
man’utnya.
- Kadang – kadang ada juga na’at untuk
mencela man’utnya :
Contoh : (‫) ﺟﻳم ﺍﻠﺭ ﺍﻠﺷﻳﻃﺎﻥ ﻤن ﺒﺎﺍﷲ ﺃﻋﻮذ‬ ( Aku
berlindung dengan Allah dari syaithan yang
terkutuk )
I’rabnya : (‫ ) ﺃﻋﻮذ‬fiil mudhori failnya adalah (‫ﺃﻧﺎ‬
)
( ‫ ) ﺒﺎﺍﷲ‬Jar dan majrur
(‫ﺍﻠﺷﻳﻃﺎﻥ ﻤن‬ ) Jar dan majrur jadi man’ut
(‫ ) ﺟﻳم ﺍﻠﺭ‬Na’at dia ma’rifat denan alif lam dia
encela an’utnya.
Kadang – kadang ada na’at itu untuk
menuntut kasih sayang contoh :
( ‫ ( ) ﺍﻠﻤﺴﻜﻴﻥ ﻋﺒدﻚ حﻢ ﺍﺭ ﺍﻠﻠهﻢ‬Ya Allah kasihanilah
hamba engkau yang miskin )
I’rabnya : (‫ ( ﷲ‬: ) ‫ ) ﺍﻠﻠهﻢ‬Lafadz jalalah : munada
dibina atas domah dan (‫) ﻢ‬ ganti dari huruf
hida yang dihazafkan tidak beramahal bagi
I’rab.
1

(‫ ) حﻢ ﺍﺭ‬fiil amar failnya adalah anta ( ‫) ﺍﻨت‬


(‫ ) ﻋﺒد‬maf’ul bih jadi man’ut
( ‫ ) ﻚ‬Mudhofun ilaih
(‫ ) ﺍﻠﻤﺴﻜﻴﻥ‬Na’at dia ma’rifah datang untuk
menuntut supaya dikasihi
- Kalau na’at nakirah gunanya adalah untuk
mengkhususkan ( ‫) ﻧﺧﺼﻴﺹ‬
Bagi man’utnya. Contohnya :
( ‫) ﺘﺐ ﺘﺐ ﻜﺎ ﺒﺭجﻞ ﻤﺭﺭت‬ ( Telah bertemu aku
dengan si laki- laki yang penulis )
Irabnya : (‫) ﻤﺭﺭت‬Fiil dan fail
(‫ ) ﺒﺭجﻞ‬Jar dan majrur jadi manut
( ‫) ﺘﺐ ﻜﺎ‬ Na’at dia nakirah maka dia
mengkhususkan man’utnya adalah umum
untuk semua laki- laki.
Lalu setelah diberi na’at denan lafaz (‫) ﺘﺐ ﻜﺎ‬
dia jadi khusus untuk laki – laki yang penulis
saja.
Kadang- kadang ada na’at yang nakirh itu
untuk taukid ( penegas ) bagi man’utnya
Contoh (‫ ( ) ﻤﻠﺔ ﻜﺎ ﻋﺷرة ﺗﻠﻚ‬Demikian adalah
sepuluh yang sempurna )
1

I’rabnya : (‫ ) ﺗﻠﻚ‬Mubtada
(‫ ) ﻋﺷرة‬Khabar
(‫ ) ﻤﻠﺔ ﻜﺎ‬Na’at dia nakirah dia mempertegas
bahwa puasa 3 hari di tanah suci 7 hari
dikampung halaman itu adalah 10 yang
sempurna.

BAB TAUKID ( PENEGAS )


Dalam suatu pembicaraan mungkin terjadi
keraguan atau diengkari oleh sipendengar,
dalam menhadapi itu kita perlu mempertegas
ucapan kita, maka kata penegasa itu dalam
bahasa arab disebut taukid ( ‫) ﻜﻴد ﺗﻮ‬
Taukid teragi dua
1. Taukid lafhy ( ‫ = ) ﻟﻓﻅﻰ‬lafadzh
2. Taukid a’nawi ( ‫ = ) ﻤﻌﻧﻮﻰ‬Ma’na
3. Taukid lafzhy (‫) ﺒﻤرﺍدﻓﻪ ﺃﻮ ﺒﻟﻓﻅﻪ ﺍﻻﻮﻝ ﺍﻋﺎدة‬
( mengulang yang pertama denan lafazhnya
atau dengan muradifnya ( berbeda lafaz
sama ma’nanya )
Contoh : ( ‫ ( ) ﺰﻳد ﺰﻳد جﺎﺀ‬telah datang sizaid,
sizaid )
1

I’rabnya : (‫ ) جﺎﺀ‬fiil madhi


I (‫ ) ﺰﻳد‬fa’il
II (‫ ) ﺰﻳد‬Taukid bagi zaidun yang petama
Contoh mengulang lafazh dengan
murafidnya.
( ‫ ( ) ﺃﺴد ﻟﻳﺚ ﺟﺎﺀ‬Telah datan singa – singa )
I’rabnya : (‫ ) ﺟﺎﺀ‬fi’il madhi
(‫ ) ﻟﻳﺚ‬fail
(‫ ) ﺃﺴد‬taukid (‫ ) ﻟﻳﺚ‬dan (‫ ) ﺃﺴد‬berbeda lafanya
ma’nanya sama yaitu sina
- Taukid lafzhy ada pada 1. Isim contoh ( ‫ﺰﻳد‬
‫) ﺰﻳد ﻗﺎﻢ‬
2. Fiil contoh (‫) ﺰﻳد ﻗﺎﻢ ﻗﺎﻢ‬
3. Huruf contoh (‫) ﻧﻌﻢ _ ﻧﻌﻢ‬
- Tujuan atau kegunaan dari tauid lafzhy
adalah
1. Sengaja mengulang – ngulang saja
2. Khawatir akan lupa
3. Tidak ada konsentrasi dari si pendengar
4. Tidak ada kepedulian dari si pendengar

2. Taukid ma’nawi ilaih :


1

‫ﺒﻣﺎ ﺺ ﺍﻠﺧﺼﻮ ﺃﻮﺇرﺍدة ﻣﺗﺒﻮﻋﻪ ﺍﻠﻰ ﻔﺔ ﺇﺿﺎ ﻴر ﺗﻘد ﻞ ﺍحﺗﻣﺎ ﺍﻟرﻔع ﺒع ﺍﻟﺗﺎ‬
‫ﺍﻠﻌﻣﻮﻢ ) ﻫرﻩ ﻅﺎ‬
Artinya : Yang mengikut mengangkat
kemudian takdir idhofat kepada matbu’nya (
yang diikutnya ) atau mengangkatkan
kemungkinan tujuan khusus dengan lafazh
yang nampak secara umum.
Tujuan dari taukid ma’nawinya ini ada dua :
1. Mengangkatkan kemungkinan
takdir idhafat kepada matbu’nya (
yang diikutnya ), yaitu mu’akkad.
2. Mengangkat kemungkinan tujuan
khusus dari lafadz yang nampak
secara umum.
Lafadz – lafadz taukid ma’nawi ada 9
:
1. ( ) ‫ﻧﻔس‬ ) ‫ ( ﻜﻼ‬.4 ‫ ( ﺟﻣﻌﺎﺀ‬.7 )
2. ( ) ‫ﻋﻴﻥ‬ ) ‫ ( ﻜﻠﺗﺎ‬.5 ‫ ( ﺍﺟﻣﻌﻮﻥ‬.8 )
3. ( ) ‫ﻜﻞ‬ ) ‫ (ﺟﻣع ﺍ‬.6 ‫ ( ﺟﻣع‬.9 )
Lafadz yang dipakai untuk
mengangkatkan kemungkinan takdir idhofat
adalah lafadz . ( ‫) ﻧﻔس‬ dan ( ‫ ) ﻋﻴﻥ‬kedua –
1

duanya harus diidhofatnya kepada dhomir


yang kembali kepada mu’akad, dan wajib
menyesuaikan dhomir itu dengan muakadnya
di segi mufrad, tasniah, taknis contoh (‫ﻧﻔﺴﻪ ﺯﻴد‬
‫_ ﺟﺎﺀ‬
‫) ﻨﻓﺴهﺎ ﻫﻧد ﺖ ﺟﺎﺀ‬
Kalau mu’akadnya musanna atau
jama’ mak lafadz nafsu dan lafadz ainu
dijama’kan jadi jama’ qillah setimbangan ( ‫ﺍﻓﻌﻞ‬
)
Contoh : (‫) ﺃﻧﻓﺳهﻣﺎ ن ﺍ ﺍﻠﺯﻴد ﺀ ﺟﺎ ) – (ﺃﻋﻴﻧهﻣﺎ تﺍﻠﻫﻨدﺍت ﺟﺎﺀ‬
(‫) ﺃﻨﻔﺴهﻢ ﺟﺎﺀﺍﻠﺯﻴدﻮن ) – (ﺃﻋﻴﻧهﻥ ﺍﻠﻫﻨدﺍت ﺖ ﺟﺎﺀ‬

Kalau dikatakan ( ‫) ﺯﻴد جﺎﺀ‬ ( telah


datang siZaid ) kemungkinan dalam lafadz itu
ada mudhof yang ditakdirkan yaitu ( ‫ﺯﻴد رﺴﻮﻞ‬
‫ ( ) جﺎﺀ‬telah datang utusan siZaid ) dan
sebagainya. Untuk mengangkatkan
kemungkinan itu maka didatangkanlah lafadz
taukid yaitu ( ‫ ( ) ﻧﻓﺳﻪ ﺯﻴد جﺎﺀ‬telah datang si Zaid
dirinya atau ( ‫ﻋﻳﻧﻪ‬ )
1

Orangnya, maka hilanglah kemungkinan yang


datang utusan siZaid.
Lafazh ( ‫) ﻜﻝ‬ sampai ( ‫ ) جﻤع‬gunanya adalah
untuk mengangkat ada kemungkinan tujuan
khusus dari lafah yang tampak umum.
Contoh (‫ ( ) ﺍﻠﻘﻮﻢ جﺎﺀ‬telah datang kaum ) disini
ada kemungkinan yang datang hanya
sebagian dari kaum, karena itu didatang
lafazh ( ‫ ) ﻜﻝ‬jadi ( ‫ ) ﻜﻟهم ﺍﻠﻘﻮﻢ جﺎﺀ‬telah dah
datang sebagian kaum. Maka hilanglah
kemungkinan yang datang sebagian kaum.
Syarat taukid dengan ( ‫) ﻜﻝ‬
1. Muakadnya bukan musanna ( dua )
2. Muakad itu bisa dibagi zatnya.
3. Berhubungan dengan ( ‫ ) ﻜﻝ‬itu dhomir
yang kembali pada muakad
Lafadz ( ‫ ) ﻜﻼ‬dan ( ‫ ) ﻜﻠﺗﺎ‬kedudukannya sama
dengan ( ‫ ) ﻜﻝ‬pada ma’na
Syarat taukid dengan ( ‫ ) ﻜﻼ‬dan ( ‫) ﻜﻝ‬
1. Muakadnya harus musanna
2. Syah menempati mufrad pada temapat
( ‫ ) ﻜﻼ‬dan ( ‫) ﻜﻠﺗﺎ‬
1

3. Sesuatu yang disndarkn pada ( ‫) ﻜﻼ‬


dan ( ‫ ) ﻜﻠﺗﺎ‬tidak erbeda pada ma’na
Lafadz ( ‫ ) ﺃجﻤع ) – ( جﻤﻌﺎﺀ ) – ( ﺍجﻤﻌﻮﻥ ) – ( جﻤع‬ini
kebiasan diletakan sesudah lafadz karena itu
tidak perlu menghubungkannya dengan
dhomir
Contoh : (‫) ﺍجﻤﻌﻮﻥ ﻛﻠهم ﺋﻛﺔ ﺍﻠﻤﻼ ﻔﺴجد‬
Dan lafadh yang 4 ini tidak ditasniahkan dan
tidak dijama’kan

PERBEDAAN TAUKID DENGAN NA’AT

Perbedaan na’at dengan taukid


1. Boleh mengathafkan anatara beerapa
buah na’at boleh juga tidak
megathafkan sedangkan taukid tidak
boleh diathafkan satu sama lain
2. Na’at boleh mengikut pada nakirah
sedangkan taukid tidak
3. Na’at boleh terputus dari matbu’nya
sedangkan taukid tidak
1

BAB ATHOF ( KATA PENGHUBUNG )

- Athof menurut bahasa adalah ( ‫ﻋﻧﻪ ﺍﻒ ﻧﺼر‬


‫ ) ﺒﻌدﺍ ﺍﻠﺷﻳﺋﻰ ﺇﻠﻰ ﺍﻠﺭجﻮﻉ‬artinya : kembali kepada
sesuatu sesudah meninggalkannya.
Athof terbagi kepada dua :
1. Athof bayan ( ‫ = ) ﺒﻳﺎن ﻋﻃﻒ‬penjelasan
2. Athof nasaq ( ‫ = ) ﻧﺴﻖ ﻋﻃﻒ‬Susunan
1). Atof bayan yaitu :
( ‫) ﻟﺘﺧﺼﻴﺼﻪ ﺃﻮ ﻤﺗﺒﻮﻋﻪ ﻻﻴﺿﺎﺡ ﺒﻪ جﻳﺋﻰ ﺍﻠﺬﻱ ﻣد ﺍﻠجﺎ ﺒع ﺍﻠﺗﺎ‬
Arinya : Yang mengikut yang jamid yang
didatangkan untuk menjelaskan matbu’nya
( Ma’thufnya / yang diatapkan ) atau untuk
mengkhususkan ma’thufnya.
Contoh : ( ‫ ( ) ﻋﻤﺭ حﻔﺹ ﺃﺑﻮ ﺒﺎﷲ ﺃﻗﺴﻢ‬Telah
bersumpah dengan Allah Abu hafash Umar )
I’rabnya (‫ ) ﺃﻗﺴﻢ‬fiil madhi
(‫ )ﺒﺎﷲ‬jar dan majrur
(‫ ) حﻔﺹ ﺃﺑﻮ‬Fail
(‫) ﻋﻤﺭ‬ Athof bayan dari (‫) حﻔﺹ ﺃﺑﻮ‬, dia
menjelaskan bahwa yang bapak si Hafash
orangnya adalah Umar.
1

- Ketentuan bagi athof bayan keseluruhannya


dan kegunaannya sama dengan na’at
bedanya hanya kalau na’at dari isim yang
mustaq sedangkan athof bayan dari isim
yang jamid.

2. Athof nasaq ( ‫ ) ﻧﺴﻖ‬yaitu


( ‫) ﺍﻟﻌﻄﻑ ﺣﺭوﻒ ﺃحد ﻣﺘﺑوﻋﻪ ﻮﺒﻴن ﺒﻴﻧﻪ ﺍﻟﻣﺘﻮﺴﻁ ﺍﺘﺎﺒع‬
“ yang mengikut yang dibatasi antara yang
diikutnya oleh salah satu huruf athof “
Maksudnya : Athof nasaq, adalah antara
yang diathofkan dan tempat mengthafkan
dibatasi oleh salah satu huruf athof
Contoh : (‫ ( ) وﻋﻤﺭ ﺰﻴد جﺎﺀ‬telah datang si Zaid
dan si Umar )
I’rabnya : ( ‫ ) جﺎﺀ‬fiil madhi
(‫) ﺰﻴد‬ fail dia tempat mengathafkan (‫ﻋﻟﻴﻪ‬
‫) ﻣﻌﻄوﻑ ) (و‬ huruf athaf ( yang
menghubungkan )
(‫ ) ﻋﻤﺭ‬yang diathafkan (‫ ) ﻣﻌﻄوﻑ‬antara yang di
athafkan dan tempat mengathafkan di batasi
huruf athaf yaitu waw ( ‫) ﺍﻟوﺍو‬
1

Huruf athaf ada 10


1. Waw () ‫ﺍﻟوﺍو‬ 4. Au ( ) ‫ﺃو‬ 7.
Bal ( ) ‫ ﺒﻞ‬10 . Hatta (‫)حﺘﻰ‬
2. Fa ( ) ‫ﺍﻟﻓﺎﺀ‬ 5. Am ( ) ‫ﺍﻢ‬ 8. La (‫) ﻻ‬
3. Summa () ‫ﺛﻢ‬ 6. Imma ( ) ‫ﺇﻣﺎ‬ 9. Lakin (
‫) ﻟﻜن‬

FAEDAH ( KEGUNAAN ) DARI HURUF-


HURUF ATHAF

Masing-masing athaf itu mempunyai


faedah yang berbeda-beda.
1. Waw (‫) ﺍﻟوﺍو‬faedahnya adalah untuk
muthlaq jama’ ( ‫ ) ﺍﻟجﻤع ﺍﻟﻣﻄﻟﻕ‬maksudnya
muthlaq jama’ adalah berhimpun hukum
pada yang diathafkan dan tempat
mengathafkan dengan tidak ada kaitan
mana yang dulu dan mana yang terakhir
atau sama.
1

Contoh : (‫ ( ) وﻋﻤﺭ ﺯﻴد ﻗﺎﻢ‬telah berdiri si Zaid


dan si Umar ) di sini menetapkan hukum
Berdiri pda si aid dan si Umar tanpa
mempemasalahkan mana yang berdiri
dahulu dan yang terakhir.
2. Fa ( ‫ ) ﺍﻟﻓﺎﺀ‬faedahnya untuk tertib dan takib
(‫ ) وﺘﻗﺗﻳﺐ ﻠﺘﺭﺘﻴﺐ‬berurut dan beriring
Contoh : ( ‫ ( ) ﻔﺒﻜﺭ ﻔﻌﻤﺭ ﺯﻴد ﻗﺎﻢ‬telah berdiri si
Zaid kemudian si Umar kemudian si Bakar.
Maka dalam contoh ini yang dahulu berdiri
adaah i aid sesudah itu si Umar setelah itu
si Bakar dengan tidak mempunyai jarak
waktu yang panjang.
3. Summa (‫ ) ﺛﻢ‬untuk terti dan tarakhy (
‫ ) وﺘﺭجﻰ ﻠﺘﺭﺘﻴﺐ‬artinya :
Berurutan dan mempunyai jarak waktu
yang panjang
Contoh : ( ‫ﻋﻤﺭﺛﻢﺒﻜﺭ ﺛﻢ‬ ‫ ( ) ﺯﻴد ﻗﺎﻢ‬telah
berdiri si Zaid kemudian si Umar kemudian
si Bakar maka dalam contoh ini yang
pertama kali berdiri adalah si Zaid
kemudian kemudian si Umar, kemudian si
1

