Professional Documents
Culture Documents
budget.
permukaan bebas (free water surface) dari muka tanah, atau dari air yang tertahan di
atas permukaan bagunan atau tanaman menjadi molekul uap air di atmosfer. Proses
ini sebenarnya terdiri dari dua kejadian yang saling berkelanjutan yaitu :
b. Vertical Vapor Transfer : yaitu perpindahan lapisan udara yang jenuh uap
air dari interface ke lapisan di atasnya, dan hal ini bila memungkinkan
Soil Evaporasi adalah penguapan yang terjadi dari permukaan tanah tanpa ada
Transpirasi adalah pengupan yang terjadi dari tanaman melalui sel stomata
pada daun. Air yang dihisap oleh daun setelah proses fisiologis akan diuapkan
kembali melalui sel stomata. Sel stomata ini pada malam hari akan tertutup sehingga
Umboro Lasminto IV - 1
transpirasi hanya terjadi pada siang hari saja. Dengan demikian jelas transpirasi lebih
terjadinya transpirasi. Bila penguapan terjadi dilihat pada suatu daerah dimana di
dalamnya terdapat juga tanaman yang tumbuh maka penguapan yang terjadi di daerah
memperoleh air (dari hujan atau irigasi) yang cukup untuk pertumbuhannya yang
optimum. PET ini tergantung dari factor meteorology setempat dan juga dari jenis
bawah cukup untuk pertumbuhannya karena air yang diberikan kurang. AET juga
tergantung dari faktor yang sama dengan potensial evapotranspirasi tetapi dibatasi
dengan hanya tersedianya air di kandungan tanah (moisture) saja. Pada daerah kering
tanpa irigasi, AET menjadi sangat rendah karena tidak tersedianya air untuk
evaporasi.
kebutuhan air irrigasi untuk tanaman (consumptive use) dan banyak lagi.
yaitu evaporasi dari permukaan air bebas dan evaporasi dari permukaan tanah.
Umboro Lasminto IV - 2
a. Evaporasi dari permukaan air bebas
Pada dasarnya evaporasi terjadi karena perbedaan tekanan uap dari udara pada
E = C (e w - e a )f (u ) (4.1)
dimana :
u = kecepatan angin
temperatur air yang mempunyai lapisan tebal (dalam) lebih banyak diperlukan
panas dari pada yang mempunyai lapisan tipis (dangkal). Untuk penyinaran
matahari yang sama maka akan lebih banyak menaikkan temperatur air yang
dangkal dari pada yang dalam, hingga evaporasi pada air yang dangkal lebih
banyak.
1. Persamaan Empiris
Umboro Lasminto IV - 3
- Bila temperatur permukaan air sama dengan temperatur udara, maka
E a = C (e s - e a )f (u ) (4.2)
dimana :
C = konstanta empiris
dimana :
Ea = dalam mm/hari
yaitu :
( )
E o = C e ' s − e a f (u ) (4.4)
dimana :
e’s = tekanan uap jenuh dari lapisan batas antara udara dan air,
yang mempunyai temperatur t’s dan tidak sama dengan temperatur air
atau udara.
Umboro Lasminto IV - 4
persamaan (4.2) yang bisa dipakai untuk kondisi lokal dimana
yang dapat dipakai hanya untuk kondisi yang sama adalah sebagai
berikut :
dimana :
danau (mmHg)
permukaan.
tetap pada semua air yang masuk dan meninggalkan daerah aliran
Bila hujan jatuh di daerah aliran dan dapat diukur, kemudian aliran
yang terjadi akibat hujan tersebut pada suatu titik pengamatan (check
point/out let) juga dapat diukur, maka yang menyebabkan tidak sama
antara besarnya hujan yang jatuh dengan besarnya aliran yang terjadi
Umboro Lasminto IV - 5
• Perubahan storage dalam daerah aliran, salah satunya adalah danau
• Perbadaan dalam aliran air tanah yang masuk dan keluar dari
daerah aliran.
persamaan 1.3)
E = P + Si ± WO − S O ± ∆S (4.6)
dimana :
E = evaporasi
P = total persipitasi
Semua besaran dinyatakan dalam mm. Yang sulit dari cara ini adalah
adalah alat pengukuran evaporasi yang kecil yang biasa dipakai dalam
memberikan perbandingan.
