Professional Documents
Culture Documents
1. Pemanasan Kering
uap destilasi dalam udara panas-oven. Yang termasuk dalam bahan ini adalah
minyak lemak, paraffin, petrolatum cair, gliserin, propilen glikol. Serbuk steril
seperti talk, kaolin dan ZnO, dan beberapa obat yang lain. Sebagai tambahan
sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat gelas
Ini harus ditekankan bahwa minyak lemak, petrolatum, serbuk kering dan
bahan yang sama tidak dapat disterilisasi dalam autoklaf. Salah satu elemen
dibunuh oleh suhu sampai 121o C (suhu yang biasanya digunakan dalam
produk yang dibuat dengan basis minyak, atau bahan-bahan lain yang
bakteri yang terjadi dengan sterilisasi uap panas. Pada umumnya suhu yang
lebih tinggi dan waktu pemaparan yang dibutuhkan saat proses dilakukan
dengan uap di bawah tekanan. Saat sterilisasi di bawah uap panas dipaparkan
pada suhu 121°C selama 12 menit adalah efektif. Sterilisasi panas kering
membutuhkan pemaparan pada suhu 150°C sampai 170°C selama 1-4 jam.
Suhu yang biasa digunakan pada sterilisasi panas kering 160°C paling
cepat 1 jam, tapi lebih baik 2 jam. Suhu ini digunakan secara khusus untuk
range 150-170°C digunakan untuk streilisasi panas kering dan lain-lain, sebagai
beberapa serbuk seperti sulfonilamid harus disterilkan pada suhu rendah dan
kelanjutan atau sekumpulan proses yang dilakukan dalam sebuah oven dengan
gelas yang akan digunakan untuk proses produksi secara aseptik. Suhu yang
sterilisasi uap air, prosesnya dapat diprediksi dan hasilnya dapat dikontrol.
dan bahan-bahan lain yang memiliki kemampuan bertahan pada suhu yang
pada suhu 160oC tetapi lebih cepat pada temperatur yang tinggi. Panas kering
Beberapa bahan yang tidak dapat disterilkan dengan uap, paling baik
lilin, wax, serbuk talk. Karena panas kering kurang efisien dibanding panas
lembab, pemaparan lama dan temperatur tinggi dibutuhkan. Range luas waktu
indikator steril yang digunakan, kondisi kelembaban dan faktor lain. Jumlah air
panas kering. Umumnya, ini diterima bahwa sel mikroba dalam daerah yang
jelas bahwa perhatian harus diberi untuk mendisain siklus sterilisasi panas
Bahan kimia yang stabil dalam ampul bersegel dapat disterilisasi dengan
1620C. larutan jenuh panas dari natrium atau ammonia klorida dapat juga
c. Pemijaran langsung
gelas, filter logam bekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan
labu ukur, gunting, jarum logam dan kawat, dan alat-alat lain yang tidak
hancur dengan pemijaran langsung. Papan salep, lumping dan alu dapat
disterilisasi dengan metode ini. Dalam semua kasus bagian yang paling kuat 20
bagian leher ampul kearah bawah lubang kawat keranjang dan dipijarkan
2. Panas lembab
a) Uap bertekanan
Stelisisasi termal menggunakan tekanan uap jenuh dalam sebuah autoklaf. Ini
dikontrol dan monitoring dilakukan sekali dalam satu siklus yang divalidasi.
Secara umum, sterilisasi panas lembab dilakukan pada suhu 121°C dibawah
tekanan 15 psig. Pada suhu ini konsep letal dilakukan dengan F 0 yang juga
dilakukan bila suhu sterilisasi berbeda dari 121°C. F 0 dari proses ini tidak jauh
pada 121°C dengan waktu yang dibutuhkan, dalam menit, untuk menghasilkan
kematian yang setara dengan hasil pada 121°C pada waktu tertentu.
memuaskan dan efektif yang ada. Ini adalah metode yang diinginkan untuk
sterilisasi larutan yang ditujukan untuk infeksi pada tubuh, pembawa pada
alat kesehatan dan benda-benda karet. Kerugian yang paling prinsip dan
sensitif terhadap panas dan kelembaban. Metode ini tidak dapat digunakan
untuk sterilisasi misalnya, produk yang dibuat dari basis minyak dan serbuk.