Bakar dan proses berdiri mereka satu


sama lain mempunyai jarak waktu yang
lama.
4. Hatta (‫ )حﺘﻰ‬faedahnya untuk goyah dan
tajrid ( ‫ ) ﺘدﺭﻳﺞ و ﻟغﻴﺔ‬artinya :
Berkesudahan dan erangsur-angsur contoh
:
( ‫ ( ) ﺭﺃﺴهﺎ ﺣﺘﻰ ﺍﻟﺴﻣﻜﺔ ﺃﻜﻟت‬aku telah makan ikan
hingga kepalanya ) proses dia memakan
ikan beragsur-angsur hingga habis sampai
ke kepalanya.
5. La (‫) ﻻ‬untuk menafikan / menidakkan
contoh : ( ‫ ) ﻋﻤﺭ ﻻ ﺰﻴد جﺎﺀ‬telah datang si Zaid
tidak si Umar )

Syarat (‫ ) ﻻ‬dikatakan huruf athof


a. Mufrat yang di athofkan
b. Didahului oleh ijab ( kata yang enunjukkan
la ) atau amar ( perintah

6. Au (‫) ﺃو‬kalau dia terletak sesudah tholab


( tuntunan ) ma’nanya untuk takhyir
1

( ‫ ) ﺗﺨﻴﻴﺭ‬memilih atau ibahah ( ‫ﺇﺒﺎحﺔ‬ )


membolehkan perbedaan takhyir dengan
ibahah. Kalau ibahah boleh berhimpun
sedagkan takhyir tidak boleh berhimpun
contoh takhyir ( ‫ ( ) ﺃﺧﺘهﺎ ﺃو ﻫﻧدﺍ ﺗﺭوﺝ‬nikahilah
oleh kamu si Hindun atau saudaranya )
hanya salah satunya bleh di nikahi.
Contoh : Ibahah ( ‫) ﺃﻮﻔﻘهﺎ ﻧحﻮﺍ ﺗﻌﻟﻢ‬
( pelajarilah oleh kamu nahwu atau fiqif )
boleh dipelajari kedua-duanya
Kalau ( ‫ ) ﺃﻮ‬terletak sesudah khabar
faedahnya untuk syak atau ibham
perbedaan antara syak dan ibham
Kalau ibham ada pengetahuan.Kalau
syak tidak ada pengetahuan sama sekali
Contoh syak : ( ‫ ( ) ﻴوﻢ ﺃﻮﺒﻌﺽ ﻴوﻤﺎ ﻟﺒﺛﻧﺎ‬kami telah
menetap satu hari atau setengah hari )
Perkataan dari penduduk gua kahfi
ketika bangun dari tidur mereka enar-enr
tidak tahuberapa lama mereka di dalam
goa itu.
1

Contoh ibham :
( ‫ ) ﻤﺒﻴن ﻞ ﺿﻼ ﺃﻮﻓﻰ ﻫدى ﻟﻌﻟﻰ ﻮﺃﻧﺎﺃﻮﺇﻴﺎﻜﻢ‬saya atau kamu
udah-mudahan mendapat petunjuk atau
pada kesesatan yang nyata ) ini perkataan
orang beriman kepada orang yang kafir
apakah saya atau kamu yang dalam
kesesatan sedangkan dia tahu bahwa
yang berada dalam kesesatan adalah
orang kafir.

8. Am ( ‫) ﺍﻢ‬faedahnya untuk menuntut


penjelsan sesudah hamzah yang masuk
atas salah satu dua yang sama. Contoh : (
‫ ( ) ﻋﻤر ﺃﻢ ﻋﻨدﻙ ﺃﺯﻴد‬adakah si zaid di samping
engkau atau si Umar )perkataan ini bila
kamu yakin bahwa salah satu dari
keduanya ada di situ tapi ragu orangnya.
9. bal ( ‫ﺒﻞ‬ ) untuk iddirab ( ‫) ﻻﺿرﺐ‬
berpaling dari kesalahan. Contoh :
( ‫ ( ) ﻋﻤر ﺒﻞ ﺯﻴد ﺟﺇﺘﻰ‬telah datang padaku si
Zaid tapi si Umar ) Dia bermaksud
mengatakan yang datang si Umar dia
1

salah dikatakan si Zid kemudian ia


palingkan dari si aid kepada si Umar.

Syarat athof dengan ( ‫ﺒﻞ‬ )


1. Mufrat yang di athofkan
2. di dahului oleh ijab atau amar

9. lakin ( ‫ ) ﻠﻜن‬faedahnya untuk istidrok ( ‫ﺇﺴﺗدﺭﻚ‬


) susulan
Contoh : ( ‫ ) ﻟﺢ ﺒﻂﺎ ﻠﻜن ﺒﺻﺎﻟﺡ ﺎﻤررت‬aku tidak
bertemu dengan orang yang baik tetapi
dengan orang yang jahat )
Syarat athof dengan (‫) ﻠﻜن‬
1. Mufrat yang di athafkan
2. Di dahului oleh nafi ( kata tidak ) atau
nahi ( larangan )
3. Tidak di sertai leh waw ( ‫) ﺍﻟﻮﺍﻮ‬
Kalau ( ‫ ) ﻠﻜن‬masuk kepada jumlah atau
di dahului oleh waw maka dia di sebut huruf
ibtida.
1

10. ( ‫) ﺇﻤﺎ‬mas’alah (‫ ) ﺇﻤﺎ‬berselisih ahli nahwu


kebanyakan mereka tidak memasukkannya
kedalam bilangan huruf athof
Hanya jarjani orang yang mengatakan (‫) ﺇﻤﺎ‬
( itu huruf athof )
- Kalau kita mengathofkan kepada yang
marfu’ harus dirofa’kan. Contoh :
( ‫) ﻮﻳﻗﻮﻞ ﻮﻋﻤﺭ ﻘﺎﻢﺯﻳد ) _(ﻳﻗﻮﻢ ﺯﻳد‬
Atau kepada yang mansub harus
dinasabkan cotoh :
( ‫) ﻟن ﺯﻳد ﺰﻴدﺍﻮﻋﻤﺭﺍ ﺭﺃﻳت ) _ ( ﻮﻳﻘﻌد ﻳﻘﻮم‬
Atau kepada yang mansub harus
dinasabkan cotoh : ( ‫) ﻮﻋﻤﺭ ﺒﺯﻳد ﺖ ﻤﺭﺭ‬

Atau kepada yan majzum harus


dijazamkan contoh : ( ‫) ﻮﻳﻘﻌد ﻳﻘﻮ ﻟم ﺰﻴد‬

BAB BADAL ( PENGANTI )

Undang – undang badal adalah :


( )
1

Artinya : Yang mengikut yang dimaksud


dengan hukum tanpa ada perantara.
Yang dimaksud tidak ada perantara adalah
tidak ada huruf yang menghubungkannya.
Badal terbagi 4 :
1. Badal (‫ ( ﻤﻂﺎﺑﻖ‬/ ) ‫ (ﺷﻴﺋﻰ ﻤن ﺷﻴﺋﻰ‬/ ) ‫) ﻜﻞ ﻤن ﻜﻞ‬
2. Badal ( ‫) ﻛﻝ ﻤن ﺑﻌﺽ‬
3. Badal ( ‫) ﺍﺛﺗﻤﺎﻝ‬
4. Badal ( ‫) ﻏﻠﻃ‬
1. Badal (‫ ) ﻜﻞ ﻤن ﻜﻞ‬adalah : ( ‫ﺍﻻﻮﻝ ﻋﻴن ﻔﻳﻪ ﻧﻰ ﺍﻠﺛﺎ ﻋﻤﺎ‬
‫) ﻋﺒﺎﺭة‬
Artinya : Ibarat pada yang kedua adalah ain
pada yan pertama contoh
(‫) ﻋﻠﻳهﻢ ﺃﻧﻌﻤت ﺼﺭﺍﻂﺍﻠذﻴن ﻧﺎﺍﺼﺭﺍﻂﺍﻠﻤﺴﺗﻗﻳﻢ ﺇﻫد‬ ( tunjukilah
kami jalan yang lurus, jalan orang – orang
yang telah engkau beri n’mat atas mereka )
Lafadz (‫ ) ﺼﺭﺍﻂ‬yang kedua adalah badal dari
afadz (‫ ) ﺼﺭﺍﻂ‬yang pertama.
Yang dimaksud dengan (‫ ( ) ﺼﺭﺍﻂ‬jalan ) yang
kedua adalah (‫ ( ) ﺼﺭﺍﻂ‬jalan ) yang pertama
2. Badal ( ‫ ) ﻜﻞ ﻤن ﺒﻌﺾ‬adalah (‫ﻤنﺍﻻﻮﻞ جﺯﺃ ﺍﻠﺛﺎﻨﻰ ﻴﻜﻮﻥ‬
‫) ﺃن‬
1

Artinya : Bahwa ada yang kedua merupakan


bagian dari yan pertama
Contoh : ( ‫ ( ) ﺛﻠﺜﻪ ﺃﻜﻠتﺍﻟﺭﻏﻴﻒ‬aku telah makan roti
sepertinya )
Lafadz (‫ ) ﺛﻠﺜﻪ‬jadi badal dari lafadz (‫) ﺍﻟﺭﻏﻴﻒ‬
badal ba’da minkul karena sepetiga roti
adalah dari satu roti
3 Badal ( ‫ ) ﺇﺷﺘﻤﺎﻞ‬adalah (‫ﺋﻳﺔ ﺍﻠﺟﺯ ﺒغﻳر ﺒﺴﺔ ﻤﻼ ﻮﺍﻠﺜﺎﻧﻰ‬
‫) ﺒﻳنﺍﻻﻮﻞ ﻳﻜﻮن ﺍن‬
Artinya : Bahwa ada antara yang pertama
dan yan kedua saling terpakai tanpa ada
jazuk atau bagian contoh ( ‫) ﻋﻠﻤﻪ ﺯﻴد ﺃﻋﺟﺒﻨﻰ‬
Mencengangkan bagiku si Zaid ilmunya
Lafadz ( ‫ ) ﻋﻠﻢ‬jadi badal dari lafadz (‫) ﺯﻴد‬
antara ilmu dan siZaid saling memakaikan
karena ilmu berada pada siZaid dan si Zaid
berada dalam ilmu atau juzuk – juzuknya
tidak ada.
4. Badal ( ‫ ) ﻏﻠﻃ‬adalah ( ‫) ﻏﻠﻄﺎ ﺬﻜﺭ ﺍﻟذى ﺍﻟﻠﻔﻅ ﻤﻥ ﺒدﻞ‬
Artinya : Pengganti dari lafadz – lafadz yan
disebutkan secara tersalah
1

Contoh ( ‫ ( ) ﺯﻳدﺍﺍﻠﻔﺭس ﺭﺃﻴﺖ‬aku telah melihat


siZaid kuda )
Maksudnya ingin mengatakan melihat kuda
lalu terlancar tidaknya menyeutkan siZaid
Kemudian dia ingat dan ditukar dengan
lafadz (‫ ( ) ﺍﻠﻔﺭس‬kuda )
- Hukum badal keseluruhannya mengikut
kepada mabdul ( yng digantikan ) kalau
yang digantikan ( mabdul ) marfu’
badal juga marfu’
Kalau yang digantikan (mabdul )
mansub badal juga mansub
Kalau yang digantikan ( mabdul 0
majrur badal juga majrur
Penyempurnaan
Na’at – Athof – Taukid – badal dinamai tabi’ (
‫ ) ﺗﺎﺒع‬artinya yang mengikut hukum
Keempat – empatnya mengikuti kepada
matbu’ ( ‫ ) ﻤﺗﺒﻮﻉ‬Artinya yang diikut
Matbu’ dari na’at adalah man’ut
Matbu’ dari taukid adalah mu’akad
Matbu dari athof adalah ma’thuf alaih
1

Matbu’ dari badal adalah mabdul

ISIM – ISIM YAN MANSUB ( YANG


DINASABKAN )

Isim – ism yang dinasabkan ada 15


1. Mafu’ bih ( ‫ﻋﻞ ﻔﻌﻞﺍﻠﻔﺎ ﻋﻠﻳﻪ ﻗع ﻮ ﺍﻠذﻱ ﻫوﺍﻻﺴﻢ‬ ) ‫ﺒﻪ ﻤﻔﻌﻮﻝ‬
2. Maf’ ul muthlak (‫) ﺍﻠﻣﻄﻠﻖ ﻤﻔﻌﻮﻝ‬
3. Mafhimin ajlih (‫) ﺃجﻠﻪ ﻣﻥ ﻤﻔﻌﻮﻝ‬
4. Maf’ ulfih ( ‫) ﻔﻴﻪ ﻤﻔﻌﻮﻝ‬
5. Maf’ul ma’ah (‫) ﻣﻌﻪ ﻤﻔﻌﻮﻝ‬
6. Khabar kana (‫) ﻜﺎﻥ ﺨﻴﺭ‬
7. Isim inna ( ‫) ﺇﻥ ﺍﺳﻢ‬
8. Hal ( ‫) ﺍﻠحﺎﻞ‬
9. Tamyiz ( ‫) ﺘﻣﻴﻴﺯ‬
10. Mustasna ( ‫) ﻣﺷﺘﺛﻧﻰ‬
11. Isim la ( ‫) ﺍﺴﻢﻻ‬
12. Munada ( ‫) ﻣﻧﺎدى‬
13. Khabar kada ( ‫) ﺨﺒﺭﻜﺎد‬
14. Khobar ma hijaziah (‫) حجﺎﺯﻳﺔ ﺨﻳﺒﺭﻣﺎ‬
15. Mengikuti bagi yang mansub (‫) ﻠﻠﻤﻨﺼﻮﺐ ﺘﺎﺒع‬
1

Kalau kita menemui isim yang mansub


maka I’rabnya adalah salah satu dari yang
diatas.

1. BAB MAF’UL BIH ( OBJEK


PENDERITA )

Arti dari lafadz maf’ulbih ( ‫ ) ﺒﻪ ﻤﻔﻌوﻞ‬adalah


yang diperbuat dengan dia kalau
Dalam bahsa Indonesia sama dengan objek
penderita atau sasaran dari perbuatan.
Contoh : ( ‫ ( ) ﺍﻠﻜﻟﺐ ﺿﺭﺒﺖ‬saya memukul anjing )
Kalimat (‫ ) ﺍﻠﻜﻟﺐ‬disini mempunyai kedudukan
sebagai maf’ublih ( sasaran dari pukulan )
Maf’lbih itu hukumnya mansub tidak lain
Undang – undang maf’ulbih adalah ( ‫ﺍﻟﻔﺎﻋﻞ ﻔﻌﻞ‬
‫) ﻋﻠﻴﻪ ﻘع و ﺍﻟذى ﺍﻻﺴﻢ‬
Artinya : Isim yang terjadi atas dia perbuatan
sifa’ul ( pelaku perbuatan ) yang dimaksud
dengan terjadi perbuatan adalah ta’liq
perbuatan, maka termasuk maf’ulbih ( ‫) ﺰﻴدﺍ‬
dalam contoh (‫ ( ) ﺰﻴدﺍ ﺿرﺒﺖ ﻤﺎ‬tidak memukul
1

aku akan siZaid sekalipun pukulan tidal


terjadi pada siZaid ).

