You are on page 1of 3

Hukum Faraday

Faraday memulai kerjanya pada bidang Kimia adalah saat sebagai asisten Humphry Davy. Ia
berhasil menemukan zat Klorin Dan Karbon. Ia juga berhasil mencairkan beberapa gas,
menyelidiki campuran baja dan membuat beberapa jenis kaca baru yang dimaksudkan untuk
tujuan optika. Faraday adalah orang yang pertama menemukan Bunsen Burner. Yang kini
telah digunakan secara luas diseluruh dunia. Faraday secara ektensif bekerja pada bidang
kimia. Menemukan zat kimia lainnya yaitu Benzena dan mencairkan gas klorin. Pencairan
gas klorin bertujuan untuk menetapkan bahwa gas adalah uap dari cairan yang memiliki titik
didih rendah dan memberikan konsep dasar yang lebih pasti tentang pengumpulan molekul.
Ia juga telah menentukan komposisi dari klorin klatrat hidrat. Faraday adalah penemu Hukum
Elektrolisis dan mempopulerkan istilah anode, katode, elektrode serta ion. Ia juga adalah
orang pertama yang mempelajari tentang logam nanopartikel.
Kelistrikan dan Magnet
Faraday menjadi terkenal berkat karyanya mengenai kelistrikan dan magnet. Eksperimen
pertamanya ialah membuat konstruksi tumpukan volta dengan 7 uang setengah sen, ditumpuk
bersama dengan 7 lembaran seng serta 6 lembar kertas basahan air garam. Dengan konstruksi
ini ia berhasil menguraikan magnesium sulfat.
Pada tahun 1821 Hans Christian rsted mempublikasikan fenomena elektromagnetisme. Dari
sinilah Faraday kemudian memulai penelitian yang bertujuan untuk membuat alat yang dapat
menghasilkan "rotasi elektromagnetik". Salah satu alat yang berhasil ia ciptakan adalah
homopolar motor, pada alat ini terjadi gerakan melingkar terus-menerus yang ditimbulkan
oleh gaya lingakaran magnet mengelilingi kabel yang diperpanjang hingga ke dalam
genangan merkuri dimana sebelumnya sudah diletakan sebuah magnet pada genangan
tersebut, maka kabel akan berputar mengelilingi magnet apabila dialiri arus listrik dari
baterai. Penemuan inilah yang menjadi dasar dari teknologi elektromagnetik saat ini.
Faraday membuat terobosan baru ketika ia melilitkan dua kumparan kabel yang terpisah dan
menemukan bahwa kumparan pertma akan dilalui oleh arus, sedangkan kumparan kedua
dimasukan dimasukan arus. Inilah yang saat ini dikenal sebagai induksi timbal-balik. Hasil
percobaan ini menghasilkan bahwa "perubahan pada medan magnet dapat menghasilkan
medan listrik" yang kemudian dibuat model matematikanya oleh James Clerk Maxwell dan
dikenal sebagai Hukum Faraday.
Diagmatisme
Pada tahun 1845 Faraday menemukan bahwa bahwa banyak materi menunjukan penolakan
yang lemah dari sebuah medan listrik. Peristiwa inilah yang ia beri nama Diagmatisme.
Faraday juga menemukan bahwa bidang polarisasi dari cahaya terpolarisasi linier dapat
diputar dengan penerapan dari sebuah bidang magnet eksternal searah dengan arah gerak
cahaya. Inilah yang disebut dengan Efek Faraday. Kemudian pada tahun 1862, Faraday
menggunakan sebuah spektroskop untuk mencari perbedaan perubahan cahaya, perubahan
dari garis-garis spektrum dengan menerapkan medan magnetik. Tetapi peralatan yang dia

gunakan pada saat itu belum memadai, sehingga tak cukup untuk menentukan perubahan
spektrum yang terjadi. Kemudian penelitian ini dilanjutkan oleh Peter Zeeman kemudian ia
mempublikasikan hasilnya pada tahun 1897 dan menerima nobel fisika tahun 1902 berkat
refrensi dari Faraday.
PRINSIP PERHITUNGAN ELEKTROLISIS

1.

Hukum Faraday I
"Massa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding dengan kuat
arus/arus listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut".
Rumus:

m = e . i . t / 96.500
q=i.t
m = massa zat yang dihasilkan (gram)
e = berat ekivalen = Ar/ Valensi = Mr/Valensi
i = kuat arus listrik (amper)
t = waktu (detik)
q = muatan listrik (coulomb)

2.

Hukum Faraday II
"Massa dari macam-macam zat yang diendapkan pada masing-masing elektroda
(terbentuk pada masing-masing elektroda) oleh sejumlah arus listrik yang sama
banyaknya akan sebanding dengan berat ekivalen masing-masing zat tersebut."
Rumus:

m1 : m2 = e1 : e2
m = massa zat (garam)
e = beret ekivalen = Ar/Valensi = Mr/Valensi
Contoh:
Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektroda inert, dialirkan listrik 10 amper selama 965
detik.
Hitunglah massa tembaga yang diendapkan pada katoda dan volume gas oksigen yang
terbentuk di anoda pada (OC, 1 atm), (Ar: Cu = 63.5 ; O = 16).

Jawab:
CuSO4 (aq) Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katoda [elektroda - : reduksi] : Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)
Anoda [elektroda + : oksidasi]: 2 H2O(l) O2(g) + 4 H+(aq) + 4 e-

massa tembaga:
a.

m = e . i . t/96.500 = (Ar/Valensi) x (10.965/96.500) = 63.5/2 x 9.650/96.500 = 31.25 x


0,1 = 3,125 gram

b.

m1 : m2 = e1 : e2
mCu : mO2 = eCu : eO2
3,125 : mO2 = 6.32/2 : 32/4
3,125 : mO2 = 31,25 : 8
mO2 = (3.125 x 8)/31.25 = 0.8 gram
mol O2 = 0.8/32 = 8/320 = 1/4 mol
volume O2 (0C, 1 atm) = 1/40 x 22.4 = 0.56 liter

http://id.wikipedia.org/wiki/Michael_Faraday
http://kimia.unnes.ac.id/kasmui/elektrokimia/hukum-faraday.htm

You might also like