You are on page 1of 64

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Pengertian ........................................................................ 3
C. Maksud dan Tujuan .......................................................... 3
D. Landasan Hukum .............................................................. 3
E. Hubungan RPJPD dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya .............................................................................. 5
F. Sistematika ....................................................................... 6

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 7


A. Pemerintahan, Politik, Hukum, dan Kamtibmas ................ 7
B. Sosial, Budaya dan Iptek .................................................. 11
C. Ekonomi ............................................................................ 16
D. Sarana dan Prasarana ...................................................... 20
E. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup ...................... 22

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 24


A. Pemerintahan, Politik, Hukum, dan Kamtibmas ................ 24
B. Sosial, Budaya dan Iptek .................................................. 26
C. Ekonomi ............................................................................ 29
D. Sarana dan Prasarana ...................................................... 32
E. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup ...................... 33

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 34

BAB V ARAH KEBIJAKAN DAERAH 39


A. Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 . 40
1. Arah pelaksanaan misi pertama ................................ 40
2. Arah pelaksanaan misi kedua ................................... 44
3. Arah pelaksanaan misi ketiga .................................... 48
4. Arah pelaksanaan misi keempat ............................... 52
5. Arah pelaksanaan misi kelima ................................... 54
B. Tahapan Dan Skala Prioritas Pembangunan Daerah ..... 55
1. Periode Pertama ........................................................ 55
2. Periode Kedua ........................................................... 57
3. Periode Ketiga ........................................................... 59
4. Periode Keempat ....................................................... 61

BAB VI PENUTUP 63
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Sejarah terbentuknya Temanggung dimulai dari jaman
Pemerintahan Hindia Belanda. Sejak meninggalnya Raden
Tumenggung Danuningrat Bupati Magelang maka untuk mengatasi
kevakuman, Pemerintah Hindia Belanda berusaha mencari
penggantinya. Mendiang Bupati Magelang meninggalkan seorang
putra yang bernama Raden Mas Arya Danukusuma yang berdinas
pada Pemerintah Hindia Belanda sebagai Wakil Kolektur
Penghasilan Negeri. Akhirnya Raden Mas Arya Danukusuma
ditunjuk menjadi Bupati sementara daerah Magelang. Sedangkan
untuk daerah Kabupaten Menoreh, Pemerintah Hindia Belanda
menunjuk Raden Ngabei Djajanegara sebagai Bupati sementara
Menoreh. Pada tahun 1827 Raden Ngabei Djajanegara telah
menjadi Bupati di daerah Menoreh, namun pejabat pertama masih
berkedudukan di Magelang.
2. Setelah perang Pangeran Diponegoro berakhir, Raden Ngabei
Djajanegara tidak mau lagi berkedudukan di Parakan. Sebagai
kedudukan yang baru, Bupati Menoreh telah memilih
Temanggung. Dengan demikian nama Kabupaten Menoreh
sebenarnya sudah tidak tepat lagi dengan memperhatikan bahwa
ibukota Kabupaten Menoreh berada di Temanggung, tempat Bupati
bertempat tinggal.
3. Dalam suratnya tanggal 13 September 1834 Residen Kedu CC.
Hartman mengusulkan untuk mengganti nama Kabupaten Menoreh
menjadi Kabupaten Temanggung. Pemerintah Hindia Belanda
sendiri dengan sebuah resolusi yang dikeluarkan di Batavia
(Jakarta) pada tanggal 10 Nopember 1834 akhirnya juga
memberikan persetujuan yang sama “Menetapkan bahwa
Kabupaten Menoreh (Karesidenan Kedu) semenjak sekarang akan
memakai nama dari nama ibukotanya sendiri yakni Temanggung”.
Berdasarkan sumber sejarah tersebut dapat ditentukan hari jadi
Kabupaten Temanggung, yakni jatuh pada tanggal 10 Nopember
1834 bertepatan pada hari Senin Wage tanggal 9 Rejeb tahun
Jimakir 1762.
4. Temanggung ditetapkan menjadi Kabupaten berdasarkan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah. Pada
awalnya Kabupaten Temanggung terdiri dari 12 kecamatan,
kemudian pada tahun 1993 bertambah satu kecamatan yaitu

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 1
Kecamatan Kranggan, sehingga menjadi 13 kecamatan. Pada era
otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah, wilayah kecamatan
dimekarkan menjadi 20 kecamatan yang ditetapkan dengan
Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Kecamatan Kabupaten Temanggung.
5. Kabupaten Temanggung yang beribukota di Temanggung,
merupakan salah satu kabupaten dari 35 kabupaten/kota yang ada
di Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Temanggung 870,65
Km2, atau sekitar 2,67 persen dari luas wilayah Provinsi Jawa
Tengah.
6. Kabupaten Temanggung terletak di bagian tengah dari Provinsi
Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten
Kendal dan Kabupaten Semarang di sebelah Utara, Kabupaten
Semarang dan Kabupaten Magelang di sebelah Timur, Kabupaten
Magelang di sebelah Selatan, dan Kabupaten Wonosobo di
sebelah Barat.
7. Segenap potensi yang dimiliki Kabupaten Temanggung akan
dioptimalkan kemanfaatannya bagi segenap masyarakat melalui
mekanisme perencanaan pembangunan daerah. Selama ini telah
dikenal beberapa rencana pembangunan yang disusun untuk
memberikan arah pembangunan daerah yang dilaksanakan dan
telah memberikan hasil positip bagi kemajuan daerah.
8. Rencana pembangunan daerah sangat diperlukan untuk
mengantisipasi pengaruh perubahan pada tingkat internal dan
eksternal terhadap perkembangan pembangunan daerah. Krisis
moneter yang berkembang menjadi krisis multi dimensi pada tahun
1997 memberikan pelajaran tentang pentingnya langkah-langkah
antisipatif yang tertuang dalam rencana pembangunan daerah.
9. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung, menjadi salah satu
pertimbangan yang menegaskan tentang pentingnya rencana
pembangunan, untuk menciptakan kesinambungan derap langkah
pencapaian pertumbuhan dan kemajuan daerah dalam setiap
tahapan pembangunan.
10. Mengingat pentingnya rencana pembangunan dalam dimensi
jangka panjang, seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional, maka Kabupaten Temanggung perlu dan harus
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) untuk kurun waktu 20 tahun (2005-2025).

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 2
B. Pengertian
RPJPD Kabupaten Temanggung Tahun 2005-2025 adalah
dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 (dua
puluh) tahun dan merupakan jabaran dari tujuan dibentuknya
Pemerintah Kabupaten Temanggung yang tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah dalam bentuk visi,
misi, dan arah pembangunan daerah.

C. Maksud dan Tujuan


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang
selanjutnya disebut RPJPD Kabupaten Temanggung Tahun 2005-
2025 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan pembangunan
daerah yang bersifat makro untuk jangka waktu tahun 2005 sampai
dengan 2025 dan dimaksudkan sebagai pedoman seluruh pemangku
kepentingan pembangunan daerah dalam mewujudkan visi dan misi
daerah 20 tahun kedepan yang telah disepakati bersama.
Sedangkan tujuan penyusunan RPJPD Kabupaten Temanggung
Tahun 2005-2025 adalah sebagai acuan bagi penyusunan kebijakan
pembangunan pada setiap jangka waktu lima tahun (RPJMD)
berdasarkan tahapan arah pembangunan jangka panjang pada 20
tahun kedepan sesuai kewenangan Pemerintah Kabupaten
Temanggung.

D. Landasan Hukum
Penyusunan RPJPD dilakukan dengan menggunakan landasan
sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa
Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 3
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
10. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana;
11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
20. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,
Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-
undangan;

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 4
21. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2003
tentang Rencana Strategis Propinsi Jawa Tengah Tahun 2003-
2008;
22. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 21 Tahun 2003
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Jawa Tengah;
23. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 8 Tahun 2006
tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan
Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan Propinsi Jawa Tengah;
24. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 20 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2005-2025;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 5 Tahun 2008
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung
Tahun 2008-2028;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 6 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung;
27. Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 7 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

E. Hubungan RPJPD dengan Dokumen Perencanaan lainnya


Sesuai dengan hirarki perencanaan pembangunan daerah
sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka
undang-undang tersebut dijadikan dasar pijakan dalam penyusunan
RPJPD Tahun 2005-2025. Sehingga dalam penyusunan dokumen
RPJPD Tahun 2005-2025 mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJP Nasional) dan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi. Selanjutnya
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah ini akan digunakan
sebagai pedoman penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) pada kurun waktu tahun 2005 hingga
tahun 2025. Selain itu dalam penyusunan RPJPD juga memperhatikan
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2028.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 5
Bagan berikut adalah hubungan RPJPD Tahun 2005-2025
dengan dokumen perencanaan lainnya:
Gambar 1.
Hubungan RPJPD Tahun 2005-2025
dengan Dokumen Perencanaan lainnya

RPJP
Nasional
Th. 2005-2025
RPJPD RPJMD
Kab. Temanggung Kab. Temanggung
Th. 2005-2025
RPJPD
Prov. Jateng
Th. 2005-2025

RTRW Kab.
Temanggung
Th. 2008-2028

Keterangan :
• RPJPD Tahun 2005-2025 disusun mengacu kepada RPJP Nasional maupun
RPJPD Provinsi Jawa Tengah
• RPJPD Tahun 2005-2025 dan RTRW Tahun 2008-2028 merupakan dokumen
perencanaan yang saling berkait satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan dalam
pelaksanaan perencanaan pembangunan di daerah.
• RPJPD Tahun 2005-2025 sebagai dasar dan pedoman penyusunan RPJMD.

F. Sistematika
RPJPD Tahun 2005-2025 disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Gambaran Umum Kondisi Daerah
Bab III : Analisis Isu-isu Strategis
Bab IV : Visi dan Misi Daerah
Bab V : Arah Kebijakan Daerah
Bab VI : Penutup

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 6
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Sejak ditetapkannya Kabupaten Temanggung melalui Undang-


Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah, hingga saat ini
pembangunan yang dilaksanakan telah menunjukkan perubahan yang
berarti. Banyak kemajuan di berbagai bidang kehidupan masyarakat yang
telah dilakukan, diantaranya di bidang sosial budaya dan kehidupan
beragama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), politik,
keamanan dan ketertiban, hukum dan aparatur, pembangunan wilayah
dan tata ruang, penyediaan sarana dan prasarana, serta pengelolaan
Sumber Daya Alam (SDA), dan lingkungan hidup. Namun dinamika
perubahan pada era globalisasi membawa implikasi terhadap
pembangunan daerah, sehingga perlu diketahui kondisi daerah pada 10
tahun terakhir sebagai pijakan bagi perencanaan pembangunan kedepan.

A. PEMERINTAHAN, POLITIK, HUKUM, DAN KAMTIBMAS


Pada bagian ini akan diuraikan kondisi saat ini terkait dengan
urusan perencanaan pembangunan, pemerintahan umum,
kepegawaian, komunikasi dan informasi, statistik, kearsipan, ketertiban
dan keamanan, kesatuan bangsa, dan politik dalam negeri.

1. Perencanaan Pembangunan
a. Selama ini perencanaan pembangunan daerah Kabupaten
Temanggung merujuk pada peraturan yang berlaku dan dalam
penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah
selalu mengikutsertakan pemangku kepentingan pembangunan
daerah. Partisipasi masyarakat dilakukan baik sebelum maupun
sampai keluarnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional sampai
saat ini. Istilah yang digunakan dalam mengakomodasi
kepentingan masyarakat tersebut berbeda, dan sejak
dikeluarnya undang-undang dimaksud maka partisipasi
masyarakat dilakukan melalui musyawarah perencanaan
pembangunan daerah atau musrenbang. Dimana musrenbang
tersebut dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat
kelurahan/desa, tingkat kecamatan hingga tingkat kabupaten.
b. Dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah baik
perencanaan untuk jangka panjang, jangka menengah, tahunan
maupun perencanaan sektoral, Pemerintah Kabupaten
Temanggung selalu berpedoman pada hirarki perencanaan di
atasnya (Pemerintah Pusat maupun Provinsi) serta
memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah yang berlaku.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 7
Sehingga akan terjadi sinkronisitas dan sinergitas dengan
perencanaan di atasnya. Sedangkan untuk menghindari
tumpang tindih atau ketidaksesuaian dengan daerah sekitar,
maka diadakan koordinasi dengan daerah kabupaten yang
berbatasan.
c. Program dan kegiatan dalam perencanaan pembangunan
Kabupaten Temanggung selalu mengakomodir berbagai
kepentingan, baik dari masyarakat, pokok-pokok pikiran DPRD,
kebijakan Bupati, masukan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung, termasuk
program dan kegiatan yang berasal dari Pemerintah Pusat atau
Provinsi.

2. Pemerintahan Umum
a. Pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Temanggung
dicanangkan pada tanggal 8 Januari 2001, sebagai
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah. Substansi dari penyelenggaraan otonomi
daerah adalah dengan diberikannya 25 kewenangan kepada
daerah otonom. Salah satu kewenangan yang kemudian
diimplementasikan secara monumental adalah pembentukan
tujuh kecamatan baru sehingga jumlah kecamatan di Kabupaten
Temanggung yang semula terdiri dari 13 kecamatan
berkembang menjadi 20 kecamatan. Tujuh kecamatan baru
dimaksud adalah : Kecamatan Tlogomulyo, Kecamatan
Selopampang, Kecamatan Bansari, Kecamatan Kledung,
Kecamatan Bejen, Kecamatan Gemawang, dan Kecamatan
Wonoboyo. Implementasi lain dalam pelaksanaan otonomi
daerah adalah dengan ditetapkannya Susunan Organisasi dan
Tata kerja (SOT) baru yang didasarkan pada kewenangan yang
ada.
b. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan desa di Kabupaten terhadap 266 desa meliputi
pemantapan kapasitas kelembagaan Pemerintahan Desa,
pemantapan kerangka aturan, pemantapan keuangan Desa,
pemantapan SDM aparat Pemerintahan Desa, dan pemantapan
kesejahteraan aparat Pemerintahan Desa.
c. Pelaksanaan tugas Pemerintaan Umum di Kabupaten
Temanggung dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, tugas
pembantuan, dan dekonsentrasi telah dijalankan mengikuti
perubahan, dinamika dan petunjuk perundangan yang berlaku
dalam rangka mencapai tujuan pembangunan daerah dan
nasional secara utuh dalam wilayah NKRI.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 8
d. Pada tahun 2005 dibentuk lembaga atau Unit Pelayanan
Perijinan Terpadu (UPPT) sebagai lembaga yang secara
langsung dan terpadu menangani beberapa jenis perijinan yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Lembaga yang dikenal dengan
istilah lain yaitu OSS (One Stop Services) memberikan altematif
pelayanan kepada publik secara mudah, cepat, murah serta
tepat waktu. Keberadaan UPPT ini diharapkan membuat dunia
usaha dan kalangan investor menjadi bergairah
mengembangkan usaha di daerah.
e. Pengawasan internal dilaksanakan oleh aparat pengawasan
internal (Badan Pengawas Daerah). Sedangkan pengawasan
dari pihak eksternal dilakukan oleh Bawasda Provinsi maupun
dari Pemerintah Pusat. Hal ini untuk meminimalisir
penyimpangan yang terjadi.
f. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya
disebut APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintah
daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah. Sebagai
salah satu instrumen kebijakan ekonomi, APBD dapat
digunakan untuk menstabilkan, mendorong, memfasilitasi dan
mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga
diharapkan dapat mempecepat pertumbuhan ekonomi. Dalam
upaya untuk meluruskan kembali tujuan dan fungsi anggaran
tersebut, belanja daerah dirinci sampai dengan unit organisasi,
fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja.
g. Kondisi keuangan daerah Kabupaten Temanggung dalam
APBD dari tahun 2002 hingga tahun 2005 rata-rata per tahun
untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) memberikan kontribusi
sebesar 6,92% (satu per seratus). PAD sendiri terdiri dari
beberapa pos meliputi pajak daerah, retribusi daerah, Laba
BUMD, dan pendapatan lain yang sah. Bila dibagi dalam
prosentase untuk pendapatan dari pajak daerah sebesar 1,30%
(satu per seratus), sedangkan retribusi daerah sebesar 4,11%
(satu per seratus). Keuntungan yang diambil dari BUMD 0,52%
(satu per seratus) dan pendapatan lain yang sah mencapai 1%
(satu per seratus).