Uap jenih pada 120°C mampu membunuh secara cepat semua bentuk
vegetatif mikroorganisme hidup dalam waktu ½ menit. Uap jenuh ini dapat
Keefektifan sterilisasi uap bertekanan tergantung pada 4 sifat dari uap jenuh
kering yaitu :
• Suhu
selama 12 menit, ditambah waktu tambahan untuk larutan dalam wadah untuk
dengan cara sterilisasi panas terhadap lembab berbeda dengan cara panas
protein sel, berbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme yang
jaringan tekanan. Bentuk yang paling sederhana dari autoklaf adalah “home
pressure cooker”.
media kultur. Metode ini jarang memuaskan untuk larutan yang mengandung
bahan-bahan karena spora sering gagal tumbuh dibawah kondisi ini, bentuk
suhu titik mati bervariasi, tetapi tidak ada bentuk non spora yang bertahan.
pemaparan uap selama 20-60 menit akan membunuh semua bentuk vegetatif
metode ini bahkan dipaparkan pada uap mengalir pada periode waktu
bervariasi dari 20-60 menit setiap hari selama 3 menit. Antara pemaparan
bahan terhadap uap yang disimpan pada suhu kamar atau pada inkubator
pada 37oC. prinsip dari metode ini adalah pada saat waktu pertama kali
pemaparan pada uap membunuh bakteri vegetatif tapi tidak sporanya. Tapi
pada saat bahan disimpan pada inkubator atau pada suhu ruangan selam 24
jam, banyak spora akan tumbuh ke dalam bentuk vegetatif bentuk spora yang
telah tumbuh ini akan dimatikan pada pemanasan hari ke dua. Kesuksesan dari
proses ini tergantung pada spora yang berkembang ke bentuk vegetatif selama
masa istirahat.
Ini menghadirkan aplikasi khusus dari pada uap pans pada 100oC. adanya
bakterisida sangat meningkatkan efektifitas metode ini. Metode ini digunakan
untuk larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil pada temperatur yang
dpanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100oC selama 20 menit dalam
termasuk 0,5%, fenol, 0,5% klorbutanol, 0,2% kresol atau 0.002% fenil merkuri
nitrat saat larutan dosis tunggal lebih dari 15 ml larutan obat untuk injeksi
intratekal atau gastro intestinal sehingga tidak dibuat dengan metode ini.
C. Air mendidih
sterilisasi jarum spoit, penutup karet, penutup dan alat-alat bedah. Bahan-
bahan ini harus benar-benar tertutupi oleh air mendidih dan harus mendidih
logam.
Sinar ultraviolet
menembus udara bersih dan air murni dengan baik, tetapi suatu penambahan
garam atau bahan tersuspensi dalam air atau udara menyebabakan penurunan
Aksi letal
atau tidak dapat berproduksi. Pengaruh utamanya mungkin pada asam nukleat
sel, yang diperhatikan untuk menunjukkan lapisan absorpsi kuat dalam rentang
Radiasi pengion
Radiasi pengion adalah energi tinggi yang terpancar dari radiasi isotop
katode, sinar beta). Sinar gamma mempunyai keuntungan mutlak karena tidak
hasil mutasi letal. Mutasi ini disebabkan karena transformasi radiasi menjadi
molekul penerima pada sinar x, menurut teori langsung. Mutasi ini dapat
menjadi kesatuan yang berenergi tinggi seperti hidrogen dan ion hidroksil.
Semua ini pada akhirnya, menyebabkan perubahan energi pada asam nukleat
sel bakteri.
dengan menggunakan radiasi pengion, dengan efek pada asam nukleat dari
dari proses sterilisasi ini. Dua tipe radiasi pengion yang dapat digunakan yaitu
radiasi sinar gamma dan radiasi electron. Sterilisasi dengan radiasi digunakan
untuk alat-alat medis yang sensitive terhadap panas dan jika residu etilen
oksida tidak diharapkan. Pengukuran presisi dari dosis radiasi, yang tidak
radiasi selama dengan waktu iradiasi. Monitoring dan kotrol proses sangat
sterilisasi.
radiasi adalah factor yang harus diperhatikan sejak bahan-bahan dan alat-alat
dipengaruhi oleh radiasi, mungkin tidak dengan segera dilakukan penanganan
membutuhkan penentuan efek radiasi jangka pendek dan jangka panjang, dan
tepat, sehingga tidak ada bagian yang lepas dari keefektifan sterilisasi.
