You are on page 1of 72

Hubungan Manusia dan Lingkungan

Akibat Dinamika Litosfer


Fauziah Rahmah
Savira Anandyara
X-IIS 3

A. Aktivitas Manusia Dalam Pemanfaatan


Batuan Penyusun Litosfer

1. Pengertian Litosfer
Litosfer berasal dari Lithos = Batu dan Sphaira =

Bulatan. Litosfer merupakan lapisan batuan atau kulit


bumi yang mengikuti bentuk bumi dengan ketebalan
kurang lebih 1.200 km.

Lapisan Penyusun Bumi


1. Barisfer
Barisfer adalah lapisan inti bumi yang merupakan bahan padat
yang tersusun dari lapisan nife, nife adalah lapisan yang
tersusun dari nikel dan besi
2. Lapisan Perantara
Lapisan perantara adalah lapisan yang terdapat di atas lapisan
nife, lapisan itu memiliki ketebalan 1.700 km
3. Litosfer
Litosfer adalah lapisan yang terletak di atas lapisan perantara,
tebal lapisan ini adalah 1200 km. Litosfer dibagi menjadi dua
bagian yaitu lapisan sial dan lapisan sima

Lapisan Sial
Lapisan Sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun

atas unsur silicon dan alumunium, Dalam lapisan ini


antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit,
dan jenis jenis batuan metamorf. Lapisan sial disebut
juga lapisan kerak bumi karena bersifat padat, kaku,
dengan ketebalan rata rata 35 km

Lapisan Sima
Lapisan sima yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun

atas unsur-unsur silicon dan magnesium. Lapisan ini


mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada
lapisan sial karena mengandung mineral
ferromagnesium dan batuan basalt. Ketebalan lapisan
ini rata rata 65 km

Batuan penyusun kulit bumi dapat dibagi


menjadi tiga golongan:
Batuan Beku
Batuan jenis ini adala hbatuan yang terbentuk karena

pendinginan magma pijar yang menjadi padat. Berdasarkan


tempat pendinginannya, terdapat tiga jenis batuan beku.

1. Batuan Tubit/batuan beku dalam


Batuan tubir terbentuk jauh didalam kulit bumi dan hanya terdiri atas

Kristal. Oleh karena pendinginannya lambat sekali, kristalnya berbentuk


besar esar. Contohnya granit

2. Batuan leleran/ batuan beku luar


Batuan ini membeku di luar kulit bumi sehingga temperaturnya turun

cepat sekali.

3. Batuan korok/batuan beku gang


Batuan ini terbentuk didalam korok korok atau gang gang,

Batuan sedimen (batuan endapan)


Bila batuan beku mengalami pelapukan, bagian bagiannya

yang lepas mudah terangkut oleh air, angin, atau es, dan
diendapkan di tempat lain. Bahan yang mengendap ini
disebut batuan sedimen

Berdasarkan perantara atau mediumnya, batuan sedimen


dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu sebagia berikut :
1. Batuan sedimen aeris atau eolis
Pengangkut batuan ini adalah angin, contohnya adalah tanah loess,

tanah tuf, dan tanah pasir di gurun

2. Batuan sedimen glacial


Pengangkut batuan ini adalah es, Contohnya adalah morena

3. Batuan sedimen akuatis


Breksi, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu batu bersudut

tajam yang saling menyatu


Konglomerat, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu batu bulat
yang saling menyatu
Batu pasir

Berdasarkan tempat pengendapannya, terdapa tiga macam


batuan sedimen, yaitu sebagai berikut :
Batuan sedimen lakustrin, yakni batuan sedimen yang
diendapkan didanau. Contohnya : tufa danau dan tanah
liat danau