3. Kepegawaian
a. Dibidang kepegawaian dimulai dari rekruitmen, penempatan dan
pembinaan selama kurun waktu tujuh tahun terakhir (sejak
diberlakukan otonomi daerah), berjalan dengan baik sesuai
dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku. Dalam hal
rekruitmen pegawai mulai dari jumlah, penentuan formasi,
seleksi maupun pemberkasan dilakukan berdasarkan arahan
dan petunjuk dari pemerintah, dalam hal ini Kementerian

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 9
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Badan
Kepegawaian Negara.
b. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah pada tahun 2005 sejumlah
8.062 orang. Untuk pembinaan karier pegawai terus
dikembangkan antara lain melalui diklat struktural, diklat teknis,
dan diklat fungsional. Khusus untuk diklat struktural akan diikuti
dengan promosi jabatan pada tingkatan eselon.
c. Penataan kelembagaan organisasi perangkat daerah
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

4. Komunikasi dan Informasi


a. Secara keseluruhan, setiap kecamatan di Kabupaten
Temanggung telah terlayani jaringan telepon baik telepon umum
maupun telepon tetap (fixed phone). Jumlah pelanggan pada
akhir tahun 2005, terdiri dari pelanggan rumah tangga lebih
kurang 6.740 SST, dinas atau instansi lebih kurang 203 SST ,
dan telepon umum 152 SST. Berkembangnya telepon seluler
berpengaruh terhadap pengembangan telepon jaringan
terutama untuk keperluan rumah tangga. Sebagian besar
operator telepon seluler sudah beroperasi di wilayah Kabupaten
Temanggung dengan mendirikan BTS (Base Transceiver
Station) yang tersebar hingga ke kecamatan-kecamatan.
b. Untuk keperluan eksternal, masyarakat dapat mengakses
kinerja perkembangan Temanggung melalui situs internet di
www.temanggung.go.id.

5. Statistik
Pembangunan statistik terutama terkait dengan penyediaan
berbagai data dan informasi tentang pembangunan daerah,
dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik, dan dalam pelaksanaanya
senantiasa menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah dan
masyarakat.

6. Kearsipan
Pengelolaan kearsipan daerah ditangani oleh instansi khusus,
yaitu Kantor Arsip dan Perpustakaan, dengan menggunakan pola
sederhana disesuaikan dengan kemampuan daerah.

7. Ketertiban dan Keamanan


a. Dalam bidang keamanan dan ketertiban telah dilakukan upaya-
upaya oleh pemerintah daerah bersama seluruh komponen
masyarakat untuk peningkatan kewaspadaan dan pencegahan
masalah yang dapat menimbulkan konflik serta masalah-
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 10
masalah yang berupa pelanggaran hukum dan ketertiban
umum. Hal-hal yang telah dilakukan adalah penegakan
Peraturan Daerah (K3, pencegahan miras, yustisi KTP, reklame)
dan pencegahan perselisihan antara kelompok serta
pencegahan tindak kriminal.
b. Guna mengantisipasi adanya bencana maupun gangguan
keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat
(Kamtramtibmas) di daerah, memiliki anggota Satuan Linmas
sejumlah 8.621 orang yang tersebar di 289 desa/kelurahan.
Potensi Linmas tersebut sewaktu-waktu dapat membantu
aparat, baik dalam tugas pengamanan maupun
penanggulangan bencana.

8. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


a. Kehidupan politik di daerah menunjukkan kondisi yang dinamis
dan demokratis. Masyarakat telah menunjukkan peran-sertanya
pada masalah-masalah yang berkaitan dengan pemberantasan
KKN. Tuntutan kepada pemerintahan yang bersih, kebebasan
berpendapat dan melaksanakan hak-hak politik merupakan hal
yang telah menjadi perhatian pemerintah daerah, karena krisis
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah daerah atau
pemimpin dapat mengganggu kondusifitas daerah.
b. Penyelenggaraan pemilu legislatif dan pemilu presiden tahun
2004 berlangsung aman, tertib dan lancar . Hal ini menunjukkan
bahwa masyarakat telah bersikap demokratis yang merupakan
langkah penting menuju terwujudnya daerah otonom yang
menjunjung azas demokrasi.

B. SOSIAL, BUDAYA DAN IPTEK


Pada bagian berikut akan diuraikan kondisi saat ini terkait dengan
urusan kesehatan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera,
pendidikan, pemuda dan olah raga, kependudukan dan catatan sipil,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, sosial,
kebudayaan dan agama.

1. Kesehatan
a. Pembangunan di bidang kesehatan telah menunjukkan
peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan
yang berkualitas. Indikator utama kesehatan menunjukkan
perkembangan positif, ditandai dengan peningkatan Angka
Harapan Hidup (AHH) masyarakat yaitu 62,20 tahun pada
tahun1996 dan meningkat menjadi 72 tahun pada tahun 2005.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 11
b. Jumlah dokter umum pada tahun 1999 sejumlah 33 orang dan
pada tahun 2005 sebanyak 59 orang, dokter spesialis sebanyak
26 orang, dokter gigi sebanyak 23 orang. Para dokter tersebut
bekerja baik di Puskesmas, Rumah Sakit Umum daerah dan
Rumah Sakit Swasta.
c. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 atau ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar minimal 4 kali
selama kehamilannya sebesar 84,77%.
d. Derajat kesehatan dipengaruhi oleh Angka Kematian
(mortalitas) dan Angka Kesakitan (morbiditas).
e. Dilihat dari data statistik Angka Kematian Bayi (AKB) pada
tahun 2005 sebesar 11,81 per 1.000 kelahiran hidup, capaian ini
lebih rendah dari angka target nasional sebesar 40 per 1.000
kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian balita pada tahun
2005 sebesar 1,88 per 1.000 balita.
f. Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2005 sebesar 88,65 per
100.000 kelahiran hidup, dengan demikian masih dibawah
Angka Kematian Ibu (AKI) nasional sebesar 150 per 100.000
kelahiran hidup.
g. Angka Kesakitan (morbiditas) terdiri dari angka kesakitan
Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit malaria dan angka
kesembuhan TB Paru. Angka kesakitan DBD pada tahun 2005
sebesar 3,03 per 100.000 penduduk, lebih tinggi dari angka
nasional (2 per 100.000 penduduk). Semua kasus terjangkit di
luar daerah. Angka kesakitan malaria pada tahun 2005 sebesar
0,04 per 1.000 penduduk lebih rendah dari angka nasional (5
per 1.000 penduduk). Persentase kesembuhan TB Paru apabila
dibandingkan dengan target nasional sebesar 85%, maka pada
tahun 2005 dengan 92,74% kesembuhan telah melampaui
angka nasional.
h. Keadaan gizi balita dapat dilihat dari persentase Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR) dan status gizi balita. BBLR dari tahun
ketahun mengalami penurunan rata-rata sebesar 0,2%.
Prevalensi balita gizi buruk cenderung mengalami kenaikan
sebesar 1,01%. Sedangkan untuk balita gizi lebih pada tahun
2005 sebesar 1,56% dan masih terdapat 5 kecamatan rawan
gizi.

2. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


a. Tingkat kelahiran penduduk bisa dilihat dari angka CBR (Crude
Birth Rate) pada kurun waktu sepuluh tahun mengalami
fluktuasi. Dari tahun 1996 sampai tahun 2004 tingkat kelahiran

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 12
penduduk tiap tahunnya mengalami penurunan, dan pada tahun
2005 terjadi peningkatan tingkat kelahiran sebesar 28,5%.
b. Tingkat kemampuan WUS (Wanita Usia Subur) untuk
melahirkan dapat dilihat dari angka TFR (Total Fertility Rate)
pada kurun waktu sepuluh tahun yang mengalami fluktuasi
perkembangan. TFR tahun 2004 sebesar 2,269.
c. Pasangan Usia Subur (PUS) dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Pada tahun 1995 sebanyak 115.543 PUS dan
pada tahun 2005 sebanyak 144.127 PUS, atau terjadi
peningkatan sebesar 24,74%. Kondisi ini sejalan dengan
peningkatan jumlah peserta KB aktif yang cenderung
meningkat, dimana pada tahun 1995 tercatat sebanyak 93.448
peserta KB aktif dan pada tahun 2005 sebanyak 118.161
peserta KB aktif atau terjadi peningkatan sebesar 26,45%.
d. Pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari pelayanan
peserta KB aktif. Cakupan peserta KB aktif di daerah rata-rata
pertahun mencapai 80%. Hal ini telah melebihi target Nasional
dalam rangka pencapaian Indonesia Sehat 2010 yaitu sebesar
70 %.

3. Pendidikan
a. Dari data statistik sepuluh tahun terakhir jumlah siswa dan
jumlah SD dari tahun ketahun mengalami penurunan,
sedangkan jumlah SMP dan SMA semakin meningkat.
b. Tahun 2005 indikator rata-rata Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI 92,93% dan Angka Transisi dari SD/MI ke SMP/MTs
sebesar 83,28%, menunjukkan peningkatan pemerataan
memperoleh pendidikan dasar di daerah sebesar 92,8% untuk
dan 77,57% untuk jenjang SMP/MTs. Dari jenjang SD/MI/Paket
A terdapat nilai APM dibawah rata-rata yaitu pada Kecamatan
Tlogomulyo, Kranggan, Kaloran, Bansari, Kledung, Kandangan,
Candiroto, Jumo, Gemawang, Ngadirejo sedangkan dari jenjang
SMP/MTs/Paket B kecamatan-kecamatan yang mempunyai nilai
APM rendah adalah Tembarak, Pringsurat, Kaloran, Bansari,
Kledung, Kedu, Bulu, Candiroto, Bejen, Jumo, Gemawang,
Tretep, dan Wonoboyo.
c. Faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi pemeratan
pendidikan adalah rendahnya tingkat pelayanan sekolah,
tingginya kesukaran menuju ke sekolah, tingginya persentase
Pra Sejahtera dan Sejahtera 1 alasan ekonomi dan tingginya
persentase Pra Sejahtera dan Sejahtera 1 bukan ekonomi.
d. Kemampuan baca tulis penduduk usia 10 tahun pada tahun
2004, untuk membaca huruf latin sebesar 543.447 orang dan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 13
untuk huruf lainnya 2.280 orang, sedangkan penduduk yang
tidak memiliki kemampuan baca tulis sebesar 39.309 orang.
Dibandingkan dengan kemampuan baca tulis penduduk Provinsi
Jawa Tengah pada tahun 2004 sebesar 88,28%. (cari angka
orang). Dalam hal ini berarti menurunnya persentase buta huruf
dan meningkatnya persentase kemampuan baca tulis.

4. Pemuda dan Olah Raga


a. Jumlah pemuda usia 15 s.d 30 tahun pada tahun 2005
berjumlah 428.767 orang, atau meningkat rata-rata sebesar
1,93% pertahun. Organisasi yang menampung aktivitas
kepemudaan antara lain Karang Taruna, Pramuka, organisasi
olah raga, organisasi kesenian dan lain-lain.
b. Prestasi pemuda di bidang olah raga dan sains selama sepuluh
tahun terakhir, mampu meraih prestasi di tingkat regional,
nasional dan internasional.

5. Kependudukan dan Catatan Sipil


a. Pada tahun 2005 jumlah penduduk 693.370 jiwa dengan
proporsi 2,08% dari jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah.
Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (sex
ratio) yaitu sebesar 0,98%.
b. Selama 10 tahun terakhir tingkat pertumbuhan penduduk relatif
tetap, dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk sebesar
0,81%.
c. Persebaran penduduk terkonsentrasi pada pusat-pusat kegiatan
ekonomi, jasa dan perdagangan antara lain kecamatan
Temanggung, Parakan, dan Ngadirejo, dengan jumlah
penduduk terbanyak berada di Kecamatan Temanggung
sebesar 10,74%,.
d. Struktur penduduk yang terbesar adalah pada usia produktif
(15-59 tahun) yaitu sebesar 62,52% dan terendah pada usia tua
(60 tahun keatas) yaitu 8,08%.
e. Tingkat kepadatan penduduk sebesar 763 jiwa/Ha, dengan
tingkat perkembangan kepadatan penduduk selama 10 tahun
terakhir rata-rata sebesar 0,8%.

6. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


a. Berdasarkan data Susenas tahun 2004, penduduk perempuan
yang tamat SD sebesar 43,94%, laki-laki 13,07% , sedangkan
penduduk perempuan yang tamat SMA sebesar 9,68% dan laki-
laki 12,82%.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 14
b. Indeks Pemberdayaan Gender (Gender Empowerment
Measure) yang diukur dari ketimpangan gender di bidang
ekonomi, partisipasi politik dan, pengambilan keputusan pada
tahun 2005 mencapai 50,8%. Hal ini menunjukkan bahwa
keterlibatan perempuan di berbagai bidang kehidupan masih
kurang.
c. Di bidang pemerintahan anggota DPRD perempuan hanya satu
orang. Pada eksekutif hanya satu Kepala Dinas yang dijabat
oleh perempuan.
d. Pada sektor pertanian jumlah petani perempuan di Temanggung
256.183 orang atau 50% dari seluruh jumlah petani
Temanggung. Untuk sektor bangunan/konstruksi, industri
pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, serta
transportasi dan jasa lainnya keterlibatan tenaga kerja
perempuan hanya mencapai lebih kurang 10%, sedangkan
sektor perdagangan, hotel, dan restoran mencapai 20%
e. Terkait dengan Konvensi Hak Anak belum berjalan secara
optimal, karena masih dijumpai antara lain pekerja usia anak-
anak, khususnya pada sektor pertanian. Namun disisi lain telah
dilakukan upaya perlindungan antara lain dengan mendirikan
dan mengaktifkan WCC (Woman Crisis Centre) yang
memberikan advokasi pada penanganan kekerasan terhadap
perempuan dan anak.

7. Sosial
a. Masalah kemisknan merupakan indikator utama pembangunan
bidang sosial. Pada tahun 2005 masih 213.051 jiwa penduduk
miskin atau 30,72% dari total penduduk. Jika dilihat dari satuan
keluarga tercatat 61.757 KK miskin atau 30,42% dari KK yang
ada.
b. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), yang
meliputi orang cacat, pengemis, gelandangan, tuna graha, tuna
grahita dan tuna-tuna yang lain tercatat 85.069 orang.

c. Kebudayaan
a. Beberapa jenis kesenian daerah yang merupakan warisan
budaya nenek moyang dan patut dilestarikan antara lain seni
Kethoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit, Bangilun, Shalawat
Jan-janen, Kubrosiswo, Prajuritan, Tayub, Lengger, Kuda
Lumping, dan Wulansunu.
b. Kekayaan cagar budaya berupa situs-situs peninggalan/warisan
leluhur antara lain Candi Pringapus, Prasasti Gondosuli,

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 15
peninggalan Lingga Yoni, Makam Kyai Makukuhan, dan makam
Kyai Jumpait di Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo.
c. Tradisi dan adat yang masih dilestarikan antara lain : upacara
tradisi Pengantin Traji, malam jum’at pahingan di Masjid
Menggoro, malam selikuran di Desa Kacepit, dan Nyadran Pete
di Desa Kembangsari Kandangan.

d. Agama
a. Komposisi penduduk berdasarkan pemeluk agama pada tahun
2005 sebagai berikut agama Islam 93,53%, Kristen 2,73%,
Katholik 2,06%, Hindu 0,03%, dan Budha 1,64%.
b. Jumlah fasilitas/sarana peribadatan sebagai berikut : Masjid
sebanyak 1.263 buah, Langgar/Mushola sebanyak 1.532 buah,
Gereja sebanyak 38 buah, Vihara sebanyak 71 buah, dan Cetya
sebanyak15 buah.
c. Dalam kehidupan dan kerukunan umat beragama, telah tumbuh
kesadaran melaksanakan ibadah sesuai keyakinan masing-
masing saling menghargai dan menghormati antar sesama umat
beragama.

