You are on page 1of 17

OLEH :

KHAERUL BADAWI (NIM 107170006)


MUHAMMAD JAYA KUSUMA (NIM 107170007)
NURFILAH (NIM 107170008)
BURHANUDDIN (NIM 107170015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2010/2011
KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai
macam nikmat,sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan,baik kehidupan di alam dunia ini,lebih-lebih lagi pada kehidupan
akhirat kelak,sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi
lebih muda dan penuh manfaat untuk kita jalani dengan penuh keyakinan bahwa
Allah SWT akan tetap memberikan petunjuk bagi hamba-hambanya yang berada
di jalanNya.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya penulis ucapkan kepada:

1. Rektor Universitas muhammadiyah mataram,H Agusfian Wahab,SH


2. Dekan FKIP.Drs H.Suardie AH.SH.MPA
3. Ketua Jurusan Mipa.Drs. Indra jaya
4. Dosen pengantar laboratorium Muhammad Isnaini S.pd

yang telah banyak membimbing,menasehati penullis dalam bersikap


yang baik dalam menuntut ilmu dan memberikan banyak pengajaran
dalam menyelesaikan tugas yang beliau berikan kepada penulis selama ini
dan orangtua yang telah memberikan motivasi untuk dapat lebih semangat
dalam meraih cita-cita yang ingin penulis capai selama ini dan segala
dukungannya serta teman-teman sekalian yang telah membantu baik
bantuan moriil maupun materil,sehingga makalah ini terselesaikan dalam
waktu yang telah ditentukan.

2
Penulis menyadari sekali,didalam penyusuna makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangan,baik dari
segi tata bahasa maupun dalam pengkonsolidasian kepada dosen serta
teman-teman sekalian,yang kadangkala hanya menuruti egoisme
pribadi,untuk itu besar harapan penulis jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini dilain waktu,agar
pengembangan tata bahasa penulis lebih baik lagi dan juga hal-hal yang
diangkat dalam menyelesaikan makalah ini tidak secara gegabah ataupun
egoisme pribadi semata.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini


ialah,mudah-mudahan apa yang penulis susun ini penuh manfaat,baik
untuk pribadi,teman-teman,serta orang lain yang ingin membaca dan
menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai
tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.Dan dapat
memberikan manfaat bagi yang membaca untuk dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi bagi para mahasiswa.Sebagai acuan yang dapat
menyembangkan kreatifitas mahasiswa untuk berprestasi.Semoga makalah
ini dapat digunakan sebaik-baiknya bagi yang membacanya.Dan manfaat
itupun merupakan yang positif yang bisa mengembangkan kreatifitas bagi
yang membaca.

Mataram,05 januari 2010

Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................2


DAFTAR ISI..................................................................................................4
BAB I..............................................................................................................5
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................5
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................5
1.3 CARA PEMECAHAN MASALAH.........................................................6
1.4 TUJUAN...................................................................................................6
BAB II............................................................................................................7
2.1 PENGERTIAN ALAT LAB.....................................................................7
2.2 MACAM-MACAM BAHAN LAB..........................................................8
2.3 PENGENALAN ALAT-ALAT LAB.......................................................9
2.4 PENGENALAN ALAT GELAS............................................................11
2.5 PENGENALAN BAHAN KIMIA.........................................................14
BAB III.........................................................................................................17
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................17
3.2 SARAN...................................................................................................17
LAMPIRAN 1 SET ALAT LAB UNTUK FISIKA.....................................18
LAMPIRAN ALAT-ALAT DAN BAHAN LAB........................................19

BAB I

4
A LATAR BELAKANG

Membicarakan tentang alat dan bahan laboratorium akan selalu


menjadi buah bibir yang menyenangkan bagi mahasiswa jurusan
mipa.Karena dari semua sisi akan diutungkan.Baik bagi sipembicara atau
hanya sekedar mendengarkan.
Berbicara tentang alat-alat laboratorium secara ilmiah tidaklah
mudah.karena harus membuka bermacam referensi.Bahkan tidak menutup
kemungkinan kita tidak menemukan referensi yang kita harapkan

Pada zaman modern ini kita mengenal alat-alat dan bahan yang sangat
berguna atau menghiasi laboratorium sebagian besar gelas ukur,tabung
reaksi,gelas piala,Hcl.Nacl dan lain-lain.(Anonim 1998).laboratorium
bagaikan sebuah dapur yang dilengkapi berbagai alat dan bahan yang
banyak menghiasi laboratorium adalah alat dan bahan tidak sembarang
karena apabila salah pemakaian dan penggunaan akan berakibat buruk.
(Anonim,1990)

B RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas dapat disusun rumusan masalah sebagai


berikut
1 Apa saja alat dan bahan yang terdapat di laboratorium mipa
2 Apa perbedaan alat dan bahan

C CARA PEMECAHAN MASALAH

5
Adapu cara pemecahan masalah yang dihadapi,menurut hemat
penulis dapat dilakukan dengan cara mencari referensi deri berbagai media
yang ada dan padukan dengan teori ataupun pendapat para ahli tentang
suatu permasalahan untuk mendapatkan kesimpulan tentang permasalahan
tersebut

D TUJUAN

Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan makalah ini di


antaranya:
1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang alat dan bahan
laboratorium
2. Menambah wawasan mahasiswa tentang alat dan bahan lab
walaupun pembahasan disajikan tidak komprehensif

BAB II

6
A Pengertian Alat dan Bahan di Laboratorium IPA

Alat laboratorium IPA merupakan benda yang digunakan dalam


kegiatan di laboratorium IPA yang dapat dipergunakan berulang–
ulang. Contoh alat laboratorium IPA: pinset, pembakar spiritus,
thermometer, stopwatch, tabung reaksi, gelas ukur jangka sorong dan
mikroskop. Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam
praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti tang, obeng,
pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama.
Bahan di laboratorium IPA merupakan zat kimia yang digunakan
dalam kegiatan di laboratorium IPA yang bersifat habis pakai. Bahan
kimia ada yang padat, cair maupun gas. Contoh bahan di laboratorium
yang berbentuk padat: NaOH, Garam dapur (NaCl), amilum, serbuk
besi, kapur (CaCO3) dan organ tumbuh-tumbuhan (daun, bunga, akar,
dll).

1. Alat ukur, seperti thermometer, barometer, respirometer, gelas ukur,


stopwatch, mikrometer sekrup, dsb.

2. Alat dari gelas, seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus, dsb.

3. Model, seperti model pencernaan, model pernapasan, model kerangka, model


indera dan organ lainnya.

4. Bagan, seperti bagan klasifikasi makhluk hidup, bagan metamorfosis pada


katak, bagan sistem pengeluaran manusia, dsb.

5. Alat siap pakai (rakitan), seperti kit listrik, kit magnet, kit optik, dsb.

6. Alat bantu proses percobaan seperti pinset, gunting dan pembakar


bunsen/spiritus, mortar dan alu.Perlengkapan pendukung (perkakas) yang

7
diperlukan selama bekerja di laboratorium IPA, seperti :
1. Alat pemadam kebakaran, dapat diganti dengan pasir basah dan karung goni
basah.
2. Kotak Pertolongan Pertama lengkap dengan isinya (obat, kasa, plester, obat
luka)
3. Alat kebersihan seperti sapu, pengki/serokan sampah, lap pel, sikat tabung
reaksi.
4. Alat bantu lainnya seperti obeng, palu, tang, gergaji dsb.

Alat di laboratorium IPA berdasarkan bahan pembuatnya, meliputi


kelompok :
1. Alat optik (kaca), seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus.
2. Alat dari logam, seperti kasa asbes, peralatan bedah dsb.
3. Alat dari kayu, seperti rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi dsb
4. Alat dari plastik, seperti botol zat kimia dsb.
5. Alat dari bahan lainnya seperti sikat tabung reaksi dari ijuk, sumbat gabus dan
mortar dari porselain.

B. Macam-Macam Bahan Laboratorium IPA

Bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA


dapat berupa bahan kimia, bahan alami (berupa benda dan makhluk
hidup). Bahan kimia yang berbahaya dengan ciri mudah terbakar, mudah
meledak, korosif dan beracun. Contoh bahan kimia berbahaya seperti asam
khlorida, asam sulfat dan asam phosphat. Bahan kimia yang kurang
berbahaya seperti aquadest, amilum, yodium dan gula.
Sedangkan bahan di laboratorium IPA merupakan bahan praktikum yang
bersifat habis pakai
1. Bahan kimia di laboratorium IPA

C pengenalan Alat Laboratorium

8
1. Alat untuk mengekstrak (ekstraktor)

Pemisahan suatu senyawa dari campurannya atau lebih dikenal dengan istilah
pemurnian dapat dilakukan dengan berbagai metoda. Metoda yang dapat
ditempuh adalah metoda ekstraksi, distilasi, atau dengan kromatografi.

Ektraksi merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan senyawa dari


sistem campuran. Berdasarkan fasanya, ektraksi dikelompokkan menjadi
ekstraksi cair-cair dan padat-cair. Ektraksi cair-cair dilakukan untuk
mendapatkan suatu senyawa dalam campuran berfasa cair dengan pelarut lain
yang fasanya cair juga. Prinsip dasar pemisahan ini adalah pemisahan
senyawa yang memiliki perbedaan kelarutan pada dua pelarut yang berbeda.
Alat yang digunakan adalah corong pisah.