Batuan sedimen kontimental, yakni batuan sedimen yang

diendapkan ditanah, Contohnya : tanah loess dan tanah


gurun pasir

Batuan seidmen marine, yakni batuan sedimen yang

diendapkan dilaut, Contohnya lumpur biru dipantai,


endapan radiolaris dilaut dalam dan lumpur merah

Batuan Metamorf
Batuan metamorf yaitu batuan yang mengalami
perubahan yang dahsyat. Perubahan itu terjadi
karena :
1. Suhu Tinggi : Suhu tinggi ini berasal dari magma

akibat batuan itu berdekatan dengan dapur magma,


sehingga metamorfis ini di sebut metamorphosis
kontak
2. Tekanan Tinggi : tekanan tinggi dapat berasal

dari adanya edndapan-endapan yang tebal


3. Tekanan dan Suhu tinggi : Tekanan dan suhu
tinggi terjadi bila ada pelipatan dan

Pemanfaatan Batuan Penyusun Litosfer


1. Granit, andesit, gabbro, dan diorite digunakan untuk

membuat dasar dan pondasi jembatan, landasan rel kereta api,


landasan pacu bandara, dan jalan raya

Pemanfaatan Batuan Penyusun Litosfer


2. Obsidian, scoria, dan pumice digunakan untuk membuat
bangunan candi
3. Granit Fosfir, diorite, dan breksi digunakan untuk landasan
bangunan bertingkat

B. Pengaruh Tektonisme Terhadap


Kehidupan
Tektonisme adalah perubahan letak lapisan bumi

secara mendatar atau vertical, Yang di maksud gerak


tektonik adalah semua gerak naik dan turun yang
menyebabkan perubahan bentuk muka kulit bumi.
Gerak tektonik di bedakan menjadi 2 yaitu Gerak
Epirogenetik dan Gerak Orogenetik.
1. Gerak Epirogenetik : gerak atau pergesaran lapisan kulit

bumi yang relative lambat dan berlangsung dalam jangka


waktu yang lama, gerak epirogenetik di bagi menjadi dua :

Epirogenetik negative yaitu gerak naiknya daratan

sehingga terlihat seakan permukaan air turun


Contoh :
Turunnya pulau pulau di Indonesia bagian timur
(Kepulauan Maluku dair pulau pulau di Barat daya
Maluku sampai ke Pulau Banda)
Turunnya muara Sungai Hudson di Amerika yang dapat
terlihat hingga kedalaman sekitar 1.700 meter
Turunya lembah Sungai Kongo sampai 2.000 meter
dibawah permukaan laut.

Epirogenetik positif yaitu gerak turunnya faratan

sehingga terlihat seakan permukaan air naik.


Contoh :
Naiknya pulau Timor dan pulau Buton
Naiknya dataran tinggi Colorado di Amerika
Naiknya Pulau Simeulue bagian utara saat gempa di
Aceh pada bulan Desember 2004

Gerak Orogenetik
Gerak Orogenetik adalah gerakan yang relatif lebih

cepat daripada gerak epirogenetik. Gerak orogenetik


disebut juga gerak pembentuk pegunungan. Gerakan
ini dapat menimbulkan tekanan horizontal dan vertical
di kulit bumi yang menyebabkan perpindahan letak
lapisan kulit bumi. Peristiwa ini dapat menimbulkan
lipatan dan patahan

1. Lipatan
Lipatan adalah gerak tekanan horizontal yang
menyebakan lapisan kulit bumi yang elastis
berkerut, melipat, dan menghasilkan relief muka
bumi berbentuk pegunungan. Lipatan terbagi
menjadi 3 yaitu lipatan tegak, lipatan condong,
dan lipatan rebah. Punggung lipatan disebut
anticlinal dan lembah lipatan disebut sinklinal

2. Patahan
Patahan yaitu gerak horizontal dan vertical
yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang
rapuh menjadi retak atau patah contohnya
adalah tanah turun (slenk) dan tanah naik
(horst)