C. EKONOMI
Pada bagian ini akan diuraikan kondisi terkait dengan urusan
perekonomian daerah, tenaga kerja, koperasi dan UKM, penanaman
modal, pemberdayaan masyarakat dan desa, pertanian, kehutanan,
energi dan sumber daya mineral, perikanan, perdagangan,
perindustrian, transmigrasi, pariwisata

1. Perekonomian Daerah
a. Pertumbuhan PDRB berdasarkan harga konstan dari tahun
2001 hingga tahun 2005 mengalami peningkatan rata-rata per
tahun sebesar 3,58% .Pertumbuhan tertinggi adalah sektor
listrik dan air bersih 9,38%, disusul sektor pertambangan
/penggalian 7,13 %, pengangkutan 6,09%, perdagangan 5,44%,
pertanian 5,13 %, sektor lain tumbuh berkisar 0,18% s/d 3,69%.
b. Komposisi PDRB dilihat dari besaran kontribusinya, sektor
pertanian merupakan sektor paling dominan dengan
menyumbang 29,57 %, disusul sektor industri 19,89,%, sektor
perdagangan 16,49%, dan sektor jasa-jasa 15,21 %,.
Sedangkan untuk sektor lain antara lain pengangkutan,
penggalian menyumbang 1,37% s/d 5,69%.
c. Dilihat dari Pendapatan (Income) perkapita, pada tahun 2005
tercatat sebesar Rp. 2.893.926,47 (harga konstan), .
Pendapatan perkapita tertinggi terdapat pada Kecamatan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 16
Temanggung sebesar Rp. 3.730.663,04 juta, dan terkecil pada
Kecamatan Tretep sebesar Rp 2. 732.450,74.
d. Tingkat inflasi tahun 2006 mencapai 7,33 % lebih tinggi
dibanding inflasi Jawa Tengah 6,53 % dan tingkat nasional
6,6 %.

2. Tenaga Kerja
a. Pada tahun 2005 struktur tenaga kerja masih didominasi sektor
pertanian (65,6%), kemudian disusul sektor perdagangan
(13,6%), sektor jasa (7,8%) dan sektor industri (5,3%).
b. Penduduk usia 14 tahun ke atas yang bekerja berjumlah
337.980 orang (59,29 %), hal itu berarti Angka Ketergantungan
(Dependency Ratio) yang menunjukkan perbandingan usia non
produktif dibanding usia produktif mencapai 38,71%.
c. Dilihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun
2000, yang dihitung dengan menggunakan dua indikator, yaitu
Jumlah penduduk usia kerja dan Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) yang merupakan perbandingan antara jumlah
pencari kerja dengan banyaknya Angkatan Kerja, adalah laki-
laki sebesar 37,68% dan perempuan 27,28 %.

3. Koperasi dan UKM


a. Jumlah Koperasi Unit Desa (KUD) pada tahun 2005 sebanyak
15 koperasi, dengan jumlah anggota 65.038 orang. Dilihat dari
volume usaha KUD selama 10 tahun terakhir mengalami
penurunan rata-rata sebesar 7,3% per tahun.
b. Perkembangan terjadi pada Koperasi non Unit Desa dari jumlah
133 pada tahun 1996 menjadi 412 pada tahun 2005. Volume
usaha koperasi non KUD juga mengalami peningkatan rata-rata
per tahun sebesar 10,5 %.
c. Sebagian besar usaha kecil menengah bergerak pada bidang
perdagangan, industri kecil dan industri rumah tangga.

4. Penanaman Modal
a. Arus penanaman modal selama sepuluh tahun terakhir
terkonsentrasi pada industri kayu olahan antara lain Jointing
Wood, Parquet dan lain sebagainya.
b. Beberapa industri besar kayu olahan dengan fasilitas PMDN
(Penanaman Modal Dalam Negeri) yang berkembang di daerah
adalah PT. Tanjung Kreasi Parquet Industri (TKPI), PT. Dharma
Satya Nusantara, PT. Wana Awet Emas. Sedangkan industri
dengan fasilitas PMA (Penanaman Modal Asing) adalah PT.
Eastmark Internasional Indonesia.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 17
c. Selama 5 tahun terakhir (2001 s/d 2005) tercatat nilai ekspor
dari industri perkayuan sebesar US$ 349,172,644 atau
Rp.3.212.388.329.032,- dengan pertumbuhan per tahun rata-
rata sebesar 18,05%.

5. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


a. Secara administratif jumlah desa 266 dan jumlah kelurahan 23
yang tersebar pada 20 kecamatan.
b. Pemberdayaan masyarakat desa dilakukan melalui pembinaan
dan pengembangan lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan
antara lain LPMD, LPMK, PKK, RT, RW, Satgas Linmas, dan
Karang Taruna.
c. Pemberdayaan masyarakat desa juga dilakukan melalui
berbagai program, antara lain Desa Binaan, Desa Siaga, Desa
P2MBG (Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis
Gender), dan PPK (Program Pengembangan Kecamatan).

6. Pertanian
a. Tahun 2005 produksi tanaman pangan dan hortikultura
menyumbang PDRB sebesar 72,96% dari total PDRB sektor
pertanian. Komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang
dominan adalah padi, jagung dan kelengkeng.
b. Kontribusi produk peternakan tahun 2005 terhadap PDRB
sektor pertanian sebesar 14,88%. Komoditas peternakan yang
dominan adalah unggas, domba, kambing dan sapi potong.
c. Kontribusi produk perkebunan terhadap PDRB sektor pertanian
sebesar 9,80%. Komoditas tanaman perkebunan yang dominan
adalah adalah kopi dan tembakau.
d. Jumlah kelompok tani sebagai wadah organisasi dalam rangka
peningkatan produksi berjumlah 955 kelompok dengan anggota
55.289 orang.

7. Kehutanan
a. Luas areal hutan 27.354 ha terdiri dari hutan negara seluas
13.677 ha, hutan produksi seluas 7.542 ha dan hutan lindung
seluas 6.135 ha.
b. Persebaran hutan terletak pada 9 Kecamatan yang sebagian
berada pada lereng Gunung Sumbing dan Sindoro yaitu:
Kecamatan Selopampang, Tembarak, Bulu, Kledung, Bansari,
Ngadirejo, Wonoboyo dan Tretep.
c. Produk kehutanan menyumbang PDRB sektor pertanian
sebesar 1,77%. Komoditas tanaman hutan yang dominan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 18
adalah kayu olahan, antara lain albasia, mahoni, suren, dan
sonokeling.

8. Energi dan Sumber Daya Mineral


a. Produk pertambangan seluruhnya merupakan pertambangan
bahan galian golongan C yang meliputi pasir dan batu.
b. Tahun 2005 seluruh kecamatan, desa dan dusun sudah
terlayani jaringan listrik dengan jumlah pelanggan 126.261 unit
SST.

9. Perikanan
a. Produk perikanan tahun 2005 menyumbang PDRB sebesar
0,60% dari total PDRB sektor pertanian.
b. Komoditas perikanan yang dibudidayakan antara lain ikan nila,
mujahir, mas, tawes, lele, belut dan bawal. Sedangkan yang
berasal dari perairan umum adalah ikan pari/wader, belut, dan
uceng.

c. Perdagangan
a. Pada sektor perdagangan yang sudah maju dan berkembang
meliputi perdagangan bahan pangan pokok antara lain
padi/beras, gula pasir dan minyak goreng.
b. Komoditas lain yang dominan diperdagangkan meliputi kopi,
tembakau, cengkeh, buah-buahan, dan berbagai macam
rempah-rempah serta sayuran antara lain bawang putih,
kentang, daun oncang, dan kol.
c. Kegiatan perdagangan kayu yang memiliki orientasi ekspor,
adalah kayu olahan dengan negara tujuan ekspor yaitu
Amerika, Australia, Jerman, Cina, Jepang dan Taiwan.

d. Perindustrian
a. Industri besar dan menengah yang berkembang hampir
seluruhnya bergerak pada industri kayu olahan, antara lain
PT. Tanjung Kreasi Parquet Industri (TKPI), PT. Dharma Satya
Nusantara, PT. Wana Awet Emas. Dan PT. Eastmark
Internasional Indonesia.
b. Nilai ekspor produksi kayu olahan sebesar US$ 349,172,644
atau Rp.3.212.388.329.032,- dengan pertumbuhan rata-rata
sebesar 18,05% selama 5 tahun terakhir (2001 – 2005).
c. Industri kecil dan industri rumah tangga yang berkembang dan
banyak diusahakan oleh masyarakat antara lain usaha
konveksi, mebelair, kerajinan dan industri makanan olahan (roti,

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 19
tahu, tempe, kecap, mie, ceriping, krupuk, yang mencakup nilai
produksi sebesar 21,37% dari total nilai produksi industri.

e. Transmigrasi
a. Jumlah transmigran dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi ,
namun agregat selama sepuluh tahun terakhir terjadi penurunan
hingga 46,7%.
b. Pada tahun 2004 jumlah transmigran umum 125 KK, dengan
tujuan Provinsi Jambi, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi
Kalimantan Timur, Provinsi Riau, Provinsi Sumatra Selatan dan
Provinsi Bangka Belitung.

f. Pariwisata
a. Potensi wisata relatif belum berkembang sebagai sektor penarik
wisatawan baik domestik maupun wisatawan asing.
b. Potensi wisata yang ada antara lain wisata alam seperti
pendakian gunung Sumbing – Sindoro, curug Surodipo, Jumprit
dan Kledung. Wisata sejarah, berupa situs candi Pringapus,
candi Gondosuli dan makam Jumprit. Sedangkan wisata buatan
antara lain kolam renang Pikatan Indah dan Taman Kartini .
c. Disamping itu terdapat juga potensi wisata budaya berupa
atraksi kesenian dan tradisi yang terus dilestarikan oleh
masyarakat antara lain tradisi suran di Desa Traji Kecamatan
Parakan, Nyadran Pete di Desa Kembangsari Kecamatan
Kandangan dan Jum’at Paingan di Desa Menggora Kecamatan
Tembarak.

D. SARANA DAN PRASARANA


Pada bagian ini akan diuraikan kondisi terkait dengan urusan
penyediaan fasilitas/sarana dan prasarana umum meliputi bidang
pekerjaan umum, perumahan dan perhubungan.

1. Pekerjaan Umum
a. Jaringan jalan yang ada meliputi jalan negara, jalan propinsi,
jalan kabupaten dan jalan-jalan pedesaan yang telah
menjangkau seluruh wilayah.
b. Jalan negara yang melewati wilayah Temanggung sepanjang
45,55 Km dengan kondisi 14,27 km baik dan 31,28 km kondisi
sedang. Jalan Provinsi panjang 59,33 km dengan kondisi baik
sepanjang 51,11 km kondisi sedang dan 8,22 km kondisi
rusak. Sedangkan total panjang jalan kabupaten 605,04 km
dengan kondisi baik sepanjang 293,04 km, kondisi sedang
sepanjang 79,14 dan kondisi rusak 50,20 km.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 20
c. Jumlah jembatan 227 unit dengan kondisi baik 126 unit (56%),
sedang 78 unit (34%) dan kondisi rusak 23 unit (10%).
d. Jumlah sarana irigasi yang berupa bendung dan cekdam,
sebanyak 495 unit, dengan kondisi baik 148 bendung (30%) ,
kondisi sedang 125 unit (25%) dan kondisi rusak 222 unit (45%).
e. Sarana jaringan irigasi lebih kurang sepanjang 855,67 km,
dengan kondisi 342,26 km (40%) baik, 213,91 km (25%) sedang
dan 299,5 km (35 %) rusak.

2. Perumahan
a. Data eksisting yang termasuk dalam bidang perumahan meliputi
perumahan/pemukiman beserta dengan sarana pendukungnya
antara lain persampahan, air bersih, drainase dan jalan
lingkungan.
b. Perumahan penduduk secara geografis terbagi dalam
perdesaan dan perkotaan, sedangkan berdasarkan standar
perumahan sehat dibagi dalam 3 tipologi yaitu tipe A, tipe B dan
tipe C. Berdasarkan data yang ada lebih kurang 67%, termasuk
tipe C. Jumlah rumah terbanyak terdapat di Kecamatan
Temanggung 17.170 unit dan Kecamatan Kedu 12.766 unit.
c. Perkembangan perumahan sebagai kompleks hunian
(setlement), mulai berkembang sejak 10 tahun terakhir dan
terkonsentrasi di kawasan sub-urban Temanggung, Kranggan,
Parakan, Tlogomulyo, Bulu dan Ngadirejo. Kompleks
perumahan sebagian dibangun oleh developer antara lain
Perum Srimpi Baru, Perum Kebonsari, Perum Madureso, Perum
Tawangsari, Perum Korpri Badran, Perum Korpri Maron.
Sedangkan sebagian dibangun secara perorangan yang berupa
kavling atau kawasan siap bangun (Kasiba), antara lain Kavling
Mungseng, Kavling Kebonsari, Kavling Maron.
d. Sistem pengelolaan persampahan yang melayani wilayah
perkotaan Temanggung, Parakan dan Ngadirejo didukung
dengan tempat pembuangan sementara (TPS), dari 15 buah
pada tahun 1996 menjadi 25 buah pada tahun 2005, Transfer
depo dari 3 buah menjadi 5 buah, Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) hanya 1 (satu) di desa Badran Kecamatan Kranggan.
e. Pelayanan air bersih yang dikelola oleh PDAM sudah
menjangkau 9 daerah pelayanan, yaitu Kecamatan Parakan,
Temanggung, Tembarak, Kranggan, Pringsurat, Kaloran, Kedu,
Ngadirejo, dan Jumo dengan jumlah pelanggan lebih kurang
23.000 sambungan rumah, atau terjadi peningkatan sebesar
37,3 % dalam 10 tahun terakhir.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 21
f. Jaringan drainase di perkotaan Temanggung, Parakan,
Kranggan dan Ngadirejo relatif tertata dengan baik. Sedangkan
drainase di perdesaan sebagian besar masih berupa jaringan
non-permanen.

3. Perhubungan
a. Peranan angkutan umum yang berupa Angkutan perkotaan dan
Angkutan perdesaan telah melayani di 15 kecamatan yang
meliputi 28 trayek.
b. Sarana angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) dilayani bus
besar dengan tujuan Jakarta, Bogor, Tangerang, Surabaya,
Malang , Denpasar dan Mataram. Sedangkan sarana angkutan
Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) terdiri dari 9 trayek dengan
kendaraan bus besar, sedang dan kecil.
c. Pelayanan transportasi lainnya yang biasa digunakan oleh
masyarakat adalah dokar, becak dan ojek.
d. Prasarana perhubungan lainnya adalah terminal tipe B dan tipe
C, serta beberapa sub terminal dan tempat pemberhentian/halte
yang tersebar di beberapa kota kecamatan.

E. SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP


Pada bagian ini akan diuraikan kondisi terkait dengan urusan
sumber daya alam dan lingkungan hidup, pertanahan serta penataan
ruang.

1. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup


a. Selama kurun waktu 10 tahun terakhir telah terjadi penurunan
kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, yang
dipengaruhi oleh masih lemahnya kesadaran masyarakat dan
komitmen pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup, baik
dalam perencanaan, pendanaan, pengawasan, maupun
penegakan peraturan.
b. Terdapat lebih kurang 16.240 ha lahan kritis, berupa lahan
kering dan gundul, akibat budidaya tanaman yang tidak
mengindahkan konservasi lingkungan, dan adanya penjarahan
hutan.
c. Pola budidaya tanaman tembakau yang sudah sangat
mengakar di kalangan masyarakat yang tidak mengindahkan
masalah konservasi menyebabkan terjadinya erosi tanah,
khususnya di lereng gunung Sindoro, gunung Sumbing dan
gunung Prahu.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 22
2. Pertanahan
a. Hak atas tanah dan pemanfaatannya merupakan dua hal yang
paling krusial dalam masalah pertanahan. Urusan pertanahan
yang masih menjadi urusan instansi vertikal yaitu Badan
Pertanahan Nasional terus diupayakan menuju sistem
adminstrasi pertanahan yang tertib.
b. Pengaturan kepemilikan tanah baik Hak Guna Bangunan
(HGB), Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Pengelolaan (HP)
terus diupayakan. Sedangkan penegasan batas wilayah
dengan kabupaten tetangga yaitu Kabupaten Wonosobo,
Magelang, Kendal dan Kabupaten Semarang terus
diselesaikan inventarisasi dan aspek legalitasnya.
c. Program persertifikatan masal terus dilakukan dalam rangka
memberikan kepastian hukum tentang hak atas tanah dan
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya administrasi
pertanahan.

d. Penataan Ruang
a. Pemanfaatan dan penataan ruang sesuai dengan dokumen
perencanaan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 1994,
belum dapat dilaksanakan sesuai ketentuan, disebabkan
pengendalian yang belum optimal.
b. Beberapa kawasan telah berkembang tidak sesuai peruntukan,
diantaranya kawasan sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan
Temanggung, yang peruntukannya sebagai kawasan permukiman
telah berdiri beberapa bangunan pabrik dan pergudangan.
c. Alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian juga terjadi
hampir di setiap kawasan berkembang.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 23
BAB III
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Berdasarkan kondisi daerah dalam kurun waktu dua puluh lima tahun
ke depan, pembangunan akan menghadapi banyak tantangan atau isu-isu
strategis yang membutuhkan perhatian, pemikiran, dan solusi pemecahan.
Permasalahan dan isu-isu strategis yang belum dapat diselesaikan,
disebabkan belum teridentifikasinya masalah-masalah tersebut secara
tepat. Oleh karena itu, berikut akan diuraikan analisis isu-isu strategis
yang akan dihadapi dalam mencapai visi dan misi pembangunan jangka
panjang, sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah.