Maf’ul bih ada dua pembagian


1. Zhohir ( jelas )
2. Mudmar ( isim dhomir )
Contoh : ( ‫ ( ) ﺍﻠغﻴﺙ ﺍﷲ ﺍﻧﺰﻞ‬telah menurunkan
Allah akan hujan )
I’rabnya (‫ ) ﺍﻧﺰﻞ‬fiil madhi hukumnya dibina
atas fathah
(‫ ) ﺍﷲ‬Fail hukum nya marfu’ tanda rofa’nya
dhomah
(‫ ) ﺍﻠغﻴﺙ‬maf’ulbih hukumnya mansub tanda
nasabnya fathah
Zhohir terbagi kepada 8 sebagaimana pada
fail dan naib fail mudhmar terbgai dua:
1. Muttasil ( ‫ ) ﻤﺗﺼﻞ‬artinya bersambung
2. unfasil ( ‫ ) ﻤﺗﺼﻞ‬artinya terpisah
- Muttasil ialah ( ‫ﺍﻻﺨﺗﻴﺎﺭ ﻔﻰ ( ﺇﻻ ) ﻳﻟﻰ وﻻ ﻣﻠﻪ ﻋﺎ ﻋﻟﻰ‬
‫) ﻴﺘﻗدﻢ ﻣﺎﻻ‬
1

( Sesuatu tidak bisa terdahulu dari amilnya


dan tidak bisa mengiringi huruf (‫) ﺇﻻ‬, pada
ketika ikhtiar )
Yang dimaksud dengan amil adalah fiil
Yang dimaksud ikhtiar adalah bukan karena
terpaksa seperti dharurat syi’ir

Contoh : ( ‫ ( ) ﺍﻛﺭﻣﻪ‬telah memuliakan dia


akannya )
- I’rabnya ( ‫ ) ﺃﻜﺭﻢ‬fiil madhi failnya adalah ( ‫) ﻫﻮ‬
yang ditakdirkan. Dan ( ‫) ﻩ‬
Muf’ulbih dia dhomir muttasil tidak bisa
terdahulu dari amilnya, amilnya adalah( ‫) ﺃﻜﺭﻢ‬
Maka tidak sah dibaca (‫ﺃﻜﺭﻢ‬ ‫) ﻩ‬
- Munfasil ialah : (‫ﺍﻻﺨﺗﻴﺎﺭ ﻔﻰ ( ﺇﻻ ) ﻮﻴﻟﻰ ﻤﻟﻪ ﻋﺎ ﻋﻠﻰ ﻳﺘﻗدﻢ ﻣﺎ‬
)
Terdahulu atas amilnya dan bisa mengiringi
huruf ( ‫ ) ﺇﻻ‬pada ketika ikhtiar )
Contoh : (‫ ( ) ﺃﻜﺭم ﻱ ﺍﻴﺎ‬akan memuliakan dia )
I’rabnya (‫ ) ﻱ ﺍﻴﺎ‬maf’ulbih hukumnya dibina
atas fathah karena isim dhomir
‫‪1‬‬

‫‪ ) yang‬ﻫو ( ‪ ) fiil madhi failnya adalah‬ﺃﻜﺭم(‬


‫‪ditrakdirkan dia adalah amil dari‬‬
‫) ﺇﻴﺎﻱ ( ‪ ) boleh mendahulukan dari‬ﻱ ﺍﻴﺎ(‬
‫) ﺃﮐﺭم ( ‪amilnya yaitu‬‬
‫‪Muttasil dan munfasil masing – masing ada‬‬
‫‪12 yaitu :‬‬
‫‪Contoh muttasil yaitu :‬‬
‫ﻤﺘکﻠﻢ‬ ‫ﻣﺨﺎﻂﺒﺔ‬ ‫ﻤﺨﺎﻂﺐ‬ ‫ﻏﺎﺒﺔ‬ ‫ﻏﺎﺋﺐ‬
‫ﺃﮐرﻤﻰ‬ ‫ﺃﮐرﻣﻚ‬ ‫ﺃﮐﺭﻤﻚ‬ ‫ﺃﮐرﻤهﺎ‬ ‫ﺃﮐرﻤﻪ‬

‫ﺃﮐرﻤﻨﺎ‬ ‫ﺃﮐرﻤکﻤﺎ‬ ‫ﺃﮐرﻤﮐﻤﺎ‬ ‫ﺃﮐرﻤهﻤﺎ‬ ‫ﺃﮐرﻤهﻤﺎ‬

‫ﺃﮐرﻤکﻥ‬ ‫ﺃﮐرﻤکﻢ‬ ‫ﺃﮐرﻤهﻢ‬ ‫ﺃﮐرﻤهﻢ‬

‫‪I’rabnya : sama dengan contoh muttasil‬‬


‫‪Contoh munfasil yaitu :‬‬
‫ﻤﺘکﺎﻢ‬ ‫ﻤﺨﺎﻄﺑﺔ‬ ‫ﻣﺨﺎﻂﺏ‬ ‫ﻏﺎﺋﺑﺔ‬ ‫ﻏﺎﺋﺐ‬

‫ﺇﻳﺎﻱﺃﮐرﻢ‬ ‫ﺇﻳﺎﻚﺃﮐرﻢ‬ ‫ﺇﻳﺎﻚﺃﮐرﻢ‬ ‫ﺇﻳﺎﻫﺎﺃﮐرﻢ‬ ‫ﺇﻳﺎﻩﺃﮐرﻢ‬

‫ﺇﻳﺎﻧﺎﺃﮐرﻢ‬ ‫ﺇﻳﺎﻜﻣﺎﺃﮐرﻢ‬ ‫ﺇﻳﺎﻜﻣﺎﺃﮐرﻢ‬ ‫ﺇﻳﺎﻫﻣﺎﺃﮐرﻢ‬ ‫ﺇﻳﺎﻫﻣﺎﺃﮐرﻢ‬

‫ﺇﻳﺎﻜﻥﺃﮐرﻢ‬ ‫ﺇﻳﺎﻜﻢﺃﮐرﻢ‬ ‫ﺇﻳﺎﻫﻥﺃﮐرﻢ‬ ‫ﺇﻳﺎﻫﻣﺎﺃﮐرﻢ‬


1

I’rabnya sama dengan contoh munfasil


diatas.
Pada asal susunan kalimat adalah fiil dahulu,
kemudian fail dan setelah itu maf’ul. Tapi ada
empat ( 4 ) wajib dahulu maf’ul bih dari fiil
dan failnya, yaitu :
1. Kalau maf’ul bih itu isim isyarat contoh : (
‫)ﻫﺎد ﻣﻥ ﻠﻪ ﻔﻤﺎ ﺍﷲ ﻳﺿﻠﻞ ﻤن‬
“ Akan orang yang menyesatkan Allah
maka tidak ada bagi dia petunjuk “
( ‫ﻤن‬ ) Maf’ul bih dari (‫ ) ﻳﺿﻠﻞ‬wajib
mendahulukannya karena isim isyarat.
2. Kalau maf’ul bih isim istifham contoh : (
‫ﺗﻧﻜﺭﻮن ﺍﷲ ت ﻔﺄﻱﺍﻴﺎ‬ )
“ maka akan mana ayat Allah-kah yan
kamu ingkari “
( ‫ ) ﺍﻱ‬jadi maf’ul bih dari (‫ ) ﺗﻧﻜﺭﻮن‬wajib
mendahulukannya karena isim istifham,
3. Kalau maf’ul bih itu ( ‫ ) ﻜﻢ‬atau ( ‫) ﻜﺎﻳﻥ‬
khobariyah ( yang berma’na amat
banyak ) atau diidhofatkan kepada (‫) ﻜﻢ‬
1

khobariyah, contoh ( ‫ ) ﻤﻠﻛت ﻜﺗﺎﺐ ﻜﻢ‬Amat


banyak telah aku miliki.
Lafadz (‫ ) ﻜﻢ‬jadi maful bih dari (‫ ) ﻤﻠﻛت‬wajib
mendahulukannya karena dia (‫) ﻜﻢ‬
Khobariyah. Contoh selengkapnya lihat
( Jami’usddurus halaman 13 juz3 )
4. Kalau maf’ul itu dinasabkan oleh jawab (‫) ﺃﻣﺎ‬
contoh ( ‫) ﻣﺎﺍﻠﻴﺗﻳﻢﻔﻼﺘﻗهﺭ ﻓﺄ‬
“ Maka adapun akan anak yatim maka
janganlah kamu menghardiknya “
Lafadz (‫ ) ﺍﻠﻴﺗﻳﻢ‬dinasabkan oleh (‫ ) ﻔﻼﺘﻗهﺭ‬dia
menjawab dari (‫) ﺃﻣﺎ‬

II. BAB MAF’UL MUTHLAQ ( PENEGAS /


PENJELAS )

Undang – undangnya : ( ‫ﺍﻮﻟﻌددﻩ ﻠﻧﻮﻋﻪ ﺍﻠﻣﺒﻳن ﺍﻮ ﻼﻣﻠﻪ‬


‫) ﺍﻠﻤﺆﻜد ﺃﻠﻤﺼدﺭ‬
“ Maf’ul muthlaq adalah masdar yang
menguatkan menegaskan bagi amilnya atau
menjelaskannya macam – macam amilnya
atau menjelaskan bilangan amilnya. Kalau
1

amilnya kadang – kadang fiil kadang kadang


sifat dan kadang – kadang masdar.
Contoh amil fiil (‫ “ ) ﺗﻜﻟﻴﻤﺎ ﻜﻠﻢﺍﷲﻤﺴﻰ‬Telah berbicara
Allah akan musa dengan sebenar- benarnya
bicara.
Lafadz (‫) ﺗﻜﻟﻴﻤﺎ‬ masdar dari (‫) ﻜﻠﻢ‬ dia
mempertegas ma’na dari (‫ ) ﻜﻠﻢ‬yang menjadi
amilnya. Dan (‫ ) ﺗﻜﻟﻴﻤﺎ‬jadi maf’ul muthlak dari (
‫) ﻜﻠﻢ‬
Contoh amilnya wasaf / sifat (‫) ﻀرﺑﺎ رﺐ ﺃﻧﺎﻀﺎ‬
( saya orang yang memukul dengan sebenar-
benar pukulan (‫ ) ﻀرﺑﺎ‬masdar dia jadi maf’ul
muthlaq mempertegas makna amilnya.
Amilnya adalah ( ‫ ) ﻀﺎرﺐ‬wasf setimbangan (
‫) ﻔﺎﻋﻞ‬
Contoh amilnya masdar ( ‫“ ) ﻀﺭﺒﺎ ﻀرﺒﻚ ﻤن ﻋﺟﺒﺖ‬
Aku tercengang dari pukulan engkau dengan
sebenar – benar pukulan”
Lafadz (‫ ) ﻀرﺑﺎ‬masdar dari maf’ul muthlaq dari
( ‫ ) ﻀﺭﺐ‬pada (‫ﻀرﺒﻚ‬ ) yang juga masdar
dia mempertegas makna amilnya.
1

- dan kalau penjelas bagi macam


amilnya kadang dengan memberi sifat
kadang dengan idhofat kadang denan
isyarat kepada masdar.
Contoh dengan memeberi sifat ( ‫ﻴدﺍ ﺷد ﻀﺭﺑﺎ‬
‫ “ ) ﻀﺭﺑﺖ‬Saya memukul semacam pukulan
yang sangat “, Lafadz (‫ ) ﻀﺭﺑﺎ‬maf’ul mutlaq
dari (‫ ) ﻀﺭﺑﺖ‬dia menjelaskan macam pukulan
dengan lafadz (‫ ) ﻴدﺍ ﺷد‬sangat yang lafadz (‫ﻴدﺍ ﺷد‬
) itu menjadi sifat / naat dari (‫) ﻀﺭﺑﺎ‬
Contoh dengan idhofat ( ‫ ) ﻀﺭﺑﺎﺍﻻﻣﻴر ﻀرﺒﺖ‬saya
memukul semacam pukulan raja.
Lafadz (‫ ) ﻀﺭﺑﺎ‬maf’ul muthlaq dari (‫ ) ﻀرﺒﺖ‬dia
menjelaskan macam pukulan dengan
diidhofatkan kepada lafadz (‫ ) ﺍﻻﻣﻴر‬dan (‫) ﺍﻻﻣﻴر‬
mudhofun ilaih.
Contoh dengan isyarat, kepada masdar (‫ﺍﻟﺿﺭﺐ‬
‫“ ) ﺬﻟﻚ ﻀﺭﺑت‬Aku memukul semacam demikian
pukulan “.
Lafadz (‫ ) ﺬﻟﻚ‬jadi maf’ul muthlaq dari (‫) ﻀﺭﺑت‬
dia bukan masdar tapi isyarat kepada masdar
1

yang sesudahnya yaitu (‫) ﺍﻟﺿﺭﺐ‬ dia


menjelaskan macam amilnya.
- Kalau menjelaskan bilangan ailnya dengan
lafadz ( ‫ ( ﻤﺭﺗﻴﻥ‬/ ) ‫ﻤﺭة‬ )/
( ‫ )ﻤﺭﺍﺖ‬satu kali/dua kali / beberapa kali.
Contoh ( ‫ “ ) حدة وﺍ ﻀﺭﺑﺔ ﺿﺭﺑت‬Aku memukul satu
kali pukulan “
Lafadz (‫ ) ﻀﺭﺑﺔ‬jadi maf’ul muthlaq dari (‫) ﺿﺭﺑت‬
dia berfungsi menjelaskan bilangan amilnya.
Hasil fungsi dari maf’ul mutlaq ada 3 yaitu :
1. Menegaskan Amil
2. Menjelaskan macam amil.
3. Menjelaskan bilangan amil

III.BAB MAFUL MIN AJLIH ( PENYEBAB


KEJADIAN )

Maf’ul min ajlih dinamai juga maf’ullah dan


maf’ul liajlih
Undang- undangnya adalah :
‫ﺃﻟﻣﺼدﺭﺍﻟﻣﺬﻜوﺭﻋﻟﺔﻟحدﺚﺷﺎﺭﻜﻪﻔﻰﺍﻟﺯﻣﺎنﻮﺍﻟﻓﺎﻋﻞ‬
1

Masdar yang disebutkan sebagai alasan bagi


kejadian ( peristiwa ) yang sama waktu dan
pelakunya.
Maksudnya : Maf’ul min jalih itu shighatnya
adalah masadar dan masdar nitu gunanya
sebagai alasan bagi kejadian ( fiil ), Waktu fiil
dengan waktu masdar harus sama fail
( pelaku ) dari masdar dengan pelaku fiil
harus sama.
Contoh : ‫ ( ﺇﺟﻼﻻﻟﻟﺷﻴﻎ ﻓﻣت‬aku berdiri karena
memuliakan bagi syekh ( orang tua)
I’rabnya : ‫ ﻓﻣت‬Fiil dan fail
‫ ﺇﺟﻼﻻ‬Maf’ul min ajlih dia
menjadikan sebab dari ( ‫ ( ) ﻓﻣت‬berdiri )
Fail ( ‫ ) ﻗﻢ‬dengan fail (‫ ) ﺇﺟﻼﻻ‬sama yaitu ( ‫ت‬
) ( aku ) Waktu (‫ ) ﻗﻢ‬dengan waktu (‫) ﺇﺟﻼﻻ‬
sama yaitu disaat terjadi berdiri saat itu
terjadi memuliakan (‫) ﻟﻟﺷﻴﻎ‬jar dan majrur.
Hasil syarat dari maf’ul min ajlih
1. Masdar
2. Menjadi alasan bagi kejadian
3. Sama failnya dan zamannya
1

Kalau kurang salah satu dari yang tiga ini


mak dia harus dijarkan dengan lam ta’lil
( ‫) ﻻﻢﺍﻟﺗﻌﻟﻳﻝ‬
Contoh yang tidak masdar firman Allah
‫ﺟﻣﻴﻌﺎ ﻣﺎﻔﻰﺍﻻرﺾ ﻫﻮﺍﻠذىﺨﻠﻖﻟﻜﻢ‬
( Dia yang telah menjadikan bagi kamu apa
yang ada dibumi keseluruhan )
Lafadz ( ‫ ( ) ﻠکﻢ‬kamu ) adalah menjadi sebab
Allah menciptakan apa yang ada dibumi tapi
dia bukan masdar karena itu dimaksudkan
kedalamnya lam ta’lil.
Contoh yang tidak sama zamannya kata
penyair
‫ﺍﻟﺳﺗرﺇﻻﻟﺒﺴﺔﺍﻟﻤﺗﻔﻀﻞ ﻟدى * ﺛﻴﺎﺒهﺎ ﻟﻧﻮﻢ ﻧﺿت ﻮﻘد ﻔﺟﺋت‬
( aku telah datang pada hal sungguh telah
menanggalkan si perempuan akan
pakaiannya karena akan tidur disamping
penutup kecuali pakaian tipis)
Lafadz ( ‫ ( ) ﻧﻮم‬tidur ) menjadi alasan bagi
menanggalkan pakaian masdar tapi
zamannya tidak sama karena zaman
menanggalkan pakain lebih dahulu dari
1

zaman tidur karena itu dijarkan dia dengan


lam ta’lil jadi dia ( ‫) ﻟﻧﻮم‬
Contoh yang tidak sama failnya
‫ﻫﺎﻮﺯﻴﻧﺔ ﻮﺍﻟﺧﻴﻞﻮﺍﻟﺒﺨﺎﻞﻮﺍﻟحﻤﻴرﻟﺗرﻜﺑﻮ‬
(Allah telah menciptakan kuda, bugal,
keledai, agar kamu menungganginya dan
mengendalikannya hiasan )
Lafadz ( ‫ ) ﻫﺎ ﻟﺗرﻜﺑﻮ‬dengan takdir ( ‫ ) ﻻﻥﺗﺭﻜﺑﻮﻫﺎ‬dia
menjadi alasan bagi penciptaan kuda, bugol,
dan keledai. Tapi failnya berbeda karena fail
dari penciptaan kuda, bugol, dan keledai
adalah Allah. Sedangkan fail dari ( ‫) ﺗﺭﻜﺑﻮ‬
adalah manusia karena itu dijarkan dengan
lam ta’lil

4. BAB MAF’ULFIH / ZHOROF


( LINGKUNGAN / WADAH )

Maf’ulfih ini menurut orang Basrah


nmanya adalah Zhorof ( wadah ) dari
1

perbuatan karena perbuatan terjadi pada


waktu itu atau pada tempat itu.
Kalau perbuatan terjadi pada waktu itu
dinamakan zhorof zaman. Kalau perbuatan
terjadi pada tempat itu dinamakan zhorof
makan.
Undang maf’ulfih adalah ( ‫) ﻔﻰ ﻤﻌﻨﻰ ﻤﺎﻀﻤﻥ‬
( sesuatu yang mengandung ma’na (‫ ) ﻔﻰ‬pada
Hanya mengandung ma’na ‫ ﻔﻰ‬saja
sedangkan huruf ‫ﻔﻰ‬ nya tidak ada contoh
‫ﺼﻤﺖﻴﻮﻢﺍﻠﺧﻣس‬
( aku puasa pada hari kamis )
I’rabnya : ‫ﺼﻤﺖ‬ fiil dan fail
‫ﻴﻮﻢ‬ Maf’ulfih / Zohorof zaman
karena perbuatan puasa terjadi pada waktu
itu. Didalamnya terkandung ‫ ﻔﻰ‬yaitu pada hari
sedangkan huruf ‫ﻔﻰ‬ nya tidak ada
hukumnya mansub tanda nasabnya fathah.
‫ ﺃﻟﺨﻣس‬Mudhofan ilaih / mahraf hukumnya
majrur tanda jarnya kasrah.
Contoh : ‫ ( ﺃﻤﺎﻣﻚ جﻠﺴﺖ‬aku duduk dididepan )
I’rabnya : ‫جﻠﺴﺖ‬ Fiil dan fail
1

‫ﻢ ﺃﻤﺎ‬ Maf’ul fih / zhorof makan


sama dengan keterangan diatas
‫ﻚ‬ Mudhofun ilaih hukumnya
dibina atas fathah pada
tempat jar karena isim
dhomir.
Semua isim zamn ( penunjuk waktu ) bisa
dii’rabkan sebagai zhorof atau mafulfih baik
yang mukhtas ( ‫ ) ﻣﺧتﺼﻰ‬atau yang ma’dud (
‫ ) ﻤﻌدد‬atau yang mubham
( ‫) ﻣﺒهﻢ‬
Yang dimaksud dengan mukthas adalah
sesuatu yang bisa menjadi jawab bagi
‫ ( ﻣﺘﻰ‬bilakah ) contoh ( ‫ ( ) ﻳﻮﻢﺍﻠﺧﻤﻳس‬seminggu )
bisa menjadi jawab kalau ditanya orang bila
kamu puasa ?
Yang dimaksud dengan ma’dud adalah
sesuatu yang bisa menjadi jawab bagi ‫ﻜﻢ‬
( berapakah ) seperti ( ‫ ( ) ﺍﺴﺒﻮﻉ‬seminggu )
bisa menjadi jawab kalau ditanya orang
berapa hari kamu diperjalanan ?
1

Yang dimaksud dengan mubham adalah


sesuatu yang tidak bisa menjadi jawab dari
(‫ ) ﻜﻢ‬dan ( ‫ ) ﻣﺘﻰ‬seperti ( ‫( ) حﻴﻥ‬ketika) dan (
‫( ) ﺃﻠﻮﻗﺖ‬sewaktu- waktu)
Isim makan (penunjuk tempat ) yang bisa
dii’rabkan sebagai maf’ul fih atau zhorof haya
yang mubham saja ang lain tidak bisa.

