Professional Documents
Culture Documents
1 n
x= ∑ yi
n i =1
Keterangan : n = Banyak sampel
b. Confidence Interval
Taksiran interval (1- ) 100% untuk rata-rata populasi diberikan sebagai :
N − nσ
2
x − Z 1−α V ( x ) < µ < x + Z1−α V ( x) dengan : V ( x ) =
2 2 N −1 n
jika σ tidak diketahui maka :
N − nσ
2
x − tα V ( x ) < µ < x + tα V (x) dengan : V ( x ) =
2 2 N n
Taksiran interval (1- ) 100% untuk proporsi populasi diberikan sebagai :
N − n p (1 − p ) 1
p ± Z 1−α +
2 N n −1 2n
c. n (Jumlah Sampel)
Misalkan E = nilai sampling error maksimum yang ditentukan. E sering
disebut sebagai batas kesalahan (margin of error) maka untuk estimasi interval
rata-rata populasi :
σ (Z α ) 2 σ 2
E = Zα sehingga n= 2
2 n E2
Untuk estimasi interval proporsi populasi :
p (1 − p ) (Z α ) 2 p (1 − p )
E = Zα sehingga n= 2
2 n E2
d. Prosedur
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan sampling acak
sederhana adalah sebagai berikut :
1. Membuat kerangka sampling yaitu berupa daftar yang berisi nomor urut dari
unita sampling yang akan di amati
2. Menentukan banyak n sampel yang akan di amati
3. Melakukan pemilihan angka acak awal dari table secara sembarang
4. Untuk memenuhi jumlah sampel sebanyak n maka, dilakukan pemilihan angka
dengan cara berjalan zig-zag ke arah atas dan bawah atau ke arah kanan dan
kiri. Dimana dalam angka acak, angka terakhir merupakan satuan, berikutnya
puluhan, ratusan dan seterusnya.
(Sumber : www.wikipedia.com dan www.stata.com)
∑y
j =1
j
x sy =
n
– p sebagai estimator titik dari proporsi populasi, p dimana :
n
∑y j =1
j
p sy =
n
b. Confidence Interval
Taksiran interval (1- ) 100% untuk rata-rata populasi diberikan sebagai
berikut seperti halnya pada sampling acak sederhana :
N − nσ
2
x sy − Z 1−α V ( x sy ) < µ < x + Z 1−α V ( x sy ) dengan : V ( x sy ) =
2 2 N −1 n
jika σ tidak diketahui maka :
N − n σ
2
x sy − tα V ( x sy ) < µ < x + tα V ( x sy ) dengan : V ( x sy ) =
2 2 N n
Taksiran interval (1- ) 100% untuk proporsi populasi diberikan sebagai :
Psy Qsy N − n
p ± Z1−α V ( Psy ) dengan : V ( Psy ) =
2 n −1 N
c. n (Jumlah Sampel)
Untuk menaksir parameter populasi, maka diperlukan ukuran sampel “n”
dengan menggunakan rumus berikut, untuk estimasi interval rata-rata populasi :
Nσ 2
n=
( N − 1) D + σ 2
Untuk estimasi interval proporsi populasi :
NPQ
n=
( N − 1) D + PQ
2
Dimana D =
B
Z 1−α
2
d. Prosedur
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan sampling acak
sederhana adalah sebagai berikut :
a. Membuat kerangka sampling yaitu berupa daftar yang berisi nomor urut dari
unit sampling yang akan di amati
b. Menentukan banyak n sampel yang akan di amati
c. Melakukan pemilihan angka acak awal dari tabel secara sembarangan.
d. Menjumlahkan angka acak awal dengan selisih yang ditentukan untuk
mendapatkan angka selanjutnya begitu juga seterusnya menjumlahkan angka
sebelumnya dengan selisih sampai diperoleh sejumlah angka yang memenuhi
n sampel.
(Sumber : www.wikipedia.com dan www.stata.com)
C. Sampling Acak Stratifikasi
Dalam sampling acak stratifikasi, populasi dibagi menjadi dua segmen
atau lebih yang mutually exclusive yang disebut strata, berdasarkan kategori-
kategori dari satu atau lebih variabel yang relevan, baru kemudian dilakukan
simple random sampling.
Strata merupakan kumpulan dari stratum-stratum, anggota dalam stratum
diusahakan sehomogen mungkin, sedangkan antar stratum ada perbedaan.
Sehingga dalam sampling acak stratifikasi setiap stratum terwakili dalam sample
artinya pengambilan sample dilakukan terhadap semua stratum dengan
menggunakan prosedur sampling acak sederhana.
a. Estimasi Parameter
Dalam estimasi titik kita menggunakan data sampel untuk menghitung
suatu nilai statistik sebagai estimasi parameter populasi dengan h sebagai
kelompok stratum.
– x sebagai estimator titik dari rata-rata populasi, µ dimana :
L
1
x st =
N
∑N
h =1
h yh
∑N h ph
1 L
p st = h =1
N
dengan : ph =
nh
∑y
h =1
hi
b. Confidence Interval
Taksiran interval (1- ) 100% untuk rata-rata populasi diberikan sebagai
berikut sama sebagaimana pada sampling sebelumnya:
x st − Z 1−α V ( x st ) < µ < x st + Z 1−α V ( x st )
2 2
1 L
N − nh σ h2
dengan : V ( x st ) = ∑ N h2 h
N2 h =1 Nh −1 nh
jika σ tidak diketahui maka :
x st − tα V ( x st ) < µ < x st + tα V ( x st )
2 2
L
σ h2
∑ N (N − nh )
1
dengan : V ( x st ) = h h
N2 h =1 nh
Taksiran interval (1- ) 100% untuk proporsi populasi diberikan sebagai :
N − n p (1 − p ) 1
p ± Z 1−α +
2 N n −1 2n
1 L
N h − nh Ph Qh
dengan : V ( p st ) = ∑N 2
Nh −1
h
N2 h =1 nh
c. n (Jumlah Sampel)
Untuk menaksir parameter populasi, maka diperlukan ukuran sampel “n”
dengna menggunakan rumus berikut, untuk estimasi intervali rata-rata populasi :
σ h2
L 2
∑N h
ωh nh nh
n= h =1
L
Dimana ω h = ≈
N 2 D + ∑ N h2σ h2
n N
h =1
∑N h Ph Qh
ωh
2
Dimana D =
h =1 B
n=
Z 1−α
L
N 2 D + ∑ N h Ph Qh 2
h =1
d. Prosedur
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan sampling acak
sederhana adalah sebagai berikut :
a. Membuat kerangka sampling yaitu berupa daftar yang berisi nomor urut dari
unit sampling yang akan di amati yang telah terbagai dalam bentuk stratum
b. Menentukan banyak n sampel yang akan di amati pada setiap stratum
c. Melakukan pemilihan angka acak awal dari tabel secara sembarang untuk
setiap stratum
d. Untuk memenuhi jumlah sampel sebanyak n setiap statum maka, dilakukan
pemilihan angka dengan cara berjalan zig-zag ke arah atas dan bawah atau ke
arah kanan dan kiri. Dimana dalam angka acak, angka terakhir merupakan
satuan, berikutnya puluhan, ratusan dan seterusnya.
(Sumber : www.wikipedia.com dan www.stata.com)