A. PEMERINTAHAN, POLITIK, HUKUM, DAN KAMTIBMAS


Berdasar pada kondisi saat ini, isu-isu strategis yang akan dihadapi
terkait dengan urusan perencanaan pembangunan, pemerintahan umum,
kepegawaian, komunikasi dan informasi, statistik, perpustakaan dan
kearsipan, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri.

1. Perencanaan Pembangunan
a. Sistem perencanaan pembangunan yang telah disusun belum
mampu mengakomodasikan secara optimal kompleksitas masalah,
sebagai dampak ikutan dari munculnya harapan, keinginan dan
tuntutan masyarakat. Untuk itu diperlukan model perencanaan
pembangunan yang komprehensif dan terpadu yang disusun oleh
para pemangku kepentingan (stakeholders) mencakup seluruh
aspek dan sektor pembangunan.
b. Terdapat tiga isu strategis yang dihadapi dalam perencanaan yaitu :
semakin kompleksnya perencanaan pembangunan daerah,
dinamika kebutuhan masyarakat (public service good) yang
semakin tinggi, dan sumberdaya yang terbatas.

2. Pemerintahan Umum
a. Pembangunan pemerintahan umum ditujukan pada peningkatan
institusi pemerintahan, peningkatan administrasi pemerintahan,
peningkatan kemandirian keuangan daerah, dan peningkatan
sarana dan prasarana pemerintahan agar mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara efektif dan efisien.
b. Isu-isu strategis pada pembangunan bidang pemerintahan umum
adalah: belum optimalnya infrastruktur pemerintahan dalam
mendukung pelayanan publik, rasio kemandirian keuangan daerah
masih kecil, serta tuntutan demokratisasi dan tranparansi
penyelenggaraan pemerintahan seiring dengan meningkatnya
kesadaran politik masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 24
3. Kepegawaian
a. Pembangunan bidang aparatur/kepegawaian memiliki peranan
yang sangat penting dalam rangka menunjang keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pembangunan
kepegawaian ke depan harus mengarah pada terciptanya aparatur
pemerintah yang mampu bekerja secara transparan, akuntabel dan
berkualitas prima untuk memenuhi kinerja pelayanan publik,
khususnya dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan dan
pelayanan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat yang makin
maju dan demokratis.
b. Isu-isu strategis pada pelaksanaan urusan kepegawaian adalah:
masih rendahnya kinerja sumberdaya aparatur, regulasi sistem
kelembagaan dan ketatalaksanaan organisasi pemerintahan yang
sering berganti, belum diterapkannya analisis jabatan secara
optimal, belum jelasnya standar kompetensi jabatan dan
pengembangan pola karir pegawai termasuk belum diterapkannya
sistem reward and punishment secara efektif.

c. Komunikasi dan Informasi


a. Pembangunan komunikasi dan informatika harus mampu
mendorong responsivitas masyarakat terhadap pengembangan
komunikasi antar pelaku pembangunan agar tercapai kesamaan
persepsi yang dapat menumbuhkan motivasi dan partisipasi dalam
pembangunan daerah.
b. Isu-isu strategis pada pembangunan komunikasi dan informatika,
adalah: kurang transparannya informasi serta pemberitaan yang
lengkap, obyektif dan bertanggungjawab, lemahnya jalinan
komunikasi antara pemerintah, media massa dan masyarakat,
belum optimalnya pemanfaatan teknologi informasi dalam
penyebaran informasi secara tepat guna, dan belum
dikembangkan/diterapkannya E-government secara optimal.

d. Statistik
a. Data-data statistik dan informasi merupakan bahan pertimbangan
utama dalam setiap pengambilan kebijakan publik (public polecy),.
namun dalam implementasi banyak kebijakan pembangunan yang
belum didukung data yang akurat.
b. Isu-isu strategis dalam bidang statistis antara lain: belum
terpenuhinya ketersediaan data yang terukur, reliabel, akurat, dan
lengkap, belum efektifnya kapasitas sumberdaya manusia (SDM)
dan kelembagaan dalam pengelolaan data statistik.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 25
c. Perpustakaan dan Kearsipan
a. Pembangunan arsip ditujukan pada peningkatan kualitas dan
kuantitas pelayanan kepada masyarakat dibidang kearsipan
daerah. Isu-isu strategis yang dihadapi pada pembangunan arsip
adalah belum tersedianya sarana dan prasarana kearsipan serta
kurangnya SDM pengelola arsip.
b. Terkait dengan perpustakaan, isu-isu strategis yang dihadapi
adalah masih rendahnya minat baca masyarakat, terbatasnya
sarana dan prasarana perpustakaan daerah serta SDM pengelola
perpustakaan.

d. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


a. Isu strategis dalam masalah kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri adalah bagaimana meningkatkan kesadaran politik
masyarakat.
b. Isu-isu stategis yang lain adalah terkait ancaman terhadap gejala
menurunnya rasa nasionalisme, akibat pengaruh negatif dari
gencarnya arus komunikasi, perkembangan teknologi informasi,
dan globalisasi.
c. Isu terorisme, isu SARA perlu diwaspadai agar masyarakat tidak
terjebak pada pemikiran primordialisme sempit yang dapat
menggangu ketentraman, ketertiban dan keamanan masyarakat.

B. SOSIAL, BUDAYA DAN IPTEK


Berdasarkan pada kondisi saat ini, maka akan diuraikan isu-isu
strategis yang terkait dengan urusan kesehatan, keluarga berencana dan
keluarga sejahtera, pendidikan, pemuda dan olah raga, kependudukan
dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
sosial, kebudayaan, agama.

1. Kesehatan
a. Berbagai isu strategis yang dihadapi dalam bidang kesehatan,
yaitu masih tingginya angka kesakitan yang disebabkan belum
adanya keadilan dan pemerataan memperoleh akses kesehatan
khususnya bagi warga kurang mampu.
b. Pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah masih perlu
ditingkatkan, seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan.
c. Masih perlu menumbuhkan kesadaran hidup sehat guna
mendukung keberhasilan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
menuju masyarakat sehat yang mandiri dalam rangka mewujudkan
Temanggung Sehat yang merujuk pada Indonesia Sehat 2010.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 26
2. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
a. Isu strategis dalam bidang Keluarga Berencana saat ini dikaitkan
dengan gagalnya Keluarga Berencana yang ditandai dengan
meningkatnya angka kelahiran, yang salah satunya diakibatkan
ketidak mampuan masyarakat membeli alat kontrasepsi.
b. Isu-isu strategis yang lainnya adalah : masih kurangnya
pemerataan pelayanan KB dan ketersediaan alat kontrasepsi yang
diminati masyarakat, masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran
sebagian masyarakat dan remaja tentang hak-hak reproduksi dan
kesehatan reproduksi, masih lemahnya kualitas intitusi masyarakat
dan jejaring KB ditingkat basis.

3. Pendidikan
a. Isu-isu strategis pada pelaksanaan urusan pendidikan pada waktu
mendatang akan menghadapi tantangan yang lebih besar.
Tantangan tersebut antara lain menyangkut penyediaan sarana
prasarana, profesionalisme tenaga pendidik, kualitas dan kuantitas
lulusan serta pemerataan pendidikan.
b. Guna mendukung keberhasilan pembangunan pendidikan, dalam
rangka meningkatkan kualitas sekolah dan pembelajaran, maka
manajemen pengelola pendidikan harus ditingkatkan.
c. Pencapaian Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang pendidikan di
SLTP dan SLTA perlu ditingkatkan.
d. IPTEK merupakan kebutuhan penting dalam dunia pendidikan,
sehingga masih perlu untuk dikembangkan.

4. Pemuda dan Olah Raga


Isu-isu strategis pada pembangunan pemuda dan olah raga
adalah : masih perlu ditumbuhkembangkan peran serta pemuda dalam
pembangunan, masih rendahnya prestasi di bidang olahraga serta
masih kurangnya sarana prasarana olahraga.

5. Kependudukan dan Catatan Sipil


a. Dalam bidang administrasi kependudukan tantangan yang dihadapi
adalah belum terintegrasinya sistem pendataan kependudukan dan
belum tertibnya penanganan kearsipan catatan sipil.
b. Menyediakan data dan informasi kependudukan secara nasional
dan terpadu pada berbagai tingkatan yang akurat, lengkap serta
menjadikan data penduduk sebagai rujukan dasar bagi sektor
terkait dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan
kemasyarakatan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 27
c. Tantangan kedepan perlu pemahaman masyarakat terutama di
wilayah pedesaan terhadap pentingnya dokumen kependudukan
dan tertib administrasi kependudukan.

6. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


a. Penduduk perempuan memiliki persentase yang lebih besar namun
masih ada ketimpangan kesetaraan di berbagai bidang utamanya
pada bidang pendidikan, ketenagakerjaan dan ekonomi.
b. Oleh karena itu tantangan yang dihadapai adalah masih kurang
dipahaminya konsep kesetaraan dan keadilan gender dikalangan
masyarakat, masih rendahnya kualitas hidup dan peran
perempuan.
c. Rendahnya Indeks Pembangunan Gender, meningkatnya tindak
kekerasan terhadap perempuan dan anak, eksploitasi perdagangan
dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak serta kurang
terpenuhinya hak-hak dasar, kesejahteraan dan perlindungan anak.

7. Sosial
Pembangunan sosial meliputi penanganan terhadap ketelantaran
baik anak maupun lanjut usia, kecacatan, ketunasosialan, bencana
alam serta bencana sosial, fasilitasi penanggulangan kemiskinan. Isu
strategis pada pembangunan sosial adalah masih cukup banyak
penduduk miskin dan belum optimalnya penanganan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

8. Kebudayaan
a. Era globalisasi ditandai dengan perkembangan teknologi dan
informasi yang cepat, sehingga karakteristik budaya ketimuran
yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral mengalami ancaman,
sehingga berdampak pada melemahnya nilai moral, budaya dan
agama.
b. Tantangan yang dihadapi adalah perlu peningkatan kearifan lokal
dalam peradaban, harkat dan martabat manusia, serta krisis jati diri
dan kepribadian, penyelamatan dan pelestarian cagar budaya
sebagai asset peninggalan sejarah dan pelestarian budaya dan
kesenian daerah.

9. Agama
a. Perkembangan dan kemajuan jaman menuntut adanya kesiapan
dan kekuatan nilai-nilai agama dalam masyarakat, karena akan
semakin besar dan banyak pengaruh global yang harus mampu
dikelola dengan baik oleh segenap anggota masyarakat, terutama
yang terkait dengan norma dan etika yang tidak sesuai dengan
budaya dan agama.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 28
b. Tantangan untuk menciptakan situasi kerukunan hidup intern dan
ekstern umat beragama, yang sangat berdampak pada
peningkatan kadar keimanan dan ketaqwaan yang mendukung
terciptanya kondusifitas daerah. Tantangan yang dihadapi dalam
pembangunan keagamaan adalah masih perlunya ditingkatkan
pengamalan ajaran agama di masyarakat .

C. EKONOMI
Berdasarkan pada kondisi saat ini, maka berikut akan diuraikan
tentang isu-isu strategis yang akan dihadapi terkait dengan urusan
perekonomian daerah, tenaga kerja, koperasi dan UKM, penanaman
modal, pemberdayaan masyarakat dan desa, pertanian, kehutanan,
energi dan sumber daya mineral, perikanan, perdagangan, perindustrian,
transmigrasi, dan pariwisata.

1. Perekonomian Daerah
a. Pembangunan ekonomi di daerah meskipun telah menunjukkan
peningkatan, namun masih belum dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan
secara memadai.
b. Isu-isu strategis di bidang perekonomian daerah adalah
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang mampu
meningkatkan pendapatan perkapita serta pemerataan akses
terhadap sumber-sumber ekonomi .
c. Isu-isu strategis lainnya di bidang ekonomi ke depan tidak dapat
terlepas dari kecenderungan berlakunya globalisasi ekonomi yang
dimulai dari kerjasama ekonomi antar negara, seperti AFTA,
NAFTA, APEC, WTO dan lain sebagainya. Oleh karena itu
menuntut adanya peningkatan kualitas produk barang dan jasa
secara lebih kompetitif dengan mengacu standart mutu nasional
maupun internasional.

2. Tenaga Kerja
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, penyediaan
lapangan kerja semakin tidak sebanding dengan pertambahan jumlah
angkatan kerja. Isu-isu strategis pada pembangunan tenaga kerja
antara lain adalah masih rendahnya kualitas tenaga kerja yang
berakibat pada rendahnya daya saing tenaga kerja, serta masih
tingginya jumlah pencari kerja dan pengangguran.

3. Koperasi dan UKM


Isu-isu strategis pada pembangunan koperasi dan usaha kecil
menengah adalah rendahnya produktivitas pengelolaan koperasi dan
rendahnya akses Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 29
sumberdaya produktif baik berupa permodalan, informasi dan
pemasaran.

4. Penanaman Modal
Isu-isu strategis pada pelaksanaan urusan penanaman modal
adalah masih lesunya iklim investasi. Tantangan yang dihadapi adalah
bagaimana menumbuhkan iklim investasi melalui kemudahan prosedur
perijinan.

5. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


a. Isu-isu strategis dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat di
desa dan kelurahan pada dasarnya adalah mewujudkan
kemandirian masyarakat serta penguatan lembaga/organisasi
sosial masyarakat untuk berperan aktif dalam pembangunan.
b. Dalam pembangunan masyarakat di perdesaan diperlukan
dukungan dan keterkaitan kegiatan ekonomi antara perkotaan dan
perdesaan.

6. Pertanian
a. Pembangunan pertanian ditujukan pada peningkatan ketahanan
pangan, pengembangan dan peningkatan agribisnis, dan
pengembangan potensi sumberdaya dan sarana prasarana
pertanian.
b. Isu-isu strategis pada pembangunan pertanian adalah semakin
berkurangnya lahan pertanian subur sebagai akibat beralihnya
fungsi lahan sehingga produktivitas pertanian mengalami
penurunan.
c. Tantangan yang dihadapi adalah peningkatan kualitas produk
pertanian, diversifikasi tanaman pangan, pemasaran produk
pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani.

7. Kehutanan
Isu-isu strategis dalam pengelolaan kawasan hutan lindung
adalah menurunnya fungsi hutan sebagai kawasan lindung dan
konservasi, masih rendahnya kesadaran masyarakat, dan perlunya
peningkatan upaya pelestarian sumber daya alam kehutanan.
Sedangkan pada hutan produksi, adalah perlunya peningkatan
produktivitas dan diversifikasi tanaman.

8. Energi dan Sumber Daya Mineral


Isu-isu strategis dalam pengembangan bidang energi dan sumber
daya mineral adalah keterbatasan sumber energi fosil (misalnya

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 30
minyak bumi) dan tenaga listrik. Oleh karena itu, daerah harus bisa ikut
mengembangkan dan menggunakan berbagai sumber energi alternatif.

9. Perikanan
Isu-isu strategis dalam pembangunan perikanan adalah
mewujudkan pemanfaatan sumber daya perikanan secara optimal
yang memberikan manfaat pada masyarakat dengan tetap menjaga
pelestarian lingkungan. Oleh karenanya tantangan yang dihadapi pada
pembangunan perikanan adalah optimalisasi lahan sehingga mampu
memberikan produksi yang tinggi, disertai dengan tantangan untuk
menyesuaikan kebutuhan pasar akan jumlah, mutu dan jenis hasil
perikanan, serta penggunaan teknologi pembudidayaan ikan yang
tepat guna.

10. Perdagangan
Pada pembangunan perdagangan adalah ketersediaan barang
dan jasa, pemasaran produk-produk unggulan daerah dan
pengembangan potensi sumberdaya dan sarana prasarana
perdagangan. Oleh karena itu tantangan urusan perdagangan adalah
meningkatkan daya saing produk-produk lokal, akses pasar dan
memperluas jaringan pemasaran.

11. Perindustrian
Pembangunan perindustrian ditujukan pada pengembangan
industri kecil dan menengah, peningkatan potensi sumberdaya dan
peningkatan sarana prasarana serta pengembangan usaha industri.
Tantangan yang dihadapi pada pembangunan perindustrian adalah
perlu peningkatan peranan Industri Kecil Menengah (IKM) terhadap
sumberdaya produktif, ketersediaan bahan baku, dan penguasaan
teknologi.