Isim makan yang mubham ada tiga


1. Isim jihat yang 6 ( arah yang eam )
a. ‫ ( ﻓﻮﻖ‬diatas )
b. ‫ ( ﺗحﻖ‬dibawah )
c. ‫ ( ﻴﻣﻴن‬sebelah kanan )
d. ‫ﺃﻠﺷﻤﺎﻞ‬ ( sebelah kiri )
e. ‫ ( ﻮرﺍﺀ‬dibelakang )
f. ‫ ( ﺍﻣﺎﻢ‬didepan )
2. Isim muqadir ( ‫ = ) ﻣﻗﺎدﻴر‬jarak seperti (
‫ ( ) ﻔﺭﺳﺦ‬satu farsakh ) dan ( ‫ ( ) ﻣﻴﻝ‬satu
mil )
3. Sesuatu yang dishighati ( diambil dari
asdar amilnya )) contoh ::
1

‫ ( ﺰﻴد جﻠﻴﺗﻰ ﻤجﻠس‬Aku duduk pada tempat


duduk siZaid )
‫ﻤجﻠس‬ Isim makan / maf’ul fih dia
juga bisa dii’rabkan dengan zhorof,
karena lafdz ‫ ﻤجﻠس‬terambil dari ‫جﻠﻮﺴﺎ‬
masdar dari amilnya adalah ‫جﻠس‬
‫ ﺰﻴد‬mudhofunilaih

5. BAB MAF’UL MA’AH ( PENYERTA


PERBUATAN )

Undang – undang maf’ul adalah


‫)ﺍﻟﻤﺻﺎحﺒﺔ ﺍﻟﻤﺴﺒﻮﻘﺔ ﺒﻓﻌﻝ ﺃﺒﺎﺀ ﺴﻢﻓﻳﻪ ﻤﻌﻧﻰﺍﻟﻓﻌﻞ ﻮحﺭﻮﻨﻪ) ﺇﺳﻢﺍﻠﻔﺿﻠﺔﺍﻟﻮﺍﻮ‬

(I’sim yang fudhah ( bukan pokok ) yang


terletak sesudah waw (‫) ﻮﺍﻮ‬yang
mempunyai arti beserta / bersama.
Yang didahului oleh fiil atau oleh isim
1

yang mempunyai ma’na fiil dan huruf


fiil )
Hasil syarat – syarat yang ak jadi maf’ul
ma’ah itu
a. Dia harus isim yang fudhlah
b. Harus terletak sesudah waw
yang bermakna beserta
c. Harus didahului oleh fiil atau
isim yang mempunyai ma’a fiil
dan huruf fiil.

Contoh yang didahului oleh fiil ‫ﺴﺭﺖﻮﺍﻟﻨﻳﻝ‬


( aku berjalan beserta sungai nil )
I’rabnya : ‫ﺴﺭﺖ‬ fiil dan fail
‫ﻮ‬ Maiyah maksudnya waw
ma’na ‫ﻤع‬ ( beserta )
‫ﺍﻟﻨﻳﻝ‬ Maf’ul ma’ah dia penyerta
dari perbuatan ( Fiil ) yaitu lafaz
‫ﺴﺭ‬ ( berjalan ) hukumnya mansub
Contoh yang didahului oleh isim yang
mempunyai ma’na fiil dan huruf fiil
1

( ‫ﺋﺭﻮﺍﻟﻨﻳﻝ‬ ‫ ( )ﺃﻧﺎﺴﺎ‬saya orang yang berjalan


beserta sungai nil )
I’rab ‫ﺍﻨﺎ‬ Mubtada.
‫ﺴﺎﺋﺭ‬ Khabar isim yan mempunyai
ma’na fiil dan huruf fiil, makna fi’ilnya yaitu
berjalan huruf fi’il ‫ﺳﻰ‬ fa fiil. Sain fiil ‫ﺭ‬ lam
fiil
( ‫ ) ﻮ‬Maiyah
(‫ﺍﻟﻨﻳﻝ‬ ) Maf’ul maah. Hukumnya ansub.

VI. BAB KHABAR KANA ( ‫ﻜﺎﻥ‬ ) DAN


SAUDARA- SAUDARANYA

Telah berlalu penjelasan tentang kana (


‫ ) ﻜﺎﻥ‬dan saudara – saudaranya baahwa dia
bekerja merofa’kan isim dan menasabkan
khabar dan asal dariisim dan khabar itu
mulanya adalah mubtada dan khabar yang
marfu’ setelah masuk (‫ﻜﺎﻥ‬ ) khabarnya
berubah jadi mansub contoh : (‫ﻗﺎﺋﻤﺎ ﺯﻳد‬ ‫)ﻜﺎﻥ‬.
Semua ketentuannya sama dengan khabar
mubtada dan khabar.
1

VII. BAB ISIM INNA ( ‫ ) ﺇن‬DAN SAUDARA


– SAUDARANYA

Ini juga sudah selesai pembahasan kita


disana. Bahwa ( ‫ﺇن‬ ) dan saudara –
saudaranya bekerja menasabkan isim dan
merofa’kan khabar. Isimnya itu berasal dari
mubtada dan khabarnya berasal dari khabar
yan kedua – duanya narfu’ kemudian setelah
masuk ( ‫) ﺇن‬ mubtadanya berubah jadi
mansub. Contoh
(‫ﺰﻳدﺍﻗﺎﺋم ﺇن‬ )
Karena dia berasal dari mubtada maka
ketentuan – ketentuannya semuanya sama
dengan ketentuan mubtada tanapa ada
perbedaan.

VIII. BAB HAL ( PENJELAS KEADAAN )


1

Undang – undang hal adalah ( ‫ﻛﻳﻑ ﺟﻮﺍﺐ ﻔﻰ ﻳﻗع‬


‫) ﻓﺿﻟﺔ ﻮﺼﻑ‬
Wasaf ( sifat ) yangdifudlah ( bukan pokok )
yan terletak menjadi jawab dari (‫=) ﻛﻳﻑ‬
bagaimana
Hasil dari undang – undang bahwa syarat
hal ada tiga :
1. Dia harus isim wasaf ( sifat ) / mustaq
2. Dia harus fudhlah / jatuh sesudah
sempurna kalam
3. Bisa sebagai jawab dari pertanyaan (‫ﻛﻳﻑ‬
) bagaimana
4. Hal mesti ,akirah
5. Shahib hal itu harus ma’rifah
Contoh ( ‫) ﻤﻛﺗﻮﻔﺎ ﻀرﺒﺖﺍﻟﻟﺹ‬ = aku telah
memukul pencuri hal keadan diikat.
I’rabnya : (‫ ) ﻀرﺒﺖ‬Fi’il dan fail, (‫) ﺍﻟﻟﺹ‬
maf’ul bih / dia shahib hal ( yang mempunyai
keadaan ), ( ‫ ) ﻤﻛﺗﻮﻔﺎ‬hal dia mansub tanda
nasobnya fathah dia wasaf isim maf’ul dan
dia bisa jadi jawab dari pertanyaan,
1

bagaimana keadaan pencuri ketika dipukul ?


Jawabnya diikat.
Yang mempunyai keadaan disebut
shahib hal, dalam contoh diatas shahib hal
adalah lafadz ( ‫ = ) ﺍﻟﻟﺹ‬pencuri
Yang akan jadi shahib hal itu adalah
1. Fail contoh ( ‫) جﺎﺀﺰﻳدرﺍﻜﺑﺎ‬
2. Maf’ul contoh ( ‫) رﻜﺒﺖﺍﻠﻔﺭسﻤﺴرجﺎ‬
3. Kalimat yang dijar dengan huruf contoh (
‫) جﺎﻟﺴﺔ ﻤررتﺒﻫﻧد‬
4. Kalimat yang dijarkan dengan mudhaf
dengan syarat mudhaf harus bagian dari
mudhafun ilaih ( ‫) ﺍﻤﺣﻴﺐﺃﺣدﮐﻢﺃﻥﻴﺎﮐﻞﻠﺣﻢﺍﺨﻴﻪﻤﻳﺗﺎ‬
Kalimat yang akan jadi hal nakirah
sepeti contoh diatas, kalau ada hal ma’rifah
maka kita harus mentakwilkannya kepada
nakirah contoh ( ‫ “ ) ﺃدﺨﻠﻮﺍﺍﻻﻮﻞﻓﺎﺍﻻﻮﻞ‬Masiklah
kamu hal keadaan satu persatu.

I’rabnya : ( ‫ ) ﺃدﺨﻟﻮﺍ‬fiil amar, fa’ilnya


adalah( ‫) ﺃﻧﺘﻢ ) ( ﺍﻻﻮﻝﻓﺎﺍﻻﻮﻞ‬ menjadi hal dia
1

ma’rifah maka ditakwilkan pada yang nakirah


takwilnya adalah
( ‫ ) ﻣﻧﻓردﺍ‬shahib halnya adalah fa’il dari ( ‫) ﺃدﺨﻠﻮﺍ‬
yaitu (‫) ﺃﻧﺗﻢ‬

Syarat yang akan menjadi hal shahib


hal harus salah satu dari empat :
1. Ma’rifah Contoh ( ‫) ﺨﺷﻌﺎﺃﺒﺼﺎﺭﻫﻢﻤﺣﻴﺭجﻮن‬ =
sambil menundukan pandangan mereka
keluar.
I’rabnya : ( ‫ ) ﺨﺷﻌﺎ‬menjadi hal shahib halnya
adalah fail dari ( ‫ ) ﻤﺣﻴرجﻮن‬yaitu
( ‫ ) ﻫﻢ‬dia ma’rifah ea isim dhamir ( ‫ ) ﺃﺒﺼﺎ‬fail
dari ( ‫ ) ﺨشﻌﺎ‬dan (‫) ﻫﻢ‬mudhafun ilaih
2. Taknis ( ‫ ) ﻤﺣﺼﻳﺺ‬mengkhususkan contoh (
‫ ) ﻔﻰﺃﺭﺑﻌﺔﺃﻴﺎﻢﺴﻮﺃﻠﻟﺴﺎﺋﻠﻴن‬: pada empat hari sebagai
jawaban bagi oran yan bertanya.
I’rabya ( ‫ ) ﻔﻰﺃﺭﺑﻌﺔ‬: jar dan majrur muta’alaq
dengan ( ‫ ) جﻌﻞ‬yang sebelumnya
( ‫ ) ﺃﻳﺎﻢ‬mudhafun ilaih ( ‫ ) ﺴﻮﺃ‬hal dari ( ‫ ) ﺃرﺒﻌﺔ‬dia
nakirah tapi mengkhususkan
1

( ‫ ) ﻠﻟﺴﺎﺋﻠﻴن‬jar dan majrur


3. Ta’mim ( ‫) ﺘﻌﻤﻳﻢ‬ umum contoh (
‫ ( ) ﻮﻤﺎﺃﻫﻠکﻨﺎﻤﻥﻗﺭﻴﺔﺇﻻﻫﺎﻨذﻮﻥ‬dan tidak kami hancurka
satu kampung kecuali bagi yang sudah diberi
perinatan )
I’rabnya : ( ‫ ) ﻮ‬isti’naf ( permulaan ), ( ‫) ﻤﺎ‬
nafi ( menidakkan ) ( ‫ ) ﺃﻫﻠکنﺍ‬fiil dan fail ( ‫) ﻤﻥ‬
jar dan majrur pada mahal asab jadi maful
bih, sohib hal ( ‫ ) ﺍﻫﺎ‬jar dan majrur jadi khabar
muqaddam ( khabar yang didahulukan ) (
‫ ) ﻤﻨﺬرﻮﻥ‬mubtada muakhar ( mubtada’ yang
dikemudiankan ) jumlah mubtada’ dan
khabar pada mahal nasab menjadi hal dari (
‫ ( ﻗﺭﻴﺔ‬- ) ‫) ﻗﺭﻴﺔ‬ shohib hal dia umum yaitu
kampung mana saja.
4. Takhir ( kemudian ) dari hal contoh (
‫) ﺍﻤﻴﺔﻤﻮﺣﺷﺎﻂﻟﻞﻴﻠﻮﺡﮐﺎﻨﻪﺨﻠﻞ‬
( Bagi mayat puing hal keadaan sunyi
menyatakan seolah – olah rusak )
I’rabnya ( ‫) ﺍﻤﻴﺋﺔ‬ jar dan majrur khabar
muqaddam, ( ‫ ) ﻤﻮﺣﺷﺎ‬hal yang didahulukan
dari shahibnya ( ‫) ﻂﻠﻞ‬, mubtada muakhar
1

shohib hal terakhir dari halnya, ( ‫ ) ﻴﻠﻮﺡ‬fiil


mudhari’ failnya adalah ( ‫ ) ﻫﻮ ) – ( ﮐﺎﻥ‬saudara (
‫) ﺇﻥ‬ kerjanya menasobkan isim dan
merofa’kan khabar
( ‫ ) ﻩ‬isim dari ( ‫) ﮐﺎﻥ‬
( ‫ ) ﺨﻠﻞ‬khabar dari ( ‫) ﮐﺎﻥ‬ Untuk contoh
nomor 2,3,4, shahib halnya nakirah boleh
karena dia memfaedahkan takhsis, ta’mim
dan takhir.
Hal dengan memandang kepada sifat terbagi
kepada dua :
1. Muntaqilah ( ‫ ) ﻤﻧﺗﻗﻠﺔ‬berpindah maksudnya
tidak selalu berada pada shahibnya seperti (
‫ = ) جﺎﺀﺯﻴدرﺍﮐﺑﺎ‬telah datang siZaid hal keadaan
berkendaraan. SiZaid tidak selalu
berkendaraan kadang – kadang dia berjalan
kaki.
2. Lazimah ( ‫ ) ﻻﺯﻣﺔ‬mesti maksudnya selalu
berada pada shahibnya.
Contoh ( ‫ = ) دﻋﻮﺖﺍﷲﺴﻤﻴﻌﺎ‬aku berdoa pada
Allah hal keadaan mendengar.
1

Mendengar itu selalu ada pada Allah tidak


pernah terpisah
3. Muthiah ( ‫ → ) ﻤﻮﻂکﺔ‬menjamidi mauruf
dengan mustaq contoh :
( ‫ ) ﻔﻰﺘﻤﺜﺎﻠهﺎﻤﺷﺭﺍﺴعﻴﺎ‬hal memandang kepada
zaman terbagi dua :
1. Muqaronah fi zaman ( ‫ ) ﻤﻗﺎﺭﻧﺔﻔﻰﺍﻠﺰﻤﺎﻥ‬artinya
disertai zaman
Contoh ( ‫ = ) ﻫذﺍﺒﻌﻟﻰشﻴﺧﺎ‬Ini suamiku hal
keadaan tua
2. Muqaddarah ( ‫ ) ﻤﻗدﺭة‬terkemudian contoh (
‫ = ) ﺃدﺧﻟﻮﺍﻫﺎﺨﺎﻠدﻳن‬masuklah kamu akan surga
hal keadaan kekal. Kekal dalam sorga
kemudian dari zaman masuk
3. Mahkiyah ( ‫ ) ﻣﺣکﻴﺔ‬zaman yang lewat contoh
( ‫) جﺎﺀﺯﻴدﺃﻣسرﺍﮐﺑﺎ‬ = telah datang siZaid
kemarin sore hal keadaan mengandarai.
Dalam kalimat, hal itu ada satu saja,
ada yang lebih dari satu, contoh yan satu
semua contoh diatas.
Contoh yang lebih dari satu ( ‫= ) ﻠﻗﻴﺗﻪﻤﺼﻌدﺍﻤﻧﺣﺿﺭﺍ‬
( aku akan menemui dia hal keadaan naik hal
1

keadaan menghadap ), dalam kalimat ini ada


dua hal yaitu
( ‫ ) ﻤﺼﻌدﺍ‬dan ( ‫ ) ﻤﻧﺣﺿﺭﺍ‬dan ada dua shahib hal
yaitu ( ‫ ) ﺖ‬fail dan ( ‫ ) ﻩ‬maf’ul, maka
untuk masing – masingnya ditaksir satu buah
hal.