sakit, vitamin, antibiotik, steroid hormon dan transplantasi tulang dan jaringan
dan alat pengobatan seperti alat untuk suntik plastik, jarum, alat beda, tube
palstik, katter, benang bedah dan cawan Petri. Radiasi ioniasasi dapat
radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik dan energi foton, termasuk ultra dari
bahan radioaktif seperti kobalt 60 atau sesium 137 adalah yang paling sering
digunakan sebagai sumber energi sterilisasi adhesi elektromagnetik. Radiasi
sekarang yang digunakan untuk sterilisasi radiasi pada obat-obat rumah sakit
energi yang ditransfer dalam insiden sinar gamma. Perpindahan elektron ini
kemudian bentindak sebagai partikel beta dalam reduksi. Oleh sebab itu baik
terbatas, pada panjang gelombang 253,7 nm, diserap oleh banyak bahan dan
membuat penggumpalan organisme dan hal tersebut dilindungi oleh debu dan
Sterilisasi Gas
menghilangkan dari bahan yang disterilkan pada akhir jalur sterilisasi, gas ini
hidroksi atau gugus sulfur dari enzim seluler atau protein. Beberapa lembab
pensteril ditingkatkan dari 50-60% dan dipegang untuk suatu waktu pada
yang mempunyai tekanan uap yang tinggi dan bereaksi sebagai pembakar
etilen oksida keluar dari silinder masuk ke dalam chamber steril. Komponen
wadah yang ringan dan campuran mengizinkan tekanan parsial tinggi dari
etilen oksida pada chamber pensteril pada tekanan total yang sama.
oksida. Konsentrasi minimum etilen oksida dalam 450 mg/L, 271 Psi,
konsentrasi ini 85°C dan 50% kelembaban relativ dibutuhkan 4-5 jam
menyiapkan tepi yang aman dan memperbolehkan waktu untuk penetrasi gas
dilanjutkan oleh pembersihan udara yang difiltrasi. Cara ini digunakan untuk
sterilisasi benang, plastik tube. Penggunaan etilen oksida untuk sterilisasi akhir
peralatan parenteral tertentu seperti kertas karf dan lapisan tipis polietilen.
Gas yang biasa digunakan adalah etilen oksida dalam bentuk murni atau
campuran dengan gas inert lainnya. Gas ini sangat mudah menguap dan
alat medis dan baju-baju medis, bahan-bahan seperti pipet sekali pakai dan
oksida adalah bahan yang toksik yang harus dihilangkan dari bahan –bahan
pertama atau kedua, harus dilakukan, persyaratan desain khusus pada bahan
pengemas.
pada gugus sulfhidril, amina, karboksil atau hidroksil dengan suatu radikal
hidroksi etil metabolit yang tidak diubah dengan tidak tersedia bagi
Filter Bakteri
Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena sterilisasi
secara fisik melalui penyaring dengan matriks pori ukuran kecil yang tidak
bahan yang tidak tahan terhadap panas dan tidak dapat disterilkan dengan
Ukuran nominal pori penyaring 0,2 μm atau kurang dan penyaring dibuat dari
polimer akrilik, polikarbonat, poliester, polivinil klorida, vinil, nilon, politef, dan
dengan melalui filter bakteri, filter bakteri tidak membebaskan larutan dari
virus. Bagaimanapun alat ini tidak mengurangi jumlah dan adanya virus,
secara prinsip oleh adsorbsi pada dinding filter dan penghilangan partikel besar
bahan biologi yang tidak diefektifkan oleh panas. Berbeda dengan metode
filtrasi lain, filter bakteri ditujukan untuk filtrasi bebas bakteri. Metode
obat yang disterilkan dengan metode ini dibutuhkan yang mengandung bahan,
bakteristatik, kecuali dinyatakan lain. Larutan yang ditujukan untuk injeksi
lebih dari 15 ml, tidak boleh ditambahkan bahan bakterisida. Paraffin cair dan
minyak lain, tidak disterilkan dengan metode ini karena dapat meningkatkan
permeabilitas dari filter bakteri. Untuk membuat larutan bebas dari bakteri dan
steril, filter dengan berbagai tipe digunakan. Tipe ini termasuk filter yang
terbuat dari silikon murni (diatomaccus atau klesegurh), porcelin, asbes dan
gelas fritled. Karena alat-alat ini mudah dibersihkan filter seitz yang
farmasis.
Filter dengan pori yang lebih kecil menghilangkan bakteri tetapi beberapa
dari lilin filter sangat menghasilkan filtrasi yang efektif, tetapi kekurangannya
adalah banyak dari bahan aktif larutan dihilangkan oleh adsorbsi pada lilin.