12. Transmigrasi
Isu-isu strategis dalam pelaksanaan transmigrasi adalah perlu
ditingkatkan hubungan antar daerah, menyangkut persiapan dan
kesiapan lokasi tujuan, kesiapan calon transmigran.

13. Pariwisata
Isu-isu strategis dalam pembangunan pariwisata adalah
rendahnya pengelolaan pariwisata, kurangnya even-even wisata yang
dapat menarik wisatawan serta kurangnya promosi dan pemasaran.
Selain itu pariwisata juga menghendaki dukungan aktif dari masyarakat
sekitar obyek wisata untuk menghidupkan kawasan wisata.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 31
D. SARANA DAN PRASARANA
Berdasarkan pada kondisi saat ini, isu-isu strategis terkait dengan
urusan pekerjaan umum, perumahan, perhubungan adalah sebagai
berikut:

1. Pekerjaan Umum
a. Cakupan penanganan infrastruktur daerah akan semakin banyak
dan luas, hal ini membawa konsekuensi penanganan yang
dilakukan harus dapat merata atau mencakup keseluruhan dan
diperlukan dukungan sumber daya yang lebih besar. Selain itu
jaringan jalan yang ada akan semakin tidak sebanding dengan
perkembangan lalu lintas, sehingga tantangan ke depan adalah
perlunya peningkatan kualitas dan kuantitas jalan.
b. Tantangan bidang pekerjaan umum yang membutuhkan
pendanaan besar adalah pemerataan dalam pengembangan
wilayah, selama ini kondisi kemajuan wilayah belum merata.
c. Saluran irigasi selama 20 tahun mendatang akan lebih banyak
mendapat gangguan, baik kerusakan akibat alam atau perbuatan
manusia. Tantangan ini harus dapat menjadi perhatian mengingat
jaringan irigasi sangat penting untuk meningkatkan produktifitas
hasil pertanian.

2. Perumahan
a. Pertambahan jumlah penduduk membawa konsekuensi
meningkatnya kebutuhan perumahan bagi masyarakat. Sehingga
kedepan yang dihadapi pada urusan perumahan adalah
peningkatan pelayanan prasarana dasar.
b. Untuk dapat memenuhi air pada masyarakat, maka kedepan harus
dapat mempertahankan sumber-sumber air yang ada dan menjaga
kondisi jaringan air bersih. Tantangan yang dihadapi adalah
perluasan cakupan dan peningkatan pelayanan penyediaan air di
seluruh wilayah kecamatan.
c. Isu-isu strategis dalam pengelolaan sampah adalah adanya
keterbatasan jumlah armada pengangkut sampah dan TPA yang
sudah tidak representatif. Tantangan yang dihadapi adalah perlu
peningkatan pelayanan persampahan.

3. Perhubungan
Isu strategis dalam pembangunan perhubungan ke depan antara
lain belum terbentuknya struktur pelayanan transportasi yang efisien
sesuai hirarkhi pelayanan dan moda (alat) transportasi. Dalam kaitan
dengan penyediaan dan pengembangan berbagai fasilitas
perhubungan maka harus diupayakan sistem transportasi wilayah yang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 32
efisien dan efektif , dapat menjangkau ke seluruh wilayah serta
menghubungkan antar daerah, sentra-sentra produksi dan daerah
pemasaran.

E. SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP


Berdasarkan pada kondisi saat ini, maka isu-isu strategis terkait
dengan urusan sumber daya alam dan lingkungan hidup, pertanahan,
penataan ruang adalah sebagai berikut:

1. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup


a. Dalam pembangunan lingkungan hidup berbagai isu strategis yang
akan dihadapi antara lain meningkatnya kerusakan lingkungan
akibat penggalian dan penambangan bahan galian golongan C,
serta semakin meningkatnya polusi udara dan polusi air akibat
limbah industri, limbah rumah tangga, limbah kegiatan transportasi.
Selain itu kerusakan lingkungan seperti pencemaran air akibat
berkurangnya kawasan resapan air sebagai dampak dari
penggunaan lahan yang tidak sesuai peruntukannya juga
merupakan tantangan yang akan banyak dihadapi pada masa
mendatang.
b. Isu strategis lain dalam pengelolan sumberdaya alam adalah
meningkatnya kerusakan lahan, yang berkibat pada menurunnya
produktivitas lahan serta menjaga keseimbangan ekosistem.
Pemanfaatan sumberdaya yang sesuai dengan daya dukung dan
memperhatikan daya regenerasinya khusus untuk sumber daya
alam yang dapat diperbaharui (renewable).

2. Pertanahan
Isu strategis bidang pertanahan adalah tingginya tingkat konversi
lahan pertanian menjadi non pertanian, sebagai akibat jumlah
penduduk terus bertambah dan meningkatnya aktivitas pembangunan.
Disamping itu isu strategis yang lain adalah peningkatan administrasi
pertanahan yang berpihak pada kepentingan masyarakat .

3. Penataan Ruang
Isu-isu strategis dalam pembangunan penataan ruang adalah
kurang konsistennya rumusan rencana dengan kegiatan pemanfaatan
dan pengendalian tata ruang, serta masih kurangnya perencanaan tata
ruang dalam mengakomodasi perkembangan wilayah dan kota yang
begitu cepat. Selain itu perkembangan kawasan yang tidak sesuai
dengan potensi dan nilai strategis kawasan pada masa datang akan
menurunkan kualitas lingkungan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 33
BAB IV
VISI DAN MISI DAERAH

Berdasarkan pada kondisi daerah tahun 2005, tantangan yang


dihadapi dalam 20 tahun mendatang dengan memperhitungkan modal
dasar yang dimiliki, maka dirumuskan visi daerah tahun 2005-2025
adalah:

“TEMANGGUNG MAKIN MAJU, MANDIRI, AMAN, ADIL DAN SEJAHTERA”

Visi pembangunan daerah tahun 2005-2025 mengarah pada


pencapaian cita-cita dan harapan masyarakat. Visi pembangunan tersebut
harus dapat diukur untuk mengetahui tingkat kemajuan, kemandirian,
keamanan, keadilan dan kesejahteraan. Oleh karena itu perlu diberikan
penjelasan makna visi, untuk mendapatkan kesamaan persepsi tentang
muatan substansi filosofis yang terkandung.
Temanggung diartikan sebagai suatu daerah otonom yaitu kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang
berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Maju diartikan bergerak dan meningkat serta menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Kemajuan suatu masyarakat dapat dinilai dari : aspek
ekonomi yang berpusat pada peningkatan pendapatan dan kemakmuran,
aspek sosial yang berpusat pada peningkatan kualitas dan intelektualitas
sumber daya manusia, dan aspek kependudukan yang berpusat pada
peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan terkendalinya laju
pertumbuhan penduduk. Muara dari suatu kemajuan adalah daerah dan
masyarakat yang memiliki tingkat produktivitas yang tinggi. Indikator yang
dapat digunakan untuk mengukur kemajuan daerah adalah laju
pertumbuhan ekonomi, angka pengangguran, kemampuan keuangan
daerah, infrastruktur daerah dan Indeks Pembangunan Manusia.
Mandiri diartikan mampu berdiri sendiri, yaitu dapat mengurus atau
mengatasi kepentingan sendiri tanpa bergantung pada pihak lain.
Kemandirian tidak diartikan sebagai menutup diri, melainkan ditekankan
pada kemampuan mengoptimalkan berbagai kekuatan dan potensi yang
dimiliki, mampu menjadi pusat pertumbuhan baru tanpa mengabaikan
pentingnya aspek networking. Indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur kemandirian daerah adalah peningkatan PAD dan nilai
swadaya masyarakat dalam pembangunan.
Aman diartikan sebagai keadaan yang bebas dari ketakutan akan
bahaya atau hal-hal yang membahayakan. Keamanan suatu daerah
berarti suasana daerah yang tidak terancam baik bagi penduduknya
maupun bagi wilayahnya, masyarakat dapat beraktifitas tanpa merasakan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 34
kecemasan. Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur faktor
keamanan adalah angka kriminalitas dan jumlah konflik vertikal dan
horisontal, serta penurunan jumlah bencana alam dan kesiapan
menghadapinya .
Adil diartikan sebagai tiadanya kesenjangan dalam menikmati hasil-
hasil pembangunan. Kondisi keadilan juga ditekankan pada adanya
kesamaan perlakuan terhadap setiap anggota masyarakat atau penduduk
di segala sektor kehidupan termasuk keadilan dalam memperoleh
kepastian dan penegakkan hukum, serta hak asasi manusia. Indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur keadilan adalah angka
kesenjangan antar penduduk dan angka kesenjangan antar wilayah serta
nilai jaminan sosial masyarakat.
Sejahtera diartikan sebagai kondisi kemakmuran suatu masyarakat,
yaitu masyarakat yang terpenuhi kebutuhan ekonomi maupun sosial
secara adil dan merata. Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur
tingkat kesejahteraan masyarakat adalah Indek Pembangunan Manusia
(IPM), pendapatan per kapita, Indeks Kemiskinan Masyarakat (IKM).
Visi pembangunan daerah akan diwujudkan melalui 5 (lima) misi
pembangunan sebagai berikut:
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersendikan pada prinsip-
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, kapasitas daerah,
dan jaringan kerjasama dalam rangka optimalisasi kinerja
pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
dalam suasana politik yang demokratis berdasarkan pada
semangat penegakkan supremasi hukum dan HAM, yaitu makin
mantapnya penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Temanggung
dalam era otonomi daerah, semakin optimalnya aplikasi prinsip-
prinsip good governance, makin baiknya kondisi kapasitas daerah
dalam berbagai aspek seperti kewenangan, kelembagaan, aparatur
dan kemampuan keuangan daerah, makin berkembangnya
kerjasama pemerintah daerah dengan kelompok usaha dan
masyarakat baik pada tingkat lokal, regional, nasional dan
internasional, makin meningkatnya kepuasan masyarakat akan
kinerja pelayanan pemerintah, makin mantap kebijakan dan regulasi
diberbagai bidang, khususnya politik dan hukum, makin matangnya
kondisi kepemimpinan lokal yang mampu membawa dan
menciptakan suasana politik daerah yang demokratis dan kondusif
bagi pelaksanaan pembangunan, makin tegaknya supremasi hukum
dan HAM dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan
sehari-hari, makin berkurangnya tingkat kriminalitas dan konflik
menuju daerah yang aman, tertib dan tenteram.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 35
2. Mewujudkan kondisi sosial dan budaya masyarakat yang
bermoral, beretika, berbudaya, beretos kerja, berkemampuan,
sehat, dan cerdas berbasis pada nilai-nilai luhur bangsa dan
keagamaan dalam rangka pencapaian masyarakat yang
sejahtera lahir dan bathin, yaitu suasana perikehidupan
bermasyarakat yang berasaskan pada nilai-nilai keagamaan dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta nilai-nilai luhur
budaya bangsa, tumbuhnya masyarakat yang bermoral, beretika,
berbudaya, beretos kerja tinggi, menghormati dan menghargai serta
menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia, menjadi masyarakat
yang berkualitas, manusia yang cerdas dan sehat serta masyarakat
yang sejahtera dan mandiri.
3. Mewujudkan perekonomian daerah yang semakin kuat berbasis
pada ekonomi kerakyatan, potensi sektor unggulan daerah, dan
cluster usaha tingkat perdesaan dalam rangka meningkatkan
daya saing dan kemandirian daerah, yaitu semakin mantap dan
kuatnya kondisi perekonomian daerah yang tumbuh dan ditopang
struktur ekonomi yang kuat berbasis sektor unggulan, semakin
mantapnya pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis pada
sinergitas antar pelaku ekonomi, semakin kuatnya peranan sektor
basis yang tumbuh dalam model keterkaitan (linkage), tumbuh dan
berkembangnya kawasan-kawasan dan pusat-pusat ekonomi baru di
tingkat perdesaan berbasis cluster usaha yang terintegrasi.
4. Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan prasarana dan
sarana pelayanan dasar dalam rangka peningkatan aksesibilitas
dan mobilitas ekonomi dan non ekonomi, pengembangan
kawasan serta pengurangan kesenjangan antar wilayah, yaitu
semakin kuatnya kemampuan daerah dengan mengutamakan
kerjasama yang saling menguntungkan dalam pembangunan,
penyediaan, pengembangan dan pemeliharaan berbagai prasarana
dan sarana publik, terutama prasarana dan sarana pelayanan dasar
masyarakat yang berdampak pada peningkatan kualitas sumber
daya manusia, makin mantapnya pengembangan prasarana dan
sarana pada pusat-pusat ekonomi untuk mendorong percepatan
pertumbuhan perekonomian daerah, yang berdampak pada
pengurangan tingkat kesenjangan antar wilayah.
5. Mewujudkan pembangunan daerah secara berkelanjutan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup secara lestari berbasis pada partisipasi
segenap pemangku kepentingan dan memperhatikan dimensi
tata ruang, yaitu makin meningkatnya kesadaran dan partisipasi dari
semua komponen masyarakat pelaku pembangunan akan
pentingnya pembangunan berkelanjutan yang berbasis pada
pengawalan yang ketat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber
daya alam dan fungsi lingkungan hidup, makin mantapnya peranan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 36
dokumen rencana tata ruang yang terintegrasi dengan rencana
pembangunan daerah disertai dengan langkah-langkah yang tegas
dan konsisten untuk menegakkan hukum atas pelanggaran aspek
sumber daya alam, lingkungan hidup, dan tata ruang.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 37
BAB V
ARAH KEBIJAKAN DAERAH

Tujuan pembangunan jangka panjang daerah tahun 2005–2025


adalah mewujudkan daerah dan masyarakat Temanggung yang maju,
mandiri, aman, adil dan sejahtera sebagai landasan bagi tahap
pembangunan berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur.
Sebagai ukuran tercapainya Visi “Temanggung yang Makin Maju,
Mandiri, Aman, Adil dan Sejahtera”, maka pembangunan daerah dalam
20 tahun mendatang diarahkan pada pencapaian sasaran pokok sebagai
berikut :

1. Sasaran misi pertama :


a. Makin mantapnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
bebas KKN dalam era otonomi daerah yang bersendikan pada
pemahaman dan aplikasi prinsip-prinsip good governance secara
optimal.
b. Makin mantapnya kemampuan, kemandirian dan kapasitas
pemerintah daerah dalam berbagai aspek seperti kewenangan,
kelembagaan, sumber daya manusia aparatur, keuangan dan aset
daerah, data informasi berbasis e-government, dan pengawasan.
c. Makin kuat dan berkembangnya kerjasama dan jejaring
(networking) antara pemerintah daerah dengan berbagai kelompok
usaha dan masyarakat, baik pada tingkat lokal, regional, nasional
maupun internasional.
d. Makin optimalnya kinerja pelayanan publik yang diberikan oleh
birokrasi dan aparatur pemerintah berbasis pada standar pelayanan
minimum sehingga makin meningkatkan kepuasan masyarakat
terhadap kinerja pelayanan pemerintah.
e. Makin mantap dan konsistennya kebijakan dan regulasi yang
ditetapkan pemerintah daerah dalam rangka ikut serta menjaga
kondusifitas dan kestabilan pelaksanaan pembangunan diberbagai
bidang, khususnya politik dan hukum.
f. Makin matangnya kepemimpinan lokal yang mampu membawa dan
menciptakan suasana politik daerah yang demokratis dan kondusif
bagi pelaksanaan pembangunan.
g. Makin mantapnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam
melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku
menuju tegaknya supremasi hukum dan HAM.
h. Makin berkurangnya angka kriminalitas dan konflik vertikal dan
horisontal.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 38
i. Makin mantapnya kelembagaan lokal yang mampu
mengakomodasi tuntutan perubahan dan berperan aktif dalam
pembangunan daerah.
j. Makin meningkatnya kemampuan keuangan daerah melalui
intensifikasi dan ektensifikasi pendapatan dalam rangka
mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah.

2. Sasaran misi kedua :


a. Makin mantap dan kondusifnya suasana perikehidupan
bermasyarakat yang berasaskan pada nilai-nilai luhur budaya
bangsa, nilai-nilai keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Makin tumbuhnya masyarakat yang berkarakter, kompetitif,
berbudi luhur, bermoral, berbudaya, beretos kerja, dinamis,
menghormati dan menghargai serta menjunjung tinggi nilai-nilai hak
asasi manusia.
c. Makin mantapnya kualitas masyarakat secara lahir dan bathin.