10. BAB TAMYIZ (PENJELAS ZAT /


BENDA )

Undang–undang tamyiz adalah(


‫ ) ﺍﻠﺬرﺍﺖﺇﺳﻢﻓﺿﻠﺔﻨکرةجﺎﻤدﻤدﻤﻓﺴرﺍﻤﺎﺍﻨﺒهﻢﻤﻥ‬isim fadlah yang
nakirah yang jamid yang menjelaskan untuk
yang dikeragui dari zat – zat )
Hasil dari undang – undang bahwa
syarat tamyiz ada lima.
1. Isim
2. Fadhlah
3. Nakirah
4. jamid
5. Menjelaskan untuk yang dikeragui dari
zat – zat
1

Contoh ( ‫ ( ) ﺍﺣدﻋﺷرﮐوﮐﺒﺎ‬sebelas bintang )


kalimat ( ‫ ) ﮐﻮﮐﻨﺎ‬penjelas dari kalimat
( ‫) ﺍﺣدﻋﺷﺭ‬

Kegunaan tamyiz ada dua :


a. Menjelaskan mufrad
b. Menjelaskan untuk nisah (
pembangsaan )
1. Yang menjelaskan mufrad ada dua
a. Isim muqadir.
Isim muqadir ada tiga :
1.. Musahat ( ‫ ) ﻤﺴﺎﺣﺖ‬ukuran contoh (
‫ ( – ) جرﻴﺐﻨﺨﻼ‬sekantong nakhal )
kata ( ‫ ) ﻨﺨﻼ‬tamyiz dari ( ‫) جﺭﻴﺐ‬
2. Alkaylu ( ‫ ) ﺃﻠکﻴﻝ‬takaran contoh (
‫ ( – ) ﺼﺎﻉﺘﻤرﺍ‬seliter tamar )
3. Wazan ( ‫ ) ﺍﻠﻮﺰﻥ‬timbangan contoh (
‫ ( – ) ﻤﻨﻮﻴنﻋﺴﻼ‬dua sukat madu)
b. Isim bilangan contoh ( ‫) ﺃﺣدﻋﺷﺭدرﻫﻤﺎ‬
sebelas dirham.
Termasuk kedalam tamyiz bilangan
tamyiz dari (‫ ) ﮐﻢ‬istifhamiah dan (‫)ﮐﻢ‬
1

khabariah. (‫ ) ﮐﻢ‬istifhamiah adalah (‫)ﮐﻢ‬


yang dipakai untuk bertanya erapa
bilangankah (‫ ) ﮐﻢ‬khabariah adalah ( ‫)ﮐﻢ‬
yang berarti amat banyak.
Kalau tamyiz dari (‫) ﮐﻢ‬ istifhamiah
dimufrad dan dinasabkan, contoh
( ‫) ﮐﻢﻋﺒدﺍﻤﻠکﺖ‬
- ( berapa budakkah yang telah engkau
miliki ), ( ‫) ﻋﺑدﺍ‬jadi tamyi dari (‫ ) ﮐﻢ‬dia
mufrad dan dia.
Kalau tamyiz dari (‫ ) ﮐﻢ‬khabariah di
khafadkan selama –lamanya.
Contoh ( ‫) ﮐﻢﻋﺒدﻤﻠکﺖ‬ – ( amat banyak
budak yang telah aku miliki ),
(‫ )ﻋﺒد‬jadi tamyiz dari (‫ ) ﮐﻢ‬khabariah
maka dikhafadkan dia.
Kalau dia tamyiz dari sepuluh keatas
dijama’kan, contoh :
( ‫ ( – ) ﮐﻢﻋﺒدﻤﻠکﺖ‬berapa banyak budak
yang engkau miliki ? ) jawab.
( ‫ ( – ) ﻋﺷرﺃﻋﺒدﻤﻠﮐﺖ‬sepuluh budak yang
telah aku miliki )
1

( ‫ ) ﻋﺒﻴد‬dan ( ‫ ) ﺃﻋﺒد‬jadi tamyiz maka dia


dijama’kan. Yang mengkhafadka tamiyz
itu adalah ( ‫) ﻤﻥ‬ yang diidmarkan
( disembunyikan ).
c. Sesuatu yang menunjukan atas
mumasalah ( ‫ ) ﻤﻣﺎﺜﻠﺔ‬perumpamaan
Contoh ( ‫ ) ﻮﻠﻮجﺋﻧﺎﻣﻤﺜﻠﻪﻣددﺍ‬sekiranya kami
datangkan perumpamaan sebanyak itu
juga.
I’rabnya : ( ‫ ) ﻮ‬isti’nafiah ( ‫ ) ﻟو‬huruf
syartiyah ( ‫ ) جﺋﻧﺎ‬fiil dan fail
( ‫ ) ﻤﻣﺜﻞ‬jar dan majrur ( ‫ ) ﻣددﺍ‬tamyiz.
d. Sesuatu yang menunjukan yang lain
contoh ( ‫ ( – ) ﺇﻥﻠﻧﺎﻏﻴﺭﻫﺎﺇﺑﻼ‬sesungguhnya
bagi kami ada yan lain unta )
I’rabnya : (‫ ) ﺇن‬amil nawasekh huruf
taukid ( ‫ ) ﻠﻧﺎ‬khabar muqaddam dari

( ‫ ( ﻏﻴر‬, ) ‫) ﻏﻴر‬ isim ( ‫) ﺇن‬ dari ( ‫) ﻫﺎ‬


mudhafun ilaih ( ‫ ) ﺇﺒﻼ‬tamyiz.
2. Menjelaskan untuk nisbah ada dua
a. Muhawwal ( ‫ ) ﻤحﻮﻝ‬yang dipalingkan
1

b. Ghairu muhawal ( ‫ ) ﻏﻴﺭﻤﺣﻮﻝ‬tidak


dipalingkan
a. Muhawwal ada tiga
1. Muhawwal dari fa’il
maksudnya tamyiz itu mulanya adalah fa’il.
Contoh (‫ ( – ) ﻠرﺃسﺷﻴﺑﺎ ﺇﺳﺘﻌﻞﺍ‬telah
cemerlang kepala nisbah uban )
I’rabnya ( ‫ ) ﺇﺳﺘﻌﻞ‬fiil madhi (
‫ ) ﺍﻠرﺃس‬fail ( ‫ ) ﺷﻴﺒﺎ‬tamyiz
Asal dari contoh itu adalah (
‫) ﺇﺴﺘﻌﻞشﻴﺐﺍﻟﺭﺃس‬ – ( telah
cemerlang uban kepala )
dijadikan mudhafun ilaih jadi
fa’il dan fa’il dijadikan tamyiz
gunanya supaya timbul
keraguan karena kalau
dikatakan ( ‫ ( – ) ﺇﺴﺘﻌﻞﺍﻟﺭﺃس‬telah
cemerlang kepala ) tentu akan
ragu kita apa yang membuat
cemerlang maka didatangkan
lafadz ( ‫ ) ﺷﻴﺒﺎ‬menjelaskan.
1

Menyebutkan sesuatu sesudah


ada keraguan akan lebih
mantap dalam jiwa.
2. Dipalingkan dari maf’ul
contoh ( ‫– ) ﻮﻗجرﻧﺎﺍﻻﺭﺾﻋﻴﻮنﺍﻻرﺾ‬
( telah kami pancarkan akan
bumi nisbah mata air )
I’rabnya ( ‫ ) ﻮ‬ataf ( ‫ ) ﻓجرﻧﺎ‬fi’il
dan fa’il ( ‫ ) ﺍﻻرﺾ‬maf’ul bih
( ‫ ) ﻋﻴﻮﻨﺎ‬tamyiz. Asalnya adalah
( ‫ ( – ) ﻮﻓجرﻨﺎﻋﻴﻮنﺍﻻﺭﺾ‬telah kami
pancarkan akn bumi nisbah
mata air. Dijadikan mudhafun
ilaih menjadi mf’ul dan maf’ul
jadi tamyiz.
3. Dipalingkan dari mubtada
contoh ( ‫ ( ) ﺰﻴدﺃﮐﺜرﻤﻨﻚﻋﻟﻤﺎ‬siZaid
lebih banyak dari engkau
nisbah harta )
I’rabnya : ( ‫ ) ﺯﻳد‬mubtada
( ‫ ) ﺍﮐﺛر‬khabar
1

( ‫ ) ﺍﻠﻧﺎس‬jar dan
majrur
( ‫ ) ﻋﻠﻣﺎ‬tamyiz
Asal dri kalimat itu ( ‫ﻋﻠﻢﺰﻴدﺃﮐﺜﺭﻤﻧﻚ‬
) ( ilmu sizaid lebih banyak
dari engkau) dijadikan
mudhofun ilaih jadi mubtada
dan mubtada jadi tamyiz
tujuannya sama dengan diatas
b. Goiru muawwal yaitui tidak dipalingkan
dari apapun meman dari dasarnya dia
sudah jadi tamyiz contoh :
( ‫ ) ﺰﻳدﺃﮐﺭﻢﺍﻠﻧﺎسرجﻼ‬siZaid adalah semulia –
mulia manusia, nisab laki – laki.
( ‫ ) ﺯﻴد‬Mubtada
( ‫ ) ﺃﮐرﻢ‬Khabar
( ‫ ) ﺍﻟﻧﺎس‬Mudhafun
ilaih
( ‫ ) رجﻼ‬Tamyiz
Kadang – kadang ada hal dan tamyi
gunanya sebagai penguat ( taukid )
1

Contoh hal sebagai penguat ( ‫) ﻻﺘﻌﺜﻮﻔﻰﺍﻻرﺾﻤﻓﺴدﻳن‬


( janganlah kamu berjalan dimuka bumi hal
keadaan sombong ). Lafadz ( ‫ ) ﻤﻓﺴدﻴن‬menjadi
hal tapi faedahnya mempertegas )
Contoh tamyiz sebagai penguat (
‫) دﻴﻥﻤﺣﻤدﻤﻥﺨﻳرﺃدﻴﺎﻥﺍﻟﺑﺭﻴﺔ ﺒﺎﻥ ﻋﻠﻤﺖ دﻳﻧﺎﻮﻠﻗد‬ ( demi
sungguh aku mengetahui bahwasanya
agama Muhammad sebaik –baiknya agama
ketuhanan agama ) lafadz ( ‫ ) دﻴﺒﺎ‬I’rabnya jadi
tamyiz tapi gunanya untuk mempertegas
( taukid / penguat )

10. BAB ISTISNA ( PENGECUALIAN )

Istisna artinya pengecualian


Artinya mengeluarkan sesuatu dari hukum
yang ditetapkan sebelumnya
Contoh : ( ‫ ( ) ﻗﺎمﺍﻠﻗﻮﻢﺇﻻﺰﻴدﺍ‬telah berdiri kaum
kecuali siZaid )
Menetapkan hukum berdiri pada kaum
keudian mengeluarkan siZaid dari hukum
berdiri, keluarnya siZaid dari berdiri itu
1

namanya istisna, yang dikeluarkan atau


dikecualikan dari hukum sebelumnya
namanya adalah mustasna.
Alat yan dipakai untuk mengeluarkan atau
mengecualikan namanya adat istisn sesuatu
yang dari dia itu dikeluarkan mustasna
namanya mustasna minhu, dalam contoh
( ‫ ( ) ﺍﻠﻗﻮﻢﺍﻻﺰﻴدﺍﻗﺎم‬telah berdiri kaum kecuali siZaid
) lafadz ( ‫ ) ﺍﻠﻗﻮم‬adalah mustasna minhu (‫) ﺇﻻ‬
adalah adat istisna ( ‫ ) ﺰﻴدﺍ‬mustasna.
Adat istisna ada 8 yaitu :
1. (‫) ﺇﻻ‬
2. ( ‫) ﻏﻴر‬
3. ( ‫) ﺴﻮى‬
4. ( ‫) ﻠﻴس‬
5. ( ‫) ﻻکﻮن‬
6. ( ‫) ﺨﻼ‬
7. ( ‫) ﻋدﺍ‬
8. ( ‫) ﺣﺎشﺎ‬
Termasuk didalm lafadz ( ‫ ) ﺴﻮى‬yaitu lafadz (
‫ ) ﺴﻮى‬dan ( ‫) ﺴﻮﺍﺀ‬
1

Mustasna denan (‫ ) ﺇﻻ‬wajib nasob kalau


kalam ( pembicaran ) yang sebelum (‫ ) ﺇﻻ‬itu
tam lagi maujab ( ‫) ﺘﺎﻤﺎﻮﻤﻮجﺒﺎ‬
Yang dimaksud dengan kalam tam adalah
mustasna minhu disebutkan sebelum yang
dimaksud dengan maujab adalah tidak
didahului oleh nafi atau sabah nafi ( yang
menyerupai nafi ) yang sabah nafi yaitu nahi
dan istifham.
Contoh : ( ‫ ( ) ﻓﺴجدﺍﺍﻤﻼکﺔﮐﻠهﻢﺇﺒﻠﻴس‬maka telah sujud
malaikat keseluruhannya kecuali iblis )
I’rabnya : ( ‫ ) ﻒ‬isti’nafiah
( ‫ ) ﺴجد‬fiil madhi
( ‫ )ﺍﺍﻤﻼکﺔ‬fail dia mustasna minhu
( ‫ ) ﮐﻝ‬taukid
( ‫ ) ﻫﻢ‬mudhafun ilaih
(‫ ) ﺇﻻ‬adat istisna
(‫ ) ﻠﻴس ﺇﺑ‬mustasna dia mansub karena
kalam sebelumnya tam lagi maujab.

Mustasna terbagi dua :


1

1. Musttasil yaitu sejenis mustasna dengan


mustasna minhu,
Contoh : ( ‫ ) ﻗﺎﻢﺍﻠﻘﻮﻢﺇﻻﺯﻳدﺍ‬mustasna minhunya
kaum mereka manusia dan
Mustasnanya siZaid juga manusia.
2. Munqoti’ tidak sejenis mustasna dengan
mustasna minhu
Cotoh : ( ‫ ( ) ﻗﺎﻢﺍﻠﻗﻮﻢﺇﻻﺣﻤﺎرﺍ‬telah berdiri kaum
kecuali keledai ), mustasna
Minhu kaum manusia, mustasna leledai
jenis manusia.
Bila kalam yang sebelum (‫ ) ﺇﻻ‬itu tidak
maujab ( ddahului leh nafi atau sabah
nafi ), kalau mustasnanya muttasil boleh
dua cara.
1. Mengikut kepada mustasna minhu
jadi badal ba’da minkul ( ‫) ﺒﻌﺾﻣﻥﮐﻞ‬
2. Mansub menurut hukum ashal yaitu
mustasna
Contoh : ( ‫ ( ) ﻤﺎﻓﻌﻠﻮﺍﻩﺇﻻﻗﻠﻴﻝﻤﻧهﻢ‬tidak
memperbuat mereka kecuali sedikit
dari mereka )
1

I’rabnya ( ‫ ) ﻤﺎ‬huruf nafi


(‫ ) ﻓﻠﻌﻠﻮﺍ‬fi’il madhi fa’ilnya
waw ( ‫ ) ﻮﺍﻮ‬dia mustasna minhu
(‫ ) ﺇﻻ‬adat istisna
( ‫ ) ﻓﻠﻴﻝ‬kalau dibaca ( ‫) ﻓﻠﻴﻝ‬
rofa’ I’rabnya jadi badal dari fa’il
( ‫ ) ﻓﻠﻌﻠﻮﺍ‬dan kalau dibaca ( ‫) ﻗﻠﻴﻼ‬
nasab I’rabnya jadi mustasna
( ‫ ) ﻤﻧهﻢ‬jar dan majrur
Kalau mustasnanya muntaqi’
- Menurut ahli Hijaz wajib nasab contoh
( ‫ ( ) ﻤﺎﻓﻴهﺎﺃﺣدﺇﻻﺣﻤﺎﺭﺍ‬tidak ada didalamnya
salah seorang kecuali keledai )
- Menurut banu tamim boleh nasab dan
boleh mengikut jadi badal dan boleh
juga ( ‫ ) ﺣﻤﺎرﺍ‬jadi mustasna, dan boleh
juga ( ‫ ) ﺣﻤﺎر‬jadi badal.