Ekstraksi padat-cair dilakukan bila ingin memisahkan suatu komponen


dalam suatu padatan dengan menggunakan suatu pelarut cair. Alat yang
digunakan adalah ektraktor soxhlet. Misalnya untuk mengekstrak minyak
non-atsiri (senyawa yang terdapat pada bahan alam yang tidak mudah
menguap). Larutan pengekstrak ditempatkan pada labu alas bulat (a).
sampel yang telah dibungkus dengan kertas saring ditempatkan pada
tabung ektraktor (b). Bagian ujung atas (c) merupakan pendingin Allihn
atau pendingin bola. Ekstraktor soxhlet ini merupakan ektraktor kontinyu,
pelarut pada labu (a) dipanaskan dan akan menguap, terkondensasi pada
pendingin (c), selanjutnya pelarut akan masuk pada ektraktor (c). Apabila
pelarut telah mencapai batas atas kapiler pelarut yang telah kontak dengan
sampel akan masuk pada labu (a). Begitu seterusnya.

9
2. Alat untuk distilasi (distiler)

Distilasi adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih


komponen-komponen yang ada di dalam campuran. Distilasi biasa dilakukan
untuk pemisahan campuran yang memiliki perbedaan titik didih yang cukup
besar. Sedangkan distilasi uap dilakukan untuk pemisahan campuran yang
memiliki perbedaan tekanan uap jenuh yang cukup antara komponen-
komponen yang ada pada campuran. Pada distilasi uap, uap yang digunakan
biasanya berupa uap air. Selain itu distilasi juga dapat dilakukan pada tekanan
di bawah tekanan atmosfer. Metode ini dikenal sebagai distilasi pengurangan
tekanan. Distilasi pengurangan tekanan dilakukan apabila komponen akan
mengalami dekomposisi pada titik didihnya. Bila selisih titik didih komponen-
komponen yang ada pada campuran kecil maka komponen alat distilasi
ditambah dengan kolom vigreux.

3. Alat untuk reflux

Reaksi kimia kadang dapat berlangsung sempurna pada suhu di atas suhu
kamar atau pada titik didih pelarut yang digunakan pada sistem reaksi. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk reaksi-reaksi yang berlangsung pada
suhu tinggi adalah seperangkat alat refluks. Beberapa alat refluks ditampilkan
pada gambar di samping. Ada beberapa tipe alat refluks.

Alat refluks paling sederhana [1] dilengkapi dengan labu alas bulat (a) dan
pendingin Liebig (b), [2] seperangkat alat refluks dilengkapi dengan labu alas
bulat (a), pendingin Liebig (b) dan corong pisah (c), [3] seperangkat alat
refluks dilengkapi dengan labu alas bulat (a), pendingin Liebig (b), corong
pisah (c), dan pengaduk atau termometer (d).

4. Penyaring buchner

Penyaring Buchner digunakan untuk proses penyaringan yang tidak dapat


dilakukan dengan penyaring biasa. Penyaringan biasa dilakukan dengan

10
memanfaatkan gaya grafitasi, sedangkan pada penyaring buchner, filtrat
dipisahkan dari sistem campuran dengan cara disedot atau divakum.

5. Tabung pengembang (chamber)Alat gelas ini digunakan pada


percobaan kromatografi lapis tipis (KLT). Digunakan untuk tempat
eluen (larutan pengembang) dan plat KLT yang telah dibubuhi
(ditotol) sampel atau standar

D Pengenalan alat gelas

Sebelum mulai melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus


mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa
digunakan dalam laboratorium kimia serta menerapkan K3 di laboratorium.
Berikut ini diuraikan beberapa peralatan yang akan digunakan pada Praktikum
Kimia Dasar. Gambar 1 menunjukkan contoh peralatan gelas laboratorium.

alat gelas lab

Gambar 1. Peralatan gelas sederhana untuk praktikum kimia

11
1. Labu Takar

Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada
proses preparasi larutan. Alat ini tersedia berbagai macam ukuran.

2. Gelas Ukur

Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini
mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan
untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus
pada saat pembacaan skala.

3. Gelas Beker

Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya
cukup besar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk
memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk
memekatkan.

4. Pengaduk Gelas

Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada


waktu melakukan reaksi kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu
menuangkan/mendekantir cairan dalam proses penyaringan.

5. Botol Pencuci

Bahan terbuat dari plastic. Merupakan botol tempat akuades, yang


digunakan untuk mencuci, atau membantu pada saat pengenceran.

6. Corong

Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastic.
Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu
wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya.

7. dan 8. Erlenmeyer

Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas
tersebut (ralat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi.
Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.