3. Sasaran misi ketiga :


a. Makin mantapnya kondisi perekonomian daerah yang ditopang oleh
kuatnya struktur ekonomi daerah yang berbasis pada sektor atau
lapangan usaha unggulan daerah.
b. Makin mantapnya prioritas pengembangan ekonomi daerah yang
menekankan pada peran strategis pelaku ekonomi kerakyatan
(usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi) dan makin
berkembangnya sinergitas antar pelaku ekonomi.
c. Makin kuatnya peranan sektor basis yang tumbuh dalam model
keterkaitan (linkage) sebagai suatu keunggulan kompetitif dan
dikelola secara efisien sehingga menghasilkan komoditi berkualitas,
berdaya saing dan menjadi motor penggerak perekonomian.
d. Makin berkembangnya kawasan-kawasan dan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi baru pada tingkat perdesaan yang berbasis
cluster usaha secara terintegrasi dari hilir ke hulu.

4. Sasaran misi keempat :


a. Makin mantapnya kuantitas dan kualitas penyediaan,
pengembangan, dan pemeliharaan berbagai prasarana dan sarana
publik, terutama sarana dan prasarana pelayanan dasar
masyarakat yang berdampak pada peningkatan kualitas sumber
daya manusia.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 39
b. Makin kuatnya kemampuan daerah didukung dengan makin
besarnya peran serta swasta dan masyarakat dalam penyediaan
dan pembangunan sarana dan prasarana publik.
c. Makin mantapnya pengembangan sarana dan prasarana pada
pusat-pusat ekonomi untuk mendorong percepatan pertumbuhan
perekonomian daerah, meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas
ekonomi masyarakat, yang berdampak pada pengurangan tingkat
kesenjangan antar wilayah.

5. Sasaran misi kelima :


a. Makin meningkatnya kesadaran dan partisipasi semua komponen
masyarakat pelaku pembangunan akan pentingnya pembangunan
berkelanjutan yang berbasis pada pengawalan yang ketat dalam
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan fungsi
lingkungan hidup.
b. Makin mantapnya peranan dokumen rencana tata ruang yang
terintegrasi dengan rencana pembangunan daerah disertai dengan
langkah-langkah yang tegas dan konsisten dalam penegakkan
hukum.
c. Makin meningkatnya kualitas pengelolaan dan pendayagunaan
sumber daya alam yang berorientasi pada pelestarian lingkungan
hidup yang tercermin dengan tetap terjaganya fungsi, daya dukung,
dan kemampuan pemulihannya dalam mendukung kualitas
kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi dan seimbang.
d. Makin meningkatnya upaya mempertahankan fungsi daya dukung
lahan pertanian terkait dengan kebijakan tanah lestari.

Guna mencapai sasaran-sasaran pokok pembangunan tersebut di


atas maka perlu ditentukan arah pembangunan, tahapan dan skala
prioritas pembangunan daerah.

A. ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005-2025


Untuk mencapai tingkat kemajuan, kemandirian, keamanan,
keadilan dan kesejahteraan yang diinginkan, maka dirumuskan arah
pembangunan daerah jangka panjang selama kurun waktu 20 tahun
sebagai berikut :

1. Arah pelaksanaan misi pertama :

Arah pelaksanaan misi pertama meliputi urusan-urusan :


perencanaan pembangunan, pemerintahan umum, kepegawaian,

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 40
komunikasi dan informasi, statistik, perpustakaan dan kearsipan,
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri:

a. Perencanaan Pembangunan
1) Perencanaan pembangunan daerah diletakkan sebagai
bagian utama dalam pembangunan. Perencanaan
pembangunan daerah harus berdasarkan pada prinsip-
prinsip perencanaan pembangunan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yaitu melalui
pendekatan politis, teknokratis, topdown-bottom up planning,
dan partisipatif.
2) Perencanaan pembangunan daerah dibangun berdasarkan
pemahaman sinergitas dengan perencanaan pada tingkat
pusat dan provinsi, yang mencakup perencanaan
pembangunan yang berdimensi makro dan mikro.
Perencanaan pembangunan daerah juga harus
memperhatikan perencanaan berdimensi ruang dalam
rangka ikut serta menjaga pembangunan agar tetap sesuai
dengan peruntukan lahan dan skenario pertumbuhan kota
demi pengurangan kesenjangan antar wilayah dan kawasan.
3) Pengembangan secara lebih optimal pentingnya peran serta
atau partisipasi segenap pemangku kepentingan
(stakeholders) dalam rangka mendapatkan prioritas terbaik
dari kegiatan dan program pembangunan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, kebijakan pemerintah dan
kemampuan anggaran daerah. Perencanaan pembangunan
daerah harus tetap dikawal setiap output dalam tahapan
pelaksanaan hingga evaluasi agar memberikan hasil dan
dampak yang maksimal.
4) Perencanaan pembangunan harus dilaksanakan secara
komprehensif, terpadu serta berkelanjutan.

b. Pemerintahan Umum
1) Penyelenggaraan pemerintahan daerah lebih dioptimalkan
dengan penekanan pada peningkatan kapasitas daerah
(capacity building) dalam berbagai aspek, seperti
kewenangan, kelembagaan, sumber daya manusia aparatur,
keuangan, jejaring kerjasama, dan lain sebagainya menuju
terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance).
2) Menjamin terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang baik dan bersih dengan menjunjung tinggi
hukum serta meningkatkan kualitas produk hukum daerah.
Pembinaan dan pengawasan terhadap produk hukum
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 41
daerah dilaksanakan guna menghindari adanya produk yang
memberatkan masyarakat dan mampu berfungsi sebagai
sarana untuk mewujudkan ketertiban dan keadilan.
3) Peningkatan pengelolaan keuangan daerah bertumpu pada
sistem anggaran yang transparan dan bertanggung jawab,
serta dapat menjamin efisiensi dan efektivitas
pemanfaatannya.
4) Penyediaan sarana dan prasarana pemerintah daerah yang
dapat mendukung peningkatan kualitas pelayanan birokrasi
kepada masyarakat maupun kalangan usaha secara lebih
optimal, maka diarahkan pada pemenuhan sarana dan
prasarana yang handal sehingga dapat terpenuhinya
kualitas layanan yang bermutu, tepat waktu, dengan biaya
yang murah.
5) Peningkatan kerja sama antara pemerintah daerah dengan
berbagai komponen pemerintah, masyarakat, pengusaha,
dan pihak lain, baik pada tingkat lokal, regional, nasional
maupun internasional dalam rangka untuk mengoptimalkan
pemanfaatan keunggulan komparatif maupun kompetitif
yang dimiliki daerah yang bermuara pada kemajuan dan
kesejahteraan.
6) Peningkatan penyelengaraan pemerintahan desa yang
demokratis, partisipatif, transparan dan akuntabel dalam
rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.

c. Kepegawaian
1) Pengembangan sumber daya manusia aparatur diarahkan
pada peningkatan profesionalisme sesuai dengan standar
kompetensi dan kualifikasi yang ditetapkan sehingga mampu
dan cakap menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai
abdi pelayan masyarakat.
2) Aparatur harus mampu menjadi komponen penggerak dan
pemacu pembangunan di berbagai bidang melalui langkah-
langkah berencana seperti pola pengembangan karir menuju
profesionalisme, pengembangan standar kompetensi
aparatur, dan peningkatan kesejahteraan aparatur. Secara
bertahap perlu dilakukan peningkatan mental dan budaya
birokrasi agar cepat dan tanggap merespon tuntutan,
kebutuhan, dan perkembangan pelayanan publik.

d. Komunikasi dan Informasi


1) Pembangunan komunikasi dan informasi diarahkan pada
terciptanya pemberdayaan masyarakat dalam berpartisipasi,

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 42
sehingga kebutuhan dan pelaksanaan pembangunan sesuai
dengan yang diharapkan masyarakat.
2) Kebutuhan komunikasi dan informasi diarahkan pada
pengembangan penggunaan teknologi informasi di
masyarakat serta perwujudan E-Goverment dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

e. Statistik
1) Arah pokok dalam pembangunan statistik adalah identifikasi
dan penataan atas kewenangan dan kelembagaan statistik
daerah, diikuti dengan pengembangan lembaga data dan
informasi daerah yang terintegrasi secara vertikal maupun
horisontal dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.
2) Setiap kebijakan pemerintah daerah yang ditetapkan harus
disusun berdasarkan pada kajian dan analisis yang
mendalam disertai dukungan data dan informasi yang
mutakhir dan valid.

f. Perpustakaan dan Kearsipan


1) Pembangunan di bidang perpustakaan diarahkan pada
peningkatan kualitas pengelolaan perpustakaan,
peningkatan kuantitas dan keragaman buku, utamanya
penyediaan buku IPTEK.
2) Penyelenggaraan pemerintahan daerah harus didasarkan
pada sistem manajemen perkantoran modern, yang
membutuhkan kesiapan dan dukungan dari berbagai aspek,
salah satunya manajemen pengelolaan arsip daerah dengan
memanfaatkan kemajuan ilmu dan teknologi.
3) Pembangunan bidang kearsipan daerah diarahkan pada
penataan kelembagaan kearsipan daerah sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki, pembangunan sistem kearsipan
daerah, pengembangan prasarana dan sarana pendukung
kearsipan daerah, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga
kerasipan.

g. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri


1) Pembangunan kesatuan bangsa dan perlindungan
masyarakat diarahkan pada penciptaan lingkungan yang
aman dan tertib serta antisipatif terhadap munculnya
kerawanan-kerawanan sosial dan politik, serta kewaspadaan
dan penangulangan bencana.
2) Pembinaan satuan perlindungan masyarakat seiring dengan
kemajuan teknologi komunikasi diarahkan pada perwujudan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 43
peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan peralatan yang
sesuai dengan kebutuhan operasional.

2. Arah pelaksanaan misi kedua :

Arah pelaksanaan misi kedua meliputi urusan-urusan :


kesehatan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera,
pendidikan, pemuda dan olah raga, kependudukan dan catatan
sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, sosial,
kebudayaan dan agama.

a. Kesehatan
1) Perkembangan kesehatan sangat berpengaruh dan
dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi. Salah satu kunci
keberhasilan pembangunan kesehatan adalah ketersediaan
atau alokasi anggaran yang memadai. Oleh karena itu
sangat diperlukan kemampuan daerah untuk dapat
menetapkan prioritas program dan alokasi anggaran sesuai
kebutuhan.
2) Dalam rangka pemenuhan hak dasar masyarakat
memperoleh pelayanan kesehatan, pembangunan
kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
mendukung pembangunan secara menyeluruh dengan
mengacu pada paradigma sehat.
3) Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan
dengan peningkatan mutu atau kualitas pelayanan
kesehatan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas
sumber daya manusia kesehatan, penambahan sarana dan
prasarana kesehatan, peningkatan sistem pembiayaan dan
jaminan kesehatan masyarakat, peningkatan upaya
kesehatan, peningkatan kualitas dan akses semua anggota
masyarakat (terutama keluarga miskin) terhadap pelayanan
kesehatan, peningkatan perilaku hidup sehat, mencegah dan
menanggulangi berbagai penyakit menular, penanggulangan
kekurangan energi protein, dan perbaikan manajemen
kesehatan.

b. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera


1) Pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk
melalui peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi,
termasuk kesehatan reproduksi remaja dan keluarga
berencana (KB) yang bermutu, efekfif, merata, dan
terjangkau.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 44
2) Penataan persebaran dan mobilitas penduduk secara
seimbang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung
lingkungan disertai dengan upaya-upaya signifikan melalui
kebijakan pokok pemenuhan hak-hak dasar masyarakat
untuk menikmati hidup dan kehidupan yang layak.
3) Pada pembangunan KB dan keluarga sejahtera juga
ditujukan pada peningkatan pelayanan keluarga miskin
termasuk Askeskin, melalui perkuatan sistim pelayanan dan
menjamin ketersediaan alat dan obat kontrasepsi.

c. Pendidikan
1) Pembangunan pendidikan diarahkan pada peningkatan,
pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu dan terjangkau, khususnya bagi
kelompok masyarakat yang kurang mampu pada semua
jenis, jalur dan jenjang pendidikan, terutama dalam rangka
pengentasan Wajar Dikdas 9 tahun menuju pelaksanaan
wajar pendidikan 12 tahun.
2) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan
kependidikan baik dari sisi kemampuan akademis,
profesionalisme, dan jaminan kesejahteraan melalui
pendidikan dan pelatihan, penyetaraan, pemerataan
distribusi guru antara daerah perdesaan dan perkotaan,
pengembangan kurikulum sekolah yang lebih berorientasi
pada peningkatan daya saing.
3) Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan yang
berkualitas sebagai upaya pemenuhan sekolah standar
nasional dan internasional, melalui pembangunan dan
rehabilitasi gedung-gedung sekolah, pembangunan/
penyediaan dan peningkatan fasilitas pendidikan, dengan
tetap memperhatikan pendidikan bagi golongan yang kurang
mampu.
4) Peningkatan penuntasan buta huruf dan wajib belajar melalui
program pendidikan luar sekolah Paket A, B dan C. Hal ini
diperlukan untuk mendorong peningkatan proporsi penduduk
yang menyelesaikan pendidikan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
5) Peningkatan dan pengembangan sekolah kejuruan
diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja dan
menciptakan lapangan kerja mandiri. Sejalan dengan itu
perlu dilakukan pengembangan pendidikan non formal
/kursus-kursus dalam rangka meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan pencari kerja sesuai perkembangan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 45
6) Peningkatan manajemen pengelolaan sekolah, melalui
upaya optimalisasi penerapan manajemen sekolah dengan
memberikan otonomi kepada sekolah dan pemberdayaan
komite sekolah, dewan pendidikan serta mendorong
partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan.
7) Peningkatan pendidikan kedinasan dilingkungan pemerintah
daerah agar pegawai negeri sipil mempunyai kualitas
kemampuan dan profesionalisme yang tinggi demi kemajuan
daerah didukung dengan pengembangan kerjasama
pemerintah daerah dengan perguruan tinggi dalam rangka
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan
pengembangan iptek.
8) Pengembangan iptek diberbagai bidang dilakukan melalui
pengembangan sumber daya manusia yang berorientasi
pada iptek, pengembangan sinergi kebijakan iptek lintas
sektor, perumusan agenda riset daerah yang selaras dengan
kebutuhan daerah, peningkatan sarana dan prasarana iptek,
dan pengembangan mekanisme intermediasi iptek.

d. Pemuda dan Olah Raga


1) Pembangunan pemuda diarahkan pada pengembangan
mental, sikap dan perilaku pemuda yang beriman dan
bertaqwa, beretos kerja, mandiri, inovatif, dan kreatif melalui
pengembangan lembaga kepemudaan yang berwawasan
kebangsaan sehingga dapat memberikan kontribusi
konstruktif dalam pembangunan dan menempatkan pemuda
sebagai subyek pembangunan yang tangguh.
2) Pembangunan olah raga diarahkan untuk menciptakan dan
mengembangkan budaya berolah raga bagi masyarakat,
dengan harapan terwujudnya kehidupan yang sehat
disamping mengembangkan secara simultan pengembangan
olah raga prestasi melalui pengembangan sarana prasarana
olah raga disertai dengan perbaikan kinerja manajemen olah
raga daerah.

e. Kependudukan dan Catatan Sipil


1) Pembangunan kependudukan diarahkan pada pemenuhan
hak asasi setiap orang dibidang administrasi kependudukan
tanpa diskriminasi dengan pelayanan publik yang profesional
serta peningkatan kesadaran penduduk akan kewajibannya
untuk berperan serta dalam pelaksanaan administrasi
kependudukan.
2) Pemenuhan data statistik secara nasional mengenai
kependudukan dan peristiwa penting, mendukung
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 46
perumusan kebijakan dan perencanaan pembangunan lokal,
regional, dan nasional serta melaksanakan Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan (SIAK).
3) Salah satu arah penting dalam pembangunan
kependudukan adalah regulasi daerah yang mengatur
tentang kependudukan dalam rangka mengantisipasi
kompleksitas permasalahan yang akan muncul di bidang
kependudukan.

f. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


1) Pemberdayaan perempuan diarahkan pada penguatan
kelembagaan, pengarusutamaan gender dan anak dalam
pembangunan, sehingga terjaminnya keadilan gender dalam
berbagai perundangan, program pembangunan, dan
kebijakan publik untuk memberikan peran lebih besar
terhadap perempuan di berbagai bidang pembangunan serta
menghindari tindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.
2) Optimalisasi Forum Penanganan Perlindungan anak yang
sudah ada melalui peningkatan SDM, sarana prasarana dan
anggaran yang memadai, serta analisis situasi tentang
keberadaan anak untuk mendapatkan data riil, dalam rangka
penyusunan kebijakan yang tepat.

g. Sosial
1) Penanggulangan kemiskinan diarahkan pada pemberdayaan
masyarakat yaitu mengurangi beban pengeluaran konsumsi
kelompok miskin dan meningkatkan produktivitas serta
pendapatannya.
2) Pembangunan kesejahteraan diarahkan untuk meningkatkan
status sosial ekonomi keluarga pra sejahtera agar memiliki
derajat kehidupan diatas garis kemiskinan yaitu melalui
peningkatan jumlah dan mutu pelayanan serta rehabilitasi
kesejahteraan sosial termasuk bagi lanjut usia terlantar,
penyandang cacat, dan anak terlantar.
3) Pembangunan sosial diarahkan pada penanganan
kemiskinan, baik struktural maupun kultural dan penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) melalui
upaya peningkatan kualitas pelayanan, rehabilitasi dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung oleh sistem
perlindungan sosial, termasuk penyediaan sarana pelayanan
sosial yang memadai dan pengembangan sistem jaminan
sosial.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 47
h. Kebudayaan
1) Pembangunan kebudayaan diarahkan pada pelestarian
warisan leluhur dan pengembangan nilai budaya lokal yang
mengakar untuk membentuk nilai-nilai kepribadian
masyarakat yang bermartabat. Pelestarian seni dan budaya
diharapkan dapat meningkatkan jumlah dan kegiatan seni
maupun budaya daerah serta meningkatkan peminatnya.
2) Pengembangan budaya diarahkan lebih inovatif dan
berorientasi pada perkembangan iptek dengan
memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal agar mampu
bersaing di era persaingan global.
3) Pelestarian budaya diarahkan pada pelestarian cagar
budaya lokal, dengan mempertahankan dan memelihara
warisan bersejarah.

i. Agama
1) Meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi umat
beragama dalam melaksanakan ajarannya, mendorong dan
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kehidupan
beragama dan menciptakan harmonisasi antar kelompok
umat beragama dengan penuh toleransi dan tenggang rasa.
2) Meningkatkan pelayanan keagamaan dengan pemantapan
peran dan kedudukan agama sebagai landasan moral,
spiritual dan etika. Pembangunan agama diarahkan untuk
memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan
moral dan etika dalam pembangunan, pembinaan akhlak.