Kalau kalam sebelumnya tidak tam artinya


terdahulu mustasna dari mustasna minhu
wajib nasab baik muttasil maupun munqati’
1

Contoh ( ‫ ) ﻤﺎﻓﻴهﺎﺇﻻﺣﻤﻠرﺍﺍﺣد‬dan ( ‫ ) ﻣﺎﻗﺎﻢﺇﻻﺰﻴدﺍﺍﻠﻗﻮم‬tidak


boleh disini mengikut jadi badal karena yang
mengikut tidak boleh terdahulu dari yang
diikut
Kalau yang sebelum (‫) ﺇﻻ‬ itu didahului oleh
nafi dan mustasna tidak disebutkan
sebelumnya maka yang sesudah(‫) ﺇﻻ‬
diberikan kepadanya apa yang menjadi hak
sebelum (‫) ﺇﻻ‬ kalau yang sebelum (‫) ﺇﻻ‬
berkehendak kepada yang marfu’ dirofa’kan
yang sesudah (‫) ﺇﻻ‬
Contoh ( ‫ ) ﻤﺎﻴﺎﻢﺇﻻﺰﻴد‬diberikan rofa’ pada (‫) ﺰﻴد‬
karena yang sebelum ( ‫) ﺰﻴد‬
Berkehendak pada yang marfu’ yaitu fa’il
Kalau yang sebelum (‫) ﺇﻻ‬ berkehendak
kepada yang mansub maka dinasabkan yng
sesudah (‫ ) ﺇﻻ‬contoh ( ‫ ) ﻤﺎرﺍﻱﺇﻻﺰﺒدﺍ‬diberikan
nasab kepada ( ‫ ) ﺰﻴدﺍ‬karena yang sebelum (‫ﺇﻻ‬
) berkehendak kepada yang mansub yaitu
maf’ul bih
Mustasna yang seperti ini disebut mustasna
mufariq ( menyelesaikan )
1

Karena yang sesudah (‫) ﺇﻻ‬ menyelesaikan


kehendak yang sebelum (‫) ﺇﻻ‬

Hukum mustasna dengan selain (‫) ﺇﻻ‬


ada 3 macam :
1. Dikhofadkan selama – lamanya yaitu
mustasna dengan ( ‫ ) ﻏﻴر‬dan ( ‫) ﺴوى‬
Contoh : ( ‫ ) ﻗﺎمﺍﻟﻗﻮﻢﻏﻴرﺰﻴد‬dan ( ‫) ﻗﺎﻢﺍﻠﻗﻮﻢﺴﻮﺰﻴد‬
sedangkan bacaan lafadz
( ‫) ﻏﻴر‬
Dan ( ‫ ) ﺳوى‬itu sama dengan bacaan
mustasna yang sesudah ( ‫) ﺇﻻ‬
keseluruhannya.
3. Dinasabkan selama – lamanya yaitu
mustasna dengan ( ‫– ) ﻠﻴس ) – ( ﻻﻳکﻮن‬
( ‫) ﻣﺎﺨﻼ‬
( ‫) ﻤﺎﻋدﺍ‬
Contoh ( ‫ ) ﻗﺎﻤﻮﺍﻟﻴسﺯﻴد‬dan (‫ ) ﻘﺎﻤﻮﺍﻻﻴکﻮﻥﺯﻴد‬dan
( ‫ ) ﻘﺎﻤﻮﺍﻤﺎﺧﻼﺯﻴد‬dan
( ‫) ﻘﺎﻤﻮﺍﻤﺎﻋدﺍﺯﻴد‬
1

- Nasab yan sessudah ( ‫ ) ﻟﻴس‬dan ( ‫) ﻻﻴﮏﻮن‬


adalah jadi khabar dari keduanya dan isim
dhomir mustatir
Nasab yang sesudah ( ‫ ) ﻤﺎﺧﻼ‬dan ( ‫) ﻤﺎﻋدﺍ‬
adalah jadi maf’ul dari keduanya dan failnya
domir mustatir yang kembali pada masdar
amilnya dalam contoh diatas amilnya ( ‫) ﻘﺎﻢ‬
masdarnya ( ‫) ﺍﻟﻗﻴﻟﻢ‬
3. Boleh nasab dan boleh khofad yaitu yang
sesudah ( ‫ ( ﻋدﺍ ) – ( ﺣﺎﺵ‬- ) ‫) ﺧﻼ‬ kalau kita
menginginkan dia huruf adalah huruf khofad
maka yang sesudahnya dikhofadkan jadi jar
dan majrur.
Kalau kita menginginkan dia sebagai fi’il
yaitu fi’il madhi maka yang sesudahnya
dinasabkan jadi maf’ul failnya dhomir
mustatir contoh : ( ‫) ﺧﻼﺯﻴدﻗﺎﻢﺍﻟﻗﻮم‬ dan (
‫ ) ﻘﺎﻢﺍﻟﻗﻮﻢﻋدﺍﺯﻴد‬dan
( ‫ ) ﻗﺎﻢﺍﻟﻗﻮﻢﺣﺎشﺯﻴد‬boleh nasab boleh jar
Boleh nosab dan jar ini selama tidak
didahului oleh ( ‫ ) ﻤﺎ‬kalau ada ( ‫ ) ﻤﺎ‬yang
mendahuluinya wajib nasab karena dia
1

sudah pasti fi’il sebab ( ‫ ) ﻤﺎ‬tidak pernah


masuk pada huruf jar

11. ISIM LA (‫ )ﻻ‬YANG MENAFIKAN


JENIS

La (‫ )ﻻ‬itu bisa dikatakan la nafiatul jenis


bila ada tiga syarat
1. La (‫ )ﻻ‬itu menafikan bagi jenis.
2. Ma’mulnya ( yang dimasukinya )
nakirah
3. Isimnya terdahulu dari khabarnya
Kalau kurang salah satu syarat yang
tiga ini bukan (‫ )ﻻ‬nafiyatul jenis. Isim la
(‫)ﻻ‬
itu terdiri dari salah satu yan tiga
1. Diidofatkan ( ‫) ﻤﻀﺎﻒ‬
2. Sabah mudhof ( ‫) شﺒﻪﺍﻠﻣﺿﺎﻒ‬
3. Mufrad
Kalau isim la (‫ )ﻻ‬itu mudhof atau sabah
mudhof maka dinosabkan
1

Contoh mudhof (‫ ( ) ﻤﻤﻗﻮﺖ ﻻﺻﺎﺣﺐﻋﻟﻢ‬tidak


ada yan mempunyai ilmu dibenci )
I’rabnya : (‫ )ﻻ‬Nafiatul jenis
( ‫) ﺺﺎﺣﺐ‬ isim la (‫)ﻻ‬
diidhofatkan pada ( ‫) ﻋﻟﻢ‬
( ‫ ) ﻤﻤﻗﻮﺖ‬khabar la (‫)ﻻ‬
Contoh sabah mudhof ( ‫) ﻻﻗﺑﻴﺣﺎﻔﻌﻟﻪﻤﻤدﻮﺡ‬
( tidak ada buruk perbuatan dipuji )
I’rabnya : (‫ )ﻻ‬Nafiatul jenis
( ‫ ) ﻗﺑﻴﺣﺎ‬iaim la (‫ )ﻻ‬dia sabah mudhof amsilah
mubalaqah berkehendak pada fail
( ‫ ) ﻔﻌﻞ‬fail
( ‫ ) ﻩ‬mudhofun ilaih
( ‫ ) ﻤﻤدﻮﺡ‬khabar la (‫)ﻻ‬
- Kalau isim la (‫)ﻻ‬ itu mufrad / tidak
diiddofatkan maka isim (‫)ﻻ‬ itu dibina
dengan apa dia di nasabkan.
- Kalau isim mufrad dinasabkan dengan
fathah maka dia dibina atas fathah
Contoh ( ‫) ﻻﺭجﻞﺎﻔﻰﺍﻠدﺍﺭ‬
- Kalau tasniah dinasabkan dengan ya maka
dia dibina atas ya
1

Contoh ( ‫) ﻻﺭجﻠﻴﻥﻋﻧدﻱ‬
- Kalau jama’ muzakar yang salim dinasabkan
dengan ya maka dia dibina atas ya
Contoh ( ‫) ﻻﻤﺳﻠﻤﺑﻥﻔﻰﺍﻟﺑﻴت‬
- Kalau jama’ mua’nast yang salim
dinasabkan dengan kasrah maka dia dibina
atas kasrah
Contoh ( ‫) ﻻﻤﺳﻠﻣﺎتﻔﻰﺍﻠﻔﺿﻞ‬
- Kalau berulang –ulang la (‫ )ﻻ‬masuk pada
nakirah maka pada nakirah yang pertama
boleh fathah boleh rofa’
- Kalau kita menfathahkan yang pertama
maka nakirah yang kedua boleh tiga cara
yaitu fathah, rofa’ dan nasab.
Contoh : ( ‫ ( ) ﻻﺣﻮﻞﻮﻻﻘﻮةﺇﻻﺑﺎﺍﷲ‬tiada daya dan
tiada kekutan kecuali dengan Allah )
- Kalau kita baca (‫ ) ﺣﻮﻞ‬dengan fathah maka (
‫ ) ﻘﻮة‬boleh dibaca dengan (‫ ) ﻘﻮة‬dan boleh
juga (‫) ﻘﻮة‬
- Kalau kita baca yang pertama rofa’ (‫) ﻻﺣﻮﻞ‬
maka yang kedua boleh dibaca rofa’ dan
1

fathah maka boleh dibaca ( ‫ ) ﻮﻻﻘﻮة‬dengan


fathah dan boleh juga ( ‫) ﻮﻻﻘﻮة‬
Dengan rofa’ tidak boleh nasab
- Kalau kita berulang –ulang la (‫ )ﻻ‬beserta
nakirah yang kedua maka yang pertama
hsrus dibaca fathah dan yang kedua boleh
nasab dan boleh rofa’
Contoh : ( ‫ ) ﻻﺣﻮﻞﻮﻘﻮة‬dan boleh juga ( ‫) ﻻﺣﻮﻞﻮﻘﻮة‬

Bila isim la itu diberi sifat / na’at dan tidak


berbatas antara dia dengan na’atnya maka
na’atnya boleh rofa’ dan boleh nasab dan
boleh fathah.

Contoh ( ‫ ( ) ﻻﺭجﻞﻈﺭﻴﻒﻓﻰﺍﻠدﺍﺭ‬tidak ada laki – laki


yang mulia dirumah )
I’rabnya : (‫ )ﻻ‬Nafiatul jenis
(‫ ) ﺭﺟﻞ‬isim (‫)ﻻ‬
( ‫ ) ﻇرﻴﻒ‬Na’at dari (‫ ) ﺭﺟﻞ‬boleh dibaca
( ‫ ) ﻇرﻴﻒ‬dan boleh ( ‫) ﻇرﻴﻒ‬ dan boleh juga (
‫) ﻇرﻴﻒ‬
1

Kalau antara isim (‫ )ﻻ‬dengan na’at berbatas


boleh rofa’ dan nasab dan tidak boleh fathah.
Contoh : ( ‫ ( ) ﻻﺭجﻞﻓﻰﺍﻠدﺍﺭﻇرﻴﻒ‬tidak ada silaki –
laki dikampung yang mulia )
I’rabnya : (‫ )ﻻ‬nafiatul jenis
(‫ ) ﺭﺟﻞ‬isim la
( ‫ ) ﻓﻰﺍﻠدﺍﺭ‬jar dan majrur pembatas
antara pembatas antara na’at dan man’ut
( ‫ ) ﻈرﻴﻒ‬Na’at dari ( ‫ ) ﺭﺟﻞ‬maka (‫ ) ﻇرﻴﻑ‬boleh
dibaca rofa’ dan boleh dibaca (‫ ) ﻇرﻴﻑ‬dan
tidak boleh dibaca ( ‫) ﻇرﻴﻑ‬

12. BAB MUNADA ( YANG DIPANGGIL )

Undang – undang munada’ adalah (


‫) ﺍﻠﻤﻁﻠﻮﺐﺈﻗﺑﺎﻠﻪﺣجرﻒﻣﺣﺻﻮﺺ‬
Artinya : Orang yang dipanggil menghadap
dengan huruf yang tertentu.
Huruf yan dipakai untuk memanggil namanya
huruf nida
Huruf nida ada 7 :
1. ( ‫) ﺃ‬
1

2. ( ‫) ﺃى‬
3. ( ‫) ﻴﺂ‬
4. ( ‫) ﺍ‬
5. ( ‫) ﺃﻴﺎ‬
6. ( ‫) ﻫﻴﺎ‬
7. ( ‫) وﺍ‬

Pemakaiannya : ( ‫) ﺃى‬ dan ( ‫)ﺃ‬ untuk


memanggil yang dekat
( ‫ ( ﻫﻴﺎ‬,) ‫ ) ﺃﻴﺎ‬dan ( ‫ ) ﺍ‬untuk yang
jauh
( ‫ ) ﻴﺎ‬untuk umum yang dekat
dan yang jauh
( ‫) ﻮﺍ‬ untuk nudbah ( ‫) ﺒﺔ ﻨد‬
panggilan minta tolong melepaskan dari
Kesulitan

Munada termasuk kedalam golongan


maf’ul bih karena asal dari munada adalah
maf’ul bih contoh ( ‫ ) ﻳﺎﻋﺒدﺍﷲ‬asalnya ( ‫) ﺃدﻋﻮﺍﺒدﺍﷲ‬
( aku merayu akan Abdullah )
1

I’rabnya ( ‫ ) ﺃدﻋﻮ‬fi’il mudhori’, fa’ilnya ( ‫ ) ﺃﻨﺎ‬dan


( ‫ ) ﻋﺒدﺍﷲ‬maf’ul bih
Caranya : dihazafkan (‫ ) ﺃدﻋﻮ‬diganti dengan ( ‫ﻳﺎ‬
) jadi dia (‫) ﻳﺎﻋﺒدﺍﷲ‬
Munada yang dinasabkan ada pada 3 tempat
:
1. Bila munadanya mudhof / diidofatkan
contoh (‫ ( ) ﻳﺎﻋﺒدﺍﷲ‬wahai Abdullah )
I’rabnya : ( ‫ ) ﻳﺎ‬huruf nida
(‫ ) ﻋﺒد‬Munada dia mansub dan
dia diidofatkan pada (‫) ﺍﷲ‬
(‫ ) ﺍﷲ‬Mudhofun ilaih
2. Bila munadanya sabah mudof /
menyerupai mudof contoh ( ‫) ﻴﺎﻤﺣﻤﻮدﺍﻓﻌﻠﻪ‬
wahai orang yan dipuji perbuatannya )
I’rabnya : (‫ ) ﻳﺎ‬Huruf nida
( ‫ ) ﻤﺣﻤﻮدﺍ‬munada dia sabah
mudof dia mansub
( ‫ ) ﻓﻌﻞ‬naib fail dari (‫ ) ﻤﺣﻤﻮدﺍ‬karena
dia isim maf’ul berkehendak
pada naib fail
( ‫ ) ﻩ‬mudofun ilaih
1

3. Bila munadanya nakirah yang tidak


dimaksud / lafadz umum yang tidak
tertentu tujuannya. Contoh perkataan
orang buta.
( ‫ ( ) ﻴﺎﺭﺟﻞﺨﺬﺒﻳدى‬wahai laki – laki pegang
tanganku )
I’rabnya : ( ‫ ) ﻳﺎ‬huruf nida
(‫ ) ﺭﺟﻞ‬munada mansub karena
dia nakirah yang tidak dimaksud sebab
orang orang buta tidak mengetahui
seseorang yang dia maksud
(‫ ) ﺨﺬ‬fi’il amar fa’ilnya ( ‫) ﺃﻧت‬
(‫ ) ﺒﻳدى‬jar dan majrur
Yang dimaksud sabah mudof (
‫) ﻤﺎﻋﻣﻞﻔﻴﻣﺎﺑﻌدﻩﺃﻠرﻔعﺃﻮﺍﻟﻧﺼﺐﺃﻮﺍﻠﺟر‬
( sesuatu yang beramal kepada yang
sesudahnya baik rofa’ atau nasab atau
jar )
Kalau munada itu mufrad ma’rifah maka
dibina dengan apa dirofa’kan ketika
mu’rab. Contoh ( ‫ ) ﻴﺎﺯﻴد‬dibina atas domah
1

karena ketika mu’rab dia dirofa’kan


dengan dhomah.
Dan (‫ ) ﻴﺎﺯﻴدﺍﻥ‬dibina atas alif karena ketika
mu’rab dirofa’kan dengan alif dan (‫) ﻴﺎﺯﻴدﻮﻥ‬
dibina atas waw karena ketika mu’rab
dirafa’kan dengan waw.
Kalau munada diidofatkan kepada ya
mutakallim ( ‫ ) ﻴﺎﺀﺍﺍﻤﺘکﻟﻢ‬seperti (‫ ) ﻴﺎﻏﻼﻤﻰ‬maka
boleh 6 bacaan
1. Dengan menskinkan ya seperti (‫) ﻴﺎﻏﻼﻤﻰ‬

2. Dengan menghazafkan ya seperti (‫ﻴﺎﻏﻼﻢ‬

3. Dengan mendhmahkan huruf yang

sebelum ya dan menghazafkan ya ( ‫) ﻴﺎﻏﻼﻢ‬

4. Dengan memfathahkan ya seperti : (

‫) ﻴﺎﻏﻼﻤﻰ‬

5. Dengan menukar yang kasrah jadi

fathah dan menukar ya jadi alif ( ‫) ﻴﺎﻏﻼﻤﺎ‬


1

6. Dengan memfathahkan yang sebelum

ya dan menghazafkan ya ( ‫) ﻴﺎﻏﻼﻢ‬

Apabila munada itu ( ‫ ) ﺃم‬dan ( ‫ ) ﺃﺐ‬yang

diidofatkan kepada ya mutakallim boleh 6

bacaan.

1. Mengganti ya jadi ta dikhasrahkan (( - ) ‫ﻴﺎﺃﺑت‬

‫) ﻴﺎﺃﻤﺖ‬

2. Mengganti ya jadi ta di fathahkan ( ‫) ﻴﺎﺃﺑت‬

3. Menetapkan ya dan mensakinkannya (

‫) ﻴﺎﺃﻤﻰ ) – ( ﻴﺎﺃﺍﻲ‬

4. Memfathahkan yang sebelum ya dan

menukar ya jadi alif ( ‫) ﻴﺎﺃﺒﺎ ) – ( ﻴﺎﺃﻤﺎ‬

5. Dengan ta dan ya ( ‫) ﻴﺎﺃﻤﻰ ) – ( ﻴﺎﺃﺍﻰ‬

6. Dengan ta dan menukar ya jadi alif ( ) ‫ﻴﺎﺃﺒﺘﺎ‬

‫) – ( ﻴﺎﺃﻤﺗﺎ‬
1

Kalau ada yang mengikut kepada munada

yang dibina baik na’at, ahtaf, taukid, atau

badal maka boleh dibaca rofa’ dan boleh

dibaca nasob contoh ( ‫ ) ﻴﺎﺰﻴدﺍﻠﻅﺭﻳﻒ‬kalau dibaca

(‫) ﺍﻠﻅﺭﻳﻒ‬ dengan rofa’ na’at atas lafadz

munada kalau dibaca (‫ ) ﺍﻠﻅﺭﻳﻒ‬dengan nasab

na’at atas mahal munada.

