Professional Documents
Culture Documents
VIEW
representasi grafis
informasi spasial dan dapat menampung beberapa layer (lapisan) atau theme
informasi spasial (titik, garis, poligon dan citra raster).
3.2 PRAKTIKUM
Untuk kebutuhan latihan pada bab ini, sebagaimana bab sebelumnya, kita sebaiknya
terlebih dahulu membuat project baru yang masih kosong (pilihan as a blank project).
1.
2.
4.
Jika kita ingin menampilkan nama kecamatan didalam area kecamatan yang
bersangkutan sebagai label pada saat kita meng-klik poligonnya, maka icon Text Label
dapat di-klik. Kemudian, pilih Nama_Kecamatan sebagai Label Field (nama yang
akan digunakan untuk menampung nama-nama kecamatan) yang akan ditampilkan.
Sehingga akan tampil identify result seperti gambar 4, jika salah satu daerah
kabupaten diklik.
6.
Untuk menampilkan label-label ini didalam area kecamatan, Aktifkan view yang
bersangkutan. Klik (aktifkan) icon label toolbar-nya, klik (aktifkan) nama
layer/theme pada list layer/theme atau legenda view yang bersangkutan, dan klik mouse
pada posisi-posisi didalam satu per satu wilayah kecamatan yang diinginkan.
7.
Jika kita ingin menampilkan semua label-label ini dengan cepat tanpa harus meng- klik
poligon-poligon wilayah kabupatennya satu-per-satu, maka gunakan menu pulldown
Theme | Auto Label. Jika dialog Auto Label-nya muncul, pilih Nama_Kabupaten
sebagai label field, klik radio button Find best label placement, klik check box
Remove duplicate, klik check box Scale labels, dan klik button OKuntuk keluar
dari dialog.
8.
1.
Single Symbol Semua feature atau unsur peta (dalam hal ini direpresentasikan oleh
theme yang aktif) ditampilkan atau digambarkan diatas layar monitor dengan
menggunakan simbol yang sama (yaitu simbol dan warna sebagaimana tampilan pada
dialog Legenda Editor).
Graduate Color tampilan peta digital yang menggunakan graduate color akan
memiliki beberapa (seri) simbol dengan perubahan (perbedaan) warna sesuai
dengan nilai-nilai atribut (milik theme yang aktif) tertentu (yang kita pilih).
Unique Value Tampilan peta digital yang menggunakan tipe legenda unique
value akan menggunakna warna yang berbeda untuk menyimbolkan setiap nilai
atribut.
4.
Chart Tampilan peta yang menggunakan tipe legenda Chart menggunakna pie
chart atau colomn chart unutk memberikan simbol-simbol pada data-datanya.
Representasi ini sangat bermanfaat karena dengan demikina kita dapat memberikan
simbol-simbol pada suatu theme yang memiliki multi-atribut didalam sebuah
tampilan peta, selain juga dapat berkomunikasi dengan relasi-relasi yang terdapat
didalam atribut-atribut yang berbeda.
Keterangan Gambar :
1. 0 & 1 Point Tool (draw point, menggambar sebuah titik)
2. 2 Line Tool (draw straight line, menggambar sebuah garis lurus)
3. 3 Line Tool (draw line, membuat garis dengan menggunakan dua atau lebih titik)
4. 4 Rectangle Tool (draw rectangle, membuat objek grafis segi empat)
5. 5 Circle Tool (draw circle, membuat objek grafis lingkaran)
6. 6 Polygon Tool (draw polygon, membuat objek grafis poligon)
7. 7, 8 & 9 Line Split Tool (draw line to split feature, membuat grafis dengan memotong
garis yang sudah ada / existing)
3.5 PEMBERIAN TEKS
Setelah objek-objek gambar yang
diperlukan
telah
didefenisikan,
selanjutnya kita dapat menggunakan fasilitas ArcView lainnya berupa teks.
maka
1.2 PRAKTIKUM
Untuk memberikan informasi pada theme yang dibuat perlu disiapkan table yang akan
diisi dengan informasi yang diperlukan. Sebagai contoh untuk theme kabupaten akan
dilengkapi informasi tentang nama kecamatan dan jumlah penduduk. Langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Dari menu bar Edit, pilih Add Field sehingga muncul kotak dialog
6.
7.
8.
9.
Dari menu Table klik Stop Editing untuk mengakhiri pengisian tabel
2.
3.
Theme Gunung, dan semua theme yang ada didalam legenda peta
4.
2.
Gunakan menu pulldown Project | SQL Connect untuk memunculkan kotak dialog
SQL Connect sebagai berikut :
3.
Pada tab Connection pilihlan MS. Access Database, kemudian tekan tombol
Connect. Lalu akan muncul sebuah kotak dialog untuk memilih file mana yang akan
kita koneksikan.
4.
Selanjutnya, kita tinggal melengkapi field mana saja yang akan digunakan atau
dikoneksikan dengan cara men-double klik masing-masing filed. Kemudian tekan
button Query.
5.
Jika proses yang dilakukan benar (tanpa kesalahan) maka akan muncul sebuah tabel baru
didalam ArcView sebagai berikut :
yang akan
dihubungkan.
2.
3.
Kemudian buat sebuah tabel baru dengan nama JlhPenduduk yang berisikan jumlah
penduduk di Kabupaten Bireuen. Sesuaikan urutan pada tabel JlhPenduduk dengan tabel
Attribute diatas.
4.
5.
Yang harus diingat pada saat men-join-kan tabel, harus ada kolom antara kedua tabel
yang sama. Pada contoh diatas, kolom yang sama yang dimiliki oleh tabel Attribute
kecamatan dengan tabel JlhPenduduk adalah kolom ID
6.
Pada tabel JlhPenduduk.dbf klik nama (caption) field ID. Pada tabel Attribute of
Kecamatan.dbf, Klik juga nama (caption) field ID.
Gambar 4.14 Tampilan Kedua Tabel Dengan Commond Field Yang Telah Diaktifkan untuk
digabungkan (Join)
7.
8.
Sehingga akan muncul satu kolom baru (merupakan hasil join) JlhPenduduk yang
berada pada tabel Attribute Of Samalanga.shp
2.
Kemudian lakukan operasi join seperti contoh join relasi satu-ke-satu diatas.
5.
4.7 LATIHAN
Lakukan latihan untuk Join Relasi Satu-Ke-Banyak