Pengaruh Tektonisme
Dampak Positif : Yaitu naiknya barang tambang ke

permukaan bumi dan terbukanya barang tambang


seperti batu bara, biji besi, tembaga, emas, dan perak
Dampak Negatif : Yaitu dapat merusak permukaan
bumi seperti jalan, jembatan, rumah, dan bangunan
lainnya

DAMPAK POSITIF

DAMPAK NEGATIF

C. Pengaruh Vulkanisme Terhadap


Kehidupan
Tenaga yang Mangubah bentuk permukan bumi :
A. Tenaga Endogen, Tenaga Endogen merupakan
tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini
dapat menghasilkan variasi bentuk relief di
permukaan bumi.
B. Tenaga Eksogen, Tenaga Eksogen merupakan
tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga ini
bersifat merusak bentuk-bentuk permukaan bumi.

Gejala Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa

yang berhubungan dengan


naiknya magma dari dalam
perut bumi.
Berdasarkan Bentuk dan
Proses terjadinya terdapat
tiga macam gunung api yaitu :
A.

Gunung Api Maar

B. Gunung Api Strato


C. Gunung Api Perisai

Gunung Api Maar


Gunung Api Maar adalah gung api yang berbentuk seperti danau
kecil, gunung api ini terjadi hanya karena letusan. Bahannya
terdiri dari eflata. Contohnya adalah Gunung Lamongan di Jawa
Timur

Gunung Api Perisai


Gunung ini berbentuk seperti perisai, terjadi karena

lelehan maupun cairan yang keluar membentuk lereng


yang sangat landai

Gunung Api Strato


Bentuk dari gunung api ini seperti kerucut, terjadi

karena letusan dan lelehan secara bergantian.


Bahannya berlapis-lapis, sehingga disebut lava gunung
api strato.

Gunung apidapat dibagi menjadi 3 golongan


1. Gunung aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja yang

kawahnya selalu mengeluarkan asap, gempa, dan


letusan. Misalnya Gunung Stromboli.

2. Gunung mati
Gunung api yang sejak tahun 1600 sudah tidak meletus lagi.
Misalnya Gunung Patuha, Gunung Sumbing, dan sebagainya.

3. Gunung istirahat
ialah gunung api yang sewaktu-waktu meletus dan kemudian
istirahat kembali. Misalnya Gunung Ciremai, Gunung Kelud, dan
sebagainya.

Fenomena yang Timbul Akibat Gunung Api


Meletus
1) Banjir lahar
Banjir Lahar : Ada 2 macam lahar, yaitu lahar panas, berupa
aliran air panas dengan lumpur yang dimuntahkan dari
kepundan dan lahar dingin, berupa aliran air dingin dengan
lumpur yang terjadi karena hujan lebat setelah gunung api
meletus. Lahar dingin terutama merusak tanah pertanian,
sebab tanaman bisa tertimbun dan tanah yang subur tertutup
pasir.

2) Banjir lava
Banjir Lava : Lava dengan temperatur tinggi

mengalir dari puncak gunung sehingga apa


saja yang dilaluinya menjadi hancur.

3) Awan emulsi
adalah awan yang panas sekali. Awan emulsi ada yang

langsung keluar dari kepundan gunung api atau dari lava


yang mengalir. Hal ini berbahaya karena temperatur yang
tinggi ( 200oC). Contoh: Letusan Gunung Merapi Jawa
Tengah, pada tahun 1930, tahun 1995, dan tahun 2006.

4) Gelombang Pasang
Hal ini terjadi apabila gunung api terdapat di dasar laut

meletus dahsyat. Contoh: Letusan Gunung Krakatau di Selat


Sunda (1830).