Contoh takkid ( ‫ ) ﻴﺎﺗﻣﻴﻢﺃﺣﻤﻌوﻥ‬dan boleh juga (

‫) ﻴﺎﺘﻤﻴﻢﺃجﻤﻌﻴﻥ‬

Contoh bayan ( ‫ ) ﻴﺎﺎﺴﻌﻴدﮐرﺯ‬dan boleh juga (

‫) ﻴﺎﺴﻌﻳدﮐرﺰﺍ‬

- Kalau berulang munada mufrad yang

diidofatkan seperti

( ‫) ﻴﺎﺰﻴدﺰﻴدﺍﻠﻴﻌﻤﻼﺖ‬

Maka untuk yang pertama boleh

dibaca domah dan boleh dibaca fathah


1

- Kalau yang pertamanya dibaca

dhomah maka dia pada takdir adalah

munada mufrad maka yang kedua

I’rabnya boleh munada yang

dihazafkan huruf nidanya dan boleh

juga jadi athaf bayan dan boleh juga

jadi maf’ul dari

( ‫ ) ﺃﻋﻰ‬yang ditakdirkan

- Kalau dibaca fathah yang pertama

atas asal yaitu

( ‫) ﺍﻠﻴﻌﻤﻼﺖﻴﺎﺯﻴدﺍﺍﻠﻴﻌﻤﻼﺖﺰﻴد‬

13 BAB KHABAR KADA DAN SAUDARA


- SAUDARANYA

Kada dan saudara- saudaranya dinamakan


af’al muqorobah ( ‫) ﺃﻓﻌﻞﺍﺍﻤﻘرﻨﺔ‬
1

Perbuatan – perbuatan yang sudah dekat dia


terbagi pada tiga :
1. Dipakai untuk menunjukan sudah dekat
khabar dia ada tiga yaitu :
( ‫ ) ﮐﺎد ) – ( ﮐﺭﺏ ) – ( ﺃﻮشﺎﻙ‬ma’nanya hampir

2. Dipakaikan untuk menunjukan harapan dia


ada tiga yaitu :
( ‫ ) ﺣرى ) –( ﺇﺨﻟﻮﻠﻖ ) – ( ﻋس‬ma’na mudah –
mudahan
3. Dipakaikan untuk menunjukan memulai
yaitu :
( – ) ‫ﻋﻠﻖ ) –( جﻌﻞ ) – ( ﺃﺨﻨ ) – ( ﻘﺎﻢ ) – ( ﻫﻠهﻞ ) – ( ﻫﺐ‬
‫) ( ﺃﻨﺷﺄ ) – ( ﻄﻔﻖ‬

Kada ( ‫ ) ﻜﺎد‬dan keseluruhan saudara –


saudarnya beramal merofa’kan isim dan
menasobkan khabar sama dengan kana ( ‫) ﮐﺎﻥ‬
bedanya
Khabar kada ( ‫ ) ﻜﺎد‬wajib jumlah fi’liyah dan
fi’ilnya wajib fi’il mudhori’
1

Contoh ( ‫ ( ) ﮐﺎدﺯﻴدﻴﻗرﺃ‬telah hampir siZaid


membaca )
I’rabnya : ( ‫ ) ﻜﺎد‬af’al muqorobah kerjanya
merofa’kan isim menasobkan khabar
( ‫ ) ﺰﻴد‬isim dari( ‫ ) ﻜﺎد‬marfu’
( ‫ ) ﻴﻘرﺃ‬fi’il mudhori’ failnya ( ‫) ﻫﻮ‬
jumlah fi’il dan fa’il pada mahal nosab jadi
khabar ( ‫) ﻜﺎد‬
Memasukan ( ‫ ) ﺃﻥ‬masdar iyah
kedalam khabar ( ‫ ) ﻜﺎد‬dan saudaranya ada
empat :
1. Wajib memasukan( ‫ ) ﺃﻥ‬yaitu pada khabar
( ‫ ) ﺣرى‬dan ( ‫) ﺇﺨﻟﻮﻠﻖ‬
2. Terlarang memasukkan ( ‫ ) ﺃﻥ‬yaitu pada
khabar ( -) ‫( ﻫﺐ‬-) ‫( ﻫﻠهﻞ‬-) ‫( ﻘﺎﻢ‬-) ‫( ﺃﺨﺬ‬-) ‫ ( جﻌﻞ‬-) ‫ﻋﻠﻖ‬
‫( ﻄﻔﻖ‬-) ‫) ( ﺃﻨشﺎ‬
3. Biasa / sering masuk pada khabar – ( ‫) ﺇﺨﻠﻮﻠﻖ‬
dan ( ‫) ﻋس‬
4. Sedikit masuk pada khabar ( ‫ ) ﻜﺎد‬dan ( ‫ﻜرﺐ‬
)
1

14 BAB KHABAR MA ( ‫ ) ﻣﺎ‬HIJAZIAH

- Ma Hijziah ( ‫ ) ﻤﺎﺣجﺎﺯﻴﺔ‬maksudnya ( ‫ ) ﻣﺎ‬yang


khusus mengamalkan / memakainya
penduduk Hijaz
- Ma Jijaziah ini bekerja sama dengan kerja (

‫ ) ﻟﻴﺱ‬yaitu merofa’kan isim dan menasobkan

khabar. Contoh ( ‫ ( ) ﻤﺎﻫذﺍﺒﺷرﺍ‬tidak ada ini

manusia )

I’rabnya : ( ‫ ) ﻣﺎ‬Hijaziah huruf nafi bekerja

merofa’kan isim menasobkan khabar

( ‫ ) ﻫﺬﺍ‬isim dari ( ‫ ) ﻣﺎ‬hukumnya

dibina atas sukun pada tempat rofa’

( ‫ ) ﺑشرﺍ‬khabar dari ( ‫ ) ﻣﺎ‬hukumnya

mansub
1

Ma hijaziah ini bisa beramal kalau terpenuhi

syarat yang tiga

1. isimnya wajib dahulu dari khabarnya

2. tidak terdapat didalamnya ( ‫ ) ﺇﻥ‬zaidah /

( ‫ ) ﺇﻥ‬tambahan

3. khabar tidak dimasuki oleh ( ‫) ﺇﻻ‬

15. BAB MENGIKUT BAGI YANG


MANSUB

Sudah berlalu pembicaraan kita


bahwa yang mengikuti ada 4 yaitu :
1. Na’at
2. Athof
3. Taukid
4. Badal
Yang empat ini bila matbu’ ( yang
diikutinya ) mansub maka di akan mansub
pula.
Contoh na’at mansub ( ‫) ﺭﺃﺖﺰﻴدﺍﺍﻠﻌﺎﻘﻞ‬

Contoh ataf mansub ( ‫) ﺭﺃﻴﺖﺰﻴدﺍﻮﻋﻣرﺍ‬


1

Contoh taukid mansub ( ‫) رﺃﻴﺖﺯﻴدﺍﻨﻔﺴﻪ‬

Contoh badal mansub ( ‫) رﺃﻴﺖﺯﻴدﺍﺍﺨﺎﻙ‬

Yang menasabkan na’at, atof, dan


taukid adalah yang menasabkan matbu’ atau
yang diikutinya.
Yang menasobkan badal adalah : ditakdir
kalimat yang sama dengan menasabkan
matbu’nya, dalam contoh ( ‫) رﺃﻴﺖﺯﻴدﺍﺍﺨﺎﻙ‬
Maka yang menasobkan ( ‫ ) ﺯﻴدﺍ‬adalah ( ‫) رﺃﻴﺖ‬
sedangkan yang menasobkan
( ‫ ) ﺍﺟﺎﻙ‬adalah ( ‫ ) رﺃﻴﺖ‬yang ditakdirkan.

ISIM – ISIM YANG MAJRUR

Isim – isim yang diarkan ada 5 :


1. dijarkan dengan huruf
2. dijarkan idhofat
1

3. dijarkan dengan sebab mengikuti kepada


yang majrur
4. dijarkan dengan sebab mujawarah
( harkat yang berdekatan )
5. dijarkan dengan sebab tawahum
( dugaan )

a. Yang dijarkan dengan huruf sudah


berlalu pembahasan kita pada tanda –
tanda isim
b. Majrur dengan idhofat ( mudofun ilaih
dijarkan oleh mudhof )
Mudhof terbagi kepada dua :
1. Idofat lafzi
2. idofat maknawi
1) idofat lafzi yaitu modof sifat dan mudofun

ilaih ma’mul dari sifat itu dia ada tiga :

a. idofat isim fa’il kepada fa’ilnya contoh (

‫) ﻫذﺍﻀﺎﺭﺐﺰﻴدﺍﻻﻥ‬

( ini orang yang memukul sizaid sekarang )

I’rabnya : ( ‫ ) ﻫﺰﺍ‬mubtada
1

(‫ ) ﻀﺎﺭﺐ‬khabar dia isim fa’il atau

sifat berkehendak kepada fai’il, mudhof

(‫ ) ﺰﻴد‬mudhofun ilaih fa’il dari (‫ﻀﺎﺭﺐ‬

(‫ ) ﺍﻻﻥ‬zhorof zaman

b. Idofat isim maf’ul kepada naib fa’ilnya,

contoh ( ‫ ( ) ﻫﺬﺍﻤﻌﻤﻮرﺍﻠدﺍرﻏدﺍ‬ini orang meramaikan

kampung besok )

I’rabnya : ( ‫ ) ﻫﺰﺍ‬Mubtada

(‫ ) ﺍﻤﻌﻤﻮر‬khabar isim maf’ul /isim

yan berkehendak kepada naib fa’il mudhof.

(‫ ) ﺍﻠدﺍر‬naib fa’il, mudhofun ilaih

(‫ ) ﻏدﺍ‬zoraf zaman

c.Idofat sifat musyabbahah kepada fa’ilnya

contoh (‫ ( ) ﻫﺰﺍرجﻞﺣﺴﻥﺍﻠﻮﺟﻪ‬ini laki- laki yang

baik wajahnya )
1

I’rabnya : ( ‫ ) ﻫﺰﺍ‬mubtada

(‫ ) رجﻞ‬khabar

(‫ ) ﺣﺴﻥ‬na’at sifat musyabbahah

berkehendak kepada fa’il dia mudof

(‫ ) ﺍﻠﻮﺟﻪ‬mudhofun ilaih dia fa’il dari

(‫) ﺣﺴﻥ‬

2 ). Idhofat ma’nawi ada tiga macam :


a. Bahwa tidak ada mudof sifat dan
mudhofun ialih ma’mul dari mudof
b. Bahwa ada mudhof sifat dan mudhofun
ilaih bukan ma’mul dari sifat itu
c. Mudafun ialih ma’mul bagi mudaf, dan

mudof bukan sifat

- Faedah dari mudof ini kalau mudhofun ilaih

ma’rifah maka dia berfungsi mema’rifahkan

mudof, contoh ( ‫ ( ) ﻋﻼﻢﺰﻴد‬budak siZaid )

( ‫) ﻏﻼﻢ‬ pada asalnya nakirah karena

diidofatkan kepada (‫ ) ﺰﻴد‬yang ma’rifah dia

jadi ma’rifah
1

Kalau mudhafun ilaihnya nakirah dia


berfungsi mengkhususkan mdhof contoh
( ‫ ( ) ﻏﻼﻢﺇﻤرﺃة‬budak siperempuan ), ( ‫) ﻏﻼﻢ‬
maka dia menjadi khusus budak – budak milik
perempuan.
- Untuk idhofat ma’nawi ini ada tiga

pembagian

1. Mengandung ma’na ( ‫ ) ﻔﻰ‬pada

Isyaratnya kalau mudhafun ilaih

merupakan zaraf atau wadah bagi

mudhof contoh ( ‫ ( ) ﻤکرﺍﻠﻴﻞ‬gelap pada

malam )

2. Menandung makna ( ‫ ) ﻤن‬dari

Syaratnya kalau mudhofun ilaih sumber

dari mudhof dan mudhofun ilaih bisa

menjadi khabar dari mudhof contoh (

‫ ( ) ﺨﺎﺘﻢﺣدﻴد‬cincin dari besi ) dan bisa

( ‫ ( ) ﺍﻠﺨﺎﺘﻢﺣدﻴد‬cincin adalah besi )


1

3. Mengandung makna ( ‫ ( ) ﺍﻠﻼﻢ‬bagi / untuk )

Syaratnya kalau mudhofun ilaih dari


mudhof contoh ( ‫ ( ) ﻴدﺰﻴد‬tangan milik Zaid )
- Idhofat tidak boleh berhimpun dengan
tanwin dan nun tanda I’rab dan alif lam
- Idhofat dengan tanwin tidak boleh
berhimpun karena idhofat menunjukan
- Kurang isim sedangkan tanwin
menunjuk sempurna isim antara kurang
dan sempurna tidak mungkin
berhimpun
- Idhofat dengan nun tanda I’rab tidak
boleh berhimpun karena nun tanda
I’rab kedudukannya sama dengan
tanwin
- Idhofat dengan alif lam tidak boleh
berhimpun karena kedua – duanya
untuk ma’rifah dalam satu kalimat tidak
boleh ada dua tanda ma’rifah
1

- Boleh berhimpun antara alif lam


dengan idhofat kalau mudhof sifat dan
mudhofun ilaih ma’mul dari sifat itu
Hal yang seperti ini terdapat pada 5 tempat :
1. Bahwa ada mudhofnya mutsanna contoh ( ‫ﺍ‬
‫ ( ) ﻠﻀﺎرﺒﺎﺰﻴد‬dua orang yang memukul siZaid )
lafadz (‫ ) ﺍﻠﻀﺎرﺒ‬dia mudhof tapi pakai alif lam
boleh karena dia sifat dan ( ‫ﺰﻴد‬ )
mudhofun ilaih ma’mul dari (‫ ) ﺍﻠﻀﺎرﺒ‬dan gia
musanna
2. Bahwa ada mudhofnya jama’ muzakar
yang salim contoh (‫) ﺍﻠﻀﺎرﺒﻮﺍﺰﻴد‬
( beberapa orang yng memukul siZaid )
halnya sama dengan diatas
3. Bahwa ada mudhofun ialihnya memakai
alif lam contoh (‫ ( ) ﺍﻠﻀﺎرﺐﺍﻠرجﻞ‬orang yang
memukul si laki - laki ) lafadz (‫ ) ﺍﻠﻀﺎرﺐ‬mudhof
pakai alif lam boleh dia sifat yang
diidhofatkan pada ma’mulnya dan dia
memakai alif lam
4. Bahwa ada mudhofun ilaih diidhofatkan
kepada sesuatu yang memakai alif lam
1

contoh (‫ ( ) ﺍﻠﻀﺎرﺐرﺃسﺍﻠرﺟﻞ‬orang yang memukul


kepala silaki – laki )
(‫ ) ﺍﻠﻀﺎرﺐ‬mudhof pakai alif lam dia sifat yang
diidhofatkan kepada ma’mulnya
(‫ ) رﺃس‬yang diidhofatkan kepada ( ‫ ) ﺍﻠرجﻝ‬yang
memakai alif lam boleh
6. Bahwa ada mudhofun ilaih diidhofatkan
kepada dhomir yang kembali kepada
sesuatu yang memakai alif lam (
‫) ﻤرﺭﺖﺒﺎﻠرجﻞﺍﻠﻀﺎرﺐﻏﻼﻤﻪ‬ ( aku bertemu
dengan silaki – laki yang memukul
budaknya si laki – laki ) lafadz ( ‫) ﺍﻟﻀﺎﺭﺐ‬
mudhof pakai alif lam boleh karena dia
sifat yang diidhofatkan kepada
ma’mulnya yangdiidhofatkan kepada
ma’mulnya yang diidhofatkan kepada
dhomir yang kembali kepada kalimat
yang memakai alif lam yaitu dhomir ( ‫) ﻩ‬
kembali kepada lafadz
7. ( ‫ ) ﺍﻠرجﻞ‬yang memakai alif lam
1

III. Majrur dengan sebab mengikuti kepada


yang majrur telah berlalu pembicaraan yaitu
na’at, athaf, taukid, badal.
Kalau yang diikuti ( ‫ ) ﻤﺗﺒﻮﻉ‬nya yang empat ini
majrur maka dia dijarkan
IV. Majrur dengan harkat mujawarah
maksudnya harkat yang berdekatan
Contoh ( ‫ ( ) ﻫﺬﺍجﺣرﻀﺐﺧﺭﺐ‬ini lobang tanah yng
runtuh )
I’rabnya : (‫ ) ﻫﺬﺍ‬mubtada
( ‫ ) جﺣر‬khabar mudhof
(‫ ) ﻀﺐ‬mudhofun ilaih
(‫ ) ﺧﺭﺐ‬na’at dari ( ‫ ) جﺣر‬sepantasnya
dia baca (‫ ) ﺧﺭﺐ‬rofa’ karena man’utnya rofa’,
tapi dibaca (‫ ) ﺧﺭﺐ‬dengan jar boleh karena
harkat erdekatan dengan (‫ ) ﻀﺐ‬yang majrur.
V. Majrur dengan tawahum maksudnya
diduga disitu ada maksud huruf jar ( ‫) ﺍﺑﺎﺀ‬
Kedalam khobar ( ‫ ) ﻠﻴس‬contoh ( ‫) ﻠﺳتﻘﺎﺋﻤﺎﻮﻻﻘﺎﻋد‬
( aku bukan orang yang berdiri dan bukan
orang yang duduk ) lafadz ( ‫ ) ﻘﺎﻋد‬yan majrur
diathofkan pada lafadz ( ‫ ) ﻘﺎﺋﻣﺎ‬yang mansub
1

karena dia khobar ( ‫) ﻠﻴس‬ yang sepantasnya


dbaca ( ‫ ) ﻘﺎﻋد‬karena khobar dari ( ‫ ) ﻠﻴس‬yang
ditakdirkan tetapi dia dibaca ( ‫ ) ﻘﺎﻋد‬dengan
jar maka jarnya disini diduga ada huruf jar
yang ditakdirkan lengkapnya kalimat itu (
‫) ﻠﺴﺖﻗﺎﺋﻣﺎﻮﻠﺴﺖﺒﻗﺎﻋد‬

ISIM YANG BERAMAL SEPERTI FIIL


Isim yang beramal seperti fiil
maksudnya isim yang bekerja merofa’kan fa’il
atau menasabkan maf’ul.
Isim yang beramal seperti fiil ini ada 7 :
1. Isim fiil
2. Masdar
3. Isim fail
4. Isim maf’ul
5. Amsilah mubalaghah
6. Sifat musyabbahah
7. Isim tafdil
1

1). ISIM FIIL


Isim fiil adalah kalimat yang
menunjukan ma’na fiil dan tidak menerima
tanda – tanda fiil.
Isim ada tiga :
1. Isim fiil madi contoh ( ‫ ) ﻫﻴهﺎﺖ‬ma’nanya ( ‫) ﺑﻌد‬
artinya telah jauh
(‫) ﺒﺎﻠﻌﻘﻳﻖﻨﻮﺍﺼﻠﻪ ﻓهﻴهﺎﺖﻓهﻴهﺎﺖﺍﻠﻌﻗﻴﻖﻮﻤﻥﺑﻪ٭ﻮﻫﻴهﺎﺖﺨﻞ‬
( ‫ ) ﻫﻴهﺎت‬isim fiil madhi merofa’kan fail, failnya
adalah ( ‫) ﺍﻠﻌﻗﻴﻖ‬