3. Arah pelaksanaan misi ketiga :

Arah pelaksanaan misi ketiga meliputi urusan-urusan :


perekonomian daerah, tenaga kerja, koperasi dan UKM,
penanaman modal, pemberdayaan masyarakat dan desa,
pertanian, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, perikanan,
perdagangan, perindustrian, transmigrasi, dan pariwisata.

a. Perekonomian Daerah
1) Perekonomian dikembangkan berlandaskan prinsip
demokrasi ekonomi dan persaingan sehat dengan
memperhatikan nilai-nilai keadilan serta kepentingan
masyarakat sehingga terjamin kesempatan berusaha dan
bekerja bagi seluruh masyarakat. Pengelolaan kebijakan
perekonomian perlu memperhatikan dinamika global, dan
kepentingan strategis dalam menjaga kemandirian dan
kedaulatan ekonomi daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 48
2) Perekonomian dikembangkan berorientasi dan berdaya
saing global melalui perekonomian berbasis keunggulan
komparatif dan kompetitif dengan prinsip-prinsip dasar
mengelola secara berkelanjutan peningkatan produktivitas
melalui penguasaan dan penerapan iptek.
3) Struktur perekonomian diperkuat dengan mengutamakan
sektor industri sebagai penggerak yang didukung oleh
kegiatan pertanian dalam arti luas.
4) Jasa, termasuk jasa pengangkutan dan jasa keuangan,
dikembangkan sesuai kebijakan pengembangan ekonomi
daerah agar mampu mendukung peningkatan daya saing,
serta mendukung pengentasan kemiskinan dan
pengembangan kegiatan perekonomian perdesaan.

b. Tenaga Kerja
1) Pembangunan ketenagakerjaan diarahkan pada perluasan
lapangan kerja dan kesempatan kerja, peningkatan kualitas,
peningkatan kesejahteraan, perlindungan hukum, dan
peningkatan kemandirian yang berwawasan wirausaha
sehingga mampu bersaing.
2) Pengembangan ketrampilan tenaga kerja untuk
meningkatkan produktivitas dan daya saing, melalui
pendidikan dan pelatihan teknis sesuai dengan tuntutan
pasar kerja, serta pengembangan lembaga pelatihan.

c. Koperasi dan UKM


1) Penciptaan iklim usaha yang kondusif bertujuan untuk
meningkatkan kesempatan berusaha serta kepastian usaha
sebagai prasarana utama untuk menjamin berkembangnya
Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM).
2) Memperluas akses KUKM pada sumber daya produktif agar
mampu memanfaatkan kesempatan, potensi sumber daya
lokal untuk meningkatkan skala usaha.
3) Pengembangan kewirausahaan dan KUKM berkeunggulan
kompetitif yang bertujuan untuk mengembangkan perilaku
kewirausahaan serta meningkatkan daya saing dan
produktifitas.

d. Penanaman Modal
1) Usaha peningkatan investasi diarahkan untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang dipergunakan untuk pencapaian
kemakmuran rakyat. Pengembangan investasi dilakukan
dengan iklim usaha yang kondusif, pemenuhan sarana
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 49
prasarana pendukung, menjamin kepastian berusaha dan
peningkatan kualitas sistem pelayanan investasi.
2) Pengembangan lembaga keuangan di daerah akan
memberikan alternatif pendanaan bagi investasi di daerah.
3) Kelembagaan ekonomi dikembangkan sesuai dinamika
kemajuan ekonomi dengan menerapkan prinsip-prinsip
kepemerintahan yang baik di dalam menyusun kerangka
regulasi investasi.

e. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


1) Pembangunan masyarakat dan perdesaan diarahkan pada
peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya, kesempatan
kerja dan teknologi, pengembangan kelembagaan,
permodalan.
2) Pemberdayaan masyarakat desa dilakukan melalui
penyiapan landasan berupa institusi masyarakat untuk
memperkuat perkembangan masyarakat di masa mendatang
dan memberdayakan masyarakat untuk mengatasi masalah
dengan melaksanakan kegiatan secara mandiri, demokratis,
transparan dan akuntabel.
3) Dalam pembangunan pemberdayaan desa diarahkan pada
sinergitas “sistem wilayah pengembangan ekonomi” antara
perkotaan dan perdesaan. Peningkatan keterkaitan tersebut
memerlukan adanya perluasan dan diversifikasi aktivitas
ekonomi dan perdagangan di perdesaan yang terkait dengan
pasar di perkotaan.

f. Pertanian
1) Mewujudkan iklim usaha yang kondusif di bidang pertanian
melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia,
pengembangan agribisnis, pengembangan agropolitan, dan
pengawasan pengalihan lahan pertanian ke non pertanian.
2) Mengembangkan teknologi pertanian yang mendukung
peningkatan produksi dan pengendalian mutu hasil pertanian
dengan memanfaatkan sumberdaya pertanian secara
seimbang dan berkelanjutan, guna mendukung peningkatan
ketahanan pangan.
3) Sistem ketahanan pangan dibangun untuk menjaga
kemandirian pangan dengan mengembangkan kelembagaan
yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan
ditingkat rumah tangga, baik dalam jumlah, mutu, aman,

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 50
merata, dan terjangkau, yang didukung oleh sumber-sumber
pangan yang beragam.
4) Peningkatan efisiensi, modernisasi, dan nilai tambah
pertanian dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan
petani dengan mengembangkan agribisnis yang efisien,
menggunakan bibit unggul, pengembangan manajemen
pertanian, dan keterampilan petani untuk meningkatkan daya
saing.

g. Kehutanan
1) Pengelolaan sumber daya kehutanan dan perkebunan
memperhatikan daya dukung dan daya tampung untuk
mencapai efisiensi secara ekonomis dan ekologis dengan
menerapkan teknologi ramah lingkungan disertai penegakan
hukum di bidang kehutanan untuk menghindari kerusakan
sumber daya alam dan pencemaran lingkungan.
2) Pembangunan kehutanan diarahkan untuk meningkatkan
kualitas pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumberdaya
hutan produksi untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

h. Energi dan Sumber Daya Mineral


1) Melakukan diversifikasi penggunaan sumber energi alternatif
agar tidak tergantung pada sumber energi (fosil), melalui
pengembangan bioenergi, geothermal, tenaga air, tenaga
angin, tenaga surya, dan lain-lain.
2) Pembangunan pertambangan/galian golongan C diarahkan
pada pengendalian dan pengawasan untuk mewujudkan
ketertiban meliputi lokasi dan perijinan dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.

i. Perikanan
Pembangunan di bidang perikanan diarahkan untuk
meningkatkan produksi perikanan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan pendapatan petani ikan, menjaga kelestarian
habitat ikan, memanfaatkan sumber daya air di perdesaan
melalui penyediaan bibit unggul, pemberantasan penyakit ikan,
penggunaan teknologi tepat guna serta pengembangan
manajeman usaha untuk meningkatkan daya saing.

j. Perdagangan
1) Perdagangan daerah diarahkan untuk menjaga distribusi dan
ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok, baik mutu,
jumlah maupun keragaman barang, pengembangan dan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 51
peningkatkan transaksi perdagangan produk-produk
pertanian.
2) Perdagangan dikembangkan agar mampu mendukung
penguatan daya saing daerah melalui peningkatan efisiensi
sistem perdagangan, penguatan posisi daerah dalam
aktivitas perdagangan, pengembangan citra produk daerah
yang berkualitas.

k. Perindustrian
1) Pembangunan sektor industri diarahkan untuk memperkuat
basis industri rumah tangga, kecil dan menengah agar
mempunyai daya saing di pasar lokal maupun internasional,
meningkatkan peran industri unggulan daerah sebagai
modal penggerak perekonomian daerah.
2) Pembangunan industri perlu didukung dengan penyediaan
kawasan dan berbagai infrastruktur untuk peningkatan
kapasitas kolektif, antara lain transportasi, komunikasi,
energi, air baku, kesinambungan ketersediaan bahan baku
serta sarana dan prasarana teknologi.

l. Transmigrasi
1) Transmigrasi dikembangkan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, mengurangi pengangguran dan
kemiskinan di daerah. Proses rekruitmen dan pelatihan
ketrampilan bagi calon transmigran menjadi prioritas.
2) Kerjasama dan hubungan yang harmonis antara pemerintah
daerah asal transmigran dengan pemerintah daerah sebagai
sasaran lokasi transmigrasi perlu ditingkatkan, termasuk
hubungan timbal balik dengan masyarakat sekitar lokasi
transmigran.

m. Pariwisata
Pariwisata diarahkan pada pengembangan potensi wisata
daerah dengan meningkatkan dan mengembangkan
infrastruktur, serta pengembangan obyek wisata agamis, wisata
alam, dan agrowisata, yang didukung dengan promosi wisata.

4. Arah pelaksanaan misi keempat

Arah pelaksanaan misi keempat meliputi urusan-urusan :


pekerjaan umum, perumahan, dan perhubungan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 52
a. Pekerjaan Umum
1) Pembangunan bidang pekerjaan umum diarahkan pada
pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana
dan prasarana ekonomi, sosial dan pemerintahan.
2) Wilayah-wilayah perbatasan dikembangkan dengan
mengubah arah kebijakan pembangunan yang berorientasi
kedalam menjadi berorientasi keluar sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan
perdagangan dengan daerah tetangga. Pendekatan
pembangunan dilakukan dengan menggunakan pendekatan
ekonomi, sosial dan budaya.
3) Berkurangnya sumber air diupayakan dengan pembangunan
pengairan yang diarahkan untuk menjamin daya dukung
sumber air dan sarana parasarananya bagi penyediaan air
secara lestari dan berkelanjutan melalui penanganan sumber
daya air secara terpadu lintas wilayah administratif.

b. Perumahan
1) Pembangunan perumahan dan permukiman diarahkan pada
peningkatan penyediaan perumahan dan lahan bagi
masyarakat serta peningkatan pemenuhan kebutuhan
fasilitas sarana dan prasarana dasar (air bersih,
persampahan, drainase dan lain-lain) bagi kawasan rumah
sederhana sehat.
2) Pembangunan air minum diarahkan untuk meningkatkan
akses masyarakat terhadap air minum melalui peningkatan
kapasitas pelayanan air minum, peningkatan kinerja
pengelola air minum, peningkatan kualitas sumber daya
manusia pengelola air minum.
3) Penanganan persampahan dan drainase pada permukiman
diarahkan pada peningkatan kesadaran semua pihak yang
terlibat terhadap pentingnya peningkatan pengelolaan dan
pelayanan persampahan dan drainase.

c. Perhubungan
1) Pembangunan perhubungan atau transportasi diarahkan
pada penyediaan, pengembangan, dan pemeliharaan
sarana dan prasarana perhubungan untuk menunjang
kelancaran pembangunan ekonomi dan non ekonomi.
Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan lebih
diarahkan kepada kawasan perdesaan yang
menghubungkan perdesaan dan perkotaan serta pada
kawasan pertumbuhan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 53
2) Pengembangan jaringan transportasi menggunakan
beberapa prinsip dasar yaitu hirarkis, geografis, ekonomis
untuk mendukung pengembangan wilayah.
3) Pengembangan jaringan pelayanan transportasi antar moda
diwujudkan melalui keterpaduan transportasi jalan dan
pengembangan moda lainnya baik tatanan transportasi
nasional, wilayah maupun lokal. Transportasi yang efektif
dan efisien didukung keterpaduan jaringan sarana dan
prasarana baik ruang lalu lintas maupun simpul-simpul
transportasi.

5. Arah pelaksanaan misi kelima

Arah pelaksanaan misi kelima meliputi urusan-urusan :


lingkungan hidup, pertanahan, dan penataan ruang.

a. Lingkungan Hidup
1) Pengembangan pengelolaan, pemanfaatan, dan pelestarian
fungsi lingkungan hidup dan peningkatan kualitas lingkungan
hidup mengikutsertakan peran aktif masyarakat disertai
dengan penegakan peraturan perundangan di bidang
lingkungan hidup.
2) Peningkatan efektivitas pengelolaan, konservasi dan
rehabilitasi sumber daya alam akan berdampak positif pada
antisipasi dan minimalisasi dampak bencana terutama untuk
daerah-daerah rawan bencana.
3) Pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup
harus memperhatikan dokumen rencana tata ruang wilayah
agar tetap terjaga keseimbangan dengan pembangunan
kawasan dan wilayah dalam arti luas.
4) Pengembangan mitigasi daerah rawan bencana, khususnya
tanah longsor dan peningkatan upaya pengurangan resiko
bencana dengan mendorong partisipasi aktif masyarakat.
5) Penetapan luas kawasan dan hutan lindung minimal 30%
dari total luas wilayah dalam rangka mendukung RTRW
Propinsi Jawa Tengah yang menetapkan sebagian besar
wilayah Kabupaten Temanggung sebagai daerah
konservasi.

b. Pertanahan
1) Pembangunan pertanahan diarahkan bagi optimalisasi tata
guna lahan yang sesuai dan konsisten dengan potensi dan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 54
daya dukung wilayah serta mempertimbangkan keserasian
dan kelestarian pembangunan.
2) Sistem pengelolaan pertanahan harus efisien dan efektif,
serta dapat melaksanakan penegakan hukum terhadap hak
atas tanah dengan menerapkan prinsip-prinsip keadilan.

c. Penataan Ruang
1) Pembangunan penataan ruang diarahkan pada
pembangunan wilayah yang terpadu, aman, nyaman, efisien
dalam pengelolaan, dan berkelanjutan yang berpedoman
pada rencana tata ruang wilayah.
2) Rencana tata ruang wilayah sebagai acuan kebijakan spasial
bagi pembangunan di setiap sektor, lintas sektor, maupun
wilayah agar pemanfaatan ruang dapat sinergis, serasi, dan
berkelanjutan.
Untuk mengoptimalkan penataan ruang perlu ditingkatkan
kompetensi sumber daya manusia, kelembagaan,
perencanaan, dan penerapan dengan penegakan hukum
dalam pemanfaatan, maupun pengendalian pemanfaatan
ruang.
3) Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah
strategis dan wilayah cepat tumbuh didorong sehingga dapat
mengembangkan wilayah yang kurang maju kedalam sistem
kawasan pengembangan ekonomi yang sinergis dan
keterkaitan mata-rantai proses produksi dan distribusi .