Usaha untuk Mengurangi Bahaya Letusan


Gunung Api
1. Mendirikan dan memfungsikan pos-pos pengamatan gunung
2.
3.
4.
5.
6.

api
Memfungsikan Sistem informasi geografi
Memasang sensor Gunung api
Membuat terongan-terowongan air pada kepundan yang
berdanau
Mengungsikan penduduk dan ternak yang bertempat tinggal
di lereng-lereng gunung api yang akan meletus
Memfungsikan dan memberdayakan penduduk di sekitar
gunung api, untuk segera melapor
kejadia-kejadi awal terjadinya letusan gunung api

Manfaat Meletusnya Gunung Api


1. Menyuburkan tanah
2. Penangkap hujan (hujan olografis)
3. Memperluas area pertanian
4. Memperbanyak budidaya tanaman
5. Barang tambang (mineral) semakin dekat ke permukaan

bumi

Post Volcanic
Peristiwa yang terdapat pada gunung berapi yang sudah mati

atau meletus.
Contoh: fumarol(sumber uap gas),makdani (mata air mineral
panas), geiser (mata air yang memancarkan air panas 10-100
meter)

Manfaat Post Volcanic


Memberikan hawa yang sejuk di sekitar vulkanisme

tersebut
tanah menjadi subur dan lereng vulkanisme tersebut
menghijau sehingga dapat menjadi pemandangan yang
indah

D. Pengaruh Seisme Terhadap Kehidupan


gempa bumi yang lebih langkapnya yaitu getaran atau
goncangan yang terjadi karena pergerakan (bergesernya)
lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau dari bawah
permukaan bumi dan bisa juga disebabkan adanya letusan
gunung api.

Garis Garis Pada Peta Gempa


1. Homoseista : garis khayal pada permukaan bumi yang

mencatat gelombang gempa primer pada waktu yang


sama
2. Pleistoseista : garis khayal yang membatasi sekitar
episentrum yang mengalami kerusakan terhebat akibat
gempa
3. Isoseista : garis pada peta yang menghubungkan tempattempat yang mempunyai kerusakan fisik yang sama

Gempa Bumi Berdasarkan


Intensitasnya
1. Makroseisme, gempa yang intensitasnya besar dan dapat
diketahui tanpa alat
2. Mikroseisme, gempa yang intensitasnya kecil sekali dan
dapat diketahui dengan alat

Macam-Macam Gempa Berdasarkan


Penyebabnya
1. Gempa tektonik

disebabkan oleh adanya gerak tektonik berupa patahan


atau retakan.

2. Gempa Vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh

adanya aktivitas vulkanik gunung berapi.

3. Gempa runtuhan adalah gempa yang terjadi akibat

runtuhnya atap gua yang terdapat dalam litosfer, seperti


gua kapur atau terowongan pertambangan.

Macam Seismograf
a. Seismograf Horizontal

Seismograf horizontal untuk mencatat getaran bumi pada


arah mendatar.
b. Seismograf vertikal
Seismograf vertikal untuk mencatat getaran gempa
vertikal.

Cara-Cara Untuk Mengetahui Pusat


Gempa
1. Menggunakan hasil pencatatanseismograf,
2. Menggunakan tiga tempat yang terletak dalam

satu homoseista
3. Menggunakan tiga tempat yang mencatat
episentrum (metode episentral)

E. Pengaruh Proses Eksogen Terhadap


Kehidupan
Keseluruhan proses pengikisan dan perombakan bentang alam di
bumi disebut denudasi. Denudasi meliputi pelapukan dan mass
wasting.

Pelapukan
Pelapukan adalah perusakan batuan akibat pengaruh
cuaca, temperatur, air, organisme. Macam pelapukan:
1) Fisis, batuan akan mengalami perusakan fisik. Terjadi
saat erosi di pegunungan
2) Organis,
disebabkan
oleh
bakteri,
jamur,
hewan/tumbuhan. Hewan yang menimbulkan pelapukan
yaitu cacing tanah, serangga, tikus