2. Isim fiil amar contoh (‫ ) ﺼﻪ‬dengan makna ( ‫ﺍ‬


‫ ) ﺴکﺖ‬diamlah engkau
( ‫) ﺇذﻗﻠتﻠﺼﺎﺣﺑﻚﻮﺍﻻﻤﺎﻢﻴجﻁﺐﺼﻪﻓﻗدﻠغﻮﺖ‬
Lafadz (‫ ) ﺼﻪ‬Isim fiil amar merofa’kan fail
yaitu dhomir ( ‫ ) ﺃﻧﺖ‬yang ditakdirkan

3. Isim fiil mudhori’ Contoh ( ‫ ) ﺼﻪ‬dengan


ma’na ( ‫ ) ﺃﻋجﺐ‬aku tercengang
1

( ‫) وﻴکﺎﻨﻪﻻﻴﻓﻠﺡﺍﻠکﺎﻓرﻮن‬
Lafadz ( ‫ ) ﻮى‬isim fiil mudhori’ merofa’kan fail
yaitu dhomir ( ‫ ) ﺍﻨﺎ‬yang ditakdirkan
Ketentuan –ketentuan isim fiil
1. Tidak boleh berakhir dari ma’mulnya
2. Kalua dia mengandung makna tolab
( tuntutan ) leh menjazamkan fiil
mudhori’ yang jadi jawabnya.
3. Tidak mensobkan fiil yang sesudah fa
jawab

2. MASDAR ( KATA DASAR )


Masdar adalah ( ‫) ﺍﻻﺴﻢﺍﻠدﺍﻞﻋﻠﻰﺍﺣدﺚﺍجﺎرىﻋﻠﻰﺍﻠﻓﻌﻞ‬

( isim yang menunjukan atas kejadian yang

berlaku atas perbuatan )

Masdar bisa beramal seperti fiil dengan 8

syarat :

1. ( ‫ ) ﺍن‬atau ( ‫ ) ﻤﺎ‬beserta fiilnya bisa

menempati tempat masdar itu,


1

Contoh : ( ‫ ) ﺃﻋجﺒﻲﻀرﺒﻚﺰﻴد‬bisa dikatakan (

‫) ﺃﻋجﺒﻲﺍنﻀرﺒﻚﺰﻴد‬

2. Tidak dimasuki oleh ya tasgir atau ya


yang bermakna kecil
3. Tidak ada ditukar dengan dhomir maka
tidak boleh dalam
Contoh : (‫ ) ﻀرﻟﻰﺰﻴدﺍﺣﺴنﻮﻫﻮﻋﻤرﺍﻓﺒﻴﺡ‬lafadz (‫ﻫﻮ‬

) pengganti lafadz

(‫ )ﻀرﻟﻰ‬yang diatafkan kepada ( ‫) ﻀرﻟﻰ‬

diawal ini tidak boleh

4. Dia tidak boleh dibatasi maka tidak

boleh ( ‫) ﺃﻋجﺒىﺿرﻨﻙ‬ ( mencenangkan

padaku satu pukulan engkau )

5. Tidak boleh diberi naat sebelum beraal


maka tidak boleh
( ‫ ) ﺍﻠشدﻴدﺰﻴدﺍ‬lafadz ( ‫ ) ﺍﻠشدﻴد‬naat ( ‫ ) ﻀرﺐ‬dan (
‫ ) ﺯﻴدﺍ‬maf’ul dari
( ‫ ) ﺿرﺐ‬ini tidak boleh
6. Masdar itu tidak boleh dihazabkan
7. Tidak boleh berbatas oleh ma’mulnya
8. Tidak boleh kemudian dari ma’mulnya
1

Cara beramal masdar ada 3 yaitu :


1. Diidofat pada ma’mulnya ini yang banyak,

ini terbagi dua :

a. Idhofat pada fail contoh ( ‫) ﻮﻠﻮﻻدﻓعﺍﷲﺍﻟﻧﺎس‬

I’rabnya : ( ‫ ) ﻮ‬isti’naf

( ‫ ) ﻠﻮﻻ‬syartiah

(‫ ) دﻓع‬masdar, mudof

( ‫ ) ﺍﷲ‬mudhofun ilaih fail dari (

‫) دﻓع‬

( ‫ ) ﺍﻠﻧﺎس‬maf’ul bih dari ( ‫) دﻓع‬

b. Idofat pada maf’ul contoh : (

‫) ﺣﺝﺍﻠﺒﻴﺖﻤنﺍﺴﺘﻂﺎﻉ‬

I’rabnya : ( ‫ ) ﺣﺝ‬Masdar, mudof

( ‫ ) ﺍﻠﺒﻴت‬Mudhofun ilaih maf’ul

dari ( ‫) ﺣﺝ‬
1

( ‫ ) ﻤن‬fail

( ‫ ) ﺍﺴﺘﻂﺎﻉ‬fiil madhi failnya ( ‫) ﻫﻮ‬

2. Diberi tanwin contoh ( ‫) ﺃﻮﺇﻃﻌﺎﻢﻔﻰﻴﻮﻢذىﻣﺴغﺒﺔﻴﺘﻴﻤﺎ‬

3. Dima’rifahkan dengan alif lam (

‫ ) ﻋجﺑﺖﻤﻥﺍﻠﺭﺯﻖﺍﻤﺴﻰﺍﻫﻪ‬lafadz ( ‫) ﺍﻠرﺯﻖ‬

Masdar pakai alif lam idofat kepada failnya

yaitu ( ‫ ) ﺍﻤﺴﻰ‬pakai alif lam

4. ISIM FAIL

Isim fail yaitu (


‫) ﺍﻠﻮﺼﻮﺍﻠدﺍﻞﻋﻠﻰﺍﻠﻓﺎﻋﻞﺍجﺎﺭىﻋﻟﻰﺣرﮐﺎﺖﺍﻤﺿﺎرﻉﻮﻤکﻨﺎﺘﻪ‬
( sifat yang menunjukan atas orang yang
melakukan perbuatan yang berlaku atas
berkat mudhori’ dan sakin mudhori’ )
Isim fail adakalanya pakai alif lam,
adakalanya pakai alif lam.
1

- Kalau pakai alif lam beramal tanpa ada


syarat, contoh ( ‫) جﺎﺀﺍﻠﻀﺎرﺐﺰﻴدﺃﻤس‬
I’rabnya : ( ‫ ) جﺎﻋ‬fiil madhi
( ‫) ﺍﻠﺿﺎﺭﺐ‬ fail dia isim fail beramal
sama dengan fiil
( ‫ ) ﺰﻴدﺍ‬maf’ul bih dari ( ‫ ) ﺍﻠﻀﺎرﺐ‬failnya
adalah ( ‫) ﻫﻮ‬

( ‫ ) ﺃﻤس‬zorof
- Kalau pakai alif lam beramal dengan dua
syarat.
1. Makna harus hal atau istiqbal / sekarang
atau yang akan datang
2. Mengandung nafi atau istifham atau
mubtada atau mausuf.

4. ISIM MAF’UL
Isim maf’ul sama dengan isim fail dalam
masalah beramal dan syarat beramal,
bedanya hanya kalau isim fail merofa’kan
sedangkan isim maf’ul merofa’kan naib fail.

5. AMSILAH MUBALAGAH
1

Amsilah mubalagah adalah ini sebenarnya

adalah isim fail lalu dirobah timbangannya

untuk tujuan ma’na mubalagah ( bersangatan

) timbangan amsilah mubalagah ada 5 yaitu :

1. ( ‫) ﻓﻌﺎﻞ‬

2. ( ‫) ﻓﻌﻮﻝ‬

3. ( ‫) ﻤﻓﻌﺎﻝ‬

4. ( ‫) ﻓﻌﻴﻞ‬

5. ( ‫) ﻓﻌﻝ‬

Karena dasar amtsilah mubalagah adalah


isim fail maka ketentuan beramalnya sama
dengan isim fail.

6. SIFAT MUSYABBAHAH
Sifat musyabahhah yaitu :
(
‫) ﺍﺣدﺚﺍﻠﺼﻔﺔﺍﺍﻤﺼوﻏﺔﻠغﻴﺭﺍﻠﺘﻓﻀﻴﻞﻻﻓﺎدةﻨﺴﺒﺔﺍحدﺚﺍﺍﻰﻤﻮﺼﻮﻓهﺎدﻮنﺍﻓﺎدة‬
( sifat yang dibentuk selain tafdil untuk
memfaedah nisbah kejadian kepada
1

mausufnya bukan memfaedahkan


kejadian )
Contoh: ( ‫) ﻤﺭرتﺑﺭجﻝﺣﺴنﺍﻠﻮجﻪ‬ (aku bertemu
dengan silaki– laki yang baik wajahnya)
Lafadz ( ‫ ) ﺣﺴن‬sifat musabahah dia hanya
nisbah kejadian bukan kejadian karena baik
bukanlah kejadian.
Sifat musyabbahah ini beramal sama
dengan fi’il karena dia serupa dengan isim
fail. Letak penyerupaannya adalah sama-
sama bisa dita’niskan di tasniyahkan dan
dijama’kan. Contoh : ( ‫) حﺴﻧﺔ ) ( حﺴﻥ‬
( ‫) ﺣﺴﺘﺎن ) ( ﺣﺴﻨﺎن‬

( ‫) ﺣﺴﻨﺎﺖ ) ( ﺣﺴﻨﻮن‬

Sama dengan isim fail ( ) ‫ﻀﺎرﺒﺔ‬ ‫) ( ﺿﺎرﺏ‬

( ) ‫ﻀﺎرﺒﺘﺎﻥ‬ ‫) ( ﻀﺎرﻨﺎن‬

( ) ‫ﻀﺎرﺑﺎﺖ‬ ‫) ( ﻀﺎﺭﺒﻮن‬

Tetapi sifat musyabbahah hanya menasobkan


satu musyabbahah :
Perbedaan anatar isim fail dengan siaft
musyabbahah :
1

1. Sifat musyabbahah kadang – kadang


berlaku harkat mudhori’ dan sakin
mudhori’ kadang – kadang tidak
sedangkan isim fiil mesti berlaku harkat
mudhori’ dan sakin mudhori’
2. Isim fail menunjukan kejadian, sifat
musyabbhah menunjukan tetap.
3. Isim fail ada untuk zaman madhi ( yang
berlaku ), hal ( sekarang ) istiqbal
(yang akan datang ) sedangkan sifat
musyabbahah hanya uantuk hal selama
– lamanya.
4. Tidak boleh mendahulukan ma’mul sifat
musyabbahah dan boleh
mendahulukan ma’mul isim fail.
5. Ma’mul sifat musyabbahah tidak ajnaby
/ yang lain sedangkan isim fail ada.
Untuk ma’mul sifat musyabbahah ada 3
keadaan :
1. Rofa’ contoh : ( ‫ ) ﻤرﺭﺖﻨرجﻝحﺴنﻮجهﻪ‬lafadz (

‫ ) ﻮجهﻪ‬dibaca rofa’. I’rabnya boleh jadi dari (

‫ ) ﺣﺴن‬dan boleh juga jadi badal dari dhomir

yang mustatir pada

(‫) ﺣﺴن‬

2. Nasob, contoh ( ‫ ) ﻤﺭرﺖﻨرجﻝحﺴنﻮجهﺎ‬lafadz ( ‫ﻮجهﺎ‬

) dibaca nasob, I’rabnya boleh jadi tamyiz


1

atau sabah ( menyerupai / maf’ul ) kalau

dibaca ( ‫ ) ﺍﻠﻮجﻪ‬dengan nasab ma’rifah maka

I’rabnya hanya sabah maf’ul sebab tamyiz (

) tidak ada ma’rifah.

3. Jar contoh ( ‫ ) ﻤرﺭﺖﻨرجﻞحﺴﺐﻮجهﻪ‬dibaca jar


I’rabnya mudhofun ilaih yaitu idhofat sifat
kepada mausuf.
Diantara bacaan yang tiga ini pendapat yang
kuat adalah rofa’ kemudian nasob terakhir
jar.

7. Isim tafdhil
Isim tafdhil yaitu : ( ‫) ﺍﻠﺼﻓﺔﺍﻟدﺍﻠﺔﻋﻠﻰﺍﺍﻤﺴﺎرﮐﺔوﺍﻠﺯﻴﺎدة‬
( Sifat – sifat yang menunjukan atas
berserikat dan berlebih )
Maksudnya ada dua atau lebih yang
mempunyai sifat yang sama tapi salah
satunya lebih dari yang lain contoh : (
‫ ( ) ﺰﻴدﺃﻋﻠﻢﻤﻥﻋﻤﺭ‬SiZaid lebih mengetahui dari
siUmar )
1

Keduanya sama – sama mengetahui hanya


saja pengetahuan siZaid lebih dari si Umar.
Bagi isim tafdhil ada tiga keadaan yaitu :
1. Dimufradkan dan ditazkirkan selama-
lamanya. Ini ada dua tempat yaitu :
a. Bila sesudahnya ( ‫) ﻤن‬ yang
menjarkan contoh : ( ‫) ﺰﻴدﺃﻓﻀﻞﻤﻥﻋﻤﺭ‬
( ‫) ﻫﻨدﺍﻓﻀﻝﻤنﻓﺎﻄﻤﺔ ) ( ﻫﻨدﺍنﺃﻓﻀﻞﻤنﻋﻤر‬
b. Bila dia diidhofatkan kepada nakirah
contoh : ( ‫) ﺰﻴدﺃﻓﻀﻝرجﻝ‬
( ‫) ﻫﻨدﺃﻓﻀﻝﺍﻤرﺍة ) ( ﺍﻫﻨدﺍﺖﺃﻓﻀﻝﻨﺴﻮة‬

2. Mutabaqah ( sesuai ) dengan


mausufnya ini kalau dia pakai alif lam.
( ) ‫ﺰﻴدﺃﻻﻓﻀﻝ ) ( ﺍﻠﺰﻴدﺍﺬﺃﻻﻓﻀﻼن ) ( ﺍﻠﺰﻴدﻮنﺃﻻﻓﻀﻠﻮن‬
‫) ( ﻫﻨدﺍﻠﻓﻀﻠﻰ‬
3. Boleh sesuai dengan mausufnya
boleh tidak, ini kalau dia diidhofatkan
pada yang ma’rifah. Contoh : (
‫) ﺍﻠﺰﻴدﺍنﺃﻓﻀﻞﺍﻠﻘﻮﻢ‬ dengan mufrad ( ‫) ﺃﻓﻀﻝ‬
dan boleh juga ( ‫ ) ﺍﻠﺰﻴدﺍنﺃﻓﻀﻼﺍﻠﻘﻮﻢ‬dengan
tasniyah ( ‫) ﺃﻓﻀﻼ‬
1

Isim tafdhil tidak pernah menasabkan


maf’ul bih.
Ahli nahwu sepakt bahwa isim tafdhil
bisa merofa’kan domir mustatir tapi
kalau merofa’kan isim zohir ada yang
berpendapat tidak bisa. Dalil bagi
orang yang mengatakan bisa.

( ‫) ﻤﺎرﻴﺖرﺟﻼﺃﺣﺳنﻔﻰﻋﺒﻪﺃﻠکﺣﻞﻤﻨﻪﻔﻰﻋﻴنﺰﻴد‬

Lafadz ( ‫ ) ﺃﻟکﺣﻞ‬fail dari ( ‫ ) ﺍﺣﺴن‬Isim zohir.


1
1
1

DAFTAR ISI
1

BAB
KALAM.............................................................
..........................1
JAZAM
FI’IL..................................................................
......................8
BAB
I’RAB................................................................
...........................
BAB ISM – ISIM YANG
MARFU’.....................................................
BAB
FA’IL.................................................................
..........................
PEMBAGIAN
FA’IL.................................................................
.............
KETENTUAN
FA’IL.................................................................
............
1

BAB NAIB AL
FA’IL.................................................................
...........
BAB
MUBTADA.........................................................
.........................
KETENTUAN
MUBTADA.........................................................
.........
NAKIRAH
MUFIDAH..........................................................
.................
BAB
KHABAR...........................................................
...........................
KETENTUAN
KHABAR...........................................................
........
ISIM
KANA................................................................
...........................
1

KHABAR
INNA.................................................................
...................
ZHANNA DAN SAUDARA –
SAUDARANYA.................................
MENGIKUTI ADA YANG
MARFU’...................................................
NA’AT...............................................................
.......................................
ATAF.................................................................
..................................
TAUKID.............................................................
.............................
BADAL..............................................................
................................
BAB ISIM- ISIM YANG
MANSUB....................................................
MAF’UL
BIH...................................................................
.......................
1

MAF’UL
MUTHLAQ.........................................................
....................
MAF’UL MIN
AJLIH................................................................
.............
MAF’UL
FIH...................................................................
.....................
MAF’UL
MA’AH..............................................................
.......................
KHABAR
KANA................................................................
...............
ISIM
INNA.................................................................
..........................
HAL..................................................................
.....................................
TAMYIZ.............................................................
...................................
1

ISTISNA............................................................
......................................
ISIM
LA....................................................................
................................
MUNADA..........................................................
.....................................
KHABAR KANA DAN SAUDARA-
SAUDARANYA.........................
KHABAR MA
HIJAZIYAH.........................................................
..........
MENGIKUT BAGI YANG
MANSUB..................................................
ISIM – ISIM YANG
MAJRUR............................................................
...
ISIM YANG BERAMAL SEPERTI AMALAN
FI’IL.............................
ISIM
FI’IL..................................................................
.............................
1

MASDAR...........................................................
.....................................
ISIM
MAF’UL.............................................................
...........................
AMTSILAH
MUBALAGAH....................................................
..............
SIFAT
MUSYABAHAH..................................................
........................

You might also like