Umboro Lasminto IV - 6
Ada tiga type atmometer yaitu type Piche, type Livingston dan type
dikalikan dengan koefisien pan yang harganya lebih kecil dari satu.
antara pan dan danau, juga terjadi pertukaran panas antara pan
Umboro Lasminto IV - 7
b. Sunken Pan
Ada tiga jenis Sunken Pan yaitu, Colorado Sunken Pan yang
Jenis yang kedua adalah Young Screened Pan yaitu pan yang
0,91 – 0,99 (mendekati satu). Jenis yang ketiga adalah BPI pan
c. Floating Pan
dipakai jenis pan yang lain yaitu Floating Pan yang pada dasarnya
E ap = C(e sp − e a )f (u ) (4.7)
E ad = C(e sd − e a )f (u ) (4.8)
dimana :
Umboro Lasminto IV - 8
esp = takanan uap jenuh pada temperature air di pan
C = konstanta
u = kecepatan angin
(e sd − e a )
E ad = × E ap
(e sp − ea )
(4.9)
dimana :
tinggi muka air di dalam pan yang merupakan evaporasi dalm satu
hari.
• bila muka air turun dari standar ukur dan pada hari itu tidak terjadi
• Bila muka air turun dari standard ukur dan pada hari itu terjadi
muka air mencapai tinggi standar ditambah tinggi hujan pada hari
itu.
Umboro Lasminto IV - 9
• Bila muka air naik dari standard ukur dan pada hari itu terjadi
dengan tinggi hujan yang terjadi hari itu dikurangi dengan tinggi
air yang dibuang dari pan supaya muka air mencapai tinggi standar.
4. Teori Penman
Umboro Lasminto IV - 10
Tabel 4.2. Harga es menurut suhu
n
Rc = R A 0,20 + 0,48 (4.11)
N
Umboro Lasminto IV - 11
koefisien reflaksi (r) yang disebut Albedo, seperti pada Tabel
4.3.
dimuka tanah
maka :
R I = Rc(1 - r ) (4.12)
atau :
n
R I = R A (1 - r ) 0,20 + 0,48 (4.13)
N
sebagai berikut :
n
R B = σ Ta 4 (0,47 − 0,077 e a ) 0,20 + 0,80 (4.14)
N
dimana :
H = R I - RB (4.15)
Umboro Lasminto IV - 12
n n
H = R A (1 − 0,06 ) 0,20 + 0,48 − σ Ta 4 (0,47 − 0,077 e a ) 0,20 + 0,48 (4.16)
N N
H = Eo + K + S + C (4.17)
dimana :
permukaan
air
H = Eo + K (4.18)
yang sama, yaitu ditentukan oleh (e’s – eo) dan (t’s – t) dan
diperkirakan :
K
=β =γ '
(
t 's − t )
( )
(4.19)
Eo e s − ea
Umboro Lasminto IV - 13
dimana :
γ = constanta pschrometer
H = Eo (1 + β) (4.20)
Atau :
H H
Eo = = (4.21)
1+ β (t's −1)
1+ γ
(e's −e a )
e's − e s
tg α = ∆ =
t' s − t
dimana :
e's − e s
t' s − t = (4.22)
Δ
Umboro Lasminto IV - 14
H
Eo = (4.23)
γ (e's − e s )
1+
Δ (e's −e a )
perhatikan bahwa :
H
Eo =
γ (e' − e ) − (e s − e a )
1+ s a
Δ (e's −e a )
H
atau : E o = (4.25)
γ (e s − e a )
1+ 1 −
Δ (e's −e a )
E a es − ea
= (4.26)
E o e's − e a
H
Eo =
γ E
1 − 1 − a
Δ Eo
atau :
γ Ea
Eo + E o 1 − = H
Δ E o
γ γ
Eo + Eo − Ea = H
Δ Δ
γ γ
E o 1 + = H + E a
Δ Δ
γ
H+ Ea
Eo = Δ
γ
1+
Δ
Umboro Lasminto IV - 15
Δ ⋅ H + γ Ea
Jadi : E o = (4.27)
Δ+γ
Catatan :
Contoh 4.1.