B. TAHAPAN DAN SKALA PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH


Substansi visi, misi, agenda, dan sasaran pokok pembangunan
jangka panjang daerah yang termuat dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Temanggung Tahun
2005-2025 diimplementasikan dalam empat periode, maka perlu
dirumuskan skala prioritas pembangunan daerah pada masing-masing
periode.

1. PERIODE PERTAMA
Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian pembangunan
tahap sebelumnya, Periode pertama diarahkan untuk membangun
daerah di segala bidang yang ditujukan untuk menciptakan daerah
yang maju dengan berkurangnya kesenjangan antar masyarakat
dan antar wilayah, serta masyarakat yang cerdas, sehat dan
berakhlaq mulia.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 55
a. Misi Pertama
Mewujudkan pemerintahan yang bersendikan pada prinsip-
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, kapasitas daerah,
dan jaringan kerjasama dalam rangka optimalisasi kinerja
pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
dalam suasana politik yang demokratis berdasarkan pada
semangat penegakan supremasi hukum dan HAM daerah yang
kondusif, aman, tertib dan tenteram, dengan prioritas
pembangunan pada peningkatan kinerja penyelenggaraan
pemerintahan menuju pemerintahan yang bersih dan bebas
KKN, penataan kebijakan/regulasi, kelembagaan, kepegawaian
dan anggaran, peningkatan kualitas pelayanan publik,
peningkatan situasi dan kondisi politik daerah yang makin
demokratis dan kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan
peningkatan kesadaran hukum masyarakat, serta berkurangnya
angka kriminalitas.

b. Misi Kedua
Mewujudkan kondisi sosial dan budaya masyarakat yang
bermoral, beretika, berbudaya, beretos kerja, berkemampuan,
sehat, dan cerdas berbasis pada nilai-nilai luhur bangsa dan
agama dalam rangka pencapaian masyarakat yang sejahtera
lahir dan batin, dengan prioritas pembangunan pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia secara lahir dan
batin, pembentukan karakter manusia yang unggul, tangguh,
kompetitif, berakhlak mulia, berbudaya, beretos kerja tinggi,
pengembangan kehidupan masyarakat yang dinamis,
menghormati dan menghargai serta menjunjung tinggi nilai-nilai
hak asasi manusia.

c. Misi Ketiga
Mewujudkan perekonomian daerah yang semakin kuat berbasis
pada ekonomi kerakyatan, potensi sektor unggulan daerah, dan
cluster usaha tingkat perdesaan dalam rangka meningkatkan
daya saing dan kemandirian daerah, dengan prioritas
pembangunan pada perbaikan dan peningkatan pertumbuhan
ekonomi, peningkatan peranan strategis sektor basis daerah
dan pelaku ekonomi kerakyatan, pengembangan kawasan
pertumbuhan baru.

d. Misi Keempat
Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan sarana dan
prasarana pelayanan dasar dalam rangka peningkatan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 56
aksesibilitas dan mobilitas ekonomi dan non ekonomi,
pengembangan kawasan serta pengurangan kesenjangan antar
wilayah, dengan prioritas pembangunan pada peningkatan
kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pelayanan dasar
masyarakat, peningkatan peran serta swasta dan masyarakat
dalam penyediaan dan pembangunan sarana dan prasarana
publik, peningkatan dampak positif pembangunan sarana dan
prasarana publik.

e. Misi Kelima
Mewujudkan pembangunan daerah secara berkelanjutan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup secara lestari berbasis pada partisipasi aktif
segenap pemangku kepentingan dan memperhatikan dimensi
tata ruang, dengan prioritas pembangunan pada peningkatan
kualitas pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup, peningkatan kepatuhan dan kesadaran
masyarakat terhadap hukum dan ketentuan tata ruang wilayah
dan penurunan angka kerusakan lingkungan.

2. PERIODE KEDUA
Berlandaskan pada pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai
bentuk kelanjutan dari Periode pertama, maka Periode kedua
ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan daerah di
segala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan
perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik, peningkatan
kualitas masyarakat, dan peningkatan pertumbuhan ekonomi, serta
berkurangnya kesenjangan antar masyarakat dan antar wilayah.

a. Misi Pertama
Mewujudkan pemerintahan yang bersendikan pada prinsip-
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, kapasitas daerah,
dan jaringan kerjasama dalam rangka optimalisasi kinerja
pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
dalam suasana politik yang demokratis berdasarkan pada
semangat penegakan supremasi hukum dan HAM, daerah yang
kondusif, aman, tertib dan tenteram, dengan prioritas
pembangunan pada kondisi penyelenggaraan pemerintahan
akan semakin baik, didukung dengan semakin kuatnya
semangat untuk membentuk pemerintahan yang bersih dan
bebas KKN, makin membaiknya kemampuan daerah dalam
aspek kelembagaan dan sumber daya manusia, makin banyak
dibangun hubungan kerjasama dengan pihak lain, semakin
membaiknya kinerja pelayanan publik oleh pemerintah. Pada
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 57
kondisi ini diharapkan terbentuk pula kondisi politik yang makin
demokratis, disertai dengan kondisi keamanan dan ketertiban
daerah yang semakin kondusif, semakin meningkatnya kualitas
karakter kepemimpinan lokal, makin meningkatnya kepatuhan
hukum masyarakat.

b. Misi Kedua
Mewujudkan kondisi sosial dan budaya masyarakat yang
bermoral, beretika, berbudaya, beretos kerja, berkemampuan,
sehat, dan cerdas berbasis pada nilai-nilai luhur bangsa dan
agama dalam rangka pencapaian masyarakat yang sejahtera
lahir dan batin, dengan prioritas pembangunan pada kondisi
masyarakat akan berkembang dengan lebih harmonis dan
dinamis yang menghormati dan menghargai serta menjunjung
tinggi nilai-nilai hak asasi manusia, makin meningkatnya upaya
menuju kualitas manusia yang sejahtera terutama dalam aspek
pendidikan dan kesehatan.

c. Misi Ketiga
Mewujudkan perekonomian daerah yang semakin kuat berbasis
pada ekonomi kerakyatan, potensi sektor unggulan daerah, dan
cluster usaha tingkat perdesaan dalam rangka meningkatkan
daya saing dan kemandirian daerah, dengan prioritas
pembangunan pada kondisi ekonomi daerah yang semakin
tumbuh dengan positif dan membawa harapan bagi kemajuan
daerah, makin meningkatnya struktur ekonomi yang dibangun
berdasarkan lapangan usaha unggulan, makin meningkatnya
eksistensi dan partisipasi pelaku ekonomi rakyat dalam
perekonomian daerah.

d. Misi Keempat
Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan sarana dan
prasarana pelayanan dasar dalam rangka peningkatan
aksesibilitas dan mobilitas ekonomi dan non ekonomi,
pengembangan kawasan serta pengurangan kesenjangan antar
masyarakat dan antar wilayah, dengan prioritas pembangunan
dengan diharapkan terjadi tingkat pemerataan sarana dan
prasarana yang makin baik, terutama fasilitas yang mendukung
pengembangan ekonomi kawasan, semakin meningkatnya
partisipasi swasta dan masyarakat dalam penyediaan sarana
dan prasarana publik.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 58
e. Misi Kelima
Mewujudkan pembangunan daerah secara berkelanjutan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup secara lestari berbasis pada partisipasi aktif
segenap pemangku kepentingan dan memperhatikan dimensi
tata ruang, dengan prioritas pembangunan diharapkan pada
sumber daya alam dan lingkungan hidup makin baik dalam
pengelolaan dan pemanfaatannya, makin baiknya dukungan
rencana pembangunan yang berbasis tata ruang.

3. PERIODE KETIGA
Berlandaskan pada pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai
kelanjutan pelaksanaan Periode kedua, maka Periode ketiga
diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan daerah secara
menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian
daya saing perekonomian daerah yang ditopang oleh kuatnya
kemandirian dan keunggulan daerah.

a. Misi Pertama
Mewujudkan pemerintahan yang bersendikan pada prinsip-
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, kapasitas daerah,
dan jaringan kerjasama dalam rangka optimalisasi kinerja
pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
dalam suasana politik yang demokratis berdasarkan pada
semangat penegakan supremasi hukum dan HAM, daerah yang
kondusif, aman, tertib dan tenteram, dengan prioritas
pembangunan diharapkan terjadi perbaikan yang signifikan
dalam kinerja penyelenggaraan pemerintahan, ditunjukkan
dengan meningkatnya kemampuan keuangan daerah,
meningkatnya kualitas aparatur daerah, makin baiknya
kelembagaan pemerintah dalam pemberian pelayanan, dan
makin berkembangnya kerjasama pemerintah daerah dengan
berbagai komponen. Pada kondisi ini diharapkan semakin
mantap regulasi dan kebijakan otonomi daerah dalam berbagai
aspek, kondusifnya iklim politik, keamanan, ketertiban, dan
hukum daerah, serta makin meningkatnya partisipasi
masyarakat dan swasta dalam pembangunan.

b. Misi Kedua
Mewujudkan kondisi sosial dan budaya masyarakat yang
bermoral, beretika, berbudaya, beretos kerja, berkemampuan,
sehat, dan cerdas berbasis pada nilai-nilai luhur bangsa dan
agama dalam rangka pencapaian masyarakat yang sejahtera
lahir dan batin, dengan prioritas pembangunan diharapkan pada

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 59
tercapainya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang
semakin unggul dan berkarakter, ditopang dengan kualitas
pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan yang makin baik serta
penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur budaya dan
agama.

c. Misi Ketiga
Mewujudkan perekonomian daerah yang semakin kuat berbasis
pada ekonomi kerakyatan, potensi sektor unggulan daerah, dan
cluster usaha tingkat pedesaan dalam rangka meningkatkan
daya saing dan kemandirian daerah, dengan prioritas
pembangunan diharapkan pada sektor basis daerah akan
menjadi pondasi perekonomian daerah, makin besarnya
peranan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi dalam
perekonomian daerah, makin tumbuhnya kawasan ekonomi
perdesaan berbasis cluster usaha.

d. Misi Keempat
Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan sarana dan
prasarana pelayanan dasar dalam rangka peningkatan
aksesibilitas dan mobilitas ekonomi dan non ekonomi,
pengembangan kawasan serta pengurangan kesenjangan antar
wilayah, dengan prioritas pembangunan diharapkan terjadi pada
peningkatan penyediaan sarana dan prasarana yang semakin
merata, makin meningkatnya aksesibilitas dan mobilitas antar
wilayah, makin meningkatnya keterlibatan swasta dan
masyarakat dalam penyediaan dan pemeliharan serta
pengelolaan sarana dan prasarana publik.

e. Misi Kelima
Mewujudkan pembangunan daerah secara berkelanjutan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup secara lestari berbasis pada partisipasi aktif
segenap pemangku kepentingan dan memperhatikan dimensi
tata ruang, dengan prioritas pembangunan diharapkan terjadi
makin lestarinya kondisi lingkungan hidup, berkurangnya
kerusakan, pencemaran dan bencana alam, makin
meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan lingkungan hidup, makin efektifnya langkah-
langkah sinkronisasi perencanaan hingga penegakan hukum
tata ruang.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 60
4. PERIODE KEEMPAT
Berlandaskan pada pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai
keberlanjutan Periode ketiga, maka Periode keempat diarahkan
untuk mewujudkan Temanggung yang maju, mandiri, aman, damai,
dan sejahtera melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang
dengan menekankan pada terbangunnya struktur perekonomian
yang kokoh, berkurangnya kesenjangan antar masyarakat dan
antar wilayah, meningkatnya keunggulan kompetitif daerah,
mantapnya situasi kondisi daerah dalam lingkungan masyarakat
yang sejahtera.

a. Misi Pertama
Mewujudkan pemerintahan yang bersendikan pada prinsip-
prinsip tata pemerintahan yang baik, kapasitas daerah, dan
jaringan kerjasama dalam rangka optimalisasi kinerja pelayanan
publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam
suasana politik yang demokratis berdasarkan pada semangat
penegakan supremasi hukum dan HAM, daerah yang kondusif,
aman, tertib dan tenteram, dengan prioritas pembangunan
diharapkan pada kondisi pemerintahan berdasarkan prinsip-
prinsip good governance sudah mantap sehingga KKN menjadi
sangat minimal, kemudian kemampuan dan kapasitas daerah
juga semakin mantap sehingga pemerintahan mampu berjalan
dengan efektif dan efisien, selanjutnya kondisi kerjasama dan
networking juga semakin berkembang dan berdampak positif
bagi kemajuan daerah, kesemuanya bermuara pada puasnya
masyarakat atas pelayanan yang diberikan pemerintah. Pada
kondisi ini diharapkan terjadi pula kondisi demokrasi yang
mantap didukung dengan konsisten kebijakan reformasi, makin
matang dan mantapnya kepemimpinan lokal, makin mantapnya
supremasi hukum, dan berkurangnya angka konflik dan
kriminalitas.

b. Misi Kedua
Mewujudkan kondisi sosial dan budaya masyarakat yang
bermoral, berbudaya, beretos kerja, berkemampuan, sehat, dan
cerdas berbasis pada nilai-nilai luhur bangsa dan agama dalam
rangka pencapaian masyarakat yang sejahtera lahir dan batin,
dengan prioritas pembangunan diharapkan pada terjadinya
kondisi kesejahteraan masyarakat sudah mantap baik lahir
maupun batin, makin harmonisnya hubungan perikehidupan
bermasyarakat berasaskan norma dan nilai hukum, budaya dan
agama, dengan mantapnya karakter sumber daya manusia

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 61
yang unggul, tangguh, kompetitif, bermoral, berbudaya, beretos
kerja tinggi, berkembang dinamis.

c. Misi Ketiga
Mewujudkan perekonomian daerah yang semakin kuat berbasis
pada ekonomi kerakyatan, potensi sektor unggulan daerah, dan
cluster usaha tingkat pedesaan dalam rangka meningkatkan
daya saing dan kemandirian daerah, dengan prioritas
pembangunan diharapkan pada terjadinya kondisi
perekonomian daerah yang mantap, tumbuh dengan signifikan
berbasis struktur yang kuat, mantapnya kekuatan pelaku
ekonomi kerakyatan yang sinergis dengan pelaku ekonomi kuat,
serta meratanya pembangunan antar kawasan yang berbasis
cluster usaha produktif.

d. Misi Keempat
Mewujudkan ketersediaan dan pemerataan sarana dan
prasarana pelayanan dasar dalam rangka peningkatan
aksesibilitas dan mobilitas ekonomi dan non ekonomi,
pengembangan kawasan serta pengurangan kesenjangan antar
masyarakat dan antar wilayah, dengan prioritas pembangunan
diharapkan terjadinya kemajuan dan pemerataan yang optimal
dalam ketersediaan sarana dan prasarana daerah, terutama
infrastruktur pelayanan dasar masyarakat, dan makin
mantapnya pertumbuhan kawasan perdesaan berbasis potensi
unggulan lokal.

e. Misi Kelima
Mewujudkan pembangunan daerah secara berkelanjutan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup secara lestari berbasis pada partisipasi aktif
segenap pemangku kepentingan dan memperhatikan dimensi
tata ruang, dengan prioritas pembangunan diharapkan terjadi
pada kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
dimanfaatkan dan dikelola secara lestari, dan mantapnya
kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap regulasi
lingkungan hidup dan tata ruang.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 62
BAB VI
PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten


Temanggung Tahun 2005-2025 yang berisi visi, misi, dan arah
pembangunan daerah merupakan pedoman bagi segenap pemangku
kepentingan di dalam penyelenggaraan pembangunan daerah Kabupaten
Temanggung selama kurun waktu 20 tahun ke depan.
RPJPD ini juga menjadi arah dan pedoman dalam penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJD) yang
berdimensi lima tahunan dan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) yang berdimensi tahunan selama periode pembangunan
jangka panjang tersebut. Selain itu, RPJPD Kabupaten Temanggung juga
sebagai koridor dalam penyusunan Visi, Misi dan Program Prioritas Calon
Bupati dan Calon Wakil Bupati.
Keberhasilan pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten
Temanggung dalam mewujudkan visi “Temanggung makin Maju,
Mandiri, Aman, Adil, dan Sejahtera” perlu didukung oleh : Komitmen
kepemimpinan daerah yang kuat dan demokratis, Konsistensi kebijakan
pemerintah dan daerah, Keberpihakan pembangunan kepada rakyat, dan
Peran aktif segenap pemangku kepentingan dalam pembangunan.

BUPATI TEMANGGUNG

HASYIM AFANDI

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Temanggung Tahun 2005 - 2025 63

You might also like