Pelapukan fisis
Pelapukan organis

Erosi
Erosi adalah pengikisan permukaan kulit bumi akibat aliran
air, es, angin. Macam macam erosi yaitu:
a. Air sungai, air yang mengalir menimbulkan gesekan
terhadap tanah yang dilaluinya. Contohnya, grand canyon
b. Abrasi, pengikisan pantai akibat terpaan gelombang laut.
Contoh abrasi di pantai Parangtritis
c. Erosi gletser, pengikisan yang dilakukan oleh gerakan
lapisan es. Contoh hasil erosi es adalah pantai Fyord
d. Korosi, pengikisan oleh angin banyak terjadi di daerah
gurun pasir. Contohnya tanah loess

Gletser

Green Canyon

Tanah Loess

Mass Wasting

Mass wasting adalah gerakan serpihan batuan hasil


pelapukan & sedimen yang menuruni lereng karena
pengaruh gravitasi. Contohnya tanah longsor. Faktor
yang mempengaruhi:
1) Kemiringan lereng
2) Gravitasi
3) Pengaruh air

Jenis Jenis Mass Wasting


a) Rayapan tanah, proses gerakan tanah yang sangat lambat.

b)
c)
d)
e)

Ditandai oleh dinding bangunan retak dan tiang telepon, pagar,


monumen menjadi miring
Aliran tanah, umumnya terjadi pada wilayah beriklim lembap
dengan lereng yang curam
Aliran lumpur, lumpur yang bergerak menuruni lereng pada
daerah pegunungan/perbukitan
Tanah longsor, massa batuan yang dengan cepat meluncur ke
bawah dengan/tanpa material
Guguran batu, proses mass wasting yang paling cepat. Berupa
massa batu besar yang menggelinding bebas dari tebing curam

Tanah Longsor

Aliran lumpur

Guguran batu

Aliran tanah

Rayapan tanah

Pengendapan
Material yang terbawa erosi akan mengendap setelah menempuh
jarak tetentu. Semua hasil pelapukan batuan yang mengendap
lama kelamaan menjadi batuan sedimen

Pengaruh Proses Eksogen


Dampak positif:
1) Angin membawa pasir & batuan subur ke tempat lain sehingga
daerah itu menjadi subur
2) Air sungai mengalir di daerah yang mengandung bijih emas
3) Barang tambang di tepi sunga mudah diambil
Dampak negatif:
4) Menyebabkan pelapukan di muka bumi
5) Rusaknya lapisan kulit bumi akibat erosi
6) Es mencair karena panasnya matahari

F. Pembentukan Tanah dan Pemanfaatannya


1) Bahan induk, hasil pelapukan batuan
2) Iklim, faktor paling dominan dalam pembentukan tanah
3) Makhluk hidup
4) Topografi, bentuk medan mempengaruhi pembentukan

tanah
5) Waktu, berpengaruh terhadap tingkat perkembangan
tanah

Tanah Tanah Di Indonesia


1) Tanah podsolik merah kuning, terbentuk dari pelapukan
2)
3)
4)
5)

batuan yang mengandung kuarsa


Tanah organosol, terbentuk dari tanah induk organik seperti
gambut dan rumput rawa
Tanah aluvial, berasal dari endapan lumpur
Tanah kapur, berasal dari batuan kapur
Tanah vulkanis, berasal daribatuan vulkanis

Tanah podsolik merah


kuning

Tanah Kapur

Tanah organosol

Tanah vulkanik

Lahan Kritis
Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif. Faktor yang
menyebabkan lahan kritis antara lain:
1) Kekeringan
2) Erosi & mass wasting
3) Pembekuan air
4) Pencemaran
5) Pengelolaan lahan yang kurang

Lahan Potensial
Lahan potensial adalah lahan yang belum dimanfaatkan
atau belum diolah. Cara pelestarian lahan potensial
diantaranya:
1. Memisahkan penggunaan lahan untuk pertanian,
industri, permukiman
2. Menerapkan teknologi pengolahan lahan
3. Mengelola pemanfaatan daerah aliran sungai
4. Mengendalikan pertambahan wilayah permukiman

TERIMA
KASIH

You might also like