Diketahui data t = 20 °C ; h = 70 % ; n = 40 %
N
Penyelesaiannya :
Ta = 20 + 273 = 293 °K
17,64 − 17,53
Δ = = 1,1
20,1 − 20
Umboro Lasminto IV - 16
= 90,37 gcal/ cm2/hari
= 1,87 mmH2O/hari
= 5,89 mmH2O/hari
Institute, Netherlands
n n n
Eo = E1 (t, ) + E2 (t, RA, ) + E3 (t, ,h) + E4 (t, U2,h)
N N N
(4.28)
n
t = 18° ; = 40 %
N
h = 60 % ; U2 = 3 m/dt
E2 = + 3,30 mm/hari
E3 = + 1,12 mm/hari
E4 = + 1,52 mm/hari +
Umboro Lasminto IV - 17
Gambar 4.4. Nomogram Penman
Umboro Lasminto IV - 18
Tabel 4.3. Bilangan Albedo (r)
Jenis permukaan R
Open water 0,06
Rock 0,12 – 0,15
Dry mould 0,14
Wet mould 0,08 – 0,09
Grass 0,10 – 0,33
Green vegetation (general figure) 0,20
Besar evaporasi dari permukaan tanah berbeda dengan permukaan air bebas
pada evaporasi permukaan tanah lebih besar dari pada permukaan air bebas.
Untuk permukaan tanah yang jenuh, besarnya evaporasi kira-kira sama dengan
jatuh. Evaporasi dari permukaan tanah suatu daerah yang hujannya banyak
dengan pembagian merata sepanjang tahun akan jauh lebih besar dari pada
diantaranya :
evaporasi permukaan tanah, turfed soil atau bare soil (ET atau EB).
Umboro Lasminto IV - 19
Pada suatu daerah akan mempunyai nilai perbandingan antara EB dan EO
yang tergantung dari kondisi tanah (lapisan permukaan tanah), yang dapat
EB
= α ( α < 1) (4.29)
EO
Untuk permukaan tanah yang berlumpur harga lebih kecil dari pada
tahun.
evaporasinya sangat kecil, karena hanya tergantung dari air hujan saja.
kemungkinan evaporasinya lebih besar, karena selalu disuply air dari air
permukaan tanah (EB) adalah selisih antara tinggi hujan (P) dan air yang di
EB = P – O (4.30)
Bila Lysimeter diplotkan pada suatu daerah irigasi yang berarti di atas
Umboro Lasminto IV - 20
Gambar 4.5. Sket Lysimeter
sebagai berikut :
P + I = Et + O ± Δ S (4.31)
Dimana :
I = Air irigasi
Et = evapotranspirasi
ΔS = perubahan storage
Pengukuran transpirasi pada suatu daerah aliran sangat sulit dan biasanya
kecil pada suatu phytometer adalah suatu bak (pot) yang diisi tanah dan
Umboro Lasminto IV - 21
ditanami dengan tanaman yang hendak diukur transpirasinya. Permukaan
tanah pada pot seluruhnya ditutup plastik agar tidak ada penguapan dari
permukaan tanah.
Pengurangan air dari akibat transpirasi dapat diketahui dengan cara mengukur
berat pot dengan tanaman dan air setiap waktu tertentu. Selisih bacaan berat
antara dua waktu akan menunjukkan besarnya transpirasi dari suatu tanaman.
pemakaian air dari suatu tanaman dilapangan. Penyelidikan ini hanya dapat
Umboro Lasminto IV - 22
4.3. Menghitung Evapotranspirasi
memakai Lysimeter dapat dilakukan dengan prinsip water balance seperti pada
persamaan (4.31).
1,514
t
j= n (4.32)
5
dimana :
12
Heat index tahunan J, adalah : J=∑j (4.33)
1
rata-rata t° adalah :
10 ⋅ t
a
dimana :
didasarkan atas 30 hari dengan 12 jam penyinaran matahari dalam satu hari.