12
9. dan 10. Tabung Reaksi

Terbuat dari gelas. Dapat dipanaskan. Digunakan untuk mereaksikan zat


zat kimia

dalam jumlah sedikit.

11. Kuvet

Bentuk serupa dengan tabung reaksi, namun ukurannya lebih kecil.


Digunakan sebagai tempat sample untuk analisis dengan spektrofotometer.
Kuvet tidak boleh dipanaskan. Bahan dapat dari silika (quartz), polistirena
atau polimetakrilat.

12. dan 13. Rak Untuk tempat Tabung Reaksi

Rak terbuat dari kayu atau logam. Digunakan sebagai tempat meletakkan
tabung reaksi.

14. Kaca Preparat

15. Kawat Kasa

Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alas saat memanaskan alat
gelas

dengan alat pemanas/kompor listrik.

16. dan 22. Penjepit

Penjepit logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat


pemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain
pada kondisi panas.

17. Spatula

Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat Bantu


mengambil bahan padat atau kristal.

18. Kertas Lakmus

Merupakan indikator berbentuk kertas lembaran-lembaran kecil,


berwarna merah dan biru. Indikator yang lain ada yang berbentuk cair

13
missal indikator Phenolphtalein (PP), methyl orange (MO) dan
sebagainya. Merupakan alat untuk mengukur atau mengetahui tingkat
keasaman (pH) larutan.

19. Gelas Arloji

Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang.

20. Cawan Porselein

Alat ini digunakan untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan
pemanasan.

21. Pipet Pasteur (Pipet Tetes)

Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang


kecil.

23 dan 24. Sikat

Sikat dipergunakan untuk membersihkan (mencuci) tabung.

25. Pipet Ukur

Adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti gambar di


bawah ini. Pipet ini memiliki skala. Digunakan untuk mengambil larutan
dengan volume tertentu. Gunakan propipet atau pipet pump untuk
menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut.

26. Pipet Gondok

Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk


mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera
pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet.
Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.

27. Buret

Terbuat dari gelas. Mempunyai skala dank ran. Digunakan untuk


melakukan titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran)
ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui
kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.

14
Pengenalan bahan kimia

Pengetahuan sifat bahan menjadi suatu keharusan sebelum bekerja di


laboratorium. Sifat-sifat bahan secara rinci dan lengkap dapat dibaca pada
Material Safety Data Sheet (MSDS) di dalam buku, CD, atau melalui internet.
Pada tabel berikut disajikan sifat bahaya bahan berdasarkan kode gambar yang
ada pada kemasan bahan kimia. Peraturan pada pengepakan dan pelabelan bahan
kimia diwajibkan mencantumkan informasi bahaya berdasarkan tingkat bahaya
bahan kimia khususnya untuk bahan yang tergolong pada hazardous chemicals
atau bahan berbahaya dan beracun (B3).

Bahan berdasarkan fasa :

1. Padat
2. Cair
3. gas

Bahan berdasarkan kualitas

1. teknis
2. special grade : pro analyses (pa)
3. special grade : material referrences

pengenalan Simbol bahaya (Hazard symbol)

1. Harmful (Berbahaya).

Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir,


mengganggu sistem pernafasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat seperti
ini (harmful) khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan.

15
1. Toxic (beracun)

Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila
bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan,
menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit.

1. Corrosive (korosif)

Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit,
gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Awas! Jangan
sampai terpercik pada Mata.

1. Flammable (Mudah terbakar)

Senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan
air atau membasahi udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah
terbakar (seperti misalnya hidrogen) dari hidrida metal. Sumber nyala dapat
dari api bunsen, permukaan metal panas, loncatan bunga api listrik, dan lain-
lain.

1. Explosive (mudah meledak)

Produk ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api,
guncangan atau gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif
pada kontak (singgungan dengan logam/metal)

1. Oxidator (Pengoksidasi)

Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini menghasilkan panas


pada kontak dengan bahan organik dan agen pereduksi (reduktor)

16
BAB III

A KESIMPULAN

Alat dan bahan sangat berbeda tetapi mempunyai suatu


terikatan maksudnya tampa alat apagunanya suatu bahan begitupuan
sebaliknya.alat merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan lab
dimana sifatnya bisa digunakan berulan-ulang. Contohnya
Thermometer.stopwact, gelas kimia. Labu ukur dll.Sedangkan bahan
adalah benda yang digunakan dalam kegiatan lab yang sifatnya habis di
pakai. Misalnya NaCl,NaOH.Kcl.CaCO3,Gula,dll.

B Saran

Untuk menyempurnakan makalah ini penulis harapkan saran dan


kritiknya dari pembaca yang membangun karna penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaa.

17

You might also like