Bagaimanapun, dengan mengatur ukuran pori dan kekentalan dari filter sampai
optimum. Filter dapat menjadi sangat efisien dan sangat cepat. Faktor lain dari
filter bakteri yaitu keseimbangan permukaan antara bahan dari filter dengan
bakteri dari larutan, tekanan yang digunakan, waktu filtrasi, muatan listrik dan
filter, pH dari bahan yang disaring dan absorpsi dari protein dan bahan lain.
Filter seitz
Bagian dari filter ini dibuat dari bahan asbestos yang dijepit pada dasar
wadah besi. Keuntungan utama dari filter seitz adalah lapisan filter dapat
Efisiensi dari filter ini tergantung pada pengembangan serat dan lapisan filter
oleh air. Karena larutan alkohol pekat tidak mengembang, filter ini tidak
digunakan untuk mensterilkan larutan yang mengandung alcohol dengan
jumlah besar. Filter ini mampu dengan kapasitas volume dari 30 ml hingga
dari alkaloid bebas dari garamnya dan dapat menginaktifkan bahwa yang
sensitiv seperti insulin, ekstrak pituitary, epinefrin, dan apomorphin. Hal ini
Kerugian kedua dari seitz adalah permukaan serat dari lapisan filtrat,
membuat larutan tidak cocok untuk injeksi. Ini dapat diatasi dengan
menempatkan ayakan dari nilon atau sutra, di bawah lapisan filter sebelum
ditempelkan pada saluran. Kedua untuk menghilangkan serat. Filter seitz juga
Filter Swinny
Sebuah adaptasi dari filter seitz, filter swinny mempunyai adaptor khusus
yaitu terdiri dari lapisan asbes, bersama dengan layer dan pencuci. Keutamaan
untuk digunakan filter swinny di bungkus dengan kertas dan autoklaf. Bagian
Filter Fritted-Glass
corong Buchner.
Mandler terbuat dari tanah silika murni, asbestos dan kalsium sulfat. Berkefeld
disusun juga dari tanah silika murni. Masing-masing filter bermuatan negatif.
Filter Selas
Filter ini secara kimia, menjadi resistensi terhadap semua larutan yang tidak
Filter Candles-Pasteur-Chamberland
Ada pemanasan dengan Bekerfeld tetapi dibuat dari pori porselen tak
Kesimpulan :
1. Metode Fisika
a. Pemanasan kering
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas yang tidak berskala, alat bedah,
minyak lemak, parafin, petrolatum, serbuk stabil seperti talk, kaolin, ZnO. Suhu
sterilisasi yang digunakan adalah 170oC selama 1 jam, 160oC selama 2 jam,
- Pemijaran langsung
Digunakan untuk sterilisasi alat logam, bahan yang terbuat dari porselen,
tidak cocok untuk alat yang berlekuk karena pemanasannya tidak rata. Suhu
yang digunakan 500-600oC dalam waktu beberapa detik, untuk alat logam
sampai berpijar.
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti gunting bedah sebagai lubrikan
menjaga ketajaman alat, bahan kimia stabil dalam ampul. Bahan atau alat
mineral pada suhu 160oC. Larutan natrium atau amonium klorida jenuh dapat
b. Pemanasan basah
dibutuhkan untuk sterilisasi larutan suhu 121oC adalah 12 menit. Uap jenuh
pada suhu 121oC mampu membunuh secara cepat semua bentuk vegetatif
Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak
stabil dalam autoklaf. Tidak digunakan untuk larutan obat injeksi intravena
dosis tunggal lebih dari 15 ml, injeksi intratekal, atau intrasisternal. Larutan
100 oC selama 10 menit di dalam pensteril uap atau penangas air. Bakterisida
yang digunakan 0,5% fenol; 0,5% klorobutanol; 0,002 % fenil merkuri nitrat;
0,2% klorokresol.
- Air mendidih
mengenai DNA dari inti sel sehingga mikroba mengalami mutasi. Digunakan
untuk sterilisasi bahan atau produk yang peka terhadap panas (termolabil). Ada
2. Metode Kimia
b. Sterilisasi gas
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap,
antimikrobialnya adalah gas etilen oksida mengadisi gugus –SH, -OH, -COOH,-
NH2 dari protein dan membentuk ikatan alkilasi sehingga protein mengalami
3. Metode mekanik
Filtrasi