Umboro Lasminto IV - 23
Actual Evapotranspirasi (AET) untuk bulan-bulan biasa dengan temperatur
D⋅T
AET = PET × mm (4.36)
360
Dimana :
J yang kemudian ditarik garis lurus yang dihubungkan pada titik konvergence
pada t = 26,5° C. Untuk t lebih besar dari 26,5° C maka digunakan table
disebelah kanan. PET bulanan dapat dibaca sesuai dengan temperature rata-
PET dihitung AET nya dengan persamaan 5.36 , dan terus dijumlahkan, maka
Umboro Lasminto IV - 24
Gambar 4.7. Nomogram Thornthwaite
pertumbuhan tanaman.
f
U = k⋅ (4.39)
100
dan f = t x p (4.40)
dimana :
Umboro Lasminto IV - 25
t = temperatur rata-rata bulanan (°F)
Modifikasi rumus aslinya kedalam satuan metrik dapat ditulis sebagai berikut :
k = kc x kt (4.41)
dimana :
= (0,0311 t + 2,40)
Turc telah mempelajari 254 daerah aliran sungai dari seluruh dunia untuk
ada. Evapotranspirasi yang dirumuskan bukan PET tetapi rata-rata AET (mean
P = E+O−I (4.43)
dimana :
Umboro Lasminto IV - 26
P
E= (4.44)
2
P
0,9 + 2
L
dimana :
L = 300 + 25 t + 0,05 t3
2
P
jika : 2 < 0,1 , maka E = P
L
bila : R = O - I (4.45)
maka hasil dari perumusan 4.45 dapat digambarkan dalam grafik Gambar 4.8.
Keberatan dari cara ini adalah bahwa temperatur merupakan satu satunya
variabel yang menentukan. Juga variasi bulanan dalam satu tahun tidak
dipertimbangkan.
Umboro Lasminto IV - 27
Tabel 4.4a. Prosentase waktu jam harian lintang utara untuk tiap-tiap bulan
selama setahun
Tabel 4.4.b. Prosentase waktu jam harian lintang selatan untuk tiap-tiap
Umboro Lasminto IV - 28
Tabel 4.5. Koefisien crop consumtive use dengan % masa pertumbuhan
PET = k . Eo (4.46)
Dimana :
Umboro Lasminto IV - 29
4.4. Consumtive Use
Kalau moisture tanah yang tersedia (M) lebih besar dari potensial
PET. Sedang bila moisture tanah yang tersedia lebih kecil dari PET, maka C.U akan
lebih kecil dari PET dan ini disebut kekurangan moisture tanah (soil moisture
deficiency).
Besarnya C.U tergantung dari berbagai faktor seperti iklim supply moisture
tanah, macam dan umur tanaman yang tumbuh, macam tanah dan cara penggarapan.
Besarnya C.U dari suatu tanaman dihitung untuk mengetahui besar keperluan air
(water requirement) yang diberikan. Keperluan air untuk tanaman ada optimumnya,
yaitu banyaknya air yang harus diberikan untuk mendapatkan hasil yang tertinggi.
Kalau tanaman diberikan air kurang atau lebih dari keperluan optimumnya maka
4.6. Latihan
1. Diketahui data t = 25 °C ; h = 70 % ; n = 45 %
N
t’s = 20,0 °C ; RA = 650 cal/cm2/hari ; U2 = 4 m/dt
Hitung besarnya evaporasi air permukaan bebas hariannya.
3. Hitunglah evaporasi dari permukaan air bebas untuk suatu daerah yang terletak di
lintang 52o U
4. Gunakan nomogram Penman untuk menyelesaikan persamaan Penman untuk
meramalkan evapotrnspirasi potensial harian dari suatu tanaman lapangan pada
garis lintang 40o U dalam bulan April dengan kondisi sebagai berikut : temperatur
Umboro Lasminto IV - 30
udara rata-rata = 20oC; h rata-rata = 70%; selimut langit = 60% awan; U2 rata-rata
= 2.5 m/detik; rasio evapotranspirasi potensial dan evaporasi petensial = 0.7.
5. Dengan menggunakan metode Blaney-Criddle yang dimodifikasi, tentukan
kebutuhan air bagi tanaman kapas yang tumbuh di pertengahan musim dalam
kondisi yang sangat kering disuatu lokasi 30o Lintang Utara dalam bulan februari
dimana rata-rata temperatur harian adalah 28o C dan kecepatan rata-rata angin 4
m/det.
Umboro Lasminto IV - 31